Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas B Pendidikan yang berada di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. RSUD Ulin berdiri tahun 1943 di atas lahan seluas !3 ha dengan konstruksi utama terdiri dari bahan kayu U"#$. Ulin adalah kayu yang kokoh! kuat tidak la%uk oleh %anas dan hujan yang mungkin hanya berada di %ulau Kalimantan. Reno&asi rumah sakit ini %ertama kali %ada tahun 19'(! bangunan kayu ulin diganti dengan konstruksi beton. )ahun 199* dibangun Ruang Pa&iliun +ster! kemudian direno&asi lagi dan dibangun bersama Poliklinik Ra,at -alan dan Ruang Ra,at #na% +ster tahun ... Sejak itu RSUD Ulin terus mengalami berbagai kemajuan /isik se0ara bertaha% sam%ai %ada kondisi se%erti sekarang. Untuk meningkatkan kemam%uan jangkauan dan mutu %elayanan! maka berdasarkan SK 1enkes $o. 1(321enkes2SK2##219'' tanggal 13 4ebruari 19'' tentang %ersetujuan RSUD Ulin menjadi Rumah Sakit )y%e B Pendidikan! serta Ke%mendagri $o. 44(.4.51.*9 tahun 1999 tentang Peneta%an RSUD Ulin Banjarmasin sebagai Rumah Sakit Pendidikan 6alon Dokter Umum dan 6alon Dokter S%esialis. Dengan demikian tugas dan /ungsi RSUD Ulin selain mengemban /ungsi %elayanan juga melaksanakan /ungsi %endidikan dan %enelitian. Sejalan dengan u%aya desentralisasi maka berdasarkan Perda $o. 9 .3 .* tahun .. status RSUD Ulin berubah menjadi "embaga )eknis berbentuk Badan Pemerintah Pro%insi Kalimantan Selatan. Penelitian mengenai hubungan ri,ayat trauma terhada% kejadian abortus di RSUD Ulin Banjarmasin telah dilaksanakan %ada bulan +gustus 5 7ktober .1. dan dida%atkan sam%el %enelitian sebanyak ('3 orang. Sam%el diambil se0ara totally sampling. Sam%el %enelitian diambil dari lembar kuesioner abortus di bagian obstetri dan ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11 yang telah didiagnosis abortus oleh dokter s%esialis obstetri dan ginekologi. Kontrol %enelitian diambil dari data rekam medik +$6 kurang dari . minggu di Ruang Bersalin RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11. Data yang dikum%ulkan adalah data sekunder. Ri,ayat trauma ditentukan dengan melihat ri,ayat jatuh! trauma /isik lainnya atau %ijat %erut yang tertera di kuesioner abortus di bagian obstetri dan ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11 dan rekam medik +$6 kurang dari . minggu di Ruang Bersalin RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11. 8asil %enelitian ditunjukkan %ada "am%iran! dan rangkuman hasil %enelitian disajikan dalam )abel (.1. )abel (.1. Distribusi %asien abortus dan tidak abortus di RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11 berdasarkan usia ibu! usia kehamilan! status ekonomi! dan ri,ayat trauma. +bortus )idak +bortus 7rang 9 7rang 9 Usia ibu Berisiko '( :339; 3* :.9; )idak berisiko 1*3 :3*9; .31 :'9; Usia kehamilan )rimester # 1.9 :*.9; .1' :(39; .' )rimester ## (1 :.'9; 19( :4*9; Ri,ayat trauma +da 41 :139; 1' :*9; )idak .1 :'49; .(4 :939; Status ekonomi )inggi .3 :3..(9; ... :3'9; Sedang .3 :3..(9; *9 :.49; Rendah .' :3(9; .* :'9; Berdasarkan data yang di%eroleh! banyak ,anita yang mengalami abortus dengan usia berisiko yaitu sebanyak 1(. orang :.39;. 8al ini sesuai dengan hasil %enelitian yang dilakukan oleh < :3';. Data %ada )abel (.1 menunjukkan bah,a %ada ibu hamil dengan kejadian abortus di RSUD Ulin Banjarmasin! sebagian besar memiliki usia yang tidak berisiko! yaitu sebanyak 1*3 orang :3*9;! hal ini karena banyak ibu hamil yang sudah meren0anakan kehamilannya di usia yang dianjurkan yaitu usia ibu lebih dari sama dengan . tahun sam%ai usia kurang dari sama dengan 3( tahun. #bu hamil tan%a kejadian abortus di RSUD Ulin Banjarmasin! sebagian besar juga memiliki usia yang tidak berisiko! yaitu sebanyak .31 orang :'9;!. )abel (.1 menunjukkan bah,a terda%at 1(. ibu hamil :.(!939; di RSUD Ulin Banjarmasin yang memiliki usia berisiko! yaitu usia = . tahun dan > 3( tahun. Pada usia = . tahun dan > 3( tahun menunjukkan adanya %erubahan %ada /ungsi %lasenta yang meru%akan salah satu /aktor yang ber%eran dalam kejadian abortus :9!1!11!.3!.4!.3!.*!31!3.!33;. .9 8ubungan antara ri,ayat trauma terhada% kejadian abortus di RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11 diketahui dengan menguji hi%otesis tersebut dengan menggunakan uji chi-square. 8asil analisis statistik da%at dilihat %ada )abel (... )abel (.. 8ubungan antara ri,ayat trauma terhada% kejadian abortus di RSUD Ulin Banjarmasin %eriode tahun .11 +bortus )otal ?a )idak Usia ibu berisiko Count Expected count '( 33!9 3* '(!1 3. 3.! Usia ibu tidak berisiko Count Expected count 1*3 191!1 .31 .4.!9 434 434! Total Count Expected count .(' .('! 3.' 3.'! ('3 ('3! 8asil %enelitian yang tersaji %ada )abel (.. menggambarkan deskri%si masing5masing sel untuk nilai observed dan expected. )abel . @ . ini layak untuk diuji dengan uji 0hi-square! karena tidak terda%at sel dengan nilai expected kurang dari .. Pada uji tersebut dida%atkan nilai % A !1 :"am%iran B;. Karena nilai % = !(! maka dida%atkan hasil yang bermakna dan hi%otesis %enelitian diterima! yaitu terda%at hubungan yang bermakna antara ri,ayat trauma terhada% kejadian abortus di RSUD Ulin Banjarmasin tahun .11. Kekuatan hubungan diketahui dengan menghitung prevalence odds ratio :P7R;. P7R yang di%eroleh adalah sebesar 1!914 dengan #K 9(9 A 1!31'5.!*' :"am%iran (;. 8asil analisis ini berarti bah,a setia% orang yang memiliki ri,ayat trauma mem%unyai risiko . kali li%at lebih besar untuk mengalami abortus dibanding %asien tidak memiliki ri,ayat trauma. 8asil %enelitian ini sesuai dengan hasil %enelitian retros%ekti/ oleh Sa0hs et al! yang menilai bah,a untuk ibu hamil berusia 3(539 tahun memiliki resiko 3 !49519 terjadinya abortus! ibu hamil berusia 4544 tahun memiliki resiko 1!(9 terjadinya abortus dan ibu hamil berusia 4(549 tahun memiliki resiko 3!39 terjadinya abortus. Penelitian lain yang sesuai terhada% hasil ini adalah %enelitian oleh Crnest et al yang dilakukan di 7hio! ditemukan bah,a abortus %ada usia kurang dari 49 tahun terjadi %ada . dari . kasus abortus dan %ada usia lebih dari 49 tahun terjadi . diantara 13 kasus :.9!3;. 8asil %enelitian ini juga sesuai dengan hasil %enelitian lain oleh Dinda )iara! yang membuktikan adanya %eningkatan risiko terjadinya sebesar !(4( kali %ada ibu hamil dengan usia berisiko. Penelitian ini dilakukan di Surakarta! dengan jumlah sam%el .*9 orang yang diambil dari rekam medis di RSUD 1oe,ardi Surakarta. Penelitian ini dilakukan %ada %eriode .95.1 :31;. Pada %enelitian yang dilakukan %eneliti! hasil 7R yang ditemukan lebih besar dibandingkan dengan %enelitian oleh Dinda )iara! hal ini disebabkan adanya %erbedaan jumlah sam%el yang didida%at oleh %eneliti dengan %enelitian oleh Dinda )iara. Pada %enelitian oleh Dinda )iara! sam%el di%ilih se0ara cross sectional dan diambil melalui rekam medik! sehingga sam%el lebih homogen dan bisa benar5benar diangga% me,akili %o%ulasi! ,alau%un jumlah yang diambil jauh lebih sedikit! sehingga semakin sedikit &ariasi %asien yang me,akili %o%ulasi. Sedangkan %ada %enelitian oleh %eneliti! jumlah sam%el sangat jauh berbeda! yang menyebabkan banyaknyanya &ariasi %asien yang ikut ke dalam sam%el adalah %eneliti menggunakan metoda totally sampling yang mengambil seluruh sam%el %ada suatu %eriode ,aktu tertentu! serta sam%el di ambil di dua tem%at yang berbeda yaitu lembar kuesioner abortus yang diambil di bagian obstetri dan ginekologi 31 RSUD Ulin Banjarmasin dan +$6 kurang dari . minggu yang diambil dari %oliklinik obstetri dan ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin sehingga homogenitas data berkurang untuk me,akili %o%ulasi atau tidak. Kehamilan diusia tua adalah salah satu resiko yang da%at menyebabkan kom%likasi obtetrik dan masalah dalam melahirkan. 1enurut American Society for Reproductive Medicine dan &an $oord5Eaadstra et al kehamilan yang dianjurkan ialah usia antara .53 tahun. Selain usia tersebut dikha,atirkan akan terjadi mekanisme biologis yang berhubungan dengan akumulasi kerusakan D$+ %ada germ cells! %enurunan kualitas oosit! kelemahan %lasenta. 8al ini akan menga0u ke%ada kualitas kehamilan yang kurang baik yang da%at berakibat kelainan %ada janin! kelainan kromosom! serta kelainan %ersalinan :3.;. Kelainan kromosom se%erti aneusomi! %olil%oid dan kelainan struktur kromosom meru%akan %enyebab utama terjadinya abortus terutama abortus s%ontan dan kelainan konginetal. Dalam kajian sitogenik terhada% 1. kasus abortus s%ontan yang dilakukan di 6ali/ornia dida%atkan ham%er setengahmya :439; terjadi karena kelainan kromosom dan sebanyak (9 kehamilan dengan aneu%loid :trisomi atau monosomi;. $amun di%erkirakan sebagian besar kelainan kromosom dieleminasi dari uterus sebelum terjadinya im%lantasi! ,alau%un demikian teta% bah,a ri,ayat trauma diangga% sebagai etiologi utama /a0tor yang berhubungan dengan kelainan eu%loid dan abortus s%ontan :33;. 8ubungan antara ri,ayat trauma terhada% kelainan kromosom yang memi0u kejadian abortus telah dikemukakan sebagai teori biological aging oleh Darburton. Pada teori ini hasil yang dida%atkan akan berbeda antara kelom%ok 3. ibu hamil usia terterntu yang mengalami kelainan kromosom dengan kelom%ok ri,ayat trauma lainnya. Siklus menstruasi tia% ,anita berhubungan dengan %ele%asan /olikel antral dan di%erkirakan bah,a %ele%asan /olikel antral akan semakin berkurang seiring dengan %eningkatan ri,ayat trauma. Penurunan /olikel antral ini menyebabkan %enurunan jumlah kutub %ada oosit yang mengubah hormonal dari o&arium sehingga menyebabkan kelainan %embelahan. 8al ini dibuktikan dengan %enelitian yang menyebutkan bah,a %ada kasus dengan kelainan kromosom! kadar 4S8 lebih tinggi dari kadar normal jika disbanding dengan kehamilan normal. Peningkatan 4S8 atau estradiol ini juga ditemukan %ada kejadian abortus :34;. Berdasarkan studi oleh Eheng et al bah,a usia ibu ber%eran dalam %eningkatan jumlah resiko kelainan kromosom! misalnya resiko kejadian sindrom do,n %ada usia =34 tahun adalah 49 sedangkan untuk usia >3( tahun meningkat menjadi 39. Kelainan kromosom tersebut menjadi salah satu %enyebab utama terjadinya abortus yang di%engaruhi oleh ri,ayat trauma :3(;. Penelitian lain yang menunjukkan adanya hubungan ri,ayat trauma terhada% kejadian abortus adalah %enelitian 1okhtar et al yang dilakukan di 1esir. Penelitian ini meneliti tentang hubungan ri,ayat trauma terhada% kejadian abortus %ada %ernikahan sedarah yang ada di 1esir dan dida%atkan adanya hubungan %ositi/ antara keduanya. Pada ibu hamil dengan %ernikahan sedarah dengan usia =3( tahun tidak terda%at %eningkatan resiko kejadian abortus sedangkan %ada ibu hamil dengan %ernikahan sedarah dengan usia >3( tahun terda%at 3 kali %eningkatan resiko terhada% terjadinya abortus! terutama abortus 33 berulang. $amun tidak dijelaskan lebih lanjut tentang mekanisme bagaimana hubungan ri,ayat trauma dengan %ernikahan sedarah da%at meningkatkan kejadian abortus. Selama %enelitian berlangsung! terda%at kesulitan yang dihada%i %eneliti! yaitu sulitnya mengetahui dengan benar &aliditas dari data sekunder yang digunakan! sebab dalam %engisian kuesioner lembar abortus yang digunakan dalam %enelitian ini dilakukan oleh dokter muda yang ada di stase obstetri dan ginekologi karena itu dalam %engisian %un ada bebera%a data yang tidak diisi dengan benar atau data yang tidak diisi sehingga jumlah sam%el berkurang dari yang semestinya. Peneliti mengatasi kesulitan ini dengan tidak menggunakan lembar kuesioner yang tidak terda%at data yang diinginkan. Data yang di%eroleh sangat tergantung dengan ketelitian dokter muda di stase obstetri dan ginekologi dalam mengisi lembar kuesioner abortus. Saran yang da%at %eneliti berikan yaitu agar dalam %enelitian selanjutnya! dalam %engambilan sam%el dilakukan sendiri oleh %eneliti! agar data yang dida%atkan lebih teliti dan &alid.