Sie sind auf Seite 1von 12

AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI

A. PEMBAHASAN
Pengertian Akuntansi Social Ekonomi (ASE) Sebelum memasuki
pembahasan tentang akuntansi social ekonomi, adapun yang akan penulis
bicarakan hanyalah dalm garis besarnya tentang disiplin akluntansi social
ekonomi dalm hubungan ilmu ekonomi dan social akuntansi pada umumnya,
dasar- dasar aspek tekniknya, penggunaanya pada umumnya dan penggunaan
kemungkinan di Indonesia. Bukanlah maksud unutuk membahsa soalnya secara
detail hal mana yang sesuai dengan tuuan yang terpenting yaitu mendorong para
saraana ekonomi dan akuntansi di indonesia agar mereka lebih menaruh perhtian
terhadap disiplin baru yang merupakan alat operasional yang berguna sekali.
Istilah Akuntansi Sosial
(Social Accounting) sebenarnya bukan merupakan istilah baku dalam
akuntansi. Para pakar akuntansi membuat istilah masing-masing untuk
menggambarkan transaksi antara perusahaan dengan lingkungannnya.
!amanathan ("#$%) dalam Arie& Suadi ("#'') mempergunakan istilah Social
Accounting dan mende&inisikannya sebagai proses pemilihan (ariabel-(ariabel
yang menentukan tingkat prestasi sosial perusahaan baik secara internal maupun
eksternal. )ee * Parker ("#'%) dalam Arie& Suadi ("#'') menggunakan istilah
Sosial !esponsibility Accounting, yang merupakan cabang dari ilmu akuntansi.
Sementara itu Belkoui dalam +arahap ("##,) membuat suatu terminologi Socio
Economic Accounting (SEA) yang berarti proses pengukuran, pengaturan dan
pengungkapan dampak pertukaran antara perusahaan dengan lingkungannya.
+adibroto ("#'')- Bambang Sudibyo ("#'') dan para pakar akuntansi di
Indonesia menggunakan istilah Akuntansi pertanggung a.aban sosial (APS)
sebagai akuntansi yang memerlukan laporan mengenai terlaksananya
pertanggunga.aban sosial perusahaan. +endriksen ("##/), menggambarkan
akuntansi sosial sebagai suatu pernyataan tuuan, serangkaian konsep sosial dan
metode pengukurannya, struktur pelaporan dan komunikasi in&ormasi kepada
pihak0pihak yang berkepentingan. Pernyataan +endriksen ("##/) tersebut
memberikan gambaran tentang hubungan mendasar antara konsep akuntansi sosial
dengan in&ormasi yang dihasilkan, sehingga secara kongkrit in&ormasi tersebut
dapat diadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi Social Ekonomi (ASE) menurut Belkaoui ("#'/) lahir dari
anggapan bah.a akuntansi sebagai alat manusia dalam kehidupannya harus uga
sealan dengan tuuan social hidup manusia. ASE ber&ungsi untuk memberikan
in&ormasi 1social report2 tentang seauh mana unit organisasi, 3egara dan dunia
memberikan kontribusi yang positi(e dan negati(e terhadap kualitas hidup
manusia. ASE sebagai suatu penerapan akuntansi di bidang ilmu social termasuk
bidang sosiologi, politik ekonomi. Akuntansi sosial ekonomi merupakan alat yang
sangat berguna bagi perusahaan dalam mengungkapan akti(itas sosialnya di
dalam laporan keuangan. Pengungkapan tanggung a.ab sosial dalam laporan
keuangan penting karena melalui social reporting disclosure, pemakai laporan
keuangan akan dapat menganalisis seauh mana perhatian dan tanggung a.ab
sosial perusahaan dalam menalankan bisnis.
In(estor seharusnya tidak hanya melihat aspek keuangan saa, tetapi uga
tanggung a.ab sosial perusahaan harus mendapatkan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan bisnis. Akan tetapi sampai saat ini pengungkapan
tanggung a.ab sosial dalam laporan keuangan masih bersi&at sukalera, dalam
Pernyataan Standar Akuntansi 4euangan (PSA4) 3o. " Paragra& ke sembilan
dinyatakan5 1Perusahaan dapat pula menyaikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah ((alue added statement),
khususnya bagi industri di mana &aktor-&aktor lingkungan hidup memegang
peranan penting dan bagi industri yang menganggap pega.ai sebagai kelompok
pengguna laporan yang memegang peranan penting2. PSA4 tersebut tidak secara
tegas mengharuskan perusahaan untuk melaporkan tanggung a.ab sosial mereka.
Pengelompokan, pengukuran dan pelaporan uga belum diatur, adi untuk
pelaporan tanggung a.ab sosial diserahkan pada masing-masing perusahaan.
Akuntansi Social Economi (ASE) lahir dari anggapan bah.a akuntansi sebagai
alat manusia dalam kehidupannya harus uga sealan dengan tuuan sosial hidup
manusia. ASE ber&ungsi untuk memberikan in&ormasi 1social report2 tentang
seauh mana unit organisasi, 3egara dan dunia memberikan kontribusi yang
positi(e dan negati(e terhadap kualitas hidup manusia. ASE sebagai suatu
penerapan akuntansi di bidang ilmu sosial termasuk bidang sosiologi, politik
ekonomi. Ada uga yang memberikan istilah lain dari ASE yaitu Akuntansi Sosial
yang terdiri dari Akuntansi 6ikro Sosial dan Akuntansi 6akro Sosial. Beberapa
ahli telah mende&inisikan akuntansi sosial ekonomi, antara lain5
a. 6enurut )ino.es akuntansi sosial ekonomi (Belkaoui, "##'5 ,,#)
adalah5 Penerapan akuntansi di bidang ilmu sosial yang meliputi ilmu
pengetahuan masyarakat, ilmu pengetahuan politik dan ilmu
pengetahuan ekonomi.
b. 6enurut Ahmed Belkaoui ("##'5 ,,#) akuntansi sosial ekonomi
adalah5 Proses pengurutan, pengukuran, dan pengungkapan pengaruh
yang kuat dari pertukaran antara suatu perusahaan dan lingkungan
sosialnya.
c. 6enurut 4a(asseri 7. !amanathan ("#'$5 %/) akuntansi sosial
ekonomi 8he process o& selecting &irm le(el social per&omance
(ariabels, measures, and measurement procedures- systematically
de(eloping in&ormation use&ul &or e(aluating the &irm9s social
per&omance- and communicating such in&ormation to concerned social
groups, both .ithin and outside the &irm.( Proses pemilihan
perusahaan (ariabel tingkat kinera sosial, tindakan, dan prosedur
pengukuran- sistematis mengembangkan in&ormasi yang berguna
untuk menge(aluasi kinera sosial perusahaan, dan
mengkomunikasikan in&ormasi tersebut kepada kelompok sosial yang
bersangkutan, baik di dalam maupun di luar perusahaan.)
d. 6enurut +ani&&a akuntansi sosial ekonomi (!usmanto, :;;/5 '$)
adalah5 Ekspresi dari tanggung a.ab sosial perusahaan, melalui
pengungkapan pelaporan akti(itas sosial perusahaan dapat
menunukkan apa yang telah mereka capai dan penuhi dalam
pelaksanaan tanggung a.ab social.
*ari beberapa de&inisi diatas dapat disimpulkan bah.a akuntansi sosial
ekonomi adalah alat yang ber&ungsi untuk mengidenti&ikasi, mengukur, dan
menilai dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan, baik social cost
maupun social bene&it, dan mengkomunikasikannya kepada stakeholder, yaitu
stockholder, karya.an, masyarakat, pemasok dan pemerintah dalam bentuk
pelaporan pertanggunga.aban sosial. pengelompokkan teori yang dipergunakan
oleh para peneliti untuk menelaskan kecendrungan pengungkapan sosial ke dalam
tiga kelompok yaitu5
a. *ecision use&ullness studies5 pengungkapan sosial dilakukan karena
in&ormasi tersebut dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan
dan ditempatkan pada posisi yang moderatly important.
b. Economy theory studies5 sebagai agen dari suatu prinsipal yang
me.akili seluruh intrest group perusahaan, pihak manaemen
melakukan pengungkapan sosial sebagai upaya untuk memenuhi
tuntutan publik.
c. Social and political theory studies5 pengungkapan sosial dilakukan
sebagai reaksi terhadap tekanan-tekanan dari lingkungannya agar
perusahaan merasa eksistensi dan akti&itasnya terlegitimasi.
B. Tujuan akuntansi sosial ekonomi
Adapun tuuan akuntansi sosial menurut +endriksen ("##/) adalah untuk
memberikan in&ormasi yang memungkinkan pengaruh kegiatan perusahaan
terhadap masyarakat dapat di e(aluasi. menguraikan tiga tuuan dari akuntansi
sosial yaitu 5
". 6engidenti&ikasikan dan mengukur kontribusi sosial neto periodik suatu
perusahaan, yang meliputi bukan hanya man&aat dan biaya sosial yang di
internalisasikan keperusahaan, namun uga timbul dari eksternalitas yang
mempengaruhi segmen-segmen sosial yang berbeda
:. 6embantu menentukan apakah strategi dan praktik perusahaan yang
secara langsung mempengaruhi relati&itas sumberdaya dan status indi(idu,
masyarakat dan segmen-segmen sosial adalah konsisten dengan prioritas
sosial yang diberikan secara luas pada satu pihak dan aspirasi indi(idu
pada pihak lain,
,. 6emberikan dengan cara yang optimal, kepada semua kelompok sosial,
in&ormasi yang rele(an tentang tuuan, kebiakan, program, strategi dan
kontribusi suatu perusahaan terhadap tuuan-tuuan sosial perusahaan.
Berdasarkan tuuan akuntansi sosial yang diuraikan diatas dapat dipahami
bah.a akuntansi sosial berperan dan menalankan &ungsinya sebagai
bahasa bisnis yang mengakomodasi masalah0masalah sosial yang dihadapi
oleh perusahaan, sehingga pos0pos biaya sosial yang dikeluarkan kepada
masyarakat dapat menunang operasional dan pencapaian tuuan angka
panang perusahaan
C. Faktor Pene!a! mun"ulna ASE
4esadaran masyarakat akan perlunya diaga kelestarian lingkungan untuk
kelangsunagn hidup manusia dan penekanan pada kelestarian hidup dan
keseahteraan social semakin tinggi menadi pendorong munculnya ASE. <aktor
pendorong munculnya ASE adalah5
". Adanya kesadaran dan komitmen terhadap keseahteraan social tidak
hanya mengear pertumbuhan ekonomi.
:. Adanya paradigma kesadaran lingkungan tidak seperti selama ini
lingkungan diabdikan untuk perusahaan, untuk mengear
keuntungannya.
,. 6unculnya perspekti& ecosystem, dimana system global tidak bisa
beralan sendiri sendiri tanpa memperhatikan system lain. Sistem
ekonomi harus beralan
/. 6unculnya perhatian terhadap perlindungan kepentingan social.
*engan gencarnya pertumbuhan ekonomi maka sering melupakan kepentingan
social yang merugikan masyarakat, namun lama kelamaan muncul kesadaran akan
pentinganya diperhatikan kepentingan social tidak hanya kepentingan ekonomi.
*. Hu!un#an Antara Perusa$aan %an Lin#kun#an
Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan
banyak keuntungan bagi masyarakat, di mana menurut pendekatan teori akuntansi
tradisional, perusahaan harus memaksimalkan labanya agar dapat memberikan
sumbangan yang maksimum kepada masyarakat sesuai konsep trickle do.n
kapitalisme. 3amun seiring dengan peralanan .aktu, masyarakat semakin
menyadari adanya dampak-dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan
dalam menalankan operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang
semakin besar dan semakin sulit untuk dikendalikan. =leh karena itu, masyarakat
pun menuntut agar perusahaan senantiasa memperhatikan dampak-dampak sosial
yang ditimbulkannya dan berupaya mengatasinya.
Aksi protes terhadap perusahaan sering dilakukan oleh para karya.an dan
buruh dalam rangka menuntut kebiakan upah dan pemberian &asilitas
keseahteraan lainnya yang dirasakan kurang mencerminkan keadilan. Aksi yang
serupa uga tidak arang dilakukan oleh pihak masyarakat, baik masyarakat
sebagai konsumen, maupun masyarakat di lingkungan sekitar pabrik. 6asyarakat
sebagai konsumen seringkali melakukan protes terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan mutu produk sehubungan dengan kesehatan, keselamatan, dan kehalalan
suatu produk bagi konsumennya. Sedangkan protes yang dilakukan masyarakat di
sekitar pabrik biasanya berkaitan dengan pencemaran lingkungan yang
disebabkan limbah pabrik. Pendekatan modern menyebutkan bah.a organisasi
sebagai suatu sistem terbuka, yang berarti bah.a organisasi merupakan bagian
(sub sistem) dari lingkungannya, sehingga organisasi dapat dipengaruhi maupun
mempengaruhi lingkungannya Selanutnya bah.a ada delapan segmen
lingkungan yang mempengaruhi perusahaan, yaitu5
". industri
:. bahan baku,
,. tenaga kera
/. keuangan
>. pasar
%. teknologi
$. kondisi ekonomi
'. pemerintah dan kebudayaan.
Pengaruh lingkungan terhadap sebuah organisasi menadi sangat kental, hal ini
teradi karena adanya ketergantungan organisasi terhadap sumber-sumber yang
terdapat pada lingkungan. +al ini ditegaskan oleh )ubis dan +useini ("#'$) yang
menyebutkan bah.a organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap
lingkungannya, karena produk dan asa yang merupatkan output organisasi
dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat dalam lingkungannya.
*ari pihak lain, organisasi uga mendapatkan berbagai enis input dari
lingkungannya. Posisi input dan output ini menadi berbahaya ika pertukaran
input dan output menadi tidak seimbang. Perusahaan tidak beroperasi di dalam
ruang kosong, melainkan dalam kondisi interaksi yang kompleks dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, situasi politik, pembangunan
sosial dan ekonomi, uga risiko-risiko yang mungkin timbul. ?onker dan @itte
(:;;/) menyebutkan bah.a =rganisasi sekarang ini tidak hanya bertanggung
a.ab bagaimana menghasilkan kualitas produk dan asa yang baik, tetapi uga
harus dapat memenuhi kebutuhan para eAternal stakeholders sebagai suatu cara
untuk mencegah timbulnya dampak negati& sosial. Seperti angin semilir kemudian
bertiup kencang, begitulah gambaran hembusan .acana Borporate Social
!esponsibility (BS!) seiring dengan kesadaran akan hubungan perusahaan
dengan lingkungannya. Bahkan akti(itas BS! kini ditempatkan diposisi
terhormat. +ingga tampaknya .acana BS! ini akan menadi tren perusahaan-
perusahaan berskala nasional maupun multisnasional. 8idak sedikit perusahaan-
perusahaan raksasa maupun menengah, baik yang multinasional maupun
domestik, kini telah mengklaim bah.a BS! ini telah diimplementasikan dengan
baik dalam perusahaan mereka. Banyak perusahaan telah menggeser paradigma
sempit yang menyatakan bah.a orientasi seluruh kegiatan hanyalah berorientasi
pro&it. Salah satu de&inisi BS! yang dikembangkan dan diimplementasikan dalam
akti(itas BS! adalah de&inisi yang dikemukakan oleh 8he @orld Business
Bouncil <or Sustainable *e(elopment (@BBS*) dalam @ibisono (:;;$5$),
mengemunkakan bah.a5 1BS! is the continuing commitment by business to be
ha(e ethically and contribute to economic de(elopment .hile impro(ing the
Cuality o& li&e o& the .ork&orce and their &amilies as .ell as o& the local
community and society at large2, yaitu 1komitmen bisnis untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi berkelanutan, bekera dengan para karya.an
perusahaan, keluarga karya.an tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat
(lokal) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan. Peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya kemampuan
manusia sebagai indi(idu anggota masyarakat untuk dapat menanggapi keadaan
sosial yang ada dan dapat menikmati serta meman&aatkan lingkungan hidup
termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara2 8erobosan
terbesar dalam kontek BS! ini dilakukan oleh ?ohn Elkington melalui konsep
1,P2 (pro&it, people, dan planet) yang dituangkan dalam bukunya 1Bannibals .ith
<orks, the 8riple Bottom )ine o& 8.entieth Bentury Business2 yang dirilis pada
tahun "##$. Ia berpendapat bah.a ika perusahaan ingin sustain, maka ia perlu
memperhatikan ,P, yakni, bukan cuma pro&it yang diburu, namun uga harus
memberikan kontribusi positi& kepada masyarakat (people) dan ikut akti& dalam
menaga kelestarian lingkungan (planet).
Perusahaan sebagai entitas ekonomi, bertuuan untuk mencetak laba yang
optimal guna meningkatkan kekayaan para pemilik saham. 3amun itu saa belum
cukup, keberlanutan bisnis perusahaan (sustainable business) tidak teramin bila
hanya mengandalkan laba yang tinggi semata, tetapi perusahaan uga harus
memiliki komitmen yang tinggi dalam menalankan program BS! (*ar.in,
:;;%5"">). ?adi, ika ditelaah lebih lanut, ternyata tidak ada pertentangan antara
moti& perusahaan untuk meraih laba dan di satu sisi uga turut akti& melaksanakan
program-program BS!. Bahkan program BS! merupakan in(estasi bagi
perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanutan (sustainability) perusahaan.
Artinya, BS! bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya (cost center) melainkan
sebagai sentra laba (pro&it center) di masa mendatang. E. Perkembangan *alam
Praktek Pelaporan )ingkungan *an Sosial Pemikiran ASE dapat diruuk ke Pasca
Perang *unia ke II dimana semakin dituntut kualitas hidup tidak saa
pertumbuhan ekonomi. 8ahun "#%;an sudah muncul beberapa pengembangan
indikator social, akutansi sosial, pengukuran kualitas hidup, monitoring perubahan
social, dan pelaporan social. Pelaporan ASE ini sudah mulai diikuti dan menadi
laDim bagi beberapa perusahaan besar khususnya di 3egara- 3egara mau baik
karena kebiakan untuk mengambil hati Publik atau secara sukarela maupun
karena rekomendasi atau saran-saran atau ke.aiban dari regulator (SEB,
BAPEPA6).
Beberapa perusahaan di dunia membuat catatan yang menyatakan bah.a
organisasi mereka memiliki komitmen untuk suistainability de(elopment yang
kemudian menghasilkan in&ormasi yang menunukkan pendapatan dan kinera
dalam pengembangan suistainability tersebut berupa BS!. *okumen pelaporan
suistainability hadir dalam berbagai bentuk. )aporan singkat ini menghasilkan
agenda global untuk perubahan dalam menentang atau mengurangi tekanan yang
terus menerus dalam lingkungan global. Pelaporan ini mende&inisikan
perkembangan suistainability sebagai kemapuan untuk memenuhi kebutuhan saat
ini tanpa harus membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya. *alam perspekti& suistainability harus dipastikan bah.a pola
konsumsi generasi sekarang tidak memberikan dampak negati terhadap generasi
selanutnya. Banyak organisasi yang selanutnya menyatakan secara eksplisit
bah.a &okus mereka adalah pertimbangan suistainability yang mempunyai
implikasi terhadap pro&itability angka pendek dan merupakan hal pokok dalam
keberlangsungan hidup angka panang.
Ada tiga komponen utama dalam suistainability yaitu keadaan ekonomi,
lingkungan dan masyarakat. 4etika pertimbangan lingkungan dan masyarakat
dilakukan dalam sebuah bisnis, ada dua komponen terpisah lainnya yang sering
teridenti&ikasi yaitu peertimbangan eco-e&&iciency dan eco-ustice. *imana saat
perusahaan memilih untuk membuat laporan lingkungannya sendiri maka
perusahaan tersebut akan cenderung hanya &okus pada eco-e&&iciency. Sedangkan
dalam suistainability dua komponen ini harus terlibat. Eco-e&&iciency &okus untuk
memaksimalkan kegunaan umlah sumber daya yang digunakan dan
meminimalkan keterlibatan lingkungan dalam menggunakan sumber daya.
Sedangkan eco-ustice akan memperlihatkan bagaimana entitas menggunakan
sumber daya yang terbatas untuk memastikan bah.a kelompok tertentu yang
dirugikan tidak dilupakan.
+al lain yang dipertimbangkan adalah kepedulian terhadap keselamatan,
pendidikan dan peluang karya.an, ketaatan atas hak-hak manusia dan kesamaan
peluang, keterlibatan orang-orang pribumi serta dukungan atas kemauan negara.
Perubahan menuu suistainability memiliki syarat yang cukup mendasar untuk
mengubah pola konsumsi dan produksi telah disampaikan oleh berbagai pihak
sebagai kebutuhan global. *engan menggunakan perspekti& yang berasal dari teori
legitimacy kita dapat mengatakan bah.a ika suistainability menadi bagian dari
harapan utama masyarakat, maka ia akan menadi sebuah tuuan bisnis. Bila
konsep dari suistainability de(elopment berkembang menadi bagian dari berbagai
harapan komunitas, maka komunitas itu akan mengharapkan berbagai in&ormasi
tentang bagaimana organisasi, perusahaan, dan entitas melaksanakan syarat utama
dari suistainabilty. Selain itu penyediaan in&ormasi tentang keadaan sosial akan
meningkatkan kepercayaan berbagai komunitas yang ada dalam organisasi.
seberapa besar man&aat sosial netto yang diberikan perusahaan pada masyarakat.
6an&aat sosial netto tersebut, diperoleh dari selisih antara kontribusi suatu
perusahaan kepada masyarakat (man&aat sosial) dengan kerugian yang
ditimbulkan (biaya sosial). 3amun dalam menentukan man&aat sosial netto
tersebut tidaklah semudah menyaikan laporan keuangan biasa. 6asalah yang
muncul, terkait ". bagaimana menentukan apa yang menadi pos-pos biaya
ataupun man&aat sosial perusahaan :. bagaimana mengukur (nilai moneter) biaya
dan man&aat sosial yang ditimbulkan perusahaan. <. Pelaporan, pengungkapan
(disclosure) akuntansi sosial Pelaporan dalam akuntansi sosial, berarti memuat
in&ormasi yang menyangkut dampak positi& atau dampak negati& yang
ditimbulkan oleh perusahaan.
&. Tinjauan Penera'an Akuntansi Sosial %i In(onesia
Entuk membahas permasalahan bagaimana penerapan akuntansi sosial di
Indonesia, maka akan diuraikan terlebih dahulu tentang krisis ekonomi yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia dan kaitannya dengan permasalahan sosial yang
teradi pada beberapa perusahaan. 4emudian akan di bahas peran akuntansi sosial
dalam mendorong terciptanya tanggunga.ab sosial perusahaan pada kondisi
bisnis sekarang ini, yang didasarkan pada uraian teoritis sebelumnya. 4risis
ekonomi di Indonesia 4risis ekonomi di Indonesia yang berkepanangan seak
tahun "##$ telah mendongkrak bangsa ini pada posisi krisis multi dimensi pada
hampir seluruh aspek kehidupan. 4hususnya ika dilihat secara lebih rinci pada
aspek ekonomi, sendi0sendi perekonomian (In(estasi,produksi dan distribusi)
lumpuh sehingga menimbulkan kebangkrutan dunia usaha, meningkatnya umlah
korban P+4, tingginya angka pengangguran, menurunnya pendapatan perkapita
dan daya beli masyarakat, dan akhirnya bermuara pada bertambahnya angka-
angka umlah peduduk yang berada diba.ah garis kemiskinan. *engan tingginya
suku bunga diatas enam puluh persen pada puncak krisis saat itu, sangat sulit bagi
sektor perbankan untuk menggulirkan kredit, ditambah ketatnya aturan likuiditas
disektor perbankan sebagai akibat dari akumulasi kredit macet grup 4onglomerat
dan anak perusahaan dari bank-bank bermasalah mendorong pemerintah
melakukan likuidasi, restrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan. krisis ekonomi
yang melanda bangsa Indonesia mengakibatkan timbulnya berbagai hal yang tidak
pasti, sehingga indikator0indikator ekonomi seperti tingkat suku bunga, lau
in&lasi, nilai tukar, indeks harga saham gabungan, dan sebagainya sangat rentan
terhadap isu0isu sosial. +al ini membuktikan bah.a aspek sosial dan aspek politik
dapat mengundang sentimen pasar yang bemuara pada instabilitas ekonomi.
4ondisi seperti ini tentunya berdampak sangat buruk bagi peta bisnis dan iklim
in(estasi di Indonesia terutama untuk mendapatkan kepercayaan in(estor asing
yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
%AFTA) PUSTAKA
http://ria-chic.blogspot.com/2012/06/akuntansi-sosial-ekonomi-dan-
akuntansi.html
http://www.bimbie.com/akuntansi-sosial-ekonomi.htm

Das könnte Ihnen auch gefallen