Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
McGraw-Hill/Irwin
Defenisi 1 : Permutasi himpunan bilangan-bilangan bulat {1, 2, . . ., n} adalah susunan bilangan-bilangan bulat ini menurut suatu aturan tanpa menghi langkan atau mengulangi bilangan-bilangan tersebut. Contoh 1 : Carilah permutasi dari himpunan bilangan bulat {1, 2, 3}. Jawab : (1, 2, 3) (1, 3, 2) (2, 1, 3) (2, 3, 1) (3, 1, 2) (3, 2, 1)
4-3
Sebuah invers dikatakan terjadi dalam permutasi (j1, j2, . . ., jn) jika sebuah bilangan bulat yang lebih besar mendahului sebuah bilangan bulat yang lebih kecil. Contoh 2 : Tentukan banyak invers dalam permutasi-permutasi berikut : (i) (6, 1, 3, 4, 5, 2)
Defenisi 2 : Sebuah permutasi dinamakan genap (even) jika jumlah invers seluruhnya adalah sebuah bilangan bulat yang genap dan dinamakan ganjil (odd)
4-5
Hasil kali elementer dari matriks A adalah setiap hasil kali n entri A,
sedangkan dua diantaranya tidak boleh berasal dari baris yang sama atau dari kolom yang sama. Contoh 4 : Daftarkan semua hasil kali elementer dari matriksimatriks berikut :
4-6
Penyelesaian :
4-7
Defenisi 3 : Determinan adalah jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari suatu matirks A. Defenisi 4 : Determinan untuk matriks
diberikan oleh
4-8
Penyelesain :
4-9
Defenisi 5 : Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan difenisikan menjadi determinan sub matriks yang tetap setelah baris ke i dan kolom ke j dicoret dari A. Kofaktor entri aij diberikan oleh
Contoh 6 :
Jika A adalah matriks . Penyelesaian : Minor , maka tentukanlah minor dan kofaktor
4-10
Minor
4-11
Penyelesaian :
4-12
Minor :
Kofaktor :
4-13
Defenesi 6 : Andaikan A adalah matriks orde n. Maka determinan dari matriks A diberikan oleh
atau
4-14
Penyelesaian :
4-15
Defenisi 7 : Jika A adalah matriks segitiga orde n, maka determinan dari matriks tersebut adalah perkalian dari entri-entri pada diagonal utama yang difenisikan sebagai
Contoh 9 :
Tentukan determinan matriks berikut :
Penyelesaian :
4-16
Defenisi 7 : Jika A adalah matriks kudrat orde n,maka adjoint dari A yang dinotasikan dengan adj(A) adalah tranpose dari matriks kofaktor A, yang didefenisi kan sebagai
4-17
Penyelesaian :
sehingga
4-18
Perlu Diingat !!! Misalkan A adalah matriks kuadrat, maka (a) Jika B adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A dipertukarkan, maka det(B) = -det(A). (b) Jika B adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan pada baris lain, maka det(B) = det(A). (c) Jika B adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh konstanta k, maka det(B) = k det(A).
4-19
Penyelesaian :
Defenisi 8 : Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mempunya sebaris bilangan nol, maka det(A) = 0.
4-20
Operasi Baris Elementer Defenisi 9 : Terdapat tiga jenis operasi baris elementer yang dapat dibentuk pada suatu matriks, yaitu sebagai berikut : 1. Mempertukarkan dua baris. yang berarti menukarkan baris ke-i dengan baris ke-j. 2. Mengalikan suatu baris dengan skalar tak nol. yang berarti mengalikan baris ke-i dengan skalar tak nol k. 3. Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lain. yang berarti baris ke-j ditambah dengan k kali baris ke-i.
4-21
Defenisi 10 : Suatu matriks A dikatakan ekuivalen baris dengan matriks B jika B dapat diperoleh dari matriks A dengan serangkaian operasi baris elementer. Contoh 12 :
4-22
Penyelesaian :
4-23
Penyelesaian :
4-24
Operasi Kolom Elementer Defenisi 11 : Terdapat tiga jenis operasi kolom elementer yang dapat dibentuk pada suatu matriks, yaitu sebagai berikut :
4-25
Ingat !!! Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mempunya dua baris atau kolom sebanding, maka det(A) = 0. Contoh 15 :
4-26
Penyelesaian :
4-27
Contoh 17 :
Tentukan matriks berikut :
Penyelesaian :
4-28
Ingat !!! Jika A adalah matriks cA didefenisikan sebagai dan c adalah skalar, maka determinan
4-29
Penyelesaian :
4-30
Ingat !!! Sebuah matriks A kuadrat dapat dibalik (nonsingular) jika dan hanya jika sehingga .
4-31
4-32
Sifat-Sifat Determinan 1. Nilai determinan tidak berubah bila semua baris diubah menjadi kolom atau semua kolom diubah menjadi baris, dengan kata lain det( A) det( AT ). Contoh :
A
det( A)
det( AT )
6 5 2 0
6 2 5 0
(6)(0) (2)(5)
(6)(0) (5)(2)
2. 3.
det(AB) = det(A)det(B) Jika dua baris atau kolom dipertukarkan tempatnya, maka tanda determinannya berubah.
4-33
Contoh :
0 1 4 2 1 1 0 0 1
2 1 1 0 1 4 0 0 1
1 0 4 1 2 1 0 0 1
4.
Pada suatu determinan tedapat dua baris atau dua kolom yang identik, maka determinannya nol. Contoh :
1 2 0 1 2 0 0 0 1
4-34
5.
Nilai determinan tidak berubah, jika elemen-elemen sebuah baris atau kolom ditambah atau dikurangkan dengan suatu kelipatan nilai real dari elemen-elemen baris atau kolom yang lain. Contoh :
0 1 4 2 1 1 0 0 1
C
0 1 2 2 1 1 0 0 1 0 1 4 2 7 1 0 0 1
4-35
6.
Besar determinan akan menjadi k kali, jika suatu baris atau kolom dikalikan dengan skalar k. Contoh :
0 1 4 2 1 1 0 0 1
C
0 1 4 4 1 1 0 0 2
0 1 4 2 1 1 0 0 1
4-36
7.
Apabila semua unsur dalam satu baris atau kolom nol, maka determinannya nol. Jika suatu matrik merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah, maka determinannya merupakan hasil kali dari elemenelemen pada diagonal utamanya.
8.
4-37
4-38