Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
b.
c.
d.
2. Capital Structure and Solvency
2010 :
Total Debt to equity = Total Liabilities
Shareholder Equity
= 66733
61439
= 1.09
Total Long term debt to equity = Long-term Liabilites
Shareholders equity
= 42451
61439
= 0.69
Times interest earned = Income before income taxes and interest expense
Interest expense
= 15814
946
= 16.72
2011 :
Total Debt to equity =Total Liabilities
Shareholder Equity
= 70353
68001
= 1.04
Total Long term debt to equity = Long-term Liabilites
Shareholders equity
= 43060
68001
= 0.63
Times interest earned = Income before income taxes and interest expense
Interest expense
= 15828
831
= 19.05
2012 :
Total Debt to equity =Total Liabilities
Shareholder Equity
= 68209
64035
= 1.07
Total Long term debt to equity = Long-term Liabilites
Shareholders equity
= 43302
64035
= 0.676
Times interest earned = Income before income taxes and interest expense
Interest expense
= 13554
769
= 17.63
3. Return on Investment
a.
b.
4. Operating Performance
2010 :
Gross Profit margin = Sales Cost of sales
Sales
= 40525
77567
= 0.52 / 52%
Operating Profit Margin(Pretax) = Income From operations
Sales
= 15814
77567
= 0.204 / 20,4%
Net Profit Margin = Net Income
Sales
= 12846
77567
= 0.17 / 17%
2011 :
Gross Profit margin = Sales Cost of sales
Sales
= 41245
81104
= 0.51 / 51%
Operating Profit Margin(Pretax) = Income From operations
Sales
= 15828
81104
= 0.195 / 19,5%
Net Profit Margin = Net Income
Sales
= 11927
81104
= 0.147 / 14,7%
2012 :
Gross Profit margin = Sales Cost of sales
Sales
= 41289
83680
= 0.49 / 49%
Operating Profit Margin(Pretax) = Income From operations
Sales
= 13554
83680
= 0.162 / 16,2%
Net Profit Margin = Net Income
Sales
= 10904
83680
= 0.13 / 13%
5. Asset Utilization
Tahun 2010-2011
Cash turnover =
= 28,72
Account receivable turnover =
= 13,97
Inventory turnover =
=
= 5,79
Working capital turnover =
= 14,98
PPE turnover =
= 4,00
Total asset turnover =
= 0,61
Tahun 2011-2012
Cash turnover =
= 23,23
Account receivable turnover =
= 13,56
Inventory turnover =
=
= 6,01
Working capital turnover =
= 20,12
PPE turnover =
= 4,02
Total asset turnover =
= 0,62
6. Market Measures
a. Price-to earnings =
2010 =
= 14,11
2011 =
= 15,80
2012 =
= 17,85
b. Earnings yield =
2010 =
= 7,08%
2011 =
= 6,32%
2012 =
= 5,60%
c. Dividend yield =
2010 =
= 3,10%
2011 =
= 3,17%
2012 =
= 3,27%
d. Dividend payout rate =
2010 =
= 43,80%
2011 =
= 50,13%
2012 =
= 58,47%
e. Price-to-book =
2010 =
= 2,57
2011 =
= 2,71
2012 =
= 2,72
PERHITUNGAN RATIO ANALYSIS
PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ENTITAS
1. Liquidity
a.
b.
c.
d.
2. Capital Structure and Solvency
2010 :
Total Debt to equity = Total Liabilities
Shareholder Equity
= 4652409
4048853
= 1.15 x
Total Long term debt to equity = Long-term Liabilites
Shareholders equity
= 249469
4048853
= 0.062x
Times interest earned = Income before income taxes and interest expense
Interest expense
= 4532175
36395
= 124.53x
2011 :
Total Debt to equity = Total Liabilities
Shareholder Equity
= 6801375
3680937
= 1.85x
Total Long term debt to equity = Long-term Liabilites
Shareholders equity
= 299694
3680937
= 0.081x
Times interest earned = Income before income taxes and interest expense
Interest expense
= 5568110
26500
= 210.12x
2012 :
Total Debt to equity =Total Liabilities
Shareholder Equity
= 8016614
3968365
= 2.02
Total Long term debt to equity = Long-term Liabilites
Shareholders equity
= 480718
3968365
= 0.12x
Times interest earned = Income before income taxes and interest expense
Interest expense
= 6498107
68887
= 94.33x
3. Return on Investment
a.
b.
4. Operating Performance
2010 :
Gross Profit margin = Sales Cost of sales
Sales
= 40525
77567
= 0.52 / 52%
Operating Profit Margin(Pretax) = Income From operations
Sales
= 15814
77567
= 0.204 / 20,4%
Net Profit Margin = Net Income
Sales
= 12846
77567
= 0.166 / 16,6%
2011 :
Gross Profit margin = Sales Cost of sales
Sales
= 41245
81104
= 0.509 / 50,9%
Operating Profit Margin(Pretax) = Income From operations
Sales
= 15828
81104
= 0.195 / 19,5%
Net Profit Margin = Net Income
Sales
= 11927
81104
= 0.147 / 14,7%
2012 :
Gross Profit margin = Sales Cost of sales
Sales
= 41289
83680
= 0.493 / 49,3%
Operating Profit Margin(Pretax) = Income From operations
Sales
= 13554
83680
= 0.162 / 16,2%
Net Profit Margin = Net Income
Sales
= 10904
83680
= 0.13 / 13%
5. Asset Utilization
Tahun 2010-2011
Cash turnover =
= 71,78
Account receivable turnover =
= 12,88
Inventory turnover =
=
= 6,77
Working capital turnover =
= 17,31
PPE turnover =
= 4,96
Total asset turnover =
= 2,44
Tahun 2011-2012
Cash turnover =
= 96,51
Account receivable turnover =
= 12,13
Inventory turnover =
=
= 6,92
Working capital turnover =
= 11,99
PPE turnover =
= 4,71
Total asset turnover =
= 2,43
6. Market Measures
a. Price-to earnings =
2010 =
= 37,16
2011 =
= 34,43
2012 =
= 32,89
b. Earnings yield =
2010 =
= 2,69%
2011 =
=2,90%
2012 =
= 3,04%
c. Dividend yield =
2010 =
= 2,42%
2011 =
= 3,16%
2012 =
= 2,86%
d. Dividend payout rate =
2010 =
= 89,86%
2011 =
= 108,79%
2012 =
= 94,01%
e. Price-to-book =
2010 =
= 2,60
2011 =
= 3,07
2012 =
= 3,14
RATIO ANALYSIS
Procter & Gamble Company dan PT Unilever Indonesia Tbk dan Entitas
1. Liquidity
Dapat dilihat dari likuiditas P&G bahwa tingkat likuiditasnya dibawah 1 sehingga
dapat disimpulkan tingkat pengembalian kewajiban jangka pendeknya kurang begitu baik,
tapi dari tahun ke tahun rasio lancar P&G mengalami kenaikan yang cukup berarti
sehingga dapat dilihat bahwa P&G berusaha terus memperbaiki kinerja dalam
pengembalian kewajiban jangka pendeknya.ini juga merupakan hal yang sama dialami
oleh unilever tingkat pengembalian jangka pendeknya di bawah 1 sehingga dapat
disimpulakan bila dibandingkan dengan pesaing P&G tidak dianggap buruk karena
pesaingnya juga mengalami hal yang sama. Dalam quick ratio atau berapa banyak aset
yang dapat diuangkan di P&G ini mengalami kenaikan tiap tahunya sehingga menunjukan
kinerja P&G yang baik, bila dibandingan dengan unilever , P&G ini memiliki keunggulan
dalam quick ratio dibandingkan dengan unilever. Adapun periode untuk mengkoleksi yang
dapat ditangani oleh P&G mulai dari 25 hari hingga 26 hari ini dianggap cukup baik dalam
periode pengoleksian.bila dibandingakan dengan unilever periode pengoleksian P&G
dapat dinilai baik karena sedikit lebih kecil dari unilever. Jumlah penjualan pun berkurang
tiap tahunnya ini menunjukan bahwa P&G bisa dengan cepat menjual persediaan ataupun
produknya ke masyarakat. Namun ketika dibandingkan dengan unilever P&G memang
sedikit lebih lama dibanding dengan unilever ketika menjual produknya.
2. Capital Structure and Solvency
P&G
Tahun 2010
a. Total Debt to equity
P&G memiliki pendanaan terbesar dari hutang, dimana pendanaan hutang ini 1,09x
lebih besar daripada pendanaan ekuitasnya, pendanaan dari hutang memiliki resiko
yang tinggi, tetapi treasuri shares yang ada pada P&G dapat menutupi seluruh hutang
dari P&G.
b. Total Long term debt to equity
Pendanaan dari hutang salah satunya adalah dari hutang jangka panjang. Pendanaan
dari hutang jangka panjang P&G jika dibandingkan dengan pendanaan dari ekuitas
besarnya adalah 0,69x dari ekuitasnya, ini berarti P&G dapat melunasi hutang jangka
panjangnya.
c. Times interest earned
Laba Operasi P&G tahun 2010 dapat melunasi beban bunganya, dimana laba
operasinya ini 16,72x lebih besar dari pada beban bunga dari hutang-hutang yang
harus dibayarkan P&G
2011 :
a. Total Debt to equity
Pendanaan dari hutang P&G pada tahun 2011 lebih besar 1,04x dari total
ekuitasnya.P&G masih bisa melunasi semua hutangnya, karena saham treasuri yang
ditahan lebih tinggi dari nilai libilitasnya.
b. Total Long term debt to equity
Total hutang jangka panjang P&G adalah 0,63x dari total ekuitasnya, dimana ini nilai
ekuitas jauh lebih besar dari hutang jangka panjangnya, dan dapat disimpulkan bahwa
P&G sanggup untuk melunasi hutang jangka panjangnya.
c. Times interest earned
Laba operasi P&G tahun 2011 adalah 19,05x lebih besari dari beban bunga yang
harus dibayarkan pada tahun itu. Kemampuan P&G dalam melunasi seluruh beban
bunga dari hutang-hutang P&G ini bagus.
2012 :
a. Total Debt to equity
Total liabilitas P&G adalah 1,07x lebih besar daripada total ekuitasnya, tetapi total
pendanaan hutangnya tidak berbeda jauh dengan nilai ekuitasnya, dan pada tahun
2012 P&G masih dapat melunasi seluruh hutang, karena P&G memiliki saham
b. Total Long term debt to equity
Pendanaan hutang jangka panjang P&G adalah 0,676x lebih besar dari pendanaan
ekuitasnya, akan tetapi hal ini tidak berdampak buruk pada P&G karena kesanggupan
P&G untuk melunasi hutangnya bisa terlihat pada saldo laba yang dimiliki oleh P&G
jauh lebih besar dari seluruh hutang P&G, dan P&G memiliki saham treasuri yang
bisa diterbitkan kembali.
c. Times interest earned
Jumlah laba operasi perusahaan adalah 17,63x lebih besar dari pada beban bunga
yang harus dibayarkan oleh perusahaan.Dan 17,63x ini berarti perusahaan mampu
membayar beban bunga dari hutang-hutangnya ini.
UNILEVER
2010
a. Total Debt to equity
Total pendanaan dari hutang Unilever adalah 1,15x dari total ekuitasnya, dimana
pendanaan dari hutang lebih besar daripada ekuitas dan ini berisiko tinggi, karena
dilihat dari neraca perusahaan, saldo laba perusahaan lebih kecil daripada total
hutangnya, sehingga dapat diragukan untuk perusahaan dalam melunasi semua
hutangnya.
b. Total Long term debt to equity
Total hutang jangka panjang perusahaan adalah 0,062x dari total ekuitasnya, dimana
perusahaan mampu untuk melunasi hutang jangka panjangnya.
c. Times interest earned
Total laba operasi perusahaan sebelum pengenaan beban bunga dan pajak adalah
124,53x dari total beban bunga pada tahun 2010, dimana perusahaan mampu untuk
melunasi beban bunga dari hutang-hutang perusahaan sebanyak 124,53x.
2011 :
a. Total Debt to equity
Total pendanaan hutang dari Unilever adalah 1,85x dari total ekuitasnya, dimana
angka ini bisa menimbulkan resiko yang tinggi, dan saldo laba perusahaan tidak bisa
menandingi seluruh hutang perusahaan.
b. Total Long term debt to equity
Total hutang jangka panjang perusahaan adalah 0,081x dari total ekuitasnya.
Perusahaan dapat melunasi hutang jangka panjangnya ini karena saldo laba
perusahaan tahun 2011 mencukupi untuk melunasi saldonya ini.
c. Times interest earned
Laba operasi perusahaan adalah 210,12x dari total beban bunga yang harus
dibayarkan oleh Unilever. dan Unilever dapat melunasi beban bunga dari hutang-
hutangnya sebanyak 210,12x, angka ini adalah bagus.
2012 :
a. Total Debt to equity
Total pendanaan dari hutang di perusahaan unilever adalah 2,02x dari total ekuitas
perusahaan. Unilever menambah pendanaan lewat hutang, dimana kl dilihat
pendanaan dari hutang unilever ini semakin lama semakin meningkat, ini akan
menyebabkan resiko yang tinggi dari perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya
terlebih lagi hutang-hutang unilever dalam jangka waktu pendek lah yang lebih
banyak.
b. Total Long term debt to equity
Total hutang jangka panjang perusahaan adalah 0,12x dari total ekuitasnya. Hutang
jangka panjang perusahaan meningkat pada tahun 2012, dan pada saat ini perusahaan
menambahkan investasi aset tetapnya untuk beroperasi lebih.Dan diharapkan
perusahaan dapat melunasi hutang jangka panjangnya nanti meskipun totalnya 0,12x
lebih besar dari pendanaan ekuitas perusahaan.
c. Times interest earned
Laba operasi perusahaan adalah 94,33x lebih besar daripada total beban bunga yang
ditanggung oleh perusahaan akan hutang-hutang perusahaan. Angka ini tergolong
bagus, karena perusahaan dapat melunasi bunga-bunga yang dikenakan dari hutang-
hutang perusahaan.
Kesimpulan : Apabila dibandingkan P&G dan Unilever berdasarkan rasio ini P&G lebih
unggul dalam menangani pendanaan hutangnya lewat pendanaan ekuitas, sedangkan
pendanaan hutang dari unilever sangat besar dan pendanaan dari ekuitasnya tidak sebanding
dengan pendanaan hutangnya, yang dimana unilever ini berfokus pada kinerja operasi
perusahaan selama 1 periode untuk menghasilkan laba di dalam memenuhi pelunasan hutang
perusahaan. Laba kotor, laba operasi, laba bersih yang dihasilkan oleh P&G dan Unilever
sama-sama menurun dari tahun ke tahun dan persentase pada tahun 2012 antara unilever dan
P&G sebesar 13%, dan laba kotor dari P&G serta Unilever kira-kira sebesar 49% -49,3%, ini
menandakan bahwa persaingan P&G dan unilever sangat ketat, karena laba kotor yang
dihasilkan oleh kedua perusahaan hamper sama.
3. Return on Investment
Dianalisis bagian ROI ini kita dapat melihat bahwa perusahaan P&G ini memiliki
tingkat pengembalian investasi yang baik. Baik dilihat dari ROA 62% (pihak internal)
maupun ROE 126% (pihak eksternal) sehingga dapat dinilai adanya pembagian deviden
yang lancar tiap tahunya kepada pemegang saham. Persentase perhitungan baik ROA
(pihak internal) maupun ROE (pihak eksternal) keduanya selalu mengalami kenaikan tiap
tahunnya. Bila di bandingkan dengan pesaing bahwa pesaing juga memiliki tingkat ROA
yang cukup baik namun di ROA ini P&G lebih unggul dibanding dengan unilever
4. Operating Performance
P&G
2010
a. Gross Profit margin
Laba kotor yang dimiliki perusahaan adalah 52% dari penjualan bersihnya, dimana ini
menandakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari penjualan
bersihnya atau besarnya laba yang diperoleh dari penjualan bersihnya adalah 52%,
dan perusahaan sanggup untuk melunasi beban-beban operasi yang ada nantinya.
b. Operating Profit Margin(Pretax)
Laba Operasi perusahaan adalah 20,4% dari total penjualan bersihnya, dimana dari
keseluruhan operasi, perusahaan mampu menghasilkan laba operasi 20,4% dari
penjualannya, dimana laba operasi ini digunakan untuk menanggung beban bunga dan
pajak.
c. Net Profit Margin
Laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dari total penjualan bersihnya adalah
17%, dimana angka inilah yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam
bentuk dividen untuk mensejahterakan pemegang sahamnya.
2011
a. Gross Profit margin
Laba kotor perusahaan dari total penjualan bersihnya adalah 51%, terjadi penurunan
laba kotor perusahaan dari tahun 2010-2011, tetapi laba kotor ini masih mampu untuk
menanggung beban-beban operasi perusahaan.
b. Operating Profit Margin(Pretax
Laba operasi perusahaan setelah pengurangan beban-beban operasi, adalah 19,5% dari
total penjualannya, dimana penjualan yang dilakukan oleh P&G akan menghasilkan
laba operasi sebesar 19,5% dari totalnya.
c. Net Profit Margin
Laba bersih yang dihasilkan dari total penjualan P&G adalah 14,7%. Dimana laba
bersih inilah yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk
dividen.
2012
a. Gross Profit margin
Laba kotor P&G pada tahun 2012 adalah 49% dari total penjualannya, dimana
penjualan bersih P&G dapat menghasilkan 49% laba kotor, dan laba kotor ini yang
akan dikurangi dengan beban-beban operasi P&G, tetapi angka ini mengalami
penurunan dari tahun 2011-2012, tetapi masih dalam kondisi baik.
b. Operating Profit Margin(Pretax)
Laba operasi yang didapatkan dari total penjualannya adalah 16,2%. Persentase laba
operasi ini mengalami penurunan pada tahun 2012 ini, tetapi masih dalam kondisi
yang baik untuk dapat melunasi beban bunga dan pajaknya.
c. Net Profit Margin
Laba bersih yang dihasilkan oleh P&G adalah 13% dari total penjualannya, dimana
laba bersih ini akan digunakan untuk dibagikan kepada para pemegang saham dalam
wujud dividen dan sebagian akan digunakan untuk operasi perusahaan selanjutnya.
UNILEVER
2010 :
a. Gross Profit margin
Perusahaan dapat menghasilkan laba kotor 52% dari total penjualannya, dimana
angka ini tergolong baik, untuk menutupi beban-beban operasi perusahaan nantinya.
b. Operating Profit Margin(Pretax)
Laba operasi perusahaan adalah 20,4% dari total penjualan bersihnya, dimana
perusahaan mampu menghasilkan laba operasi dari penjualan bersihnya ini setelah
pengurangan terhadap beban-beban operasi perusahaan. Angka ini tergolong bagus,
karena perusahaan nantinya akan melunasi beban bunga serta beban pajak untuk
menghasilkan laba bersih.
c. Net Profit Margin
Laba bersih perusahaan adalah 16,6% dari total penjualannya. Perusahaan dapat
menghasilkan laba bersih setelah pengurangan beban bunga dan pajak dari total
penjualannya sebesar 16,6% dan ini tergolong bagus.
2011 :
a. Gross Profit margin
Laba kotor perusahaan dihasilkan 50,9% dari total penjualannya. Angka ini tergolong
bagus untuk menutupi beban-beban operasi perusahaan. Laba kotor yang didapat
tahun 2011 mengalami penurunan sebanyak 1,1% dari tahun 2010.
b. Operating Profit Margin(Pretax)
Laba operasi perusahaan yang dihasilkan adalah 19,5% dari total penjualannya. Laba
operasi ini mengalami penurunan dari tahun 2010 sebanyak 0,9%. Dan masih
tergolong bagus untuk perusahaan unilever ini.
c. Net Profit Margin
Laba bersih perusahaan adalah 14,7% dari total penjualannya, dimana angka ini masih
tergolong baik, meskipun mengalami penurunan dari tahun 2010. Laba bersih ini yang
akan digunakan perusahaan untuk dibagikan ke para pemegang saham dalam bentuk
dividen.
2012 :
a. Gross Profit margin
Laba kotor perusahaan adalah 49,3% dari total penjualannya, dimana setiap penjualan
yang terjadi pada tahun 2012 kira-kira menghasilkan laba kotor sebanyak 49,3%.
Laba kotor perusahaan ini menurun dari tahun 2011 ke 2012.Tetapi masih tergolong
dalam kondisi baik.
b. Operating Profit Margin (Pretax)
Laba operasi perusahaan yang dihasilkan adalah 16,2% dari total penjualan bersihnya.
Dimana laba operasi ini merupakan kinerja operasi perusahaan.Laba operasi
perusahaan menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Tetapi perusahaan
masih mampu untuk menanggung beban bunga dan pajak yang ada.
c. Net Profit Margin
Laba bersih perusahaan adalah 13% dari total penjualannya. Laba bersih ini yang
akan dibagikan kepada para pemegang saham yang ada pada perusahaan unilever.
Dan laba bersih ini akan digunakan untuk operasi perusahaan selanjutnya.
Kesimpulan: Apabila dibandingkan P&G dan Unilever berdasarkan rasio ini P&G lebih
unggul dalam menangani pendanaan hutangnya lewat pendanaan ekuitas, sedangkan
pendanaan hutang dari unilever sangat besar dan pendanaan dari ekuitasnya tidak sebanding
dengan pendanaan hutangnya, yang dimana unilever ini berfokus pada kinerja operasi
perusahaan selama 1 periode untuk menghasilkan laba di dalam memenuhi pelunasan hutang
perusahaan. Laba kotor, laba operasi, laba bersih yang dihasilkan oleh P&G dan Unilever
sama-sama menurun dari tahun ke tahun dan persentase pada tahun 2012 antara unilever dan
P&G sebesar 13%, dan laba kotor dari P&G serta Unilever kira-kira sebesar 49% -49,3%, ini
menandakan bahwa persaingan P&G dan unilever sangat ketat, karena laba kotor yang
dihasilkan oleh kedua perusahaan hamper sama.
d. Asset Utilization
Tahun 2010-2011 P&G
Dari analisis pemanfaatan aset (Asset Utilization) untuk periode 2010-2011 diperoleh
nilai perputaran kas (Cash turnover) sebesar 28,72, yang artinya terjadi perputaran kas
setiap 2 minggu sekali [(48/29) = 1,65]. Dan perputaran piutang usaha (Account
receivable turnover) yang diperoleh adalah sebesar 13,97, yang artinya terjadi perputaran
piutang usaha setiap 3 minggu sekali [(48/14) = 3,43].
Perputaran persediaan (Inventory turnover ) yang diperoleh dari perhitungan
adalah sebesar 5,79, yang artinya terjadi perputaran persediaan setiap 2 bulan sekali
[(48/6) = 8]. Perputaran modal kerja (Working capital turnover) yang diperoleh dari
perhitungan adalah sebesar 14,98, yang artinya terjadi perputaran modal kerja setiap 3
minggu sekali [(48/15) = 3,2].
Perputaran aset tetap (PPE turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah
sebesar 4,00, yang artinya terjadi perputaran aset tetap setiap 3 bulan sekali [(48/4) = 12].
Perputaran total aset (Total asset turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah sebesar
0,61, yang artinya terjadi perputaran total aset setiap 1 tahun sekali [(48/1) = 48].
Tahun 2010-2011 Unilever
Dari analisis pemanfaatan aset (Asset Utilization) untuk periode 2010-2011
diperoleh nilai perputaran kas (Cash turnover) sebesar 71,78, yang artinya terjadi
perputaran kas setiap 5 hari sekali [(48/72) = 0,67]. Dan perputaran piutang usaha
(Account receivable turnover) yang diperoleh adalah sebesar 12,88, yang artinya terjadi
perputaran piutang usaha setiap 1 bulan sekali [(48/13) = 3,69].
Perputaran persediaan (Inventory turnover ) yang diperoleh dari perhitungan
adalah sebesar 6,77, yang artinya terjadi perputaran persediaan setiap 7 minggu sekali
[(48/7) = 6,85]. Perputaran modal kerja (Working capital turnover) yang diperoleh dari
perhitungan adalah sebesar 17,31, yang artinya terjadi perputaran modal kerja setiap 3
minggu sekali [(48/17) = 2,82].
Perputaran aset tetap (PPE turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah
sebesar 4,96, yang artinya terjadi perputaran aset tetap setiap 10 minggu sekali [(48/5) =
9,6]. Perputaran total aset (Total asset turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah
sebesar 2,44, yang artinya terjadi perputaran total aset setiap 3 bulan sekali [(48/3) = 12].
Tahun 2011-2012 P&G
Dari analisis pemanfaatan aset (Asset Utilization) untuk periode 2010-2011
diperoleh nilai perputaran kas (Cash turnover) sebesar 23,23, yang artinya terjadi
perputaran kas setiap 2 minggu sekali [(48/23) = 2,09]. Dan perputaran piutang usaha
(Account receivable turnover) yang diperoleh adalah sebesar 13,56, yang artinya terjadi
perputaran piutang usaha setiap 3 minggu sekali [(48/14) = 3,43].
Perputaran persediaan (Inventory turnover ) yang diperoleh dari perhitungan
adalah sebesar 6,01, yang artinya terjadi perputaran persediaan setiap 2 bulan sekali
[(48/6) = 8]. Perputaran modal kerja (Working capital turnover) yang diperoleh dari
perhitungan adalah sebesar 20,12, yang artinya terjadi perputaran modal kerja setiap 2
minggu sekali [(48/20) = 2,4].
Perputaran aset tetap (PPE turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah
sebesar 4,02, yang artinya terjadi perputaran aset tetap setiap 3 bulan sekali [(48/4) = 12].
Perputaran total aset (Total asset turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah sebesar
0,62, yang artinya terjadi perputaran total aset setiap 1 tahun sekali [(48/1) = 48].
Dari periode 2010-2011 ke periode 2011-2012 terjadi perputaran modal kerja yang
semakin cepat, yaitu dari 3 minggu menjadi 2 minggu. Sedangkan perputaran modal untuk
kas, piutang, persediaan, perputaran aset, dan total aset tetap seperti periode sebelumnya.
Tahun 2011-2012 Unilever
Dari analisis pemanfaatan aset (Asset Utilization) untuk periode 2011-2012
diperoleh nilai perputaran kas (Cash turnover) sebesar 96,51, yang artinya terjadi
perputaran kas setiap 3 hari sekali [(48/97) = 0,49]. Dan perputaran piutang usaha
(Account receivable turnover) yang diperoleh adalah sebesar 12,13, yang artinya terjadi
perputaran piutang usaha setiap 1 bulan sekali [(48/12) = 4].
Perputaran persediaan (Inventory turnover ) yang diperoleh dari perhitungan
adalah sebesar 6,92, yang artinya terjadi perputaran persediaan setiap 7 minggu sekali
[(48/7) = 6,85]. Perputaran modal kerja (Working capital turnover) yang diperoleh dari
perhitungan adalah sebesar 11,99, yang artinya terjadi perputaran modal kerja setiap 1
bulan sekali [(48/12) = 4].
Perputaran aset tetap (PPE turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah
sebesar 4,71, yang artinya terjadi perputaran aset tetap setiap 10 minggu sekali [(48/5) =
9,6]. Perputaran total aset (Total asset turnover) yang diperoleh dari perhitungan adalah
sebesar 2,43, yang artinya terjadi perputaran total aset setiap 3 bulan sekali [(48/3) = 12].
Dari periode 2010-2011 ke periode 2011-2012 terjadi perputaran kas yang semakin
cepat, yaitu dari 5 hari menjadi 3 hari. Ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan
perusahaan untuk mengubah kas menjadi kas semakin sedikit (cepat). Namun perputaran
modal yang terjadi di dalam periode tersebut semakin lambat, dari 3 minggu menjadi 1
bulan. Sementara perputaran modal untuk piutang, persediaan, perputaran aset, dan total
aset tetap seperti periode sebelumnya.
Kesimpulan:
Dalam analisis Asset Utilization (Pemanfaatan Aset), PT. Unilever lebih baik
dibandingkan PT. Procter & Gamble, karena perusahaan ini memiliki perputaran aset yang
lebih lambat serta perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran total aset yang
lebih cepat dibandingkan PT. Procter & Gamble. Dengan semakin cepatnya perputaran
kas, maka ketersediaan kas pada PT. Unilever hampir selalu pasti, sehingga apabila
perusahaan ini membutuhkan kas untuk melunasi hutang atau terjadi pengeluaran tidak
rutin, maka kas akan tersedia.
Selain itu, PT. Unilever juga memiliki perputaran persediaan yang lebih cepat
dibandingkan PT. Procter & Gamble. Hal ini menunjukkan bahwa persediaan yang
dimiliki PT. Unilever lebih cepat laku dibandingkan PT. Procter & Gamble. Dan pada
perputaran total asetnya, PT. Unilever lebih cepat perputarannya dibandingkan PT. Procter
& Gamble.
Sedangkan pada perputaran aset PT. Unilever lebih lambat dibandingkan PT.
Procter & Gamble. Ini berarti pemanfaatan aset-aset tetap pada PT. Unilever lebih lama
(umur ekonomisnya lebih panjang), sehingga akan menguntungkan perusahaan tersebut.
Meskipun PT. Procter & Gamble memiliki perputaran piutang yang lebih cepat
dibandingkan PT. Unilever (piutang usaha lebih cepat dilunasi oleh pelanggan), namun
dalam perputaran kasnya masih lebih lambat dibandingkan PT. Unilever, yaitu
membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Sehingga keadaan ini cenderung berisiko apabila
sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan kas untuk pengeluaran tertentu.
e. Market Measures
a. Price-to-earnings
Tahun 2010, harga saham unilever 37,16 kali dari laba per lembar sahamnya,
sedangkan harga saham P&G hanya 14,11 kali laba per lembar sahamnya. Pada tahun
2011, price-to-earnings unilever mengalami penurunan, yaitu harga saham unilever
34,43 kali dari laba per lembar saham unilever. Namun pada P&G mengalami
kenaikan price-to-earnings, menjadi 15,80. Price-to-earnings unilever kembali
mengalami penurunan pada tahun 2012, yaitu sebesar 32,89. Sedangkan pada P&G
kembali mengalami peningkatan menjadi 17,85. Penurunan pada unilever dapat
disebabkan karena laba per lembar perusahaan terus meningkat di setiap tahunnya.
Sehingga bila melihat pada price-to-earnings rasio, kondisi unilever lebih baik dari
pada P&G, karena harga saham unilever berada diatas 30 kali laba per lembar
sahamnya.
b. Earnings yield
Imbal hasil unilever dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, pada 2010
sebesar 2,69%, pada 2011 sebesar 2,90%, dan pada 2012 sebesar 3,04%. Sedangkan
pada P&G selalu mengalami penurunan, pada 2010 sebesar 7,08%, pada 2011 sebesar
6,32%, dan pada 2012 sebesar 5,60%.
c. Dividend yield
Dividend yield unilever dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi, pada tahun 2010
sebesar 2,42%, pada 2011 sebesar 3,16%, dan pada 2012 sebesar 2,86%. Sedangkan
pada P&G dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dari tahun 2010 sebesar
3,10%, pada 2011 3,17%, dan pada 2012 sebesar 3,27%.
d. Dividend payout rate
Dividend payout rate menunjukkan laba dari satu periode tertentu yang dibagi pada
periode berjalan. Pada unilever, dividend payout rate memiliki angka yang tinggi,
pada 2010 sebesar 89,86%, pada 2011 sebesar 108,79%, dan pada 2012 sebesar
94,01%. Sedangkan pada P&G dividend payout rate dibawah unilever, tetapi
memiliki angka yang baik, yaitu pada 2010 sebesar 43,80%, pada 2011 sebesar
50,13%, dan pada 2012 sebesar 58,47%. Apabila perusahaan semakin sering membagi
dividen, maka para pemegang saham akan sejahtera.
e. Price-to-book
Pada tahun 2010, harga saham unilever 2,60 kali lebih besar dari pada nilai bukunya.
Unilever selalu mengalami peningkatan price-to-book, pada 2011 sebesar 3,07 dan
pada 2012 sebesar 3,14. P&G juga mengalami peningkatan price-to-book, pada tahun
2010 sebesar 2,57; pada 2011 2,71; dan pada 2012 sebesar 2,72.
CASH FLOW ANALYSIS
Analisis arus kas P&G tahun 2011
Arus kas dari kegiatan operasi
Arus kas dari kegiatan operasi adalah $16.1 miliar pada 2010, 8% kenaikan
dibandingkan tahun sebelumnya. Operasi arus kas menghasilkan terutama dari
pendapatan disesuaikan untuk item non-kas (depresiasi dan amortisasi, kompensasi
berbasis saham, pendapatan pajak yang ditangguhkan dan mendapatkan pada penjualan
bisnis) dan pengurangan modal kerja. Peningkatan operasi arus kas dibandingkan 2009 ini
terutama disebabkan 2010 pengurangan saldo modal kerja , sebagian diimbangi oleh
penurunan penghasilan versus 2009. piutang, persediaan, dan account dibayar
menyumbang $2,5 miliar untuk operasi arus kas di tahun 2010 terutama disebabkan
peningkatan account dibayarkan, masih harus dibayar dan lain kewajiban. Kewajiban
dibayar, masih harus dibayar dan lain account meningkat terutama disebabkan
peningkatan pengeluaran untuk mendukung pertumbuhan bisnis, terutama berkaitan
dengan peningkatan investasi pemasaran. Akun piutang yang turun tahun ke tahun.
Arus kas dari kegiatan operasi adalah $13.2 miliar pada 2011 18% penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Operasi arus kas menghasilkan terutama dari
pendapatan disesuaikan untuk item non-kas (depresiasi dan amortisasi, stockbased
kompensasi, ditangguhkan pajak pendapatan dan keuntungan pada penjualan bisnis),
sebagian diimbangi dengan peningkatan modal kerja. Bersih dari piutang, persediaan dan
piutang dikonsumsi $ 569 juta operasi arus kas di tahun 2011 terutama karena untuk
peningkatan persediaan dan account piutang. Persediaan dikonsumsi $501 juta didorong
oleh biaya komoditas yang lebih tinggi, pertumbuhan bisnis dan meningkat tingkat stok
sebelum inisiatif dan perubahan sumber. Persediaan hari pada tangan meningkat oleh lima
hari karena dampak Asing Asing, biaya komoditas yang lebih tinggi dan meningkatkan
keamanan tingkat stok. Piutang digunakan $426 juta terutama untuk mendukung bisnis
pertumbuhan. Account penjualan piutang luar biasa adalah tiga hari karena waktu
penjualan dan dampak dari Valuta Asing. Kenaikan piutang persediaan dan account yang
sebagian diimbangi oleh account harus dibayarkan, masih harus dibayar dan kewajiban
lain, yang meningkat untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Aset dan kewajiban lain
operasi juga penggunaan operasi kas yang signifikan mengalir karena terutama untuk
pengurangan cadangan untuk pajak tidak pasti dan peningkatan jumlah nilai tambah pajak
karena dari berbagai aturan pemerintah.
Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan yang sangat signifikan
sebesar 483% mencakup aktivitas pengeluaran modal. Pengeluaran modal P&G pada
tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 7.79% serta adanya peningkatan akusisi sebesar
11.76% adapun penurunan yang signifikan ditunjukan pada aktivitas penjualan aset tetap
sebesar 92.6%
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas dari kegiatan pendanaan mengalami penurunan sebesar 41.53% yang
dipengaruhi oleh menurunya pelunasan pembayaran hutang jangka panjang sebesar
97.5% serta pun penurunan yang disebabkan oleh berkurangnya tambahan hutang jangka
panjang sebesar 59.89% kegitaan penambahan hutang jangka panjang ini dapat berkurang
dikarenakan P&G mengalami penurunan yang signifikan pada kemampuan pelunasan
hutang jangka panjangnya. Adapun kenaikan terjadi pada pembelian saham treasury
sebesar 17.2% hal ini digunakan P&G untuk menaikan harga sahamnya.
Analisis arus kas P&G tahun 2012
Operasi arus kas terutama dari pendapatan, disesuaikan untuk item non-kas (depresiasi dan
amortisasi, saham berdasarkan kompensasi, gangguan aset, pajak pendapatan tangguhan dan
keuntungan penjualan bisnis), sebagian diimbangi oleh peningkatan modal kerja. Peningkatan
account piutang digunakan $427 juta uang untuk membiayai pertumbuhan. Namun, account
piutang hari penjualan menonjol itu turun 2 hari terutama karena dampak dari Valuta Asing.
Persediaan dihasilkan $77 juta , terutama disebabkan peningkatan upaya peningkatan
manajemen persediaan, sebagian diimbangi oleh persediaan untuk mendukung inisiatif
produk dan membangun saham untuk mendukung perluasan kapasitas dan manufaktur
sumber perubahan. Hari persediaan di tangan menurun sebesar 10 hari terutama karena upaya
peningkatan manajemen persediaan dan dampak dari Valuta Asing. Rekening hutang,
kewajiban yang masih harus dibayar dan lain digunakan $22 juta uang tunai, karena terutama
untuk pembayaran denda-denda yang berkaitan dengan pelanggaran Undang-undang
persaingan Eropa.
Arus kas dari kegiatan operasi
Arus kas dari operasi dihentikan menyumbang sekitar $200 juta untuk operasi
arus kas. Operasi arus kas adalah 13.3 milyar pada tahun 2011, penurunan 17%
dibandingkan tahun sebelumnya. Operasi arus kas menghasilkan terutama dari
pendapatan yang disesuaikan untuk item non-kas (depresiasi dan amortisasi, kompensasi
berbasis saham, pajak pendapatan tangguhan dan keuntungan pada penjualan bisnis),
sebagian diimbangi dengan peningkatan modal kerja. piutang, dan akun persediaan
dibayar $569 juta operasi arus kas di tahun 2011 terutama disebabkan peningkatan
piutang, persediaan. Persediaan dikonsumsi $501 juta didorong oleh biaya komoditas
yang lebih tinggi, pertumbuhan bisnis dan peningkatan tingkat stok .lamanya persediaan
di tangan meningkat lima hari karena dampak devisa, biaya komoditas yang lebih tinggi
dan meningkatkan keamanan tingkat stok. Rekening piutang digunakan $426 juta
terutama untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
68.6% yang disebabkan oleh penurunan akuisisi sebesar 71.72% serta adanya kenaikan
pengeluaran modal sebesar 19.9%. di tahun 2012 ini P&G menjual aset secara naik
signifikan sebesar 1185% serta terjadinya perubahan kenaikan investasi sebesar 53.42% .
Tahun sebelumnya, bekerja Hasil dari investasi dan penjualan aset lainnya. Hasil dari aset
penjualan menyumbang $2,9 miliar untuk tunai dalam 2012 terutama karena penjualan
bisnis makanan .
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan P&G pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2.84%
kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan pemabayaran dividen bagi para pemegang saham
sebesar 6.45% dan adanya kenaikan pembayaran utang jangka pendek sebesar 2159%
tidak hanya itu P&G juga melakukan pelunasan pada hutang jangka panjangnya sebesar
159% semua aktivitas tersebut diimbangi dengan adanya penurunan pembelian saham
treasury sebesar 42.83%
Pembiayaan arus kas untuk Pembayaran dividen. Dividen per saham umum
meningkat 8% menjadi $2.14 per saham pada tahun 2012. Jumlah dividen pembayaran
untuk pemegang saham Umum dan preferen adalah 6.1 milyar 2012 dan $5,8 milyar
pada tahun 2011. Kenaikan dividen pembayaran akibat kenaikan dividen kuartalan kami
per saham, sebagian diimbangi oleh penurunan jumlah saham yang beredar. Pada bulan
April 2012 kenaikan dividen dari $0.525 untuk $0.562 per saham pada saham biasa dan
Seri A dan B Saham preferensi konvertibel kelas A ESOP. Ini mewakili peningkatan 7%
dibandingkan dengan dividen tahun sebelumnya.
Arus Kas unilever tahun 2011 (metode year-to-year)
Posisi kas Unilever Indonesia tahun 2011 meningkat 5,8% atau Rp18 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas Unilever Indonesia dari aktivitas operasi meningkat 50,9% atau Rp1,8
triliun, terutama berasal dari peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar 18,5% atau
sebesar Rp3,9 triliun. Sedangkan peningkatan arus kas keluar dari aktivitas operasi
terutama karena peningkatan pembayaran ke pemasok sebesar 13,0% atau Rp1,9 triliun.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat 9,4% atau Rp123
miliar. Kenaikan arus kas dari aktivitas investasi ini terutama digunakan untuk pembelian
aset tetap yang meningkat sebesar 29,2% atau Rp362 miliar. Di tahun 2011, terdapat arus
kas masuk dari pelepasan brand dan asset tetap dan aset tetap lainnya.kegiatan bersih
yanga dikonsumsi dalam investasi sebesar $3.5 milyar uang tunai di 2011 dan $597 juta
tahun 2010 terutama karena pengeluaran dan akuisisi, modal sebagian diimbangi dengan
hasil dari penjualan aset, termasuk $3,0 miliar di tunai yang diterima dari penjualan bisnis
farmasi global kami pada tahun 2010 Belanja modal. Kita melihat efisiensi belanja modal
sebagai kritis komponen strategi manajemen kas kami secara keseluruhan. Kami
mengelola belanja modal untuk mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan biaya
kontrol untuk memberikan uang kita generasi target. Belanja modal, terutama untuk
mendukung kapasitas perluasan, inovasi dan penghematan biaya, Apakah $3,3 milyar
pada tahun 2011 dan $3.1 miliar di 2010 peningkatan modal pengeluaran menghasilkan
terutama dari ekspansi kapasitas. Belanja modal sebagai persentase penjualan bersih
meningkat 10 basis poin untuk 4,0% di tahun 2011 Belanja modal sebagai persentase
penjualan bersih menurun 30 basis poin 3,9% di 2010 di belakang leverage skala
pertumbuhan penjualan bersih dan pengurangan belanja modal.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas Unilever Indonesia yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
meningkat 40,9% atau Rp1,16 miliar yang terutama berasal dari peningkatan pembayaran
dividen sebesar Rp1,5 triliun. Adapun komposisi pembayaran dividen di tahun 2011
adalah 42,1% pembayaran dividen interim 2011 dan 57,9% pembayaran dividen final
2010. Pembayaran dividen. Kami pertama menggunakan uang tunai adalah pembayaran
dividen. Dividen per saham umum meningkat 9% menjadi $1,97 per berbagi dalam
pembayaran dividen Total 2011 untuk Umum dan pilihan pemegang saham adalah $ 5,8
milyar pada tahun 2011 dan $5,5 milyar pada tahun 2010 peningkatan pembayaran
dividen akibat kenaikan kuartalan kami dividen per saham, sebagian diimbangi oleh
penurunan jumlah saham yang beredar. Pada bulan April 2011 Direksi menyatakan
meningkatkan kami dividen quarterly dari $ 0.4818 ke $0.525 per saham pada saham
biasa dan Seri A dan B ESOP konversi Class.A Saham preferensi. Ini mewakili kenaikan
9% dibandingkan sebelumnya dividen Quarterly dan 55 tahun berturut-turut yang kami
dividen telah meningkat. Kami membayar dividen dalam setiap tahun sejak berdirinya
pada tahun 1890
Arus kas unilever tahun 2012
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas Unilever Indonesia dari aktivitas operasi menurun 4,8% atau
Rp266,8 miliar, yang terutama karena peningkatan pembayaran ke pemasok sebesar
24,2% atau Rp4,1 triliun, pembayaran remunerasi Direksi dan karyawan meningkat
sebesar 25,9% atau Rp0,2 triliun, dan pembayaran pajak penghasilan badan meningkat
sebesar 13,8% atau Rp0,2 triliun, sejalan dengan beban pajak penghasilan di tahun
berjalan. Sedangkan peningkatan arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari
penerimaan dari pelanggan sebesar 17,3% atau Rp4,4 triliun.
Arus Kas dari Aktivitas investasi
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi menurun 22,9% atau Rp327,7
miliar. Penurunan arus kas dari aktivitas investasi ini terutama karena berkurangnya
pembelian aset tetap sebesar 30,5% atau Rp488,4 miliar dan aset tak berwujud sebesar
64,3% atau Rp58,8 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas Unilever Indonesia yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
meningkat 4,6% atau Rp186,2 miliar yang terutama berasal dari menurunnya penerimaan
pinjaman jangka pendek (setelah dikurangi pelunasan pinjaman jangka pendek tahun
berjalan) sebesar 33,1% atau Rp168,3 miliar. Pada tahun 2012, terdapat peningkatan
pembayaran dividen sebesar Rp17,9 miliar. Adapun komposisi pembayaran dividen di
tahun 2012 adalah 50,4% pembayaran dividen interim 2012 dan 49,6% pembayaran
dividen
Kesimpulan analisis antara P&G dengan Unilever
Ketika kegiatan arus kas P&G dengan Unilever dibandingkan dari tahun 2010 sampai dengan
2012 , arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi P&G bisa dinilai lebih buruk dari
unilever dikarenakan pendapatan P&G dari tahun ke tahun menurun sedangkan Unilever
mengalami kenaikan. Serta total arus kas operasipun juga menunjukan hasil yang selaras
bahwa P&G mengalami penurunan dalam penerimaan kas dari kegiatan operasi dibandingkan
dengan Unilever. Di sisi investasi P&G bisa dikatakan lebih baik dibanding dengan Unilever
dikarenakan tingkat pengeluaran modal di P&G terus meningkat dari tahun ke tahun,
sehingga perputaran uang di P&G ini bergerak sehingga modal yang dikeluarkan pada saat
ini dapat memberikan keuntungan dimasa depan. Bila dibandingkan dalam aktivitas
pendanaan P&G dengan Unilever sama-sama aktif dalam pembagian deviden mereka setiap
tahunpun kedua perusahaan ini mengalami kenaikan pembagian deviden tahunannya. Dalam
pengembalian hutang P&G dengan Unilever juga sama-sama memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya.