SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK. UNLAM / RSUD ULIN BANJARMASIN IMEC, 12 -13 Desember 2009
Merupakan keadaan gawat darurat di bidang Penyakit Dalam
Angka kekerapan 25 (UK) sampai 100-150 (US) per 100.000
Angka kematian 8-10% dan bertahan dalam 40 tahun terakhir Besarnya angka kematian, dipengaruhi oleh penyakit dasar dari penyebab atau sumber perdarahan.
Negara Barat Ulkus paptik
Indonesia pecahnya varises esofagus atau gastropati hipertensi portal akibat sirosis hepatis Tergantung jumlah darah yang hilang dan keadaan akut atau kronik. Hematemesis adalah muntah darah. Warna darah jumlah asam lambung dan lamanya kontak dengan darah. Segar / merah gelap bila tdk tercampur asam lambung. Coklat/hitam bila tercampur dgn asam lambung dan enzim pencernaan. Melena adalah keluarnya feses warna hitam.
Harus dibedakan dengan maroon stools perdarahan saluran cerna bagian bawah ( kolon kanan atau ileosekal)
Perdarahan saluran cerna bagian atas juga bermanifestasi hematosesia. Ulkus duodeni Gastritis erosiva Ulkus gaster Varises esofagus Gastropati kongesti Sobekan Mallory Weiss akibat muntah- muntah Esofagitis Keganasan saluran cerna bagian atas Angioma Pustaka Barat RSUPN Dr. Ciptomangonkusumo Yamada ( 1) 1887-88 1994 Ulkus duodeni 24,3% 7,15% 7,48% Gastritis erosiva 23,4% 47,00% 20,08% Ulkus gaster 21,3% 7,15% 2,36% Varises esofagus 20,3% 70,20% 6,46% Gastropati kongesti - - 17,32% Ht, Hb & Trombosit Masa protrombin & D-dimer Bila diduga ada gangguan koagulasi Ureum & Kreatinin dapat menggambarkan bila terjadi gangguan fungsi ginjal akibat hipovolemia & memprediksi dugaan lokasi sumber perdarahan
Kadar Hb : - pada awal perdarahan kurang akurat untuk memperkirakan volume perdarahan. - untuk menetapkan kebutuhan transfusi.
Anamnesis yang akurat Riwayat pemakaian obat NSAID, penyakit koroner. Cari stigmata penyakit hati, sirosis, tanda klinis ulkus peptikum, diatesis hemoragik. Tentukan status hemodinamik Tilt test Pemasangan NGT deteksi ada tidaknya perdarahan saluran cerna bagian atas, pemantauan berat ringannya perdarahan & prediktor prognosis. Jernih, angka kematian 10% Hitam, 10-20% Merah 20-30% Efektivitas bilas lambung dengan air es / larutan fisiologis masih diperdebatkan Tapi minimal disepakati bahwa dengan tekhnik pembilasan yang baik, kita dapat mengeluarkan darah dalam lambung sehingga resiko terjadinya ensefalopati pada sirosis hati dapat dikurangi. NaCl fisiologis
Volume Expander bila terdapat tanda gangguan sirkulasi perifer (presyok/syok).
Pada perdarahan masif harus terpasang monitor vena sentral. Transfusi sesuai kebutuhan : pengganti volume intravaskuler, perbaikan kadar Hb, suplementasi faktor koagulasi (Fresh Frozen Plasma ).
Parameter keberhasilan terjaminnya tekanan vena sentral antara 7 10 mmHg atau diuresis > 0,5 1 ml/kgBB/jam
Indikasi Transfusi Hb < 8g/dl dan Ht < 30% yang disertai dengan gangguan hemodinamik H2 Blocker Simetidin, ranitidin, dll
Vasopresin ( pitressin ), somatostatin ( stilamin), analog somatostatin /okreotide ( sandostatin). hati-hati pada penderita dengan jantung koroner dan usia lanjut.
Medika mentosa Pasien dipuasakan selama terdapat perdarahan aktif.
Adanya aspirat warna merah menandakan perdarahan masih aktif.
Enteral Nutrisi sedini mungkin dimulai dengan diet cair ( vormula RS atau Produk farmasi ). Endoskopi sarana diagnostik paling akurat. Menentukan / mempertimbangkan kapan endoskopi dikerjakan, manfaat dan resiko pemeriksaan. Endoskopi gawat darurat pada perdarahan yang masih aktif mempunyai resiko 10x lebih besar dibanding endoskopi elektif. Angiografi bila endoskopi gagal. pemeriksaan ini hasilnya akan jelas bila perdarahan > 0,5ml/menit dan defisit volume intravaskuler sudah dikoreksi Nuclear Imaging. Prosedur Diagnostik Endoskopi Ulkus peptikum yang berdarah penyuntikan larutan adrenalin, penyemprotan tissue adhesive atau trombin,penjepitan tempat yang berdarah dgn hemoclip.
Varises penyuntikan larutan sklerosan, heater probe dan sinar laser. Perawatan yang intensif dan analisa medik yang cermat. Resusitasi yang efektif, diagnosis yang akurat, dan pengobatan yang segera.
Menghindari terjadinya komplikasi gagal ginjal dan infeksi.
Over transfusi juga harus dihindarkan peningkatan portal kembali.
Quinolone atau antibiotika berspektrum luas Mempertahankan fungsi ginjal terlipresin dan albumin
Tata Laksana Perdarahan Akut Varises Esofagus Obat lini pertama 1. terlipresin 2 mg tiap 4 jam untuk 48 jam. setelah terkontrol selama 24 jam dosis diturunkan separohnya. Dosis pemeliharaan selama 5 hari untuk mencegah terjadinya early rebleeding. 2. somatostatin secara IV dalam infus yang kontinyu dengan dosis 250 ig/jam setelah suntikan bolus IV 250 ig. Dosis pemeliharaan selama 5 hari. 3. sandostatin ( okreotide ) dapat dimulai secara bolus 50 mikrogr intravena dilanjutkan drip kontinyu 50 mikrogr/jam. Tata Laksana Perdarahan Akut Varises Esofagus Skleroterapi emergensi varises esofagus menghentikan 80-90% perdarahan.
Studi acak memperlihatkan skleroterapi emergensi tidak superior terhadap terapi medikamentosa untuk mencapai keberhasilan dalam 5 hari.
Ligasi telah dibuktikan superior daripada skleroterapi dan lebih jarang menimbulkan komplikasi.
Banyak studi acak dengan kelompok kontrol memperlihatkan manfaat penyekat non selektif dalam mencegah terjadinya perdarahan.
Angka perdarahan ulang turun dari 63% menjadi 42%.
Kombinasi obat antara propanolol atau nadolol dengan isosorbide mononitrate (IMN) menyusul keberhasilan IMN menurunkan tekanan portal pada pemberian beta non-selektif.
Tidak ada indikasi pengobatan profilaksis primer terhadap perdarahan gastropati hipertensi portal. Bila terjadi perdarahan akut harus diobati dengan obat-obat vasoaktif seperti pada perdarahan varises. Obat penyekat beta non selektif bisa diberikan untuk mencegah perdarahan ulang. Penambahan suplemen zat besi bermanfaat untuk mencegah dan mengkoreksi anemia defisiensi Fe. Balon tanponade : - Keberhasilan menghentikan perdarahan mencapai 80-90%. - Namun sayangnya sebagian besar perdarahan ulang akan terjadi pada saat balon dikempeskan. - komplikasi dan kematian disebabkan oleh pneumonia aspirasi 6-20%. - karena hal tersebut maka pemasangan balon harus dikerjakan di ICU dan ditangan ahli yang berpengalaman. dipergunakan untuk mengatasi perdarahan akut varises, merupakan tindakan penyelamat pada kegagalan pengobatan atau tindakan endoskopi. Hampir seluruh perdarahan yang terjadi dapat diatasi. Namun pada penderita dengan penyakit hati yang lanjut dan gagal multi organ pada saat TIPS dikerjakan angka mortalitas dalam 30 hari mencapai 100%.