Sie sind auf Seite 1von 22

Radioaktivitas dan Usia Bumi

2.1 Penentuan Usia


bumi PreRadioaktivitas
Fitri Oktafiani



Waktu Relatif :
Hukum Superposisi
Original horizontality
Lateral continuity
Cross cutting
relationship
Inclusion
Fossil succession


Para geolog menggunakan dua pendekatan berbeda untuk
menentukan waktu geologi
Waktu Absolut :
Menggunakan
pengukuran usia
dalam satuan tahun.










James Usher : Perhitungan berdasarkan Bible bahwa usia
bumi 6000 tahun.
Berdasarkan akumulasi strata sedimentasi yg sudah
diketahui.

William Thomson (Lord Kevin) 1899 :
Fisikawan Inggris
Menemukan kelajuan panas yg melalui interior bumi
Mengasumsikan bumi awalnya adalah molten rock.
Gradien termal dalam kerak bumi ditentukan oleh perbedaan suhu
(yaitu titik leleh batu karang dikurangi dengan suhu permukaan) dan
berkurang sebagai ketebalan kerak bumi. Dengan begitu fluks kalor
itu sampai kepermukaan dan sebagai akibat tingkat pemadatan
ditentukan oleh konduktivitas panas kerak bumi; fluks kalor pasti
sudah ada setelah hanya 25 juta tahun.
Problem :
Keluaran panas pada matahari yg diterima bumi per
satuan luas di jari jari orbit Bumi :
S = 1360 W m
-2
keluaran panas total matahari yang didapat seharusnya
3,8 x 10
26
W.

Energi gravitasi
Karena penyusutan matahari, dan kapasitas kalor
sederhana dari suatu permulaan matahari sangat panas.


tingkat energi disipasi ini akan cukup untuk 20 juta tahun

J
R
GM
E
c
41
2
10 4 . 2
5
3
= =
Strutt (1906) (yg kemudian Lord Rayleigh) :
Menemukan distribusi radioaktif pada batuan beku
melebihi yg dibutuhkan untuk menghasilkan flux
geothermal. Strutt mengusulkan bahwa keradioaktifan
bumi dihasilkan pada kerak bumi dengan ketebalan
beberapa sepuluh kilometer
Unsur Radioaktif dan Prinsip
Penanggalan Radiometric
Henry Bacquerel (1852-1908) :
1896 menemukan bahwa Uranium diemisikan energi partikel.
Bekerja dengan Marie dan Pierre Curie mengembangkan teori
radioaktivitas alami.
Diketahui bahwa material batuan mengandung radioaktivitas.
Ernst Rutherford & Frederick Saddy (1902) :
Peluruhan radiaktif : perubahan dr 1 unsur menjadi unsur lain
karena ketidak stabilan elektron.
Parent Isotope Daugther Isotope
Akumulasi progresif pada daughter isotope dibatu bisa menjadi
dasar u/ mengukur waktu geologis.
Unsur Radioaktif dan Prinsip
Penanggalan Radiometric
The law of radiactive decay
Setiap radioisotope memiliki probabilitas
peluruhan yg konstan.
Dapat diprediksi waktu paruhnya.
Setiap radioisotope memiliki waktu yg
berbeda.
Tidak ada yg dapat merubah waktu paruh
baik itu tekanan, suhu maupun
magnetisasi.

Kebanyakan semua pengukuran usia batuan dan mineral
menggunakan satu atau lebih dari 4 skema peluruhan, antara
lainnya yaitu : U
238
, U
235
, Rb
87
dan K
40
.


Tidak ada hal-hal secara fisika dalam bumi yg dapat
mempengaruhi probabilitas peluruhan , laju peluruhan
sebanding dengan:


Saat t = 0 :

Waktu paruh :



t
e N N

=
0
N
dt
dN
=

t
69315 . 0 2 ln
2
1
= =
Daughter Decay Scheme :

Jika disubstitusikan pada saat t= 0 :


Sehingga :
( )
t
e N N N D

= = 1 *
0 0
t
t
e N
e N
N
D

=
0
0
) 1 ( *
1
*
=
t
e
N
D

Penanggalan K
40
-Ar
40
Pengukuran paling sederhana menggunakan daughter
isotope :

dimana :
dan
Keterbatasan : hilangnya Argon oleh proses difusi,
yang telah dipelajari sebagai fungsi suhu dgn range
yg luas pd mineral.
Biasanya digunakan untuk penuntuan umur batuan
beku gunung api.

( ) 1
40 40
=
t Ar
e K Ar

Ca Ar
+ = 105 . 0 =
Ar
Penanggalan fisi spontan U
238
Banyaknya jejak pembelahan inti T dapat
diperlakukan sebagai akumulasi produk anak dari
pembelahan ini secara spontan :


Tampang lintang fisi neutron pada U
238
yaitu
dan
rasio harian U
238
/U
235
=137,88 adalah konstan di
dalam hampir semua material geologi, sehingga :

1
238
=
t
F
e
U
T

235
U T
N
|o =
235
U T
N
|o =
Penanggalan fisi spontan U
238

Dari dua pers. diatas didapatkan :

Kelemahannya : metodenya merupakan akumulasi
yang hanya bergantung pada pengukuran rasio T/Tn
dan bukan pada perhitungan absolut jumlah jejak
radiasinya.

|o


) 1 (
) 2 (
235
238

=
t
F
N
e
U
U
T
T
Penanggalan Rb-SR
Dengan menggunakan pers D* :

Nilai-nilai perbandingan antara Rb
87
dan Sr
87
merupakan isotop dari Sr
86
yang nonradiometri,
sehingga :

Teknik Rb Sr bermanfaat dalam pengujian sejarah
metaforik batuan.
) 1 (
87
0
87 * 87
0
87 87
+ = + =
t
e Rb Sr Sr Sr Sr

) 1 (
86
87
86
0
87
86
87
+ =
t
e
Sr
Rb
Sr
Sr
Sr
Sr

Penanggalan Rb-SR

Berdasarkan persamaan (2), rumus reaksi peluruhan U
238
-Pb
206

dan U
235
-Pb
207
dapat ditulis sebagai berikut :




Pb (timbal) tidak semuanya merupakan hasil peluruhan
uranium, isotop Pb tersebut adalah isotop Pb
204
yang dapat kita
asumsikan jumlahnya tetap sejak terbentuknya bumi hingga
saat ini.
) 1 (
) 1 (
235
204
235
204
207
0
204
207
238
204
238
204
206
0
204
206
+ =
+ =
t
t
e
Pb
U
Pb
Pb
Pb
Pb
e
Pb
U
Pb
Pb
Pb
Pb

Dengan membandingkan pers. dan melakukan


normalisasi terhadap uranium yang bukan radiogenik
maka diperoleh persamaan :



dimana :


(U
235
/U
238
= 1/137.88=0,007253)



) 1 (
) 1 (
235
204
235
238
204
238
204
207
0
204
207
204
206
0
204
206

t
t
e
Pb
U
e
Pb
U
Pb
Pb
Pb
Pb
Pb
Pb
Pb
Pb

( )
( )
( )
( )
(

+
(

=
204
206
0
238
235
204
207
0
204
206
238
235
204
207
1
1
1
1
238
235
238
235
Pb
Pb
e
e
U
U
Pb
Pb
Pb
Pb
e
e
U
U
Pb
Pb
t
t
t
t

Persamaan diatas merupakan hubungan linear antara


Pb
207
/Pb
204
dan Pb
206
/Pb
204
.

Umur t mungkin dihitung dari gradient ini.
Nilai rasio Pb
207
/Pb
204
dan Pb
206
/Pb
204
yang
digunakan untuk menentukan umur bumi diantaranya
diukur dari rasio batuan-batuan bumi yang diyakini
paling tua dan batuan-batuan meteorit.

Das könnte Ihnen auch gefallen