A. Makna Organisasi Sekolah dala MBS Prakarsa MBS di Indonesia berimplikasi terhadap pergantian Badan pembantu Penyelengara Pendidikan (BP3) berdasarkan SK Mendikbud No. 0!3"#"$!!3% diganti dengan SK Mendiknas No. 0&&"#"00 tentang 'e(an Pendidikan dan Komite Sekolah. 'e)inisi organisasi adalah unit so*ial yang senga+a dibangun atau distrukturkan untuk men*apai tu+uan tertentu. 'alam konteks sekolah organisasi diartikan sebagai unit sosial yang berbasis pada ideologi akademik atau ,okasional yang senga+a dibangun dan distruktur untuk men*apai tu+uan se*ara e)ekti) dan e)esien. -spek tu+uan disini adalah akses% menun+ukan simpati% dan membangunnya terhadap institusi dan proses yang ada didalamnya bagi keberhasilan men*apai standar *okniti)% a)ekti) dan psikomotor yang dikehendaki. Berdasarkan diskripsi singkat diatas .organisasi dapat bermakna sebagai berikut/ $. organisasi sekolah adalah unit sosial% . unit sosial itu senga+a dibangun% 3. anggota unit sosial itu beker+a sama% &. unit sosial itu distrukturkan% 0. unit sosial itu bertu+uan bersama% 1. tu+uan itu menyangkut dimensi indi,idu dan lembaga% 2. ketika distrukturkan adan pemimpin dan adan yang dipimin% 3. ketika adan pemimpin dan adan yang dipimpin% ada hierarki ker+a% !. ketika distrukturkan ata tugas dan ada tanggung +a(ab% $0. ketika ada tugas dan tanggung +a(ab% ada hak dan ke(a+iban% $$. ketika ada hak dan ke(a+iban% ada kriteria perilaku ker+a% $. ketika ada klriterian perilaku ker+a% ada satuan (aktu ker+a. Struktur organisasi sekolah mengandung proses ker+a yang dilakukan untuk memperkuat perubahan struktur dan substansi yang diinginkan. 'alam struktur terdapat substansi isi tugas organisasi yang meliputi tugas primer dan sekunder. 4ugas primer guru misalnya menyelenggaran kegiatan pembela+aran sedangkan kegiatn sekunder adalah kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan pemberla+aran. 'alam konteks sekolah dimensi isi (subsatnsi) menyangkut dengan progran ker+a utama yang berkaitan dengan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Ko!onen Organisasi Sekolah Keberadaan sekolah menun+ukkan aspek5aspek perilaku organisasi terdiri atas kepala sekolah% guru% peserta didik dan personal sekolah lainnya% un+uk ker+anya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kee)ekti)an organisasi sekolah. Perilaku organisasi memandang orang sebagai sumber riil dari keuntungan kompotiti) bagi sekolah% perilaku organisasi dapat membantu memahami mengapa orang menun+ukkan perilaku tertentu dalam organisasi dan bagaimana hal itu pada akhirnya berkaitan dengan kesuksesan atau kegagalan sekolah. Perilaku organisasi mena(arkan pedoman5pedoman mengenai keahlian% perangkat dan proses yang dibutuhkan untuk mengembangkan personal sekolah berkualitas tinggi dan bagaimana mengelola mereka se*ara e)ekti) yang berimplikasi pada mutu sekolah. Setiap unit merupakan bagian ker+a yang berdiri sendiri dan berkedudukan sebagai sub sistem sekolah men+adi bagian dari sekolah sebagai total sistem. 'esain organisasi sekolah penekanannya pada kemampuan meningkatkan mana+emen sekolah yang semakin baik. Struktur organisasi sekolah menggambarkan pembagian tugas yang +elas beserta penanggung +a(ab yang terbentuk dalam organigram. Kedudukan tenaga kependidikan memegang peran utama dalam struktur organisasi sekolah. Beberapa unsur yang terkait dalam organisasi sekolah adalah kepala sekolah% (akil kepala sekolah% guru% konselor dan tenaga ketatusahaan. 'isamping komponen di atas% terdapat +uga komponen lain% yaitu lingkungan sekolah% hubungan mana+emen sekolah dengan kualitas sekolah% hubungan integritas kepala sekolah dan kualitas sekolah% serta hubungan antara mana+emen sekolah% integritas kepala sekolah dan lingkungan sekolah se*ara bersama5sama dengan kualitas sekolah. lingkungan sekolah yang +uga turut mempengaruhi mana+emen sekolah. 6ingkungan sekolah adalah penilaian tentang berbagai )aktor atau aspek yang mempengaruhi pertumbuhan% kema+uan dan perkembangan sekolah% yang terlihat dari segi internal sekolah% seperti komunikasi interpersonal% budaya ker+a dan sumber daya )ungsional serta aspek eksternal sekolah% seperti kondisi sosial ekonomi% politik% hukum serta perkembangan teknologi. 7leh sebab itu% keberhasilan mana+emen sekolah harus mengoptimalkan aspek lingkungan sekolah tersebut. 8ubungan positi) antara mana+emen sekolah dan kualitas sekolah dapat diduga bah(a semakin tinggi mutu mana+emen sekolah% akan meningkatkan pula kualitas sekolah. 8ubungan positi) antara integritas kepala sekolah dan kualitas sekolah dapat diduga bah(a makin tinggi integritas kepala sekolah% akan makin tinggi pula kualitas sekolah. 8ubungan positi) antara lingkungan sekolah dan kualitas sekolah dapat diduga bah(a semakin baik lingkungan sekolah% internal maupun eksternal akan semakin baik pula kualitas sekolah. Selan+utnya% hubungan positi) antara mana+emen sekolah% integritas kepala sekolah dan lingkungan sekolah ser*a bersama5sama dengan kualitas sekolah diasumsikan bah(a makin bermutu mana+emen sekolah% makin tinggi integritas kepala sekolah dan makin kondusi) lingkungan sekolah% akan makin meningkatkan pula kualitas sekolah. B. Pendeka"an Organisasi MBS -da tiga pendekatan dalam organisasi sekolah% yaitu/ $. pendekatakan struktural. Istilah struktur berkaitan dengan bagaimana peker+aan keorganisasian di bagi% dikelompokkan % dikoordinasi se*ara )ormal. Se*ara struktural sekolah diorganisasikan dengan struktur tertentu sehingga kominitas sekolah ada yang menduduki kepala sekolah% (akil% kasub tata usaha dan sebagainya. Pendekatan ini memandang institusi sekolah sebagai unit struktur atau bagian dari struktur yang lebih besar. -gar organisasi sekolah tidak gemuk dan kurus yang punya kelebihan dan kekurangan% maka penataan struktur organisasi sekolah harus mampu men+elaskan hal5hal sebagai berikut/ i. rantai komando% demi memperlan*ar tugas administrati)% ii. (e(enang atau otoritas % iii. kesatuan komando untuk mengamankan konsep garis (e(enang% i,. rentang kendali% ,. )ungsi meru+uk pada siapa menger+akan apa% ,i. )ormalisasi meru+uk pada pembakuan ker+a. . Pendekatan )ungsional% tu+uannya adalah agar masing5masing orang atau kelompok yang duduk dalam unit organisasi dapat melaksanakan tugas dan )ungsinya se*ara dinamis e)ekti) dan e)esien. 'i lihat dari perspekti) )ungsionalposisi unit merupakan (ahana untuk men*iptakan organisasi. Kepala sekolah harus men+adi kepada sekolah yang berpestasi% guru harus guru yang berprestasi dan semua menun+ukan prestasi sebagai pendukung tugas5tugas pokok persekolahan. 3. Pendekatan struktural 9 )ungsional. Struktur institusi sekolah perlu ditata se*ara benar dan setiap orang yang berada dalam struktur harus melaknsakan tugas dalam )ungsinya se*ara benar. Semua personal dalam struktur harus ada )ungsinya kalau tidak ada maka tugas itu dihapuskan. Personal yang duduk dalam yang duduk dalam struktur harus memiliki keahlian di bidangnya yang memiliki daya +ual dan produkti,itas ker+a tertentu. Namun demikian orang telah memiliki prestasi pun*aknya selan+utnya adalam mengalami penurunan% se*ara umum disebabkan oleh/ kebosanan% leleahan% monotoni% stress% dll. Kepala sekolah harus mempertahkan etos ker+a untuk mempertahankan *itra sekolah untuk meningkatkan proses peningkatan mutu se*ara terus 9 menerus. Budaya organisasi sekolah mengandung makna sebuah sistem nilai taat asas dengan karakteristiknya adalah/ a. keanggotaan komunitas sekolah yang ino,ati) dan siap mengambil resiko% b. komunitas sekolah bertindak se*ara presisi dan memiliki ketepatan% *. aksi riil komunitas sekolah lebih dominan ketimbang ,erbalitik d. )okus ker pada personal sekolah pada hasil sedang teknik dan proses adalah instrumen% e. berorientasi kepada orang atau komunitas pendduna% ). sinergi ker+a se*ara tim% g. keresponan dan keagresi)an ker+a% h. kea+egan dan konsisten kebi+akan% i. keterba*aan ,isi% misi% tu+uan% kebi+akan dan implementasinya +. akuntalitas dan sustaibilitas program. #. Orien"asi K$l"$r MBS Perubahan mana+emen sekolah ke arah MBS berimplikasi pada perubahan kultur organisasi sekolah. Perubahan idealnya mengintegral pada kominitas institusi sekolah seperti berikut/ 4abel / Multiperubahan Kultur 7rganisasi. DARI MENJADI Beker+a asal +adi Beker+a se*ara bermutu Kiner+a rendah Kiner+a optimum Perbaikan )ragmentaris Perbaikan kontinu Perspekti) +angka pendek Perspekti) +angka pan+ang 7rientasi prestise 7rientasi prestasi Menunggu perintah Berinisiati) 7rientasi ker+a ke dalam 7rientasi ker+a ke komunitas Kepemimpinan transaksional Kepemimpinan tran)ormasional Ke(enangan tunggal 'elegasi ke(enangan -ksi a)irmati) -ksi kompetensi Struktur gemuk Struktur ramping #ang memandu program Program memandu uang Pemerintah sebagai sumber dana utama Masyarakat dan pemerintah sebagai sumber :utinitas dan bersaha+a Kompetisi terbuka Kuminitasi searah -d,okasi bersama Men+ual gagasan% Mentran)omasikan gagasan Memerintah Menga+ak dan memberi *ontoh ;kslusi) Inklusi) 'ependensi Independensi sinergis Saling mena)ikan Kolegialitas Bela+ar men*erna Bela+ar meme*ahkan masalah Pembakuan tindakan Kreati,itas men*apai tu+uan Program se*agai a*uan 8asil sebagai a*uan Membiayai pramasukan Membiayai proses dan hasil Men+alankan tugas Men+adi pro)esional Men+adi pemimpin Men+alankan kepemimpinan Men+adi (akil lembaga Men+elma sebagai (akil lembaga 'alam organisasi sekolah sekalipun telah ditata dengan kultur yang baik% tidak akan lepas dari kepentingan yang dapat melahirkan kon)lik% ekor kon)lik adalah keluar dari sistem% keterasingan% apatis% tampil asal berbeda dsb. Kon)lik berupa serangan yang bersi)at destrukti) dan kesalahan serius. Kon)lik ter+adi pada kalangan komunitas sekolah ada positi)nya% sebagai pola membangun kembali kesamaan ,isi melalui dialog yang dialogis. Namun kon)lik akan bertambah besar apabila pimpinan tampil dengan *ara5*ara sebagai berikut/ a. lebih ber)okus pada orang daripada isu5isu )undamentas dan sistem. b. disampaikan dengan bahasa bernada keben*ian% sentimen etnis% agama% kesenioran% kultural dsb. *. 6ebih mengedepankan statemen5statemen dogmati)% (misalnya pokoknya ini% ini prinsip tidak dapat dilanggar % saya paling ber+asa dsb)% ketimbang dikemas dalam bentuk pertanyaan (apa betul begitu% akankah kita sama5sama menge,aluasi diri dsb) d. 6ebih berkutak pada pandangan rigit% ketimbang terbuka pada in)ormasi aau argumen baru. e. Menggunanakan terminologi bersi)at emosional. 'alam operasi ker+a pimpinan persekolahan harus memandang sistem sekolah sebagai satu keseluruhan dan )okus ker+anya tidak beran+ang dari lingkungan sistem holistik itu. <orma ker+a itu akan mampu mendorong perubahan dan men*apai produk prakarsa perubahan diharapkan. Keberhasilan memandang institusi pembela+aran )ormal sebagai sistem yang holistis akan berman)aat kepada kebi+akan pimpinan institusi persekolahan% terutama berkaitan dengan ('anim/ $1)/ $. perumusan peren*anaan untuk perubahan se*ara menyeluruh% . meme*ahkan peren*anaan ke dalam kriteria keberhasilan dan sekuensi tugas5tugas untuk men*apainya. 3. membangun inspirasi untuk men*apai target perubahan dari hari ke hari% &. memandang perubahan sebagai petualangan bela+ar (learning journey) dalam skema peren*anaan yang telah dibuat% 0. berpikir se*ara lateral untuk membuat ke+utan5ke+utan baru yang lebih progresi) dilihat dari usaha pen*apaian tu+uan% 1. bersama5sama komunitas institusi persekolahan saling mebahu menghadapi tantangan dan an*aman yang dapat menyebabkan kegagalan program in)ormasi institusi persekolahan% 2. mendorong dan mendukung komunitas institusi persekolahan untuk mengembangkan dan memandang lingkungan bela+ar se*ara rasional. Salah satu tugas utama seorang pimpinan sekolah adalah membuat keputusan% baik se*ara sendiri% bersama5sama maupun melalui orang lain. Pimpinan sekolah yang tidak mampu membuat keputusan produkti) akan melahirkan kepemimpinan yang ma*et dan organisasi yang dipimpinnya akan mengalami disintegrasi% bahkan akan mengalami kebangkrutan (entropi) menyebabkan hilangnya keper*ayaan masyarakat.