Sie sind auf Seite 1von 9

TUGAS KE - I

Definisi Gunung Api dan Tipe Gunung Api

Wahyu H. Saragih 270110120143 Geologi D

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran 2013

I. Definisi Gunung Api


Definisi gunung api menurut para ahli : 1. Menurut Alzwar (1988) Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah gunungapi Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi dari dalam bumi

2. Menurut Mac Donald (1972) Tempat / bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya, keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut berakumulasi membentuk bukit atau gunung.

3. Menurut Bronto (2006) Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunungapi, meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunungapi

Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut "cincin gunung api"(ring of fire).

Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma

ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.

Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut : Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.

Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.

Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di selasela lipatan (korok).

Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.

Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacammacam bentuk, yaitu:

Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:

1. Ekstrusi Linear

Terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Ekstrusi Areal

Terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.

Ekstrusi Sentral
Terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gununggunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.

II. TIPE GUNUNG API


Secara umum tipe gunung api dibedakan jadi 3 jenis, yaitu:

Gunung api aktif yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.

Gunung api mati yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi lagi

Gunung api istirahat yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.

Berdasarkan bentuknya gunung api dapat dibedakan atas 4 jenis, yaitu : a. Gunung Api Perisai Tubuh gunung api perisai tersusun atas aliranaliran lava yang mengalir kesegala arah, bentuk kerucut dengan kemiringan kecil bahkan datar, tubuh gunung dibentuk oleh pertumbuhan aliran lava basaltik secara perlahan.

b. Gunung Api Kubah Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses

pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika.

c. Gunung Api Strato/Kerucut Jenis gunung api ini adalah jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.

d. Gunung Api Kaldera Pembentukan kaldera merupakan satu topik tersendiri dalam kajian ilmu gunungapi, vulkanologi.Kaldera merupakan sebuah fenomena unik yang menghasilkan morfologi dan topografi yang akhirnya menghasilkan pemandangan yang jauh lebih unik dan menarik ketimbang kerucut gunungapi yang ada. Secara sederhana kaldera terbentuk akibat habisnya magma didapur magma (magma chamber) akibat dikeluarkan sewaktu erupsi. Ketika erupsi gas-gas yang ada didalam magma cair ini menyebabkan timbulnya tekanan yang dapat menjadi sumber energi keluarnya magma. Ketika magma beserta material lain dan juga gas ini keluar akhirnya ruangan dapur menjadi kosong. Ruang kosong ini akhirnya diisi oleh material diatasnya dengan cara ambles kebawah.

Berdasarkan letusannya dapat dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu : 1. Tipe Hawai Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia adalah pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.

2. Tipe Stromboli Tipe ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan setengah padatan bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli di Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa.

3. Tipe Vulkano Tipe ini mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu cair. Di samping mengeluarkan awan debu, tipe ini juga menghasilkan lava. Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung).Peralihan antara kedua tipe ini juga dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.

4. Tipe Merapi Dicirikan dengan lavanya yang cair-kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa Barat.

5. Tipe Perret/Plinian Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus material-material seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.

6. Tipe St. Vincent Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.

7. Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.

Gambar tipe gunung api berdasarkan letusannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://duniamengajar.blogspot.com/2012/12/tipe-letusan-gunung-api.html https://rovicky.wordpress.com/2010/12/03/pembentukan-kaldera-gunungapi http://jhem.blogspot.com/2013/09/definisi-gunung-api-menurut-para-ahli.html http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-vulkanisme-gunung-api.html http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-dan-jenis-gunung-api.html

Das könnte Ihnen auch gefallen