Sie sind auf Seite 1von 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Dasar dan Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Kuliah Kerja Terpadu merupakan suatu saham mahasiswa dalam pembangunan. Pengabdian pada masyarakat adalah salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana merupakan pengamalan ilmu dan teknolgi interdisipliner dan kurikuler. Selain itu juga merupakan wadah dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia peningkatan pembangnunan nasional Indonesia yang aktif dan dinamis berdasarkan Pancasila. 1.1.1. Dasar Pelaksanaan Kegiatan KKT Pembangunan merupakan salah satu tujuan utama yang dikehendaki oleh setiap masyarakat dan negara sehingga pembangunan itu sendiri menuntut partisipasi pelaksana pembangunan, salah satunya adalah mahasiswa. Karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang wajib turut serta melaksanakan suatu tatanan negara yang lebih maju dan dinamis. Bangsa Indonesia saat ini sedang giat-giatnya meningkatkan pembangunan dalam segala bidang untuk memasuki era globalisasi. Bangsa Indonesia tidak ingin terpuruk dan tertinggal dengan kemajuan negara-negara lain. untuk itu mahasiswa diharapkan berpartisipasi atas pembangunan yang sedang berlangsung. Oleh sebab itu, Universitas Sam Ratulangi Manado melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengalaman Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu melalui Kuliah Kerja Terpadu (KKT). Kuliah Kerja Terpadu (KKT) yang awalnya bernama Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang dijabarkan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1973 tanggal 23 Maret 1973 tentang GBHN 1973 -1978 sampai sekarang ini, beserta seluruh penjabarannya dalam UU No. 22 tahun 1961 sampai UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan juga didasarkan pada amanat Presiden Republik Indonesia pada bulan Februari 1972 yang menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk tinggal dan bekerja membantu memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. TAP/MPR No. IV/MPR//1973 tentang GBHN 1973-1978 dalam bidang pendidikan dinyatakan untuk meningkatkan peranan perguruan tinggi dalam pembangunan yang diarahkan untuk : 1. Menjadikan Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan 2. Mendidik mahasiswa berjiwa penuh pengabdian, memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan Negara. 3. Mengaderkan mahasiswa sehinnga bermanfaat bagi usaha pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

Sebagai bagian dari kurikulum, Kuliah Kerja Terpadu (KKT) menjadi bagian yang utuh dari proses pendidikan. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Republik Indonesia tanggal 15 Februari 1975 yang diantaranya menyatakan: Universitas memiliki tanggung jawab untuk melahirkan tenaga-tenaga pemikir dengan pemikirannya itu mampu menunjukkan jalan dan menggerakkan masyarakat untuk membangun karena pada akhirnya ilmu pengetahuan harus diabadikan pada kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat maka ukuran penting bagi keberhasilan panggilan tugas. Universitas bukanlah semata-mata ditentukan oleh banyaknya sarjana yang dihasilkan, tetapi oleh besar kecilnya peranan dalam menunjanng dan menggerakkan pembangunan masyarakat. Karena itu Universitas harus menghasilkan sarjana-sarjana yang benar-benar memahami arah, tujuan dan seluk-beluk pembangunan bangsa serta memiliki ilmu pengetahuan dan mampu memngembangkannya, yang berkepribadian kuat, memiliki moral yang tinggi dan kecintaan pada masyarakat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di dalam kebijaksanaan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi tanggal 17 Februari 1975 menyatakan: 1. Pendidikan tinggi harus merupakan bagian integral dari usaha-usaha pengembangan baik nasional maupun kebutuhan masyarakat. 2. Pendidikan tinggi harus merupakan penghubung antara dunia ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan masyarakat. 3. Pendidikan tinggi harus melaksanakan pendidikan berdasarkan pola pemikiran nyang analitis dan berorientasi pada pemecahan-pemecahan masalah dan disertai pandangnan ke masa depan. Dengan demikian, Kuliah Kerja Terpadu (KKT) dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada kepada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan terutamma oleh mahasiswa secara interdisipliner dan kurikuler. 1.1.2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Secara umum Kuliah Kerja Terpadu memiliki 5 tujuan, yaitu: Mahasiswa memeperoleh pengalaman bekerja dan belajar melalui ketertiban langsung dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan memngimplementasikan IPTEK yang dimilikinya pada dunia yang secara langsung menemukan, merumuskan, serta memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmati dan interdisipliner. Melatih mahasiswa agar mampu mengeluarkan pendapat serta analisis yang komprehensif. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan yang sinergis antara Perguruan tinggi dengan pemerintah serta instansi terkait masyarakat maupun dunia usaha. Menciptakan kelurga peguruan tinggi yang mandiri berjiwa professional serta wirausaha. Untuk mengembangkan calon wirausaha melalui proses transformasi yang berprinsip pemihakkan dan pemberdayaan masyarakat sambil meningkatkan usaha/industry kecil atau koperasi. 1.2. Sasaran Pelaksaan Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT)

Kuliah Kerja Terpadu mempunyai 3 kelompok sasaran, yaitu: 1. Mahasiswa - Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara interdisiplin sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerja sama antar sektor. - Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap pemanfaatan IPTEK yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan. - Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. - Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEK serta interdisipliner atau antar sektor. - Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat. 2. Masyarakat - Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan IPTEK dalam merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan. - Memperoleh cara-cara yang baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan. - Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan. - Memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya. 3. Perguruan Tinggi - Mmperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi dan pengembangan ilmu yang diasuh di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata masyarakat. - Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat dipergunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian. - Memperoleh hasil kegiatan serta dapat menelaah serta meneruskan keadaan atau kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan IPTEK yang diramalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata. - Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Terpadu (KKT).

Das könnte Ihnen auch gefallen