Sie sind auf Seite 1von 31

1

2
Pertanyaan yang perlu
dijawab
I. Mengapa Komnas perlu
membuat kebijakan
II. Komnas lansia itu apa
III. Apa kebijakannya
IV. Siapa dan dimana kebijakan
tersebut dilaksanakan
V. Bagaiman cara
menerapkannya
3
I. Mengapa perlu kebijakan
A. Permasalahan lansia besar
1. Jumlah
2. Pertambahan cepat
3. Kondisi kesehatan
4. Kondisi Sosial ekonomi
5. Stigma Masyarakat
B. Sarana dan prasana pelayanan
C. Aksesibilitas fisik dan non fisik
D. Aturan yang berlaku

4
TAHUN
USIA HARAPAN
HIDUP (UHH)
JUMLAH (#) PROSENTASE
1980 52,2 Tahun 7.998.543 5,45 %
1990 59,8 Tahun 12.778.121 6,29 %
2000 64,5 Tahun 14.439.967 7,18 %
2010* 67,4 Tahun 23.992.552 9,77 %
2020* 71,1 Tahun 28.822.879 11,34 %
Sumber Data : Badan Pusat Statistik
1. Jumlah
5
Bureau of the Cencus USA 1993
Negara Pertambahan lansia %
Indonesia 414
Kenya 347
Brazil 255
India 242
Cina 220
Jerman 66
Swedia 33
Perkiraan Pertambahan lansia
dari th 1990-2025
2. Pertambahan cepat
6
Kemunduran fisik mental
Hubungan & komunikasi
terbatas.
Produktivitas kerja menurun
Rawan terhadap penyakit;

;

7
Gangguan kesehatan 13 I
I mmobility/ tidak dapat bergerak
I nstability/ berdiri dan berjalan tidak
stabil/ mudah jatuh
I ntellectual impairment/ ggn intelektual
I solation/depresi
I nsomnia/susah tidur
I ncontinence/beser bak & bab
I mpotence/ impotensi
immune deficiency/daya tahan tubuh
I nfection/infeksi
I nanition/ kurang gizi
I atrogenesis/ penyakit akibat obat2an
I mpaction/konstipasi
I mpairment of vision, hearing, taste,
smell, communication, convalenscence,
skin integrity/ggn panca indera,
komunikasi, penyembuhan dan kulit

K
E
M
A
N
D
I
R
I
A
N


8
Kondisi Laki-laki
%
Perempuan
%
Kawin
84,99 62,18
Cerai Hidup
1,25 2,19
Cerai Mati
Duda/janda
11,19 52,08
Tidak sekolah
26,56 48,91
Pendidikan
SMA
4,38 1,89
Bekerja
80,34 50,94
4. Sosial ekonomi
9
NO
LANJUT
USIA
JUMLAH
PROSEN
TASE
1. TERLANTAR 2.706,700 15,28 %
2. RAWAN
TERLANTAR
4.718,500 26,63 %
3. TIDAK
TERLANTAR
10.292.500 58,09 %
JUMLAH
17.717.700 100,00 %
Sumber : Susenas tahun 2006
10
Kriteria ketelantaran
Seorang lansia dikatakan
a. Tidak terlantar jika hanya mempunyai 1
kriteria
b. Rawan terlantar jika mempunyai 2 kriteria
c. Terlantar jika mempunyai 3/lebih kriteria
1. Tidak / belum sekolah atau tidak tamat SD
2. Makan makanan pokok kurang dari
21 kali/ seminggu.
3.Makan lauk pauk berprotein tinggi kurang
dari 4/ seminggu
4.Memiliki pakaian kurang dari 4 stel
5.Tidak mempunyai tempat tinggal tetap
untuk tidur
6.Bila sakit tidak diobati
11
5. Stigma masyarakat
usila identik dengan
pikun, renta, loyo, tidak
produkif, masa lalu,
ketinggalan jaman,
cerewet, beban.
CARE & DI GNI TY
KEKERASAN
12
B. Sarana & Prasarana
Puskesmas ramah lansia 10 %
RS yan geriatri belum semua RS
Propinsi/diperkotaan.
65,7% pddk tinggal dipedesaan
Fasilitas khusus sgt kurang
Panti sangat terbatas dan
pendanaan rendah
Terlayani kurang lebih 2,8% dari
total usila terlantar
C.Aksesibilitas Fisik pada
Prasarana & Sarana umum
sangat terbatas
13
1 PSTW 11.397
2 Dekon 20.000
3 PUSAKA 12.000
4 Orsos 17.000
5 Lainnya 10.000
Jumlah
70.397
+ Jamsos Lansia 4.500
org ( th 2008) ttl 74.897
14
Internasional Plan Of Action On Ageing
( Vienna Plan ) dengan Resolusi
No.37/51 Tahun 1982
United Nations Principles For Older
Persons dengan Resolusi No. 46/91.
United Nations Resolution No.
045/206 Tahun 1991 ditetapkan 1
Oktober 1992 sbg The International
Day For The Elderly.
Resolusi PBB No47/5 16 Okt 1992, Th
1999 th Internasional lansia
Macau Plan Of Action diputuskan
oleh sidang ESCAP di Macau Tahun
1998 untuk kawasan Asia Pasifik.
The Second World Assembly On
Ageing (SWAA) tgl 8-12 April 2002 di
Madrid Spanyol. Menghasilkan Madrid
International Plan of Action on Ageing
(MIPAA)
The Asia - Pacific Seminar On
Regional Follow Up To The SWAA,
Shanghai, China 23-26 September
2002.
15
UURI No.13 Th 1998 ttg Kesejahteraan
Lansia.
UURI No 11 th 2009 ttg kesejahteraan
Sosial
PPRI No. 43 Th 2004 ttg Pelaksanaan
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia
RAN untuk Kesejahteraan Lanjut Usia
2009-2014
Keppres No. 52 Tahun 2004 ttg Komisi
Nasional Lanjut Usia.
Keppres No.93/M Tahun 2005 ttg
Keanggotaan Komnas Lanjut Usia
16

Komisi Nasional Lanjut Usia
merupakan wadah
koordinasi antara
pemerintah dan masyarakat
yang bersifat non struktural
dan independen dalam
melaksanakan tugasnya
Keppres No. 52 Tahun 2004, Pasal 1 (2)
II Apa itu Komnas Lansia ?
17
KEPUTUSAN PRESIDEN RI.
NOMOR 52 TAHUN 2004,
TENTANG KOMISI NASIONAL
LANJUT USIA
KEPUTUSAN PRESIDEN RI.
NOMOR 93/M
TAHUN 2005, TENTANG
KEANGGOTAAN
KOMISI NASIONAL LANJUT USIA
18
a. Membantu Presiden dalam
mengkoordinasikan
pelaksanaan upaya
peningkatan kesejahteraan
sosial lanjut usia.
b. Memberikan saran dan
pertimbangan kepada
Presiden dalam penyusunan
kebijakan upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjut
usia.
19
1. Koordinasi
2. Pengkajian dan penelitian
3. Sosialisasi dan Advokasi
4. Pemantauan
5. Evaluasi
20
Di Propinsi dan Kabupaten/Kota
dapat dibentuk Komisi Propinsi
Lanjut Usia dan Komisi
Kabupaten/Kota Lanjut Usia yang
secara keseluruhan disebut Komisi
Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia).
Pembentukan Komda Lansia
dilaksanakan dengan
memperhatikan pembentukan,
organisasi, dan tata kerja Komnas
Lansia yang diatur dalam Keppres
nomor 52 tahun 2004.
Dalam melaksanakan tugasnya,
Komda Lansia berkoordinasi dengan
Komnas Lansia.
21
TUG
AS
POK
OK
LANSI
A
SEJAH
TERA
KOORDINASI UPKSL

PEM - UNSUR MAS
KOMNAS OMDA
KOMNAS ORG MAS
KOMNAS ORG INT
SARAN /
PERTIMBANGAN UTK
KEBIJ. PRESIDEN


SOSIALISASI
ADVOKASI
PENGKAJIAN
PEMANTAUAN
PENELITIAN
EVALUASI
KEBIJAKAN
DI BIDANG
LANSIA
KEPPRES 52/2004 TTG KOMNAS LANSIA
KEP KOMNAS LANSIA Nomor 01/KNL/VIII/2005 TTG TATIB
22
Komisi Nasional Lanjut Usia mengajak
pemerintah dan unsur masyarakat
untuk :
Meningkatkan koordinasi antara
pemerintah dan masyarakat
dalam penanganan lansia.
Menggalakkan upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjut usia
yang berbasis masyarakat
Memprioritaskan penanganan,
lebih kepada lanjut usia miskin dan
terlantar
23
Unsur anggota komnas lansia
beserta jaringannya
termasuk Komda lansia

Instansi terkait
Masyarakat
Organisasi Masyarakat
Perguruan tinggi
24
Menterjemahkan tugas dan
kebijakan kedalam program :

1. Tugas koordinasi
a. Koordinasi Pemerintah dengan Unsur
Masyarakat
Penyelenggaraan forum, rapat
koordinasi, simposium.
Lokakarya diskusi
Pelaksanaan koordinasi
pemerintah dengan lembaga
pelayanan pusat dan daerah
Koordinasi / dialog Pemerintah ,
Komnas Lansia, dan Org Sosial
Lansia
25
b. Koordinasi Komnas dengan
Komda Lansia
Penyelenggaraan Koordinasi
dan Sosialisasi
Koordinasi Komnas dengan
Komda Lansia tentang
pelaksanaan Progja
Koordinasi kegiatan bersama
dalam penanganan
perlindungan sosial Lansia
kedaruratan
Pemantauan pelaksanaan
fungsi Komda Lansia
Penyelenggaraan Rakornas
26
c. Koordinasi Komnas dengan
Perguruan Tinggi, Orsos, Swasta
dalam /luar negeri
Penyelenggaraan koordinasi dan
kerjasama dengan perguruan
tinggi
Penyelenggaraan semiloka
dengan pembicara dari dalam dan
luar negeri
Pertemuan dengan kalangan
swasta dan organisasii sosial
peduli Lansia
Regional Seminar on Ageing
Pertemuan Koalisi Komnas
Lansia Asean
Menghadiri semilokasi didalam
dan diluar negeri
27
2. Tugas Perumusan saran &
pertimbangan kepada Presiden
a. Pengkajian dan penelitian
Pengkajian Implementasi
kebijakan Bidang Lansia
Analisis peraturan
perundangan Bidang Lansia
Penelitian Kondisi Sosial,
Ekonomi dan Kersehatan
Lansia
Studi Kepustakaan
28
b. Advokasi, Mediasi & Konsultasi
Penyelenggaraan advokasi, mediasi,
konsultasi masalah hukum dan HAM
bagi warga masyarakat lanjut usia
Peningkatan wawasan tentang
kelanjut usiaan
Pelayanan masyarakat melalui hotline
service dan trauma centre
c. Sosialisasi
Sosialisasi kebijakan dan hasil
evaluasi dibidang Lansia
Sosialisasi pembentukan Komda
Lansia
Sosialisasi untuk meningkatkan
kepedulian terhadap Lansia
(mass media)
29
d. Supervisi, Monitoring & Evaluasi
Supervisi, Monitoring
pelaksanaan kegiatan Komda
Evaluasi pelaksanaan program
kerja Komnas Lansia
e. Kegiatan lain-lain
Kegiatan dalam rangka
menunjang HLUN dan HLUIN
Seminar Active Ageing II dengan
keikut sertaan generasi muda
Seminar Healthy Ageing/ Hidup
sehat diusia lanjut (LLI)
Pengoperasian Website dan
Hotline Service
Penerbitan majalah Lansia
Hotline Services
30
Meningkatkan koordinasi antara
pemerintah dan masyarakat
dalam penanganan lanjut usia
Menggalakkan upaya
peningkatan kesejahteraan
sosial lanjut usia yang berbasis
masyarakat.
Memprioritaskan penanganan,
lebih kepada lanjut usia miskin
dan terlantar
31

Das könnte Ihnen auch gefallen