Sie sind auf Seite 1von 2

Mengapa daya ingat pada pasien skizofrenia turun?

Pola aktivasi otak penderita skizofrenia tetap normal saat mereka sedang mengingat suatu
memori, baik yang akurat maupun memori yang salah. Fakta yang ditemukan dalam
penelitian ilmuwan Amerika Serikat ini mungkin bisa membantu menjelaskan mengapa
kondisi penderita sering terkait dengan masalah ingatan berkelanjutan.
Penelitian yang dilakukan di Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, ini
menemukan, orang normal menggunakan otak bagian kanannya untuk mengingat memori
tertentu. Sementara penderita skizofrenia menggunakan sebagian besar jaringan pada dua
sisi otak untuk mengingat.
"Ini menunjukkan orang normal hanya mengaktifkan jaringan khusus dan fokus di di
dalam otak yang difungsikan untuk memori tertentu. Sedangkan penderita skizofrenia
berusaha melakukannya dengan jaringan yang lebih luas dan terpisah-pisah," kata salah
satu periset, Profesor Sohee Park.
Penelitian ini menggunakan alat scanner untuk memonitor aktivitas otak selama
mengingat. Ternyata terungkap ada perbedaan fundamental antara kesalahan yang
dilakukan oleh orang normal dan penderita skizofrenia. Ketika orang normal lupa, ada
bagian otak yang tidak aktif terkait memori yang akurat. Sebaliknya, orang dengan
skizofrenia yang lupa, akan merasa dirinya mengingat dengan tepat semua memori.
Artinya, pola aktivasi di otak penderita skizofrenia tetap sama saat mereka lupa maupun
ingat.
Menurut Profesor Park, adanya gabungan antara informasi yang tidak benar dengan
kepercayaan diri orang skizofrenia dalam merespons adalah bukti terciptanya delusi pada
otak mereka.
Paul Corry dari yayasan amal skizofrenia Rethink mengungkapkan, kerusakan kognitif
pada penderita skizofrenia, termasuk gangguan memori, adalah gejala paling jelas dari
skizofrenia. Namun, kajian tentang ingatan masih sangat sedikit dibanding gejala lain,
seperti halusinasi dan delusi. "Semoga penemuan ini bisa jadi acuan untuk riset yang
lebih jauh," katanya.
Menurut Corry, cara terbaik melindungi orang dari kerusakan kognitif otak adalah dengan
menyediakan bantuan medis dan dukungan sosial secepatnya demi penanganan penyakit
tersebut.

Bagaimana stress dapat menyebabkan skizofrenia?
Stress is a well known trigger for a psychotic event, even relatively 'mild' levels of
stress can be damaging. Schizophenia is associated with difficulties in filtering
incoming information - so the person is effectively bombarded with information
that they are unable to effectively discard or process in a meaningful way. This is
partly why people with sz seem to misunderstand or misread information around
them. People with schizophrenia 'feel' stress both physically (increased heart rate,
higher blood pressure) and psychologically.

Stress can also cause damage to the brain. Cortisol, which is released as a result of
stress, can damage an area of the brain known as the hippocampus. People with sz
often experience problems with memory and coordination - two processes
controlled by the hippocampus.

Like anyone else who is prone to stress you should take on board stress reduction
techniques such as relaxation, or meditation, or yoga, etc
Studies using neuropsychological tests and brain imaging technologies such as
fMRI and PET to examine functional differences in brain activity have shown that
differences seem to most commonly occur in the frontal lobes, hippocampus and
temporal lobes. These differences have been linked to the neurocognitive deficits
often associated with schizophrenia

Das könnte Ihnen auch gefallen