Sie sind auf Seite 1von 4

4/17/2014

Ketela pohon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ketela pohon
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Ketela pohon

Daftar isi
1 Deskripsi 2 Sejarah dan pengaruh ekonomi 3 Pengolahan 4 Penggunaan 5 Kadar gizi 5.1 Singkong sebagai makanan babi 6 Etimologi dan sinonim 7 Produksi sedunia 8 Lihat pula 9 Rujukan 9.1 Rujukan umum 9.2 Rujukan khusus 10 Pranala luar

Gambar deskriptif dari Koehlers Medizinischepflanzen

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Magnoliopsida Malpighiales Euphorbiaceae

Deskripsi
Perdu, bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat meracun bagi manusia. Umbi ketela pohon merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionina.

Kelas: Ordo: Famili:

Upafamili: Crotonoideae Bangsa: Genus: Manihoteae Manihot

Spesies: M. esculenta Nama binomial Manihot esculenta


Crantz

Sejarah dan pengaruh ekonomi


Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon 1/4

4/17/2014

Ketela pohon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.

Pengolahan
Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah pati dengan sedikit glukosa sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun. Dari pati umbi ini dibuat tepung tapioka (kanji).

Penggunaan
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.

Kadar gizi
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi: Kalori 121 kal Air 62,50 gram Fosfor 40,00 gram Karbohidrat 34,00 gram Kalsium 33,00 miligram Vitamin C 30,00 miligram Protein 1,20 gram Besi 0,70 miligram Lemak 0,30 gram Vitamin B1 0,01 miligram[2]

Singkong sebagai makanan babi


Biasa digunakan di negara-negara seperti di Amerika Latin, Karibia, Tiongkok, Nigeria dan Eropa. Sebuah pengalaman pak Emanuel Porat sebagai seorang praktisi peternakan rakyat di daerah Nusa Tenggara Timur dipaparkan sebagai berikut "saya sering sekali menemukan keracunan sianida yang berasal dari daun ubi kayu yang telah di rebus sebagai pakan ternak babi. umumnya masyarakat Manggarai memasak pakan tersebut pada malam hari dan pada pagi harinya dipanaskan sekedarnya saja. dan dari beberapa kasus yang saya temukan perlakuan ini menyebabkan ternak babi dengan berat antara 10 hingga 50 kg dapat mati dalam waktu 2 - 3 jam. hingga sekarang saya belum dapat mengatasi keracunan akibat sianida ini pada ternak babi karena reaksinya yang begitu cepat". Gejalanya dapat terlihat dari keluarnya busa pada mulut ternak, berjalan berputar-putar, dan jika dilakukan pemeriksaan post mortem pada daerah lambung terjadi penimbunan gas yang sangat tinggi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon 2/4

4/17/2014

Ketela pohon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

ternyata sianida memang racun yang sangat cepat bekerja pada peredaran darah. tingkat resistensi individu ternak tergantung konsentrasi sianida dalam darah. sebagai tindakan pencegahan sebaiknya tidak memberikan daun ubi kayu sebagai pakan ternak sebelum direbus.

Etimologi dan sinonim


Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela" secara etimologi berasal dari kata "castilla" (dibaca "kastilya"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol). Dalam bahasa lokal, bahasa Jawa menyebutnya pohung, bahasa Sangihe bungkahe, bahasa Tolitoli kasubi, dan bahasa Sunda sampeu.

Produksi sedunia
Produksi singkong dunia (2008) [3] Banyaknya Posisi Negara Ton 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nigeria Brasil Indonesia Thailand Angola Ghana Vietnam India Mozambik Dunia 52.403.500 25.441.700 24.009.600 21.912.400 14.333.500 14.240.900 9.875.500 8.076.000 6.267.160

Republik Demokratik Kongo 15.569.100

Lihat pula
Arracacha Kentang Peuyeum Tape Tapioka

Rujukan
Rujukan umum
1. FAO, June 2003 cassava market assessment
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon 3/4

4/17/2014

Ketela pohon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(http://www.fao.org/es/esc/en/20953/21029/highlight_28829en.html), 2003 2. Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996). "Linamarin - The Toxic Compound of Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN 0104-7930 [1] (http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S010479301996000100002&lng=en&nrm=iso)

Rujukan khusus
1. ^ Payer, M. HBI weltweit. 5.3. Zur Geschichte Indonesiens. Edisi 1997-03-18. Diakses 18 Mei 2007 (http://www.payer.de/hbiweltweit/weltw53.html) 2. ^ kadar gizi (http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/10/11/Berita_UtamaJateng/krn.20081011.144519.id.html) 3. ^ Statistik (http://faostat.fao.org/site/567/DesktopDefault.aspx?PageID=567#ancor) FAO resmi, baca di 14 Maret 2010

Pranala luar
(Inggris) Cassava - Purdue University Horticulture

(http://www.hort.purdue.edu/newcrop/Crops/CropFactSheets/cassava.html) (Inggris) Cassava Pests: From Crisis to Control (http://www.new-agri.co.uk/986/focuson/focuson9.html) (Inggris) GM cassava plants that have reduced cyanogens (http://researchnews.osu.edu/archive/cassava.htm) (Inggris) Global Cassava Development Strategy (http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/gcds/GCS.htm) (Inggris) The Case for Cassava (http://www.unu.edu/unupress/food/8F024e/8F024E01.htm) Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketela_pohon&oldid=7557630" Kategori: Euphorbiaceae Umbi-umbian Flora Jamaika Pertanian tropis Makanan pokok Halaman ini terakhir diubah pada 01.06, 1 Januari 2014. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon

4/4

Das könnte Ihnen auch gefallen