Sie sind auf Seite 1von 53

Tim Pusdiklat Kearsipan ANRI:

1. M. Imam Mulyantono
2. Yayan Daryan
3. Gunawan Ariwibowo
DATASCRIP SOLUTION DAYS 2013
Jakarta, 14 Juni 2013
UU No. 43 tahun 2009 (Records + Archives):
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
ISO 15489 / SNI 19-6962.1-2003 (Records):
Informasi yang diciptakan, diterima, dan dipelihara oleh organisasi
atau perorangan sebagai bukti dan informasi untuk memenuhi
kewajiban hukum atau transaksi kerjanya.
UU No. 8 tahun 1997: Dokumen Perusahaan
DOKUMEN PERUSAHAAN
Data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima
oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik
tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam
bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.
UU No. 11 tahun 2008: Informasi dan Transaksi Elektronik - ITE
INFORMASI ELEKTRONIK
Satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode
Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami
oleh orang yang mampu memahaminya.

DOKUMEN ELEKTRONIK
Setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan
dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat
dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna
atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Sebagian besar arsip
dimusnahkan
karena sudah
tidak digunakan
Arsip diciptakan &
digunakan langsung untuk
Pelaksanaan TUPOKSI organisasi
(frekuensi penggunaannya tinggi
dan/atau terus menerus)
( ARSIP AKTIF )
Arsip disimpan untuk
referensi dan memori lembaga
(frekuensi penggunaannya
telah menurun)
( ARSIP INAKTIF )
Sebagian kecil arsip disimpan
sebagai bahan pertanggungjawaban
nasional & memori kolektif
(memiliki nilai guna kesejarahan,
telah habis retensinya, dan
berketerangan dipermanenkan)
ARSIP STATIS
ARSIP DINAMIS
Sebagian besar arsip
dimusnahkan
karena sudah
tidak digunakan
ARSIP AKTIF
oleh
UNIT PENGOLAH
di
PUSAT ARSIP
(CENTRAL FILE)
ARSIP INAKTIF
oleh
UNIT KEARSIPAN
di
PUSAT ARSIP
(RECORDS CENTER)
ARSIP STATIS
oleh
LEMBAGA KEARSIPAN
di
DEPOT ARSIP
(ARCHIVES)
ARSIP DINAMIS
PENGELOLAAN ARSIP
BERBASIS TIK MANUAL /
TRADISIONAL
Arsip
Non-elektronik
Arsip
Non-elektronik
Arsip Elektronik
PROSES KEGIATAN
ELEKTRONIK
dilakukan secara
MANUAL
MANUAL &
ELEKTRONIK
menghasilkan
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP
HIBRIDA
(berbasis TIK)
SISTEM PENGELOLAAN
ARSIP ELEKTRONIK
(berbasis TIK)
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP
MANUAL
OTOMASI
PENGELOLAAN
ARSIP
(berbasis TIK)
ARSIP
NON-ELEKTRONIK
ARSIP ELEKTRONIK
SISTEM INFORMASI
KEARSIPAN STATIS
( SIKS )
SISTEM INFORMASI
KEARSIPAN DINAMIS
( SIKD )
PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PENGELOLAAN ARSIP STATIS
Arsip
(Fisik)
Sistem
Informasi
Pencipta /
Lembaga
Kearsipan
Norma,
Standar,
Prosedur,
Kriteria
AKTIF INAKTIF STATIS
SISTEM INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL ( SIKN )
JARINGAN INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL ( JIKN )
Norma,
Standar,
Prosedur,
Kriteria
Norma,
Standar,
Prosedur,
Kriteria
Sistem
Informasi
Nasional
menjamin ketersediaan
arsip dalam penyeleng-
garaan kegiatan sebagai
bahan akuntabilitas kinerja
dan alat bukti yang sah
a. penciptaan arsip;
b. penggunaan dan
pemeliharaan arsip;
c. penyusutan arsip;
dalam SKN
PENCIPTA ARSIP:
a. lembaga negara;
b. pemerintahan daerah;
c. perguruan tinggi negeri;
d. BUMN dan/atau BUMD.
melakukan
untuk
a. andal;
b. sistematis;
c. utuh;
d. menyeluruh;
e. sesuai dengan
norma, standar,
prosedur, dan
kriteria.
berdasarkan
sistem yang
mendukung
a. tata naskah
dinas;
b. klasifikasi arsip;
c. jadwal retensi
arsip;
d. sistem klasifikasi
keamanan dan
akses arsip.
a. autentik;
b. utuh;
c. aman;
d. selamat.
agar
arsip tetap
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Sistem Klasifikasi
Keamanan dan
Akses Arsip
PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS
Penciptaan
Penggunaan
Pemeliharaan
Penyusutan
Pembuatan
Penerimaan
Dokumentasi
- Tata Naskah Dinas
- Klasifikasi Arsip
- Sistem Klasifikasi
Keamanan dan Akses Arsip
Kepentingan pemerintah dan masyarakat
Regsitrasi Distribusi Pengendalian
Regsitrasi Distribusi Pengendalian
Alih media
Pemberkasan Arsip Aktif
Penataan Arsip Inaktif
Penyimpanan Arsip
Alih Media Arsip
Klasifikasi Arsip
Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Aktif
Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Inaktif
Terjaga dan Umum
Program Arsip Vital
Jadwal Retensi
Arsip (JRA)
Pemindahan Arsip Inaktif
Pemusnahan Arsip
Penyerahan Arsip Statis
Seleksi Pembuatan Daftar - Penataan
Prosedur - Dokumentasi
Prosedur - Dokumentasi
Identifikasi - Pelindungan & Pengamanan -
Penyelamatan & Pemulihan
PP No. 28 Tahun 2012 : Kearsipan
Caraka / Pos
(masuk)
Digitasi
Penyimpanan
Arsip Non-elektronik
PUSAT
BERKAS
(CENTRAL
FILE)
PENGOLAH
ARSIP
PENGOLAH
ARSIP
komunikasi
kedinasan
elektronik
APLIKASI
KEARSIPAN
Registrasi
Caraka / Pos
(keluar)
Surat
elektronik
(e-mail)
INTERNET
Kontrol Operasi
Penyimpanan
Arsip Elektronik
PEMINDAHAN
ARSIP INAKTIF
Digitasi untuk
preservasi/
akses
Penyimpanan Arsip
Non-elektronik
PENGGUNA
kontrol
APLIKASI
KEARSIPAN
PENYERAHAN
ARSIP STATIS
PEMUSNAHAN
ARSIP
PEMINDAHAN
ARSIP INAKTIF
PENGGUNA
PUSAT
BERKAS
(CENTRAL
FILE)
PUSAT
ARSIP
(RECORDS
CENTER)
Keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan
pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh
sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lainnya.
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Proses pengendalian arsip secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi
penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip.
Proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi
akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan
publik dalam suatu sistem kearsipan nasional.
Arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja
dan alat bukti yang sah
Arsip sebagai
pertanggungjawaban nasional
bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Akuisisi
Pengolahan
Preservasi
Akses
struktur
isi konteks
Kegiatan/
Peristiwa
Penciptaan
Pemeliharaan
Penggunaan
Penyusutan
PENGELOLAAN
ARSIP
a. Menjamin terciptanya
arsip;
b. Menjamin
ketersediaan arsip;
c. Menjamin terwujudnya
pengelolaan dan
pemanfaatan arsip;
d. Menjamin pelindungan
kepentingan negara
dan hak-hak
keperdataan rakyat;
e. Mendinamiskan
penyelenggaraan
kearsipan nasional;
f. Menjamin keselamatan
dan keamanan arsip
sebagai bukti
pertanggungjawaban;
g. Menjamin keselamatan
aset nasiona;
h. Meningkatkan kualitas
pelayanan publik.
Arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja
dan alat bukti yang sah
Arsip sebagai
pertanggungjawaban nasional
bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Akuisisi
Pengolahan
Preservasi
Akses
struktur
isi konteks
struktur
isi konteks
Kegiatan/
Peristiwa
Penciptaan
Pemeliharaan
Penggunaan
Penyusutan
PENGELOLAAN
ARSIP
a. Menjamin terciptanya
arsip;
b. Menjamin
ketersediaan arsip;
c. Menjamin terwujudnya
pengelolaan dan
pemanfaatan arsip;
d. Menjamin pelindungan
kepentingan negara
dan hak-hak
keperdataan rakyat;
e. Mendinamiskan
penyelenggaraan
kearsipan nasional;
f. Menjamin keselamatan
dan keamanan arsip
sebagai bukti
pertanggungjawaban;
g. Menjamin keselamatan
aset nasiona;
h. Meningkatkan kualitas
pelayanan publik.
SUMBER DAYA
PEMBINAAN
KEBIJAKAN
D
I
N
A
M
I
S
S
T
A
T
I
S
a. Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan, serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan
nasional;
b. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya
sebagai alat bukti yang sah;
c. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan
pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. Menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip
yang autentik dan terpercaya;
e. .
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
e. Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai
suatu sistem yang komprehensif dan terpadu;
f. Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;
g. Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai
identitas dan jati diri bangsa; dan
h. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
1. KEBIJAKAN PUBLIK DI BIDANG KEARSIPAN
Peraturan Perundang-undangan
2. NSPK (Norma, Standar, Pedoman/Prosedur, Kriteria)
- Peraturan/Ketentuan Teknis
- Standar Teknis Nasional dan Internasional
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1971
TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEARSIPAN
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2964)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5071)
MENGGANTIKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 34 TAHUN 1979
TENTANG PENYUSUTAN ARSIP
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 51,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3151)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5286)
TIDAK BERLAKU
dengan demikian
1. ISO/TR Bidang Kearsipan
2. Standar Teknis dari Organisasi Kearsipan Internasional
(ICA, ARMA, dll.)
ISO 13008:2012
Information and documentation -- Digital records conversion and migration process
ISO/TR 13028:2010
Information and documentation - Implementation guidelines for digitization of records
ISO 15489-1:2001
Information and documentation -- Records management -- Part 1: General
ISO/TR 15489-2:2001
Information and documentation -- Records management -- Part 2: Guidelines
ISO 16175-1:2010
Information and documentation -- Principles and functional requirements for records in electronic office environments
-- Part 1: Overview and statement of principles
ISO 16175-2:2011
Information and documentation -- Principles and functional requirements for records in electronic office environments
-- Part 2: Guidelines and functional requirements for digital records management systems
ISO 16175-3:2010
Information and documentation -- Principles and functional requirements for records in electronic office environments
-- Part 3: Guidelines and functional requirements for records in business systems
ISO/TR 17068:2012
Information and documentation - Trusted third party repository for digital records
ISO 22310:2006
Information and documentation -- Guidelines for standards drafters for stating records management requirements in
standards
ISO 23081-1:2006
Information and documentation -- Records management processes -- Metadata for records -- Part 1: Principles
ISO 23081-2:2009
Information and documentation -- Managing metadata for records -- Part 2: Conceptual and implementation issues
ISO/TR 23081-3:2011
Information and documentation -- Managing metadata for records -- Part 3: Self-assessment method
ISO/TR 26122:2008
Information and documentation -- Work process analysis for records
ISO 30300:2011
Information and documentation -- Management systems for records -- Fundamentals and vocabulary
ISO 30301:2011
Information and documentation -- Management systems for records -- Requirements
Penyusutan arsip meliputi:
a. pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan;
b. pemusnahan arsip yang telah habis retensi dan yang tidak
memiliki nilai guna dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan;
c. penyerahan arsip statis oleh pencipta arsip kepada lembaga
kearsipan.
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Kewajiban pengelolaan arsip dinamis sebagaimana dimaksud di atas
berlaku pula bagi perusahaan dan perguruan tinggi swasta terhadap
arsip yang tercipta dari kegiatan yang dibiayai dengan anggaran
negara dan/atau bantuan luar negeri.
Lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri,
serta BUMN dan/atau BUMD wajib mengelola arsip yang diciptakan
oleh pihak ketiga yang diberi pekerjaan berdasarkan perjanjian
kerja.
Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan
setelah pihak ketiga mempertanggungjawabkan kegiatannya kepada
pemberi kerja dan lembaga lain yang terkait.
Pihak ketiga yang menerima pekerjaan dari lembaga negara,
pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atau
BUMD berdasarkan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud di atas
wajib menyerahkan arsip yang tercipta dari kegiatan yang dibiayai
dengan anggaran negara kepada pemberi kerja.
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Pemerintah mengembangkan prasarana dan sarana kearsipan
dengan mengatur standar kualitas dan spesifikasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pencipta arsip dan lembaga kearsipan menyediakan prasarana
dan sarana kearsipan sesuai dengan standar kearsipan untuk
pengelolaan arsip.
Prasarana dan sarana kearsipan dimanfaatkan dan
dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi.
Prasarana dan sarana meliputi gedung, ruangan, dan
peralatan.
Persyaratan prasarana dan sarana mengatur lokasi, konstruksi,
dan tata ruangan gedung, ruangan penyimpanan arsip serta
spesifikasi peralatan pengelolaan arsip.
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Pasal 86
Setiap orang yang dengan sengaja memusnahkan arsip di luar prosedur yang
benar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 51 ayat 2 : Pemusnahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
benar.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
UU 14/2009 KIP - Pasal 53:
Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, dan/atau
menghilangkan dokumen Informasi Publik dalam bentuk media apa pun yang dilindungi negara
dan/atau yang berkaitan dengan kepentingan umum dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Pasal 87
Setiap orang yang memperjualbelikan atau menyerahkan arsip yang memiliki
nilai guna kesejarahan kepada pihak lain di luar yang telah
ditentukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 53 : Kewajiban penyerahan arsip statis kepada lembaga
kearsipan.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
Pasal 88
Pihak ketiga yang tidak menyerahkan arsip yang tercipta dari kegiatan yang
dibiayai dengan anggaran negara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 ayat 3 : Pihak ketiga yang menerima pekerjaan dari lembaga
negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri,
serta BUMN dan/atau BUMD berdasarkan perjanjian
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menyerahkan arsip yang tercipta dari kegiatan yang
dibiayai dengan anggaran negara kepada pemberi
kerja.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan
TEKNIK
PEMUSNAHAN ARSIP
Pemusnahan arsip adalah salah satu dari
kegiatan penyusutan arsip yang bertujuan
mengurangi jumlah arsip. Kegiatan lainnya
adalah pemindahan arsip inaktif dari unit
pengolah ke unit kearsipan dan penyerahan
arsip statis kepada lembaga kearsipan.
Setiap lembaga negara dan lembaga yang
terkena kewajiban berdasarkan Undang-
Undang Kearsipan dilarang melaksanakan
pemusnahan arsip tanpa prosedur yang benar.
ARSIP DI SALAH SATU KANTOR
(Karena Tidak Melakukan Penyusutan Arsip)
Arsip yang ditata dengan baik,
penyusutan arsipnya akan jauh lebih mudah .
Arsip di salah satu kantor
setelah penyusutan arsip
1. Harus sesuai dengan prosedur dan peraturan perUUan yang
berlaku;
2. Menjadi tanggung jawab pencipta arsip (PA);
3. Hanya dilakukan oleh UK setelah mmperoleh prsetujuan pimp.
Pencipta arsip dan/kepala ANRI.
4. Secara fisik pemusnahan dapat dilakukan di lingkungan uk/ di
tempat lain di bawah koord. & Tanggung jawab UK PA ybs.
5. Pemusnahan non arsip seperti: formulir kosong, amplop,
undangan dan duplikasi dapat dilaksanakan di masing-masing
unit pengolah.
6. Dilakukan secara total sehingga tidak dikenal lagi baik fisik
maupun informasinya.
a. Tidak memiliki nilai guna baik nilai guna primer
maupun nilai guna sekunder;
b. Telah habis retensinya dan berketerangan
dimusnahkan berdasarkan JRA;
c. Tidak ada peraturan perundang-undangan yang
melarang;
d. Tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu
perkara.
36
1. Pemusnahan arsip ditetapkan oleh Pimpinan Lembaga
Negara, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip menjadi tanggung
jawab Unit Kearsipan di lingkungan Lembaga Negara.
37
1. Pemusnahan arsip di lingkungan pemda provinsi/kab/ kota
yang memiliki retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun
ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah
atau penyelenggara pemda provinsi/kab/kota setelah
mendapat:
a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip; dan
b. persetujuan tertulis dari gubernur/bupati/ walikota.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di satuan kerja perangkat
daerah atau penyelenggara Pemerintahan Daerah
Provinsi/kabupaten/kota.
1. Pemusnahan arsip di lingkungan pemerintahan daerah
provinsi/kab/kota yang memiliki retensi sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun ditetapkan oleh
gubernur/bupati/walikota setelah mendapat:
a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut di menjadi
tanggung jawab lembaga kearsipan daerah
provinsi/kabupaten/kota.

1. Pemusnahan arsip tanpa JRA ditetapkan oleh
gubernur/bupati/walikota setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Lembaga Kearsipan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota.
40
1. Pemusnahan arsip di lingkungan BUMN atau BUMD
yang memiliki retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun
ditetapkan oleh pimpinan BUMN atau BUMD setelah
mendapat:
a. pertimbangan tertulis panitia penilai arsip; dan
b. persetujuan tertulis dari pimpinan BUMN atau BUMD.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip di lingkungan BUMN
atau BUMD menjadi tanggung jawab unit kearsipan
(records centre) di lingkungan BUMN atau BUMD.


1. Pemusnahan arsip di lingkungan BUMN atau BUMD yang
memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun
ditetapkan oleh pimpinan BUMN atau BUMD setelah
mendapat:
a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip; dan
b. pertimbangan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip di lingkungan BUMN atau
BUMD menjadi tanggung jawab unit kearsipan (records
centre) di lingkungan BUMN atau BUMD.

1. Pemusnahan arsip tanpa JRA ditetapkan oleh pimpinan
BUMN atau BUMD, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di lingkungan BUMN
atau BUMD

43
1. Pemusnahan arsip yang memiliki retensi di bawah 10
(sepuluh) tahun ditetapkan oleh Rektor atau sebutan lain
yang sejenis, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Rektor atau sebutan lain yang
sejenis.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di satuan kerja rektorat,
fakultas, atau satuan kerja dengan sebutan lain yang
sejenis.
1. Pemusnahan arsip yang memiliki retensi sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) tahun ditetapkan oleh Rektor
atau sebutan lain yang sejenis, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di lingkungan
Perguruan Tinggi.
1. Pemusnahan arsip di tanpa JRA ditetapkan oleh Rektor
atau sebutan lain yang sejenis, setelah mendapat:
a. Pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip;
b. Persetujuan tertulis dari Kepala ANRI.
2. Pelaksanaan pemusnahan arsip tersebut menjadi
tanggungjawab Unit Kearsipan di lingkungan
Perguruan Tinggi
a. Pembentukan panitia penilai;
b. Penyeleksian arsip;
c. Pembuatan daftar arsip usul musnah;
d. Penilaian oleh panitia penilai;
e. Permintaan persetujuan pemusnahan dari pimpinan
pencipta arsip;
f. Penetapan arsip yang akan dimusnahkan; dan
g. Pelaksanaan pemusnahan arsip.
47
DAFTAR ARSIP MUSNAH
PEMERINTAH DESA CIBADAK
NO
KODE
KLASS
JENIS ARSIP TAHUN JUMLAH KET.
1 2 3 4 5 6
1 005 surat Undangan 2002 3 berkas Musnah
2 010 Kumpulan Rekening listrik 2001 1 bundel - sda -
3 000 Brosur-brosur 2004 5 berkas - sda -
4 000 Kumpulan Surat Edaran 2002 2 ordner - sda -

Mengetahui : Bogor, 4 Mei 2010
Kepala Desa Sekretaris Desa
Endang Suryana Rosidin
Nomor .
Pada hari ini, tanggalbulan...tahun.yang bertanda tangan di bawah ini
berdasarkan surat. Notanggaldan Surat Tugas No.. tanggal
..telah melakukan pemusnahan arsip sejumlah , tercantum dalam daftar
terlampir dengan cara :
Dicacah/dibakar (pilih salah satu)
Gowa,...2012
Kepala Desa/Sekretaris Desa

()
Saksi :
Kaur Pemerintahan Unsur dari Kecamatan

() ()
Kaur Umum Desa Unsur dari Lembaga Kearsipan
Kabupaten/Kota

(....) (.)
1. Pencacahan/perobekan, menggunakan beberapa
metode untuk memotong atau merobek hingga
menjadi bagian kecil-kecil.
2. Pembakaran (tidak direkomendasikan)
3. Pemusnahan secara kimiawi
4. Penulisan ulang atau pemformatan kembali
(ISO/TR 15489-2, Information And Documentation
Records Management) untuk media rekam
elektronik
METODE PEMUSNAHAN
1. Wajib disimpan oleh pencipta arsip.
2. Arsip yang tercipta pada saat pemusanahan antara lain:
a. Keputusan pembentukan panitia penilai arsip;
b. Notulen rapat panitia penilai arsip saat melakukan penilaian;
c. Surat pertimbangan dari panitia penilai arsip kepada pimpinan
pencipta arsip yang menyatakan bahwa arsip yang diusulkan musnah
dan telah memenuhi syarat untuk dimusnahkan;
d. Surat persetujuan dari pimpinan pencipta arsip;
e. Surat persetujuan dari kepala ANRI untuk pemusnahan arsip yang
memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;
f. Keputusan pimpinan pencipta arsip tentang penetapan pelaksanaan
pemusnahan arsip;
g. Berita Acara Pemusnahan Arsip; dan
h. Daftar Arsip yang Dimusnahkan.

3. Arsip yang tercipta pada saat pemusnahan arsip
diperlakukan sebagai arsip vital.
4. Berita acara pemusnahan arsip dan daftar arsip yang
dimusnahkan ditembuskan kepada Kepala ANRI.
semoga bermanfaat ...

Das könnte Ihnen auch gefallen