komedo, papel, pustule, nodul, kista, kadang-kadang jaringan parut pada daerah wajah, bahu, punggung, lengan atas dan dada : 10 - 17 tahun : 14 19 tahun
Etiologi Belum diketahui, Faktor pencetus : Genetik Hormon Makanan/diet Stress/kejiwaan Bakteri Bahan-bahan kimia/kosmetika Musim Produksi sebum dipengaruhi hormon androgen Penyumbatan saluran pilosebasea Perubahan kimiawi sebum. Trigliserida as.lemak bebas radang flora dalam folikel : propionibakterium acnes, stafilokokus epidermidis & pitirosporum ovale Predileksi : Wajah, Bahu, Punggung, Lengan atas dan Dada Kulit biasanya tampak berminyak/Sebore Erupsi kulit polimorf : Komedo (komedo tertutup dan terbuka), Papul, Pustule, Nodul. Jika sembuh meninggalkan jaringan Parut, Keloid, jaringan parut terutama berbentuk seperti cetak Es (Ice Pick Scar) Klasifikasi Acne Vulgaris
1. Komedo di muka 2. Komedo, Papul, Pustule dan peradangan lebih dalam di muka 3. Komedo, Papul, pustule, dan peradangan lebih dalam di muka, dada, punggung. 4. Akne Konglobata. Pillsbury (1963)
Plewig dan Kligman (1975) 1. Komedonal yang terdiri atas gradasi :
a. Bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka b. Bila ada 10-24 komedo c. Bila ada 25-50 komedo d. Bila ada lebih dari 50 komedo
2. Populopustul yang terdiri atas 4 gradasi :
a. Bila ada kurang dari 10 lesi papulopustul b. Bila ada 10-20 lesi papulopustul c. Bila ada 21-30 lesi papulopustul d. Bila ada lebih dari 30 lesi papulopustul
3. Konglobata
Diagnosis akne vulgaris ditegakkan berdasarkan : anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ekskoklesi sebum. Sebum yang menyumbat tampak sebagai masa pada seperti lilin atau lebih lunak seperti nasi yang ujungnya kadang-kadang berwarna hitam. Akne venenata Dermatitis perioral Rosasea Erupsi akneformis
Tujuan: Pencegahan terjadinya akne vulgaris. Usaha menghilangkan akne yang terjadi dan usaha mencegah timbulnya sikatriks. 1. Menghindari peningkatan lipid sebelum ada perubahan isi sebum : - Makanan rendah lemak - Perawatan kulit yang benar 2.Menghindari faktor pencetus : - penggunaan kosmetik yang sesuai, - menghindari faktor polusi, - merokok, - minuman keras, - stress emosional, - kurang tidur dan obstipasi, - mencegah pemencetan lesi yang tidak benar. 3. Memberikan informasi yang cukup kepada penderita tentang perjalanan penyakitnya. Pengobatan sistemik
a. Antibiotika Tetrasiklin, Eritromisin, Doksisiklin, Minosoklin, Linkomisin, Klindamisin. 2-4 minggu, kemudian dilanjutkan dosis pemeliharaan berlangsung sampai beberapa minggu
b. Hormon Dapat digunakan estrogen maupun pil anti hamil untuk menjaga keseimbangan hormon c. Kortikosteroid Ditujukan terutama terhadap akne nodulo-kistik d. Lain-lain : DDS, vit A, asam retinoat, Zink dsb merupakan alternatif lain. Pengobatan Topikal
Pengobatan topical dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topikal terdiri atas : Bahan iritan : sulfur (4-8%), resorsinol (1- 5%), asam salisilat (2-5%), asam alfa hidroksi (AHA) misalnya asam glikolat (3- 8%). Antibiotika topikal : eritromisin dan klindamisin Antiperadangan topical : hidrokortison 1- 2,5% atau suntikan intralesi triamisinolon asetonid Ekstraksi komedo Incisi dan drainase Bedah skalpel, bedah listrik, bedah kimia, bedah beku, dermabrasi memperbaiki jar.parut
Umumnya baik Sembuh sebelum usia 30-40 an
M E L A S M A Insidens Istilah yang dipakai untuk hipermelanosis yang didapat Makula berwarna coklat muda sampai coklat tua yang mengenai daerah- daerah terkena sinar matahari terutama pipi, dahi, hidung, atas bibir dan dagu Wanita >>> (10% pria) Indonesia 24:1 Etiologi
Belum diketahui Faktor-faktor yang berpengaruh : 1. Sinar UV : merusak gugus sulfhidril di epidermis yang merupakan penghambat enzim tirosinase 2. Kehamilan. Usia trimester 3 dan menghilang setelah persalinan 3. Pil kontrasepsi. 1 bulan sampai 2 tahun pemakaian pil kontrasepsi 4. Obat-obatan. Misalnya difenil hidantoin, mesatoion, kloropromasin, minosiklin. 5. Genetik. Dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70%. 6. Kosmetik. Yang mengandung parfum dan zat warna tertentu dapat menyebabkan fotosensitifitas sehingga mengakibatkan hiperpigmentasi jika terpajan sinar matahari. 7. Idiopatik.
Berdasarkan gambaran klinis :
1. Bentuk sentro-fasial meliputi daerah dari hidung, pipi bagian medial, bawah hidung, serta dagu (63%). 2. Bentuk malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%) 3. Bentuk mandibular meliputi daerah mandibula (16%) Berdasarkan pemeriksaan dengan sinar Wood :
Tipe epidermal, Tipe dermal, Tipe campuran,. Tipe sukar dinilai Pemeriksaan Histopatologis Pada tipe epidermal ditemukan deposit melanin pada daerah basal dan suprabasal dan kadang-kadang dalam keratonosit ada seluruh lapisan epidermis. Pada tipe dermal ditandai dengan adanya makrofag yang mengandung melanin pada daerah perivaskuler di lapisan dermis bagian atas dan tengah. Diagnosis Diagnosis ditegakkan hanya dengan pemeriksaan klinis. Dan tipe melasma ditegakkan dengan pemeriksaan sinar Wood. Penatalaksanaan Pengobatan memerlukan waktu yang lama karena melasma bersifat kronis residifis Perlindungan terhadap sinar matahari terutama sekitar jam 10.00-15.00, sebaiknya memakai payung, topi atau memakai tabir surya yang baik terutama mengenai prepart dan waktu penggunaannya.
Menghilangkan faktor pencetus timbulnya melasma seperti penggunaan pil kontrasepsi, penggunaan parfum, kosmetik atau obat-obatan seperti hidantoin dll. Pengobatan 1. Topikal : Hidrokinon 2-5 % digunakan malam hari Asam retinoat 0,1% biasa sebagai terapi kombinasi dingunakan malam hari Asam aseleat 20%
2. Sistematik Asam skorbat (vitamin C) dengan dosis 1 gram/hari oral. Efek merubah melanin bentuk oksidasi menjadi bentuk reduksi yang lebih cerah juga mencegah pembentukan melanin dengan mengubah DOPA kinon menjadi DOPA. Glutation : menghambat pembentukan melanin dnegan jlan bergabung dengan Cu dari tirosinase (enzim penting untuk merubah tirosin) DOPA dan DOPA DOPA kinon. 3. Tindakan yang sering dilakukan : Pengelupasan kimia dengan asam glikolat Bedah beku dengan Nitrogen cair Bedah listrik Bedah kimia Bedah laser Q Swithed Ruby dan Laser Argon