Sie sind auf Seite 1von 3

1

MIKROORGANISME TANAH TROPIS


Universitas Indonesia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Biologi
Corry Oktaviani Sutejo (1106007842/8)
(corry.oktaviani@ui.ac.id)

Abstrak
Tanah merupakan salah satu habitat bagi mikroorganisme. Tanah banyak mengandung
unsur-unsur kimia yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan mikroorganisme. Tanah tropis
dipengaruhi oleh faktor geologi dengan adanya intensitas penyinaran matahari dan curah hujan
tinggi sepanjang tahun, sehingga membuat unsur hara tidak tersimpan dalam lapisan tanah dan
tidak terlalu subur. Namun, tanah tropis dikenal memiliki system daur hara yang ketat, hal
tersebut dipengaruhi juga oleh keberadaan mikroorganisme pada tanah tropis yang ikut serta
dalam proses siklus hara. Mikroorganisme tanah tropis memiliki keanekaragaman yang paling
tinggi. Mikroorganisme tersebut berperan dalam banyak hal dalam tanah tropis, seperti fiksasi
nitrogen, mineralisasi, pengikat fosfat, dan penaggregat tanah.


1. PENDAHULUAN

1.1 TANAH
Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan
organik.Tanah adalah akumulasi tumbuhan alam yang bebas dan menduduki sebagian besar
lapisan atas permukaan bumi. Tanah juga dapat didefinisikan sebagai hasil pengalihragaman
bahan mineral dan organik yang berlangsung di muka daratan bumi, di bawah pengaruh faktor-
faktor lingkungan yang bekerja selama waktu yang sangat panjang, dan berwujud sebagai suatu
tubuh dengan organisasi dan morfologi tertentu. Keberadaan tanah sangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi, karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan
hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga menjadi tempat
yang baik untuk akar tumbuh.

1.2 TANAH TROPIS
Ciri alam yang penting di daerah tropis seperti Indonesia adalah adanya intensitas penyinaran
matahari dan curah hujan yang tinggi dan hampir merata sepanjang tahun. Faktor geologi dan
tanah dibentuk oleh kondisi tersebut dan menghasilkan suatu proses cepat dari pembentukan
tanah baik dari pelapukan serasah maupun bahan induk. Sebagai hasil dari proses tersebut,
sebagian besar hara tanah tersimpan dalam biomassa vegetasi, dan hanya sedikit yang
tersimpan dalam lapisan tanah. Tanah di daerah tropis tidaklah terlalu subur, kecuali lahan-lahan
yang tersusun atas tanah alluvial baru dan tanah vulkanik. Patandianan (1996) dalam Wiharto
(2007) menyatakan, bahwa sifat tanah hutan hujan tropis adalah miskin hara sehingga tidak
mampu mendukung produktivitas tumbuhan yang sangat tinggi. Namun, produktivitas yang sangat
tinggi pada kawasan ini terjadi karena ekosistem hutan hujan tropis memiliki system daur hara
yang sangat ketat, tahan kebocoran, dan berlangsung cepat.



2

2. ISI

2.1 MIKROORGANISME TANAH

Mikroorganisme di alam secara umum berperan sebagai produsen, konsumen, maupun
redusen. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan
energi sinar matahari. Mikroba yang berperan sebagai produsen adalah algae dan bakteri
fotosintetik. Contoh mikroba konsumen adalah protozoa. Jasad produsen menguraikan bahan
organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan
organik), sehingga di alam terjadi siklus unsur-unsur kimia.
Tanah dihuni oleh bermacam-macam mikroorganisme, mikroorganisme tanah seperti bakteri
dan jamur sangat memengaruhi kesuburan tanah. Mikroorganisme merupakan salah satu aspek
penting yang berperan dalam pembentukan suatu ekosistem. Mikroorganisme tanah juga
bertanggung jawab atas pelapukan bahan organik dan pendauran unsur hara, dengan demikiam
mikroorganisme mempunyai pengaruh sifat kimia dan fisik tanah. Mikroorganisme yang hidup di
dalam tanah berperan penting dalam perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tanah, salah
satunya adalah perubahan bahan organik menjadi substansi yang akan menyediakan nutrient
bagi pohon-pohon dan tumbuhan yang berada di dalam hutan tropis. Tanpa aktivitas
mikroorganisme maka segala kehidupan di bumi akan terhambat. Mikroorganisme yang berperan
dalam merubah bahan organik menjadi substansi itu adalah, bakteri, cendawan, algae, protozoa,
dan virus.

2.2 MIKROORGANISME YANG TERDAPAT DI TANAH TROPIS

Tanah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi baik di atas tanah maupun
di bawah tanah, yang berasal dari iklim relatif konstan. Umumnya tanah tropis tidak mengalami
kendala dalam hal pasokan air, sehingga pertumbuhan tanaman terus berlangsung sepanjang
tahun. Berbagai hewan dan tumbuhan terdapat di iklim tropis, begitu pula dengan mikroorganisme.
Sebagian besar mikroorganisme tersebut belum dipelajari secara ilmiah dan bahkan tidak memliki
nama ilmiah. Bakteri dan fungi merupakan mikroorganisme yang paling penting dalam tanah yang
berhubungan dengan dekpmposisi dan siklus hara. Menurut Alexander (1977), pada tanah-tanah
dengan aerasi yang baik, bakteri dan fungi sangat dominan, sebaliknya bakteri sendiri terlibat
hampir semua proses biologi dan perubahan kimia dalam lingkungannya yang mengandung
sedikit atau tanpa O2.
a) Mikroorganisme pengikat nitrogen
Tanah tropis mengandung nitrogen yang tinggi dalam bentuk NH4
+
. Penyerapan dan
penggunaan nitrogen tersebut masih membatasi pertumbuhan biologis karena adanya
kendala dalam pengikatan nitrogen di dalam tanah. Interaksi antara mikroorganisme dan
system akar tanaman berperan penting dalam lingkungan tanah tropis. Contoh
mikroorganisme yang berperan dalam fiksasi N adalah micoriza.

Tabel 1. Beberapa spesies Rhizobium dan Tanaman Simbiosanya
3


b) Mikroorganisme pemantap agregat tanah
Stabilitas agregat suatu tanah umumnya dipengaruhi oleh banyaknya jumlah
mikroorganisme. Mikroorganisme tanah tropis yang berperan sebagai penganggregat tanah
adalah Azotobacter chroococcum, Pseudomonas sp., Lypomyces starkey, dan jamur Mucor
hiemalis.
c) Mikroorganisme pendorong serapan hara
Efisiensi serapan hara oleh akar tanaman dipengaruhi juga oleh mikroorganisme. Hal
tersebut dipengaruhi dengan bakteri pelarut hara dan jamur mikoriza. Contohnya adalah
Pseudomonas sp., Bacillus sp., Corynebacterium, Citrobacter freundii, Leptospirillum sp.,
Thiobacillus ferroxidans, Sulfolobus spp., dan Arthrobac ter.
d) Mikroorganisme pada tanah tropis juga memiliki peranan dalam pengikatan fosfat dan
proses mineralisasi yang terjadi di tanah.

3. PENUTUP

KESIMPULAN

Kondisi tanah di Indonesia (daerah tropis) kerap tercuci dari curah hujan yang tinggi,
sehingga banyak unsur hara dalam bentuk kation-kation basa tercuci, dan tanah banyak
mengandung ion H
+
yang menyebabkan tanah tropis masam. Mikroorganisme tanah tropis sangat
bervariasi, mulai dari bakteri sampai jamur. Keanekaragaman mikroorganisme di tanah tropis
sangat tinggi karena adanya pengaruh iklim yang relatif konstan. Mikroorganisme tanah tropis
tersebut berperan dalam proses siklus hara, penyerapan hara, dan pemantap agregat tanah
tropis.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, Rio. 2009. Kajian mikroorganisme tanah pada berbagai kelerengan dan kedalaman hutan
tropis. Skripsi. Fakultas Pertanian, Departemen Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Simarmata, Tualar. 2007. Fiksasi N biologis pada ekosistem tropis. Universitas Padjadjaran,
Bandung: i+68 hlm.
Otsuka, S. 2008. Community structure of soil bacteria in a tropical rainforest. Microbes and
environment vol 23, https://www.jstage.jst.go.jp/article/jsme2/23/1/23_7132/_article.

Das könnte Ihnen auch gefallen