Sie sind auf Seite 1von 6

Dalam pemanfaatannya, batubara harus diketahui terlebih dahulu kualitasnya.

Hal ini dimaksudkan agar spesifikasi mesin atau peralatan yang memanfaatkan batubara sebagai bahan bakarnya sesuai dengan mutu batubara yang akan digunakan, sehingga mesinmesin tersebut dapat berfungsi optimal dan tahan lama. Analisa yang dilakukan antara lain analisa proximate, analisa ultimate, mineral matters, physical & electrical properties, thermal properties, mechanical properties, spectroscopic properties, dan solvent properties. Secara umum, parameter kualitas batubara yang sering digunakan adalah a. !alori "#alorivic $alue atau #$, satuan cal%gr atau kcal%gr& #$ merupakan indikasi kandungan nilai energi yang terdapat pada batubara, dan merepresentasikan kombinasi pembakaran dari karbon, hidrogen, nitrogen, dan sulfur. b. !adar kelembaban "'oisture, satuan persen& Hasil analisis untuk kelembaban terbagi men(adi free moisture ")'& dan inherent moisture "*'&. +umlah dari keduanya disebut dengan ,otal 'oisture ",'&. !adar kelembaban ini mempengaruhui (umlah pemakaian udara primer untuk mengeringkan batubara tersebut. c. -at terbang "$olatile 'atter atau $', satuan persen& !andungan $' mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dan intensitas api. Hal ini didasarkan pada rasio atau perbandingan antara kandungan karbon "fixed carbon& dengan .at terbang, yang disebut dengan rasio bahan bakar "fuel ratio&. Semakin tinggi nilai fuel ratio, maka (umlah karbon di dalam batubara yang tidak terbakar (uga semakin banyak. +ika perbandingan tersebut nilainya lebih dari /,0 maka pengapian akan kurang bagus sehingga mengakibatkan kecepatan pembakaran menurun. d. !adar abu "Ash content, satuan persen& Semakin tinggi kadar abu, secara umum akan mempengaruhi tingkat pengotoran, keausan, dan korosi peralatan yang dilalui. e. !adar sulfur "Sulfur content, satuan persen& !andungan sulfur dalam batubara biasanya dinyatakan dalam ,otal Sulfur ",S&. !andungan sulfur ini berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi dingin yang terdapat pada pemanas udara, terutama apabila suhu ker(a lebih rendah daripada titik embun sulfur. Selain itu, berpengaruh (uga terhadap efektivitas penangkapan abu pada electrostatic presipitator. f. !adar karbon ")ixed carbon atau )#, satuan persen& 1ilai kadar karbon ini semakin bertambah seiring dengan meningkatnya kualitas batubara. !adar karbon dan (umlah .at terbang digunakan sebagai perhitungan untuk menilai kualitas bahan bakar, yaitu berupa nilai fuel ratio. g. 2kuran "#oal si.e& 2kuran batubara dibatasi pada rentang butir halus dan butir kasar. 3utir paling halus untuk ukuran maksimum 4 mm, sedangkan butir paling kasar sampai dengan ukuran 56 mm. h. ,ingkat ketergerusan "Hardgrove 7rindability *ndex atau H7*& !iner(a pulveri.er atau mill dirancang pada nilai H7* tertentu. 2ntuk H7* lebih rendah, mesin harus beroperasi lebih rendah dari nilai standarnya untuk menghasilkan tingkat kehalusan yang sama. 46

Dec 68

KLaSiFiKaSi BaTuBaRa
3y indah9din9t9 :eave a #omment #ategories 3a,u3a;a <engklasifikasian batubara di dasarkan pada dera(at dan kualitas dari batubara tersebut, yaitu /. 7ambut % <eat 7olongan ini sebenarnya termasuk (enis batubara, tapi merupakan bahan bakar. Hal ini disebabkan karena masih merupakan fase a=al dari proses pembentukan batubara. >ndapan ini masih memperlihatkan sifat a=al dari bahan dasarnya "tumbuh-tumbuhan&. 0. :ignite % 3ro=n #oal 7olongan ini sudah memperlihatkan proses selan(utnya berupa struktur kekar dan ge(ala pelapisan. Apabila dikeringkan, maka gas dan airnya akan keluar. >ndapan ini bisa dimanfaatkan secara terbatas untuk kepentingan yang bersifat sederhana, karena panas yang dikeluarkan sangat rendah. 4. Sub-3ituminous % 3itumen 'enengah 7olongan ini memperlihatkan ciri-ciri tertentu yaitu =arna yang kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin. >ndapan ini dapat digunakan untuk pemanfaatan pembakaran yang cukup dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi. 9. 3ituminous 7olongan ini dicirikan dengan sifat-sifat yang padat, hitam, rapuh "brittle& dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik. 3erlapis dan tidak mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan. >ndapan ini dapat digunakan antara lain untuk kepentingan transportasi dan industri. 5. Anthracite 7olongan ini ber=arna hitam, keras, kilap tinggi, dan pecahannya memperlihatkan pecahan chocoidal. <ada proses pembakaran memperlihatkan =arna biru dengan dera(at pemanasan yang tinggi. Digunakan untuk berbagai macam industri besar yang memerlukan temperatur tinggi.

Semakin tinggi kualitas batubara, maka kadar karbon akan meningkat, sedangkan hidrogen dan oksigen akan berkurang. 3atubara bermutu rendah, seperti lignite dan subbituminous, memiliki tingkat kelembaban "moisture& yang tinggi dan kadar karbon yang rendah, sehingga energinya (uga rendah. Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan semakin keras dan kompak, serta =arnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan energinya (uga semakin besar. Ada 4 macam !lasifikasi yang dikenal untuk dapat memperoleh beda variasi kelas % mutu dari batubara yaitu 1. Klasifikasi menurut ASTM !lasifikasi ini dikembangkan di Amerika oleh 3ureau of 'ines yang akhirnya dikenal dengan !lasifikasi menurut AS,' "America Society for ,esting and 'aterial&. !lasifikasi ini berdasarkan rank dari batubara itu atau berdasarkan dera(at metamorphism nya atau perubahan selama proses coalifikasi "mulai dari lignit hingga antrasit&. 2ntuk menentukan rank batubara diperlukan data fixed carbon "dmmf&, volatile matter "dmmf& dan nilai kalor dalam 3tu%lb dengan basis mmmf "moist, mmf&. #ara pengklasifikasian - 2ntuk batubara dengan kandungan $' lebih kecil dari 4/? maka klasifikasi didasarkan atas )# nya, untuk ini dibagi men(adi 5 group, yaitu @ )# lebih besar dari 8A? disebut meta antrasit @ )# antara 80-8A? disebut antrasit @ )# antara AB-80? disebut semiantrasit @ )# antara CA-AB? disebut lo= volatile @ )# antara B8-CA? disebut medium volatile - 2ntuk batubara dengan kandungan $' lebih besar dari 4/?, maka klasifikasi didasarkan atas nilai kalornya dengan basis mmmf. @ 4 group bituminous coal yang mempunyai moist nilai kalor antara /9.666 D /4.666 3tu%lb yaitu o High $olatile A 3ituminuos coal "E/9.666& o High $olatile 3 3ituminuos coal "/4.666-/9.666& o High $olatile # 3ituminuos coal "F/4.666& @ 4 group Sub-3ituminous coal yang mempunyai moist nilai kalor antara /4.666 D A.466 3tu%lb yaitu o Sub-3ituminuos A coal "//.666-/4.666& o Sub-3ituminuos 3 coal "8.666-//.666& o Sub-3ituminuos # coal "A.466-8.566& - 2ntuk batubara (enis :ignit @ 0 group :ignit coal dengan moist nilai kalor di ba=ah A.466 3tu%lb yaitu o :ignit "A.466-B466& o 3ro=n #oal "FB.466& 2. Klasifikasi menurut National Coal Board (NCB) !lasifikasi ini dikembangkan di >ropa pada tahun /89B oleh suatu organisasi )uel ;esearch dari departemen of Scientific and *ndustrial ;esearch di *nggris. !lasifikasi ini berdasarkan rank dari batubara, dengan menggunakan parameter volatile

matter "dry, mineral matter free& dan cooking po=er yang ditentukan oleh pengu(ian 7ray !ing. Dengan menggunakan parameter $' sa(a 1#3 membagi batubara atas 9 macam <embagian 1#3 menurut parameter $' /. $olatile diba=ah 8,/?, dmmmf dengan coal rank /66 yaitu Antrasit 0. $olatile diantara 8,/-/8,5?,dmmmf dengan coal rank 066 yaitu :o= $olatile%Steam #oal 4. $olatile diantara /8,5-40?,dmmf dengan coal rank 466 yaitu 'edium $olatile #oal 9. $olatile lebih dari 40 ?, dmmmf dengan coal rank 966-866 yaitu Haigh $olatile #oal 'asing D masing pembagian di atas dibagi lagi men(adi beberapa sub berdasarkan tipe coke 7ray !ing atau pembagian kecil lagi dari kandungan $'. 2ntuk High $olatile #oal dibagi berdasarkan sifat caking nya /. $ery strongly caking dengan rank code 966 0. Strongly caking dengan rank code 566 4. 'edium caking dengan rank code B66 9. Geakly caking dengan rank code C66 5. $ery =eakly caking dengan rank code A66 B. 1on caking dengan ring code 866 . Klasifikasi menurut !nternational !lasifikasi ini dikembangkan oleh >conomic #ommision for >urope pada tahun /85B. !lasifikasi ini dibagi atas dua bagian yaitu - Hard #oal Di definisikan untuk batubara dengan gross calorific value lebih besar dari /6.0B6 3tu%lb atau 5.C66 kcal%kg "moist, ash free&. *nternational System dari hard coal dibagi atas /6 kelas menurut kandungan $' "daf&. !elas 6 sampai 5 mempunyai kandungan $' lebih kecil dari 44? dan kelas B sampai 8 dibedakan atyas nilai kalornya "mmaf& dengan kandungan $' lebih dari 44?. 'asing-masing kelas dibagi atas9 group "6-4& menurut sifat cracking nya dintentukan dari H)ree S=elling *ndexI dan H;oga *ndexI. 'asing group ini dibagi lagi atas sub group berdasarkan tipe dari coke yang diperoleh pengu(ian 7ray !ing dan Audibert-Arnu dilatometer test. +adi pada *nternational klasifikasi ini akan terdapat 4 angka, angka pertama menun(ukkan kelas, angka kedua menun(ukkan group dan angka ketiga menun(ukkan sub-group. Sifat caking dan coking dari batubara dibedakan atas kelakuan serbuk batubara bila dipanaskan. 3ila la(u kenaikan temperature relative lebih cepat menun(ukkan sifat caking. Sedangkan sifat coking ditun(ukkan apabila la(u kenaikan temperature lambat. - 3ro=n #oal *nternational klasifikasi dari 3ro=n coal dan lignit dibagi atas parameternya yaitu total moisture dan lo= temperature ,ar Jield "daf&. <ada klasifikasi ini batubara dibagi atas B kleas berdasarkan total moisture "ash free& yaitu

/. 1omor kelas /6 dengan total moisture lebih dari 06?, ash free 0. 1omor kelas // dengan total moisture 06-46?, ash free 4. 1omor kelas /0 dengan total moisture 46-96?, ash free 9. 1omor kelas /4 dengan total moisture 96-56?, ash free 5. 1omor kelas /9 dengan total moisture 56-B6?, ash free B. 1omor kelas /5 dengan total moisture B6-C6?, ash free !elas ini dibagi lagi atas group dalam 9 group yaitu /. 1o group 66 tar yield lebih rendah dari /6? daf 0. 1o group /6 tar yield antara /6-/5 ? daf 4. 1o group 06 tar yield antara /5-06 ? daf 9. 1o group 46 tar yield antara 06-05 ? daf 5. 1o group 96 tar yield lebih dari 05? daf

Das könnte Ihnen auch gefallen