Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Laporan Tugas 3 Praktikum Elektronika
Power Supply dengan Adjustable
Oleh :
1. Yuni Almaadin (2206.100.035)
2. Robby Hartanto (2206.100.xxx)
3. Didi (2206.100.xxx)
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2008
almaadin@gmail.com
1. Dasar teori
Salah satu peralatan elektronika yang mutlak diperlukan adalah power
supply, karena hampir semua peralatan elektronika pasti memerlukan sumber
tegangan. Power supply yang harus memiliki output yang stabil, tahan terhadap
noise, dan juga memiliki sistem pengaman (untuk mengantisipasi short circuit).
Karena itulah, sebuah power supply yang mutunya baik memiliki harga relatif
mahal.
Terkadang kita membutuhkan power supply yang tegangan outputnya dapat
kita ubah‐ubah sesuai dengan keinginan kita. Power supply yang dapat kita ubah‐
ubah tegangan ouputnya secara linear adalah Power Supply Adjustable. Beberapa
komponen yang kita gunakan untuk membuat sebuah power supply adjustable
adalah sebagai berikut.
A. Transformator
Transformator adalah suatu komponen listrik yang mampu mentransfer
energy dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain. Dalam sebuah transformator,
terdapat dua buah kumparan yang dililitkan pada inti besi. Kumparan pertama atau
kumparan primer dihubungkan dengan sebuah tegangan bolak‐balik (AC) dan
kumparan kedua atau kumparan sekunder merupakan terminal output dari
transformator.
Transformator tidak dapat digunakan untuk mengubah tegangan DC. Ia hanya
dapat mengubah tegangan AC. Jika tegangan input lebih besar daripada tegangan
output maka disebut trafo step up sedangkan jika tegangan input lebih kecil
daripada tegangan output maka disebut trafo step down.
Pada trafo, perbandingan antara tegangan input dengan tegangan output
sama dengan perbandingan antara banyaknya lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Jika kumparan primer lebih banyak daripada kumparan sekunder maka
trafo tersebut adalah trafo step down. Jika kumparan primer lebih sedikit daripada
kumparan sekunder maka trafo tersebut adalah trafo step up. Hubungan antara
tegangan input, tegangan output, kumparan primer, dan kumparan sekunder
dirumuskan sebagai berikut.
ܸ ܰ
ൌ
ܸ௦ ܰ௦
Prinsip kerja dari trafo adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak‐balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan
sekunder, sehingga pada ujung‐ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi.
Efek ini dinamakan induktansi timbal‐balik (mutual inductance).
almaadin@gmail.com
B. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Dioda memiliki fungsi hanya mengalirkan arus satu arah saja. Dioda memiliki fungsi
yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak
lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor
dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian
arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Simbol dan struktur dioda
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi
kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan
hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole‐
hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron‐
elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti
kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari
sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau
elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal
elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi
arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
almaadin@gmail.com
dioda dengan bias maju
Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas
tegangan lebih besar dari sisi P.
dioda dengan bias negatif
Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing‐masing
tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin
besar dan menghalangi terjadinya arus.
Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi
konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt
diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi
(deplesion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi
adalah diatas 0.7 volt. Kira‐kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat
dari bahan Germanium.
grafik arus dioda
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun
memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi
breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk
di lapisan deplesi.
almaadin@gmail.com
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC
tidak akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN,
maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus
DC.
Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi
forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward
bias, perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau
knee voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan
sebagainya.
Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari tegangan
catu) tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak
boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage, misalnya
dioda type 1N4001 sebasar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan
forward bias dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias
dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini, dioda
jenis tersebut digunakan untuk switch.
Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual
dioda bridge. Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge
dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk
dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang
utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.
Simbol Dioda
Banyak sekali penggunaan dioda dan secara umum dioda dapat digunakan
antara lain untuk :
1. Pengaman
2. Penyearah
3. Voltage regulator
4. Modulator
5. Pengendali frekuensi
6. Indikator
7. Switch
Dalam rangkaian elektronika, ada beberapa diode special yang sering
digunakan. Berikut ini adalah beberapa contoh diode special.
a) Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan
terbaliknya sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas
tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini
digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda
ini seperti dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang
tertulis pada bodynya dan zener voltage dilihat pada vademicum.
Dioda Zener
almaadin@gmail.com
b) Suatu jenis dioda yang lain adalah Light Emiting Diode (LED) yang dapat
mengeluarkan cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak
digunakan sebagai indikator dan display. Misalnya dapat digunakan untuk
seven segmen (display angka).
LED
c) Dioda foto mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah
akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik
tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.
d) Dioda Kapasiansi Variabel yang disebut juga dioda varicap atau dioda
varactor. Sifat dioda ini ialah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan
berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung pada tegangan
yang masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada modulator FM dan juga
pada VCO suatu PLL (Phase Lock Loop).
C. Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika
dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh
Michael Faraday (1791 ‐ 1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F).
Simbol Kapasitor, Polar Kapasitor, dan Variabel Kapasitor
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan‐bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain‐lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan‐muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan‐muatan negative terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan
positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non‐konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada
konduksi pada ujung‐ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini
terjadi pada saat terkumpulnya muatan‐muatan positif dan negatif di awan.
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah‐ubah)
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis
dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan
polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya
sebesar 100 µF 25v yang artinya kapasitor/ kondensator tersebut memiliki nilai
almaadin@gmail.com
Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua)
atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF (pico
farads).
☯ Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan
bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah
bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang
kapasitansinya kecil.
Tersedia dari besaran pF sampai beberapa µF, yang biasanya untuk
aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk
kelompok bahan dielektrik film adalah bahan‐bahan material seperti
polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar),
polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk
kapasitor dengan bahan‐bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor
kelompok ini adalah non‐polar.
☯ Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor‐kapasitor yang
bahan dielektriknya adalah lapisan metal‐oksida. Umumnya kapasitor yang
termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan ‐ di
badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena
proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub
positif anoda dan kutub negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium,
magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya
dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal‐oksida (oxide film).
Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses
penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolit
(sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit
diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas
dan mengoksidasi permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan
Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium‐oksida (Al2O3) pada
permukaannya.
Dengan demikian berturut‐turut plat metal (anoda), lapisan‐metal‐
oksida dan electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan‐
metal‐oksida sebagai dielektrik.
Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang
banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling
banyak dan murah adalah aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang
luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan
almaadin@gmail.com
Transistor NPN dan PNP
almaadin@gmail.com
E. Potentiometer
Potentiometer adalah suatu tahanan yang nilainya dapat kita ubah‐ubah.
Cara pengubahan nilai resistansi dari potensiometer dapat kita lakukan dengan
memutar ujung dari potensiometer. Perubahan dari nilai potensiometer adalah
linear. Biasanya, potensiometer digunakan pada radio sebagai pengatur tinggi
rendah volume radio, sensor gerak pada lengan robot, joystick, dll.
F. Voltage Regulator
Regulator tiga terminal adalah “ Integrated Voltage Regulator Circuit “ yang
dirancang untuk mempertahankan tegangan outputnya tetap dan mudah untuk
dirangkai. Keuntungannya adalah :
1. Membutuhkan penambahan komponen luar yang sangat sedikit, ukuran kecil
2. Mempunyai proteksi terhadap arus hubung singkat.
3. Mempunyai automatic thermal shutdown.
4. Mempunyai tegangan output yang sangat konstan
5. Mempunyai arus rendah
6. Mempunyai ripple output yang sangat kecil.
7. Pembiayaan rendah
Seri LM 78XX adalah regulator dengan tiga terminal, dapat diperoleh
dengan berbagai tegangan tetap. Beberapa IC regulator mempunyai kode yang
almaadin@gmail.com
dibuat oleh pabrik pembuat komponen, sebagai contoh : IC LM.7805 AC Z yang
artinya sebagai berikut:
a. LM Linear Monolithic
b. 78L Bagian nomor dasar yang menyatakan tegangan positip
c. 06 Tegangan output
d. AC Standart ketepatan
e. Z Tipe pembungkus , ZTO‐92 Plastic
Seri LM 78XXC dapat diperoleh dalam kemasan TO‐3 alamunium , arus
keluaran (output) 1A ,boleh lebih asalkan IC regulator dilengkapi dengan
pendingin (heatsink). Regulator LM 78XXC mudah dipakai dan tambahan
komponen‐komponen ektern tidak banyak. Sifat‐sifat IC regulator LM 78XX
adalah sebagai berikut:
a. Arus keluaran melebihi 1A
b. Pengamanan pembebanan lebih termik
c. Tidak diperlukan komponen tambahan
d. Ada pengamanan untuk transistor keluaran (output)
e. Dapat diperoleh dalam kemasan TO‐3 aluminium
Arus maksimum regulator IC yang dikirim ke beban tergantung pada tiga faktor,
yaitu :
1. Temperatur
2. Perbedaan antara tegangan input dan output atau disebut diferensial input
output
3. Arus beban. Pada rangkaian operational amplifier dan microprocessor
dibutuhkan catu daya yang membutuhkan dua polaritas sumbertegangan,
misal +5V dan ‐5V.
Seri LM 79XXC , LM 79LXX adalah regulator tegangan negatif 3 terminal.
Seri LM 79XXC dikemas dalam kemasan daya TO‐200 dan mampu
mengeluarkan arus 1,5 ampere. Sifat‐sifat regulatorLM79XXC adalah sebagai
berikut :
a. Mempunyai pengaman daerah,hubung singkat dan termik
b. Penindasan kerut (ripple) tinggi
c. Arus keluara 1,5 A
d. Tegangan keluaran stelan pendahuluan 4%
Untuk seri LM79LXX AC ,piranti ini telah dirancang untuk mengeluarkan
tegangan tetap dan dapat diperoleh dalam kemsan TO‐92 dengan 3 kawat.
Sifat‐sifat regulator ini adalah sebagai berikut :
1. Arus keluaran 100mA
2. Mudah dikompensasi dengan kodensator kapasitas kecil 0,1 μ A
3. Mudah distel untuk tegangan keluaran tinggi
4. Penyimpangan tegangan keluaran stelan ± 5 %
2. Desain Skematik
almaadin@gmail.com
3. Prinsip Kerja Rangkaian
Power supply adjustable adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah
tegangan AC 220 V menjadi tegangan DC dengan range tegangan tertentu yang bisa
diubah‐ubah nilainya menggunakan potensiometer.
Jika tegangan AC diberikan kepada rangkaian ini maka tegangan akan
diturunkan menjadi tegangan AC yang lebih rendah amplitudonya. Kemudian
tegangan yang sudah diturunkan ini akan masuk ke rangkaian fullwave rectifier.
Output dari rangkaian fullwave rectifier ini akan menjadi tegangan DC.
Pada saat terminal 12 positif dan terminal 7 negatif , dioda‐dioda D2 dan D3
berada dalam kondisi menghantar seadangkan D4 dan D1 tidak menghantar karena
D2 dan D3 pada kondisi forward bias dan D4 dan D1 pada kondisi reverse bias. Pada
saat terminal A negatif dan B positip , dioda yang menghantar adalah D4 dan D1,
sedang D2 dan D3 tidak menghantar karena pada saat itu D4 dan D1 pada kondisi
forward bias dan D2 dan D3 pada kondisi reverse bias. Dengan demikian setiap
setengah perioda tegangan bolak balik ada dua diode yang menghantar (conduct)
secara bersamaan dan dua buah dioda lainnya tidak menghantar sehingga
menghasilkan bentuk gelombang penuh. Tegangan rata‐rata (Udc) sama dengan
sistem penyearah dengan menggunakan trafo CT.
Setelah dihasilkan tegangan seperti pada gambar di atas maka langkah
berikutnya, gelombang tersebut difilter menggunakan kapasitor agar didapatkan
bentuk gelombang yang lebih rata seperti pada gambar di bawah ini.
almaadin@gmail.com
Semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka akan semakin rata
tegangan DC yang dihasilkan.
Setelah tegangan difilter kemudian diteruskan ke voltage regulator. Voltage
regulator digunakan untuk membatasi besarnya tegangan. Misalnya transformator
yang kita gunakan menghasilkan tegangan output 6 V dan kita gunakan voltage
regulator LM7805 maka output tegangan maksimal adalah 5 V. Fungsi dari LED
adalah sebagai indicator bahwa ada tegangan pada output.
Untuk mengubah‐ubah nilai tegangan maka kita gunakan potensiometer.
4. Fungsi tiap‐tiap Komponen
a. Transformator
Fungsinya adalah sebagai transformer (pengubah) nilai tegangan. Dalam
rangkaian ini kita gunakan untuk menurunkan tegangan menjadi misalnya 6 V.
b. Diode full wave rectifier
Fungsinya adalah sebagai penyearah.
c. Kapasitor
Fungsinya adalah sebagai filter.
d. IC LM78xx
Fungsinya adalah sebagai voltage regulator untuk membatasi nilai output
tegangan agar tidak melebihi batas yang kita inginkan.
e. Potensiometer
Fungsinya untuk mengubah‐ubah nilai tegangan output dari power supply yang
kita desain.
f. Transistor TIP3055
Fungsinya sebagai penguat arus karena arus terdisipasi oleh IC LM78xx dan
potensiometer.
5. Manfaat Power Supply dengan Adjustable.
Manfaat dari power supply adjustable adalah sebagai input tegangan pada
rangkaian yang membutuhkan nilai yang bisa kita ubah‐ubah. Misalnya kita ingin
almaadin@gmail.com
melakukan percobaan untuk mengukur besarnya penguatan suatu amplifier dengan
tegangan supply yang tidak sama.