Sie sind auf Seite 1von 15

KONSEP DASAR MOBILISASI

Mobilisasi atau kemampuan seseorang untuk bergerak bebas merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia ang harus terpenuhi! "u#uan mobilisasi adalah memenuhi
kebutuhan dasar $termasuk melakukan akti%itas hidup sehari&hari dan akti%itas rekreasi'(
mempertahankan diri $melindungi diri dari trauma'( mempertahankan konsep diri(
mengekspresikan emosi dengan gerakan tangan non )erbal! Immobilisasi adalah suatu
keadaan di mana indi)idu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak %isik!
Mobilisasi dan immobilisasi berada pada suatu rentang! Immobilisasi dapat berbentuk tirah
baring ang bertu#uan mengurangi akti)itas %isik dan kebutuhan oksigen tubuh( mengurangi
neri( dan untuk mengembalikan kekuatan! Indi)idu normal ang mengalami tirah baring
akan kehilangan kekuatan otot rata&rata *+ sehari $atropi disuse'!
Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular( meliputi sistem otot( skeletal(
sendi( ligament( tendon( kartilago( dan sara%! Otot Skeletal mengatur gerakan tulang karena
adana kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi ang beker#a sebagai sistem pengungkit!
Ada dua tipe kontraksi otot, isotonik dan isometrik! Pada kontraksi isotonik( peningkatan
tekanan otot menebabkan otot memendek! Kontraksi isometrik menebabkan peningkatan
tekanan otot atau ker#a otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan akti% dari otot(
misalna( mengan#urkan klien untuk latihan kuadrisep! -erakan )olunter adalah kombinasi
dari kontraksi isotonik dan isometrik! Meskipun kontraksi isometrik tidak menebabkan otot
memendek( namun pemakaian energi meningkat! Pera.at harus mengenal adana
peningkatan energi $peningkatan ke/epatan perna%asan( %luktuasi irama #antung( tekanan
darah' karena latihan isometrik! 0al ini men#adi kontra indikasi pada klien ang sakit $in%ark
miokard atau penakit obstruksi paru kronik'!

Postur dan -erakan Otot mere%leksikan kepribadian dan suasana hati seseorang dan
tergantung pada ukuran skeletal dan perkembangan otot skeletal! Koordinasi dan pengaturan
dari kelompok otot tergantung dari tonus otot dan akti%itas dari otot ang berla.anan(
sinergis( dan otot ang mela.an gra)itasi! "onus otot adalah suatu keadaan tegangan otot
ang seimbang! Ketegangan dapat dipertahankan dengan adana kontraksi dan relaksasi ang
bergantian melalui ker#a otot! "onus otot mempertahankan posisi %ungsional tubuh dan
mendukung kembalina aliran darah ke #antung! Immobilisasi menebabkan akti%itas dan
tonus otot men#adi berkurang!
Skeletal adalah rangka pendukung tubuh dan terdiri dari empat tipe tulang, pan#ang( pendek(
pipih( dan ireguler $tidak beraturan'! Sistem skeletal ber%ungsi dalam pergerakan( melindungi
organ )ital( membantu mengatur keseimbangan kalsium( berperan dalam pembentukan sel
darah merah!
Sendi adalah hubungan di antara tulang( diklasi%ikasikan men#adi,
& Sendi sinostotik mengikat tulang dengan tulang mendukung kekuatan dan stabilitas! "idak
ada pergerakan pada tipe sendi ini! 1ontoh, sakrum( pada sendi )ertebra
& Sendi kartilaginous2sinkondrodial( memiliki sedikit pergerakan( tetapi elastis dan
menggunakan kartilago untuk menatukan permukaanna! Sendi kartilago terdapat pada
tulang ang mengalami penekanan ang konstan( seperti sendi( kostosternal antara sternum
dan iga!
& Sendi %ribrosa2sindesmodial( adalah sendi di mana kedua permukaan tulang disatukan
dengan ligamen atau membran! Serat atau ligamenna %leksibel dan dapat diregangkan( dapat
bergerak dengan #umlah ang terbatas! 1ontoh, sepasang tulang pada kaki ba.ah $tibia dan
%ibula'
& Sendi sino)ial atau sendi ang sebenarna adalah sendi ang dapat digerakkan se/ara bebas
di mana permukaan tulang ang berdekatan dilapisi oleh kartilago artikular dan dihubungkan
oleh ligamen oleh membran sino)ial! 1ontoh, sendi putar seperti sendi pangkal paha $hip'
dan sendi engsel seperti sendi inter%alang pada #ari!
Ligamen adalah ikatan #aringan %ibrosa ang ber.arna putih( mengkilat( %leksibel mengikat
sendi men#adi satu sama lain dan menghubungkan tulang dan kartilago! Ligamen itu elastis
dan membantu %leksibilitas sendi dan memiliki %ungsi protekti%! Misalna( ligamen antara
)ertebra( ligamen non elastis( dan ligamentum %la)um men/egah kerusakan spinal kord
$tulang belakang' saat punggung bergerak!

"endon adalah #aringan ikat %ibrosa ber.arna putih( mengkilat( ang menghubungkan otot
dengan tulang! "endon itu kuat( %leksibel( dan tidak elastis( serta mempunai pan#ang dan
ketebalan ang ber)ariasi( misalna tendon akhiles2kalkaneus!
Kartilago adalah #aringan penghubung pendukung ang tidak mempunai )askuler( terutama
berada di sendi dan toraks( trakhea( laring( hidung( dan telinga! Bai mempunai se#umlah
besar kartilago temporer! Kartilago permanen tidak mengalami osi%ikasi ke/uali pada usia
lan#ut dan penakit( seperti osteoarthritis!
Sistem sara% mengatur pergerakan dan postur tubuh! Area motorik )olunteer utama( berada di
konteks serebral( aitu di girus prasentral atau #alur motorik!
Propriosepsi adalah sensasi ang di/apai melalui stimulasi dari bagian tubuh tertentu dan
akti%itas otot! Proprioseptor memonitor akti%itas otot dan posisi tubuh se/ara
berkesinambungan! Misalna, proprioseptor pada telapak kaki berkontribusi untuk memberi
postur ang benar ketika berdiri atau ber#alan! Saat berdiri( ada penekanan pada telapak kaki
se/ara terus menerus! Proprioseptor
memonitor tekanan( melan#utkan in%ormasi ini sampai memutuskan untuk mengubah
posisiJoint mobility
1. Prinsip-prinsip mekanika tubuh
2. Factor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi
1. Sistem neuromuskular
2. Gaya hidup
3. etidakmampuan
!. "ingkat energi
#. "ingkat perkembangan
- $ayi% sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel. &kstremitas lentur dan
persendian
memiliki '() lengkap. Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas
diba*a ke
depan dan tidak seimbang sehingga mudah ter+atuh.
- $atita% kekakuan postur tampak berkurang, garis pada tulang belakang
ser-ikal dan lumbal
lebih nyata
- $alita dan anak sekolah% tulang-tulang pan+ang pada lengan dan tungkai
tumbuh. (tot,
ligamen, dan tendon men+adi lebih kuat, berakibat pada perkembangan
postur dan
peningkatan kekuatan otot. oordinasi yang lebih baik memungkinkan anak
melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik yang baik.
'ema+a% rema+a putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih dulu dibanding
yang laki-laki.
Pinggul membesar, lemak disimpan di lengan atas, paha, dan bokong.
Perubahan laki-laki
pada bentuk biasanya menghasilkan pertumbuhan tulang pan+ang dan
meningkatnya massa
otot. "ungkai men+adi lebih pan+ang dan pinggul men+adi lebih sempit.
Perkembangan otot
meningkat di dada, lengan, bahu, dan tungkai atas.
.e*asa% postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pada
tubuh dan
kesegarisan tubuh pada orang de*asa ter+adi terutama pada *anita hamil.
Perubahan ini
akibat dari respon adaptif tubuh terhadap penambahan berat dan
pertumbuhan fetus. Pusat
gra-itasi berpindah ke bagian depan. /anita hamil bersandar ke belakang
dan agak
berpunggung lengkung. .ia biasanya mengeluh sakit punggung.
0ansia% kehilangan progresif pada massa tulang total ter+adi pada orangtua.
3. &fek psikologis
1ntara lain meningkatkan respon emosional, intelektual, sensori, dan
sosiokultural. Perubahan emosional yang paling umum adalah depresi,
perubahan perilaku,
perubahan dalam siklus tidur-bangun, dan gangguan koping.
&fek fisiologis
perubahan pada%
- muskuloskeletal seperti kehilangan daya tahan, penurunan massa otot,
atropi dan abnormalnya
sendi 2kontraktur3 dan gangguan metabolisme kalsium
- kardio-askuler seperti hipotensi ortostatik, peningkatan beban ker+a
+antung, dan pembentukan
thrombus 4
- pernafasan seperti atelektasis dan pneumonia hipostatik
- metabolisme dan nutrisi antara lain la+u metabolic5 metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein5
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit5 ketidakseimbangan kalsium5 dan
gangguan pencernaan
2seperti konstipasi3
- eliminasi urin seperti stasis urin meningkatkan risiko infeksi saluran
perkemihan dan batu gin+al
- integument seperti ulkus dekubitus adalah akibat iskhemia dan anoksia
+aringan
- neurosensori% sensori depri-ation

!. Gangguan mobilisasi
-angguan mobilisasi adalah suatu keadaan keterbatasan kemampuan pergerakan %isik se/ara
mandiri ang dialami oleh seseorang!
Penebab imobilitas %isik berma/am&ma/am dan dapat dikategorikan berhubungan dengan
lingkungan internal dan eksternal!
3aktor internal
4! penurunan %ungsi muskuloskeletal
a! otot&otot $atrro%i( distro%i( atau /edera'
b! tulang $in%eksi( %raktur( tumor( osteoporosis( atau osteomalasia'
/! sendi $arthritis dan tumor'
d! kombinasi struktur $kanker dan obat&obatan'
5! perubahan %ungsi neurologis
a! in%eksi $mis!ense%alitis'
b! tumor
/! trauma
d! obat&obatan
e! penakit )askuler $mis! Stroke'
%! penakit demielinasi $mis! Sklerosis multiple'
g! penakit degenerati% $mis! Penakit parkinson'
h! terpa#an produk ra/un $mis! Karbonmonoksida'
i! gangguan metabolik $mis! 0ipoglikemia'
#! gangguan nutrisi
*! neri
penebabna multiple dan ber)ariasi seperti penakit kronis dan trauma!
6! de%isit perseptual
kelebihan atau kekurangan masukan persepsi sensori!
7! berkurangna kemampuan kogniti%
gangguan proses kogniti%( seperti demensia berat
8! #atuh
a! e%ek %isik , /edera atau %raktur
b! e%ek psikologis , sindrom setelah #atuh
9! perubahan hubungan sosial
a! %aktor&%aktor aktual $mis! Kehilangan pasangan( pindah #auh dari keluarga atau
teman&teman'
b! %aktor&%aktor persepsi $mis! Perubahan pola pikir seperti depresi'
:! aspek psikologis
ketidakberdaaan dalam bela#ar( depresi!
3aktor eksternal
4! program terapeutik
program penanganan medis memiliki pengaruh ang kuat terhadap kualitas dan kuantitas
pergerakan pasien! 1ontoh program pembatasan meliputi , %aktor&%aktor mekanis dan
%armakologis( tirah baing( dan restrein!
a! %aktor mekanis dan %armakologis , men/egah atau menghambat pergerakan tubuh dengan
menggunakan peralatan eksternal $gips dan traksi' atau alat&alat $ ang dihuubuungkan
dengan pemberian /airan intra)ena( pengisapan gaster( kateter urin( dan oksigen'! Agen
%armasetik seperti sedati%( analgesik( tran;uili<er( dan anesteti ang digunakan unntuk
mengubah tingkat kesadaran pasien dapat mengurangi pergerakan atau menghilangkan
se/ara keseluruhan!
b! "irah baring dapat dian#urkan pada penanganan penakit atau sekuela /edera! Istirahat
dapat menurunkan kebutuhan metabolik( kebutuhan oksigen( dan beban ker#a #antung!
Selain itu( istirahat memberikan kesempatan pada sistem muskuloskeletal untuk relaksasi(
menghilangkan neri( men/egah iitasi ang berlebihan dari #aringan ang /edera( dan
meminimalkan e%ek gra)itasi!
/! Restrein %isik dan pengaman tempat tidur biasana diunakan pada lansia ang
diinstitusionalisasi!
5! karakteristik penghuni institusi
tingkat mobilitas dan pola perilaku dari kelompok teman sebaa klien dapat mempengaruhi
pola mobilitas dan perilaku!
*! karakteristik sta%%
tiga karakteristik dari sta%% kepera.atan ang mempenaruhi pola mobilitas adalah
pengetahuan( komitmen( dan #umlah! Pengetahuan dan pemahaman tentang konsekuensi
%isiologis dari imobilitas dan tindakan kepera.atan untuk men/egah pengaruh imobilitas
sangat penting untuk mengimplementasikan pera.atan untuk memaksimalkan mobilitas!
=umlah anggota sta%% ang adekuat dengan suatu komitmen untuk menolong lansia
mempertahankan kemandirianna harus tesedia untuk men/egah komplikasi imobilitas!
6! sistem pemberian asuhan kepera.atan
alokasi praktek %ungsional dapat meningkatkan ketergantungan dan komplikasi dari
imobilitas! Ketika pera.atan dibagi men#adi tugas&tugas( keutuhan dan interaksi klien akan
terabaikan!
7! hambatan&hambatan
hambatan %isik dan arsitektur dapat mengganggu mobilitas! 0ambatan %isik termasuk
kurangna alat bantu ang tersedia untuk mobilitas( pengetahuan dalam mengunakan alat
bantu mobilitas tidak adekuat( lantai ang li/in( dan tidak adekuatna san daran untuk kaki!
Seringkali ran/angan asitektur umah saki atau panti #ompo tidak mem%asilitasi atau
memoti)asi klien untuk akti% dan tetap bergerak!
8! kebi#akan&kebi#akan institusional
praktek pengaturan %ormal dan in%ormal mengendalikan keseimbangan antara pemeintah
institusional dan kebebasan indi)idu! Semakin ketat kebi#akan( semakin besar e%ekna pada
mobilitas!
Dampak %isiologis dari imobilitas dan ketidakakti%an antara lain ,
No! e%ek hasil
4!
5!
*!
6!
7!
8!
Penurunan konsumsi oksigen
maksimum!
Penurunan %ungsi )entrikel kiri
Penurunan /urah #antung
Penurunan )olume sekun/up
Peningkatan katabolisme
protein
Intoleransi orthostatik
Peningkatan denut #antung( sinkop
Penurunan toleransi latihan
Penurunan kapasitas kebugaran
Penurunan massa otot tubuh( atro%i muskular(
penurunan kekuatan otot
Osteoporosis disuse
9!
:!
>!
4?!
44!
45!
4*!
46!
Peningkatan pembuangan
kalsium
Perlambatan %ungsi usus
Pengurangan miksi
-angguan metabolisme
glukosa
Penurunan ukuran thoraks
Penurunan aliran darah
pulmonal
Penurunan /airan tubuh total
-angguan sensori
-angguan tidur
Konstipasi
Penurunan e)akuasi kandung kemih
Intoleransi glukosa
Penurunan kapasitas %ungsional residual
Atelektasis( penurunan PO5( peningkatan p0
Penurunan )olume plasma( penurunan keseimbangan
natrium
Perubahan kognisi( depresi dan ansietas( perubahan
persepsi
Bermimpi pada siang hari( halusinasi
#. Perubahan perkembangan
1suhan kepera*atan gangguan mobilisasi
Pengka+ian 6iri has Penting .iagnosa ep
7kur '() selama
latihan
ekstremitas .
"anyakan klien tentang
persepsinya terhadap
nyeri .
"anyakan klien tentang
daya
tahan dan toleransi
akti-itas.
8nspeksi keutuhan area
kulit
ekstremitas yang digips
(bser-asi gaya +alan
dan
kemampuan bergerak
dengan
bebas
eterbatasan '() pada bahu
kiri
&nggan mencoba
menggerakkan bahu kiri.
Gagal mengkoordinasi ketika
melakukan '() pada bahu
kiri.
lien mengeluh nyeri seperti
tertusuk pada lengan kiri.
lien mengatakan kekuatan
otot bahu kirinya berkurang
1brasi kulit di perimeter area
yang digips
emampuan untuk mengubah
posisi
dengan bebas berkurang
Gangguan
mobilisasi fisik
berhubungan
dengan nyeri
pada
bahu kiri.
'isiko in+uri
berhubungan
dengan tekanan
dari gips
.iagnosa kepera*atan
6ontoh .iagnosa epera*atan 919.1 yang berhubungan dengan mekanik
tubuh yang tidak
sesuai dan gangguan mobilisasi.
8ntoleransi akti-itas berhubungan
dengan%
- esegarisan tubuh yang buruk
- Penurunan mobilisasi
'isiko in+uri berhubungan dengan%
- etidaklayakan mekanik tubuh
- etidaklayakan posisi
- etidaklayakan teknik pemindahan
Gangguan mobilisasi fisik
berhubungan dengan%
- Pengurangan '()
- "irah baring
- Penurunan kekuatan

Gangguan integritas kulit atau risiko
gangguan
integritas kulit berhubungan dengan:
b.d%
- Pembatasan mobilisasi
- "ekanan pada permukaan kulit
- Pengurangan kekuatan
Perubahan eliminasi urin b.d
- Pembatasan mobilisasi
- 'isiko infeksi
- 'etensi urin
'isiko infeksi berhubungan dengan%
- Stasisnya sekresi paru
- Gangguan integritas kulit
- Stasisnya urin

"idak efektifnya bersihan +alan napas
b.d%
- Stasisnya sekresi paru
- etidaklayakan posisi tubuh

"idak efektifnya pola napas b.d%
- Penurunan pengembangan paru
- Penumpukan sekresi paru
- etidaklayakan posisi tubuh
Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan%
- Pola napas asimetris
- Penurunan pengembangan paru
- Penumpukan sekresi paru

'isiko kurangnya -olume cairan b.d
penurunan
asupan cairan
8nkontinensia total berhubungan
dengan%
- Perubahan pola eliminasi
- Pembatasan mobilisasi

"idak efektifnya koping indi-idu b.d%
- Pengurangan tingkat akti-itas
- 8solasi sosial

Gangguan pola tidur berhubungan
dengan%
- Pembatasan mobilisasi
- 'asa tidak nyaman
'encana tindakan kepera*atan
'encana tindakan kepera*atan
6ontoh 'encana epera*atan pada gangguan mobilitas fisik
.iagnosa epera*atan% gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
bahu kiri
.efinisi% gangguan mobilitas fisik merupakan kondisi indi-idu menun+ukkan
keterbatasan
kemampuan dalam mobilitas fisik secara bebas
"u+uan

lien akan
mencapai
'() normal
2fleksi
dan ekstensi
1;<<3
bahu kiri dalam !
bulan
=asil yang
diharapkan

lien akan '()
pada
kesatuan
ekstremitas
atas

lien akan
menun+ukkan
akti-itas
pera*atan diri
menggunakan
lengan
kiri dalam 2 hari

lien akan
mengikuti
program latihan
secarateratur
pada saat pulang
8nter-ensi

7sulkan
pemberian
analgesik 3<
menit
sebelum latihan
'()

1+arkan klien
untuk
latihan '()
spesifik
pada bahu dan
lengan
kiri

$uat +adual
latihan
aktif antara
*aktu
makan dan mandi
'asional

1kti-itas
analgesik
akan maksimal
pada
saat klien
memulai
latihan

Pendidikan
membuat
klien mempunyai
kesempatan dan
pengetahuan
untuk
men+aga dan
meningkatkan
'()
20ehmkuhl et al,
1>><

=al ini akan
mendukung
frekuensi
latihan yang
berpengaruh
pada
kesatuan dan
pengurangan
risiko
perkembangan
kontraktur
'encana kepera*atan didasari oleh satu atau lebih tu+uan-tu+uan berikut%
1. mempertahankan kesegarisan tubuh yang sesuai
2. mencapai kembali kesegarisan tubuh atau tingkat optimal kelurusan
tubuh
3. mengurangi cidera pada kulit dan sistem musculoskeletal dari
ketidaktepatan mekanika atau
kesegarisan tubuh
!. mencapai '() penuh atau optimal
#. mencegah kontraktur
4. men+aga kepatenan +alan napas
?. mencapai ekspansi paru dan pertukaran gas optimal
;. memobilisasi sekresi +alan napas
>. men+aga fungsi kardio-askuler
1<. meningkatkan toleransi akti-itas
11. mencapai pola eliminasi normal
12. men+aga pola tidur normal
13. mencapai sosialisasi
1!. mencapai kemandirian penuh dalam akti-itas pera*atan diri
1#. mencapai stimulasi fisik dan mental
8)P0&)&9"1S8

0ihat penuntun praktikum

riteria dasar cara mengangkat berikut ini%
1. Posisi berat. $erat yang akan diangkat sebaiknya sedekat mungkin
dengan pengangkat.
"empatkan obyek sedemikian rupa sehingga menggunakan kekuatan
mengangkat yang dimiliki
pera*at
2. "inggi obyek. "inggi yang paling baik untuk diangkat sebaiknya -ertikal
yaitu sedikit di atas
dari tinggi pertengahan seseorang dengan lengan menggantung se+a+ar siku.
3. Posisi tubuh. Jika posisi tubuh pengangkat ber-ariasi dengan tugas
mengangkat yang berbeda-
beda, ikuti petun+uk umum yang dapat dipakai untuk sebagian besar
keadaan. "ubuh
diposisikan dengan tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel
beker+a sama dengan
cara yang tepat
!. $erat maksimum. Setiap pera*at sebaiknya tahu berat maksimum yang
aman untuk memba*a- aman bagi pera*at dan klien. (byek yang terlalu
berat adalah +ika beratnya sama
dengan atau lebih dari 3#@ berat badan orang yang mengangkat. (leh
karena itu, pera*at yang
beratnya 13< lb 2#>,1 kg3 sebaiknya tidak mencoba mengangkat orang
imobilisasi yang
beratnya 1<< lb 2!#,# kg3. )eskipun pera*at mungkin mampu
melakukannya, hal ini akan
berisiko men+atuhkan klien atau menyebabkan cidera punggung pera*at.
&-aluasi
.aftar pustaka
R. Boedhi-Darmojo, H. Hadi Martono, Buku Ajar geriatri(Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut, edisi ke !, "akarta, #akultas Kedokteran Uni$ersitas Indonesia, !%%%.
"ose&h ". 'allo, (illiam Rei)hel, Lillian M. Andersen, Buku *aku 'erontologi, +disi
!, "akarte, +',, -../.
Dr. Hard01inoto, *KM, Dr. 2on0 *etia 3udhi, 4h. D.4anduan 'erontologi, "akarta,
42'ramedia 4ustaka Utama, -....
*u5anne ,. *melt5er, Brenda '. Bare, Buku Ajar Ke&era1atan Medikal 3edah
Brunner 6 *uddarth,,etakan Ke satu, "akarta, +',, !%%-

Das könnte Ihnen auch gefallen