Sie sind auf Seite 1von 6

Nama : Rizka Febrianti

NIM : 03111003004
Sistem Utilitas I
Debit Air Pada Boiler di PT PUSRI
Dalam suatu pabrik kimia, rangkaian proses kimia yang mengolah bahan
baku menjadi produk diwujudkan dalam peralatan-peralatan yang terangkai secara
sistematis yang disebut sistem proses. Sistem proses terbagi dua yaitu sistem
proses utama dan sistem proses penunjang. Sistem proses utama dapat
digolongkan menjadi sistem pemrosesan ammoniak dan sistem pemrosesan urea
sedangkan sistem proses penunjang yaitu sistem utilitas.
Seluruh pabrik urea dan ammonia baru bisa berjalan apabila didukung oleh
unit utilitas. Unit utilitas (offsite) pada PT PUSRI merupakan unit pendukung
yang bertugas mempersiapkan kebutuhan operasional pabrik ammonia dan urea,
khususnya yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku dan bahan pembantu.
Sumber bahan baku utilitas adalah udara, air dan gas bumi. Air diperoleh dari
sungai Musi, sedangkan udara dari lingkungan sekitar pabrik dan gas bumi dari
Pertamina.
Pada sistem utilitas di PT PUSRI salah satu prosesnya yaitu water
treatment. Water Treatment merupakan unit pengolahan air untuk mendapatkan
air bersih (filter water) dengan bahan baku air Sungai Musi. Unit ini bertugas
menyediakan kebutuhan air bersih untuk keperluan pabrik,kantor dan perumahan.
Di kantor dan perumahan, produk yang berupa air bersih digunakan sebagai
sanitasi sehari-hari, sedangkan di pabrik dipakai sebagai air pendingin, air umpan
boiler bertekanan tinggi, bahan baku air demin dan air pemadam api.
Pada proses water treatment terdiri dari beberapa proses seperti
penyaringan zat padat yang terapung / filtrasin, penginjeksian zat zat kimia,
premix tank (flocculator) (3206-U), floctreator (3201-U), clear well (3204-F),
sand filter (3202-UA sampai 3202-UE), filtered water storage tank.
Dalam suatu proses produksi dalam industri, boiler merupakan suatu
pembangkit panas yang penting.Sesuai dengan namanya maka fungsi dari boiler
ini adalah memanaskan kembali.Dalam suatu proses industri boiler harus dijaga
agar efisiensinya cukup tinggi. Oleh sebab itu adalah penting untuk menjaga
kualitas air yang diumpankan untuk boiler, karena akan berhubungan dengan
effisiensi dari boiler tersebut. Air umpan boiler atau Boiler Feed Water nantinya
akan dipanaskan hingga menjadi steam.Karena di dalam boiler terjadi pemanasan
harus diwaspdai adanya kandungan-kandungan mineral seperti ion Ca2+ dan
Mg2+.Air yang banyak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ disebut sebagai air yang
sadah (hard water).Ion-ion ini sangat berpengaruh pada kualitas air yang nantinya
akan digunakan sebagai umpan boiler. Biasanya ion-ion ini terlarut dalam air
sebagai garam karbonat, sulfat, bilkarbonat dan klorida.Berbeda dengan senyawa-
senyawa kimia lainnya, kelarutan dari senyawa-senyawa mengandung unsur Ca
dan Mg seperti CaCO3, CaSO4,MgCO3, Mg(OH)2, CaCl2,MgCL2, dll ; akan
memiliki kalarutan yang makin kecil/redah apabila suhu makin tinggi.Sehingga
ketika memasuki boiler, air ini merupakan masalah yang harus segera diatasi.Air
yang sadah ini akan menimbulkan kerak(scalling) dan tentu saja akan mengurangi
effisiensi dari boiler itu sendiri akibat dari hilangnya panas akibat adanya kerak
tersebut.Selain itu yang dikhawatirkan bisa menyebabkan scalling adalah adanya
deposit silika.
1. Steam System
Steam system di Pusri menggunakan boiler dengan tipe water tube boiler,
dimana air berada di dalam pipa dan panas serta gas pembakaran mealui bagian
luar pipa tersebut. Di utilitas P-1B digunakan 2 macam boiler :
Waste heat boiler 34-5003-U, panas berasal dari gas buang Gas Turbine
Generator 33-5006-J dan supplement gas burner.
Package boiler 34-6007-U, panas berasal dari gas burner.
Untuk menghasilkan steam ini dibutuhkan boiler feed water yang berasal
dari air demin. Air demin dari tanki demin water 31-5001-F dipompakan oleh
pompa 31-5001-J ke bagian atas deaerator 34-5002-U dan dicampur dengan
condensate yang kembali dari pabrik Urea. Kapasitas desain deaerator 34-5002-U
adalah :

Outlet capacity : 160 ton/jam
Holding capacity : 15 menit
Deaerated water temperature : 113
o
C
Kebutuhan demin water : 82566 kg/jam
Kebutuhan steam SL : 17189 kg/jam
Steam condensate dari urea : 60400 kg/jam
Di dalam deaerator, demin water dibebaskan dari komponen udara/gas
(terutama O
2
dan CO
2
, yang dapat menyebabkan korosi) melalui spray sparger
yang kontak secara counter current dengan SLL (3,5 kg/cm
2
). Demin water yang
telah bebas dari komponen udara (boiler feed water) ditampung dalam storage
drum dari deaerator.
Secara kimia, proses deaerasi dilakukan dengan menginjeksikan hydrazine
(H
2
N
2
) dengan pompa 34-5007-LJ/LJA ke storage drum deaerator yang akan
mengikat oksigen dengan reaksi :
N
2
H
2
+ O
2
N
2
+ 2 H
2
O
Hydrazine juga bereaksi dengan oksida besi membentuk magnetite (Fe
3
O
4
)
yang merupakan lapisan yang stabil dan berfungsi sebagai corrosion inhibitor
barrier (penghambat korosi) dengan reaksi :
N
2
H
4
+ 6 Fe
2
O
3
4 Fe
3
O
4
+ 2 H
2
O + N
2
Boiler feed water (BFW) yang dihasilkan selanjutnya dinaikkan
tekanannya dengan pompa 34-5003-J/JA sampai takanan 65 kg/cm
2
. Pada normal
operasi hanya pompa 34-5003-J yang beroperasi (digerakkan oleh turbine), pompa
34-5003-JA stand by dan akan auto start bila tekanan header BFW rendah (PLC-
P-3455). Larutan amoniak diinjeksikan dengan pompa 34-5010-LJ/LJA ke suction
head pompa 34-5003-JT/JM untuk menjaga pH antara 8,5 9,5. Pengontrolan pH
ini diperlukan sebagai proteksi pembentukan kerak dan pencegahan karat.
Secara umum proses pembentukan steam adalah :
BFW masuk ke Boiler terlebih dulu dipanaskan di Economizer dengan
memanfaatkan panas gas buang Boiler
Dari Economizer masuk ke Steam Drum dan ke Evaporator tube dan
terjadi proses pembentukan steam (jenuh) di Steam Drum akibat
pemanasan
Steam jenuh dari Steam Drum dialirkan ke Superheater untuk dilewat
jenuhkan dengan menaikkan temperaturnya diatas temperatur jenuhnya
Produk steam pada tekanan 43 kg/cm
2
dan temperatur 399C
Di steam drum diinjeksikan senyawa phosphate (Na
3
PO
4
) untuk menjaga
pH dan mengendapkan senyawa Ca dan SiO
2
(penyebab scale)

Untuk menghilangkan endapan/kotoran di boiler dilakukan blow down

2. Package Boiler
Package boiler 34-6007-U merupakan salah satu pembangkit steam system
di utilitas P-1B selain waste heat boiler 34-5003-U. Package boiler didesain untuk
menghasilkan steam medium dengan spesifikasi :
Maximum continuous rating (MCR) : 120 ton/jam
Tekanan steam : 43,2 kg/cm
2

Temperatur steam setelah stop valve : 399
o
C
Sumber panas pembakaran di package boiler ini semuanya berasal dari gas
burner (ring burner type). Sistem pembakaran ini dilengkapi dengan unit
pengaman (safety device) berupa pneumatic operated quick shut-off valve yang
berfungsi menutup aliran gas pembakaran bila terjadi gangguan sistem
pembakaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan selama pengoperasian adalah
batasan temperatur ruang pembakaran dana penyempurnaan pembakaran dengan
mengacu pada perbandingan udar dan gas alam.
Injeksi larutan phosfat (sodium phosfat Na
3
PO
4
) ke steam drum PB
diperlukan sebagai proteksi pembentukan scale dalam boiler melalui bahan
pencegah terbentuknya kerak. Endapan kerak ini selanjutnya di blow down.



3. Waste Heat Boiler
Waste heat boiler 34-5003-U merupakan salah satu pembangkit steam
system di utilitas P-1B selain package boiler 34-6007-U. Waste heat boiler
didesain untuk menghasilkan steam medium dengan spesifikasi :
Maximum continuous rating (MCR) : 90 ton/jam
Tekanan steam : 43,2 kg/cm
2

Temperatur steam setelah stop valve : 399
o
C
Kondisi desain ini berlaku dengan ketentuan beban Gas Turbine Generator
(GTG) antara 5,9 22,6 MW. Pada normal operasi, WHB menghasilkan steam 60
70 ton/jam, pada tekanan 43,2 kg/cm
2
dan temperatur 399C. Panas buang sisa
pembakaran di GTG dimanfaatkan kembali di WHB sebagai sumber penas, selain
supplement gas burner sebagai penambah panas di WHB. WHB terdiri dari
economizer, steam drum, evaporator, superheater, desuperheater, grid-type gas
burner, damper, bypass damper, outlet stack, bypass stack.
Suatu system three element dengan dua controller feed water system akan
menggabungkan pengaruh level steam drum, aliran steam dan jumlah aliran feed
water (BFW flow). Signal yang keluar dari alat pengontrol permukaan air di
steam drum 34-LT-013 dan digabungkan secara linier dengan signal jumlah aliran
steam 34-FRC-021 akan mengatur set point aliran feed water 34-FRC-003. Setiap
perubahan dalam aliran steam akan serentak menimbulkan perubahan dalam aliran
feed water, sedangkan pengatur level steam drum merapikan system dengan
menjaga level steam drum tetap pada set-point. Keuntungan adanya dua controller
ini yaitu feed water controller dapat diatur sebagai controller yang bekerja cepat
untuk mengimbangi perubahan beban steam sedangkan level steam drum
controller dapat diatur kerjanya relatif lambat untuk membuat sekecil mungkin
pengaruh naik-turunnya level steam drum.
Tekanan steam dikontrol secara otomatis melalui pengaturan control valve
ZI-208 dari gas pembakaran tambahan dan/atau dengan pengaturan damper yang
akan mengalihkan sebagian gas buang GTG melalui bypass damper ke up-stream
stack.
Temperatur steam diatur secara otomatis dengan melalui pengaturan
control valve ZI-016 desuperheater water spray dan/atau pengaturan setting
bypass damper. Injeksi larutan phosfat (sodium phosfat Na
3
PO
4
) dengan pompa
34-5008-LJ/LJA ke dalam steam drum WHB diperlukan sebagai proteksi
pembentukan scale dalam boiler melalui bahan pencegah terbentuknya kerak.
Steam medium system dilengkapi dengan kontrol valve PIC-3471 untuk
menjaga kelebihan tekanan, yang dibuang ke atmosfer melalui silencer SP-3471.
Steam SM ini juga dapat dilet-down melalui PIC-3484 ke line steam SLL (3,5
kg/cm
2
). Steam SLL header dikontrol dengan PIC-3451 melalui venting ke system
bila kelebihan tekanan melalui sebuah silencer SP-340.
System blow down di WHB yang terdiri dari continuous blow down dan
intermittent blow down, untuk menjaga air boiler dari kerak dan alkaline yang
mungkin terdapat dalam air boiler. Continuous blow down ditampung di Blow
Down Flash Drum 34-5005-F, yang akan menghasilkan steam SLL dengan
tekanan 3,5 kg/cm
2
, temperatur 200C dan selebihnya dibuang ke sewer setelah
dicampur dengan cooling water.

Sumber :
Anonim. 2011. Laporan Orientasi Bagian Utilitas PUSRI. (online)
http://www.scribd.com/doc/67851215/Laporan-OJT-Di-Utl1B. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2014.
Anonim. 2011. Pengolahan Air Umpan PUSRI. (online)
http://aplikasiteknikkimia.blogspot.com/2009/04/pengolahan-air-umpan-
boiler.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2014.

Das könnte Ihnen auch gefallen