Sie sind auf Seite 1von 5

Komunikasi Pendampingan

Pasien Remaja
Tantya Agnes 12.40.0004
Oey, Belinda 12.40.0016
Elisa Nugroho 12.40.0032
Andreas Diaz 12.40.0034
Kinanti W.
12.40.0053
Remaja Awal (12-16 tahun)
Building rappor pada remaja awal dilakukan dengan
memperhatikan
hal-hal berikut : :
Emosi pada remaja awal masih belum stabil. Remaja
biasanya moody dan emosional, sehingga biasanya
sulit diajak bekerja sama dan cenderung menentang.
Berkaitan dengan hal tersebut, pendamping pasien
harus bisa mengamati dengan cermat emosi di balik
kata-kata yang diungkapkan oleh remaja.
Remaja awal masih sensitif terhadap hal-hal tertentu.
Pendamping pasien harus dapat memertahankan
kontak mata secara berfrekuensi untuk membuat
pasien nyaman.



Komunikasi Verbal :
- Remaja awal masih sering menggunakan bahasa
gaulnya dalam berkomunikasi. Pendamping
pasien harus bisa memperhatikan dialek, aksen,
bahasa gaul, atau vocabulary yang sering
muncul/digunakan oleh remaja awal agar
melancarkan komunikasi dalam pendampingan.
Contoh : EGP (Emang gue pikirin), keleuss
(kali)
Komunikasi Non-Verbal :
- Remaja awal sering merasa ragu-ragu untuk
mengungkapkan perasaan dan/atau ketakutan
mereka ketika berada di rumah sakit. Dalam
komunikasi, sebisa mungkin memancing pasien
remaja untuk mengungkapkan perasaannya.
Misalnya dengan cara menuliskan dan
menggambarkan sesuatu.


Remaja Akhir (17-20 tahun)
Building rapport pada remaja akhir :
- Remaja akhir sudah merasa dirinya bukan anak-
anak, melainkan sudah dewasa. Pendamping
pasien jangan sampai memperlakukan pasien
seperti memperlakukan anak-anak.
- Remaja akhir sudah mulai mempunyai prinsip
sendiri, pendamping sebisanya menghindari
menghakimi/mengkritik tajam, untuk mengurangi
timbulnya perasaan sakit hati/sensitif pada pasien
remaja.
- Menghargai dan terbuka terhadap pendapat yang
disampaikan, berkaitan dengan sifat remaja yang
ingin dihargai.
Komunikasi Verbal :
- Dalam berbahasa, remaja akhir akan lebih
menggunakan bahasa formal dalam
menyampaikan informasinya. Pendamping
pasien akan lebih mudah untuk mengajak
berdiskusi, bertukar pendapat dengan pasien
remaja akhir.
Komunikasi Non-Verbal :
- Pada remaja akhir, penyampaian informasi
terkadang tidak bisa diungkapkan dengan kata
kata, namun bisa menggunakan bahasa tubuh,
juga perubahan nada bicara . Karena remaja
akhir terkadang tidak bisa mengatakan apa yang
mereka rasakan sebenarnya, pendamping pasien
sebisa mungkin memperhatikan bahasa tubuh,
ekspresi, dan perubahan nada bicara dari pasien.

Das könnte Ihnen auch gefallen