Pendahuluan Standar Kompetensi Dokter: 1. Komunikasi Efektif 2. Keterampilan Klinis 3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 4. Pengelolaan Masalah Kesehatan 5. Pengelolaan Informasi 6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri 7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien Komunikasi Suatu proses di mana seseorang mengirimkan pesan kepada orang lain. Pengiriman pesan biasanya dilakukan dengan menggunakan kata atau bahasa. Agar suatu proses komunikasi dapat berlangsung diperlukan beberapa unsur komunikasi. Unsur Komunikasi Pembuat/pengirim berita (Sender) Berita Media Penerima berita (Reciever) Umpan balik Lingkungan Berita Fakta Ide/gagasan Perasaan Maksud/tujuan Pengirim berita biasanya menginginkan perubahan pd penerima berita, dari yg paling sederhana misal mengetahui fakta, sampai pada terjadinya perubahan perilaku Komunikasi di Rumah Sakit atau Fasilitas Kesehatan Dokter dengan pasien dan keluarganya Dokter dengan sesama petugas medis/paramedis dan pegawai administrasi Petugas paramedis dengan pasien dan keluarganya Petugas administrasi dengan pasien dan keluarganya Dokter sebagai provider biasanya menginginkan perubahan pada pasiennya misalnya meningkatnya pengetahuan dan perubahan perilaku. Dokter harus memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan pengertian pasien yg sesuai dgn yg diharapkan oleh dokter. Tingkat Komunikasi 1. This is how I perceive me, provider hanya memikirkan diri sendiri (self awareness) pd saat berbicara dengan pasien. 2. This is how I perceive you, selain memikirkan diri sendiri provider juga mengamati perilaku pasien dan mendengarkan apa yg dikatakan oleh pasien. Tingkat Komunikasi 3. This is how I perceive you seeing me and hearing me, pd tingkat ini provider menyadari apa yg dibicarakan, dilakukan dan dirasakan baik oleh dia sendiri maupun pasien. Selain itu provider juga menyadari bagaimana pasien tersebut menyikapi provider. Disini provider dapat merasakan efek ucapannya terhadap pasien. Tingkat Komunikasi 4. This is how I think you see me seeing you. Untuk mencapai tingkat ini provider harus benar-benar memahami situasi pasien saat itu, dan dalam berkomunikasi dengan pasien selalu bersemangat dan tanggap terhadap komunikasi verbal dan non verbal pasien. Disini terjadi komunikasi empatik. Dengan memahami tingkat komunikasi, provider dapat mengantisipasi proses komunikasi tsb, dapat memahami apa yg tersirat dan dapat mengetahui dampak ucapannya thd proses komunikasi tsb. Untuk memperoleh hasil yg memuaskan dlm komunikasi, dibutuhkan keterampilan komunikasi interpersonal dan harus dilatih terus-menerus. Dasar keterampilan yg dibutuhkan dalam komunikasi 1. Bersikap tenang dan fokus pd apa yg dikomunikasikan klien (termasuk fokus pd apa yg anda pikirkan dan rasakan dlm berkomunikasi) 2. Mengembangkan hubungan dan kerjasama yg positif dengan bermacam kalangan yg berbeda- beda (umur, sex,kultur, sosial ekonomi, intelektual) 3. Berupaya mendapat informasi scr efisien untuk diagnosis masalah klien Langkah dalam Komunikasi Interpersonal 1. Self awareness, menyadari bahwa sedang berkomunikasi dengan seseorang, dan sudah bersiap-siap untuk mempraktekkan teori komunikasi interpersonal 2. Menyadari bahwa orang yg berkomunikasi dgn kita mungkin belum pernah belajar atau mengetahui bagaimana berkomunikasi yg baik. Langkah dalam Komunikasi Interpersonal 3. Dengan melakukan dan mempraktekkan setiap hari mahasiswa FK UHT akan menjadi komunikator yg baik Komunikasi Interpersonal Interaksi antara orang dengan orang lain, dua arah, verbal dan non-verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara satu dengan lainnya, atau antar individu di dalam kelompok kecil. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang dokter Keterampilan melakukan komunikasi verbal Keterampilan melakukan komunikasi non- verbal Keterampilan melakukan pengamatan komunikasi verbal dan no-verbal pasien Komunikasi Verbal Komunikasi melalui kata-kata yg diucapkan oleh seseorang Membuat pasien merasa nyaman Mengajukan pertanyaan (pertanyaan terbuka dan tertutup) Mendengar aktif (refleksi isi, refleksi perasaan, merangkum) Memberi informasi Menanggapi klien (asumsi, evaluasi, memotong pembicaraan, tidak mencela, menentramkan, memuji) Mendorong klien berbicara Membuat Pasien Merasa Nyaman Perilaku verbal Petugas menyambut dengan ramah Mengucapkan salam Menyilakan duduk Memperkenalkan diri Menciptakan hubungan (rapporting), berbasa-basi dengan klien Menjelaskan wewenang dan tanggung jawabnya Mempersilakan klien berbicara secara bebas, baik bertanya maupun mengemukakan pendapat (HAK KLIEN) Mengajukan Pertanyaan Tujuan bertanya (dan juga mendengarkan) adalah: Mendorong klien untuk berbicara Menunjukkan minat dan perhatian kita thd klien Meningkatkan kesadaran kita thd perasaan klien Untuk memperoleh informasi Memberi suatu arahan percakapan thd klien Jenis-jenis Pertanyaan 1. Pertanyaan terbuka 2. Pertanyaan tertutup 3. Pertanyaan mendalam Pertanyaan Terbuka Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memberi kesempatan munculnya berbagai macam jawaban Memberi kebebasan kpd klien untuk menjawab, memungkinkan partisipasi aktif klien dlm komunikasi Biasanya memakai kata tanya Bagaimana atau apa Misal. apa yang saudara rasakan saat ini? Pertanyaan Tertutup Pertanyaan tertutup menghasilkan jawaban ya atau tidak atau macam pilihan jawabannya sdh ditentukan oleh penanya. Dengan pertanyaan tertutup provider dapat mengontrol jalannya percakapan. Pertanyaan Mendalam Pertanyaan mendalam diajukan bila jawaban pasien tidak jelas atau belum memenuhi kebutuhan provider akan informasi tersebut. Misal, apakah bapak bisa menjelaskan lebih rinci mengenai upaya pengobatan yg telah bapak lakukan? Dalam mengajukan pertanyaan sebaiknya hanya satu pertanyaan saja pada setiap kesempatan. Pertanyaan lebih dari satu sekaligus, akan membuat pasien bingung mana yg dijawab lbh dulu. Misal, bagaimana bu apakah banyak minum, sering kencing, cepat lapar, mudah capek terus? Bila dijawab Ya, provider akan bingung jawaban tsb untuk pertanyaan yg mana. Mendengarkan Aktif Perilaku dlm keterampilan mendengarkan : 1. Melakukan refleksi isi (paraphrasing) 2. Melakukan refleksi perasaan 3. Merangkum Mendengarkan adalah keterampilan yg membutuhkan latihan secara terus-menerus Keterampilan mendengarkan yg harus dimiliki seseorang: Perhatian Konsentrasi pd lawan bicara Merangkum, merefleksi Jangan memotong Berikan tanggapan non-verbal (mis, tatapan mata, anggukan, senyuman dll) Mintalah penjelasan 1. Refleksi Isi (Paraphrasing) Mengungkapkan kembali atau memberi masukan kpd pasien tentang inti dari apa saja yang baru dikatakannya dg cara memendekkan dan memperjelas keterangan Pasien. 1. Penggunaan cabang kalimat seperti anda mengatakan. 2. Keterangan kunci yg digunakan oleh pasien untuk menjelaskan suatu situasi seseorang 3. Inti dari apa yang telah dikatakan oleh pasien dalam bentuk yang lebih singkat 4. Pengecekan secara akurat, apakah saya mendengarkan 2. Refleksi Perasaan Dengan mengamati dan mendengarkan, provider membayangkan bagaimana perasaan si pasien itu sebenarnya. Contoh, ketika pasien kelihatan bingung, provider bisa menunjukkan hal tsb dgn mengatakan, anda sepertinya bingung Hal ini mencakup 3 tujuan Dengan melakukan hal tsb, pasien akan berpikir mengenai bagaimana perasaannya dan mengapa ada perasaan tersebut? Provider ingin mengetahui apakah pasien itu mengalami kebingungan? Jika ada kebingungan, pasien dan provider akan meluruskannya melalui diskusi 3. Merangkum Hampir sama dengan refleksi isi, namun berbeda Perbedaannya adalah bahwa merangkum dilakukan setelah pembicaraan dilakukan beberapa waktu lamanya dan mencakup beberapa informasi yg disampaikan oleh klien. 4. Memperlihatkan dukungan Contoh : ketika pasien menceriterakan kekhawatiran kemungkinan menderita kanker. Dokter mengatakan: saya memahami perasaan ibu, silahkan teruskan.. 5. Memeriksa Boleh saya ulangi apa yg ibu katakan untuk memastikan pemahaman saya? 6. Menjelaskan Tampaknya yg ibu maksudkan adalah ini.. 7. Menyusun Mari kita lihat apa permasalahannya dan bagaimana cara mengatasinya Pemberian Informasi Informasi yg kita sampaikan kpd klien harus mencakup syarat-syarat berikut: 1. Bahasa sederhana 2. Jujur 3. Benar 4. Lengkap 5. Jelas Perilaku yang perlu dihindari A. Verbal (kata-kata) Memotong pembicaraan Mencela Asumsi. (kesimpulan tanpa didukung bukti) Evaluasi B. Non-verbal Mengernyitkan dahi Menunjukkan reaksi terkejut atau kaget Senyum melecehkan Respon verbal negatif: A. Asumsi contoh, Kenapa, ibu takut sakit kanker ya? yg dikatakan provider mendahului sesuatu yg tdk diucapkan oleh pasien B. Evaluasi suatu respon yg harus dihindari