Sie sind auf Seite 1von 22

Standar Kompetensi :

2. Memahami APBN dan APBD


Kompetensi Dasar :
2.1 Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD
2.2 Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
2.3 Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
BAB 2
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA PEMERINTAH
DAN KEBIJAKAN ANGGARAN
Pemerintah memegang peranan yang penting dalam mengatur, menstabilkan, dan
mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk itu pemerintah memerlukan biaya
yang sangat besar dalam rangka melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya yang banyak
itu. Pemerintah harus dapat menggali sumber dana tersebut dan menentukan peng-
gunaan dana yang diperoleh. umber dana serta penggunaan dana inilah yang dipela!ari
dalam keuangan negara" daerah yang dituangkan dalam APBN"APBD.
Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah tersebut adalah sebagai
berikut.
o Apa tu!uan APBN dan APBD#
o Apa fungsi APBN dan APBD#
o Dari manakah sumber dana APBN dan APBD#
o Bagaimana menggunakan sumber dana tersebut#
o Apa pengaruh APBN terhadap kegiatan ekonomi#
o Bagaimanakah $ebi!akan Anggaran kita #
o Meliputi apa sa!akah kebi!akan anggaran#
Untuk men!a%ab pertanyaan tersebut di atas, telitilah uraian-uraian berikut ini.
A. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA.
&. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara, selan!utnya disebut APBN, adalah
ren'ana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetu!ui oleh De%an
Per%akilan (akyat. APBN ini merupakan ren'ana ker!a pemerintahan Negara dalam
rangka meningkatkan hasil-hasil pembangunan se'ara berkesinambungan serta
melaksanakan desentralisasi fiskal.
1
Periode APBN di )ndonesia pada masa *rde Baru bera%al dari & April sampai
dengan +& Maret tahun berikutnya. Pada pemerintahan saat ini, tahun anggaran
meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal & ,anuari sampai dengan tanggal +&
Desember.
-ontoh Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara tahun 2../ dan (en'ana
Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara tahun 2..0
APBN 2! dan RAPBN 2"
#mi$iar r%pia&'
APBN
( t&d
P)B
(APBN
( t&d
PDB
1&2 122 1+2 1/2 302
A. Pendapatan Ne*ara dan Hi+a& ,!-.-,,./ 0/." ,//.112., 0/.2
I. Penerimaan Da$am Ne*eri ,!-.2--." 0/." ,//.0,2., 0/.2
0. Penerimaan Perpa3a4an 2/2.0/".0 0,.2 2-/."0. 0,.2
a. Pa3a4 Da$am Ne*eri 22.22,.- 0,. 21".0!/., 0,.
i. Pa!ak penghasilan &++,345.4 4.5 &/&,606.0 4.0
&. Migas &+,&+2.4 ..5 &+,046.4 ..4
2. Non Migas &2.,6+0.. 4.. &26,263.3 0.3
1&2 122 1+2 1/2 302
ii. Pa!ak pertambahan nh7ai 64,252.5 /.+ 36,626./ /.0
iii. Pa!ak bumi dan bangunan 6,.+..5 ../ &.,252.2 ..0
i8. BP9:B 2,445.3 ..& +,2&/.5 ..&
8. -ukai 25,45&.. &./ 26,3++.4 &.+
8i. Pa!ak lainnya &,4&/.. ..& 2,.+3.3 ..&
b. Pa3a4 Perda*an*an Internasiona$ 00.-"0.2 .2 02.,22./ .2
i. Bea masuk &&,4+4.. ..4 &2,.&5.3 ..0
ii. Pa!ak"pungutan ekspor +&0.2 ... +//.6 ...
2. Penerimaan B%4an Pa3a4 //.02!.! ,.- /-.222., ,.2
a. Penerimaan SDA !/.2!." 2.! ".-!0.! 2.,
i. Migas //,..2.2 2.2 /5,&2&.& 2.2
ii. Non Migas +,2+6.+ ..2 +,62..+ ..2
+. Ba*ian La+a B5MN &&,/0/.2 .2 -.!2!. .!
6. PNBP Lainn7a &6,/23.6 .- 0-.22.- .-
II. Hi+a& 2,!.2 . /". .
B. Be$an3a Ne*ara ,/!.,"0., 01./ ,-!.//1." 01.
I. Be$an3a Pemerinta& P%sat 2"".,-.0 02.1 22!.1//., 02.0
&. Belan!a Pega%ai 05,2+0.2 2.3 42,2+6.& 2.6
2. Belan!a Barang +0,4+3.3 &.6 +.,35&.6 &./
+. Belan!a Modal +3,550.& 2.. /2,35... 2..
/. Pembayaran Bunga Utang 40,40&.. +.+ 4+,364.6 2.3
a. Utang Dalam Negeri /&,250.3 2.& +6,6//.0 &.6
b. Utang;uarNegeri 2/,+50.& &.2 20,&/2./ &.&
0. ubsidi 24,4+6.& &.+ ++,4/0.2 &.0
a. Perusahaan Negara 24,063.0 &.+ ++,4.+.. &.0
i. ;embaga $euangan 60+./ ... &,&0+.. ..&
ii. ;embaga Non $euangan 20,5+4.& &.+ +2,/0... &.0
b. Perusahaan %asta /6.4 ... /2.2 ...
4. Belan!a 9ibah - - - -
5. Bantuan osial &/,23+.+ ..5 &4,246.4 ..5
2
6. Belan!a ;ain-lain &4,.54.0 ..6 &/,534.6 ..5
II. Be$an3a Daera& 00-.!2., 2. 02-.-0.2 ".-
&. Dana Perimbangan &&2,&64.3 0.4 &2+,//6.2 0.4
a. Dana Bagi 9asil 24,325.6 &.+ +&,2&5.6 &./
b. Dana Alokasi Umum 62,&+..3 /.& 66,&+../ /..
'. Dana Alokasi $husus +,&26.& ..2 /,&.... ..2
2. Dana *tonomi $husus dan Penyesuaian 4,600./ ..+ 4,/0+.. ..+
a. Dana *tonomi $husus &,4/2.4 ..& &,542.4 ..&
b. Dana Penyesuaian 0,2&2.6 ..+ /,43../ ..2
8. Keseim+an*an Primer !0.2,,.! 2.0 !/.-!./ 2.0
D. S%rp$%s9De:isit An**aran #A - B' #2!.!0/.2' #0.2' #02.1-2.2' #.1'
E. Pem+ia7aan 2!.!0/.2 0.2 02.1-2.2 .1
I. Pem+ia7aan Da$am Ne*eri !.""2., 2. ,/.1".1 0./
0. Per+an4an da$am ne*eri 0-.0-1.2 0. -.. .!
2. Non;per+an4an da$am ne*eri 20.,"/./ 0.0 21.1".1 0.,
a. Pri8atisasi < Pen! aset prog restrukt
perbankan
&.,..... ..0 5,0.... ..+
b. urat Utang Negara 1neto2 &&,+05.5 ..4 2.,060.6 ..3
II. Pem+ia7aan L%ar ne*eri #neto' #02.0,1./' #.1' #2.0-,.2' #.-'
0. Penari4an Pin3aman LN #+r%to' 21.2,/. 0.! 22.2!2.- 0.2
a. Pin!aman Program 6,0.... ../ 6,4.... ../
b. Pin!aman Proyek &3,5+5.. &.. &6,./2.3
2. Pembyr. -i'ilan Pokok Utang ;N #!!.,/"./' #2.2' #!2.1,2."'
Dari data APBN tahun 2../ dan (APBN 2..0 di atas menun!ukkan dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan, baik kuantitatif maupun se'ara kualitatif. $enaikan itu
sebabkan oleh meningkatnya kegiatan ekonomi yang menyebabkan kenaikan anggaran
penerimaan dan pengeluaran.
2. :u!uan APBN
:u!uan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam
melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan
ker!a, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi
masyarakat.
+. =ungsi APBN
Anggaran adalah alat akuntabilitas, mana!emen, dan kebi!akan ekonomi. ebagai
instrumen kebi!akan ekonomi anggaran berfungsi untuk me%u!udkan pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka men'apai tu!uan
bernegara. Dengan demikian APBN melaksanakan beberapa fungsi antara lain >
o =ungsi otorisasi mengandung arti bah%a anggaran negara men!adi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belan!a pada tahun yang bersangkutan.
3
o =ungsi peren'anaan mengandung arti bah%a anggaran negara men!adi
pedoman bagi mana!emen dalam meren'anakan kegiatan pada tahun yang
bersangkutan.
o =ungsi penga%asan mengandung arti bah%a anggaran negara men!adi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
o =ungsi alokasi mengandung arti bah%a anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efekti8itas perekonomian.
o =ungsi distribusi mengandung arti bah%a kebi!akan anggaran negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
o =ungsi stabilisasi mengandung arti bah%a anggaran pemerintah men!adi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.
/. Prinsip Penyusunan APBN
a. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan Aspek Pendapatan
? )ntensifikasi penerimaan anggaran dalam hal !umlah dan ke'epatan
penyetoran.
? )ntensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara, misalnya se%a
atas penggunaan barang-barang milik negara.
? Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dari
denda yang telah di!an!ikan.
b. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan Aspek Pengeluaran Negara
? 9emat, tidak me%ah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
? :erarah, terkendali sesuai dengan ren'ana, program"kegiatan.
? emaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan"potensi nasional.
0. A@as PenAusunan APBN
Penyusunan program pembangunan tahunan dituangkan dalam APBN dengan
bera@askan>
? $emandirian, artinya sumber penerimaan dalam negeri semakin
ditingkatkan.
? Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produkti8itas.
? Pena!aman prioritas pembangunan.

4. ;andasan 9ukum APBN


UUD &3/0 pasal 2+ ayat 1&2 Undang-Undang Dasar Negara (epublik
)ndonesia :ahun &3/0
Undang-undang Nomor &5 :ahun 2..+ tentang $euangan Negara
5. -ara Penyusunan APBN
Anggaran negara pada suatu tahun se'ara sederhana bisa dibaratkan dengan
anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi
penerimaan dan sisi pengeluaran.
Dalam menyusun anggaran, penyusunan (en'ana Anggaran Pendapatan dan
Belan!a Negara 1(APBN2 dihadapkan dengan berbagai ketidak pastian. etidaknya
terdapat enam sumber ketidakpastian yang berpengaruh besar dalam penentuan 8olume
APBN yakni 1i2 harga minyak bumi di pasar internasionalB 1ii2 kuota produksi minyak
mentah yang ditentukan *PC-B 1iii2 pertumbuhan ekonomiB 1i82 inflasiB 182 suku bungaB
dan 18i2 nilai tukar (upiah terhadap Dolar Amerika 1UD2.
Penetapan angka-angka keenam unsur diatas memegang peranan yang sangat
penting dalam penyusunan APBN. 9asil penetapannya disebut sebagai asum-asumsi
dasar penyusunan (APBN. Penetapan angka asumsi ini dilaksanakan oleh suatu tim
yang terdiri dari %akil-%akil dari Bank )ndonesia, Departemen $euangan, Badan
Peren'anaan Pembangunan Nasional 1Bappenas2, $antor Menteri $oordinator
Perekonomian, dan Badan Pusat tatistik, yang bersidang se'ara rutin untuk membahas
dan menentukan angka asumsi. Angka-angka asumsi yang dihasilkan oleh tim ini
selan!utnya dipakai sebagai dasar untuk menyusun (APBN. Perlu diketahui bah%a
angka-angka yang tertera ini masih berupa usulan dari pihak eksekutif 1pemerintah2
kepada pihak legislatif 1DP(2.
elan!utnya (APBN ini disampaikan oleh Presiden kepada DP( dalam suatu
sidang paripurna yang merupakan a%al dari proses pembahasan (APBN antara
pemerintah dan DP(. :entunya perubahan terhadap angka asumsi (APBN sangat
mungkin ter!adi selama berlangsungnya proses pembahasan antara Pemerintah dan
DP(. Perubahan ini men'erminkan banyak hal diantaranya 1i2 Pemerintah dan DP(
bertanggung!a%ab terhadap keputusan penetapan angka-angka asumsi dalam APBNB 1ii2
angka asumsi ditetapkan berdasarkan pertimbangan ekonomi dan politikB dan 1iii2 ter!adi
pergeseran se'ara riil status APBN, dari Dmilik pemerintahE men!adi Dmilik publikE.
esudah (APBN disetu!ui oleh DP(, (APBN kemudian ditetapkan men!adi APBN
melalui Undang-undang. Apabila De%an Per%akilan (akyat tidak menyetu!ui (an'angan
!
Undang-undang APBN, Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-
tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.
Agar pelaksanaa APBN sesuai dengan ren'ana, maka dikeluarkan $eputusan
Presiden tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara. $eputusan
Presiden tersebut terutama menyangkut hal-hal yang belum dirin'i di dalam undang-
undang APBN, seperti alokasi anggaran untuk kantor pusat dan kantor daerah
kementerian negara"lembaga, pembayaran ga!i dalam belan!a pega%ai, dan pembayaran
untuk tunggakan yang men!adi beban kementerian negara"lembaga. elain itu,
penuangan dimaksud meliputi pula alokasi dana perimbangan untuk
pro8insi"kabupaten"kota dan alokasi subsidi sesuai dengan keperluan perusahaan"badan
yang menerima.
4. Pertanggung!a%aban Pengelolaan $euangan Negara
alah satu upaya konkrit untuk me%u!udkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggung!a%aban
keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat %aktu dan disusun dengan
mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima se'ara umum.
;aporan pertanggung-!a%aban pelaksanaan APBN"APBD disampaikan berupa
laporan keuangan yang setidak-tidaknya terdiri dari laporan realisasi anggaran, nera'a,
laporan arus kas dan 'atatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah. ;aporan keuangan pemerintah pusat yang telah
diperiksa oleh Badan Pemeriksa $euangan harus disampaikan kepada DP( selambat-
lambatnya 4 1enam2 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan,
demikian pula laporan keuangan pemerintah daerah yang telah diperiksa oleh Badan
Pemeriksa $euangan harus disampaikan kepada DP(D selambat-lambatnya 4
1enam2 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
B. S5MBER PENERIMAAN DAN PENGEL5ARAN NEGARA
e'ara garis besar APBN terdiri dari 0 1lima2 komponen utama yaitu 1i2 Pendapatan
Negara dan 9ibahB 1ii2 Belan!a NegaraB 1iii2 $eseimbangan PrimerB 1i82 urplus"Defisit
AnggaranB dan 182 Pembiayaan. =ormat APBN se'ara lebih rin'i adalah sebagai berikut >
). Pendapatan Negara dan 9ibah
a. Penerimaan Dalam Negeri
- Penerimaan Perpa!akan
- Penerimaan Negara Bukan Pa!ak
b. 9ibah
"
)). Belan!a Negara
A. Anggaran Belan!a Pemerintah Pusat
- Pengeluaran (utin
- Pengeluaran Pembangunan
B. Anggaran Belan!a Untuk Daerah
- Dana Perimbangan
- Dana *tonomi $husus dan Penyeimbang
))). $eseimbangan Primer
)F. urplus"Defisit Anggaran
F. Pembiayaan
A. Pembiayaan Dalam Negeri
B. Pembiayaan ;uar Negeri
ebagaimana terlihat dalam lampiran APBN :ahun 2../ dan (APBN 2..0 di :abel
2.& menun!ukkan adanya kelompok rin'ian penerimaan 1pendapatan2 dan kelompok
rin'ian pengeluaran 1belan!a2 negara.
A. S%m+er Penerimaan
umber penerimaan Pendapatan Negara adalah semua penerimaan Negara yang
berasal dari penerimaan perpa!akan, penerimaan Negara bukan pa!ak, serta penerimaan
hibah dari dalam negeri dan luar negeri
I. Penerimaan Dalam Negeri
Penerimaan dalam negeri adalah semua penerimaan yang diterima negara
dalam bentuk Penerimaan Perpa!akan dan Penerimaan Bukan Pa!ak. Berdasarkan
asumsi-asumsi ekonomi makro, Pendapatan negara dan hibah diren'anakan akan
men'apai (p +55,664.+ miliar rupiah atau naik (p 26 triliun 16 persen2 dari tahun
2../. e'ara lebih rin'i sebgai berikut >
.1 Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pa!ak
dalam negeri dan pa!ak perdagangan internasional. Penerimaan ini
duren'anakan men'apai !umlah 235.0&.,. miliar rupiah.
a. Peneriaan Pajak Dalam Negeri sebesar 260.&/5,+ miliar rupiah yang
berasal dari Pajak penghasilan 1Migas dan Non Migas2, Pajak
pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, BPHTB 1 Bea Perolehan
9ak atas :anah dan Bangunan2, Cukai dan Pajak lainnya.
b. Pajak Perdagangan Internasional men'apai !umlah &2.+42,5 miliar yang
berasal dari Bea masuk dan Pajakpungutan ekspor
#
.! Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah semua penerimaan yang diterima
Negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah
atas laba badan usaha milik Negara, dan penerimaan Negara bukan pa!ak
lainnya. Penerimaan Bukan Pa!ak ini diren'anakan men'apai !umlah 53.424,+
miliar rupiah meliputi
.a Penerimaan DA 1Migas dan Non Migas2 0..3/&,/ miliar.
.b Bagian ;aba BUMN men'apai 3./2/,. miliar rupiah, dan
." PNBP lainnya sebesar &3.24.,3 miliar rupaih.
II. Hibah
Penerimaan hibah adalah semua penerimaan Negara yang berasal dari
sumbangan s%asta dalam negeri, dan sumbangan lembaga s%asta dan pemerintah
luar negeri termasuk lembaga )nternasional. Penerimaan 9ibah ini tidak perlu
dikembalikan. 9ibah meliputi pemberian untuk proyek khusus dan untuk
mendukung anggaran se'ara umum. 9ibah dalam bentuk peralatan, barang, dan
bantuan teknis, misalnya biasanya tidak dimasukkan dalam anggaran tetapi di'atat
dalam item memorandum. Dari tabel 2.& dapat kita lihat bah%a !umlah hibah dapat
direalisir untuk APBN tahun 2..+ sebesar 50.,. miliar rupiah
,ika kita perhatikan, umber penerimaan negara yang berasal dari penerimaan
perpa!akan men'apai (p 235,0&. miliar rupiah atau 56,5 persen dan penerimaan bukan
pa!ak (p 53,424,+ miliar rupiah atau 2&,& persen dari seluruh penerimaan negara.
B. Pen*e$%aran Ne*ara
Pengeluaran atau belan!a negara adalah semua pengeluaran Negara untuk
membiayai belan!a pemerintah pusat dan belan!a untuk daerah.
I. Belanja Pemerintah Pusat
Belan!a pemerintah Pusat ini diren'anakan men'apai !umlah 24/.655,+ miliar
rupiah yang meliputi Belan!a Pega%ai, Belan!a Barang, Belan!a Modal,
Pembayaran Bunga Utang, ubsidi, Belan!a 9ibah, Bantuan osial dan Belan!a
;ain-lain.
Dari keseluruhan anggaran belan!a pemerintah pusat, sebesar (p 24/,655,+
miliar rupiah dialokasikan kepada sekitar 0+ kementerian"lembaga. Dari se!umlah
kementerian"lembaga tersebut, prioritas pertama adalah $ementerian Pertahanan
dan $eamanan, kedua Pendidikan, ketiga Prasarana Gilayah, keempat $epolisian,
dan kelima $esehatan, sesuai dengan prioritas kebi!akan pembangunan nasional.
Belanja pega#ai
$
Dalam (APBN 2..0 alokasi untuk belan!a pega%ai adalah (p 42.2+6,& miliar
rupiah dan belan!a barang adalah (p +2..35&,6 miliar rupiah. Anggaran belan!a
pega%ai dalam tahun 2..0 diren'anakan meningkat +,3 persen
Belanja $odal
Disamping itu, dalam rangka mendukung pembangunan nasional,
dianggarkan belan!a modal (p /2,5 triliun, yang berarti !umlahnya bertambah 6,4
persen dari anggaran yang sama tahun 2../. Belan!a modal tersebut akan
dipergunakan untuk kegiatan in8estasi sarana dan prasarana pembangunan, yaitu
dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, !aringan, serta
belan!a modal fisik lainnya.
Pembayaran Bunga %tang
elan!utnya, pemerintah !uga menganggarkan pembayaran bunga utang
sebesar (p 4+.364,6 miliar rupiah, terdiri atas bunga utang dalam negeri (p
+6,6//,0 miliar rupiah dan bunga utang luar negeri (p 20,&/2,/ miliar rupiah.
&ubsidi
ubsidi merupakan bentuk pengeluaran pemerintah yang mengakibatkan
kenaikan daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli bisa ter!adi melalui dua hal,
1i2 harga barang"!asa yang dibayar masyarakat lebih rendah dari yang seharusnyaB
dan 1ii2 penghasilan masyarakat meningkat karena tidak perlu mengeluarkan uang
untuk memperoleh suatu barang"!asa. -ontoh, pemberian subsidi pada Pertamina
dimaksudkan agar harga !ual bahan bakar minyak 1BBM2 pada masyarakat lebih
rendah dari biaya pengadaannya sehingga sebagian dari penghasilan masyarakat
yang seharusnya dipakai untuk membayar konsumsi BBM dapat dipakai untuk
keperluan lain. Berdasarkan sifat subsidi yang meningkatkandaya beli masyarakat
atau seolah-olah menambah penghasilan, maka subsidi sering disebut sebagai
pa!ak negatif. Pengeluaran untuk subsidi selalu terkait dengan kebi!akan stabilisasi
ekonomi yang ditempuh melalui pengendalian harga barang-barang yang banyak
dikonsumsi masyarakat atau dianggap merupakan ha!at hidup orang banyak.
Bentuk-bentuk subsidi tersebut diantaranya adalah 1i2 subsidi tariff listrikB 1ii2 subsidi
BBMB 1iii2 subsidi pupukB 1i82 subsidi harga benihB 182 subsidi pengadaan pangan
pada Badan Urusan ;ogistik 1BU;*H2B 18i2 subsidi bunga pada kredit program, dan
lain-lain.
Dalam tahun 2..0 dianggarkan subsidi BBM, listrik, pangan, pupuk, kredit
program, dan kepada BUMN pelaksana !asa layanan umum (p ++,4/0,2 miliar
rupiah, yang menun!ukkan peningkatan 24,+ persen dari anggarannya tahun 2../.
II. Belanja Daerah
%
Belan!a untuk daerah adalah semua pengeluaran Negara untuk membiayai dana
perimbangan, serta dana otonomi khusus dan dana penyesuaian. ;angkah-langkah
kebi!akan yang diusulkan tahun 2..0 untuk belan!a daera diren'anakan men'apai
!umlah &23.3.&,2. miliar rupiah
&. Dana perimbangan adalah semua pengeluaran Negara yang dialokasikan
kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi
umum, dan dana alokasi khusus, sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang Nomor 20 :ahun &333 tentang Perimbangan $euangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah. Dana Perimbangan ini yang diren'anakan
men'apai &2+.//6,2 miliar rupiah.
Dana bagi hasil 'DBH( adalah bagian daerah atas penerimaan pa!ak
bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, dan
penerimaan sumber daya alam
Dana alokasi umum 'DA%( adalah semua pengeluaran Negara yang
dialokasikan kepada daerah dengan tu!uan pemerataan kemampuan
keuangan antardaerah
Dana alokasi khusus 'DA)( adalah semua pengeluaran Negara yang
dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan
khusus
2. Dana otonomi khusus dan dana penyesuaian adalah dana yang dialokasikan
untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah, sebagaimana
ditetapkan dalam Undang-undang Nomor &6 :ahun 2..& tentang *tonomi
$husus bagi Pro8insi Daerah )stime%a A'eh sebagai Pro8insi Nanggroe A'eh
Darussalam, dan Undang-undang Nomor 2& :ahun 2..& tentang *tonomi
$husus bagi Pro8insi Papua, serta untuk penyesuaian kekurangan dana
alokasi umum untuk beberapa daerah. Dana *tonomi $husus dan
Penyesuaian ini dialokasikan men'apai sebesar 4./0+,..
8. S%rp$%s9De:isit An**aran
Deifisit anggaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
kondisi APBN di saat angka belan!anya melebihi !umlah pendapatan. :erdapat
empat pilihan 'ara untuk mengukur defisit anggaran, yaitu >
&. Defisit $on8ensional adalah defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara
total belan!a dengan total pendapatan termasuk hibah.
1&
2. Defisit Moneter merupakan selisih antara total belan!a pemerintah 1di luar
pembayaran pokok hutang2 dengan total pendapatan 1di luar penerimaan
hutang2.
+. Defisit *perasional Merupakan defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan
bukan nilai nominal
/. Defisit Primer merupakan selisih antara belan!a 1 di luar pembayaran pokok
dan bunga hutang2 dengan total pendapatan.
Prospek ekonomi )ndonesia dalam tahun 2..0 diperkirakan akan semakin
membaik dengan pertumbuhan ekonomi akan men'apai sebesar 0,/ persen, la!u
inflasi sebesar 0,0 persen, nilai tukar rupiah rata-rata sebesar (p6.4.."UI dan
tingkat suku bunga B) - + bulan sekitar 4,0 persen per tahun. ementara itu, harga
minyak internasional dan tingkat produksi minyak )ndonesia diperkirakan masing-
masing sebesar UI2/ per barel dan &,&20 !uta barel per hari.
Dengan asumsi tersebut, maka pendapatan negara dan hibah dalam (APBN
2..0 diperkirakan men'apai sebesar (p +55,664,+ miliar rupiah 1&5,2 persen PDB2,
sedangkan belan!a negara diperkirakan men'apai sebesar (p +3/,556,0 miliar
rupiah 1&6,. persen PDB2. Dengan demikian, defisit anggaran diperkirakan sebesar
(p &4,632,2 miliar rupiah 1.,6 persen PDB2.
E. Pem+ia7aan
Dalam keadaan defisit tentunya diperlukan tambahan dana agar kegiatan
yang telah diren'anakan tetap dapat dilaksanakan. Dana tersebut bisa berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri. Upaya untuk menutup defisit disebut sebagai
pembiayaan defisit 1defi'it finan'ing2. Upaya ini dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk misalnya 1i2 hutangB 1ii2 men!ual asset milik negaraB dan 1iii2 memperoleh
hibah.
9utang luar negeri pemerintah )ndonesia merupakan pin!aman dari pihak-
pihak asing seperti 1i2 negara sahabatB 1ii2 lembaga internasional 1)M=, Gorld Bank,
ADB, dll2B dan 1iii2 pihak lain yang bukan penduduk )ndonesia. Bentuk hutang yang
diterima dapat berupa 1i2 danaB 1ii2 barangB dan 1iii2 !asa. Berbentuk barang bila
pemerintah membeli barang modal ataupun peralatan perang yang dibayar se'ara
kredit. edangkan bentuk !asa sebagian besar berupa kehadiran tenaga ahli dari
pihak kreditur untuk memberikan !asa konsultasi pada bidang-bidang tertentu yang
lebih dikenal dengan :e'hni'al Assistan'e.
Berdasarkan (APBN tahun 2..0 defisit anggaran akan men'apai sebesar (p
&4,632,2 miliar rupiah, defisit ini akan dibiayai dari sumber dalam negeri sebesar (p
11
+5,.60,6 miliar rupiah 1&,5 persen PDB2 dikurangi pembiayaan luar negeri neto
sebesar (p 2.,&3+,4 miliar rupiah 1.,3 persen PDB2.
8. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH #APBD'
esuai dengan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara sebagian kekuasaan Presiden tersebut diserahkan kepada Hubernur"
Bupati"Galikota selaku pengelola keuangan daerah. Untuk selan!utnya Pemerintah
Daerah menga!ukan (an'angan Peraturan Daerah tentang APBD
&. Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan dan Belan!a Daerah, selan!utnya disebut APBD, adalah
ren'ana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetu!ui oleh De%an
Per%akilan (akyat Daerah.
2. :u!uan APBD
:u!uan APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran dalam
melaksanakan kegiatan daerah untuk meningkatkan produksi dan kesempatan ker!a,
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat
daerah.
+. =ungsi APBD
ebagaimana fungsi Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara, maka APBD
berfungsi sebagai otorisasi, peren'anaan, penga%asan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi.
/. -ara Penyusunan APBD
APBD merupakan %u!ud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap
tahun dengan Peraturan Daerah. APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran
belan!a, dan pembiayaan. Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah,
dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah.
ebagaimana penyusunan APBN, maka langkah-langkah penyusunan APBD
adalah sebagai berikut >
Pemerintah Daerah menga!ukan (an'angan Peraturan Daerah tentang APBD,
disertai pen!elasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DP(D pada
minggu pertama bulan *ktober tahun sebelumnya. Pengambilan keputusan oleh
DP(D mengenai (an'angan Peraturan Daerah tentang APBD dilakukan selambat-
lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.
12
esudah (APBD disetu!ui oleh DP(, (APBD kemudian ditetapkan men!adi APBD
melalui Peraturan daerah. Apabila DP(D tidak menyetu!ui (an'angan Peraturan Daerah
yang dia!ukan Pemerintah Daerah, maka untuk membiayai keperluan setiap bulan
Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka
APBD tahun anggaran sebelumnya.
etelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya dituangkan
lebih lan!ut dengan $eputusan Hubernur"Bupati"Galikota.

D. PENGAR5H APBN DAN APBD TERHADAP PEREK)N)MIAN.
Dengan APBN dan APBD, dapat diketahui arah, tu!uan, serta prioritas
pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan. Dengan demikian, peningkatan
pembangunan sarana dan prasarana ekonomi !uga akan meningkatkan produkti8itas
faktor-faktor produksi. Peningkatan sumber daya manusia yang dapat menerapkan
teknologi tinggi dalam proses produksi, sehingga hasil-hasil produksi semakin meningkat.
Peningkatan produksi yang tidak dikonsumsi akan meningkatkan tabungan masyarakat.
Akhirnya, peningkatan tabungan akan meningkatkan in8estasi sehingga semakin banyak
barang dan !asa yang tersedia bagi masyarakat.
E. KEBIJAKAN ANGGARAN.
Penyusunan Anggaran dilatarbelakangi oleh suatu kebi!aksanaan tententu. ebagai
'ontoh, misalnya sasaran-sasanan apakah yang hendak di'apai dengan APBN :ahun
2../ atau :ahun 2..0#. asaran APBN tidak lepas dan sasaran kebi!aksanaan
keuangan pemerintah yang pada giirannya harus menun!ang sasaran pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi sebagaimana diren'anakan dalam pembangunan dan kestabilan
moneter, perluasan kesempatan ker!a, pelayanan umum dan lain-lainnya yang
menyangkut peningkatan kese!ahtenaan rakyat.
ebelum tahun 2..&, prinsip APBN adalah anggaran berimbang dinamis, dimana
!umlah penerimaan negara selalu sama dengan pengeluaran negara, dan !umlahnya
diupayakan meningkat dari tahun ke tahun. e!ak tahun 2..& hingga sekarang, prinsip
anggaran yang digunakan adalah anggaran surplus"defisit.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyusunan (APBN mulai tahun 2..0
telah menerapkan format baru yaitu =ormat Anggaran :erpadu 1Unified Budget2
berdasarkan ketentuan yang ada dalam Undang-undang Nomor &5 :ahun 2..+ tentang
$euangan Negara. =ormat baru tersebut merupakan sistem penganggaran terpadu yang
melebur anggaran rutin dan pembangunan dalam satu format anggaran. Penggabungan
belan!a rutin 1meliputi ga!i, pemeliharaan, per!alanan dinas, dan belan!a barang2 dengan
belan!a pembangunan diharapkan mengurangi tumpang tindih alokasi.
13
Dalam upaya me%u!udkan kesinambungan fiskal, maka langkah strategis yang
akan di!alankan oleh Pemerintah, yaituB
1i2 menurunkan defisit APBN se'ara bertahap menu!u kondisi seimbang atau
surplus, dan
1ii2 melakukan mana!emen pembiayaan anggaran yang optimal, efisien, dan
efektif.
Penurunan defisit APBN dimaksudkan agar tambahan beban pembiayaan, yang
terutama berasal dari utang, dapat dikurangi sehingga se'ara bertahap rasio utang
Pemerintah terhadap PDB men!adi semakin berkurang.
ementara itu, pengelolaan pembiayaan anggaran lebih diutamakan kepada
pembiayaan dari utang dalam negeri dan luar negeri, dengan pengelolaan yang sesuai
kebi!akan untuk men!aga kesinambungan fiskal, sedangkan penggunaan rekening
pemerintah di Bank )ndonesia dan pri8atisasi BUMN yang !umlahnya terbatas hanya
bersifat sementara.
e!alan dengan itu, format dan struktur APBN berubah dari :-A''ount men!adi )-
A''ount. =ormat dan struktur )-a''ount yang berlaku saat ini terdiri atas 1i2 pendapatan
negara dan hibah, 1ii2 belan!a negara, dan 1iii2 pembiayaan.
$on8ersi belan!a negara menurut klasifikasi ekonomi dari format lama ke format
baru disa!ikan dalam tabel belan!a negara berikut ini
$ebi!aksanaan APBN mungkin berbeda-beda menurut kebi!aksanaan umum yang
dilaksanakan. Mungkin kebi!aksanaan APBN )ndonesia tahun 2.&., tidak perlu lagi
1
Perubahan =ormat dan truktur APBN
A. Pengeluaran Rutin
'. Belanja Pega(ai
''. Belanja Barang
'''. )ubsidi Daerah
*t+n+m
',. Pemba-aran Bunga
. /i/ilan 0utang
1. Bunga
2. P+k+k
B. Pengeluaran Pembangunan
'. Pembia-aan 1upiah
1. Bunga 2redit Pr+gram
2. Bunga *bl.
1estrukt. Perbankan
''. Pembia-aan Pr+-ek
A. Penerimaan Dalam Negeri
'. Migas
''. N+n Migas
1. Pajak
2. Bukan pajak
- Pri3atisasi
- Asset re/+3er-
B. Penerimaan Pembangunan
'. Pinjaman Pr+gram
''. Pinjaman Pr+-ek
P P44N N554 4667 7A A1 1A AN N PP44N N4 411' 'MMAAAANN A. Penerimaan Negara dan Hibah
'. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan Perpajakan
a. Pajak Dalam Negeri
a.1. Pajak
Penghasilan
- Migas
- N+n migas
2. Penerimaan Bukan Pajak
a. Min-ak
b. 5as
B. Belanja Negara
'. Pemerintah Pusat
Pengeluaran 1utin
-
-
Pengeluaran pembangunan
''.Dana Perimbangan
8. 2eseimbangan Primer
D. )urplus9defisit Anggaran
4. Pembia-aan :;inan/ing<
T T - - A Ac cc co ou un nt t I I - - A Accc co ou unnt t
Berimbang & Dinamis
Desfsit dibiayai dengan sumber
Pembiyaan dalam & Luar Negeri
didasarkan atas asas berimbang dan dinamis. 9al itu, sekali lagi, tergantung pada
kebi!aksanaan umum yang meliputi perkembangan politik, ekonoini dan sosial budaya.
<. MA8AM KEBIJAKAN ANGGARAN
ebagaimana pembahasan terdahulu, $ebi!akan anggaran dapat dilakukan dengan
'ara anggaran berimbang* surplus* dan de+isit.
$ebi!aksanaan dalam penyusunan APBN maupun APBD di dasarkan pada asas
anggaran berimbang 1balan'e budget2. Anggaran berimbang artinya bah%a semua
pengeluaran disusun berdasarkan pada penerimaan untuk men'apai keseimbangan
antara penerimaan dan pengeluaran. Penempatan asas berimbang dalam kebi!akan
anggaran pada akhirnya akan mendapat kesamaan !umlah antara penerimaan dan
pengeluaran. Dengan kebi!akan berimbang diharaiikan kestabilan ekonomi dapat
dipertahankan dan dapat menghindarkan defisit. elain kebi!akan anggaran berimbang,
dikenal pula adanya anggaran surplus dan anggaran defisit.
Apabila belan!a lebih ke'il daripada anggaran, disebut sebagai anggaran surplus.
ebaliknya, apabila anggaran lebih ke'il daripada pengeluaran atau pengeluaran lebih
besar daripada anggaran, disebut anggaran defisit. Masing-masing kebi!akan anggaran
mempunyai ke'enderungan tersendiri. Pada sistem anggaran berimbang misalnya,
perekonomian 'enderung ber!alan stabil !ika dibandingkan dengan kebi!akan anggaran
defisit dan surplus.
$ebi!akan anggaran defisit 'enderung mendorong timbulnya tingkat inflasi yang
lebih tinggi. Dengan ditempuhnya pen'etakan uang untuk menutup defisit berarti
menambah !umlab uang yang beredar, dan selan!utnya akan mendorong naiknya tingkat
harga dan merosotnya nilai uang. $alau keadaan tersebut berlangsung terus-menerus
maka inflasi dapat ter!adi.
$ebi!akan anggaran surplus 'enderung menimbulkan ge!ala deflasi. urplus
anggaran dapat menimbulkan keadaan !umlah uang yang beredar semakin ke'il, yang
pada akhirnya menyebabkan tingkat harga 'enderung turun 1ge!ala deflasi2.
ebagaimana pembahasan sebelumnya $ebi!akan anggaran yang dianut di
)ndonesia sebelum tahun 2..& menggunakan anggaran berimbang dinamis, dan se!ak
tahun 2..& menggunakan kebi!akan anggran surplus"defisit.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bah%a kebi!akan anggaran sangat
mempengaruhi ekonomi suatu negara, dan berarti !uga ikut mempengaruhi tingkat
kemakmuran negara melalui ter'iptanya stabilitas moneter.
$elangsungan anggaran negara men!adi isu penting di saat krisis ekonomi yang
menimbulkan kerusakan di berbagai bidang telah meningkatkan beban belan!a APBN
dalam !umlah sangat besar. :ambahan beban tersebut meliputi alokasi dana APBN untuk
1!
1i2 pembayaran bunga program rekapitalisasi dan restrukturisasi perbankanB 1ii2
pembiayaan program ,aring Pengaman osialB dan 1iii2 membengkaknya kebutuhan
anggaran untuk subsidi, terutama subsidi BBM. Beban APBN !uga bertambah berat
sebagai akibat an!loknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya UD.
*leh karenanya mempertahankan kelangsungan anggaran negara merupakan salah satu
hal yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pemerintah, terutama menghadapi tahun J
tahun kedepan yang diprediksi akan men!adi tahun yang berat bagi bangsa ini.
Ran*4%man
&. $euangan Negara adalah analisis tentang sumber-sumber pendapatan negara
serta alokasi pendapatan.
2. ;andasan hukum APBN adalah UUD &3/0 pasal 2+ ayat &.
+. APBN adalah suatu daftan dan pen!elasan rin'i mengenai penerimaan dan penge-
luaran Negara dalam %aktu setahun.
/. :u!uan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan anggaran dan pengeluaran
negara.
0. =ungsi APBN adalah otorisasi, peren'anaan, penga%asan, alokasi, dsitribusi dan
stabilisasi.
4. Prinsip APBN adalah prinsip intensifikasi pendapatan dan efisiensi, efekti8itas
dalam pengeluaran dana.
5. A@as pemanfaatan APBN adalah mandiri, hemat, dan pena!aman prioritas pemba-
ngunan.
6. -ara penyusunan APBN adalah pemerintah menga!ukan (APBN ke DP(, DP(
membahas dalam sidang komisi APBN dengan penbaikan yang diperlukan. Bila
disetu!ui oleh DP( maka (APBN berubah men!adi APBN dan dapat dilaksanakan
oleh pemerintah. Bila (APBN tidak disetu!ui, pemerintah menggunakan APBN
tahun sebelumnya.
3. ;aporan keuangan pemerintah pusat yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa
$euangan harus disampaikan kepada DP( selambat-lambatnya 4 1enam2 bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
&.. e'ara garis besar APBN terdiri dari 0 1lima2 komponen utama yaitu 1i2 Pendapatan
Negara dan 9ibahB 1ii2 Belan!a NegaraB 1iii2 $eseimbangan PrimerB 1i82
urplus"Defisit AnggaranB dan 182 Pembiayaan.
;atihan Bab 2
P);)9AN HANDA
Pilihlah salah satu !a%aban yang paling tepat7
1"
&. Penyusunan anggaran pendapatan dan belan!a Negara tahun 2..0 diatur
berdasarkanK.
a. UUD &3/0 pasal 2+
b. UUD &3/0 pasal ++
'. UU No. &5 tahun 2..+
d. UU () No. &4 tahun &33/
e. $ep. Pres. No. &4 tahun &33/
2. Pedoman penerimaan dan pengeluaran anggaran negara dalam melaksanakan
kegiatan kenegaraan adalah . . .
a. Arti APBN d. Prinsip APBN
b. :u!uan APBN e. Asas APBN
'. =ungsi APBN
+. Berikut ini penerimaan negara yang meliputi>
&. Has alam +. Bantuan program
2. Pa!ak penghasilan /. ;aba bersih
Lang termasuk penerimaan dalam negeri di luar migas adalah . .
a. & dan 2 d. 2 dan /
b. & dan + e. + dan /
'. 2 dan +
/. Berikut ini pengeluaran negara yang meliputi>
&. :un!angan beras
2. Uang makan
+. Belan!a nonpega%ai
/. ubsidi BBM
Lang termasuk belan!a pega%ai adalah . ,
a. & dan 2 d. 2 dan /
b. & dan + e. + dan /
'. 2 dan +
0. ,umlah penerimaan tahun 2... adalah (p 2&3.4.+,6 miliar dan !umlah
pengeluaran adalah (p 2&3.4.+,6 miliar. :ahun berikutnya baik penerimaan
maupun pengeluaran naik sebesar &&,3 (. $ebi!akan anggaran demikian disebut . .
a. defisit d. surplus dan dinamis
b. surplus e. berimbang dan dinamis
'. berimbang
4. :u!uan APBN adalah . .
a. sebagai pedoman kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah
1#
b. sebagai anggaran kegiatan yang dipergunakan setiap departemen
'. untuk mengalokasi dana
d. untuk rnengalokasikan penerimaan pemerintah
e. untuk menentukan anggaran pemerintah"negara
5. Berikut ini yang merupakan komponen pa!ak dalam negeri adalah K.
a. Pa!ak pertambahan nilai, pa!ak ekspor dan pa!ak bumi dan bangunan
b. -ukai, bea masuk dan pa!ak penghasilan
'. Pa!ak pertambahan nilai, 'ukai dan pa!ak penghasilan
d. bea msuk, 'ukai dan Pa!ak pertambahan nilai
e. Pa!ak ekspor, 'ukai dan bea masuk
6. :u!uan kebi!akan fiskal adalah menyeimbangkan anggaran, artinya . .
a. anggaran pendapatan sama dengan anggaran belan!a
b. anggaran pendapatan lebih besar dan anggara belan!a
'. anggaran rutin sama dengan penerimaan pembangunan
d. anggaran pembangunan sama dengan penerimaan pembangunan
e. anggaran pendapatan pembangunan sama dengan anggaran biaya rutin
3. Berikut ini prinsip penyusunan APBN
a. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan Aspek Pendapatan
&. )ntensifikasi penerimaan anggaran dalam hal !umlah dan ke'epatan
penyetoran.
2. 9emat, tidak me%ah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
+. )ntensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara, misalnya
se%a atas penggunaan barang-barang milik negara.
/. :erarah, terkendali sesuai dengan ren'ana, program"kegiatan.
0. Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dari
denda yang telah di!an!ikan.
Lang merupakan prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pendapatan adalah
K.
a. &, 2, dan +
b. &, +, dan 0.
'. &, /, dan 0
d. 2, +, dan /
e. +, /, dan 0
1$
&.. Pengeluaran pemerintah yang mengakibatkan kenaikan daya beli masyarakat
adalahK.
a. pa!ak
b. hibah
'. subsidi
d. Belan!a modal
e. dana perimbangan
)). CA)
,a%ablah pertanyaan-pertanyaan di ba%ah ml dengan singkat dan !elas7
&. ,elaskan tu!uan APBN7
2. Uraikan satu persatu fungsi APBN7
+. ,elaskan prinsip APBN ditin!au dan aspek pendapatan dan aspek pengeluaran
/. ebut 0 komponen utama APBN
0. ebutkan dan !elaskan sumber-sumber penerimaan dalam APBN7
4. ebutkan dan !elaskan !enis-!enis pengeluaran dalam APBN7
5. Bagaimanakah pertanggung !a%aban pengelola keuangan negara
6. ,elaskan langkah penyusunan APBD
3. ,elaskan kebi!akan APBN 2..0
&.. Apakah pengaruh kebi!akan anggaran defisit dan surplus terhadap perekonomian
nasional
LEMBAR KERJA SIS=A : No. " 9 SM II 9 Ke$as 2
MA:C() > $euangan Negara
GA$:U PCNHC(,AAN> & !am pela!aran
/0 menit
Nama is%a > KKKKKKKKKKKKKK..
$elas > KKKKKKKKKKKKKK..
&. ,elaskan fungsi dan kegunaan penyusunan APBN 7
,a#ab -
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
1%
Nilai Paraf
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
2. ,elaskan tentang APBN yang defisit
,a#ab -
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
+. ,elaskan 'ontoh sumber penerimaan dalam negeri7
,a#ab-
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
/. ,elaskan sumber penerimaan luar negeri 7
,a#ab-
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
0. Buatlah rangkah-langkah dalam penyusunan APBN7
,a#ab -
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
4. Bagaimanakah prinsip penyusunan APBN ditin!au dari aspek pendapatan# ,a#ab
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
5. ,elaskan pendapat Anda tentang pengeluaran negara7
,a#ab-
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
2&
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
6. ,elaskan dampak APBN terhadap kegiatan perekonomian7
,a#ab-
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..
PEKA EK)N)MI
Pada tanggal &4 Agustus 2../, pemerintah telah menyampaikan (an'angan Anggaran
Pendapatan dan Belan!a Negara atau (APBN tahun 2..0 beserta dokumen Nota
$euangan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyusunan (APBN 2..0
menggunakan format baru yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor &5 :ahun
2..+ tentang $euangan Negara. (APBN 2..0 !uga punya makna transisi karena
dibahas oleh pemerintah dan DP( sekarang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah dan
DP( baru.
$arena dalam masa transisi, pemerintah dengan Panitia Anggaran DP( telah sepakat
bah%a (APBN 2..0 harus memberikan ruang yang 'ukup bagi pemerintah dan DP(
hasil Pemilihan Umum 1Pemilu2 2../ untuk menentukan prioritas kebi!akan dalam APBN
2..0.
DP( dan pemerintah sekarang bertanggung !a%ab untuk menghindari kemungkinan
ter!adinya ke8akuman dalam pengelolaan keuangan negara karena belum adanya UU
APBN yang merupakan landasan hukum bagi setiap pelaksanaan kegiatan di bidang
keuangan negara. Di samping itu, tentu melan!utkan konsolidasi fiskal yang sudah
dilaksanakan se!ak tahun 2....
Pem+erantasan KKN
$edepan, se!alan dengan amanat UU No.&5 :ahun 2..+ tentang $euangan Negara akan
pula diterapkan se'ara penuh anggaran berbasis kiner!a di sektor publik, agar
penggunakan anggaran tersebut bisa dinilai kemanfaatan dan kegunaannya bagi
masyarakat. ,elas ada keinginan yang kuat dari Pemerintah bah%a mulai tahun depan
pengelompokan atas anggaran belan!a rutin dan anggaran belan!a pembangunan tidak
21
boleh dipergunakan lagi, karena telah menimbulkan peluang ter!adinya duplikasi,
penumpukan, dan penyimpangan anggaran.
e!alan dengan ren'ana !angka menengah sebagai penun!ang penerapan perubahan
format baru dan anggaran berbasis kiner!a, beberapa langkah penting yang akan
ditempuh, yakni pertama penyempurnaan format anggaran, dan kedua, penyelesaian
standar akuntansi pemerintah dan penyusunan nera'a dan kekayaan negara.
,elas, pemerintah saat ini sedang giat-giatnya melakukan reformasi yang siginifikan di
bidang keuangan negara dalam upaya untuk memberantas $$N, dan dimulai dari
rumahtangganya sendiri. Upaya ini akan men!adi kado bagi pemerintah yang akan
datang yang sangat berharga untuk men'iptakan pemerintah yang bersih dan
transparan.
22

Das könnte Ihnen auch gefallen