Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
traktus Faktor Predisposisi : Kurang gizi atau malnutrisi Anemia Higiene Kelelahan Proses persalinan bermasalah : - partus lama/macet - korioamnionitis - persalianan traumatik - kurang baiknya proses pencegahan infeksi - periksa dalam yang berlebihan
INFEKSI NIFAS
TUJUAN UMUM
Peserta akan mampu melakukan resusitasi cairan dan antibiotik pada infeksi metritis
TUJUAN KHUSUS
Untuk mencapai tujuan umum, peserta akan memiliki kemampuan untuk : Menjelaskan beberapa penyebab infeksi nifas Menjelaskan rencana terapi sepsis karena infeksi metritis Melakukan praktek pemberian infus dan antibiotik pada sepsis karena metritis
MASALAH
Infeksi nifas merupakan m,orbiditas dan mortalitas bagi ibu pasca bersalin Derajat komplikasi bervariasi sangat tajam, mulai dari mastitis hingga adanya koagulasi intravaskular diseminata.
PENANGANAN UMUM
Antisipasi setiap faktor kondisi (faktor predisposisi) dan masalah dalam proses persalinan yang dapat berlanjut menjadi penyulit/komplikasi dalam masa nifas Berikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yang dikenali pada saat kehamilan ataupun persalinan Jangan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan gejala-gejala yang harus diwaspadai dan harus mendapat pertolongan dengan segera Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu yang mengalami infeksi pada saat persalinan Berikan hidrasi oral /IV secukupnya
METRITIS
Definisi: Infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat Abses pelviks Peritonitis Syok septik trombosis vena yang dalam emboli pulmonal Infeksi pelvik yang menahun Dispareunia Penyumbatan tuba Infertilitas
METRITIS
Penanganan : Berikan transfusi bila dibutuhkan PRC Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi - Ampisilin 2g IV, kemudiasn 1 g setiap 6 jam ditambah gentamicin 5 mg/kgBB IV dosis tunggal/hari dan metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran Bila ada pus lakukan drainase Bila tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis generalisata lakukan laparotomi dan keluarkan pus. Bila pada evaluasi uterus nekrotik dan septik lakukan histerektomi subtotal
BENDUNGAN PAYUDARA
Bila ibu menyusui bayinya : Susukan sesering mungkin Kedua payudara disusukan kompres hangat payudara sebelum disusukan Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui Sanggah payudara Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui Bila demam tinggi beri PCT 500 mg oral /4jam Lakukan evaluasi setelah
Definisi: Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi
BENDUNGA N PAYUDARA
Bila Ibu tidak Menyusui : Sanggah payudara Kompres dingin payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit Bila diperlukan berikan PCT 500 mg per oral tiap 4 jam Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara Pompa dan kosongkan payudara
INFEKSI PAYUDARA
MASTITIS Payudara tegang/indurasi dan kemerahan Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang Sanggah payudara Kompres dingin Bila diperlukan berikan PCT 500 mg per oral tiap 4 jam Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada pus Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan
ABSES PAYUDARA Terdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan Diperlukan anestesi umum (ketamin) Insisi radial dari tengah dekat pinggir areola, ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan atau jari tangan Pasang tampon dan drain, diangkat setalah 24 jam Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari Sanggah payudara Kompres dingin Berikan PCT 500 mg tiap 4 jam sekali bila perlu Ibu dianjurkan tetap memberi ASI walau ada pus Lakukan follow up setalah pemberian pengobatan selama 3 hari
ABSES PELVIS
Bila pelviks abses ada tanda cairan fluktuasi pada daerah culde-sac, lakukan kolpotomi atau dengan laparotomi. Ibu posisi fowler. Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi - Ampisilin 2 gr IV kemudian 1 gr tiap 6 jam, ditambah Gentamicin 5 mg/kgBB IV dosis tunggal/hari dan Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam.
PERITONITIS
Lakukan pemasangan selang nasogatrik bila perut kembung akibat ileus Berikan infus (NaCl atau Ringer Laktat) sebanyak 3000 mL. Berikan antibiotika sehingga bebas panas 24 jam : - Ampisilin 2 gr IV kemudian 1 gr tiap 6 jam, ditambah Gentamicin 5 mg/kgBB IV dosis tunggal/hari dan Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam. Laparotomi diperlukan untuk pembersihan perut (peritoneal lavage) bila terdapat kanting abses.
Disebabkan oleh keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan infeksi yang kurang baik. Bedakan antara wound abcess, wound seroma, wound hematoma, dan wound cellulitis. Biasanya dengan mengeluarkan cairan serous atau kemerahan dan tidak ada/sedikit etitema sekitar luka insisi Bila didapat pus dan cairan pada luka, buka jahitan, dan lakukan pengeluaran serta kompres antiseptik. Daerah jahitan yang terinfeksi dihilangkan dan lakukan debridemen Bila infeksi sedikit tidak perlu antibiotika Bila infeksi relatif superficial, berikan ampisilin 500 mg per oral selama 6 jam dan metronidazole 500 mg per oral 3x/hari selama 5 hari. Bil;a infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis, beri penisilin G2 juta U IV tiap 4 jam (atau ampisilin inj. 1 gr 4x/hari) ditambah dengan Gentamisin 5 mg/kgBB/hari IV sekali ditambah dengan Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam, sampai bebas panas selama 24 jam . Bila ada jaringan nekrotik harus dibuang. Lakukan jahitan sekunder 2-4 minggu setelah infeksi membaik Berikan nasihat kebersihan dan pemakaian pembalut yg bersih dan sering ganti
TROMBOFLEBITIS
Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti darah disepanjang vena dan cabangcabangnya sehingga terjadi tromboflebitis. Klasifikasi Pelviotromboflebitis tromboflebitis femoralis
PELVIOTROMBOFLEBI TIS
Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik : - menggigil berulang kali - Suhu badan naik turun secara tajam - penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan - cenderung berbentuk pus, yang menjalar kemana-mana Gambaran darah : - terdapat leukositosis Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat yang tepat sebelum mulainya menggigil
Komplikasi : Komplikasi pada paru-paru : infark, abses, pneumonia Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri mendadak, yang diikuti dg proteinuria dan hematuria Komplikasi pada persendian, mara dan jaringan subkutan Penanganan : Rawat inap Terapi medik Terapi operatif
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
Penilaian Klinik Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan memberi tanda-tanda: - kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar serta sukar bergerak, lebi panas di banding dengan kaki lainnya - seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas - nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha - reflektorik akan terjadi spasmus sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan dingin, pulsasi menurun - edema kadang-kadang terjadi - Nyeri pada betis
Penanganan : Perawatan kaki ditinggikan mengurangi edema, lakukan kompres pada kai. Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek, sebaiknya jangan menyusui Terapi medik : pemberian antibiotika dan analgetika
TERIMA KASIH