Sie sind auf Seite 1von 11

Hukum dan Kaidah Ekonomi Islam

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi


Islam yang dibimbing oleh Ibu Multifiah
Oleh:
Assa Octora (0810233008)
Bimanda (08102330!8)
"irman Hadi K (08102330#$)
%&'&(A) AK&)*A)(I
"AK&+*A( EKO)O,I
&)I-E'(I*A( B'A.I%AA
0
/a0tar Isi
H&K&, EKO)O,I I(+A,11111111111111111111112
Hakikat Hukum Ekonomi111111111111111111111121222
(um3er Hukum Ekonomi Islam11111111111111111112112
,a4ha35ma4ha3 "i6h dan im7likasi Kontem7orer111111111112118
Kaidah 9erilaku Ekonomi dalam Ekonomi Islam11111112211222$
9erilaku 'asional dan +in:kun:an Etik2222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222$
Etika dan Keadilan /istri3uti01111111111111111111112228
Etika dan 9eran 9emerintah111111111111111111111122#
1
H&K&, EKO)O,I I(+A,
Hakikat Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi adalah pernyataan mengenai kecenderungan suatu pernyataan
hubungan sebab akibat antara dua kelompok fenomena. Semua hokum ilmiah adalah
hukum dalam arti yang sama, akan tetapi hukum-hukum ilmu ekonomi tidak bisa setepat
hukum ilmu-ilmu pengetahuan alam. Hal ini disebabkan karena ilmu ekonomi adalah
ilmu pengetahuan sosial, dengan demikian harus menghadapi banyak orang yang
dikendalikan oleh banyak motif. emudian data ekonomi tidak sa!a banyak !umlahnya
tetapi data itu sendiri bisa berubah dan banyak faktor yang tidak dapat diketahui dalam
situasi tertentu. arena itu hukum ekonomi dilukiskan sebagai hipotesis-hipotesis karena
kebenaran dan beroprasinya tergantung pada begitu banyak faktor yang "ariabel dan tidak
dapat dipastikan sepenuhnya. #alaupun kurang eksak daripada ilmu-limu pengetahuan
alam tetapi ilmu ekonomi !auh lebih eksak daripada ilmu-ilmu sosial lainnya.
(um3er Hukum Ekonomi Islam
eunikan hukum islam ialah keluasan dan kedalaman asas-asasnya menganai seluruh
masalah umat manusia yang berlaku sepan!ang masa. Seluruh dasar dan sumber hukum
islam merupakan muk!i$at yang tetap dan kekal. %ada dasarnya terdapat empat sumber
hukum islam &
a. itab Suci 'l (ur)an.
Merupakan sumber hukum islam yang abadi dan asli, 'l (ur)an merupakan
amanat sesungguhnya yang disampaikan 'llah melalui ucapan *abi Muhammad
S'# untuk membimbing umat manusia. 'manat ini bersifat uni"ersal, abadi dan
fundamental. itab suci 'l (ur)an itu tidak diciptakan, namun merupakan amanat
yang telah disampaikan 'llah kepada *abi S'#. #ahyu Ilahi mengalir melalui
hati *abi selama !angka +aktu kira-kira dua puluh tahun, namun kata-kata,
ungkapan dan gaya bahasanya ditimbulkan dengan ide ide tanpa kendali sadar
*abi S'#. Selama lebih dari tiga belas abad 'l (ur)an telah memberikan
bimbingan yang diperlukan oleh umat manusia. ,an itu merupakan !aminan
bah+a ia akan berlan!ut untuk men!adi petun!uk sepan!ang masa dan kepalsuan
-
tidak akan pernah dapat mengalahkannya. 'l (ur)an berbicara pada semua
tingkatan, dan berusaha mencapai semua !enis pengertian, melalui perumpamaan,
persamaan, argumentasi, penelitian, pandangan dan penelitian mengenai
fenomena alam, dan hukum-hukum alam, moral dan spiritual. 'l (ur)an tidak
hanya mengenai rincian tentang pentingnya menyusun dan memelihara hubungan
erat dengan .uhan tetapi !uga men!elaskan semua yang mungkin diperlukan untuk
memenuhi kehidupan sosial yang lengkap.
b. Hadits dan Sunnah.
Sunnah secar harfiah berarti /cara, adat istiadat, kebiasaan hidup0 mengacu pada
perilaku *abi S'# yang di!adikan teladan1 Sunnah sebagian besar didasarkan
pada praktek normatif masyarakat di $amannya. 2aik Sunnah maupun Hadits
yang se$aman dan sma hakikatnya pada tahap paling dini setelah *abi S'#
itulah yang mereka !adikan kaidah. Hadits biasanya merupakan carita sangat
singkat, yang pada pokoknyaberisi informasi mengenai apa yang dikatakan,
diperbuat, disetu!ui, dan tidak disetu!ui oleh *abi S'#. Hadits adalah sesuatu
yang bersifat teoritik sedangkan Sunnah adalah pemberitahuan sesungguhnya.
Sunnah tidaklah dapat disimpulkan dari praktek sesungguhnya tetapi hanya dari
Hadis yang disampaika secara tegas.
c. I!ma).
Merupakan konsensus baik dari masyarakat maupun para cendekia+an agama.
I!ma) adalah suatu prinsip isi hukum baru yang timbul sebagai akibat dalam
melakukan penalaran dan logikanya menghadapi suatu masyarakat yang meluas
dengan cepat, seperti halnya masyarakat Islam dini, yang bermula dengan para
sahabat dan diperluas kepada generasi-generasi berikutnya. I!ma) tidak hanya
dimaksudkan unutk melihat kebenaran di masa kini dan di masa yang akan dating
tapi !uga untuk membina kebenaran di masa lampau. I!ma)lah yang menetukan
apakah dulunya Sunnah *abi itu, dan bagaimana penafsiran 'l (ur)an yang
benar. arena itu I!ma) merupakan faktor yang paling ampuh dalam memecahkan
kepercayaan dan praktek rumit kaum muslimin.
3
d. I!tihad atau (iyas.
I!tihad berarti meneruskan setiap usaha untuk menentukan sedikit banyaknya
kemungkinan suatu persoalan Syariat. %engaruh hukumnya ialah bah+a pendapat
yang diberikan mungkin benar, +alaupun mungkin sa!a keliru. I!tihad
mempercayai sebagian pada proses penafsiran dan penafsiran kembali, dan
sebagian pada deduksi analogis dengan penalaran. 'kibatnya Hukum Islam
berkembang bersamaan dengan munculnya masalah-masalah baru se!ak $aman
*abi, dan diciptakan kembali, ditafsirkan dan ditaffsirkan kembali sesuai dengan
keadaan-keadaan yang berubah. ,i abad-abad dini islam, pendapat pribadi
merupakan alat pokok I!tihad. .etapi ketika asas-asas hukum telah ditetapkan
secara sistematis, hal itu kemudian digantikan oleh (iyas. %eranan (iyas adalah
memperluas hukum ayat kepada soal-soal yang tidak termasuk dalam bidang
syarat-syaratnya, dengan alasan sebab /efektif0 yang biasa bagi kedua hal tersebut
dan tidak dapat dipahami dari pernyataan mengenai hal yang asli.
e. %rinsip-prinsip Hukum 4ainnya.
'da prinsip-prinsip hukum lain yang hanya diterima oleh sebagaian kecil dari
mereka dan perlu di!elaskan secara singkat yaitu&
1. Istihsan1
Secara harfiah artinya adalah menganggap sesuatu itu baik dan benar.
Menurut /usul 5i6h0, secara teknis menyatakan pengabaian pendapat yang
dihasilkan melalui penalaran analogi dengan lebih menyukai suatu pendapat
berbeda yang didukung oleh pembuktian yang lebih kuat.
-. Istislah
Istislah berarti melarang atau mengi$inkan suatu hal semata-mata karena
ia memenuhi suatu /maksud yang baik0, +alaupun tidak ada bukti !elas pada
sumber yang di +ahyukan untuk mendukung tindakan semacam ini.
3. Istishab
Istishab yaitu sebagai alat pembelaan, dan bukan untuk menetapkan suatu
pernyataan.
7
32; ,a4ha35ma4ha3 "i6h dan im7likasi Kontem7orer
2anyaknya perbedaan-perbedaan hukum islam sebagai latar belakang untuk memahami
hukum dan asas-asas ekonomi antara mah$ab itu berkaitan dengan kepentingan manusia,
akan tetapi perbedaan itu dapat memperlu+es kita dalam menafsirkan dan menerapkan
5i6h yang merupakan kumpulan ketentuan hukum.
8
Kaidah 9erilaku Ekonomi dalam Ekonomi Islam
,ari 'ksioma Menu!u aidah %erilaku Ekonomi
%erangkat aksioma yang di identifikasikan dalam bab-bab sebelumnya yaitu kesatuan,
kese!a!aran, kehendak bebas, dantanggung !a+ab, merupakan dasar untuk
mendedukasikan kaidah-kaidah ekonomi tentang ekonomi islam.
9erilaku 'asional dan +in:kun:an Etik
9i: Etika dan %erilaku ;asional
;asionalitas dalam islam ditentukan dalam suatu cara sedemikian rupa
sehingga ketentuan-ketentuan etik dan urgensi ekonomi berpadu baik pada
dataran filosofis maupun social. eyakinan akan .uhan mendorong seorang
muslim representatif bertindak tanpa adanya keterpaksaan etik. eyakinan
akan tuhan adalah ide dunia akhirat yang mempengaruhi perilaku ekonomi.
,engan persepsi demikian itu, perilaku rasional akan di definisikan secara
cukup luas bagi ekonomi islam, hingga mencangkup pahala bagi perbuatan-
perbuatan baik di akhirat. .anggung !a+ab, yang membuat indi"idu secara
moral terikat !uga berbuat untuk kese!ahteraan masyarakat dan mengurangi
maksimalisasi self-interest yang tak kenal puas. ,alam masyarakat islam
/milik 'llah lah +arisan langit dan bumi0 9(.S. 3&<0:. arena itu adalah
masuk akal bertindak sebagai pemegang amanah berdasarkan ketentuan 'l-
(uran nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya.
9ii: %rioritas ebebasan Indi"idu
Isalam mengakui kebebasan indi"idu sebagai nilai yang absolute, tetapi
membatasinya !ika pelaksanaan !elas-!elas bertentangan dengan bangunan
social yang baik
=
9iii: Etika dan %erilaku konsumen
.eori ekonomi neo-klasik model #alraisan dengan tegas menolak pengaruh
factor etika dalam proses pembuatan kebi!akan oleh para konsumen 9dan
produsen:. Menurut teori neo-klasik, perilaku yang rasional adalah perilaku
yang mementingkan diri sendiri. ,engan demikian, misalnya perilaku
seorang konsumen adalah rasional apabila dia mengukur kebesaran ekonomi
berdasarkan !umlah uang yang dimilikinya sendiri. Ini merupakan asumsi
preferensi sikap mementingkan diri sendiri yang mutlak fundamental dalam
teori nilai modern. Sekarang sikap mementingkan dirisendiri akan
ditempatkan sebagai sebuah fakta kehidupan bahkan dalam ilmu ekonomi
islam, tetapi itu tidak dipakai sebagai fundamental dalam model-model
masyarakat muslim, yakni dalam masyarakat islam. arena islam menuntut
penggabungan perilaku-etik dan ekonomi umat manusia. >leh karena itu
islam tidak mementingkan kepentingan pribadi sa!a, tetapi !uga
mementingkan kepentingan bersama, mengingat bah+a setiap manusia
adalah mekhluk indi"idu dan social, maka cukup la$im baginya bertindak
secara rasional tetapi tetap komit terhadap cita-cita dan tu!uan tertentu,
khususnya yang terkait dengan upaya peningkatan kese!ahteraan orang
miskin.
9i": >ptimalitas-%areto Sebagai Hukum %ilihan-Sosial
Salah satu konsep dasar ekonomi klasik, yaitu, prinsip >ptimalitas %areto,
tidak cukup memadai sebagai pedoman bagi ilmu ekonomi islam, ini karena
prinsip tersebut tidak memiliki muatan etik sebagaimana di dalam ekonomi
islam. 'lasan kenapa islam tidak menerima optimal pareto sebagai sesuatau
yang fair adalah ia mengandung sikap netral terhadap pemerataan, dan
hokum optimalitas pareto itu menutup mata terhadap masalah apakah
seseorang itu kaya atau miskin. 'pabila optimalitas pareto di!alan kan maka
akan teradi ketidakseimbangan, sedangkan ekonomi islam ingin
me+u!udkan masyarakat yang seimbang.
?
Etika dan Keadilan /istri3uti0
Salah satu perhatian pokok ilmu ekonomi islam adalah me+u!udkan keadilan
distributi"e. arena itu, semua keadaan ekonomi yang didasarkan pada
ketidakseimbangan harus diganti dengan keadaan yang memenuhi tuntutan
keseimbangan. ,engan kata lain ekonomi islam akan berusaha memaksimalkan
kese!ahteraan @total) dan bukan hanya kese!ahteraan mar!inal
9i: Mengurangi etidakseimbangan %endapatan
,imana pendapatan terkecil seseorang akan diimbangi dengan
ketidakse!a!aran yang terburuk. 'kibatnya orang dapat dengan mudah
terperangkap dalam suatu keadaan yang di dalamnya pendapatan lebih
banyak diberikan kepada yang kurang membutuhkan. eadaan demikian
tidak bias diterima oleh ekonomi islam.
9ii: %erubahan structural
,engan adanya tuntutan Islam terhadap kese!ahteraan total, bukan hanya
kese!ahteraan mar!inal, tidak bisa dielakkan, perubahan structural akan di
butuhkan dimana sa!a ketika keadaan yang ada tidak se!alan dengan
aksioma keseimbanganA kese!a!aran. .etapi, sekali lagi, ilmu ekonomi neo-
klasik tidak banyak membantu karena bersikeras pada optimalitas-pareto
berarti mendukung ststus-6uo, +alaupun status-6uo itu didasarkan pada
!enisketidakadilan yang paling kasar. ,engan begitu di butuhkan adanya
perubahan structural di dalam pendistribusian ekonomi
<
Etika dan 9eran 9emerintah
ebebasan manusia, secara umum, kebebasan pelaku ekonomi, secara khusus, secara
langsung. Ini semua dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga kebutuhan orang-
orang yang kurang beruntung dalam masyarakat memperoleh prioritas dibanding yang
lain, dan pembatasan tentang berapa besar yang didapat orang kaya dalam setiap keadaan
ekonomi, dapat ditetapkan. %eran *egara dalam ruang ekonomi !elas akan luas, khusus
nya ketika akan menciptakan tata social.
.aleghani menempatkan peranan utama pada *egara dalam upaya merestrukturisasi hak-
hak property pribadi. Misalnya *egara akan menghapus institusi-institusi yang tidak
ekonomis dan tidak etis dalam feodalisme. %eranan *egara !uga penting dalam men!amin
standar hidup minimum terhadap kalangan yang kurang beruntung dalam masyarakat.
Secara umum pembagian barang-barang umum akan muncul dalam masyarakat islam
B
(um3er 'e0erensi
)a6<i= (>ed )a?a3 Heider2 2003 (,en::a:as Ilmu Ekonomi Islam)
,annan= ,uhammad A3dul (Ekonomi Islam *eori dan 9raktek)
10

Das könnte Ihnen auch gefallen