Sie sind auf Seite 1von 17

LAPORAN RESMI

TEKNIK KONTROL INDUSTRI


PERCOBAAN 2



DOSEN :
EKA PRASETYA, S.ST, MT

Disusun oleh :
Indra Wahyudi
2 D3 ELIN A
(1303121014)


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
2013/2014
Percobaan 2
SIMULASI PACKING LINE

I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum simulas PLC ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui aplikasi aplikasi daripada PLC
2. Memahami dasar dasar intruksi PLC
3. Memahami kasus kasus yang terjadi di kehidupan sehari hari.


II. DASAR TEORI
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem
kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor
terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya. Dengan kata lain, PLC menentukan
aksi apa yang harus dilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran
atau besaran yang diamati. PLC merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram
dengan bahasa program seperti ladder diagram, statment list, dan function chart.

1. I/O Module
Input/Output dapat berupa Digital atau analog yang biasanya menggunakan
optically coupling. Input Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar
PLC menuju ke dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada yang
terbatas atau dibatasi, dan ada juga yang bisa ditambah. Output modul juga memiliki
terminal yang menghubungkan signal dari dalam PLC ke luar PLC, dan nantinya dapat
dihubungkan dengan berbagai aktuator, seperti lampu, solenoide, motor, bahkan relay.
2. CPU
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari plc. cpu ini berfungsi untuk
melakukan komunikasi denngan pc atau consule, interkoneksi pada setiap bagian plc,
mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem. CPU terdiri
dari Mikroprosesor , Mikroprosesor terdiri atas Arithmatic and Logic Unit (ALU), unit
kontrol dan sejumlah kecil memori unit yang sering disebut register. Tugas dari ALU
adalah untuk melakukan operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
sebagainya) dan logika (operasi OR, AND, NOT, dan sebagainya).

3. MEMORI
Program yang dijalankan mendapat perhatian khusus selama proses operasi dan
karenanya perlu suatu memori yang disebut memori program yang dapat dibaca oleh
prosesor. Pemilihan memori program harus didasarkan atas pertimbanganpertimbangan
sebagai berikut :
Harus cukup sederhana dan mudah untuk memodifikasi atau membuat program baru.
Harus cukup cepat atau tidak ada delay untuk operasi dengan prosesor.
Terdapat tiga jenis memori yang sering digunakan, yaitu RAM, EPROM,dan
EEPROM)

Keuntungan Menggunakan PLC

Keuntungan dalam penggunaan PLC :
o
Desain lebih mudah diubah karena menggunakan software.


o
Implementasi lebih singkat.


o
Modifikasi lebih mudah dilakukan.


o
Lebih murah.


o
Perawatan lebih mudah.


o
Kehandalan tinggi.
- Simulator LadSim
Simulator LadSim adalah sebuah piranti perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
mensimulasikan progaram PLC yang dibuat pada komputer dan dapat melihat pergerakan I/O
yang telah dibuat berdasarkan program.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam simulasi menggunakan simulator LadSim adalah:
LadSim Kontrol
Penempatan Kontrol dalam Rung
Membuat Branch (Cabang)
Penambahan Rung Baru
Memasukan Rung
Menghapus Rung
Pengetesan Lader Diagram

- LadSim Kontrol

Menu Kontrol pada simulator LadSim ditampilkan pada toolbar seperti dibawah ini:
























Gambar 2.1 Menu Kontrol LadSim
Keterangan fungsi kontrol:



Normally Open Contact (NO)



Normally Closed Contact (NC)



Output (O)



Latching Output (L)



Unlatching Output (U)



Reset



Timer



Counter



Bit Shift Left



Bit Shift Right
Penempatan Kontrol dalam Rung





































Gambar 2.2 Penempatan Kontrol dalam Rung


Untuk menempatkan kontrol ke dalam Rung, dengan cara Drag pilihan dari Control box
kedalam Rung. Dalam proses memasukan kontrol kedalam Rung pertama arahkan pointer mouse ke
dalam Control Box pilih kontrol mana yang akan digunakan klik kiri pada mouse sambil menarik
gambar kontrol dari Control box ke dalam ladder Diagram, arahkan pada rung yang dkehendaki,
kemudian lepaskan tekanan pada tombol klik kiri pada mouse. Mengulangi langkah sampai ladder
diagram yang dirancanakan terbentuk.

Pada saat pengambilan kontrol dari Control box ke dalam ladder logic diagram harus
melakukan pengidentifikasian kontrol yang akan digunakan, akan muncul toolbox seperti dibawah
ini;


































Gambar 2.3 Identifikasi kontrol yang akan digunakan


Dalam toolbox input terdapat pilihan untuk pengamatan dari kontrol yang dipakai, diantaranya
adalah :

Input

Output

Flag

Timer

Counter

Register Bit

Setelah pilihan pada toolbox dipilih, kemudian klik OK pada toolbox tersebut.

1.3 Membuat Branch (Cabang)


Percabangan digunakan pada ladder logic diagram untuk mendapatkan intruksi OR. Dengan
menggunakan percabangan ini (fungsi OR) dapat difungsikan sebagai penggerak multi kondisi di
dalam program PLC.
Contoh:


Terdapat dua buah input, yaitu IP0 dan IP1 dan bila salah satu aktif (swicth ON), pada bagian
output OPO akan aktif.

Gambar ladder logic circuit:









Gambar 2.4 Ladder Diagram


Untuk membuat branch (cabang) di LadSim, pertama klik tombol Add Branch dari edit
menu. Klik salah satu tempat yang akan ditempatkan branch yang pada awalnya lebih dahulu telah
terpasang Rung. LadSim akan muncul konfirmasi branch apakah disetujui atau tidak.



































Gambar 2.5 Membuat Branch baru

Penambahan Rung Baru


Rung dalam ladder diagram sebagai media penyimpanan informasi agar output aktif yang
berasal dari input yang memiliki kondisi aktif.

Contoh:


Dua buah kamar memiliki kontrol lampu yang sama. Ketika berada dikamar satu dinyalakan
maka lampu dikamar dua akan menyala juga. Kemudian kontrol lampu ingin dirubah menajadi
ketika berada dikamar satu lampu dinyalakan maka lampu dikamar dua tidakakan menyala, begitu
pula kebalikanya bila lampu dinyalakan maka lampu dikamar lainnya tidak akan menyala.

Gambar ladder menggunakan satu rung:










Gambar 2.6 Ladder untuk pengontrol 2 lampu


Cara kerja ladder diatas ialah bila berada dikamar satu IP0 atau kamar dua IP1 dan bila lampu
kamar satu OP0 diaktifkan maka lampu kamar dua OP1 akan aktif pula begitu juga kebalikanya.
Agar penggunaanya efektif, maka menggunakan ladder seperti gambar berikut:

















Gambar 2.7 Ladder Diagram pada Simulator LadSim

Gambar ladder diatas bekerja secara terpisah, dimana bila lampu kamar satu OP0 diaktifkan
maka lampu kamar dua OP1 tidak akan menyala, begitu sebaliknya . untuk menambahkan Rung
didalam LadSim, caranya klik pada tombol Add Rung atau pilih Add Rung pada Edit Menu.

1.5 Memasukan Rung

Memasukan rung pada ladSim berbeda dari penambahan Rung. Penambahan Rung,
dilakukan pada akhir dari sebuah program sebelumnya. Sedangkan insert Rung dipakai pada saat
akan menyisipkan program tambahan di antara program yang telah ada sebelumnya.

Untuk memasukan rung didalam LadSim, dengan cara klik tombol Insert Rung atau pilih
Insert Rung dari edit menu dan kemudian klik kursor mouse diantara dua buah rung yang ada

1.6 Menghapus Rung

Menghapus Rung dalam LadSim, akan menghapus baris rung yang telah ada sebelumnya.
Dengan sekali menghapus baris rung maka tidak akan bisa dipanggil kembali rung yang telah
dihapus, maka kita harus menggunakan tombol ini dengan sangat hati-hati.

Untuk menghapus Rung didalam LadSim, dengan cara klik tombol delete Rung atau pilih
delete Rung dari edit menu dan kemudian klik rung mana yang akan dihapus.

1.7 Pengetesan Lader Diagram

Perangkat lunak LadSim memiliki kemampuan yang unik, yaitu memiliki fasilitas
pengetesan Ladder logic program yang dibuat didalam LadSim. Setelah selesai membuat ladder
diagram pengetesan dilakukan dengan menggunakan Debugging Simulator.

Untuk memasukan kedalam Debugging simulator dengan cara klik salah satu dalam tombol
simulator atau pilih debugger dari menu simulator, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini
:











Gambar 2.8 Debug Program
Dengan menggunakan lampu debugging simulator seperti gambar diatas, Ladder logic
diagram yang dibuat dapat disimulasikan, untuk input pada program yang dibuat dapat diatur
dengan menekan tombol-tombol pada bagian input, selain itu digunakan didalam program yang
dibuat. Semua informasi yang disediakan pada simulasi ini sangat membantu dan bekerja dalam
kondisi yang aman dibandingkan menggunakan PLC langsung.

III. KOMPONEN DAN PERALATAN
1. PC / LAPTOP
2. Software LADSIM

IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Pastikan PC/laptop anda sudah terinstall software LADSIM.
2. Buka LADSIM lalu masukkan dan sesuaikan control-control I/O, timers, lampu
dan lainnya sesuai problem yang akan dikerjakan pada rung yang tersedia.
3. Setelah rangkaian selesai, untuk mensimulasikannya dapat dilakukan dengan
cara klik menu bar simulate lalu pilih debugger. Atau dapat juga menggunakan
piranti piranti simulasi yang tersedia seperti traffic light, car park, lift, dll.

V. HASIL PERCOBAAN PACKING LINE
Ladder diagram pada tiap - tiap Rung













1. HASIL PERCOBAAN PADA BOX BESAR







2. HASIL PERCOBAAN PADA BOX KECIL






VI. ANALISA DATA
RUNG 0
Ketika tombol (IP5) ditekan sebagai tombol start maka akan menjalankan konveyor
(OP2).
RUNG 1
Pada Rung 1 ini dapat di ibaratkan sebagai IF saat yang lewat di packing line adalah
Box besar. Saat box besar lewat pada konveyor OP2 maka sensor IP1 dan IP0 akan
menyala secara bersamaan. Ketika sensor (IP0) dan (IP1) terlewati bersamaan oleh
box besar, maka akan menghasilkan output Lacth Flag 0.
RUNG 2
Setelah Latch Flag 0 ON maka relay Flag 0 akan menyala, dan saat IP2 ditekan maka
OP5 berputar ke kanan dan konveyor OP2 akan OFF.
RUNG 3
Saat OP5 ON setelah itu relay NO OP5 akan ON dan menyalakan Timer 1 selama 1
detik.
RUNG 4
Setelah 1 detik relay akan ON solenoid OP0 dan konveyor OP4 akan bekerja, lalu
Timer 1 akan direset dan OP5 akan Unlatch.
RUNG 5
Saat box besar melewati IP4 maka Flag 0 akan Unlatch dan solenoid OP0 juga akan
Unlatch (kembali keposisi semula).
RUNG 6
Saat box besar melewati IP4 juga akan menyalakan Timer 2 selama 4 detik. Jeda
tersebut merupakan jeda box besar untuk sampai ke ujung konveyor OP4.
RUNG 7
Relay Timer 2 akan ON dan Timer 2 akan direset, dan juga konveyor OP4 akan
berhenti (Unlatch).
RUNG 8
Pada Rung 8 ini dapat diibaratkan sebagai ELSE saat yang lewat pada packing line
adalah box kecil. Saat box kecil lewat maka sensor IP1 dan IP0 tidak akan menyala
secara bersamaan seperti box besar. Disini sensor IP1 dibuat NC, saat box telah lewat
IP1 maka akan menjadi NO dan setelah itu akan kembali lagi ke NC. Sensor IP0 diset
NO, setelah terlewati box maka menjadi NC. Karena Flag 0 di Rung 1 tidak menyala
maka disini NC Flag 0 tetap tidak berubah. Karena semua relay menjadi NC maka
Latch Flag 1 akan menyala.
RUNG 9
Relay NO Flag 1 akan menjadi NC dan setelah itu box akan sampai di sensor rotary
table IP2. Setelah itu rotary table akan berputar ke kiri oleh OP6. Disini konveyor OP2
juga akan Unlatch atau berhenti berjalan.
RUNG 10
Relay NO OP6 akan menjadi NC dan Timer 3 akan bekerja selama 1 detik.
RUNG 11
Relay Timer 3 akan bekerja dan solenoid OP1 akan bekerja dan konveyor OP3 akan
bekerja. Timer 3 akan direset dan rotary table OP6 juga akan Unlatch.
RUNG 12
Saat box kecil melewati sensor IP3 maka Timer 4 akan bekerja dengan jeda 3 detik. 3
detik merupakan estimasi box kecil untuk sampai ujung konveyor OP3.
RUNG 13
Saat box kecil melewati sensor IP3 juga akan meng Unlatch kan Flag 1 dan juga
solenoid OP1 (kembali ke kondisi awal).
RUNG 14
Relay NO Timer 4 akan bekerja dan akan membuat konveyor OP3 berhenti atau
Unlatch dan Timer 4 akan direset.


VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan simulasi dan melakukan analisa maka dapat kita ambil
kesimpulan bahwa ketika box besar berjalan pada konveyor (OP2) sedang aktif maka
box besar akan menyentuh dua sensor (IP1) dan (IP0) secara bersama. Hal itu akan
mengaktifkan Latch Flag 0 sehingga ketika berada pada rotary table (IP2) maka rotary
table aka berputar ke kanan dan setelah itu solenoid konveyor (OP0) akan bekerja untuk
medorong box besar ke konveyor (OP4). Saat box besar menyentuh sensor (IP4) maka
solenoid konveyor (OP0) akan kembali ke kondisi awal dengan bantuan Unlatch (OP0).
Sedangkan pada saat box kecil berjalan pada konveyor (OP2) maka sensor akan
tersentuh satu persatu atau tidak bersamaan. Untuk membuat box kecil berputar ke kiri
pada rotary table maka digunakan bantuan Latch Flag 1. Lacth Flag 1 akan aktif saat
NC input 1 dan NO input 0 serta NC Flag 0 aktif. NC Flag 0 tidak akan menjadi open
karena sensor (IP1) dan (IP0) tidak tersentuh bersamaan. Setelah berputar ke kiri maka
solenoid konveyor (OP1) akan bekerja untuk medorong box kecil menuju konveyor
(OP3). Saat box kecil menyentuh sensor (IP3) maka solenoid konveyor (OP1) akan
kembali ke kondisi awal dengan bantuan Unlatch (OP1).

Das könnte Ihnen auch gefallen