Sie sind auf Seite 1von 50

JASA ASSURANCE LAINNYA DAN AUDIT KEUANGAN

INTERNAL DAN PEMERINTAH DAN AUDIT


OPERASIONAL BERDASARKAN KERANGKA UNTUK
PERIKATAN KHUSUS
1. Kresnanda Rahmanto 108 694 217(2010 ULS)
2. lona Inneke Wati 110 694 268
3. Debi Aprillitawati 110 694 280



Standar Atestesi Membagi Tiga Tipe Penugasan Atestesi
Pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati bersama.
Salah satu pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis
yang disusun berdasarkan SAK di Indonesia.
Asersi adalah deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi secara
keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas deklarasi
tersebut.
STANDAR ATESTASI
Standar Umum
Standar Pekerjaan Lapangan
Standar Pelaporan
INFORMASI KEUANGAN INTERIM
PSAT No. 01 (2002) memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan
lunas prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam
melakukan review atas informasi keuangan interim.
Tujuan review informasi keuangan interim adalah untuk memberikan
dasar bagi akuntan publik dalam melaporkan apakah perlu dilakukan
modifikasi material atas informasi tersebut agar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik yaitu:
1. Meminta keterangan mengenai pengendalian internal dan
perubahan signifikan dalam pengendalian intern.
2. Menerapkan prosedur analitis atas informasi keuangan interim.
3. Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris dan
komite.
4. Membaca informasi keuangan interim.
5. Menanyakan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung
jawab atas masalah keuangan dan akuntansi.

Laporan akuntan yang melampiri informasi keuangan interim yang
telah di review harus mencakup:
1. Judul yang berisi frasa Laporan Akuntan Independen.
2. Identifikasi informasi keuangan interim yang di review.
3. Pernyataan bahwa informasi keuangan adalah tanggung jawab
manajemen.
4. Pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim
dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan IAPI.
5. Uraian mengenai prosedur review atas informasi keuangan interim
yang dilakukan.
6. Pernyatan bahwa review atas informasi keuangan interim
dilakukan dengan luas.
7. Pernyataan apakah akuntan menemukan indikasi perlunya
modifikasi material yang harus dilakukan agar informasi keuangan
interim sesuai dengan SAK.
8. Tanda tangan akuntan, nama dan nomor register negara akuntan.
9. Tanggal laporan review berdasarkan tanggal selesainya review.

STANDAR JASA AKUNTANSI DAN REVIEW
PSAR No.01 mendefinisikan kompilasi laporan keuangan dan review
atas laporan keuangan yaitu:
Kompilasi Laporan Keuangan
Review atas Laporan Keuangan
JASA REVIEW DAN KOMPILASI
Sebuah telaah akan memberikan assurance terbatas pada
laporan keuangan, sedangkan kompilasi tidak memberikan
assurance atas laporan yang disajikan.
Standar untuk kompilasi dan telaah laporan keuangan disebut
Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR).
PSAR merujuk pada akuntan publik tersebut tidak melakukan
jasa review dan kompilasi sebagai akuntan, bukan auditor.
Jasa Review
Sebuah penugasan jasa review memungkinkan keterlibatan akuntan
dalam memberikan assurance terbatas bahwa laporan keuangan
telah sesuai dengan SAK, termasuk pengungkapan informatif yang
tepat.
Akuntan publik harus independen dari klien untuk dapat melakukan
jasa review.
Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review
Bukti untuk penugasan jasa review terdiri atas tanya jawab atas
prosedur analitis dalam manajemen. PSAR merekomendasikan
prosedur berikut ini:
1. Memperoleh pengetahuan tentang
prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
industri klien.
2. Memperoleh pemahaman
mengenai klien.
3. Melakukan tanya jawab
dengan manajemen
4. Melakukan prosedur analitis.
5. Mendapatkan surat representasi.
Formulir Laporan
Tiga aspek yang harus
diperhatikan dalam
laporan:
1. Paragraf pertama sama
dengan laporan audit.
3. Paragraf ketiga
menunjukkan assurance
terbatas.
2. Paragraf kedua menyatakan
bahwa telaah terutama yang
berisi tanya ajwab dan
prosedur analitis.
Kesalahan dalam Mengikuti GAAP
Jika dalam telaah tersebut klien diketahui tidak mengikuti GAAP, maka
laporan harus dimodifikasi.
Laporan ini harus dapat mengungkapkan dampak dari perbedaan seperti
yang telah ditentukan oleh manajemen atau prosedur telaah akuntan.
Bahkan jika dampak tersebut belum ditentukan, pengungkapan harus
muncul pada laporan dalam paragraf terpisah.
Jasa Kompilasi
Jasa Kompilasi adalah satu hal yang dipersiapkan akuntan saat
membuat dan menyajikan laporan keuangan kepada klien atau pihak
ketiga tanpa memberikan assurance dari akuntan publik tentang
laporan keuangan tersebut.
Persyaratan Kompilasi
Dalam penugasan kompilasi, akuntan harus
menjalankan prosedur berikut ini:
Memperoleh pemahaman bersama
klien mengenai jenis dan
keterbatasan jasa.
Memiliki pengetahuan tentang
prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
industri.
Memahami klien.
MemahMelakukan tanya jawab
untuk menentukan apakah informasi
klien memenuhi persyaratan.ami
klien. Membaca kompilasi laporan
keuangan dan berhati-hati dengan
hal-hal yang tidak dimasukkan atau
kesalahan dalam penghitungan dan
GAAP.
Bentuk Laporan
1. Kompilasi dengan pengungkapan penuh.
2. Kompilasi yang menghilangkan seluruh
pengungkapan.
3. Kompilasi tanpa independensi.
TELAAH ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM UNTUK
PERUSAHAAN PUBLIK
Telaah Interim
Perusahaan Publik
terdiri atas 5
persyaratan dalam
penugasan jasa
peninjauan yaitu:
1. Memperoleh
pemahaman atas
prinsip akuntansi
dalam industri klien.
2. Memperoleh
pemahaman atas
klien.
3. Melakukan tanya
jawab dengan
manajemen.
4. Melakukan prosedur
analitis.
5. Mendapatkan surat
representasi.
PENUGASAN INVESTIGASI
Dalam penugasan investigasi, akuntan melaporkan keandalan
informasi atas asersi yang dibuat oleh pihak lain.
Standar asersi Standar audit yang berlaku umum
Standar umum
1. Penugasan harus dilakukan oleh praktisi
dengan penelitian teknis yang memadai dan
kemahiran dalam fungsi atestasi.
1. Audit harus dilakukan oleh satu atau beberapa
orang dengan pelatihan teknis yang memadai
dan kemahiran sebagai auditor.
2. Penugasan harus dilakukan oleh praktisi yang
memiliki pengetahuan yang cukup di bidang
ini.
2. Dalamsemua hal yang berhubungan dengan
penugasan, auditor harus mempertahankan
sikap mental independen.
Standar pekerjaan lapangan
1. Pekerjaan harus cukup direncanakan dan jika
terdapat asisten, maka harus disupervisi
dengan saksama.
1. Auditor harus merencanakan secara memadai
dan mengawasi setiap asisten dengan
saksama.
2. Bukti yang diperoleh telah cukup untuk
memberikan dasar memadai dalam
menyimpulkan pengungkapan dalam laporan.
2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang
memadai tentang entitas dan lingkungannya.
Jenis penugasan atestasi
IAPI telah mengembangkan standar atestasi yang spesifik dalam
bidang :
Laporan keuangan prospektif
Informasi keuangan pro forma
Laporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
umtuk perusahaan tertutup
Kepatuhan kepada hukum dan regulasi
Kesesuaian dnegan prosedur
penugasan
Diskusi dan anlisis manajemen
Tingkat pemberian jasa

Ujian
Peninjauan
Prosedur yang disepakati
Dalam suatu telaah, akuntan publik memberikan kesimpulan berisi
assurance negatif. Laporan assurance negatif dikeluarkan jika
terdapat informasi yang menarik perhatian akuntan publik yang
menujukkan bahwa pernytaan tidak disajikan sesuai kriteria yang
berlaku.
STANDAR LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau
ekspektasi laporankeuangan dalambeberapa masa yang akan
datang atau suatu tanggal di masa depan (neraca).
Perkiraan dan proyeksi

Prakiraan Proyeksi
Lanjutan
Penggunaan laporan keuangan prospektif

Laporan yang
digunakan secara
umum oleh semua
pihak ketiga yang
terkait
Laporan yang
digunakan secara
terbatas oleh pihak
ketiga yang berkaitan
langsung
Lanjutan.
Jenis penugasan
Suatu penugasan
dimana akuntan
publik
meyakinikelengkapa
n dan kewajaran
seluruh asumsi yang
digunakan.
Suatu penugasan
kompilasi di mana
skuntan publik
terutama terlibat
dengan akurasi
perhitungan laporan,
bukan kewajaran
asumsinya.
Suatu penugasan atas
prosedur yang
disepakati bersama di
maan akuntan publik
dan seluruh pengguna
laporan menyetujui
prosedur atestasi yang
spesifik dan terbatas
POTENSI KEWAJIBAN HUKUM DALAM LAPORAN
KEAUNGAN PROSPEKTIF
Pemeriksaan laporan keuangan prospektif
Terdapat
empat
elemaen :
Mengevaluasi penyusunan
laporan keuangan prospektif
Mengevaluasi hal-hal yang
mendukung asumsi
Mengevaluasi penyajian laporan
keuangan prospektif atas
kesesuaiannya dengan panduan
dari IAPI
Menerbitkan laporan pemeriksaan
PENUGASAN DAN ASSURANCE TERBATAS LAINNYA
Basis akuntansi komprehensif lainnya
Dasar akuntansi selain GAAP, berlaku untuk laporan yang mungkin
diterbitkan dengan mencakup hal-hal berikut :
Basis kas atau modifikasi kas
Basisi yang digunakn untuk
mememnuhi persyaratan dari
badan pengawas
Basis pajak penghasilan
Kriteria pasti atas hal-hal
pendukung
Elemen, akun, atau bagian tertentu
Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau
bagian tertentu dan audit laporan keuangan yang lengkap, yaitu :

Materialitas ditentukan dalam
bentuk elemen, akun, atau
bagian yang diaudit, bukan
laporan secara
keseluruhan.akibatnya
biasanya dibutuhkan bukti
lebih banyak dibandingkan
jika audit bagian tersebut
merupakan bagian dari
laporan keseluruhan.
Standar pelaporan GAAS
yang pertama tidak dapat
diterapkan karena penyajian
elemen,akun, atau bagian
bukan merupakan laporan
keuangan yang disajikan
sesuai dengan GAAP.
Surat kepatuhan utang dan laporan sejenis
Auditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan
penugasan sejenis dalam laporan terpisah atau dengan
menambahkan paragraf setelah paragraf opini sebagai bagian dari
laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Dalam hal ini,
Auditor harus memperhatikan hal-hal dalam penugasan seperti
berikut :
Auditor berhak mengevaluasi apakah
klien telah memenuhi provisi
penugasan
Auditor harus menyediakan
surat kepatuhan utang hanya
bagi klien yang laporan
keuangannya secara
keseluruhan telah diaudit
Opini auditor adalah
assurance negatif, yang
menyatakan bahwa audit
tidak melihat adanya hal yang
mengindikasikan
ketidapatuhan
AUDIT KEUANGAN INTERNAL
Audit internal membantu perusahaan mencapai
tujuannya dengan pendekatan yang sistematis dan ketat
agar dapat melakukan evaluasi dan peningkatan
efektivitas terhadap manajemen risiko, pengendalian,
dan proses tata kelola.

Mereka diharapkan dapat menambah nilai suatu
organisasi melalui peningkatan efektivitas operasional
sekaligus menjalankan tanggung jawab yang biasanya
dilakukan, misalnya:
Menelaah reliabilitas dan integritas informasi
Memastikan kepatuhan atas kebijakan dan regulasi
Menjaga aset

Hubungan Antara Auditor Internal
dan Eksternal
Keduanya harus kompeten sebagai auditor dan tetap
objektif dalam menjalankan pekerjaan dan melaporkan
hasilnya

Keduanya menjalankan metodologi yang sama dalam
menjalankan audit, termasuk merencanakan dan
menjalankan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif

Keduanya mempertimbangkan risiko dan materialitas
dalam memutuskan perluasan pengujian dan
mengevaluasi hasilnya.
Auditor eksternal bergantung pada auditor internal saat
menggunakan model risiko audit untuk menilai risiko
pengendalian. Jika auditor internal bekerja secara efektif,
maka auditor eksternal dapat mengurangi risiko pengendalian
secara signifikan dan mengurangi pengujian substantif.

Auditor eksternal biasanya menganggap auditor internal
bekerja efektif bila:
Independen dari unit operasi yang dievaluasinya
Kompeten dan telah mendapatkan pelatihan memadai
Melakukan pengujian audit secara relevan atas pengendalian
internal dan laporam keuangan


AUDIT OPERASIONAL
Audit operasional digunakan selama tujuan pengujian
yang dilakukan adalah untuk menentukan efektivitas
dan efisiensi dari unit-unit organisasi.

Pengujian efektivitas pengendalian internal oleh
auditor internal dapat dianggap sebagai bagian dari
audit operasional, jika tujuannya adalah untuk
membantu perusahaan mengoperasikan bisnis secara
lebih efektif atau efisien.
Perbedaan Antara Audit Operasional dan Audit Keuangan
Tujuan Audit Distribusi
Laporan
Area Non
Keuangan
Audit
Operasional
menekankan pada
efektivitas dan
efisiensi

berfokus pada
peningkatan kinerja
masa depan.
ditujukan terutama
kepada manajemen
meliputi aspek
efektivitas dan
efisiensi dalam
organisasi
Audit Keuangan

menekankan pada
ketepatan
pencatatan
informasi historis

berorientasi pada
masa lampau
didistribusikan
kepada pengguna
laporan keuangan
eksternal
terbatas hanya pada
hal-hal yang
langsung
mempengaruhi
kewajaran laporan
keuangan
Efektivitas Versus Efisiensi
Efektivitas
Dalam audit operasional untuk efektivitas, seorang auditor misalnya,
mungkin perlu menilai apakah seorang agen pemerintah memenuhi
tujuan penugasannya untuk menguji keamanan tangga berjalan
untuk suatu kota.

Untuk menentukan efektivitas kinerja agen tersebut, auditor harus
menentukan kriteria tertentu untuk keamanan tangga berjalan.


Efisiensi
Misalnya terdapat dua proses produksi dengan kualitas yang sama,
maka proses dengan biaya lebih rendah akan lebih efisien. Audit
operasional biasanya menemukan beberapa jenis inefisiensi tertentu.

Hubungan Antara Audit Operasional
dan Pengendalian Internal
Manajemen melakukan pengendalian internal untuk membantu pencapaian
tujuannya. Terdapat tiga hal penting untuk mencapai pengendalian internal
yang efektif, yaitu:
Keandalan pelaporan keuangan
Efektivitas dan efisiensi operasi
Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Misalnya, manajemen memerlukan informasi akuntansi biaya yang
handal untuk memutuskan jenis dan harga jual produk yang
dilanjutkan produksinya. Sama halnya dengan ketidaktaatan
pada hukum yang berlaku, yang akan mengakibatkan perusahaan
dikenakan denda.
Jenis Audit Operasional
Audit operasional terdiri atas tiga kategori utama, yaitu:

Audit Fungsional
Yang dimaksud denga fungsional adalah kategori aktivitas dalam
suatu bisnis, misalnya fungsi penagihan atau fungsi produksi.

Audit Organisasional
Audit organisasional menekankan pada efektivitas dan efisiensi
dalam interaksi fungsi tersebut. Rencana organisasi dan metode
untuk koordinasi aktivitas merupakan hal penting dalam audit ini.

Penugasan Khusus
Dalam audit operasional, penugasan khusus muncul atas
permintaan dari manajemen dengan bermacam-macam jenis audit




SOAL 24 - 11
Standar atestasi memungkinkan akuntan publik untuk setiap
penugasan atestasi, termasuk jenis penugasan bary.
Perbedaan antara standar atestasi dan standar akuntansi berlaku
umum :
Penugasan harus dilakukan oleh praktisi yang memiliki pengetahuan
yang cukup di bidang ini. Jadi disini mensyaratkan bahwa akuntan
publik memilki pengetahuan yang meamdai tentang subjek
atestasinya.
Praktisi harus melaksanakan penugasan hanya jika ia yakin bahwa
pihak yang berkepentingan dapat dievaluasi sesuai kriteria yang
memadai dan sesuai bagi pengguna. Jadi disini mensyaratkan
bahwa akuntan publik dapat mengevaluasi materi agar lebih
memahami kriteria yang cocok dan tersedia bagi pengguna.
Pelaksana Audit Operasional
1. Auditor Internal
Untuk memaksimalkan efektivitas dalam
menjalankan audit keuangan dan operasional,
departemen audit internal harus melapor
kepada dewan direksi atau direktur utama.
Auditor internal juga harus memiliki akses dan
komunikasi berkelanjutan dengan komite
audit dari dewan direksi.

2. Auditor Pemerintah


Kelompok auditor pemerintah yang paling dikenal adalah BPK, namun auditor
pemerintah lainnya juga harus melakukan audit keuangan dan operasional.

Buku kuning mendefinisikan dan menetapkan standar untuk audit kinerja, yang
pada dasarnya sama dengan audit operasional. Audit kinerja tersebut meliputi:

1. Audit ekonomi dan efisiensi

Tujuan dari audit ekonomi dan efisiensi adalah untuk menentukan:
Apakah entitas sudah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber daya
secara ekonomis dan efisien
Apa penyebab inefisiensi atau ketidakekonomisan tersebut
Apakah entitas telah mematuhi hukum dan peraturan tentang hal-hal ekonomis dan
efisiensi dalam program audit

2. Program audit

Tujuan dari program audit ini adalah untuk menentukan:
Sejauh mana hasil yang diinginkan atau manfaat yang
ditetapkan oleh badan legislatif atau yang ditetapkan badan
otoritas lainnya
Bagaimana efektivitas organisasi, program, kegiatan, atau
fungsi tersebut
Apakah entitas telah mematuhi hukum dan peraturan yang
berlaku

3. KAP
Klien umumnya melibatkan KAP untuk
melakukan audit operasional dalam satu atau
lebih bagian-bagian tertentu dari bisnisnya.
Sebagai contoh, perusahaan dapat meminta KAP
untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
sistem komputernya.
Independensi dan Kompetensi
Auditor Operasional
1. Auditor harus melapor pada tingkat manajemen yang sesuai
untuk memastikan bahwa investigasi dan rekomendasi yang
dibuat tidak bias.
2. Jika auditor memiliki kewenangan atas pelaksanaan
rekomendasi mereka, maka independensi mereka akan
berkurang.
3. Kompetensi tentunya diperlukan untuk menentukan
penyebab masalah operasional dan untuk membuat
rekomendasi yang tepat. Ketika audit operasional berurusan
dengan masalah operasional yang meluas
Kriteria Evaluasi Efisiensi dan
Efektivitas
PSAK memberikan kriteria yang luas untuk mengevaluasi penyajian secara
wajar, dan tujuan audit dapat memfasilitasi kriteria yang lebih spesifik
dalam memutuskan apakah PSAK sudah dilaksanakan. Dalam audit
operasional tidak ada kriteria yang ditentukan dengan jelas.

Untuk menetapkan kriteria audit operasional, auditor dapat menentukan
apakah beberapa aspek dari entitas dapat dibuat lebih efektif atau efisien
dan merekomendasikan perbaikan.

Kriteria Khusus. Kriteria yang lebih spesifik diperlukan sebelum memulai
audit operasional.
Sumber Kriteria.
Untuk mengembangkan kriteria evaluasi
khusus, auditor operasional dapat menggunakan
berbagai sumber, meliputi:
1. Kinerja historis
2. Pembandingan
3. Standar rekayasa produksi
4. Diskusi dan kesepakatan

Tahapan dalam Menjalankan Audit
Operasional
Terdapat tiga fase dalam audit operasional,
yaitu:
Perencanaan
Akumulasi Bukti
dan Evaluasi
Pelaporan serta
Tindak Lanjut
tiga fase dalam audit operasional
Perencanaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Melakukan penugasan dengan benar
Mendapatkan informasi latar belakang
mengenai unit organisasi
Memahami pengendalian internal
Memutuskan bukti yang memadai untuk
diakumulasi

Akumulasi Bukti dan Evaluasi
Pengendalian internal dan prosedur operasi
merupakan bagian penting dari audit
operasional, maka biasanya dilakukan
dokumentasi, penyelidikan atas klien, prosedur
analitis, dan observasi secara ekstensif.

Pelaporan serta Tindak Lanjut

Dua perbedaan utama antara laporan audit keuangan dan
operasional yang mempengaruhi laporan audit operasional
adalah:

Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirimkan hanya
kepada manajemen, dengan tembusan kepada unit yang
diaudit. Pengguna pihak ketiga tidak memerlukan susunan
kata-kata baku untuk pembuatan laporan audit operasional.

Banyaknya jenis audit operasional memerlukan laporan yang
berbeda-beda untuk mencakup ruang lingkup audit, temuan,
dan rekomendasi.

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen