Sie sind auf Seite 1von 6

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol 10. , No.1, April 2007, hal 65-70

PEMODELAN ZONA SESAR OPAK DI DAERAH PLERET


BANTUL YOGYAKARTA DENGAN METODE GRAVITASI
M Irham Nurwidyanto, Rina Dwi Indriana, Zukhrufuddin Thaha Darwis
Laboratorium Geofisika Jurusan Fisika FMIPA UNDIP.

ABSTRACT
A gravity research was done in Pleret, Bantul, Yogyakart.It’s covering 55 measurements points. This
research aims to estimated subsurface structure fault zone of the area, correctly along Opak River’s.
Type of Gravitymeter La Coste & Romberg G-1118 using electronics feedback system with accuracy
0.005 miligal was used to measure gravitational field. Interpretation result from kualitative and
kuantitative are estimated the structure in the research area consist of tree layer that arre limestone,
breccia, and alluvial sediment and Opak sediment’s.

INTISARI
Telah dilakukan penelitian dengan metode gravitasi di daerah Pleret, Bantul, Yogyakarta, yang
meliputi 55 titik pengukuran. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan struktur bawah permukaan
zona sesar, tepatnya di sepanjang sungai Opak. Pengukuran gravitasi dilakukan dengan
menggunakan Gravitymeter type La Coste & Romberg G-1118 MVR yang dilengkapi dengan feedback
system dengan akurasi 0.005 miligal. Hasil interpretasi kualitatif dan kuantitatif didapatkan adanya
dugaan sesar normal dengan struktur lapisan terdiri dari tiga lapisan yaitu batuan gamping, batuan
breksi dan batuan penutup permukaan yang meliputi endapan alluvial dan endapan sungai opak.

PENDAHULUAN berada 10 kilometer dari Yogyakarta atau


Gempa bumi yang terjadi pada 27 sekitar 5 kilometer dari Bantul) [2].
mei 2006 sebesar 5,9 skala Richter telah Studi kasus mengenai sesar
menimpa daerah Yogyakarta dan (patahan) menjadi penting mengingat
sekitarnya meliputi daerah Bantul, korban parah (korban jiwa maupun
Kulonprogo, Gunung kidul, Sleman, Solo, materiil) akibat gempa Yogyakarta 27 Mei
Karanganyer, Klaten, dan Prambanan. 2005 adalah daerah yang kondisi bawah
Kurang lebih 5500 jiwa kehilangan nyawa, permukaannya diperkirakan berupa sesar
ribuan warga luka-luka, dan kehilangan Opak. Pada penelitian ini dicoba
keluarga serta hartanya. Sumber gempa memodelkan struktur bawah permukaan
tersebut berpusat pada kedalaman 33 km, dari zona sesar Opak di daerah Pleret
tepatnya terletak 37 km dari garis pantai Bantul dengan metode Gravity.
dengan episentrum di dasar samudera
Hindia pada koordinat 8.260 LS 110.310 DASAR TEORI
BT ) [1]. Aktifitas gempa tersebut telah Teori yang melandasi metode
memicu pergerakan sesar di wilayah gravitasi adalah hukum Newton tentang
Bantul dan sekitarnya. Sesar (patahan) gravitasi yang menyatakan bahwa besar
aktif tersebut diidentifikasi membentuk gaya gravitasi antar dua massa sebanding
garis lurus di mulai dari pusat gempa pada dengan perkalian kedua massanya dan
koordinat 8,007 LS-110, 286 BT (1 berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
kilometer dari garis pantai Parangtritis) ke antar kedua pusat massa (gambar-1). Gaya
arah timur laut sampai ke Prambanan. yang ditimbulkan antara partikel dengan
Daerah yang dilewati sesar itu yakni massa m yang berpusat pada titik Q (x’, y’,
Depok, Tritohargo, Ngambangan, dan z’) dan partikel mo pada titik P(x, y, z)
Gondowulung di Yogyakarta. Sesar itu persamaan matematiknya sebagai berikut
[3]

65
Zukhrufuddin Thaha Darwis dkk Pemodelan Zona Sesar Opak…

Q ( x ' , y ' , z ')


m0


r

P ( x, y , z )

Gambar 1. Gaya gravitasi antara m0 dan m1 sebanding dengan r-2

→ r
U (r ) = −G
mm r m
F (r ) = −G 02 rˆ (2.1) (2.1) (2.5)
r r
merupakan potensial gravitasi dari massa
dengan:
m. Potensial medan gravitasi dari suatu
r = [(x - x’)2 + (y - y’)2 + (z - z’)2 (2.2)
distribusi massa yang kontinyu dapat
dihitung dengan pengintegralan.
G adalah konstanta gravitasi universal
r
U P (r ) = −G ∫ r r
r dm
(6,6732 x 10 -11 Nm2/kg2) , dan r adalah (2.6)
r
vektor satuan r, r = r rˆ . Jika persamaan V
r − r0
(2.1) menyatakan gaya tarik yang dialami Jika massa yang terdistribusi kontinyu
r
partikel m maka tanda negatif menyatakan tersebut mempunyai rapat massa ρ (r ) di
gaya tarik tersebut memiliki arah yang dalam volume V, maka potensial di suatu
berlawanan dengan vektor satuan r̂ . Dari titik P di luar benda tersebut adalah) [3].
persamaan (2.1) dapat diketahui besarnya (gambar 2.2):
ρ dV ρ ∂x∂y∂z
U P (r ) = −G ∫ r r = −G ∫∫∫
medan gravitasi di m oleh adanya m0 r
r r
adalah: V
r − r0 ( x , y , z ) r − r0
→ r m (2.7)
E (r ) = −G 2 rˆ (2.3) (2.3)
Jika P berada di permukaan bumi, maka
r
percepatan gravitasi pada titik P adalah:
Medan gravitasi adalah medan yang r r r r
g ( r ) = − E( r ) = ∇ U P ( r ) (2.8)
bersifat konservatif, maka medan gravitasi
bisa dinyatakan sebagai gradien dari suatu Jika persamaan 2.8 diturunkan ke arah
fungsi potensial skalar U (r ) sebagai
r
sumbu z, (dalam arah vertical) maka
berikut: diperoleh persamaan [3]:
→ r r
E (r ) = ∇U (r ) (2.4) (2.4)
dengan :
Z
r r r
r − r0 P (r )

m0 (x0,y0 ,z0)
r
r r
Q ( r0 )
rr γ
(x,y ,z)rr00
0

m
Y

X Gambar 2. Potensial di P oleh benda tiga dimensi [2]

66
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 10. , No.1, April 2007, hal 65-70

r ∂UP (r ) ρ(r0 )(z0 − z)d 3r0


r r r Bantul pada koordinat 7051’12.7” LS
gZ (r ) = = −G∫ sampai 7053’54.0” LS dan 110022’42.5”
∂z 3
V
[(x- x0 )2 + (y- y0 )2 + (z- z0 )2 ]2 BT sampai 110025’39.8” BT. Pengabilan
(2.9) data dilakukan pada awal bulan juli 2007
Dari persamaan (2.9) bahwa medan sebanyak 55 titik pengamatan yang berada
gravitasi g di permukaan bumi bervariasi di daerah penelitian. Pengambilan data
dan harganya bergantung pada distribusi medan gravitasi menggunakan
r Gravitymemeter La Coste & Romberg
massa di bawah permukaan ρ (r0 ) dan
Model G-1118 MVR, pengukuran
jaraknya dari pusat massa bumi (inti
koordinat lokasi titik pengamatan
bumi). Pada sistem satuan cgs, satuan memnggunakan GPS Garmin III Plus,
medan gravitasi adalah cm.sec -2 atau Gal
sedangkan penentuan ketinggian titik
(Galileo), untuk satuan lebih kecil yang
pengamatan menggunakan peta topografi
biasa digunakan dalam metode gravitasi
dari Bakorsutanal.
adalah mgal (1 mgal = 10 -3 Gal = 10 -5
Data medan gravirtasi yang terukur
m/s2).
dilakukan pengolahan data gravitasi
Geologi Daerah Penelitian.
melalui tahapan berikut :
Stratigrafi daerah Bantul dan
1. Konversi satuan yang bertujuan untuk
sekitarnya tersusun oleh batuan tersier
penyeragaman satuan skala bacaan alat
yang terdiri dari batuan sedimen klastik
ke satuan miliGal.
vulkanik, batuan gunung api, dan sedimen
2. Reduksi data gravitasi
klastik karbonatan, serta endapan
Data gravitasi yang terukur pada
permukaan yang berumur Kuarter.
suatu titik pengamatan merupakan
Berdasarkan sifat-sifat batuan dapat
gabungan dari berbagai faktor gravitasi
diperinci menjadi tujuh formasi yaitu
sehingga belum mencerminkan pengaruh
Formasi Yogyakarta (46%), Formasi
kontras densitas bawah permukaannya,
Sentolo (18%), Formasi Sambipitu (3%),
maka diperlukan reduksi yang
Formasi Semilir Nglanggran (24%),
menghilangkan pengaruh efek gravitasi
Formasi Wonosari (8%), dan gumuk pasir
luar. Reduksi dilakukan dengan melakukan
(1%) [4].
koreksi antara lain: koreksi pasang surut,
Struktur geologi yang berkembang
koreksi drift, koreksi g teoritis (pengaruh
di daerah Opak Pleret adalah sesar geser
koordinat lintang), koreksi udara bebas,
dan sesar normal. Di sepanjang Sungai
koreksi bouguer dan koreksi topografi.
Opak terdapat sesar normal yang berada di
Data gravitasi setelah mengalami tahapan
sepanjang hampir 40 km dari pantai selatan ini merupakan data anomali gravitasi
Jawa di mulut sungai ke arah Prambanan (Bouguer) lengkap [5]. Pendugaan struktur
Kabupaten Klaten dengan arah 30 sampai bawah permukaan didapatkan melalui
40 derajat ke timur laut. Sesar Opak proses interpretasi data. Untuk
memotong Yogya Low dan Wonosari High mempermudah interpretasi, data yang
dengan batuan andesit tua (OAF) sebagai
berupa nilai anomali Bouguer lengkap
penyusun struktur pemotongan sesar,
yang berada pada topografi diproyeksikan
sedangkan di timur Opak masih terdapat
ke bidang datar terlebih dahulu dengan
Formasi Semilir dan Nglanggran yang juga
bantuan software Damney. Kemudian nilai
terlibat dalam sistem sesar. anomali yang telah terpapar di bidang datar
di pisahkan nilai anomali lokal untuk
METODE PENELITIAN mendapatkan nilai anomali regionalnya.
Penelitian ini dilakukan di daerah Anomali regional yang telah terpapar di
seputar kecamatan Pleret Kabupaten

67
Zukhrufuddin Thaha Darwis dkk Pemodelan Zona Sesar Opak…

bidang datar kemudian dibuat pemodelan terlihat di dua titik pada koordinat UTM
menggunakan software geomodel [6]. (453363, 9130579) dengan nilai 0.4 mgal
Pemodelan berdasarkan respon medan dan (434175, 9128818) sebesar 13 mgal,
gravitasi terhadap struktur persesaran yang yang dapat digambarkan bahwa titik
menjadi target penelitian hingga didapat tersebut memberikan respon sebagai
model dengan geometri, ketebalan, struktur anomali lokal. Struktur kelurusan,
pembentuk batuan, dan struktur perlapisan kerapatan, dan pembelokan kontur dapat
yang mempunyai respon medan gravitasi mengidentifikasi adanya formasi sesar di
model sesuai dengan respon medan bawah permukaan daerah penelitian.
gravitasi yang diperoleh dari data Struktur kelurusan sejajar dan rapat
pengukuran. berkisar antara nilai 7.5 mgal hingga 12.5
mgal. Sesar normal memberikan respon
HASIL DAN PEMBAHASAN nilai anomali gravitasi tinggi di bagian
Peta kontur gambar 3 menunjukkan yang terangkat (hanging wall) dan
respon anomali gravitasi Bouguer lengkap memberikan respon rendah di bagian yang
pada bidang topografi. Dapat dilihat turun (foot wall). Sedangkan struktur
struktur kelurusan sejajar, kerapatan, dan pembelokan kontur menunjukkan batas
pembelokan kontur. Struktur pengkutuban blok batuan.

Gambar 3. Peta topografi dan kontur anomali Bouguer lengkap daerah penelitian

9131500
U
9131000
D 14
13.5
U 13
12.5
9130500 12
11.5
11
10.5
9130000 10
9.5
9
8.5
9129500
8
lintang 7.5
7
9129000 6.5
6
5.5
5
9128500
D U 4.5
4
3.5
9128000 U D 3
2.5
2
1.5
9127500 1

9127000

431500 432000 432500 433000 433500 434000 434500 435000 435500 436000 436500

bujur
Gambar 4. Kontur Reduksi Bidang Datar (kedalaman bidang equivalent 2500 m
dan ketinggian bisang datar 100 m)

68
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 10. , No.1, April 2007, hal 65-70

9131500

9131000 E 11.5 U
11
10.5
9130500
10
9.5
9130000
9
8.5
9129500
8
7.5

Lintang 9129000 7
6.5
9128500 6
5.5

9128000 5

9127500
E 4.5
4

9127000

431500 432000 432500 433000 433500 434000 434500 435000 435500 436000 436500 437000

Bujur
Gambar 5. Kontur anomali regional (Upward Continuation 300 m)

Gambar 6a Pemodelan sayatan E-F


.

Gambar 6b, Penampang lapisan batuan (Sayatan E-F)

Keterangan gambar:
: Batuan Gamping
: Batuan Breksi Lapili
: Sedimen purba sungai Opak
: Batuan Sedimen Vulkanik Gunung Merapi

69
Zukhrufuddin Thaha Darwis dkk Pemodelan Zona Sesar Opak…

Gambar 4 merupakan anomali Di daerah penelitian juga diperkirakan ada


Bouguer lengkap yang diproyeksikan ke sesar normal dengan selisih kedalaman
bidang datar dengan metode equivalen titik pergeseran blok sesar antara hanging wall
massa. Ditentukan kedalaman equivalen dan foot wall rata-rata sejauh 20 meter
titik massa 2500 m dengan ketinggian
bidang datar 100 m dari permukaan tanah. UCAPAN TERIMA KASIH
Hasil ini menunjukkan kontur yang Tulisan ini dapat terwujud berkat
cenderung lebih halus, sehingga tampak dukungan dana dari hibah PHK A2 jurusan
jelas arah perpotongan sesarnya. Analisis fisika FMIPA Undip, Laboratorium
ini dilakukan dengan membuat pemodelan Geofisika UGM atas pinjaman
sayatan menyilang zona perpotongan sesar Gravitymeternya. Atas kerjasama dan
dari anomali gravitasi regionalnya bantuannya diucapkan banyak terima kasih
diperlihatkan pada gambar 5, sedangkan
model bawah permukaan ditunjukkan pada DAFTAR PUSTAKA
gambar 6. Dari hasil pemodelan ini dapat [1] Hardjono, I, 2006, Hierarki Gempa
dilihat bahwa daerah penelitian kondisi Bumi dan Tsunami (Aceh, Nias,
bawah permukaannya diestimasi tersususn Bantul, Pangandaran, dan Selat
oleh tiga kelompok batuan. Batuan yang Sunda), Jurnal, Fakultas Geografi,
paling atas yang diasosiasikan sebagai Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
batuan penutup dengan densitas 2.7 g/cm3 , [2] Salahuddin. dkk, 2007, Misteri di
batuan ini tersusun oleh batuan alluvial. dalam Bumi Mataram, Jurnal, Fakultas
Batuan dibawah lapisan penutup Geologi UGM,Yogyakarta.
diperkirakan tersusun oleh batuan breksi http://www.ugm.ac.id/index.php?page=
dengan densitas 2.63 g/cm3. Batuan di rilis&artikel=642.
bawah breksi adalah batu gamping dengan [3] Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in
densitas 2.7 g/cm3 diasosiasikan sebagai Gravitasi and Magnetic Applications,
batuan dasar Cambridge University Press, USA.
[4] Info Bantul.
KESIMPULAN http://bantul.go.id./2005/09/05/.
Secara garis besar sayatan (profil dan [5] Telford, M.W., et al, 1990, Applied
penampang model ditunjukkan pada Geophysics, Cambridge University
gambar 6a dan 6b. daerah penelitian Press.
mempunyai struktur lapisan batuan yang [6] Kirbani, SB., 2001. Panduan Workshop
terbentuk dari batuan gamping (2.7 g/cm3), Eksplorasi Geofisika (Teori dan
batuan breksi (2.63 g/cm3), dan lapisan Aplikasi). Laboratorium Geofisika
penutup berupa sedimen vulkanik dan FMIPA UGM, Yogyakarta
pasir kerikil atau sandstone endapan Opak.

70

Das könnte Ihnen auch gefallen