Sie sind auf Seite 1von 19

1. Identifikasi komponen PICO(T) pada kasus!

P (Population of interest) pasien pasca operasi penggantian tulang panggul dan operasi pada fraktur ekstremitas bawah sebelum operasi I (Inter#ention) $encegah %T& dengan teknik mekanikal %enous 'oot Pumps (%'P) C (Comparison) $encegah %T& dengan teknik mekanikal (nee or Thigh )ength *raduated Compression +tocking (*C+) dan (nee or Thigh )ength Intermittent Pneumtic +tocking (IPC) O (Outcome) &fektifitas pencegahan %T& T (Time) Tidak spesifik ,. Pertan aan klinis berdasarkan fenomena tersebut! (gunakan format PICOT) -agaimana perbedaan efektifitas pencegahan %T& antara teknik mekanikal %'P dengan teknik mekanikal *C+ dan teknik mekanikal IPC pada pasien pasca operasi penggantian tulang panggul dan operasi pada fraktur ekstremitas bawah ang menolak menggunakan obat!obat profila"is sebelum operasi. /. Cari e#idence 0 based nursing ( dengan le#el ang sesuai1lihat le#el p ramida e#idence ) untuk menentukan keputusan klinik berdasarkan pertan aan klinis di atas ( minimal / literatur ) lampirkan literature tersebut dalam makalah anda. ang menolak menggunakan obat!obat profila"is

2nalisa 3urnal 4o. Penulis 3udul Tu5uan $etode )e#el of 6asil &#idence 1. Chona $acatanga 184 1-+41CC84 +.8ob Todd1 Thromboembolic Proph la"is Intermittent Pneumatic Compression $enentukan pemakaian perangkat kompresi 8andomi<ed Controlled Trial (8CT) )e#el , 9ari => pasien (epatuhan trauma dewasa nonambulator ang die#aluasi pada pertama perangkat kompresi dengan kedua masih memakai perangkat dengan tepat. 6al ang tepat ?BA tidak dan pada tahap tahap ?@A pada trauma dewasa nonambulator dalam hal pemakaian perangkat kompresi pneumatik intermiten masih rendah1 hal ini terlihat dari adan a perbedaan ang tidak pasien (esimpulan *aps (esen5angan (urang di5elaskan terkait metode e#aluasi ang dilakukan. Tidak di5elaskan bagaimana ketidakpatuh an dengan perangkat tidak diterapkan dengan benar. terkait 7

:ith kepatuhan

$91 '2C+

9e#ices in Trauma pneumatik

2lan 6. T roch1 Patients; 2 'alse intermiten $91 '2C+ +ense of +ecurit pada pasien trauma dewasa nonambulator .

tidak memakai

melatarbelakang i adalah kegagalan personel rumah sakit kepatuhan1 ketidakn amana n dan ang aitu dan ang dirasakan pasien untuk meningkatkan

signifikan antara tahap I dan tahap II. bia a perangkat intermitten pneumatic stocking ang cukup mahal1

hargan a cara lain dari harus mahal C@@1B= bia a dipertimbangk an khususn a rendah molekul berat heparin tidak kontraindikasi . 5ika

(8p ==@.@,>1!) penggunaan sehari!hari aitu C/,1,@ waktu penggunaan (8p /DE.>>>1!) serta

ang 5elas. , $.+. +a5id1 (nee #ersus Thigh *raduated )ength *raduated compression Compression 4.8.$. Tai1 +tockings %enous *. *oli1 Thrombosis; stocking for adalah sarana Pre#ention of 9eep berharga thrombo! 2 profilaksis + stematic 8e#iew tetapi tidak 5elas selutut atau 9.$. -aker1 paha stoking lebih *. 6amilton Tu5uan ka5ian adalah secara sistematis apakah (()) pan5ang (T)) ang efektif. dari ini untuk 2 + stematic )e#el 1

belum

8e#iew

)ength Tidak ada u5i coba terkontrol terkontrol secara *raduated secara acak acak dianalisis. Compression 1B percobaan (nee Tiga puluh enam +tockings dapat multisenter pada dari 1@=D (,1/A) seefektif Thigh besar peserta acak (nee (()) mengembangkan trombosis dalam1 dibandingkan secara )ength stoking *raduated )ength Compression +tockings pasien inap ini rawat telah membuat

dilaporkan. 6al

8.:. $orris1

untuk untuk mencegah sulit men impulkan1 #ena 9%T1 disamping itu berdasarkan pula bukti ang ada1 bahwa () kedua T) dan

dengan E? dari menawarkan 1=?= (@A) pada keunggulan kelompok kontrol dalam pan5ang )ength paha. Thigh kepatuhan (T))

hal stoking sama! efektif dari sama

7 pasien dan 5uga untuk dari segi bia a. thromboproph

menganalisis percobaan acak terkontrol antara pan5ang stocking keman5uran thromboproph la"is. dan

6eterogenitas substansial diamati antara u5i coba. +toking () memiliki ang efek signifikan

la"is.

untuk mengurangi ke5adian 9%T di 5angka pan5ang penumpang penerbangan. Pada pasien rawat inap stoking () tidak untuk muncul men5adi

5auh lebih buruk daripada rasio T) stoking. / 3ohn (. $orris1 Intermittent $9 -r ce Pneumatic $. Compression -ertu5uan untuk for menge#aluasi 8etrospecti#e stud )e#el B F ang Penelitian akan 6asil penelitian ini mendukung F Penelitian tidak menggunakan

pada 1@E pasien

'incham1 9O

%enous Thromboembolism Proph la"is Total 2rthroplast (,>1,)

efekti#itas kompresi in intermiten (nee pneumatik tanpa antikoagulasi utama sebagai profilaksis Venous thromboembol ism pada intra T(2 Knee Arthroplasty) (%T&) bilateral dan (Total

men5alani (nee 2rthroplast (T(2)1 stud pasien

Total

penggunaan pendekatan multimodal untuk pada tanpa menggunaka n antikoagulasi utama. 9iperlukan kepatuhan dalam penggunaan kompresi intermiten pneumatik intra!dan pasca operasi. %T& T(2

metode

IPC

secara tunggal F sampel belum 5elas (riteria ang

ang

memenuhi co hort han a 1,> nantin a color dengan

profilaksis

dilakukan imaging

duple" ultrasound compression pada kedua ekstremitas bawah hari ke , atau / pasca operasi1 saat T(2 dipasangkan stoking kompresi intermiten pneumatik steril pada kedua kaki bagian bawah dan

pascaoperasi

terhubung ke unit kompresor ketika tourniGuet meningkat. (ateter &pidural dibiarkan tempat di sampai tidak

IPC dapat

tidak

digunakan sendiri perlu adan a epidural anestesi1 mobilisasi dini1 dan aspirin pasca

pasca operasi hari , kecuali tidak fungsional. )atihan fleksi ekstensi aktif dan pada

operasi tanpa menggunaka n antikoagulan sehingga memiliki morbiditas ang rendah1 bia a efektif1 ang dan

pergelangan kaki diperintahkan oleh terapis fisik. Pasien resep tidak kontraindikasi diberi aspirin ada

pasca operasi 5ika

dapat secara

dengan aspirin. F sakit1 +elama , pasien deep , tak B 9%T +elama 1 akut memiliki

efektif digunakan sebagai profilaksis %T& pasien T(2. pada ang

dirawat di rumah didiagnosis mengalami #ein akut pada tentu1 memiliki kronis. follow!up1 pasien 9%T thrombosis (9%T)1 usia dan 9%T

men5alani

memiliki

didiagnosis pada @ minggu pasca operasi dan 1 dan memiliki flebitis superfisial

kemudian memiliki emboli paru nonfatal ,/ hari operasi. (emoprofilaksis aspirin digunakan secara tunggal pada 1>E pasien. 2nestesi epidural digunakan D> A ) pasien. F 6asil penelitian mendukung penggunaan pendekatan multimodal untuk %T& profilaksis pada T(2 tanpa ini di sebagian ( nH?= 1 pasca

menggunakan antikoagulasi utama. F 9iperlukan kepatuhan dalam penggunaan kompresi intermiten pneumatik intra! dan pasca operasi. F dapat sendiri adan a anestesi1 mobilisasi operasi dini1 tanpa dan aspirin pasca menggunakan IPC tidak digunakan perlu epidural

antikoagulan sehingga memiliki morbiditas rendah1 dapat sebagai profilaksis %T& pada pasien ang men5alani T(2. ang bia a secara

ang efektif1 dan efektif digunakan

$ichael

9ohm $icro!mobile 'oot Tu5uan dari Clinical $91 (im $. Compression 5urnal tersebut 8esearch :illiams $P61 9e#ice Compared adalah untuk Tim 4o#otn Ph9 with Pneumatic mebandingkan Compression penopangan 9e#ice pada pompa s stem kaki

)e#el ,

9ari ?@A hasil tes CI hasil kedua didapatkan bahwa inter#ensi

+ stem pompa kaki ang memiliki rata!rata kecepatan puncak #ena baru cenderung

-elum ada penelitian lebih lan5ut untuk memastikan bahwa %'P dapat direkomend

masih mengalami kesen5angan untuk diterapkan. 6al ini berkaitan

dengan s stem

pergerakan pompa baru terhadap kemampuan rata!rata kecepatan #ena puncak secara umum #ena femoralis #ena 1 poplitea 1 dan tibialis posterior pada kaki ang

dengan perangkat baru 11 menambah #ena kali kecepatan

ang konsisten bila dibandingka n dengan s stem pompa kaki sebelumn a1

asikan untuk digunakan oleh medis Tidak ang membandin gkan teknik mekanik %'P dan ang teknik spesifik. ada tim

berpengaruh

lebih besar dari kecepatan beristirahat dalam #ena posterior dan / kali lebih besar kecepatan istirahat #ena didirikan menambah kecepatan dari istirahat #ena 1@ kali lebih besar kecepatan di di poplitea. dari tibialis

penelitian

lain secara

Pompa kaki ang

#ena

tibialis

posterior dan B kali lebih besar dari kecepatan beristirahat #ena Perangkat baru dinilai lebih baik untuk ukuran1 dan kecocokan1 dibandingkan dengan #ena kaki lama. pompa ang di poplitea.

ken amanan bila

B. -uatlah rangkuman dari literature ang didapatkan (pada no /) dan kesimpulan untuk men5awab pertan aan .()ampirkan e#idence ( guideline75urnal artikel1dll di5adikan sumber ) ang

8angkuman; 9ari 5urnal ang ber5udul IThromboembolic Proph la"is :ith Intermittent Pneumatic ang die#aluasi pada tahap pertama ?@A tidak

Compression 9e#ices in Trauma Patients; 2 'alse +ense of +ecurit J didapatkan hasil 9ari => pasien trauma dewasa nonambulator memakai perangkat kompresi dengan tepat dan pada tahap kedua ?BA masih tidak memakai perangkat dengan tepat.6al ang melatarbelakangi adalah kegagalan personel rumah sakit untuk meningkatkan kepatuhan1 ketidakn amanan ang dirasakan pasien dan hargan a ang mahal aitu C@@1B= (8p ==@.@,>1!) dan bia a penggunaan sehari!hari aitu C/,1,@ (8p /DE.>>>1!) serta waktu penggunaan ang belum 5elas.+edangkan pada 5urnal ang ber5udul I(nee #ersus Thigh )ength *raduated Compression +tockings for Pre#ention of 9eep %enous Thrombosis; 2 + stematic 8e#iewJ men atakan bahwa dari 1B percobaan terkontrol secara acak dianalisis. Tiga puluh enam dari 1@=D (,1/A) peserta secara acak stoking (nee )ength (()) mengembangkan trombosis #ena dalam1 dibandingkan dengan E? dari 1=?= (@A) pada kelompok kontrol pan5ang Thigh )ength (T)) 7 paha. 6eterogenitas substansial diamati antara u5i coba. +toking () memiliki efek ang signifikan untuk mengurangi ke5adian 9%T di 5angka pan5ang penumpang penerbangan. Pada pasien rawat inap stoking () tidak muncul untuk men5adi 5auh lebih buruk daripada rasio T) stoking.9an pada 5urnal ang ber5udul I Intermittent Pneumatic Compression for %enous Thromboembolism Proph la"is in Total (nee 2rthroplast (,>1,)J men atakan bahwa Penelitian pada 1@E pasien ang akan men5alani Total (nee 2rthroplast (T(2)1 ang memenuhi co hort stud han a 1,> pasien nantin a dilakukan color duple" ultrasound imaging dengan compression pada kedua ekstremitas bawah hari ke , atau / pasca operasi1 saat T(2 dipasangkan stoking kompresi intermiten pneumatik steril pada kedua kaki bagian bawah dan terhubung ke unit kompresor ketika tourniGuet tidak meningkat. (ateter &pidural dibiarkan di tempat sampai pasca operasi hari , kecuali tidak fungsional. )atihan aktif fleksi dan ekstensi pada pergelangan kaki diperintahkan oleh terapis fisik. Pasien diberi resep aspirin pasca operasi 5ika tidak ada kontraindikasi dengan aspirin.+elama dirawat di rumah sakit1 , pasien didiagnosis mengalami deep #ein thrombosis akut (9%T)1 , memiliki 9%T pada usia tak

tentu1 dan B memiliki 9%T kronis. +elama follow!up1 1 pasien memiliki 9%T akut didiagnosis pada @ minggu pasca operasi dan 1 memiliki flebitis superfisial dan kemudian memiliki emboli paru nonfatal ,/ hari pasca operasi. (emoprofilaksis aspirin digunakan secara tunggal pada 1>E pasien. 2nestesi epidural digunakan di sebagian ( nH?= 1 D> A ) pasien. 6asil penelitian ini mendukung penggunaan pendekatan multimodal untuk %T& profilaksis pada T(2 tanpa menggunakan antikoagulasi utama.9iperlukan kepatuhan dalam penggunaan kompresi intermiten pneumatik intra!dan pasca operasi. IPC tidak dapat digunakan sendiri perlu adan a epidural anestesi1 mobilisasi dini1 dan aspirin pasca operasi tanpa menggunakan antikoagulan sehingga memiliki morbiditas ang rendah1 bia a ang efektif1 dan dapat secara efektif digunakan sebagai profilaksis %T& pada pasien ang men5alani T(2. 9ari 5urnal I$icro!mobile 'oot Compression 9e#ice Compared with Pneumatic Compression 9e#iceJ disimpulkan bahwa pompa #ena kaki metode baru lebih konsisten disbanding dengan metode sebelumn a tetapi belum ada penelitian secara spesifik ang men5elaskan hal tersebut. (esimpulan 9ari haisl analisa berdasarkan beberapa literature ang telah digunakan1bahwa untuk penggunaan mekanikal %'P 1*C+ dan IPC untuk mencegah %T& pada pasien dengan operasi penggantian panggul dan operasi pada fraktur ekstremitas bawah sama!sama memiliki tingkat efektifitas mendapatkan hasil ang sama. -elum ada penelitian khusus ang membandingkan antara penggunaan %'P1*C+ dan IPC secara sistematis dan ang 5elas.Penggunaan %'P1*C+ dan IPC beberapa kali digunakan dan dicantumkan dalam literature aitu 5urnal dan mendapatkan hasil ang sama tingkat efektifitasn a.6an a sa5a untuk penggunaan IPC tidak dapat digunakan sendiri perlu adan a epidural anestesi1mobilisasi dini dan aspirin pasca operasi tanpa menggunakan antikoagulan sehingga memiliki morbiditas ang rendah1bia a ang efektif dan dapat secara efektif digunakan sebagai profilaksis %T& pada pasien T(2.

DAFTAR PUSTAKA +a5id $ +1Tai 4 8 $1*oli *1$orris 8 :1-aker 9 $16amilton *. ,>>=. Knee versus Thigh Length Graduated Compression Stockings for Prevention of eep Venous Thrombosis! A Systematic "evie#$ European Journal of Vascular & Endovascular Surgery. Dia ses dari http;77www.e5#es.com7article7+1>ED!@DDBA,D>=A,?>>/=>!17abstract. pada tanggal 1, 2pril ,>1B $orris 3ohn (.1 'incham1 -r ce $. ,>1, $ %ntermittent Pneumatic Compression for Venous Thromboembolism Prophyla&is in Total Knee Arthroplasty$ 2#ailable at http;77search.proGuest.com7doc#iew71,,1?,?>?=7fullte"tP9'7..... 9iakses pada tanggal 11 2pril ,>1B.

!AKA"A# S$STE! !USKU"%SKE"ETA" ASPEK ET#$& DA' "E(A") TRE'D DA' $SSUES DA"A! KEPERA*ATA' S$STE! !USKU"%SKE"ETA"

%"E# + S(D , -. Rai Ra.ayu *iraningsi. 0. 'i Pu4u Karina De5i ,. 'i !ade &in4ia Pra7.a5idyas5ari 8. $ Kade Agus Anggria5an 2. 'i !ade "is4ia De5i 6. $ (ede Su7agia 9. 'i "u. Ayu Sudi Susan4i ;. $ Ano< !esa *isnu San4a :. 'i Pu4u $n4an !er4aningsi. /-010-1211-3 /-010-121-63 /-010-121,-3 /-010-121,03 /-010-121,93 /-010-121,:3 /-010-121983 /-010-1219:3 /-010-121;13

PR%(RA! STUD$ $"!U KEPERA*ATA' FAKU"TAS KED%KTERA' U'$VERS$TAS UDA=A'A 01-8

Das könnte Ihnen auch gefallen