Sie sind auf Seite 1von 2

TEGUH PENDIRIAN vs KERAS KEPALA

Abad ke-21 ini menuntut setiap orang menjadi pribadi yang harus
memiliki target dan cita-cita untuk masa depannya. Dapat dibayangkan jika
seseorang yang hanya berfikir abis ini ngapain? atau yang lebiih parah gak ada
kerjaan, tidur aja ah!. Target menurut tempo pemenuhan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu jangka pendek dan panjang. Biasaya orang yang hanya
memiliki target jangka pendek terlalu bersantai dan ketika pekerjaan mereka
selesai, mereka cenderung membuang waktu mereka. Aku sebut orang-orang
seperti itu Time Waster.
Banyak orang-orang yang menganggap bahwa ikut banyak organisasi itu
baik, menurutku itu tidak benar. Ada pepatah Jika kamu ikut semuanya, maka
kamu tidak ikut apa-apa. Pengetahuan yang mendalam itu lebih baik daripada
pengetahuan yang luas namun hanya pada surface-nya. Ada pepatah lain No One
knows everything, but everyone knows something. Kedua pepatah tersebut
menjelaskan bahwa akar-akar ilmu yang kita pelajari haruslah kuat untuk
mencapai sebuah ilmu yang mendalam serta selalu belajarlah dari orang lain. Nah,
setelah kita tahu bagaimana pentingnya sebuah target selanjutnya yang paling
urgen adalah excute dari rencana awal. Oleh karena itu butuh sebuah pendirian
yang teguh, agar Track kita tidak meleset jauh.
Berbicara tentang Teguh Pendirian, saya sendiri kadang rancu
membedakannya dengan Keras Kepala. Hanya ada membran tipis yang
memisahkan mereka. Jika kita salah melangkah, yang semula ingin memiliki
pendirian yang teguh sekarang malah dijauhi teman-teman karena dianggap keras
kepala.
Di dalam Islam sendiri Allah telah telah memerintahkan setiap hambanya
untuk beristiqomah (Teguh Pendirian) dalam firmannya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah,
kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan mereka tiada (pula) berduka cita.(QS.Al Ahqaaf_13).
Sebenarnya Istiqamah memiliki arti yang lebih luas daripada hanya Teguh
Pendirian. Arti Istiqamah sebenarnya adalah teguh pendirian dalam tauhid dan
tetap beramal yang saleh. Dapat kita analisis di sini bahwa kita tidak akan
terjerumus ke arah sifat keras kepala jika kita berpegang pada sifat istiqamah
karena dalam sifat itu kita tetap beramal saleh. Tokoh yang menjadi inspirasi saya
adalah Ibnu Taimiyah, seorang yang menguasai fiqih, hadits, tafsir, ilmu ushul dan
Hafid. Beliau juga dijuluki dengan Mujaddid yang berarti Pembaharu dalam
pemikiran Islam.
Mutiara yang dapat diambil:
1. Buat lah target jangka panjang dan pendek
2. Mendalami ilmu adalah tahap awal sebelum mempelajari ilmu baru
3. Belajarlah dari orang-orang disekitar kita
4. Tugahlah dalam mencapai target yang kamu pasang sejak awal
5. Istiqamah akan menjadi tingkatan yang lebih tinggi dari Teguh Pendirian

Das könnte Ihnen auch gefallen