Sie sind auf Seite 1von 32

1 BANGUNAN AIR I

BAB I
PENDAHULUAN
Suatu bendungan yang dibangun dengan cara menimbunkan bahan-bahan seperti :
batu, krakal, kerikil, pasir dan tanah pada komposisi tertentu dengan fungsi sebagai
pengempang atau pengangkat permukaan air yang terdapat di dalam waduk di udiknya
disebut bendungan type urugan atau bendungan urugan.
Suatu bendungan dapat di pandang dari beberapa segi yang masing-masing
menghasilkan tipe yang berbeda-beda pula. Maka pembagian tipe bendungan dapat
dipandang dari 7 keadaan, yaitu : berdasarkan ukurannya, tuuan pembangunannya,
penggunaannya, alannya air, konstruksinya, fungsinya dan menurut !"#$%.
1.1 Pembagian Type Bendungan berdasarkan Ukuranya
Berdasarkan Ukurannya terbagi 2 yaitu
&da dua type, yaitu bendungan besar dan bendungan kecil :
'endungan besar (large dams), menurut !"#$% defenisi
bendungan besar adalah :
a.'endungan yang tingginya lebih dari () m, diukur dari bagian terbawah
pondasi sampai ke puncak bendungan.
b.'endungan yang tingginya antara (* m dan () m dapat pula disebut
bendungan besar asal memenuhi salah satu lebih kriteria sebagai berikut:
-
+anang puncak bendungan tidak kurang dari )** m
-
,apasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari ( uta m
-.
-
%ebit banir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari
.*** m
-
/dtk.
-
'endungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada
pondasinya.
-
'endungan didesain tidak seperti biasanya (unusual
desaign).
'endungan kecil (small dams, weir, bendung) adalah semua
bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar disebut
bendungan kecil.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
2 BANGUNAN AIR I
1.2 Pembagian Type Bendungan berdasarkan Tujuan Pembangunannya
&da dua type, yaitu bendungan dengan tuuan tunggal dan bendungan serbaguna.
'endungan dengan tuuan tunggal (single purpose dams) adalah
bendungan yang di bangun untuk memenuhi satu tuuan saa, misalnya
pembangkit tenaga listrik atau irigasi (pengairan).
'endungan serbaguna (multipurpose dams) adalah bendungan
yang dibangun untuk beberapa tuuan misalnya : +embangkit tenaga listrik dan
irigasi, pengendalian banir, air minum dan industri, pariwisata dan lain-lain.
1.3 Pembagian Type Bendungan berdasarkan Penggunaannya
'endungan untuk membentuk waduk (storage dams) adalah
bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada
waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.
'endungan penangkap/pembelok air (diversion dams) adalah
bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat
mengalir masuk ke dalam saluran air atau terowongan air.
'endungan untuk memperlambat alannya air adalah bendungan
yang dibangun untuk memperlambat aliran air sehingga dapat mencegah
teradinya banir besar.
1. Pembagian Type Bendungan berdasarkan !a"annya Air
'endungan untuk dilewati air (overflow dams) adalah bendungan
yang dibangun untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah (spillway).
'endungan untuk menahan air (diversion dams) adalah
bendungan yang sama sekali tidak boleh dilewati air.
1.# Pembagian Type Bendungan berdasarkan $%ns&ruksinya
1.5.1 .Bendungan ype Urugan
Suatu bendungan yang dibendung dengan cara menimbunkan bahan-bahan seperti:
batu, krikil, dan tanah pada komposisi tertentu dengan fungsi sebagai pengempang
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
3 BANGUNAN AIR I
atau pengangkat permukaan air yang terdapat di dalam waduk di udiknya disebut
bendungan type urugan atau 'endungan 0rugan.
%idasarkan pada ukuran butiran dari bahan timbunan yang digunakan, secara umum
dapat dibedakan . type bendungan urugan, yaitu :
a. 'endungan urugan batu 1ro!k fill dam2 disingkat dengan istilah 'endungan batu.
b. 'endungan urugan tanah 1earth fill dam2 disingkat dengan istilah 'endungan tanah.
Selain kedua enis tersebut, terdapat pula bendungan urugan campuran, yaitu terdiri
dari timbunan batu di bagian hilirnya yang berfungsi sebagai penyangga, sedang bagian
udiknya terdiri dari timbunan tanah yang disamping berfungsi sebagai penyangga tambahan,
terutama berfungsi sebagai tirai kedap air.
%i dalam kegiatan-kegiatan baik perencanaannya, maupun pelaksanaan
pembangunannya, kedua type bendungan tersebut mempunyai banyak persamaan-
persamaan yang cukup nyata.

1.5.2 "lasifikasi Bendungan ype Urugan
Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengempang air atau pengangkat
permukaan air di dalam suatu waduk, maka secara garis besarnya tubuh bendungan
merupakan penahan rembesan air ke arah hilir serta penyangga tondonan air tersebut.
%itinau dari penempatan serta susunan bahan yang membentuk tubuh bendungan
untuk dapat memenuhi fungsinya dengan baik, maka bendungan urugan dapat digolongkan
dalam - type utama yaitu :
a. 'endungan urugan homogen 1bendungan homogen2
Suatu bendungan urugan digolongkan dalam type homogen, apabila bahan yang
membentuk tubuh bendungan tersebut terdiri dari tanah yang hampir seenis dan
gradasinya 1susunan ukuran butirnya2 hampir seragam. 3ubuh bendungan secara
keseluruhannya berfungsi ganda, yaitu sebagai bangunan penyangga dan sekaligus
sebagai penahan rembesan air.
b. 'endungan urugan 4onal 1bendungan 4onal2
'endungan urugan digolongkan dalam type 4onal, apabila timbunan yang
membentuk tubuh bendungan terdiri dari batuan dengan gradasi 1susunan ukuran butiran2
yang berbeda-beda dalam urutan-urutan pelapisan tertentu. +ada bendungan type ini
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
4 BANGUNAN AIR I
sebagai penyangga terutama dibebankan kepada timbunan yang kedap air 14one kedap
air2.
'erdasarkan letak dan kedudukan dari 4one kedap airnya, maka type ini masih dapat
dibedakan menadi - yaitu :
- 'endungan urugan 4onal dengan tirai kedap air atau bendungan tirai
1front !ore fill type dam2, ialah bendungan 4onal dengan 4one kedap air yang
membentuk lereng udik bendungan tersebut.
- 'endungan urugan 4onal dengan inti kedap air miring atau
bendungan inti miring 1in!lined#!ore fill type dam2, ialah bendungan 4onal yang
4one kedap airnya terletak di dalam tubuh bendungan dan berkedudukan miring ke
arah hilir.
- 'endungan urugan 4onal dengan inti kedap air tegak atau
bendungan inti tegak 1!entral#!ore fill type dam2, ialah bendungan 4onal yang
4one kedap airnya terletak di bidang tengah dari tubuh bendungan.
c. 'endungan urugan bersekat 1bendungan sekat2.
'endungan urugan digolongkan dalam type sekat 1fa!ing2, apabila di lereng udik
tubuh bendungan dilapisi dengan sekat tidak lulus air 1dengan kekedapan yang tinggi2
seperti lembaran baa tahan karat, beton aspal, lembaran beton bertulang, hamparan
plastic, susunan beton blok, dan lain-lain.
3ype Skema 0mum ,eterangan
'endungan
5omogen
&pabila 6*7 dari seluruh bahan
pembentuk tubuh bendungan terdiri
dari bahan yang bergradasi hampir
sama.
'
e
n
d
u
n
g
a
n

8
o
n
a
l
'
e
n
d
u
n
g
a
n

3
i
r
a
i
&pabila bahan pembentuk tubuh
bendungan terdiri dari bahan yang
lulus air, tetapi dilengkapi dengan tirai
kedap air di udiknya.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
%rainage
8one kedap air
8one lulus air
8onetransisi
8onelulus air
8one kedap ai r
5 BANGUNAN AIR I
'
e
n
d
u
n
g
a
n

!
n
t
i
M
i
r
i
n
g
&pabila bahan pembentuk tubuh
bendungan terdiri dari bahan yang
lulus air, tetapi dilengkapi dengan inti
kedap air yang berkedudukan miring
ke hilir.
'
e
n
d
u
n
g
a
n

!
n
t
i
9
e
r
t
i
c
a
l
&pabila bahan pembentuk tubuh
bendungan terdiri dari bahan yang
lulus air, tetapi dilengkapi dengan inti
kedap air yang berkedudukan :ertical.
'endungan
Sekat
&pabila bahan pembentuk tubuh
bendungan terdiri dari bahan yang
lulus air, tetapi dilengkapi dengan inti
kedap air yang berkedudukan :ertical.
$ambar 1 # 1 "lasifikasi Umum Bendungan Urugan
;amun dalam tugas ini hanya akan dibahas mengenai bendungan urugan 4onal
dengan inti kedap air tegak atau bendungan inti tegak 1central#!ore fill type dam.
&dapun pengertian dari bendungan homogen dan bendungan 4onal adalah sebagai
berikut:
'endungan 5omogen
o Suatu bendungan urugan digolongkan dalam type homogen, apabila bahan yang
membentuk tubuh bendungan tersebut terdiri dari tanah yang hampir seenis dan
gradisinya 1tersusun ukuran butirannya2 hampir seragam.
o 3ubuh bendungan secara keseluruhannya berfungsi ganda, yaitu sebagai
bangunan penyangga dan sekaligus sebagai penahan rembesan air.
'endungan 8onal
o 'endungan urugan digolongkan dalam type-type 4onal, apabila timbunan yang
membentuk tubuh bendungan terdiri batuan dengan gradasi 1susunan ukuran
butiran2 yang berbeda-beda dalam urutan-urutan pelapisan tertentu.
o 'erdasarkan letak kedudukannya bendungan dari 4onal kedap air 14onal
impermeable2 maka type ini dibedakan lagi menadi tiga bagian yaitu:
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
8one transisi
8one lulus air
8one lulus air
8one inti kedap air
8one lul us air 8one lulus air
8one transisi
8one lulus air
8one lulus air
8one inti kedap air
8one transisi
8one lulus air
8one lulus air
8one inti kedap air
8one lulus air 8one lulus air
6 BANGUNAN AIR I
(. 'endungan urugan 4onal dengan tirai kedap air atau bendungan tirai 1front
!ore fill type dam) adalah bendungan 4onal yang 4one kedap air membentuk
lereng udik bendungan.
.. 'endungan urugan 4onal dengan inti 4onal kedap air miring atau bendungan
inti miring 1in!lined#!ore fill type dam) adalah bendungan 4onal yang 4one
kedap airnya terletak dalam tubuh bendungan dan kedudukannya miring ke
arah hilir. .
-. 'endungan urugan 4onal dengan inti 4onal kedap air tegak atau bendungan
inti tegak 1!entral#!ore fill type dam) adalah bendungan 4onal yang 4one
kedap airnya terletak di dalam tubuh bendungan dengan kedudukan :ertikal.
'iasanya inti tersebut terletak di bidang tegak dari tubuh bendungan.
1.5.% "arakteristik Bendungan ype Urugan
%ibandingkan dengan enis-enis lainnya, maka bendungan urugan mempunyai
keistimewaan-keistimewaan sebagai berikut :
+embangunannya dapat dilaksanakan pada hampir semua kondisi geologi dan
geografi yang diumpai.
'ahan untuk tubuh bendungan dapat digunakan batuan yang terdapat di sekitar calon
bendungan.
&kan tetapi type ini mempunyai kelemahan yang cukup berarti, yaitu tidak mampu
menahan limpasan di atas mercunya, dimana limpasan-limpasan yang teradi dapat
menyebabkan longsoran-longsoran pada lereng hilir yang dapat mengakibatkan ebolnya
bendungan tersebut. 'eberapa karakteristik utama dari bendungan urugan, adalah sebagai
berikut :
(. 'endungan urugan mempunyai alas yang luas, sehingga yang harus
didukung oleh pondasi bendungan persatuan unit luas biasanya kecil. 'eban utama yang
harus didukung oleh pondasi terdiri dari berat tubuh bendungan dan tekanan hydrostatis
dari air dalam waduk.
,arena hal tersebut, maka bendungan urugan dapat dibangun diatas batuan yang sudah
lapuk atau diatas alur sungai yang tersusun dari batuan sediment dengan kemampuan
daya dukung yang rendah asalkan kekedapannya dapat diperbaiki pada tingkat yang
dikehendaki.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
7 BANGUNAN AIR I
.. 'endungan urugan selalu dapat dibangun dengan menggunakan bahan
batuan yang terdapat disekitar calon bendungan. %ibandingkan dengan enis bendungan
beton, yang memerlukan bahan-bahan fabrikat seperti semen dalam umlah besar dengan
harga yang tinggi dan didatangkan dari tempat yang auh, maka bendungan urugan dalam
hal ini menunukkan tendensi yang positif.
-. %alam pembangunannya, bendungan urugan dapat dilaksanakan secara
mekanis dengan intensitas yang tinggi 1full me!hani&ed2 dan karena banyaknya type-type
peralatan yag sudah diprodusir, maka dapat dipilihkan peralatan yang paling cocok sesuai
dengan sifat-sifat bahan yang akan digunakan serta kondisi lapangan pelaksanaannya.
<. #leh karena tubuh bendungan terdiri dari timbunan tanah dan timbunan batu
yang berkomposisi lepas, maka bahaya ebolnya bendungan umumnya disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut :
a. $ongsoran yang teradi baik pada lereng udik, maupun lereng hilir tubuh bendungan.
b. 3eradinya sufosi 1erosi dalam atau piping2 oleh gaya-gaya yang timbul dalam
bendungan.
c. Suatu konstruksi yang kaku tidak diinginkan didalam tubuh bendungan, karena
konstruksi tersebut tak dapat mengikuti gerakan konsolidasi dari tubuh bendungan
tersebut.
d. +roses pelaksanaan pembangunannya biasanya sangat peka terhadap pengaruh
iklim. $ebih-lebih pada bendungan tanah, dimana kelembaban optimum tertentu perlu
dipertahankan terutama pada saat pelaksanaan penimbunan dan pemadatannya.
1.5.' (eran!angan Untuk Bendungan ype Urugan
+ada hakekatnya eksistensi suatu bendungan sudah dimulai seak diadakannya
kegiatan-kegiatan sur:ey, perancangan, perencanaan teknis, pembangunan, operasi dan
pemeliharaan sampai akhir dari umur efektif bendungan tersebut.
Semakin mendalam pelaksanaan sur:ey dan perancangan dikerakan, maka semakin
mudahlah pembuatan perencanaan-teknisnya dan semakin mudah pula pelaksanaan
pembangunannya, karena kemungkinan teradinya modifikasi-modifikasi konstruksi akan
semakin kecil.
3etapi sebaliknya apabila sur:ey dan dan perancangannya kurang teliti dan kurang
mendalam, kadang-kadang pilihan yang semula 1pada tingkat perancangan2 atuh pada
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
8 BANGUNAN AIR I
bendungan beton, dapat berubah menadi bendungan urugan setelah tiba pada saat
pembuatan perencanaan-teknisnya, sehingga seluruh hasil sur:ey dan perancangan semula,
terpaksa ditinau kembali. 'ahkan pada beberapa kasus kadang-kadang saat suatu
bendungan dalam proses pelaksanaan pembangunannya, akibat diketemukannya kondisi-
kondisi geologi yang kurang menguntungkan, terpaksa harus memindahkan sumbu
bendungan yang telah ditetapkan atau memperbaiki kemiringan-kemiringan lereng
bendungan, yang mengakibatkan bahwa :olume urugan dapat berubah dengan sangat
menyolok.
"ontoh = contoh keadian tersebut, dapat mengakibatkan terlambatnya pelaksanaan
pembangunannya, dan kadang-kadang bahkan terpaksa harus ditinggalkan begitu saa,
karena timbulnya tambahan-tambahan pembiayaan yang melampaui batas persyaratan
ekonomis.
'erhubung hal tersebut, maka kemantapan perencanaan = teknis suatu bendungan
sangat ditentukan oleh ketelitian pada pelaksanaan sur:ey dan in:estigasi, sehingga
mendapatkan data-data yang dapat dipercaya dan selanutnya akan diperoleh anmalisa-
analisa yang itu.
%ari hasil analisa-analisa teknis, maka akan dapat ditentukan dengan mantap hal-hal
sebagai berikut :
,edudukan bendungan yang paling baik
3ype bendungan yang paling cocok
Metode pelaksanaan yang paling efektif
'erdasarkan data-data yang betul-betul lengkap serta dapat, mencerminkan kondisi i
sesungguhnya dari tempat kedudukan calon bendungan dan disertai dengan analisa-analisa
yang itu dengan mengadakan sistem coba/banding dari berbagai alternati:e secara berulang
kali, barulah akan dapat diharapkan ketepatan dan kemantapan dari ketiga unsur pokok
tersebut diatas.
'eberapa aspek terpenting yang perlu dipelaari untuk dapat merealisir gagasan
pembangunan suatu bendungan adalah :
3opografi
>eologi 3eknik
+ondasi
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
9 BANGUNAN AIR I
5idrologi
'ahan 'endungan
'angunan +elimpah
'angunan +enyadap
$ain-lain
1.' Desain Tubu( Bendungan
1.).1 inggi Bendungan
3inggi bendungan adalah perbedaan antara ele:asi permukaan pondasi dan ele:asi
mercu bendungan. +ermukaan pondasi adalah dasar dinding kedap air atau dasar dari pada
4one kedap air. &pabila pada bendungan tidak terdapat dinding kedap air atau 4one kedap air,
maka yang dianggap permukaan pondasi adalah garis perpotongan antara bidang :ertical
yang melalui tepi udik mercu bendungan dengan permukaan pondasi atas bendungan
tersebut. Sedang mercu bendungan adalah bidang teratas dari suatu bendungan yang tidak
dilalui oleh luapan air dari waduk. &kan tetapi, apabila pada mercu bendungan terdapat
tembok penahan 1parafet2 untuk melindungi mercu bendungan terhadap limpasan ombak,
maka tinggi agaan waduk bertambah setinggi tembok penahan dan puncak tembok dapat
dianggap sebagai mercu bendungan yang bersangkutan.
1.).2 inggi *agaan (free board)
3inggi agaan adalah perbedaan antara ele:asi permukaan ma?imum-rencana air
dalam waduk dan ele:asi mercu bendungan. @le:asi permukaan air ma?imum rencana
biasanya merupakan ele:asi banir rencana waduk. ,adang-kadang ele:asi permukaan air
penuh normal atau ele:asi permukaan banir waduk lebih tinggi dari ele:asi banir rencana
dan dalam keadaan yang demikian yang disebut ele:asi permukaan air maksimum rencana
adalah ele:asi yang paling tinggi yang diperkirakan akan dicapai oleh permukaan air waduk
tersebut. Selain itu dalam hal-hal tertentu tambahan tinggi tembok penahan ombak diatas
mercu bendungan kadang-kadang diperhitungkan pula pada penentuan tinggi agaan.
3inggi agaan 15f2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Hf

h

+
1
hw
atau
2
he
2
+ hi ha +
Hf
hw +
2
he
+ hi ha +
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
10 BANGUNAN AIR I
h A
%imana :
h : tinggi kemungkinan kenaikan permukaan air waduk yang teradi akibat
timbulnya banir obnormal.
hw : tinggi ombak akibat tiupan angin
he : tinggi ombak akibat gempa
ha : tinggi kemungkinan kenaikan permukaan air waduk, apabila teradi kemacetan-
kemacetan pada pintu bangunan pelimpah
hi : tinggi tambahan yang didasarkan pada tingkat urgensi dari waduk
B 3inggi kenaikan permukaan air yang disebabkan oleh banir abnormal 1
h
2
. .
Qo
. h
-
Q
( C Ah

QT
%imana :
Qo
: debit banir rencana
Q
: kapasitas rencana bangunan pelimpah untuk banir abnormal

: *,. untuk bangunan pelimpah terbuka

: *,. untuk bangunan pelimpah tertutup


h : kedalaman pelimpah rencana
A : luas permukaan air waduk pada ele:asi banir rencana
T : durasi teradinya banir abnormal 1biasanya antara ( s/d - am2
B 3inggi angkauan ombak yang disebabkan oleh angin
3inggi angkauan hempasan ombak yang naik keatas permukaan lereng udik
bendungan 1h
w
) dapat diperoleh dengan metode S.M.'. yang didasarkan pada
panangnya lintasan ombak 1+2 dan kecepatan angin diatas permukaan air waduk. &kan
tetapi disamping tinggi ombak 1D2, angkauan hempasan ombak yang naik diatas
permukaa lereng udik bendungan tersebut masih tergantung dari beberapa factor lainnya,
yang diantaranya adalah kemiringan serta kekasaran permukaan lereng udik tersebut.
Eaktor kemiringan dan kekasaran permukaan lereng ini diselidiki oleh Sa:ille yang
diadaptasikan pada metode S.M.' dan dapat dipergunakan untuk menghitung tinggi
angkauan hempasan ombak yang naik diatas permukaan lereng bendungan.
B 3inggi ombak akibat gempa 1
he
2
he A
. e
.
Ho g.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
11 BANGUNAN AIR I

%imana :
e
: intensitas seismis hori4ontal

: siklus seismis 1biasanya sekitar satu detik2


Ho : kedalaman air di dalam waduk
B ,enaikan permukaan air waduk yang disebabkan oleh ketidak-normalan operasi
pintu-pintu bangunan pelimpah
,etidak-normalan operasi pintu-pintu dapat teradi oleh berbagai sebab, antra lain :
keterlambatan pembukaan, kemacetan atau bahkan kerusakan-kerusakan mekanisme
pintu-pintu tersebut, yang mengakibatkan teradinya kenaikan permukaan air waduk 1h
a
2
melampaui batas maksimum rencana.
B &ngka tambahan tinggi aghaan yang didasarkan pada type bendungan
Mengingat limpasan melalui mercu bendungan urugan akan sangat berbahaya,
maka untuk bendungan type ini angka tambahan tinggi agaan 1h
i
2 diambil sebesar (,* m
1h
i
A (,* m2.
B &ngka standar untuk tinggi agaan pada bendungan urugan
%idasarkan pada tinggi bendungan yang direncanakan, maka angka standar untuk
tinggi agaan pada bendungan urugan adalah sebagai berikut :
$ebih rendah dari )* m ,f .,* m
%engan tinggi antara )* s/d (** m ,f -,* m
$ebih tinggi dari (** m ,f -,) m
1.).% (an-ang Bendungan
+anang bendungan adalah seluruh panang mercu bendungan yang bersangkutan,
termasuk bagian yang digali pada tebing-tebing sungai dikedua uung mercu tersebut. &pbila
bangunan pelimpah atau bangunan penyadap terdapat pada uung-uung mercu, maka lebar
bangunan-bangunan pelimpah tersebut diperhitungkan pula dalam menentukan panang
bendungan.
1.).' .olume Bendungan
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
12 BANGUNAN AIR I
Seluruh umlah :olume konstruksi yang dibuat dalam rangka pembangunan tubuh
bendungan termasuk semua bangunan pelengkapnya dianggap sebagai :olume
bendungan.
1.).5 "emiringan /ereng (slope gradient)
,emiringan rata-rata lereng-lereng bendungan 1lereng udik dan lereng hilir2 adalah
perbandingan antarapanang garis :etikal yang melalui puncak dan panang garis
hori4ontal yang melalui tumit masing-masing lereng tersebut. 'erm-lawan dan drainage
prisma biasanya dimasukkan dalam perhitungan penentuan kemiringan lereng, akan
tetapi alas kedap air biasanya diabaikan.
1.).) (enimbunan 01tra (e1tra#banking)
Sehubungan dengan teradinya geela konsolidasi tubuh bendungan, yang
prosesnya beralan lama sesudah pembangunan bendungan tersebut diadakan
penimbunan e?tra melebihi tinggi dan :olume rencana dengan perhitungan agar sesudah
proses konsolidasinya berakhir, maka penurunan tinggi dan penyusutan :olume akan
mandekati tinggi dan :olume rencana bendungan.
, 2 1 . . ,
2
.
2 0
0 2 (
o
3 (
1
2 1
e
o
3 e
1
# m
v
1 4 e
o
%imana :
: berat enis bahan tubuh bendungan
, : tinggi bendungan
: koefisien penurunan 1antara *,- = *,)2, yang didasarkan pada type bendungan
dan kecepatan pelaksanaan penimbunannya.
(
o
: tegangan efektif permukaan 1beban pendahuluan2
(
1
: tegangan efektif setelah penimbunan mencapai ketebalan ? meter
e
o
: angka pori pada keadaan tegangan +o
e
1
: angka pori pada keadaan tegangan +?
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
13 BANGUNAN AIR I
m
v
: koefisin kompresi :olume
1.).5 /ebar 6er!u Bendungan
$ebar mercu bendungan yang memadai diperlukan agar puncak bendungan dapat
bertahan terhadap hempasan ombak di atas permukaan lereng yang berdekatan dengan
mercu tersebut dan dapat bertahan terhadap aliran filtrasi yang melalui bagian puncak
tubuh bendungan yang bersangkutan.
>una memperoleh lebar minimum mercu bendungan 1b2, digunakan rumus sebagai
berikut :
b 2 %,) ,
17%
3 %,8
%imana :
b : lebar mercu
, : tinggi bendungan
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
14 BANGUNAN AIR I
BAB II
PE)EN*ANAAN TE$NI$
2.1 Peren+anaan Teknis P%ndasi
+ondasi suatu bendungan harus memenuhi - persyaratan terpenting yaitu :
(. Mempunyai daya dukung yang mampu menahan bahan dari tubuh bendungan
dalam berbagai kondisi.
.. Mempunyai kemampuan penghambat aliran filtrasi yang memadai, sesuai dengan
fungsinya sebagai penahan air.
-. Mempunyai ketahanan terhadap geala sufosi 1piping2 dan sembulan 1boiling2 yang
disebabkan oleh aliran filtrasi yang melalui lapisan pondasi tersebut.
Sesuai dengan enis batuan yang membentuk lapisan pondasi, maka secara umum
pondasi bendungan urugan dapat dibedakan dalam - enis, yaitu :
(. +ondasi batuan 1ro!k foundation2
.. +ondasi pasir atau kerikil
-. +ondasi tanah 1soul foundation2
'eberapa problema umum yang selalu dihadapi dalam merencanakan pondasi suatu
bendungan adalah sbb:
- +ada pondasi batuan biasanya dihadapkan pada problema-problema
adanya pelapukan-pelapukan di bagian atas dari pondasi tersebut, ataupun akan
diketemukan banyak retakan-retakan dan patahan-patahan. ,adang-kadang
diketemukan patahan-patahan tektonis yang masih aktif.
- +ada pondasi pasir dan kerikil biasanya dihadapkan pada problema
daya dukungnya yang rendah disamping permeabilitasnya sangat tinggi.
- +ada pondasi tanah biasanya dihadapkan pada problema daya
dukungnya yang sangat lemah.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
15 BANGUNAN AIR I
Falaupun demikian, apabila ditinau dari berat tubuh bendungan sebagai beban yang harus
didukung oleh pondasi, maka untuk memperkecil beban pondasi per unit luasnya dapat
dilakukan dengan alan memperkecil kemiringan dari kedua lereng bendung yang
bersangkutan. Selain daripada itu dapat direncanakan sedemikian rupa sehingga besarnya
deformasim 1penurunan2 dari pondasi dapat diperkirakan sebelumnya. ,arenanya dewasa ini
tidaklah berlebihan kiranya, apabila dikatakan bahwa bendungan urugan dapat dibangun di
setiap enis pondasi, kecuali bendungan yang sangat tinggi.
2.2 Pemi"i(an Type Bendungan
'endungan urugan secara umum dapat dibedakan atas - type yaitu :
(. 'endungan homogen
.. 'endungan 4onal
-. 'endungan sekat
+enetapan suatu type bendungan yang paling cocok untuk suatu tempat kedudukan,
didasarkan pada berbagai factor utama yaitu :
,ualitas serta kuantitas dari bahan-bahan tubuh bendungan yang terdapat di daerah
sekitar tempat kedudukan calon bendungan.
,ondisi penggarapan/pengeraan bahan tersebut 1penggalian, pengolahan,
pengangkutan, penimbunan dan lain-lain2.
,ondisi lapisan tanah pondasi pada tempat kedudukan calon bendungan.
,ondisi alur sungai serta lereng kedua tebingnya dan hubungan dengan calon
bendungan beserta semua bangunan-bangunan pelengkapnya.
Gang terpenting dari keempat factor tersebut di atas adalah mengenai hal-hal yang
bersangkutan dengan usaha-usaha mendapatkan kualitas dan kuantitas yang memadai untuk
bahan tubuh bendung, terutama untuk bahan pada 4one kedap air yang berupa tirai atau inti
kedap air. Mengingat bahan-bahan untuk 4one kedap air karakteristikanya sangat beraneka
ragam, yang disebabkan oleh pengaruh kelembabannya serta metode penimbunan yang akan
digunakan, sehingga semua karakteristika dari bahan tersebut sudah harus diketahui secara
luas dan mendalam.
%alam tugas ini hanya akan dibahas type bendungan 4onal yakni apabila selain
bahan-bahan lain yang semi-kedap air, lulus air, atau bahkan bahan-bahan campuran, maka
bendungan 4onal mungkin akan merupakan alternatif yang paling ekonomis dengan
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
16 BANGUNAN AIR I
menggunakan lebih dari . enis bahan. 'erdasarkan letak dan posisi dari 4one kedap airnya
maka bendungan 4onal dapat dibedakan dalam - type :
(. 'endungan tirai
.. 'endungan inti miring
-. 'endungan inti tegak
'eberapa karakteristika terpenting dari bendungan 4onal dengan inti :ertical adalah
sebagai berikut :
- 'erhubungan inti kedap air berposisi :ertical, maka perpotongan garis
lingkaran suatu bidang luncur dengan inti tersebut akan lebih kecil dank arena inti
kedap air merupakan 4one yang terlemah, maka kondisi tersebut akan
menguntungkan stabilitas tubuh bendungan, terutama untuk bendungan urugan yang
tinggi dengan demikian kedua lerengnya dapat dibuat lebih curam.
- %apat menyesuaikan dengan geala konsolidasi dan getaran-getaran
sehingga dapat dihindarkan timbulnya rekahan-rekahan pada tubuh bendungan.
- ,ebutuhan bahan inti kedap air relati:e lebih sedikit dibandingkan
dengan kebutuhan bahan yang sama pada bendungan tirai dan disamping itu
penggalian-penggalian pada tempat kedudukan inti tersebut akan berkurang dan
:olume pekeraaan sementasi akan berkurang pula.
- >radien hydrolis garis depresi relatif lebih rendah, sehingga lebih aman
terhadap geala sufosi, dengan demikian ketebalan inti kedap air dapat dipertipis.
2.3 Ana"isa ,&abi"i&as Lereng Bendungan
&nalisa dan perhitungan untuk stabilitas tubuh bendungan urugan, terdiri dari -
1tiga2 kegiatan utama, yaitu :
Mengadakan analisa dan in:entarisasi terhadap gaya-gaya yang akan bekera pada
tubuh bendungan.
Mengadakan analisa-analisa dan perhitungan-perhitungan pada stabilitas lereng-
lereng calon tubuh bendungan.
Mengadakan analisa-analisa dan perhitungan-perhitungan pada stabilitas calon tubuh
bendungan terhadap gaya-gaya yang timbul oleh adanya aliran filtrasi di dalam tubuh
bendungan tersebut.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
17 BANGUNAN AIR I
>aris depresi pada 'erat dalam keadaan lembab
keadaan air waduk
penuh
'erat dalam keadaan enuh
1. $aya#gaya atau beban#beban yang beker-a pada bendungan urugan
>aya-gaya atau beban-beban utama yang bekera pada bendungan urugan yang
akan mempengaruhi stabilitas tubuh bendungan dan pondasi dari bendungan tersebut
adalah :
'erat tubuh bendungan itu sendiri, yang membebani lapisan-lapisan yang lebih
bawah dari tubuh bendungan dan membebani pondasi.
0ntuk mengetahui besarnya beban berat tubuh bendungan, maka diambil beberapa
kondisi-kondisi yang paling tidak menguntungkan yaitu :
- +ada kondisi lembab segera sesudah tubuh bendungan selesai
dibangun.
- +ada kondisi sesudah permukaan air waduk mencapai ele:asi penuh,
dimana bagian bendungan yang terletak di sebelah atas garis depresi dalam
kondisi lembab, sedang bagian bendungan yang terletak di sebelah bawah garis
depresi dalam keadaan enuh.
- +ada kondisi dimana teradi gaala penurunan mendadak 1rapid draw#
down2 permukaan air waduk, sehingga semua bagian bendungan yang semula
terletak di sebelah bawah garis depresi tetap dianggap enuh.
$ambar 2 3 1 Berat bahan yang terletak di bawah garis depresi
3ekanan hydrostatis yang akan membebani tubuh bendungan dan pondasinya, baik
dari air yang terdapat di dalam waduk di udik bendungan maupun dari air di dalam
sungai di hilirnya.
Secara skematis gaya-gaya yang bekera pada bendungan urugan dapat diperiksa
pada >ambar . = . . +ada perhitungan stabilitas tubuh bendungan dengan metode
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
18 BANGUNAN AIR I
irisan, biasanya beban hydrostatis yang bekera pada lereng udik bendungan dapat
digambarkan dalam - 1tiga2 cara pembebanan, seperti yang tertera pada >ambar
. = -. +emilihan cara pembebanan yang paling cocok untuk suatu perhitungan, harus
disesuaikan dengan pola semua gaya-gaya yang bekera pada tubuh bendungan,
yang akan diikut sertakan dalam perhitungan.
(U 2 9
w
2 .
w
)
>ambar . = . Skema pembebanan yang disebabkan oleh tekanan hydrostatis
yang bekera pada bidang luncur.

1a2 1b2 1c2
>ambar . = - 'eberapa skema pembebanan oleh tekanan-tekanan
hydrostatis pada bidang luncur
3ekanan air pori yang terkandung diantara butiran dari 4one-4one tubuh bendungan.
,ondisi-kondisi yang timbul dari tekanan air pori dianggap bekera tegak lurus
terhadap lingkaran bidang luncur 1>ambar . = . 2.
,ondisi yang paling tidak mengantungkan dari gaya-gaya tersebut yang perlu diikut
sertakan dalam perhitungan stabilitas tubuh bendungan adalah :
- >aya-gaya yang timbul dari tekanan air pori dalam kondisi tubuh
bendungan sedang dibangun.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
U
1
U
U
2
W
n
O
U
1
U
2
19 BANGUNAN AIR I
- >aya-gaya yang timbul dari tekanan air pori dalam keadaan waduk
telah terisi penuh dan permukaan air sedang menurun secara berangsur-angsur.
- >aya-gaya yang timbul dari tekanan air pori dalam keadaan teradinya
penurunan mendadak permukaan air waduk hingga mencapai permukaan
terendah, sehingga besarnya tekanan air pori dalam tubuh bendungan masih
dalam kondisi seperti waduk terisi penuh.
%an gaya-gaya seismis yang menimbulkan beban-beban dinamika baik yang bekera
pada tubuh bendungan maupun pondasinya.
'eban seismis 1seismi! for!e2 akan timbul pada saat teradinya gempa bumi, akan
tetapi berhubung banyaknya factor-faktor yang berpengaruh pada beban seismis
tersebut, maka sangatlah sukar memperoleh kapasitas beban seismis secara tepat
pada saat timbulnya gempa bumi.
Eactor-faktor yang menentukan besarnya beban seismis pada sebuah bendungan
urugan adalah :
- ,arakteristika, lamanya dan kekuatan gempa yang teradi
- ,arakteristik dari pondasi bendungan
- ,arakteristik bahan pembentuk tubuh bendungan
- 3ype bendungan, dan lain-lain.
2. :tabilitas lereng bendungan urugan
Hebolnya suatu bendungan urugan biasanya dimulai dengan teradinya suatu
elaah kelongsoran baik pada lereng udik maupun lereng hilir bendungan tersebut yang
disebabkan kurang memadainya stabilitas kedua lereng tersebut. ,arenanya dalam
pembangunan suatu bendungan urugan, stabilitas lereng-lerengnya merupakan kunci dari
stabilitas tubuh bendungan secara keseluruhan.
%engan demikian dalam merencanakan suatu bendungan, maka factor-faktor yang
diperkirakan akan berpengaruh terhadap stabilitas lereng-lereng bendungan tersebut
supaya diketahui semuanya demikian pula dimensinya, arahnya, serta karakteristika
lainnya dan dalam perhitungannya supaya diambil suatu kombinasi pembebanan yang
paling tidak menguntungkan. 'iasanya konstruksi tubuh bendungan urugan direncanakan
pada tingkat stabilitas dengan factor keamanan (,. atau lebih, sebagai syarat untuk dapat
dii4inkan pembangunannya.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
20 BANGUNAN AIR I
+erhitungan stabilitas tubuh bendungan biasanya dilakukan dengan metode irisan
bidang luncur bundar 1sli!e method on !ir!ular slip surfa!e2 dan metode irisan bidang
luncur kombinasi.
a. Metode irisan bidang luncur bundar
&ndaikan bidang luncur bundar dibagi dalam beberapa irisan :ertical, maka faktor
keamanan dari kemungkinan teradinya longsoran dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus keseimbangan sebagai berikut :
+
s
2 { ;.l 4 (< 3 U 3 <e) tan }
( 4 e)
2 ;.l 4 { . = (!os # e.sin ) # . } tan
. = (sin 4 e.!os )
%imana :
+
s
: factor keamanan
< > beban komponen :ertical yang timbul dari berat setiap irisan bidang luncur
1 A . = !os 2
: beban komponen tangensial yang timbul dari berat setiap irisan bidang luncur
1 A . = sin 2
U : tekanan air pori yang bekera pada setiap irisan bidang luncur
<e : komponen :ertical beban seismis yang bekera pada setiap bidang luncur
1 A e . . = sin 2
3e : komponen tangensial beban seismis yang bekera pada setiap irisan bidang
luncurnya 1 A e . . = !os 2
: sudut gesekan dalam bahan yang membentuk dasar setiap irisan bidang
luncur
" : angka kohesi bahan yang membentuk dasar setiap irisan bidang luncur
8 : lebar setiap irisan bidang luncur
e : intensitas seismis hori4ontal
: berat isi dari setiap bahan pembentuk irisan bidang luncur
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
21 BANGUNAN AIR I
& : luas dari setiap bahan membentuk irisan bidang luncur
: sudut kemiringan rata-rata dasar setiap irisan bidang luncur
9 : tekanan air pori
+rosedur perhitungan metode irisan bidang luncur bundar dilakukan dengan urutan
sebagai berikut:
(. &ndaikan bidang luncur bundar dibagi menadi beberapa irisan :ertikal,
biasanya setiap irisan lebarnya dibuat sama. %isarankan agar setiap irisan bidang luncur
tersebut dapat melintasi perbatasan dari dua buah 4one penimbunan atau supaya
memotong garis defresi aliran filtrasi.
.. >aya-gaya yang bekera pada bidang irisan dapat digambarkan sebagai
berikut:
a. 'erat irisan 1F2, dihitung berdasarkan hasil perkalian antara luas
irisan 1&2 dengan berat isi bahan pembentuk irisan 12, adi F A&
b. 'eban berat komponen :ertikal yang bekera pada dasar irisan
1;2 dapat diperoleh dari hasil perkalian antara berat irisan 1F2 dengan !osinus sudut
rata-rata tumpuan 12 pada dasar irisan yang bersangkutan adi: ; A F. "os .
c. 'eban dari tekanan hydrostatis yang bekera pada dasar irisan
102 dapat diperoleh dengan tekanan air rata-rata 10/"os 2 pada dasar irisan
tersebut, adi : 0 A 0 .b / "os .
d. 'eban berat komponen tangensial 132, diperoleh dari hasil per
kalian antara berat irisan 1F2 dengan sinus sudut rata-rata tumpuan dasar irisan
tersebut adi : 3 A F . Sin .
e. ,ekuatan tekanan kohesi terhadap gaya peluncuran 1"2,
diperoleh dari hasil perkalian antara angka kohesi bahan 1c
I
2 dengan panang dasar
irisan 1b2 dibagi lagi dengan cos , adi " A c
I
. b/cos .
f. ,ekuatan tahanan gesekan terhadap geala peluncuran irisan
adalah kekuatan tahanan geser yang teradi pada saat irisan akan meluncur
meninggalkan tumpuannya.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
22 BANGUNAN AIR I
-. %engan cara menumlahkan semua kekuatan-kekuatan yang menahan
132 dan gaya pendorong 1S2 dari setiap irisan bidang luncur, dimana 132 dan 1S2 dari
masing-masing irisan dapat dinyatakan berturut-turut sebagai berikut:
3 A F sin dan S A " C 1; = 02 tan
<. Eaktor keamanan dari bidang luncur yang bersangkutan adalah
perbandingan antara umlah semua kekuatan pendorong dan umlah semua kekuatan
penahan yang berkea pada bidang luncur tersebut, seperti persamaan sebagai berikut
ini:
{ }

+ +
= =

Sin
U N C
T
S
F
s
tan ) (
b. Metode irisan bidang luncur kombinasi
+ada metode ini, garis luncur tidak berbentuk lingkaran, tetapi terdiri dari garis yang
patah-patah. Metode ini dikembangkan oleh Fedge dan Eellenius dengan masing-masing
karakteristika sendiri, sehingga kedua enis perhitungan tersebut, diberi nama Metode
Fedge dan Metode Eellenius.
,arakteristika rencana teknis untuk perhitungan stabilitas bendungan Metode
Fedge.
,arakteristika
3eknis
'erat Henis
1t/m
-
2
Sudut geser dalam
1 2
&ngka ,ohesi
1"2
8one kedap air
8one transisi
$apisan pondasi
yang lemah
(,6*
(,J)
(,6*
(7 - **I
.* - **I
*
<,*
-,*
<,*
,arakteristika rencana teknis untuk perhitungan stabilitas bendungan Metode
Eellenius.
,arakteristika
3eknis
'erat Henis
1t/m2
Sudut geser dalam
1 2
&ngka ,ohesi
1"2
8one kedap air
8one sembarangan
(,6*
(,J)
(7 - **I
.) - **I
<,*
<,*
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
23 BANGUNAN AIR I
%. :tabilitas bendungan terhadap aliran filtrasi
'aik tubuh bendungan maupun pondasinya diharuskan mampu mempertahankan
diri dari gaya-gaya yang ditimbulkan oleh adanya aliran filtrasi yang mengalir di celah-
celah antara butiran-butiran tanah pembentuk tubuh bendungan dan pondasi tersebut.
0ntuk mengetahui kemampuan daya tahan tubuh bendung serta pondasinya
terhadap gaya-gaya tersebut di atas, maka diperlukan penelitian-penelitian pada hal-hal
sebagai berikut:
(. Eormasi garis defresi 1seepage line formation2 dalam tubuh
bendungan dengan ele:asi tertentu permukaan air dalam waduk yang direncanakan.
.. ,apasitas air filtrasi yang mengalir melalui tubuh
bendungan dan pondasinya.
-. ,emungkinan teradinya geala suposi 1piping2 yang
disebabkan oleh gaya-gaya hydrodinamika dalam aliran air filtrasi.
a. Eormasi garis depresi.
Eormasi garis defresi pada 4onal kedap air suatu bendungan dapat diperoleh dengan
metode "asagrade. &pabila angka permeabilitas :ertikal 1k
9
2 berbeda dengan angka
permeabilitas hori4ontal 1k
h
2, maka akan teradi deformasi garis depresi dengan
mengurangi koordinat hori4ontal sebesar.
h v
k k /
kali.
b. +embuatan aringan trayektori aliran filtrasi
1seepage flow#net2
'erbagai metode telah dikembangkan untuk membuat aringan trayektori filtrasi
bendungan urugan dengan metode yang paling sesuai dan sederhana adalah metode
garis yang diperkenalkan oleh +or!hheimer 1forcehheimerIs diagrammatical solution2.
&kan tetapi metode ini mempunyai kelemahan yang cukup menonol, dimana
penggunaannya akan mencapai hasil yang baik, hanya oleh tangan ahli cukup
berpengalaman.
0ntuk menggambar aringan trayektori aliran filtrasi melaui sebuah bendungan
supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. 3rayektori aliran filtrasi dengan garis eKui-potensial berpotongan secara tegak
lurus, sehingga akan membentuk bidang-bidang yang mendekati bentuk-bentuk
buur sangkar atau persegi panang.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
24 BANGUNAN AIR I
2. Hadi apabila diperhatikan bentuk bidang &'"% hanya mendekati bentuk buur
sangkar, akan tetapi apabila dibagi-bagi lagi menadi bagian yang lebih kecil,
maka bentuk buur sangkarnya akan semakin nyata.
3. 'iasanya bidang-bidang yang terbentuk oleh pertolongan trayektori aliran filtrasi
dengan garis-garis eKui-potensial tersebut diatas lebih mendekati bentuk-bentuk
persegi panang dan pada semua persegi panang yang teradi, perbandingan
antara sisi pendek dan sisi panangnya mendekati harga yang sama.
4. +ada bidang dibawah tekanan atmosfir, dimana aliran filtrasi tersembul keluar,
bukan merupakan trayektori aliran filtrasi dan bukan pula merupakan garis eKui-
potensial karenanya tidak akan terbentuk bidang-bidang berbentuk persegi
panang dan trayektori aliran filtrasi dengan permukaan tersebut tidak akan
berpotongan secara :ertical.
5. >aris depresi yang berpotongan dengan bidang dibawah tekanan atmosfir 1titik
tertinggi tersembulnya aliran filtrasi.
6. 3itik perpotongan antar garis-garis eKuipotensial dengan garis depresi adalah
dengan inter:al 1h2 yang diperoleh dengan membagi tinggi tekanan air
1perbedaan antara ele:asi permukaan air dalam waduk dan permukaan air
dibagian hilir bendungan2 dengan suatu bidang integer 1bilangan bulat2.
c. ,apasitas aliran filtrasi.
,apasitas aliran filtrasi adalah kapasitas rembesan air yang mengalir ke hilir melalui
tubuh dan pondasi bendungan. ,apasitas filtrasi suatu bendungan mempunyai batas-
batas tertentu yang mana apabila kapasitas filtrasi melampaui batas tersebut, maka
kehilangan air yang teradi cukup besar, disamping itu kapasitas filtrasi yang besar
dapat menimbulkan geala suposi 1piping2 dan geala sembulan 1boiling2 yang sangat
membahayakan kestabilan tubuh bendungan.
0ntuk memperkirakan besarnya kapasitas filtrasi suatu bendungan 1baik yang melalui
tubuh bendungan mampu yang melalui lapisan pondasi2 dapat dilakukan dengan
menggunakan aringan trayektori aliran filtrasi atau dengan menggunakan rumus-
rumus empiris.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
25 BANGUNAN AIR I
&pabila bahan pembentuk tubuh dan pondasi bendungan mempunyai harga k
:
dan k
h
yang berbeda, maka untuk menghitung kapasitas aliran filtrasi dilakukan dengan
harga k yang telah dimidifisir 1 k 2
5arga k dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
%imana:
k A ,oefisien Eilterasi yang dimodifir
k
h
A ,oefisien filtrasi hori4ontal
k
:
A ,oefisien filtarsi :ertical
Memperkirakan besarnya kapasitas yang mengalir melalui tubuh dan pondasi
bendungan didasarkan pada aringan trayektori aliran filtrasi, dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
L H K
N
N
Q
p
f
f
. . =
%imana:
L
f
A kapasitas aliran filtrasi 1,apasitas rembesan2
;
f
A &ngka pembagi dari garis trayektori aliran filtrasi.
;
+
A &ngka pembagi dari garis eKui-potensial
, A koefisien filtrasi
5 A 3inggi tekanan air total
$ A +anang profil melintang tubuh bendungan.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
26 BANGUNAN AIR I
BAB III
ANALI,A PE)HITUN-AN PE)EN*ANAAN BENDUN-AN ./NAL
DEN-AN INTI 0E)TI$AL
Per(i&ungan Tampungan 1aduk
+erhitungan :olume genangan
'erdasarkan peta topografi yang ada pada soal dengan skala ( : (**, ada
beberapa cara menghitung luas genangan yaitu :
(.%engan menggunakan planimeter
..%engan menggunakan program &uto "ad
-.Menghitung secara manual
0ntuk menghitung luas genangan tersebut maka kami mengambil cara
menghitung dengan manual.
9olume tampungan yang dibatasi oleh . garis kontur
Dumus :
( )
105 100 105 100 105
. . 5 .
3
1
F F F F V + + =
9 A
[ ]
2 1 2 1
. . .
3
1
F F F F + MMM.. 3eknik 'endungan 1hal.
..N2
%imana :
9 A 9olume tampungan 1m
.
2
? A 'eda tinggi kontur 1m2
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
27 BANGUNAN AIR I
E
(
A $uas yang dibatasi kontur ( 1km
.
2
E
.
A $uas yang dibatasi kontur . 1km
.
2
0ntuk mencari beda tinggi kontur pada perhitungan :olume tampungan bendungan
maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
? A @le:asi . = @le:asi (
Desain Hidr%"is Bendungan
3inggi Muka &ir
a. 3inggi muka air banir 1ho2
Dumus :
ho 2 0l. 6=B 3 0l. ?s
%imana :
ho A 3inggi muka air banir 1m2
@l. M&' A @le:asi muka air banir 1m2
@l. %s A @le:asi dasar kontur 1m2
b. 3inggi muka air normal 1h2
3inggi muka air normal ditentukan berdasarkan pada kapasitas tampungan
waduk dan debit banir sungai. Maka untuk menghitung muka air normal
terlebih dahulu kita harus mendapatkan debit banir ma?imum 1L
)**
2 dan
ele:asi, kemudian untuk menghitung nilai ele:asi Muka &ir ;ormal 1M&;2
kita gunakan rumus interpolasi, adapun rumus interpolasi adalah sebagai
berikut :
Dumus :
h
(
A

@l. M&; = @l. %s
%imana :
h
(
A 3inggi Muka &ir ;ormal 1m2
@l. M&; A @le:asi Muka air normalO %imana diambil dengan
menggunakan rumus !nterpolasi dari ele:asi kontur E
<
dengan E
)
. 1m2
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
28 BANGUNAN AIR I
@l. %s A @le:asi dasar kontur 1m2
%imensi 5idrolis 'endungan
a. 3ype bendungan
'endungan 4onal dengan inti :ertikal
b. %alam mendimensi hidrolis bendungan terlebih dahulu kita harus
menghitung tinggi agaan, adapun rumus untuk menghitung tinggi agaan
pada bendungan adalah sebagai berikut :
5w A hw
(
C hw
.
C hw
-
C h
c
C h
i
C h
a

%imana :
hw A 3inggi agaan 1m2
hw
(
A 3inggi gelombang angin

A Cos
d K
F V
.
.
2
%imana :
9 A ,ecepatan angin diatas air : )* Mpa : 6*.<N) ,m/
peram : ...-)(
E A Harak normal dari waduk kehulu tubuh bendung :
..))N m
, A &ngka koefisien gempa bumi : N.
% A %alamnya waduk rata-rata (* m
hw
.
A 3inggi gelombang diatas angin
( ) F F 76 . 0 34 . 0 +
%imana :
E A Harak normal dari waduk kehulu tubuh bendung : ..))N m
hw
-
A 3inggi gelombang yang merambat kehulu : *.N) m
h
c
A 3inggi gelombang akibat gaya gempa bumi o
h g
t K
.
2
.

%imana :
, A ,oefisien gempa bumi : *..*
3 A Faktu teradinya gelombang gempa bumi : ( dtk
h
o
A %alamnya waduk rata-rata : (* m
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
29 BANGUNAN AIR I
g A >aya grafitasi bumi : J.6( m/dtk
h
i
A 3inggi keamanan sebagai akibat type bendungan: *.)* m
h
a
A 3inggi keamanan terhadap macatnya pembukaan pintu air pada
bangunan pelimpah : *.)* m
%idasarkan pada tinggi bendungan yang direncanakan, maka angka standar
tinggi agaan pada bendungan urugan adalah sebagai berikut:
$ebar rendah dari 5f = ..** m
3inggi antara )* = (** = > -.** m
$ebih 3inggi dari (** m 5f = > -.)* m
Sedangkan untuk menghitung tinggi bendungan maka digunakan rumus adalah
sebagai berikut :
, 2 h
o
4 hw
%imana:
5 A 3inggi bendungan
h
o
A 3inggi muka air banir
hw A 3inggi agaan
0ntuk menghitung lebar puncak bendungan digunakan rumus sebagai berikut :
b 2 %.) 1 ,
17%
3 %.8 @@@@@..eknik Bendungan (hal. 15')
%imana :
b A $ebar puncak bendungan
5 A 3inggi bendungan
0ntuk perhitungan garis depresi digunakan rumus :
d 2 8.% /
1
4 /
2
@@@@@@@.eknik Bendungan (hal. 15A)
%imana :
d A Harak hori4ontal antara titik '
.
dan &
$
(
A Harak hori4ontal antara titik ' dan @
$
.
A Harak hori4ontal antara ' dan &
B
o
2 d d h +
2 2
@@@@@..eknik Bendungan (hal. 155)
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
30 BANGUNAN AIR I
%imana :
G
o
A Harak antara titik & dan perpotongan garis depresi dengan
garis & yang arahnya :ertikal.
h A Harak :ertikal antara titik & dan '
d A Harak hori4ontal antara titik '
.
dan &
B 2
2
0 0
. . 2 y X y + @@@@@..eknik Bendungan (hal. 155)
%imana :
G A Sumbu 9ertikal
h
*
A Harak antara titik & dan perpotongan garis depresi dengan
garis & yang arahnya :ertikal.
P A Sumbu 5ori4ontal
0ntuk menghitung perhitungan stabilitas lereng bendungan saat selesai
dibangun dengan maka kita menggunakan rumus dibawah ini:
/
1
2 m . ,
%imana :
M A $ereng dihulu 1( : . 2
5 A 3inggi bendungan 1m2
Sedangkan untuk perhitungan stabilitas lereng bendungan pada saat muka air
banir maka kita menggunakan rumus dibawah ini :
h
1
2 , 3 hw
%imana :
5 A 3inggi bendungan 1m2
hw A 3inggi agaan 1m2
g i 2 ,
.
7 /
1

%imana :
3g A ;ilai tangen
=B 2
i
H
. sin
%imana :
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
31 BANGUNAN AIR I
&' A Harak miring antara titik @ dan '
i A Sudut yang terbentuk di titik @
C 2
2
2
1
sin

AB
%imana :
D A Dadius lengkungan saluran 1m2
A Sudut inklinasi permukaan air pada daerah lengkung saluran
peluncur 1
o
2.
0ntuk perhitungan stabilitas lereng bendungan pada saat muka air banir, maka
Dumus yang kita gunakan sama halnya seperti diatas yang membedakan
hanya ;ilai h
. .
%imana ;ilai h
.
A 5 = 3inggi M&'.
2e&%de Per(i&ungan ,&abi"i&as Tubu( Bendungan
+erhitungan stabilitas tubuh bendungan biasanya dilakukan dengan metode
irisan bidang luncur bundar. &kan tetapi ika garis lingkaran suatu bidang luncur
berpapasan dengan bagian yang paling lemah baik pada tubuh bendungan maupun
pada pondasinya maka supaya digunakan bidang luncur kombinasi. &pabila lereng udik
maupun lereng hilir suatu bendungan urugan ditutup oleh lapisan bahan = bahan yang
tidak bersifat kohesif. &ndaikan bidang luncur dibagi beberapa irisan :ertikal maka
faktor keamanan dari kemungkinan teradinya longsoran dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus dan prosedur perhitungan yang telah disaikan pada '&' !!.
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11
32 BANGUNAN AIR I
SYUKRIAH WAHYUNI
K 105 81 1513 11

Das könnte Ihnen auch gefallen