Sie sind auf Seite 1von 34

JUDUL TUGAS AKHIR

JUDUL TUGAS AKHIR


ANALISA
ANALISA
KOEFISIEN GESEK
KOEFISIEN GESEK
PIPA
PIPA
ACRYLIC DIAMETER
ACRYLIC DIAMETER
0,5 INCHI,
0,5 INCHI,
1 INCHI, 1,5 INCHI
1 INCHI, 1,5 INCHI
http://www.gunadarma.ac.id/
ABSTRAKSI
ABSTRAKSI

Alat !" #$%"la&'a& t$#a&a& ("(ala) *"*t$) +$,+"+aa& ("-at ($&'a& Alat !" #$%"la&'a& t$#a&a& ("(ala) *"*t$) +$,+"+aa& ("-at ($&'a&
)$&''&a#a& t"'a -a% +"+a +$&'!"a&, ("a&ta,a&.a/ +"+a a0,.l"0 )$&''&a#a& t"'a -a% +"+a +$&'!"a&, ("a&ta,a&.a/ +"+a a0,.l"0
-$,("a)$t$, 11,2 )) 30,5 "&0"4 ($&'a& ("a)$t$, (ala) 5,5 )) 30,62 "&0"4, -$,("a)$t$, 11,2 )) 30,5 "&0"4 ($&'a& ("a)$t$, (ala) 5,5 )) 30,62 "&0"4,
+"+a a0,.l"0 -$,("a)$t$, 15,7 )) 31"&0"4 ($&'a& ("a)$t$, (ala) 18 )) +"+a a0,.l"0 -$,("a)$t$, 15,7 )) 31"&0"4 ($&'a& ("a)$t$, (ala) 18 ))
30,21 "&0"4 (a& +"+a a0,.l"0 -$,("a)$t$, 68,1 )) 31,5 "&0"4 ($&'a& ("a)$t$, 30,21 "&0"4 (a& +"+a a0,.l"0 -$,("a)$t$, 68,1 )) 31,5 "&0"4 ($&'a& ("a)$t$,
(ala) 61 )) 31,19 "&0"4: P"+a a0,.l"0 )$,+a#a& +"+a +$&'!"a& (ala) 61 )) 31,19 "&0"4: P"+a a0,.l"0 )$,+a#a& +"+a +$&'!"a&
t,a&*+a,a&, .a&' (a+at )$)-a&t &t# )$l"%at al",a& (a," ;l"(a t,a&*+a,a&, .a&' (a+at )$)-a&t &t# )$l"%at al",a& (a," ;l"(a
t$,*$-t: A&al"*a al",a& ;l"(a +a(a +"+a a0,.l"0 ("a)$t$, 11,2 )) 30,5 "&0"4 t$,*$-t: A&al"*a al",a& ;l"(a +a(a +"+a a0,.l"0 ("a)$t$, 11,2 )) 30,5 "&0"4
(a& 68,1 )) 31,5 "&0"4 ($&'a& +$,)#aa& l"0"&, -$,t!a& &t# (a& 68,1 )) 31,5 "&0"4 ($&'a& +$,)#aa& l"0"&, -$,t!a& &t#
)$)-a&("&'#a& &"la" -"la&'a& R$.&<l( 3R$4 (a& #<$;"*"$& '$*$# 3 )$)-a&("&'#a& &"la" -"la&'a& R$.&<l( 3R$4 (a& #<$;"*"$& '$*$# 3= =4 +a(a 4 +a(a
+"+a a0,.l"0 ("a)$t$, 11,2 )) 30,5 "&0"4 ($&'a& &"la" -"la&'a& R$.&<l( 3R$4 +"+a a0,.l"0 ("a)$t$, 11,2 )) 30,5 "&0"4 ($&'a& &"la" -"la&'a& R$.&<l( 3R$4
(a& #<$;"*"$& '$*$# 3 (a& #<$;"*"$& '$*$# 3= =4 +a(a +"+a a0,.l"0 ("a)$t$, 68,1 )) 31,5 "&0"4: 4 +a(a +"+a a0,.l"0 ("a)$t$, 68,1 )) 31,5 "&0"4:
P$&'a)ata& (a," ',a;"# R$> P$&'a)ata& (a," ',a;"# R$> = = .a&' ("ta)+"l#a& &t# )$&'a&al"*a a+a-"la .a&' ("ta)+"l#a& &t# )$&'a&al"*a a+a-"la
&"la" R$.&<l( 3R$4 !"#a *$)a#"& )$&"&'#at (a& +$&'a,%&.a t$,%a(a+ &"la" &"la" R$.&<l( 3R$4 !"#a *$)a#"& )$&"&'#at (a& +$&'a,%&.a t$,%a(a+ &"la"
#<$;"*"$& '$*$#&.a 3 #<$;"*"$& '$*$#&.a 3= =4: 4: Ha*"l (a," ta)+"la& ',a;"# R$> Ha*"l (a," ta)+"la& ',a;"# R$> = = a#a& ("*$*a"#a& a#a& ("*$*a"#a&
($&'a& ("a',a) M<<(.: ($&'a& ("a',a) M<<(.:
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1:1: Lata, B$la#a&'
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan fluida tanpa kita sadari. Kita dapat melihat instalasi perpipaan
air pada rumah yang kita tempati. Fenomena pada fluida yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Benturan air antara pipa ketika keran air ditutup secara tiba-tiba. Pusaran air yang kita lihat ketika air didalam bak
mandi dikeluarkan melalui lubang pembuangannya. Radiator air atau uap panas untuk memanaskan rumah dan
radiator pendingin dalam sebuah mobil yang bergantung pada aliran fluida agar dapat memindahkan panas
dengan efektif.
Pada perkembangan dunia industri yang semakin pesat beriringan dengan memasuki era globalisasi, sangat
banyak sekali dilakukan penemuan-penemuan yang dikembangkan lewat penelitian yang dilakukan oleh para ahli
dan engineering dengan tujuan untuk mengetahui nilai bilangan Reynold number (Re) suatu fluida dan koefisien
gesek ( ) dari berbagai jenis pipa.
Di dunia industri banyak sekali menggunakan pipa dalam pendistribusian fluida cair dalam melakukan
proses produksi. Misalnya saja pada Perusahaan Air Minum (PAM) dan Perusahaan Tambang Minyak Negara
(PERTAMINA).
Pipa memiliki berbagai bentuk penampang dan ukurannya. Yang sering banyak digunakan oleh umum
adalah pipa yang berbentuk lingkaran. Dan material pipa yang digunakan bermacam-macam, diantaranya: acrylic,
PVC, plastik, logam dan sebagainya. Material pipa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya.
Di dunia industri sebagian besar fluidanya mengalir pada pipa tertutup masalah utama yang terjadi antara
lain:
1.Terjadinya gesekan sepanjang dinding pipa.
2.Terbentuknya turbulensi akibat gerakan relatif dalam molekul fluida yang dipengaruhi oleh
viskositas fluida.
3.Terjadi kerugian tekanan.
Penelitian kami ditujukan untuk mengetahui besarnya nilai Reynold number (Re) fluida cair dan koefisien
gesek ( ) pada pipa acrylic dengan permukaan licin. Dan didalam penelitian, kami membandingkan nilai bilangan
Reynold number (Re) dan koefisien gesek ( ) pada pipa acrylic diameter 9,5 mm (0,37 inchi) dengan pipa acrylic
diameter 18 mm (0,71 inchi) dan pipa acrylic diameter 32 mm (1,26 inchi). Penelitian ini akan disesuaikan dengan
diagram Moody yang sudah ada.

1.3. Pembatasan Permasalahan
1. Fluida yang digunakan fluida incrompressible, Newtonia
2. Tidak terjadi kebocoran pada rangkaian, sehingga volume dalam rangkaian dianggap
konstan.
3. Permukaan pipa dianggap sebagai permukaan yang licin.
4. Nilai koefisien gesek () hanya pada pipa pengujian, yaitu: pipa acrylic diameter 25,4 mm
(1 inchi) dan pipa acrylic diameter 38,1 mm (1,5 inchi).
5. Membandingkan nilai bilangan Reynold number (Re) dan koefisien gesek () pada pipa
acrylic diameter 25,4 mm (1 inchi) dengan pipa acrylic diameter 38,1 mm (1,5).
1:7: T!a& P$&$l"t"a&
Permasalahan yang diambil adalah Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Acrylic Diameter
12,7 mm(0,5 inchi), 25,4 mm (1 inchi) dan 38,1 mm (1,5 inchi) Dengan Permukaan Licin.
1.2. Permasalahan
Permasalahan yang diambil adalah Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Acrylic Diameter 12,7
mm(0,5 inchi), 25,4 mm (1 inchi) dan 38,1 mm (1,5 inchi) Dengan Permukaan Licin.
1.5. Metode Penulisan
Untuk mendukung terselesaikannya penulisan tugas akhir atau skripsi ini, penulis
melakukan pengambilan langsung terhadap nilai atau angka-angka yang diperoleh dari
alat uji, yaitu seperangkat perpipaan yang telah selesai di kerjakan. Langkah tersebut
ditempuh guna mengetahui permasalahan yang akan di kaji atau dtelaah mengenai studi
kasus dalam penyusunan penulisan tugas akhir atau skripsi. Pada bedah kasus tentang
analisis fluida pada pipa acrylic kali ini penulis melakukan beberapa metode antra lain.
1. PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan yang menjadi penyebab penulis melakukan
penelitian, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan ringkasan tentang sistematika
penulisanskripsi.
2. DASAR TEORI
Berisi tentang hipotesis teori serta beberapa penjelasan mengenai istilah / variable-variabel

yang berkaitan dalam penelitian ini antara lain: viskositas, densitas, debit aliran, aliran
Newtonian, dan aliran non- Newtonian, aliran laminar, aliran transisi, aliran
turbulen,bilangan
Reynolds, koefisien gesek.
3. SET UP ALAT DAN PENGUJIAN
Berisi tentang alat yang digunakan, skema rangkaian pengujian, prosedur pengujian
serta kelemahan dan keterbatasan pengujian, juga berisi mengenai unit pengujian,
persiapan pengujian, prosedur pengujian, metode pengambilan data dan pengolahan data.
4. DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa data-data dan interprestasi hasil pengolahan data.
5. KESIMPULAN
Berisi tentang kesimpulan data, alat, pengujian dan penelitian serta saran yang mungkin
dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya
TEORI DASAR
TEORI DASAR

fluida memperlihatkan fenomena sebagai zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami tegangan fluida memperlihatkan fenomena sebagai zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami tegangan
geser, dengan kata lain yang dikategorikan sebagai fluida adalah suatu zat yang tidak mampu menahan tekanan geser, dengan kata lain yang dikategorikan sebagai fluida adalah suatu zat yang tidak mampu menahan tekanan
geser tanpa berubah bentuk geser tanpa berubah bentuk. .

Fluida secara umum bila dibedakan dari sudut kemampatannya ( Fluida secara umum bila dibedakan dari sudut kemampatannya (compresibility compresibility), maka bentuk fluida terbagi dua ), maka bentuk fluida terbagi dua
jenis, yaitu; jenis, yaitu; compressible fluid compressible fluid dan dan incompressible fluid. incompressible fluid.

compressible fluid compressible fluid adalah fluida yang tingkat kerapatannya dapat berubahubah ( adalah fluida yang tingkat kerapatannya dapat berubahubah (! ! " " konstan) konstan), contohnya; zat , contohnya; zat
berbentuk gas. berbentuk gas.

incompressible fluid incompressible fluid adalah fluida yang tingkat kerapatannya tidak berubah atau perubahannya kecil sekali dan adalah fluida yang tingkat kerapatannya tidak berubah atau perubahannya kecil sekali dan
dianggap tidak ada ( dianggap tidak ada (! ! # konstan) # konstan), contohnya; zat berbentuk cair. , contohnya; zat berbentuk cair.
1:1: D$;"&"*" Fl"(a 1:1: D$;"&"*" Fl"(a
1:1: S";at>S";a 1:1: S";at>S";a
Fl"(a Fl"(a

$emua fluida sejati mempunyai atau menunjukkan sifatsifat atau karakteristikkarakteristik yang $emua fluida sejati mempunyai atau menunjukkan sifatsifat atau karakteristikkarakteristik yang
penting. penting.
%iantaranya adalah kerapatan (density), laju aliran massa, &iskositas. %iantaranya adalah kerapatan (density), laju aliran massa, &iskositas.

'erapatan ( 'erapatan (density density) adalah ) adalah merupakan jumlah atau kuantitas dari suatu zat merupakan jumlah atau kuantitas dari suatu zat. (ilai kerapatan . (ilai kerapatan
( (density density) dapat ) dapat
dipengaruhi oleh temperatur dipengaruhi oleh temperatur. .

$emakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu fluida semakin berkurang karena disebabkan gaya $emakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu fluida semakin berkurang karena disebabkan gaya
kohesi dari kohesi dari
molekulmolekul fluida semakin berkurang. molekulmolekul fluida semakin berkurang.

'erapatan ( 'erapatan (density density) dapat dinyatakan dalam tiga bentuk) ) dapat dinyatakan dalam tiga bentuk)
*. *. +ass density +ass density (!) (!). .
,. ,. -erat spesifik . berat jenis ( -erat spesifik . berat jenis (specific /eight specific /eight) dengan simbol . ) dengan simbol .
0. 0. $pesifik $pesifik gra&ity gra&ity (s.g). (s.g).
1:1:1: K$,a+ata& 1:1:1: K$,a+ata&
3 3($&*"t. ($&*"t.4 4

*. *. +ass density +ass density (!) satuan dalam $1 adalah kg.m0. (!) satuan dalam $1 adalah kg.m0.

+ass density +ass density adalah ukuran untuk konsentrasi zat tersebut. $ifat ini ditentukan dengan cara adalah ukuran untuk konsentrasi zat tersebut. $ifat ini ditentukan dengan cara
menghitung menghitung ratio ratio massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap &olume massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap &olume
bagian tersebut. 2ubungannya dapat dinyatakan sebagai berikut) bagian tersebut. 2ubungannya dapat dinyatakan sebagai berikut)


%engan ) ! # adalah massa %engan ) ! # adalah massa density density (kg.m (kg.m
0 0
). ).
m # adalah massa fluida (kg). m # adalah massa fluida (kg).
# adalah &olume fluida (m # adalah &olume fluida (m
0 0
). ).
=
m

,. -erat spesifik . berat jenis ,. -erat spesifik . berat jenis (specific /eight) (specific /eight) dengan simbol dengan simbol
( ) ( )

-erat spesifik adalah massa jenis dari suatu zat yang dipengaruhi gaya tarik bumi atau gra&itasi. -erat spesifik adalah massa jenis dari suatu zat yang dipengaruhi gaya tarik bumi atau gra&itasi., ,
satuan dalam $1 adalah (.m satuan dalam $1 adalah (.m
0 0
. . 3adi 3adi hubungannya dapat dinyatakan sebagai berikut) hubungannya dapat dinyatakan sebagai berikut)
# # ! !.g .g

%engan ) %engan ) ! # adalah massa ! # adalah massa density density (kg.m0). (kg.m0).
g # adalah percepatan gra&itasi (4,5* m.s g # adalah percepatan gra&itasi (4,5* m.s
, ,
). ).
0. $pesifik 0. $pesifik gra&ity gra&ity (s.g) (s.g)

$pesifik $pesifik gra&ity gra&ity adalah perbandingan antara kerapatan suatu zat dengan kerapatan air. $pesifik adalah perbandingan antara kerapatan suatu zat dengan kerapatan air. $pesifik
gra&ity gra&ity tidak mempunyai satuan. tidak mempunyai satuan.


%engan ) s.g # adalah spesifik %engan ) s.g # adalah spesifik grafity grafity. .
! # adalah kerapatan suatu zat (kg.m ! # adalah kerapatan suatu zat (kg.m
0 0
). ).
! !
/ /
# adalah kerapatan air (kg.m # adalah kerapatan air (kg.m
0 0
). ).

s. g=

w

1:1:1: 1:1:1: La! Al",a& Ma**a La! Al",a& Ma**a
6aju aliran massa fluida yang mengalir dapat diketahui dengan persamaan diba/ah ini) 6aju aliran massa fluida yang mengalir dapat diketahui dengan persamaan diba/ah ini)


7tau 7tau


m

= V A
m

=
V A
V

%engan) # adalah laju aliran massa (kg.s). %engan) # adalah laju aliran massa (kg.s).
8 # adalah kecepatan aliran fluida (m.s). 8 # adalah kecepatan aliran fluida (m.s).
# adalah &olume jenis (m # adalah &olume jenis (m
0 0
.kg). .kg).
m

1:1:6: ?"*#<*"ta* 1:1:6: ?"*#<*"ta*

8iskositas adalah ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau perubahan perubahan 8iskositas adalah ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau perubahan perubahan
bentuk. bentuk.

8iskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur, hal ini 8iskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur, hal ini
disebabkan gayagaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan disebabkan gayagaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan
semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunnya &iskositas dari semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunnya &iskositas dari
zat cair tersebut. zat cair tersebut.

8iskositas dibagi menjadi dua macam yaitu) &iskositas dinamik atau &iskositas mutlak atau 8iskositas dibagi menjadi dua macam yaitu) &iskositas dinamik atau &iskositas mutlak atau
absolute &iscosity absolute &iscosity dan &iskositas kinematik. dan &iskositas kinematik.
*. 8iskositas dinamik atau &iskositas mutlak atau *. 8iskositas dinamik atau &iskositas mutlak atau absolute absolute
&iscosity &iscosity

8iskositas dinamik adalah sifat fluida yang menghubungkan tegangan geser dengan gerakan 8iskositas dinamik adalah sifat fluida yang menghubungkan tegangan geser dengan gerakan
fluida. fluida.

8iskositas dinamik tampaknya sama dengan 8iskositas dinamik tampaknya sama dengan ratio ratio tegangan geser terhadap gradien kecepatan tegangan geser terhadap gradien kecepatan



=

du
dy
$atuan dalam $1 9 # (.m $atuan dalam $1 9 # (.m
, ,
# (.s # kg # (.s # kg
(m.s).m m (m.s).m m
, ,
m.s m.s
%engan ) 9 # adalah &iskositas dinamik (kg.m.s). %engan ) 9 # adalah &iskositas dinamik (kg.m.s).
# adalah tegangan geser ((.m # adalah tegangan geser ((.m
, ,
). ).
du.dy # adalah gradien kecepatan ((m.s).m). du.dy # adalah gradien kecepatan ((m.s).m).

,. 8iskositas kinematik ,. 8iskositas kinematik

8iskositas kinematik adalah perbandingan antara &iskositas dinamik dengan kerapatan fluida. 8iskositas kinematik adalah perbandingan antara &iskositas dinamik dengan kerapatan fluida.


v =



$atuan dalam $1 $atuan dalam $1 & & # #
kg
m. s
kg
m
3
=
m
2
s
%engan ) %engan ) & & # adalah &iskositas kinematik (m # adalah &iskositas kinematik (m
, ,
.s). .s).
9 # adalah &iskositas dinamik (kg.m.s). 9 # adalah &iskositas dinamik (kg.m.s).
! # adalah kerapatan fluida (kg.m ! # adalah kerapatan fluida (kg.m
0 0
). ).
%ebit aliran adalah &olume fluida yang dikeluarkan tiap detiknya. %ebit aliran adalah &olume fluida yang dikeluarkan tiap detiknya.
: # : #

%ari persamaan kontinuitas didapat %ari persamaan kontinuitas didapat
: # 8.7 # : # 8.7 #
+aka +aka
8 # 8 #






1:1:1: 1:1:1: La! Al",a& Ma**a La! Al",a& Ma**a

t
Q
A
Q
A
1
4
D
2
Q
1
4
D
2
Dengan :
A =
Dengan memasukkan nilai A maka didapat
V =
Dengan : Q = adalah debit aliran (m
3
/s).
V = adalah kecepatan aliran (m/s).
A = adalah luas penampang (m
2
).
= adalah volume fluida (m
3
).
D = adalah diameter pipa (m).

2.4.1. Klasifikasi Aliran 2.4.1. Klasifikasi Aliran


1:7: Al",a& Fl"(a 1:7: Al",a& Fl"(a

S Secara garis besar dapat dibedakan atau dikelompokan jenis aliran adalah sebagai berikut : ecara garis besar dapat dibedakan atau dikelompokan jenis aliran adalah sebagai berikut :
1. 1. Aliran tunak ( Aliran tunak (steady steady) )
Suatu aliran dimana kecepatannya tidak terpengaruh oleh perubahan waktu sehingga kecepatan konstan Suatu aliran dimana kecepatannya tidak terpengaruh oleh perubahan waktu sehingga kecepatan konstan
pada setiap titik (tidak mepunyai percepatan). pada setiap titik (tidak mepunyai percepatan).
2. 2. Aliran seragam ( Aliran seragam (uniform uniform) )
Suatu aliran yang tidak terjadi perubahan baik besar maupun arah, dengan kata dengan kata lain tidak Suatu aliran yang tidak terjadi perubahan baik besar maupun arah, dengan kata dengan kata lain tidak

terjadi perubahan kecepatan dan penampang lintasan. terjadi perubahan kecepatan dan penampang lintasan.
3. 3. Aliran tidak tunak ( Aliran tidak tunak (unsteady unsteady) )
Suatu aliran dimana terjadi perubahan kecepatan terhadap waktu. Suatu aliran dimana terjadi perubahan kecepatan terhadap waktu.
4. 4. Aliran tidak seragam ( Aliran tidak seragam (non uniform non uniform) )
Suatu aliran yang dalam kondisi berubah baik kecepatan maupun penampang berubah. Suatu aliran yang dalam kondisi berubah baik kecepatan maupun penampang berubah.
1:7:1: 1:7:1: T"+$>t"+$ Al",a& T"+$>t"+$ Al",a&
a. a. Aliran Laminer Aliran Laminer

Aliran laminer didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan atau lamina- Aliran laminer didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan atau lamina-
lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar.

A Aliran laminer memenuhi pasti hukum viskositas Newton yaitu : liran laminer memenuhi pasti hukum viskositas Newton yaitu :

Aliran laminer ini mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300. Aliran laminer ini mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300.
=
du
dy
b. b. Aliran Aliran Transisi Transisi

Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen. Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen.

Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometri Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometri
aliran dimana nilai bilangan Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000. aliran dimana nilai bilangan Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000.

c. Aliran Turbulen c. Aliran Turbulen

Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling
tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar

D Di mana nilai bilangan i mana nilai bilangan Reynolds Reynoldsnya lebih besar dari 4000. nya lebih besar dari 4000.

2.5. Persamaan Kontinuitas 2.5. Persamaan Kontinuitas


A1
V1
. .
A2
V2

L Laju alir melalui A1 dan A2 harus sama. Dengan demikian: aju alir melalui A1 dan A2 harus sama. Dengan demikian:
! !
1 1
.A .A
1 1
.V .V
1 1
= ! = !
2 2
. ..A .A
2 2
.V .V
2 2
disebut persamaan kontinuitas. Jika 1 = 2, maka persamaan kontinuitas menjadi: ! ! disebut persamaan kontinuitas. Jika 1 = 2, maka persamaan kontinuitas menjadi: ! !
A A
1 1
.V .V
1 1
= A = A
2 2
.V .V
2 2

2.6. Persamaan 2.6. Persamaan Bernoulli Bernoulli

Persamaan Persamaan Bernoulli Bernoulli ideal adalah alirannya konstan sepanjang lintasan dan mengabaikan segala kerugian ideal adalah alirannya konstan sepanjang lintasan dan mengabaikan segala kerugian
yang terjadi dalam lintasan fluida. yang terjadi dalam lintasan fluida.
gz+ gz+ + + = konstan = konstan
V
2
2
p

A1
V1
P1
A,
V1
P1
y
1
y
2
.

Persamaan untuk dua titik pada suatu garis aliran adalah: Persamaan untuk dua titik pada suatu garis aliran adalah:
= tekanan total konstan = tekanan total konstan P
1

1
2
. .V
1
2
. g. y
1
=P
2

1
2
. . V
2
2
. g. y
2
2.7. Bilangan 2.7. Bilangan Reynolds Reynolds

Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran dinamakan Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran dinamakan
laminer, trasnsisi atau turbulen. laminer, trasnsisi atau turbulen.
Re = Re =

Re =
VD


& & # #
;e # ;e #
D Dengan engan: : V V = = adalah kecepatan fluida yang mengalir (m/s). adalah kecepatan fluida yang mengalir (m/s).
D D = = adalah diameter dalam pipa (m). adalah diameter dalam pipa (m).
! ! = = adalah massa jenis fluida (kg/m). adalah massa jenis fluida (kg/m).
= = adalah viskositas dinamik fluida (kg/ms) atau (N.s/m). adalah viskositas dinamik fluida (kg/ms) atau (N.s/m).
v v = = adalah viskositas kinematik fluida (m/s). adalah viskositas kinematik fluida (m/s).

VD
v
2. 2.8 8. . Kerugian Tinggi Tekan ( Kerugian Tinggi Tekan (Head Loss Head Loss) )

H Head ead loss loss (hL) merupakan suatu kerugian yang dialami aliran fluida selama bersikulasi di mana kerugian itu (hL) merupakan suatu kerugian yang dialami aliran fluida selama bersikulasi di mana kerugian itu
tergantung pada geometri penampang saluran dan parameter-parameter fluida serta aliran itu sendiri. tergantung pada geometri penampang saluran dan parameter-parameter fluida serta aliran itu sendiri.

Kerugian tinggi tekan ( Kerugian tinggi tekan (head loss head loss) dapat dibedakan atas: kerugian gesekan dalam pipa ( ) dapat dibedakan atas: kerugian gesekan dalam pipa (major losses major losses) dan ) dan
kerugian pada perubahan geometri ( kerugian pada perubahan geometri (minor losses minor losses). ).
a. Kerugian Gesekan Dalam Pipa atau Mayor Losses a. Kerugian Gesekan Dalam Pipa atau Mayor Losses

Kerugian gesekan dalam pipa atau Kerugian gesekan dalam pipa atau mayor losses mayor losses merupakan kerugian yang disebabkan oleh gesekan aliran merupakan kerugian yang disebabkan oleh gesekan aliran
dengan pipa sepanjang lintasan. dengan pipa sepanjang lintasan.

K Kerugian gesekan Untuk perhitungan aliran didalam pipa pada umumnya dipakai persamaan erugian gesekan Untuk perhitungan aliran didalam pipa pada umumnya dipakai persamaan Darcy-Weisbach Darcy-Weisbach
D Dengan engan : h : h
L L = =
adalah adalah kerugian kerugian gesekan dalam pipa gesekan dalam pipa (m). (m).
= = adalah koefisien gesek. adalah koefisien gesek.
L L = adalah Jarak pressure tube (m). = adalah Jarak pressure tube (m).
D D = adalah = adalah diameter pipa (m). diameter pipa (m).
V V = adalah = adalah kecepatan aliran fluida air (m/s). kecepatan aliran fluida air (m/s).
g g = adalah = adalah percepatan gravitasi (m/s percepatan gravitasi (m/s
2 2
). ).
h
L mayor
=f
L
D
V
2
2g
b. Kerugian Pada Perubahan Geometri ( b. Kerugian Pada Perubahan Geometri (minor losses minor losses) )

Merupakan kerugian yang akan terjadi apabila ukuran pipa, bentuk penampang atau arah aliran Merupakan kerugian yang akan terjadi apabila ukuran pipa, bentuk penampang atau arah aliran
berubah. berubah.

Secara umum kerugian ini dapat dihitung dengan persamaan berikut: Secara umum kerugian ini dapat dihitung dengan persamaan berikut:
D Dengan engan : : h h
L L = =
adalah adalah kerugian kerugian pada perubahan geometri pada perubahan geometri (m). (m).
, , f = f = adalah koefisien gesek. adalah koefisien gesek.
V V = adalah = adalah kecepatan aliran fluida air (m/s). kecepatan aliran fluida air (m/s).
g g = adalah = adalah percepatan gravitasi (m/s percepatan gravitasi (m/s
2 2
). ).
h
L
minor
= f
V
2
2g
2. 2.9 9. . Koefisien Gesek ( Koefisien Gesek ( ) )

Koefisien gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi kecepatan pada aliran laminer Koefisien gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi kecepatan pada aliran laminer
dan aliran turbulen berbeda, maka penurunan koefisien gesek ini akan diturunkan secara dan aliran turbulen berbeda, maka penurunan koefisien gesek ini akan diturunkan secara
berbeda pula untuk masing-masing jenis aliran. berbeda pula untuk masing-masing jenis aliran.

Untuk rumus koefisien geseknya adalah Untuk rumus koefisien geseknya adalah

Jadi, untuk aliran Jadi, untuk aliran laminer laminer di semua pipa untuk semua fluida, harga di semua pipa untuk semua fluida, harga f f adalah adalah ) )

Dengan : Dengan : f f = = koefisien gesek. = = koefisien gesek.

Re = bilangan Re = bilangan Reynolds number Reynolds number




h
L
.
2 . g. D
V
2
. L
1:17 1:17 T"+$ Al",a& Fl"(a T"+$ Al",a& Fl"(a
Al",a& la)"&a, Al",a& la)"&a,
7liran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak secara halus dan lancar dengan
kecepatan relatif rendah serta fluidanya sangat &iskos. %alam hal ini fluida boleh dianggap dalam
bentuk lapisanlapisan (lamina) dengan pertukaran molekuler yang hanya terjadi di antara lapisan
lapisan yang berbatasan dimana nilai bilangan ;eynolds kurang dari ,0<<.

Al",a& t,a&*"*"
7liran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. 'etika kecepatan aliran
itu bertambah atau &iskositasnya berkurang (dapat disebabkan temperatur meningkat) maka
gangguangangguan akan terus teramati dan semakin membesar serta kuat yang akhirnya suatu
keadaan peralihan tercapai. 'eadaan peralihan ini tergantung pada &iskositas fluida, kecepatan dan
lainlain yang menyangkut geometri aliran dimana nila bilangan ;eynolds antara ,0<< sampai dengan
=<<<.
Al",a& t,-l$&
7liran turbulen didefinisikan sebagai aliran dimana per gerakan dari partikelpartikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran patikel antar lapisan, yang mengakibatkan
saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar di
mana nilai bilangan ;eynolds lebih besar dari =<<<

DESKRIPSI ALAT DAN
DESKRIPSI ALAT DAN
PROSEDUR PENELITIAN
PROSEDUR PENELITIAN
6:1: D$*a"& Alat 6:1: D$*a"& Alat

%esain alat yang digunakan pada penelitian kerugian tekanan dalam sistem perpipaan ini adalah %esain alat yang digunakan pada penelitian kerugian tekanan dalam sistem perpipaan ini adalah
desain alat yang sederhana. 7lat yang dibuat di desain untuk mengsirkulasikan fluida air, dari bak desain alat yang sederhana. 7lat yang dibuat di desain untuk mengsirkulasikan fluida air, dari bak
air ke pipa pengujian dengan bantuan pompa, dan untuk pengaturan debit aliran fluidanya air ke pipa pengujian dengan bantuan pompa, dan untuk pengaturan debit aliran fluidanya
menggunakan katup pengatur menggunakan katup pengatur (&al&e). (&al&e).
>ambar 0.*. $kema 7lat ?enguji >ambar 0.*. $kema 7lat ?enguji
3.2. Set Up Alat 3.2. Set Up Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini dirakit sendiri dengan mengacu pada referensi Alat yang digunakan dalam penelitian ini dirakit sendiri dengan mengacu pada referensi
peneliti dan buku mekanika fluida. Komponen-komponen yang digunakan pada alat pengujian peneliti dan buku mekanika fluida. Komponen-komponen yang digunakan pada alat pengujian

ini adalah: ini adalah:
1. Rangka meja uji 1. Rangka meja uji
Rangka meja uji digunakan sebagai Rangka meja uji digunakan sebagai chassis chassis dari peralatan uji ini tempat meletakkan segala dari peralatan uji ini tempat meletakkan segala
komponen dari alat uji. komponen dari alat uji. Alas meja untuk meletakkan pipa Alas meja untuk meletakkan pipa acrylic acrylic terbuat dari triplek dan alas terbuat dari triplek dan alas
meja untuk meletakkan bak air terbuat dari papan kayu. meja untuk meletakkan bak air terbuat dari papan kayu.
2. 2. Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal berfungsi sebagai media untuk mengalirkan fluida dari bak air ke rangkaian Pompa sentrifugal berfungsi sebagai media untuk mengalirkan fluida dari bak air ke rangkaian

alat penguji. Adapun spesifikasi dari pompa slurry yang digunakan adalah: alat penguji. Adapun spesifikasi dari pompa slurry yang digunakan adalah:
- Merk dari pompa - Merk dari pompa Nocchi Nocchi DPV 160 / 6. DPV 160 / 6.
- Buatan dari Italia. - Buatan dari Italia.
- Maximum head - Maximum head 6 m. 6 m. - Maximum debit - Maximum debit 160 L / 1. 160 L / 1.
- Liquid temperature - Liquid temperature 40C. - Frekuensi 50 HZ. 40C. - Frekuensi 50 HZ.
- Putaran 2850 rpm. - Putaran 2850 rpm.
3. Pipa pengujian 3. Pipa pengujian

Pipa pengujian yang digunakan adalah pipa Pipa pengujian yang digunakan adalah pipa acrylic acrylic. Pipa . Pipa acrylic acrylic yang digunakan sebanyak 3 yang digunakan sebanyak 3
pipa penguji yang terdiri dari: pipa penguji yang terdiri dari:
1. pipa 1. pipa acrylic acrylic dengan diameter luar 38,1 mm (1,5 inci) dan diameter dalam dengan diameter luar 38,1 mm (1,5 inci) dan diameter dalam
32 mm (1,26 inci) dengan panjang 2 m. 32 mm (1,26 inci) dengan panjang 2 m.
2. pipa 2. pipa acrylic acrylic dengan diameter luar 25,4 mm (1 inci) dan diameter dalam dengan diameter luar 25,4 mm (1 inci) dan diameter dalam
18 mm (0,71 inci) dengan panjang 2 m. 18 mm (0,71 inci) dengan panjang 2 m.
3. pipa 3. pipa acrylic acrylic dengan diameter luar 12,7 mm (0,5 inci) dan diameter dalam dengan diameter luar 12,7 mm (0,5 inci) dan diameter dalam
9,5 mm (0,37 inci) dengan panjang 2 m. 9,5 mm (0,37 inci) dengan panjang 2 m.
4. 4. Piezometric Piezometric

Piezometric Piezometric digunakan sebagai alat ukur tekanan dengan cara mengukur beda tekanan yang terjadi diantara digunakan sebagai alat ukur tekanan dengan cara mengukur beda tekanan yang terjadi diantara
dua titik pada pipa penguji. dua titik pada pipa penguji.

Piezometric Piezometric dibuat dari selang akuarium yang diameter dalamnya 10 mm dan dipasang pada taping pipa dibuat dari selang akuarium yang diameter dalamnya 10 mm dan dipasang pada taping pipa
acrylic. acrylic. Piezometric Piezometric ini dipasang pada millimeter blok yang sudah diberi ukuran dan ditempelkan pada triplek, ini dipasang pada millimeter blok yang sudah diberi ukuran dan ditempelkan pada triplek,
tinggi tinggi
triplek tersebut 2,35 m dari permukaan meja penguji. triplek tersebut 2,35 m dari permukaan meja penguji.
5. Rangkaian pipa PVC 5. Rangkaian pipa PVC

Pipa PVC digunakan untuk mengalirkan fluida dari bak air sampai pada sambungan antara pipa PVC dengan Pipa PVC digunakan untuk mengalirkan fluida dari bak air sampai pada sambungan antara pipa PVC dengan
pipa pipa acrylic. acrylic.

Pipa PVC yang digunakan yaitu diameter , diameter digunakan dari bak air sampai Pipa PVC yang digunakan yaitu diameter , diameter digunakan dari bak air sampai inlet inlet suction suction pada pada
pompa dan diameter juga digunakan pada pompa dan diameter juga digunakan pada discharge suction discharge suction pada pompa. pada pompa.
6. Katup pengatur ( 6. Katup pengatur (valve valve) )

Katup pengatur berfungsi untuk mengatur kecepatan aliran fluida pada pipa pengujian. Katup pengatur berfungsi untuk mengatur kecepatan aliran fluida pada pipa pengujian. Ada tiga jenis katup Ada tiga jenis katup
pengatur pada pipa, diantaranya yaitu: pengatur pada pipa, diantaranya yaitu:
1. Katup pengatur pada pipa 1. Katup pengatur pada pipa discharge discharge pompa yang berfungsi untuk pompa yang berfungsi untuk mengatur kecepatan fluida yang masuk mengatur kecepatan fluida yang masuk
pada pipa uji. pada pipa uji.
2. Katup pengatur pada 2. Katup pengatur pada by pass pipe by pass pipe yang berfungsi untuk mengatur kecepatan fluida pada yang berfungsi untuk mengatur kecepatan fluida pada by pass pipe by pass pipe agar agar
aliran yang bersirkulasi pada rangkaian konstan dan mencegah terjadinya aliran yang bersirkulasi pada rangkaian konstan dan mencegah terjadinya water hammer. water hammer.
3. Katup pengatur pada percabangan sebelum pipa uji berfungsi untuk mengatur fluida yang masuk pada salah 3. Katup pengatur pada percabangan sebelum pipa uji berfungsi untuk mengatur fluida yang masuk pada salah
satu pipa pengujian. satu pipa pengujian.
7. Bak Air 7. Bak Air

Bak air berfungsi sebagai media penyimpan fluida selama uji coba, bak air yang digunakan terbuat dari plastik Bak air berfungsi sebagai media penyimpan fluida selama uji coba, bak air yang digunakan terbuat dari plastik
sehingga tahan terhadap korosi. sehingga tahan terhadap korosi. Kapasitas bak air yang digunakan 76 L. Kapasitas bak air yang digunakan 76 L. Pada penelitian tersebut diperlukan juga peralatan pembantu untuk mengukur variabel-variabel lainnya, yaitu: Pada penelitian tersebut diperlukan juga peralatan pembantu untuk mengukur variabel-variabel lainnya, yaitu:
1. Gelas ukur 1. Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengetahui volume fluida dalam waktu tertentu, dari volume fluida yang didapat Gelas ukur digunakan untuk mengetahui volume fluida dalam waktu tertentu, dari volume fluida yang didapat

akan digunakan untuk mengetahui debit fluida yang mengalir. akan digunakan untuk mengetahui debit fluida yang mengalir.
2. 2. Stopwatch Stopwatch
Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengisi gelas ukur. digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengisi gelas ukur.
Pada penelitian tersebut diperlukan juga peralatan pembantu untuk mengukur variabel-variabel lainnya, yaitu: Pada penelitian tersebut diperlukan juga peralatan pembantu untuk mengukur variabel-variabel lainnya, yaitu:
1. Gelas ukur 1. Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengetahui volume fluida dalam waktu tertentu, dari volume fluida yang didapat akan Gelas ukur digunakan untuk mengetahui volume fluida dalam waktu tertentu, dari volume fluida yang didapat akan
digunakan untuk mengetahui debit fluida yang mengalir. digunakan untuk mengetahui debit fluida yang mengalir.
2. 2. Stopwatch Stopwatch
Stopwatch Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengisi gelas ukur. digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengisi gelas ukur.
3. Thermometer 3. Thermometer
Thermometer Thermometer digunakan untuk mengetahui suhu fluida selama pengujian. digunakan untuk mengetahui suhu fluida selama pengujian. Hal ini diperlukan karena suhu sangat Hal ini diperlukan karena suhu sangat
berpengaruh terhadap viskositas fluida berpengaruh terhadap viskositas fluida. .
4. Busur derajat 4. Busur derajat
Busur derajat digunakan untuk mengetahui besar pembukaan pada katup. Busur derajat digunakan untuk mengetahui besar pembukaan pada katup.
3.3. Metode Penelitian 3.3. Metode Penelitian
3.3.1. Unit Pengujian 3.3.1. Unit Pengujian

Unit pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah Unit pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
1. Unit Pengujian Langsung 1. Unit Pengujian Langsung
Unit pengujian langsung adalah semua variabel yang diukur langsung pada saat penelitian,nilainya bisa Unit pengujian langsung adalah semua variabel yang diukur langsung pada saat penelitian,nilainya bisa
langsung dapat diketahui tanpa diperlukan perhitungan lebih lanjut. langsung dapat diketahui tanpa diperlukan perhitungan lebih lanjut.
Unit pengujian langsung pada penelitian ini terdiri dari pengukuran suhu (C), beda ketinggian (m), volume Unit pengujian langsung pada penelitian ini terdiri dari pengukuran suhu (C), beda ketinggian (m), volume
fluida yang tertampung (ml) dan waktu penampungan (s). Seluruh nilai unit pengujian langsung digunakan fluida yang tertampung (ml) dan waktu penampungan (s). Seluruh nilai unit pengujian langsung digunakan
sebagai input data untuk mendapatkan nilai unit pengujian tidak langsung. sebagai input data untuk mendapatkan nilai unit pengujian tidak langsung.
2. Unit Pengujian Tidak Langsung 2. Unit Pengujian Tidak Langsung
Unit pengujian tidak langsung adalah semua variabel yang nilainya didapat dari perhitungan dan digunakan Unit pengujian tidak langsung adalah semua variabel yang nilainya didapat dari perhitungan dan digunakan
untuk bahan pengamatan analisa. untuk bahan pengamatan analisa.
Pada pengujian ini unit pengujian langsung terdiri dari debit (Q), kecepatan (V), bilangan Pada pengujian ini unit pengujian langsung terdiri dari debit (Q), kecepatan (V), bilangan Reynolds Reynolds (Re), (Re),
dan dan
koefisien gesek ( koefisien gesek ( ). ).
3.3.2. Persiapan Pengujian 3.3.2. Persiapan Pengujian

Persiapan yang dilakukan dalam melakukan pengujian adalah: Persiapan yang dilakukan dalam melakukan pengujian adalah:

Menyiapkan tempat untuk ruang pengujian. Tempat untuk ruang penguijian tidak sempit dan Menyiapkan tempat untuk ruang pengujian. Tempat untuk ruang penguijian tidak sempit dan
cukup luas supaya pengujian dapat dilakukan dengan baik. cukup luas supaya pengujian dapat dilakukan dengan baik.

Membuat rangka tempat untuk meletakkan peralatan pengujian, sehingga peralatan dapat Membuat rangka tempat untuk meletakkan peralatan pengujian, sehingga peralatan dapat
disusun dan menghindari terjadi getaran pada waktu pengujian. disusun dan menghindari terjadi getaran pada waktu pengujian.

Membuat rangkaian alat pengujian dengan menggunakan 3 pipa diameter yang berbeda dan Membuat rangkaian alat pengujian dengan menggunakan 3 pipa diameter yang berbeda dan
permukaan yang licin permukaan yang licin (smooth), (smooth), pompa, katup, dan bak penampung sedemikian sehingga pompa, katup, dan bak penampung sedemikian sehingga
membentuk membentuk loop loop tertutup serta pembiasan air yang tersirkulasikan. tertutup serta pembiasan air yang tersirkulasikan.

Untuk pipa acrylic diameter dalam 12 mm (0,5 inci), pipa acrylic dilubangi dengan diameter 1 mm Untuk pipa acrylic diameter dalam 12 mm (0,5 inci), pipa acrylic dilubangi dengan diameter 1 mm
yang berjarak 0,5 m dari ujung pipa (tempat aliran yang berjarak 0,5 m dari ujung pipa (tempat aliran masuk). masuk).

5. Untuk pipa acrylic diameter 25,4 mm (1 inchi) permukaan licin dan pipa 38,1 (1,5 inchi), pipa 5. Untuk pipa acrylic diameter 25,4 mm (1 inchi) permukaan licin dan pipa 38,1 (1,5 inchi), pipa
acrylic dilubangi dengan diameter 1 mm yang berjarak 1 mm dari lubang pertama dengan acrylic dilubangi dengan diameter 1 mm yang berjarak 1 mm dari lubang pertama dengan
diameter lubang 1 mm. diameter lubang 1 mm.

3.3.3. Prosedur Pengujian 3.3.3. Prosedur Pengujian

Prosedur pengujian yang dilakukan pada saat pengambilan data adalah sebagai berikut: Prosedur pengujian yang dilakukan pada saat pengambilan data adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan fluida kedalam bak air dengan volume 76 L. 1. Memasukkan fluida kedalam bak air dengan volume 76 L.
2. Menghidupkan pompa, sehingga fluida dapat mengalir melalui instalasi pipa sehingga terjadi sirkulasi 2. Menghidupkan pompa, sehingga fluida dapat mengalir melalui instalasi pipa sehingga terjadi sirkulasi
aliran fluida. aliran fluida.
3. Menampung fluida yang keluar dari pipa pengujian dengan gelas ukur dan mencatat waktunya dengan 3. Menampung fluida yang keluar dari pipa pengujian dengan gelas ukur dan mencatat waktunya dengan
menggunakan stopwatch menggunakan stopwatch
4. Mengamati tinggi air pada kedua 4. Mengamati tinggi air pada kedua Piezometric Piezometric sesuai dengan bukaan katup, mengamati sampai tinggi sesuai dengan bukaan katup, mengamati sampai tinggi
keduanya relatif stabil (dalam keadaan tidak naik turun air yang ada di keduanya relatif stabil (dalam keadaan tidak naik turun air yang ada di piezometric piezometric lurus). Kemudian lurus). Kemudian
mencatat tinggi h mencatat tinggi h
1 1
dan h dan h
2 2
pada pada piezometric piezometric lurus. lurus.
5. Mengulangi pengambilan data dengan mengatur bukaan katup dari minimal sampai maksimal. 5. Mengulangi pengambilan data dengan mengatur bukaan katup dari minimal sampai maksimal.
6. Pengambilan data yang dilakukan dimulai dari aliran dengan bilangan Reynolds kecil (laminar) sampai 6. Pengambilan data yang dilakukan dimulai dari aliran dengan bilangan Reynolds kecil (laminar) sampai
dengan bilangan Reynolds besar (turbulen), dan dengan bilangan Reynolds besar (turbulen), dan
7. Untuk pengambilan data berikutnya adalah dengan mengalirkan fluida ke pipa penguji dengan diameter 7. Untuk pengambilan data berikutnya adalah dengan mengalirkan fluida ke pipa penguji dengan diameter
berbeda dan permukaan pipa yang licin berbeda dan permukaan pipa yang licin (smooth) (smooth), proses pengambilan data sama dengan proses , proses pengambilan data sama dengan proses
pengambilan awal. pengambilan awal.
3.3.4. Metode Pengambilan Data 3.3.4. Metode Pengambilan Data
1. Dengan cara mengurutkan sesuai dengan debit yang diperoleh kemudian mengurutkannya 1. Dengan cara mengurutkan sesuai dengan debit yang diperoleh kemudian mengurutkannya
kembali sesuai dengan urutan ditinjau dari bilangan Reynold yang diperoleh. kembali sesuai dengan urutan ditinjau dari bilangan Reynold yang diperoleh.
2. 2. Pengujian dilakukan pada pipa Pengujian dilakukan pada pipa acrylic acrylic diameter dalam 9,5 mm (0,37 inci), 18 mm (0,71 inci) diameter dalam 9,5 mm (0,37 inci), 18 mm (0,71 inci)
dan32 mm (1,26 inci) dengan permukaan pipa licin. dan32 mm (1,26 inci) dengan permukaan pipa licin. Pengujian ini dilakukan dengan secara Pengujian ini dilakukan dengan secara
berulang yaitu sebanyak tiga kali untuk setiap bukaan katup berulang yaitu sebanyak tiga kali untuk setiap bukaan katup
3.3.5. Metode Pengolahan Data 3.3.5. Metode Pengolahan Data
Untuk kemudahan pengambilan data, maka diambil asumsi-asumsi sebagai berikut: Untuk kemudahan pengambilan data, maka diambil asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Fluida yang digunakan termasuk kedalam 1. Fluida yang digunakan termasuk kedalam fluida incompressible fluida incompressible (tak mampu mampat). (tak mampu mampat).
2. Fluida yang digunakan adalah fluida yang termasuk fluida 2. Fluida yang digunakan adalah fluida yang termasuk fluida Newtonian. Newtonian.
3. Fluida yang mengalir pada pipa tidak mengalami kebocoran sehingga volume dalam rangkaian dianggap 3. Fluida yang mengalir pada pipa tidak mengalami kebocoran sehingga volume dalam rangkaian dianggap
tetap. tetap.
4. Permukaan yang diamati untuk pipa 4. Permukaan yang diamati untuk pipa acrylic acrylic diameter 25,4 mm (1 inchi) permukaan kasar, pipa 25,4 mm diameter 25,4 mm (1 inchi) permukaan kasar, pipa 25,4 mm
(1 inchi), permukaan licin (smooth). (1 inchi), permukaan licin (smooth).

Untuk mendapatkan data-data hubungan yang diinginkan, maka dilakukan langkah-langkah pengolahan data Untuk mendapatkan data-data hubungan yang diinginkan, maka dilakukan langkah-langkah pengolahan data
sebagai berikut: sebagai berikut:
1. 1. Menghitung nilai debit (Q) aliran fluida Menghitung nilai debit (Q) aliran fluida
Dengan : = adalah Volume fluida (m Dengan : = adalah Volume fluida (m
3 3
). ).
t =adalah waktu (s). t =adalah waktu (s).
2. Menghitung nilai kecepatan (V) aliran fluida 2. Menghitung nilai kecepatan (V) aliran fluida

Dengan : Q = adalah debit aliran (m Dengan : Q = adalah debit aliran (m
3 3
/s). /s).
V = adalah kecepatan aliran (m/s) V = adalah kecepatan aliran (m/s) . .
A = adalah luas penampang (m A = adalah luas penampang (m
2 2
). ).
3. Menghitung bilangan 3. Menghitung bilangan Reynolds Reynolds (Re) (Re)
Dengan : Dengan : v = v = adalah adalah viskositas kinematika air (m viskositas kinematika air (m
2 2
/s). /s).
Re = adalah Bilangan Re = adalah Bilangan Reynolds Reynolds. .
V = adalah kecepatan aliran (m/s) V = adalah kecepatan aliran (m/s). .
4. Menghitung koefisien gesek ( 4. Menghitung koefisien gesek ( ) )
Dengan : = adalah koefisien gesek. Dengan : = adalah koefisien gesek.
V = adalah Kecepatan aliran fluida (m/s). V = adalah Kecepatan aliran fluida (m/s).
h = adalah beda ketinggian piezometrik (m). h = adalah beda ketinggian piezometrik (m).
L = adalah Jarak pressure tube (m). L = adalah Jarak pressure tube (m).
g = adalah gravitasi (m/s g = adalah gravitasi (m/s
2 2
). ).
D = adalah diameter dalam pipa pengujian (m). D = adalah diameter dalam pipa pengujian (m).

Q=

V=
Q
1
4
d
2
Re=
VD
v
=h
2gD
V
2
L
5. 5. Membuat plot hasil perhitungan bilangan Membuat plot hasil perhitungan bilangan Reynolds Reynolds (Re) dan koefisien gesek ( (Re) dan koefisien gesek ( ) ) menggunakan program menggunakan program
excel excel. Dipilihnya program . Dipilihnya program excel excel untuk membuat grafik karena excel dapat mengacu pada Diagram untuk membuat grafik karena excel dapat mengacu pada Diagram Moody Moody. .
6. 6. Membuat plot hasil perhitungan sesuai dengan masing-masing pipa. Membuat plot hasil perhitungan sesuai dengan masing-masing pipa.
DATA DAN PEMBAHASAN
DATA DAN PEMBAHASAN
Proses Analisa Aliran Fluida Air Pada Pipa Pengujian Dengan Permukaan Licin Proses Analisa Aliran Fluida Air Pada Pipa Pengujian Dengan Permukaan Licin
Data yang diketahui sebagai berikut:
Diameter pipa pengujian : Pipa acrylic dengan diameter luar 25,4 mm (1 inci) dan diameter
dalam 18 mm (0,71 inci) dengan panjang 2 m.
Suhu fluida air pada saat pengujian : 29C.
Volume fluida air pada gelas ukur : 2690 ml = 2,6910-3 m3.
Lamanya fluida air tertampung (t) : 10 detik.
Tinggi fluida air di piezometrik 1 (h
1
) : 90 mm = 0.09 m.
Tinggi fluida air di poezometrik 2 (h
2
) : 25 mm = 0.025 m.
Jarak antara piezometrik 1 dan 2 (L) : 1000 mm = 1m.
Viskositas kinematik (v) air pada suhu 29C : 8,2310-7 m
2
/s (dari tabel).
Dari data-data yang sudah diketahui diatas, maka kita dapat menghitung data-data dibawah ini:

Debit (Q) fluida air


.
Luas penampang pipa pengujian (A)
Diameter dalam (D) pipa = 18 mm = 18 10
-3
m.

Kecepatan (V) fluida air

Bilangan Reynold number


(Re)

Beda ketinggian piezometrik (h)


Koefisien gesek sepanjang pipa ()
@abel 7liran Fluida 7ir ?ada ?ipa ?engujian %iameter *,,A mm (<,B inchi) %engan ?ermukaan 6icin @abel 7liran Fluida 7ir ?ada ?ipa ?engujian %iameter *,,A mm (<,B inchi) %engan ?ermukaan 6icin
Tabel Aliran Fluida Air Pada Pipa Pengujian Diameter 25,4 mm (1 inchi) Dengan Permukaan Licin
@abel 7liran Fluida 7ir ?ada ?ipa ?engujian %iameter 05,* mm (*,B inchi) %engan ?ermukaan licin @abel 7liran Fluida 7ir ?ada ?ipa ?engujian %iameter 05,* mm (*,B inchi) %engan ?ermukaan licin
Kombinasi Grafik Kombinasi Grafik Re- Re- Pipa Acrylic dari tiga jenis ukuran pipa Pipa Acrylic dari tiga jenis ukuran pipa
(0,5 inchi, 1 inchi, 1,5 inchi permukaan licin) (0,5 inchi, 1 inchi, 1,5 inchi permukaan licin)
@ Pipa 12,7 mm (0,5 inchi)
Pada pipa 0,5 inchi permukaan halus didapat debit fluida terendah sebesar (Q) 2.26E-04 m
3
/s, dengan (V) kecepatan
3.19E+00 m/s, dengan viskositas ( ) 8.23E-07 m C
2
/s) menghasilkan (Re) 3,820.73, dengan beda kerugian tinggi tekannya (H)
0.84 m, koefisien gesek yang dihasilkan sebesar ( ) 0.01531. Sedangakan pada debit fluida tertinggi (Q) 3.54E-04 m
3
/s,
dengan (V) kecepatan 4.31E+00 m/s, dengan viskositas ( ) 8.23E-07 m C
2
/s menghasilkan, (Re) 57,674.94, dengan beda
kerugian tinggi tekannya (H) 1.61 m, koefisien gesek yang dihasilkan sebesar ( ) 0.01202. mengalami penurunan.
@ Pipa 25,4 mm ( 1 inchi)
Pada pipa 1 inchi permukaan halus didapat debit fluida terendah sebesar (Q) 2,69E-03 m
3
/s, dengan (V) kecepatan 1,06
m/s, dengan viskositas ( ) 8,23 m C
2
/s menghasilkan, (Re) 23162,81, dengan beda kerugian tinggi tekannya (H) 0.065 m,
koefisien gesek yang dihasilkan sebesar () 0.02054. Sedangakan pada debit fluida tertinggi (Q) 7,21E-04 m
3
/s, dengan (V)
kecepatan 2,84 m/s, dengan (Re) 62083,22, dengan beda kerugian tinggi tekannya (H) 0.292 m, koefisien gesek yang
dihasilkan sebesar ( ) 0.01281. mengalami penurunan.

@ Pipa 38,1 mm (1,5 inchi)
Pada pipa 1,5 inchi permukaan halus didapat debit fluida terendah sebesar (Q) 3.05E-04 m
3
/s, dengan (V)
kecepatan 3.79E-01 m/s, dengan viskositas ( ) 8,23 m C
2
/s menghasilkan, (Re) 14,750.06, dengan beda kerugian tinggi
tekannya (H) 0.01 m, koefisien gesek yang dihasilkan sebesar ( ) 0.04362. Sedangakan pada debit fluida tertinggi
(Q) 7.86E-04 m
3
/s, dengan (V) kecepatan 9.78E-01 m/s, dengan viskositas ( ) 8,23 m C
2
/s menghasilkan, (Re)
38,011.64, dengan beda kerugian tinggi tekannya (H) 0.032 m, koefisien gesek yang dihasilkan sebesar () 0.02102,
mengalami penurunan.
@ @ K$*")+la& K$*")+la&
%ari tabel dapat dilihat bah/a pada diameter pipa pengujian berdiameter <,B inchi, * inchi, *,B %ari tabel dapat dilihat bah/a pada diameter pipa pengujian berdiameter <,B inchi, * inchi, *,B
inchi bah/a) inchi bah/a)

?ada bilangan ?ada bilangan ;eynolds ;eynolds yang sama terlihat bah/a semakin besar diameter (%) pipa pengujian, yang sama terlihat bah/a semakin besar diameter (%) pipa pengujian,
maka nilai koefisien geseknya ( maka nilai koefisien geseknya ( ) akan naik. -egitu juga sebaliknya, jika semakin kecil diameter ) akan naik. -egitu juga sebaliknya, jika semakin kecil diameter
(%) pipa pengujian, maka nilai koefisien geseknya ( (%) pipa pengujian, maka nilai koefisien geseknya ( ) akan menurun. ) akan menurun.

?ada ?ada ;eynolds number ;eynolds number ,0<<=<<< termasuk kedalam aliran, sedangkan diatas =<<< masuk ,0<<=<<< termasuk kedalam aliran, sedangkan diatas =<<< masuk
kedalam aliran turbulen. %atadata dari grafik kedalam aliran turbulen. %atadata dari grafik ;e ;e tersebut menampilkan grafik persamaan garis tersebut menampilkan grafik persamaan garis
untuk aliran turbulen yaitu (<,0*D ;e<,,B). (ilai koefisien gesek untuk ketiga pipa yang diuji untuk aliran turbulen yaitu (<,0*D ;e<,,B). (ilai koefisien gesek untuk ketiga pipa yang diuji
terlihat lebih tinggi dari koefisien gesek terlihat lebih tinggi dari koefisien gesek -lassius. -lassius.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Das könnte Ihnen auch gefallen