Sie sind auf Seite 1von 29

PENATAAN RUANG

dan
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Prof. Roos Akbar, PhD
Ketua KK Perencanaan dan Perancangan Kota
SAPPK-ITB
rakbar@pl.itb.ac.id
LATAR BELAKANG
Apapun yang akan dilakukan oleh perorangan,
kelompok, negara dsb akan menyangkut
RUANG
Dilakukannya di dalam RUANG
Memanfaatkan apa yang ada di dalam RUANG
Pada masa yang akan datang berdampak pada
RUANG
TATA RUANG
ELEMEN DASAR
To plan means to choose
Planning as a means of allocating resources
Planning as a means of achieving goals
Planning for the future
PARADIGMA
blue-print oriented planning manajemen
Tuntutan atas demokratisasi, kemiskinan, perbedaan
kelas, lingkungan, perkembangan teknologi
terutama teknologi dalam sistem informasi
DEFINISI
Carter (1989:3): an institutional entity, reflecting an
organizational structure that integrates technology with
a database, expertise and continuing financial support
over time.
Parker (1988:1547): an information technology which
stores, analyses and displays both spatial and non-
spatial data.
Aronoff (1989:39): any manual or computer based set
of procedures used to store and manipulate
geographically referenced data.

Dueker (1979:106): a special case of information
systems where the database consists of
observations on spatially distributed features,
activities, or events, which are definable in space as
points, lines, or areas. A GIS manipulates data about
these points, lines and areas to retrieve data for ad
hoc queries and analyses.
Smith et al. (1987:13): a database system in which
most of the data are spatially indexed, and upon
which a set of procedures operated in order to
answer queries about spatial entities in the
database.
Burrough (1986:6): a powerful set of tools for
collecting, storing, retrieving at will, transforming
and displaying spatial data from the real world.
Ozemoy, Smith and Sicherman (1981:92): an
automated set of functions that provides
professionals with advanced capabilities for the
storage, retrieval, manipulation and display of
geographically located data.
Cowen (1988:1554): a decision support system
involving the integration of spatially referenced
data in a problem solving environment.
Koshkariov, Tikunov and Trofimov (1989:259): a
system with advanced geo-modeling capabilities.
Devine and Field (1986:18): a form of MIS
(management Information System) that allows map
display of the general information.
PENGERTIAN LAIN
Multipurpose Geographic Data
System
Multipurpose Input Land Use
System
Land Information System
System for handling Natural
Resources Inventory Data
Image Based Information System
Land Resources Information
System
Resource Information System
Planning Information System
Natural Resource Management
Information System
Spatial Data Handling System
Geographically Referenced
Information System
Spatial Information System
Environmental Information
System
Multipurpose Cadastre
AM/FM - Automated mapping
and Facilities Management

KEMAMPUAN GIS
PENYIMPANAN, MANAGEMENT DAN INTEGRASI DARI
DATA SPATIAL DALAM JUMLAH BESAR
KEMAMPUAN DALAM ANALISIS YANG BERHUBUNGAN
SECARA SPESIFIK DENGAN KOMPONEN DATA
GEOGRAFIS
MAMPU MENGORGANISASIKAN DAN MENGATUR DATA
DALAM JUMLAH BESAR SEHINGGA INFORMASI
TERSEBUT DAPAT DIPERGUNAKAN OLEH SEMUA
PENGGUNA.

APLIKASI PRAKTIS

PENEKANAN PADA JARINGAN JALAN.
- PENCARIAN ALAMAT (MENCARI LOKASI
DENGAN MENGGUNAKAN ALAMAT)
- ROUTE KENDARAAN DAN JADWAL
- ANALISIS LOKASI, PEMILIHAN TAPAK
- PENGEMBANGAN PERENCANAAN EVAKUASI


PENEKANAN PADA SUMBERDAYA ALAM.
- MANAJEMEN HUTAN, SUNGAI, LAHAN
PERTANIAN, RAWA GAMBUT, DANAU
- ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
- ANALISIS "VIEWSHED
- PENEMPATAN PEMBUANGAN BAHAN
BERBAHAYA/BERACUN
- PEMODELAN AIR TANAH DAN PENELUSURAN
DAERAH TERCEMAR
- ANALISIS HABITAT KAWASAN LINDUNG,
PERENCANAAN ROUTE MIGRASI HEWAN

PENEKANAN PADA "LAND PARCEL"
- ZONING, PERENCANAAN SUBDIVISI
- PEMBEBASAN LAHAN
- DAMPAK LIMGKUNGAN
- MANAJEMEN KUALITAS AIR
- PERAWATAN KEPEMILIKAN (REAL ESTATE)

PENEKANAN PADA MANAJEMEN FASILITAS
- MENCARI LOKASI PIPA, KABEL DIBAWAH TANAH
- PENYEBARAN BEBAN PADA JARINGAN LISTRIK
- PERENCANAAN PERAWATAN FASILITAS
- PENELUSURAN PENGGUNAAN ENERGI

INPUT UNTUK GIS
PETA ANALOG
PETA DIGITAL
CITRA SATELIT
GPS
GIS dan PETA DIGITAL
Kota-kota di OZ menyatakan mapping
adalah teknologi utama untuk kota
berkelanjutan (Asian Surveying and Mapping magazine 15 aug 2013):
Untuk tujuan pembangunan berkelanjutan, 88%
kota melihat teknologi GIS adalah sangat penting
(esensial) dari 99% yang menyatakan teknologi
tersebut adalah penting (important).
Misal dampak terhadap usulan pembangunan pada
site maupun kawasan sekitar
Identifikasi potensi pembangunan yang kompleks
dan dampaknya pada pertambahan penduduk,
peluang lapangan kerja, dampak lingkungan,
dampak infrastruktur dsb.


Teknologi GIS digunakan:
69% dari kasus perencanaan komunitas
73% dari manajemen lingkungan
77 % dari perencanaan kota
74% dari proyek-proyek perkotaan

PARADIGMA PERENCANAAN DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
1960an

Optimasi Sistem

Perencanaan sebagai aplikasi science
Teknologi informasi dilihat sebagai penyedia
informasi yang dibutuhkan proses yang bebas-nilai
dan politik dari perencanaan yang rasional

1970an

Politik

Perencanaan sebagai politik
Teknologi informasi dilihat secara menyatu dengan
politik, meningkatkan struktur yang ada yang
berpengaruh, menyembunyikan pilihan politik yang
mendasar, dan mentransformasikan proses
pembuatan kebijaksanaan

1980an

Diskusi

Perencanaan sebagai komunikasi
Teknologi informasi dan isi dari analisis teknis
perencanaan dilihat sering tidak terlalu penting
dibandingkan cara yang dilakukan perencana dalam
menyampaikan informasi pada stakeholders

1990an

Desain Kolektif

Perencanaan sebagai alasan bersama
Teknologi informasi dilihat sebagai penyediaan
infrastruktur informasi yang memfasilitasi interaksi
sosial, komunikasi antar manusia, dan debat untuk
mencapai tujuan bersama dan memperhatikan
perhatian bersama

PERSOALAN DATA-INFORMASI
Data dan informasi adalah sumberdaya bagi
ekonomi.
Banyak organisasi yang sudah melakukan investasi yang
sangat besar untuk data.
Komputerisasi: standard baru-policy-sisinfo
Terjadi peningkatan nilai tambah
Revolusi komputer menimbulkan otomatisasi.
Tidak menjadi lebih efisien
Terkait dengan sistem organisasi yang ada.
Tidak terjadi sharing data.
INFORMASI YANG TIDAK DIGUNAKAN ADALAH TIDAK
BERGUNA (Strassmann, 1984)
CONTOH ANALISIS PERUBAHAN LAND USE
CONTOH DATA TIDAK TERSEDIA
Prof. Roos Akbar, PhD
27 Januari 2014
PETA EKOREGION
Prof. Roos Akbar, PhD
27 Januari 2014
ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI
I
N
F
O
R
M
A
S
I
RENCANA DAN PROGRAM
KEBIJAKAN
MANAJEMEN
OPERASIONAL
T
I
N
D
A
K
A
N
HIERARCHY OF PERMITTING SYSTEM AND ITS RELATION WITH
SPATIAL PLANNING AND TYPE OF DECISION MAKING
HIERARCHY IN PERMIT HIERARCHY IN PLANNING HIERARCHY IN
DECISION MAKING
MASTERPLAN
DETAIL PLAN
SITE PLAN
IMPLEMENTATION
STRATEGIC
DECISION
TACTICAL
DECISION
TECHNICAL
DECISION
LAND USE
CONVERSION
LOCATION
PERMIT
PRINCIPLE
PERMIT
PLANNING
PERMIT
BUILDING
PERMIT
RELATIONSHIP BETWEEN PLANNING GOVERNMENT - DECISION
INFORMATION
PLANNING HIERARCHY
Detail Plan
Masterplan
Site Plan
DECISION HIERARCHY
Strategic
Technical
Tactical
GOVERNMENT FUNCTION:
Policy
Management
Operation
PLANNING FUNCTION:
Strategic
Management
Communication
Operational
PENDEKATAN KHUSUS
Pengaruh Politik
Tradisi/Kebudayaan
Kondisi Management
Kekurangan Tenaga Ahli/Pengalaman
Infrastruktur yang Tidak Memadai
Sumberdaya Keuangan yang Terbatas
PARADIGMA INFORMASI DALAM KERANGKA
PEMBANGUNAN BASIS DATA
PARADIGMA
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DATA
TEKNOLOGI APLIKASI
KEINGINAN
PENGGUNA
KEBUTUHAN
PENGGUNA
TUJUAN
SASARAN
PELUANG
KENDALA
Ada 6 hal yang menjadi prasyarat
Harus adanya kemauan dan dukungan politik dalam hal
pembuatan dan pengorganisasian basis data nasional (dengan
memperhatikan integrasi data secara vertikal dan horisontal),
melalui dukungan pendanaan dan penerapan standardisasi
data untuk dapat saling dipertukarkan.
Harus adanya perubahan tradisi/budaya dengan menyadari
akan pentingnya data sehingga data bukan hanya sekedar
tersedia, tetapi layak untuk digunakan dalam setiap penentuan
kebijaksanaan.
Harus adanya perubahan dalam hal management di setiap
institusi dengan memperhatikan aliran data dan informasi,
sehingga data dan informasi dapat dengan mudah dikelompok-
kelompokkan ke dalam berbagai macam tingkatan operasional
hingga strategis.
Harus tersedia sumberdaya manusia yang memadai baik dari
sisi kemampuan orangnya maupun dari sisi pengembangan
sumberdaya manusia tersebut (sistem atau jenjang karir).
Harus tersedia sarana dan prasarana yang memadai agar data
dapat dengan mudah dipertukarkan tanpa harus
disentralisasikan.
Harus adanya dukungan keuangan yang memadai mengingat
data harus selalu diperbaharui. Termasuk disini adalah dana
untuk memperbaharui dan melengkapi perangkat lunak dan
perangkat kerasnya.

Das könnte Ihnen auch gefallen