JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI MALANG Laporan Praktek Kerja Lapangan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang Rayon Kepanjen BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT PLN (Persero) Area Malang Rayon Kepanjen dan dari pembahasan yang disebutkan pada bab-bab sebelumnya, khususnya yang berkaitan dengan pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah 20 kV antara lain : 1. Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang meliputi pekerjaan pemeriksaan, pencegahan, perbaikan, dan penggantian peralatan pada suatu sistem distribusi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keandalan pada sistem distribusi dalam rangka : Mengurangi kerusakan peralatan yang sifatnya mendadak. Mengurangi resiko terjadinya gangguan pada peralatan tegangan menengah 20 kV. 2. Inspeksi yang termasuk dalam pemeliharaan preventif antara lain : Inspeksi Konstruksi Tiang SUTM. Inspeksi Gardu Trafo Tiang (GTT). Inspeksi Jaringan SUTM. Inspeksi Proteksi. Inspeksi ROW (Right of Way). 3. Semua kegiatan pemeliharaan harus dilakukan sesuai dengan SOP (Standing Operational Procedure) dan harus menggunakan peralatan K3. Tujuannya agar kegiatan pemeliharaan berjalan dengan baik dan
96
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI MALANG Laporan Praktek Kerja Lapangan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang Rayon Kepanjen untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa peralatan K3 yang sering digunakan oleh petugas lapangan yaitu : Helm Safety. Sabuk Pengaman. Sarung Tangan. Sepatu Safety. Tongkat Pentanahan (Grounding).
5.2 SARAN 1. Dalam pengoperasian Jaringan Tegangan Menengah terutama dalam penormalan gangguan, perlu adanya koordinasi antara operator dengan petugas lapangan agar tidak terjadi kecelakaan kerja. 2. Hendaknya semua petugas yang melakukan pekerjaan lapangan menggunakan peralatan APD (Alat Pelindung Diri) dan melakukan pekerjaan sesuai dengan SOP. 3. Untuk memaksimalkan hasil kerja dan keselamatan kerja petugas, sebaiknya penormalan gangguan tidak dilakukan secara individu melainkan secara kelompok minimal 2 orang. 4. Dalam pelaksanaan pemeliharaan terjadwal seperti P2TST (Program panjat Tiang Sampai Tuntas) sebaiknya dilakukan secepat mungkin dan tidak perlu dilakukan terus-menerus agar tidak merugikan pihak pelanggan.