MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 0
TUGAS AMDAL
Nama : Risza Abiyoga Pratama NIM : 212.13.0036
MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2014
TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 1
Review mengenai 3 (tiga) Mtode yang digunakan dalam mengevaluasi dampak secara holistic dalam AMDAL. Terdapat 3 (tiga) contoh metode yang digunakan yaitu, Metode Fisher and Davies, Metode Leopold, dan metode Matriks Sederhana atau netode checklist. Lebih jelas mengenai ketiga metode serta pengaplikasiannya dapat dilihat sebagai berikut :
A. Metode Fisher and Davies Metode Fisher and Davies terdiri atas 3 (tiga) tabel matriks. Matriks pertama evaluasi dasar lingkungan, matriks kedua merupakan prakiraan dampak, dna matriks ketiga adalah merupakan matriks pengambilan keputusan dampak. Metode ini biasanya digunakan pada daerah yang padat seperti daerah perkotaan.
- Menyusun tabel matrik evaluasi dasar terhadap komponen lingkungan. Sebelum membuat tabel matriks evaluasi dasar, terlebih dulu harus dibuat tabel interpretasi skala pada parameter lingkungan sebagai tersaji berikut ini;
Tabel 1.1 Interpretasi skala pada parameter lingkungan
No
Uraian Skala 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 Kepentingan parameter thd proyek STP TP S P SP 2 Keadaan parameter lingkungan/ rona lingkungan awal SJ J S B SB 3 Kepekaan terhadap pengelolaan STP TP S P SP
TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 2
Keterangan: Kepentingan: STP; Sangat Tidak Penting, TP; Tidak Penting, S; Sedang, P; Penting, SP; Sangat Penting Keadaan parameter lingkungan: SJ; Sangat Jelek, J; Jelek, S; Sedang, B; Baik, SB; Sangat Baik Kepekaan: STP; Sangat Tidak Peka, TP Tidak Peka, S; Sedang, P; Peka, SP; Sangat Peka
Kemudian, membuat matriks evaluasi dasar terhadap parameter lingkungan terkena dampak berikut ini:
Tabel 1.2 Matrik evaluasi dasar terhadap parameter lingkungan terkena dampak No. Parameter terkena dampak lingkungan Skala Kondisi RLA Skala kepentingan terhadap proyek Skala kepekaan thd pengelolaan 1 Tingkat kebisingan 3 2 5
Keterangan : - Contoh yang diambil adalah satu contoh yaitu tingkat kebisingan dari komponen geofisik kimia. Angka 3 (tiga) pada Skala kondisi RLA (Rona Lingkungan Awal) adalah angka yang didapat dari hasil uji lapangan yang kemudian di convert kan ke dalam skala kualitas lingkungan, hasil uji lab menunjukkan bahwa kondisi tingkat kebisingan di lapangan berada diatas baku mutu dan dalam kondisi lingkungan sedang sehingga berada pada angka 3 (tiga) kategori sedang. - Pada Skala Kepentingan terhadap proyek didapat angka 2 (dua), angka tersebut didapat dengan melihat nilai kepentingan dampak tingkat TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 3
kebisingfan terhadap proyek dari tabel interpretasi skala pada parameter lingkungann dikatakan 2 (dua) yaitu kategori tidak penting dikarenakan dampak sudah memiliki rona awal lingkungan yang sudah tercemar atau dalam kategori sedang sehingga dampak tidak terlalu berpengaruh terlalu besar.
- Pada kolom skala kepekaan terhadap pengelolaan didapa angka 5 (lima), angka ini didapat dari tabel interpretasi skala pada parameter lingkungan. Dikatakan 5 (lima) dengan kategori sangat penting karena dampak merupakan dampan tidak penting dikelola sehingga memiliki nilai sangat pening untuk dikelola secara baik.
- Menyusun matriks identifikasi dan prediksi dampak. Setelah mengevaluasi kondisi rona lingkungan awal, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi dan memprediksi dampak apabila proyek terlaksana.
Tabel 1.3 Matriks identifikasi dan prediksi dampak No Komponen lingkungan Pra Konstruksi Operasional Pasca 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 1 Tingkat kebisingan 0 0 0 -2S 0 -2S -2S 0 -2S 0 0
Keterangan : Sebagai contok adalah Pembnagunan Mall kota Jogjakarta. Dampak tingkat kebisingan ini diperkirakan muncul pada beberapa kegiatan yaitu pada tahap kontruksi nomor 2 (dua) tahap kegiatan mobilisasi peralatan, nomor 4 (empat) tahap kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, nomor 5 (lima) tahap TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 4
kegiatan pembangunan gedung utama mall, dan pada tahap operasional yaitu nomor 2 (dua) tahap kegiatan operasional mall. Angka dua merupakan besaran dampak yang didapat dari penentuan besaran dampak = SKL(K) SKL(RLA).
- Menyusun matriks evaluasi dampak dan keputusan. Langkah terakhir adalah membuat matriks evaluasi dampak dan keputusan. Melalui matriks dapat diketahui perbandingan antara kondisi tanpa proyek (rona lingkungan awal) dengan kondisi dengan proyek (rona lingkungan ketika proyek berjalan). Asumsi yang digunakan adalah ; - Pada keadaan tanpa proyek, maka kondisi rona lingkungan awal akan statis atau sama saja dengan kondisi rona lingkungan dimasa yang akan datang. - Pada keadaan dengan proyek, maka kondisi rona lingkungan awal akan mengalami perubahan. TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 5
Tabel 1.4 Matriks evaluasi dampak dan keputusan
Keterangan : RLA (Rona Lingkungan Hidup Awal) adalah 3 (tiga) kategori sedang, dan RLyad (Rona Lingkungan Hidup yang akan datang) adalah 3 (tiga) kategori sedang nilai ini merupakan nilai asumsi dikarenakan kondisi awal lapangan/proyek sudah tercemar lebih dahulu sehingga rona awal ketika ada proyek diperkirakan tetap tidak terlalu meningkat significant atau dalam keadaan yang tetap. Kemudian
No
Parameter lingkungan
Tanpa proyek Dengan proyek Evaluasi
Pra Kon- struksi
Konstruksi
Operasional
Pasca Kondisi yad dgn proyek Selisih (o-b) Dampak (o-c) RLa RL yad 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 A B c d e f g h i j k l m N O P Q 1 Tingkat kebisingan 3 3 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 2,0 -1 -1 TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 6
kondisi yang akan datang dengan proyek adalah 2 (dua), ini didapat dari perhitungan matematis yang kemudian di convert kan kedalam nilai skala kualitas lingkungan kategori 2 (dua) yaitu buruk. Pada kolom selisih didapan dari pengurangan antara Rona Lingkungan awal dikurang dengan Kondisi yang akan datang dengan proyek, begitu juga pada kolom dampak didapat dari pengurangan antara Kondisi yang akan datang dengan proyek dengan Rona Lingkungan yang akan datang. Sehingga nantinya akan didapat hasil dari penjumlahan total pada kolom dampak, hasil tersebut merupakan kesimpulan secara holistik dari sifat dan besaran dampak yang muncul. Misalkan yang didapat nanti adal 1 maka kesimpulannya adalah Secara holistik, dampak yang ditimbulkan bersifat negatif tetapi besaran dampak termasuk kecil (-1). Dimana besarnya dampak dikelompokkan dalam 4 skala : 1 (kecil), 2 (sedang), 3 (besar) dan 4 (sangat besar). TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 7
B. Metode Sederhana Metode Sederhana yang sangat terkenal dan mudah dalam mengevaluasi adalah metode checklist Bettelle dan Columbus, Penentuan evaluasi dampak besar dan penting dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan metode matrik yaitu metode Batelle sederhana dengan pendekatan deskriptif-kualitatif berdasarkan informasi besaran dan tingkat kepentingan masing-masing jenis dampak penting hipotetik. Adapun keputusan tentang jenis dampak hipotetik yang akan dikelola adalah jenis dampak yang termasuk kategori dampak penting yang dikelola (PK) yang ditetapkan berdasarkan 4 (empat) kriteria sederhana berikut : Apabila P 3 dan besaran dampak 2, maka termasuk dampak penting yang dikelola (PK) Apabila P = 1 dan P tersebut adalah kriteria no. 1 (jumlah manusia terkena dampak), untuk semua besaran baik positif (+) maupun negatif (-), maka termasuk dampak penting yang dikelola (PK) Apabila dampak tersebut merupakan dampak positif, maka termasuk dampak penting yang dikelola (PK) Diluar ketiga kriteria di atas, dampaknya termasuk dampak tidak penting dan tidak dikelola (TPK)
Dari matrik dampak besar dan penting dari rencana kegiatan, dapat dilakukan kajian dampak secara holistik sehingga akan terlihat secara jelas karakteristik lingkungan yang mengalami perubahan. Kesimpulan hasil evaluasi tersebut kemudian dilakukan evaluasi kembali untuk melihat kemungkinan adanya kumulatif dampak dalam kesatuan ruang dan waktu. Dari hasil evaluasi dampak penting akan dapat diperoleh beberapa isu pokok yang harus dikelola, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif akan dioptimalkan sedangkan dampak negatif akan dicegah atau diminimalkan. Sebagai contoh adalah Evaluasi dampak dari adanya kegiatan Pembangunan Intermediate Stockpile Batubara. Matriks Besaran Dampak dan Tingkat Kepentingan Dampak Kegiatan Pembangunan Intermediate Stockpile Batubara dapat terlihat sebagai berikut : TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 8
Tabel 1.5 Matriks Besaran Dampak dan Tingkat Kepentingan Dampak
Keterangan : Lajur Horisontal : Berisikan nilai besaran dampak, faktor penentu derajad Kepentingan dampak, jumlah nilai derajat kepentingan, dan keputusan terhadap besar dan pentingnya dampak yang harus dikelola dan dipantau pada RKL dan RPL atau tidak. Lajur Vertikel : Berisikan tahapan-tahapan kegiatan, jenis-jenis kegiatan dan/usaha penyebab dampak, dan parameter-parameter lingkungan (fisik- kimia, biotis, dan sosial ekonomi dan sosaial budaya serta kesehatan mayarakat yang diprakirakan terkena dampak.
Rencana Kegiatan Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Besaran Dampak Kriteria Dampak Penting Kesimpulan Evaluasi 1 2 3 4 5 6 7 P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 B. KONSTRUKSI 1. Mobilisasi Peralatan Peningkatan Kebisingan -1 P P P P TP TP TP 4 K TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 9
Sebagai contoh diambil contoh dampak yaitu tingkat kebisingan, dimana dampak berupa peningkatan kebisingan dari adanya kegiatan mobilisasi peralatan pada tahap kontruksi. Pada tabel diatas besaran dampak adalah 1 yang didapat dari pengurangan SKL(K) SKL(RLA).. Kemudian menentukan sifat penting dampak dengan mengacu kepada 7 kriteria sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No.27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan. 7 (tujuh) kriteria dampak penting tersebut adalah seperti berikut : 1. Jumlah manusia yang tekena dampak 2. Luas wilayah persebaran dampak 3. Intensitas dampak dan lamanya dampak berlangsung 4. Komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak 5. Sifat kumulatif dampak 6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak 7. Kriteria lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Penetapan tingkat kepentingan dampak ini dikelompokkan ke dalam dampak penting (P) dan tidak penting (TP). Pedoman penetapan tingkat kepentingan dampak apakah dampak tersebut penting (P) atau tidak penting (TP) didasarkan pada kriteria sebagai berikut : 1. Untuk Jumlah Manusia yang akan Terkena Dampak Kriteria P apabila manusia di wilayah studi yang terkena dampak tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha/kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati manfaat dari usaha/kegiatan di wilayah studi. 2. Luas Wilayah Persebaran Dampak Kriteria P apabila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak. 3. Intensitas dan Lamanya Dampak Berlangsung Untuk lamanya dampak, kriteria P apabila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak, yang berlangsung pada lebih dari satu tahap kegiatan. Sedangkan untuk intensitas dampak, kriteria P apabila : a. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan perubahan pada sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 10 b. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan pertimbangan ilmiah c. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan spesies-spesies yang langka dan atau endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku terancam punah, atau habitat alaminya mengalami kerusakan d. Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa dan sebagainya) yang telah ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan e. Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-benda dan bangunan peninggalan sejarahyang bernilai tinggi f. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi dengan masyarakat, pemerintah daerah, atau pemerintah pusat, dan atau menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat g. Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi h. Rencana usaha atau kegiatan mempunyai dampak yang terjadi berulang kali 4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak Kriteria P apabila rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer (ada dampak turunan). 5. Sifat kumulatif dampak Kriteria P apabila : a. Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus menerus sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya b. Beragam dampak lingkungan bertumpuk atau semakin besar dalam suatu ruang tertentu, sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya c. Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergetik) 6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak Kriteria P apabila perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia. TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 11 7. Kriteria lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kriteria P apabila: a. Ilmu pengetahuan dan Teknologi/rekayasa sangat sulit diperoleh, dipelajari dan diterapkan b. Teknologi yang sulit diterapkan dan tidak didukung teori ilmu pengetahuan dinilai penting
Bila dalam menilai kepentingan dampak terdapat tiga atau lebih kriteria dampak penting dari tujuh kriteria tingkat kepentingan dampak ( P 3) maka dampak tersebut termasuk kriteria dampak penting (P). Sedangkan apabila P 2 maka dampak tersebut termasuk kriteria dampak tidak penting (TP). Sehingga kesimpulan dari tabel diatas adalah jumlah P = 4 yang berarti jumlah sifat penting dampak lebih dari 3. Dimana Hasil evaluasi secara holistik dampak tersebut maka, dampak tersebut merupakan dampak penting yang dikelola. TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 9
C. Metode Leopold Metode Leopold ini juga dikenal sebagai "Matriks Leopold" atau "Matrik interaksi dari Leopold". Metode menarik ini mulai dikembangkan oleh Dr. Luna Leopold dan teman-temannya di Amerika Serikat pada tahun 1971. Metode ini dirancang untuk menganalisis dampak lingkungan pada berbagai proyek konstruksi yang berada di suatu wilayah yang relatif masih at ami, Metode ini sangat baik untuk memberi informasi hubungan sebab dan pengaruh suatu aktivitas atau kegiatan; disamping itu juga dapat menunjukkan hasil secara kuantitatif, dan juga balk untuk mengkomumkasikan hasil. Metode matrik Leopold membagi atau mennci sebanyak 100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dan membagi 88 (delapan puluh delapan) komponen lingkungan. Matrik yang diperkenalkan merupakan matriks interaksi dari 100 (seratus) jenis aktivitas proyek dengan 88 (delapan puluh delapan) jenis komponen lingkungan (matrik berdimensi 100 x 88). Seratus jenis aktivitas proyek tersebut merupakan penjabaran dari 11 kelompok kegiatan proyek. Sedang 88 jenis komponen lingkungan yang terdapat dalam matrik merupakan penjabaran dari 5 kelompok komponen lingkungan sebagai berikut yaitu Komponen Geofisik kimia, Komponen Biologi, Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya, Serta Komponen Kesehatan Masyarakat. Sebagai contoh nantinya dalam metode ini diambil contoh dampak pada komponen geofisik-kimia yaitu tingkst kebisingan.
Dampak lingkungan dari proyek d1identifikasi dengan membuat interaksi antara aktifitas dan komponen lingkungan. Biasanya besaran dampak atau "magnitude" dan pentingnya dampak (importance) ditentukan besarnya, dengan langkah sebagai berikut:
Langkah I Langkah pertama adalah membuat matrik dengan menentukan dampak dari tiap aktivitas proyek terhadap komponen lingkungan. Apabila diduga akan terjadi dampak pada suatu komponen lingkungan akibat dari suatu aktivitas maka kotak pertemuan atau sel pada tabel matriks diberi tanda diagonal.
TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 10 Langkah II Langkah kedua adalah, setiap kotak yang ada diagonalnya akan ditetapkan besaran (magnitude) dan tingkat kepentingan (importance) dampaknya. Besaran dampak yang diduga timbul dinyatakan dalam nilai angka satu sampai sepuluh. Nilai satu merupakan besaran terkecil sedang sepuluh terbesar. Penentuan besaran dampak berupa skala didasarkan pada analisis evaluasi yang obyektif dengan cara-cara kualitatif maupiin kuntitatif. Seringkali besaran dampak ditentukan secara "profesional judgement" atau pertimbangan keahlian. Dampak positif diberi tanda "+", dan untuk dampak negatif diberi tanda"-".
Langkah III Untuk besaran kepentingan dampak diberikan nilai satu sampai dengan sepuluh.Nilai kepentingan ini ditinjau dari kepentingan proyek, sektoral lokat, regional dan nasional. Penyusunan atau penetapan arti dari skala dilakukan berdasarkan pertimbangan yang obyektif dari tim interdisipiin yang melakukan analisis tersebut. Metode matrik interaksi Leopold dapat digambarkan dalam suatu matrik sebagai berikut. TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 13
Tabel 1. 6 Matrik Evaluasi Dampak Metode Matrik Interaksi Leopold
No
Parameter lingkungan Dengan proyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 100 Tafsiran Dampak 1 Tingkat kebisingan 0 0 0 -1/4 0 -1/4 0 0 -1/4 0 Ada dampak negatif dengan penurunan skala.
88 Jumlah Nilai Nilai Maksimum Prosen (%) Skala Selisih Selisih Skala TUGAS AMDAL
MATA KULIAH AMDAL MTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGJAKARTA 14 Keterangan : Nilai -1 merupakan besaran dampak, sedangkan nilai 4 merupakan nilai kepentingan dampak tersebut. Kemudian dari nilai tersebut akan dihasilkan beberapa nilai yang akan dimasukkan kedalam tabel yang bercetak tebal dibawah, sehingga nantinya akan didapat besar dampak dari kegiatan tersebut yang digunakan dalam evaluasi secara holistic.