Sie sind auf Seite 1von 28

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL

A. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dahulu) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan normal adalah pervaginam tanpa
bantuan apapun tidak kurang dari 18 jam, tanpa adanya gangguan jalannya persalinan
(Manuaba, 21).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup kedunia luar,dari lahir atau dengan jalan lain (Mochtar.!,MP",21).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina kedunia luar (#ar$ono %lmu kebidanan &disi ', 1((().
)danya hormone estrogen dan progesterone dalam keadaan seimbang
sehingga kehamilan dapat dipertahankan. Perubahan keseimbangan estrogen dan
progesterone menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh oleh hipo*ise parst
posterior dapat menimbulkan kontraksi dalam bentuk +ro,ton hicks. +ro,ton hicks
akan menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan dan oksitosin di duga
bekerja sama atau melalui prostaglandin yang makin meningkat mulai dari umur
kehamilan 1- minggu. .isamping itu *aktor gi/i ibu hamil dan keregangan otot rahim
dapat memberikan pengaruh penting untuk di mulainya kontraksi rahim.
B. Mekanisme persalinan
Mekanisme gerakan bayi memungkinkan ia untuk menyesuaikan diri dengan
pelvis ibu yakni penurunan, *leksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan
pengeluaran.
1. &ngangement, tertangkapnya kepala janin pada P)P
2. .ecent, turunnya kepala janin ke P)P
'. 0le,ion (menekuk), tahanan yang diperoleh dari dasar panggul makin besar
maka makin *leksi kepala janin, dagu menekan dada dan belakang kepala
(oksiput) menjadi bagian terba$ah janin, mengakibatkan masuknya kepala
janin dengan diameter terkecil mele$ati jalan lahir terkecil mele$ati jalan
lahir.
1. %nternal rotation. Pemutaran bagian terendah keba$ah simpisis menyesuaikan
posisi kepala janin dengan bentuk jalan lahir
-. &,tentition. #etelah paksi dalam selesai dan kepala sampai vulva, lahir
berturut sisiput, dahi, hidung, mulut, dagu
2. &,ternal rotation. Putaran kepala mengikuti putaran bahu
3. &,pultion. Pengeluaran bahu dan badan janin
C. Tahap !ahap persalinan
4erdapat empat tahap persalinan
1. kala % 5 .imulai dari permulaan persalinan sampai dilatasi serviks secara
lengkap. Proses membukanya servik sebagai akibat his di bagi dalam 2 *ase5
a. 0ase laten5 kurang lebih selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter ' cm.
b. 0ase akti*5 dibagi dalam ' *ase lagi yaitu5
1) 0ase akselerasi5 dalam $aktu 2 jam pembukaan ' cm menjadi 1 cm.
2) 0ase dilatasi maksimal5 dalam $aktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat dari 1 cm menjadi ( cm
') 0ase deselarisasi5 pembukaan menjadi lambat kembali. .alam
$aktu 2 jam pembukaan dari ( cm menjadi lengkap
Mekanisme pembukaan serviks berbeda antara primigravida dan multigravida.
Pada yang pertama ostium uteri internum akan membuka lebih dahulu,
sehingga serviks akan mendatar dan menipis. +aru kemudian ostium uteri
eksternum membuka. Pada multigravida ostium uteri internum sudah sedikit
terbuka.ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran
serviks terjadi dalam saat yang sama. 6etuban akan pecah sendiri ketika
pembukaan hampir atau telah lengkap. +ila ketuban telah pecah sebelum
mencapai pembukaan - cm, disebut ketuban pecah dini. 6ala 1 selesai apabila
pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala 1 berlangsung
kira7kira 1' jam , sedangkan pada multipara kira7kira 3 jam.
2. kala %% 5 dari dilatasi serviks lengkap sampai kelahiran bayi
Pada kala %% his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira7kira 2 sampai ' menit
sekali. 6arena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk ruang
panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot7otot dasar pangggul,
yang secara re*lektoris menimbulkan rasa mengedan. 8anita merasa pula
tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. 6emudian perineum mulai
menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. 9abia mulai membuka
dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada $aktu his.
+ila dasar panggul sudah lebih berelaksasi kepala janin tidak masuk lagi
diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin
dilahirkan dengan suboksiput diba$ah sim*isis dan dahi, muka dan dagu
mele$ati perineum. #etelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk
mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Pada primigravida kala %% berlangsung
rata7rata 1,- jam dan pada multipara rata7rata ,- jam.
'. kala %%% 5 dari kelahiran bayi sampai kelahiran plasenta
#etelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan *undus uteri agak di atas pusat
beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta
dari dindingnya. +iasanya plasenta lepas dalam 2 sampai 1- menit setelah
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada *undus uteri.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
1. kala %: 5 dari kelahiran plasenta sampai stabilisasi keadaan pasien, biasanya
pada sekitar 1 jam masa ni*as
#eperti diterangkan di atas, kala ini dianggap perlu untuk mengamat7amati
apakah ada perdarahan postpartum.
D. Fak!"r #ak!"r $an% mempen%er&hi persalinan
)da - *aktor yang penting dalam persalinan yaitu;
1. Po$er. 4enaga, his, kontraksi otot dinding uterus, kontraksi dia*ragma pelvis <
kekuatan mengejan, ketegangan < kontraksi ligamentum rotundum.
2. Passanger. 0aktor yang berasal dari janin dan plasenta.
'. Passage. 0aktor yang berasal dari jalan lahir lunak ataupun jalan lahir keras.
1. Persiapan penolong
-. Psikis
)pabila ke - *aktor di atas berjalan dengan baik tanpa adanya alasan
intervensi maka persalinan tersebut berjalan normal, tetapi apabila terjadi
penyimpangan pada kelima *aktor diatas sehingga memerlukan bantuan dari luar.
E. Per&'ahan #isik se!elah p"s! par!&m
1. 6embalinya rahim kebentuk asalnya
Pada $aktu hamil dapat terjadi perubahan besar pada otot rahim, yang
mengalami pembesaran ukuran karena pembesaran selnya (hipertro*i) dan
pembesaran ukuran karena pertambahan jumlah selnya (hiperplasia).
#ehingga dapat menampung pertumbuhan dan perkembangan janin sampai
cukup bulan dengan berat lebih dari 2- gram. +erta rahim menjadi
sekitar 1 kg, yang semula hanya ' gram. #telah persalinan terjadi proses
baliknya disebut =involusi> (kembalinya rahim keukuran semula) dimana
secara berangsur otot rahim mengecil kembali, sampai seberat semula pada
minggu ketujuh (12 hari). Proses ini berlansung cepat dengan perkiraan
urutan setelah persalinan 5 tempat implantasi plasenta segera tertutup epitel
sebagai proses penyembuhan, sehingga tidak terjadi sumber perdarahan
dan tempat masuknya in*eksi. 9iang senggama yang meregang karena
proses persalinan akan mengecil, sehingga seminggu setelah persalinan
hanya dapat di lalui satu jari. !obekan pada liang senggama, menyembuh
dengan sensirinya. "anya robekan yang terdapat dalam mulut rahim
memerlukan perhatian, karena mungkin sukar sembuh dan dapat menjadi
luka menahun (kronis) sebagai sumber in*eksi atau mengalami degenerasi
ganas.
2. Perubahan lokea
9okea adalah cairan yang keluar dari liang senggama pada masa ni*as.
?airan ini dapat berupa darah atau sisa lapisan rahim. @rutan pengeluaran
lokea ini terjadi dimulai oleh keluarnya lokea rubra, berupa darah, agak
gelap, mungkin ada gumpalan darah terjadi antara 2 sampai - hari.
Macam7 macam lokea 5
a) 9okea rubra (hari 171)5 Aumlahnya sedang, ber$arna merah, dan
terutama darah.
b) 9okea serosa (hari 178)5 Aumlahnya berkurang dan ber$arna merah
muda (hemoserosa).
c) 9okea alba (hari 8711)5 Aumlahnya sedikit, ber$arna putih atau hampir
tidak ber$arna.
'. Perubahan kulit
Pada $aktu hamil terjadi pigmentasi kulit pada beberapa tempat karena
proses hormonal. Pigmentasi ini berupa kloasma gravidarum pada pipi,
hiperpigmentasi kulit sekitar payudara, hiperpigmentasi dinding perut
(striae gravidarum). #etelah persalinan, hormonal berkurang dan
hiperpigmentasi menghilang. Pada dinding perut akan menjadi putih
mengkilap yaitu >striae albican>
1. Perubahan dinding perut
Btot dinding perut memanjang sesuai dengan besarnya pertumbuhan
hamil. #etelah persalinan dinding perut kendor, dan lebih kendor sesuai
dengan jumlah kehamilan. 4etapi kendornya dinding perut dapat dikurangai
dengan jalan melakukan latihan dinding perut melalui senam kesegaran
jasmani.
-. +uang air besar dan berkemih
Pada persalinan normal masalah berkemih dan buang air besar tidak
mengalami hambatan apapun. +uang air besar akan biasa setelah sehari,
kecuali ibu takut pada luka episiotomi. +ila sampai ' hari belum buang air
besar sebaiknya dilakukan = klisma> untuk merangsang buang air besar
sehingga tidak mengalami sembelit dan mengakibatkan jahitan terbuka.
4entang berkemih, sebagian besar mengalami pertambahan air seni, karena
terjadi pengeluaran air tubuh berlebih, yang disebabkan oleh pengenceran
(hemodilusi) darah pada $aktu hamil. 6eadaan demikian adalah normal
bila air seni seret, perlu dilakukan evaluasi penyebabnya.
F. Per&'ahan psik"l"%is i'& p"s! par!&m
1. .ependent 5 taking in
0okus kediri ibu5 pemenuhan kebutuhan, 21 jam pertama(172 hari),
Cembira dan banyak bicara dengan pengalaman persalinannya, %ngin
menceritakan pengalaman bersalin.
2. .ependent7 independent 5 taking hold
Mulai hari 27',berakhir hari ke 1< beberapa minggu, %bu *okus pada
pera$atan bayi dan kemampuan menjadi seorang ibu, Mengatasi
ketidaknyamanan *isik dan perubahan emosional
'. %nterdependent 5 letting go
0okus 5 perubahan ke keluarga sebagai kesatuan dan interaksi dengan
anggota keluarga lain, Penyesuaian diri dengan ketergantungan bayi,
6einginan mera$at diri dan pasangan peran, Memulai hubungan dengan
pasangan<suami.
(. Tahap Per!ama Persalinan
TAHAP PERTAMA PERSALINAN
Proses persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan di akhiri
dengan dilatasi serviks lengkap. Pera$atan dimulai ketika $anita melaporkan hal7hal
seperti a$itan kontraksi uterus yang progresi*, teratur, kekuatan his, *rekuensi dan
durasi semakin meningkat, bloddy show serta selaput ketuban pecah spontan.
1. Pengkajian
Pengkajian dimulai saat pertama kali kontak dengan klien. Pertama yang
dikaji apakah $anita tersebut sudah mengalami persalinan sejati dan harus
masuk ke rumah sakit.
Perbedaan Persalinan #ejati .an Persalinan Palsu adalah5
Persalinan sejati Persalinan palsu
6ontraksi5
a. +erlangsung teratur, semakin kuat,
lama dan semakin sering
b. %ntensitas meningkat saat ibu berjalan
c. .irasakan di punggung ba$ah,
menjalar ke bagian ba$ah abdomen
d. 4erus berlangsung meskipun berbagai
cara dilakukan untuk membuat $anita
nyaman
6ontraksi5
a. +erlangsung tidak teratur atau menjadi
teratur hanya untuk sementara
b. .irasakan pada bagian belakang atau
pada abdomen diatas pusat
c. #ering kali berhenti saat ibu berjalan
atau mengubah posisi
d. #eringkali dapat dihentikan jika
dilakukan tindakan untuk membuat
$anita menjadi nyaman
#erviks5
a. Menunjukkan perubahan yang
progresi* ( melunak, menipis dan
dilatasi di tandai dengan pengeluaran
darah yang banyak)
b. #emakin bergerak ke posisi anterior,
tidak dapat ditentukan tanpa
pemeriksaan dalam
#erviks5
a. Mungkin lunak, tapi tidak ada
perubahan signi*ikan dalam penipisan
atau dilatasi atau tidak ada bukti
bloddy sho$
b. #ering berada pada posisi posterior,
tidak dapat diketahui tanpa
pemeriksaan dalam
Aanin5
+agian presentasi biasanya telah masuk
ke dalam panggul sering disebut janin =
jatuh = ( lightening ). ini membuat $anita
lebih mudah bernapas dan pada saat yang
sama, kandung kemih tertekan akibat
tekanan ke ba$ah oleh bagian presentasi
Aanin5
+agian presentasi biasanya belum masuk
kedalam panggul.
Pengkajian merupakan prioritas utama. Pera$at akan mengkaji system
secara rinci melalui $a$ancara, pengkajian *isik, dan pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan status persalinan $anita sehingga memberi
pera$at arahan untuk memperoleh in*ormasi penting dari seorang $anita
yang akan melahirkan. #umber in*ormasi tambahan dapat diperoleh dari 5
a. ?atatan prenatal
Pera$at meninjau kembali catatan prenatal untuk mengidenti*ikasi
kebutuhan dan resiko individual ibu. )pabila ibu tidak menjalani
pera$atan prenatal, gali alasan yang mendasari hal tersebut. )pabila ibu
merasa tidak nyaman, pera$at sebaiknya mengajukan pertanyaan di antara
kontraksi, ketika $anita itu dapat berkonsentrasi dengan lebih baik.
)pabila ini bukan persalinan dan pengalaman melahirkan pertama, penting
bagi ibu untuk mencatat karakteristik pengalaman sebelumnya.
b. 8a$ancara
6eluhan atau alasan utama ibu datang ke rumah sakit di tentukan dalam
$a$ancara. 6eluhan utama dapat berupa>ketuban> pecah dengan atau
tanpa kontraksi. ibu di minta untuk mengingat kembali peristi$a pada hari
sebelumnya. %bu diperiksa untuk melihat tanda prodromal persalinan dan
a$al terjadinya kontraksi yang teratur. %a diminta untuk menjelaskan hal7
hal berikut 5
1) 0rekuensi dan lama kontraksi
2) 9okasi dan karakteristik rasa tidak nyaman akibat kontraksi (misalnya
sakit pinggang, rasa tidak enak pada suprapubis)
') Menetapnya kontraksi meskipun terjadi perubahan posisi saat ibu
berjalan atau berbaring
1) 6eberadaan dan karakter sho$ dari vagina
-) #tatus membran amnion, misalnya rembesan cairan apabila diduga
cairan amnion telah keluar, tanyakan tanggal dan jam pertama kali
cairan keluar, tanyakan juga $arna cairan. #eringkali pemeriksaan
dengan speculum steril dan tes nitra/in (P") atau tes pakis (*ern test)
dapat memastikan membrane telah pecah atau belum.
+loddy sho$ dibedakan dari pendarahan karena sho$ ber$arna merah
muda dan terasa lengket karena berlendir. Mula7mula sho$ yang keluar
sedikit, lama kelamaan bertambah banyak seiring penipisan dan dilatasi
serviks.
@ntuk mengetahui status pernapasan $anita pera$at menanyakan apakah
$anita menderita = pilek = atau gejala7gejala yang berkaitan dengan
pernapasan, = hidung tersumbat = sakit tenggorok atau batuk. 6aji kembali
adanya alergi terhadap obat yang diberikan secara rutin seperti meperidin
( .emerol ) atau lidokain ( Dylocaine ). !espon alergi dapat menyebabkan
pembengkakan selaput lender pada system pernapasan. Muntah dapat
menyebabkan komplikasi pada suatu persalinan normal.
Pera$at juga perlu menyiapkan $anita untuk menghadapi kemungkinan
perubahan rencana . permintaan pada rencana persalinan dapat berupa
memilih orang yang akan menemaninya pada saat bersalin, mengenakan
pakaian sendiri, memba$a bantal, mendengar musik, membuat video
persalinan dan melahirkan, memilih metode pereda nyari, posisi
melahirkan, membiarkan ayah memotong tali pusat, dan segera menyusui
bayi setelah melahirkan ( Myles, 1(8( ).
c. 0aktor7*aktor psikososial
1) %nteraksi verbal
)pakah ibu bertanya, meminta apa yang diperlukan, berbicara pada
orang7orang yang mendukungnya, berbicara dengan bebas atau hanya
berespon saja.
2) 6emampuan persepsi
)pakah ibu memahami apa yang pera$at katakanE hambatan dalam
bahasaE dapatkah ia mengulang kembali apa yang disampaikanE dsb.
') 4ingkat ketidaknyamanan
#ejauh mana $anita itu mengekspresikan apa yang dialamiE reaksinya
terhadap kontraksi, tanda7tanda non verbal dari nyeri yang dialami.
1) #tres dalam persalinan
4anggungja$ab pera$at terhadap $anita yang sedang bersalin adalah
menja$ab pertanyaan atau berupa mencari ja$aban untuknya, memberi
dukungan , mera$at klien bersama dengan orang yang diinginkan
$anita itu menjadi penasihatnya.
d. 0aktor budaya
Penting untuk mengetahui latar belakang etnik<budaya ibu untuk
mengantisipasi intervensi pera$atan yang mungkin perlu ditambahkan atau
duhilangkan dalam rencana pera$atan individu. 4ingkat kecemasan ibu
selama bersalin akan meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi
pada dirinya atau yang disampaikan kepadanya. %ni dapat dan sering terjadi
pada ibu yang tidak berbahasa %ndonesia (+ent/, 1(8). "al ini
menimbulkan stress pada tingkat tertentu. Masalah pada ibu yang tidak
berbahasa %ndonesia ini akan semakin berat karena mereka seringkali
merasa sangat bingung untuk mengatasi keadaan mereka.
e. Pemeriksaan *isik
Pemeriksaan a$al menentukan $aktu dimulainya persalinan sejati. "asil
pemeriksaan merupakan dasar pengkajian kemajuan persalinan,
pengetahuan tentang kehamilan, pemeriksaan a$al yang cermat, dan
pengamatan kemajuan kehamilan merupakan hal7hal yang penting selama
proses persalinan. ?ontoh pengkajian minimal pasien berada pada tahap
pertama persalinan5
1) Pengkajian *rekuensi
2) Pengkajian system umum
Pengkajian system secara singkat perlu dilakukan oleh pera$at,
termasuk pemeriksaan jantung, paru7paru, dan kulit. )danya edema di
tungkai, di muka, di tangan dan re*leks tendon dalam.
') Perasat leopold (palpasi abdomen)
#etelah berada di tempat tidur, pera$at memintanya untuk bernaring
telentang sebentar sehingga pera$at dapat melakukan perasat leopold
(prosedur 2171). Perasat ini memberi petunjuk mengenai (1) jumlah
janian, (2) bagian presentasi, letak dan sikap janin, (') seberapa jauh
penurunan janian kedalam panggul, dan (1) lokasi pmi dan ddj pada
abdomen $anita.
1) )uskultasi denyut jantung janin
Penting bagi $anita untuk mengerti kaitan lokasi pmi djj dengan
presentesi, letak dan posisi janin. Pengkajian resiko tinggi komplikasi
persalinan dapat didiagnosis berdasarkan variasi *actor7*aktor ini. Pmi
djj adalah tempat abdomen ibu, dimana djj paling keras terdengar.
4empat ini biasanya dipunggung janin. PM% juga membantu penentuan
posisi janin. Pada presentasi verteks, djj terdengar diba$ah umbilicus
ibu, baik pada kuadran ba$ah kiri atau kanan abdomen. Pada presentasi
sunsang, djj terdengar di atas umbilicus ibu. .engan turunnya janin dan
terjadinya rotasi dalam, djj terdengar pada tempat yang lebih rendah
dan lebih dekat ke garis tengah abdomen ibu.
-) Pengkajian kontaksi uterus
6arakteristik umum persalinan yang e*ekti* adalah akti*itas uterus yang
teratur. )ktivitas uterus tidak langsung berkaiatan dengan kemajuan
persalinan. )da beberapa metode yang dipakai untuk mengkaji
kontraksi uterus. Metode7metode itu adalah gambaran subjekti* $anita,
palpasi dan pencatatan $aktu oleh klinis dan peralatan minitor
elektronik. #etiap kontraksi menunjukkan pola seperti gelombang.
6otraksi dimulai dengan peningkatan perlahan7lahan (=peningkatan>
kontraksi dari sebelumnya), secara bertahap mencapai puncak
(tertinggi), dan kemudian menurun dengan lebih cepat (penurunan,
=menurunya> kontraksi). 6emudian diikuti interval periode istirahat
(tekanan intrateurin 8 sampai 1- Mm"g), yang meningkatkan kembali
saat kontraksi sebelumnya dimulai. 6arakteristik berikut menjelaskan
kontraksi uterus 5
a) 0rekuensi seberapa sering kontraksi uterus terjadi ; periode $aktu
antara a$al sesuatu. 6ontrasi berikutnya atau dari puncak ke
puncak.
b) %ntensitas kekuatan kontraksi yang paliang besar.
c) .urasi periode $aktu antara a$al dan akhir sesuatu kontraksi
d) 4onus istirahat ketegangan otot iterus diantara kontraksi
?ara yang paling sering dugunakan untuk mengukur kontraksi uterus
adalah palpasi atau pemantauan akti*itas listrik eksternal dan internal.
)pabila seorang $anita masuk kedalam rumah sakit, biasanya
dilakukan pementauan dasar untuk mengkaji kontraksi uterus dan djj
selama 27' menit. 0rekuensi dan durasi kontraksi dapat ditentukan
dengan menggunakan ketiga metode di atas dalam memantau akti*itas
uterus. Palpasi adalah metode yang kurang akurat dalam menentukan
intensitas kontraksi uterus. %stilah7istilah berikut dipakai untuk
menggambarkan hal yang dirasakan selama palpasi 5
a) 9emah *undus sedikit tegang dan mudah membentuk lekukan jika
ditekan dengan ujung7ujung jari.
b) Moderat *undus keras dan sulit membentuk lekukan jika ditekan
dengan ujung7ujung jari.
c) 6uat *undus kaku, seperti karton dan hampir tidak mungkin
membentuk lekukan jika ditekan dengan ujung7ujung jari.
2) Periksa .alam
Pemeriksaan dalam memberi keterangan apakah seseorang $anita
sudah memasuki persalian sejati dan memungkinkan pemeriksa
menentukan apak selaput ketuban telah pecah. Persalinan dimulai
dengan pecahnya ketuban secar spontan (#!BM) pada hampir 2-F
$anita hamil aterm. )da selang $aktu, jarang melebihi 21 jam, yang
mendahului a$al persalinan. Pemeriksaan dalam terdiri dari beberapa
langkah berikut 5
a) Pera$at mempersiapkan alat7alat yang diperlukan, termasuk sarung
tangan steril sekali pakai, larutan atau jeli cair anti septic, dan
sumber sinar (lampu).
b) Pera$at mempersiapkan $anita dengan menjelaskan prosedur dan
menyelimutinya supaya terhindar dari udara dingin dan rasa malu.
8anita berada dalam posisi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
sindrom hipotensi supinasi
c) Pera$at mencuci tangan dan mengenakan sarung tanga steril sesuai
teknik aseptic. Pera$at menjelaskan kepada $anita bah$a ia akan
merasakan jari telunjuk dan jari tengah pera$at masuk kedalam
vaginanya. Gang dikaji adalah hal7hal berikut5
dilatasi dan penipisan serviks
bagian, posisi, stasiun presentasi, dan apakah presentasi janin
adalah verteks, apakah terdapat molase kepala.
6eadaan selaput utuh atau pecah
d) 8anita dibantu untuk mendapat posisi yang nyaman dan pera$at
melaporkan serta mencatat data7data diatas.
3) Pemeriksaan 9aboratorium dan .ignostik
Pera$at dapat mengantisipasi kebutuhan akan memperoleh data
menegnai kesehatan $anita. Prosedur ini mudah dilakukan dan dapat
memberi keterangan tentang status hidrasi (berat jenis, $arna, jumlah),
status gi/i (keton), atau komplikasi yang mungkin terjadi, misalnya
hipertensi akibat kehamilan (protein). "asinya dapat cepat diperoleh
dan akan membantu pera$at dalam menentukan intervensi yang tepat.
a) Pemeriksaan .arah
Protocol pemeriksaan darah berbeda7beda di setiap rumah sakit dan
tergantung pada ri$ayat kesehatan pasien. ?ontoh pemeriksaan
minimal adalah pemeriksaan hematokrit, dimana specimen diproses
dengan memakai sentri*us pada unit perinatal. %ni dapat dilakukan
pada darah yang diambil dari ujung jari atau dari kateter yang
dipakai pada jalur intravena. Pemeriksaan darah yang lengkap
adalah pemeriksaan nilai hemoglobin dan hematokrit serta hitung
jumlah sel lengkap.
)pabila golongan darah $anita belum ditentukan, darah akan
diambil untuk penentuan golongan dan *actor !h. )pabila
dilakukan pemeriksaan golongan darah, pemberi jasa kesehatan
dapat memilih untuk mengulang pemeriksaan itu. )pabila terdapat
tanda7tanda ketidakcocokan imunologis yang nyata, pemebri jasa
kesehatan dapat meminta supaya dilakukan pemeriksaan darah
diagnostic lain.
TAHAP KEDUA PERSALINAN
4ahap kedua persalinan adalah tahap dimana janin dilahirkan. 4ahap ini
dimulai dari dilatasi serviks lengkap (1 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. 0ase
pertama dimulai ketika $anita menyatakan bah$a ia ingin mengedan, biasanya pada
puncak kontraksi. 8anita mengeluhkan nyeri, tetapi diantara $aktu kontraksi ia
tenang dan sesekali memejamkan mata.
Pada *ase kedua, $anita semakin ingin mengedan dan sering kali mengubah
posisi untuk mencari posisi mengedan yang paling nyaman. @saha mengedan menjadi
lebih ritmik. Pada *ase ketiga, bagian presentasi sudah berada pada perineum dan
usaha mengedan menjadi paling e*ekti* untuk melahirkan. 8anita akan lebih banyak
mengungkapkan nyeri yang dirasakan secara verbal dengan menjerit atau memaki
dan mungkin bertindak diluar kendali ( )rnold, !oberts, 1((1 ).
1. Pengkajian
4anda objekti* yang pasti bah$a tahap kedua persalinan ialah dimulai
melalui pemeriksaan dalam, yakni pemeriksaan tidak dapat lagi meraba
serviks (Myles, 1(8(). 4anda H tanda lain yang menunjukkan tahap kedua
ini adalah 5
a. Muncul keringat tiba H tiba di bibir atas
b. Muntah
c. )liran darah meningkat
d. &kstremitas gementar
e. #emakin gelisah
*. @saha mengedan yang involunter
2. .urasi 4ahap 6edua
4ahap kedua yang berlangsung lebih dari 2 jam pada kehamilan pertama
dan 1I jam pada kehamilan berikutnya dianggap abnormal dan harus
dilapor pada pemberi jasa kesehatan. 0actor lain yang harus
dipertimbangkan adalah pola denyut jantung janin, penurunan bagian
presentasi, kualitas kontraksi uterus, dan P" darah kulit dalam janin
(Mahan, Mckay,1(81). +erdasarkan *riedman, batas dan lama tahap kedua
persalinan berbeda H beda, tergantung pada paritasnya
'. .iagnosa 6epera$atan
.iagnosa kepera$atan mengarah kepada tindakan kepera$atan yang
diperlukan. #ebelum menegakkan diagnosis, pera$at menganalisa makna
pemeriksaan yang dilakukan. +erikut adalah beberapa diagnosa yang
kepera$atan yang menunjukkan hal H hal yang penting diperhatikan pada
tahap kedua 5
a. !isiko tinggi cedera pada ibu dan janin yang berhubungan dengan 5
Penggunaan manuver valsava secara kontiniu rendah diri situasional yang
berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang e*ek normal dan e*ek
menguntungkan bersuara ( vokalisasi ) selama mengedan, ketidakmampuan untuk
bertahan dalam proses melahirkan tanpa obat.
b. 6oping individu tidak e*ekti* yang berhubungan dengan 5 pengarahan persalinan
yang berla$anan dengan keinginan *isiologis $anita untuk mengedan
c. Jyeri yang berhubungan dengan 5 usaha mengedan dan distensi perineum
d. )nsietas yang berhubungan dengan 5 ketidakmampuan mengendalikan de*ekasi
saat mengedan
e. )nsietas yang berhubungan dengan de*icit pengetahuan dalam hal 5 tidak
mengetahui sebab H sebab sensasi pada perineum
*. !esiko tinggi cedera pada ibu yang berhubungan dengan 5 posisi tungkai ibu
pada penompang kaki tidak tepat
g. !endah diri situasional pada ayah yang berhubungan dengan 5 ketidakmampuan
mendukung ibu dalam tahap persalinan
"asil Gang .iharapkan
"asil yang diharapkan pada $anita yang berbeda dalam tahap kedua persalinan
mencakup 5
a. berpartisipasi akti* dalam proses persalinan
b. tidak mengalami cedera selama persalinan (begitu juga dengan janin)
c. memperoleh rasa nyaman dan dukungan dari anggota keluarga
-. Pera$atan 6olaborati*
Pera$at menerapkan rencana untuk memantau secara kontiniu peristi$a pada tahap
kedua dan mekanisme persalinan, respon *isiologis dan respon emosi ibu pada tahap
kedua serta respon janin terhadap stres pada tahap kedua
)pabila ibu dipindahkan kedaerah lain untuk melahirkan, pera$at berusaha
memindahkannya secara dini untuk menghindari ketergesaan. 6amar bersalin juga
harus dipersiapkan untuk melahirkan.
2. Pertimbangan prenatal
1) suplai , instrument, perlengkapan
+erikut adalah saran untuk menyiapkan persalinan. Peralatan yang tersedia dapat
berbeda H beda pada setip *asilitas kesehatan, oleh karena itu perlu melihat prokol
petunjuk prosedur dari masing H masing *asilitas kesehatan 5
a. alat H alat untuk menyikat 5 sikat untuk menggosok gigi, sikat kuku, bahan
pembersih, dan masker dengan pelidung atau kaca mata pelindung
b. hal H hal berikut telah dilakukan 5
(1) gaun dan sarung tangan steril untuk pemberi jasa kesehatan, selimut dan handuk
steril untuk menyelimuti $anita dan instrument bahan steril lain, ( seperi tabung
suntik, benang jahit, dan larutan anastetik ) disusun diatas meja steril sehingga
dengan mudah dapat digunakan.
(2) $adah dan air steril untuk mencuci tangan selama proses melahirkan disiapkan
untuk digunakan
(') bahan untuk membersihkan vulva tersedia ($adah steril, air steril, larutan
pembersih)
(1) daerah persalinan dihangatkan dan bebas penutup
(-) bahan untuk mengidenti*ikasi bayi tersedia
(2) selimut dan ranjang bayi yang dihangatkan tersedia
c. #emua peralatan dan perlengkapan ber*ungsi dengan baik, meja persalinan,
lampu diatas kepala, dan cermin
d. Perlengkapan kedaruratan, anesthesia, laringoskop, dan bahan tersedia dan
ber*ungsi dengan baik jika diperlukan dalam keadaan darurat, seperti mengontrol
pendarahan ibu, atau mengontrol distress pernapasan bayi.
e. +ahan tambahan (anastetik, oksitosik untuk injeksi, dan *orsep kebidanan)
tersedia
*. ?atatan medis $anita terbaru dan siap dipakai dikamar bersalin
4)")P 6&4%C) P&!#)9%J)J
4ahap ketiga persalinan berlangsung sejak bayi lahir sampai plasenta lahir. 4ujuan
penanganan tahap ketiga persalinan adalah pelepasan dan ekspulsi segera plasenta,
yang dicapai dengan cara yang paling mudah dan paling aman.
Pelepasan plasenta diindikasikan dengan tanda H tanda berikut 5
1. *undus yang berkontraksi kuat
2. perubahan bentuk uterus dari bentuk cakram menjadi bentuk oval bulat,
se$aktu plasenta bergerak kearah segmen bagian ba$ah
'. darah ber$arna gelap keluar tiba H tiba dari introitus
tali pusat bertambah panjang dengan majunya plasenta mendekati introitus
1. vagina (plasenta) penuh pada pemeriksaan vagina atau retum atau membrane
janin terlihat di introitus
1. 4anda Masalah Potensial
Meskipun pemberi jasa telah selesai mengeluarkan plasenta, pera$at terus memantau
tanda H tanda penurunan kesadaran atau perubahan pernapasan. .engan lepasnya
plasenta, ada kemungkinan cairan amnion memasuki sirkulasi ibu jika otot uterus
tidak berkontraksi dengan baik dan cepat. %nsiden komplikasi ini memang kecil, tetapi
pera$at yang $aspada dapat membantu mengenali komplkasi ini dengan segera
serhingga dapat dilakukan penanganan segera.
2. "ubungan Brang 4ua .an )nak
!eaksi ibu saat melihat bayinya baru lahir dapat berupa terta$a, nangis, berbicara,
bahkan ada yang apatis. 6adang H kadang reaksi ibu dapat berupa sikap marah atau
tidak peduli, ibu membuang muka terhadap bayi, atau mungkin berkonsentrasi pada
nyerinya, dan kadang H kadang memberi komentar yang kejam. !eaksi yang berbeda
H beda ini dapat timbul karena perasaan senang, kelelahan atau kekece$aan yang
mendalam. )papun reaksinya dan sebab yang menimbulkannya, ibu perlu tetap
diterima, dan didukung oleh sta*. ?atatan reaksi orang tua terhadap bayi yang baru
lahir dapat ditulis di catatan pemulihan. +agaimana sikap orang tua, apa yang mereka
lakukan, dan apa yang mereka katakan.
'. Cangguan %ntegritas 6ulit 4erkait Proses Melahirkan
a. &pisiotomi
&pisiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina. Pendukung
tindakan epiostomi menyatakan bah$a tindakan ini mempunyai man*aat sebagai
berikut 5
1) mencegah robekan perineum. %nsisi yang bersih dan dilakukan pada posisi yang
benar akan lebih cepat sembuh daripada robekan yang teratur.
2) 6emungkinan mengurangi regangan otot penyangga kandung kemih atau
rectum yang terlalu kuat dan berkepanjangan, yang di kemudian hari menyebabkan
inkontinensia urine atau prolaps vagina. Mengurangi lama tahap kedua yang mungkin
penting mengingat keadaan ibu atau keadaan janin
') Memperbesar vagina jika diperlukan manipulasi untuk melahirkan bayi
b. )plikasi klinis riseto
&pisiotomi medial dan resiko laserasi derajat ketiga dan keempat
Para peneliti telah menemukan bah$a episiotomi medial berkaitan dengan robekan
perineum dan rektum. Meskipun telah dilakukan episiotomi mediolateral, robekan
rektum masih dapat terjadi.
Para ahli riset menemukan bah$a robekan perineum derajat ketiga dan keempat lebih
sering terjadi jika episiotomi dilakukan, berat bayi lebih dari '- gr, atau pada
persalinan pervaginam pertama. .alam hal ini, 11F $anita menjalani persalinan
pervaginam dengan tindakan dan 1-F dilakukan episiotomi .
Aenis episiotomi ditentukan berdasarkan tempat dan arah insisi
1) &pisiotomi garis medial
Paling sering dilakukan, episiotomi ini e*ekti*, mudah diperbaiki, dan biasanya nyeri
yang timbul lebih ringan.
2) &pisiotomi mediolateral
.ilakukan pada persalinan dengan tindakan jika ada kemungkinan terjadi perluasan
ke arah posterior.
c. 9aserasi
1) 9aserasi perineum
+iasanya terjadi se$aktu kepala janin dilahirkan. 9uas robekan dide*inisikan
berdasarkan kedalam robekan 5
(a) derajat pertama. !obekan mencapai kulit dan jaringan penunjang super*icial
sampai ke otot.
(b) derajat kedua. !obekan mencapai otot7otot perineum
(c) derajat ketiga. !obekan berlanjut ke otot s*ingter ani
(d) derajat ke empat. !obekan sampai mencapai dinding rectum anterior.
2) 9aserasi vagina
!obekan dinding vagina dapat timbul akibat rotasi *orsep, penurunan kepala yang
cepat, dan persalinan yang cepat, ($heeler, 1((1). 9okasi robekan dan pendarahan
yang cepat dan banyak membuat robekan ini sukar dilihat dan diperbaiki.
') ?edera serviks
9aserasi serviks akibat persalinan terjadi pada sudut lateral ostium eksternal,
kebanyakan dangkal dan pendarahan minimal.
4)")P 6& &MP)4 P&!#)9%J)J
#elama 2 jam pertama setelah melahirkan, organ7organ ibu mengalami penyesuaian
a$al terhadap keadaan tidak hamil dan system tubuh mulai menjadi stabil. #elama
beberapa jam bayi yang baru lahir terus menjalani transisi dari keadaan intrauterine
ke ektrauterin. 6eterampilan pera$at dapat memberi makna yang besar selama tahap
keempat.
1. Penatalaksaan pera$atan
a. Pengkajian.
"al yang paling penting adalah keadaan yang dapat menjadi predisposisi pendarahan
pada ibu (seperti persalinan yang cepat, bayi yang besar, grande multipara atau
persalinan dengan induksi), yang merupakan bahaya yang mungkin terjadi pada
persalinan tahap keempat. #elama jam pertama dalam ruang pemulihan, perlu
dilakukan pemeriksaan *isik dengan sering. #emua *actor, kecuali suhu tubuh,
diperiksa setiap 1- menit selama 1 jam. 9ingkup dan tujuan pemeriksaan, metode
pengkajian, dan temuan dalam batas normal dibahas dengan singkat.
b. 4anda masalah potensial
6arena pendarahan merupakan komplikasi potensial yang signi*ikan, hal ini dibahas
dengan mendalam. Pera$at harus selalu siaga terhadap kemungkinan komplikasi
yang mencakup keadaan hipertensi, in*eksi, gangguan endokrin, gangguan
psikososial, dan kehilangan serta kedukaan.
2. .iagnosa kepera$atan
a. resiko tinggi de*isit volume cairan (pendarahan) yang berhubungan dengan atoni
uterus setelah melahirkan.
b. retensi urine yang berhubungan dengan e*ek persalinan < melahirkan pada sensasi
saluran kemih.
c. nyeri yang berhubungan dengan luka akibat proses kelahiran bayi
d. resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan ambulasi dini
e. resiko tinggi perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan nyeri atau
keletihan pascapartum atau kekece$aan terhadap jenis kelamin atau penampilan bayi
yang baru lahir.
*. perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan bertambahnya anggota
keluarga baru.
g. menyusui bayi yang tidak e*ekti* yang berhubungan dengan kurangnya
pengalaman
'. "asil akhir yang di harapkan
"asil akhir yang diharapkan dalam persalinan tahap keempat dapat mencakup 5
a. $anita akan memerlukan tidak lebih dari satu pembalut setiap jam
b. $anita akan berkemih dengan spontan dengan jumlah lebih dari ' ml dalam
$aktu 278 jam setelah melahirkan
c. $anita akan mengutarakan penerimaan terhadap proses persalinan setelah
mengungkapkan kekha$atirannya
d. $anita akan menunjukan perilaku ikatan batin dengan bayi
e. $anita akan mengatakan bah$a ia tidak merasa nyeri setelah dilakukan tindakan
untuk meredakan nyeri
1. Pera$atan kolaborati*
#elama tahap keempat persalinan, pera$at harus mengatur pera$atan agar mencakup
observasi tanda7tanda vital, usaha untuk meredakan nyeri, penyuluhan kepada ibu,
dan pera$atan bayi.
#elama tahap keempat persalinan, pera$at memaa*kan setiap kesempatan untuk
mengajar ibu baru. 4anpa memandang jumlah paritas, ibu baru tetap dapat
menperoleh man*aat dari penjelasan mengenai berbagai tindakan pera$atan selama
periode pascapartum. Penyuluhan dikaitkan dengan tujuan, pengkajian, temuan
pengkajian, tindakan kepera$atan, dan evaluasi pera$atan.
-. Mencegah pendarahan
Pendarahan pascapartum dianggap terjadi jika kehilangan darah mencapai - ml
atau lebih dalam 21 jam pertama setelah melahirkan. #uhu, denyut nadi, dan tekanan
ibu diperiksa dan dicatat dan harus berada dalam batas7batas normal. #etelah
persalinan yang sulit, tekanan darah sistolik kurang dari 11 mm"g disertai *rekuensi
nadi lebih dari 1 denyut < menit biasanya disebabkan oleh pendarahan atau syok.
@terus harus dipalpasi dengan sering untuk memastikan uterus tidak berisi darah.
Pembalut harus sering diperiksa untuk memastikan darah yang keluar tidak
berlebihan. @terus yang relaksasi akan mengembang akibat adanya darah dan bekuan
darah, sehingga pembuluh darah pada sisi plasenta tidak terjepit dan ini
mengakibatkan terjadinya pendarahan. @terus menjadi tidak ber*ungsi sebagai
=jahitan yang hidup =, yang membantu terjadinya kontraksi uterus.
.engan habisnya e*ek oksitosik setelah melahirkan, jumlah lokia akan bertambah
karena miometrium sedikit banyak berelaksasi. Pera$at harus selalu memeriksa
daerah di ba$ah bokong ibu, demikian pula pembalutnya. .arah dapat mengalir di
antara bokong menuju kain di ba$ah bokong ibu sementara jumlah yang diserap
pembalut sedikit.
#umber potensial lain perdarahan adalah terbentuknya hematoma di ba$ah mukosa
vagina atau pada jaringan ikat vulva. %ni dapat terjadi akibat cedera pembuluh darah
selama persalinan atau se$aktu memperbaikan robekan < episiotomi. Perdarahan
dapat berlangsung lambat, tetapi terus H menerus karena darah merembes dari
pembuluh darah dan meregang jaringan di sekitarnya.
"ematoma vulva dapat lihat dengan bertambahnya pembengkakan. +iasanya
hematoma terjadi uniteral dan $arnanya menjadi keunguan. "ematoma vagina
biasanya hanya di temukan melalui pemeriksaan manual. Pera$atan setelah prosedur
inimencakup pemantauan seksama daerah perineum dan kehilangan darah, upaya
mempertahankan cairan intravena, pemantauan tanda7tanda vital dan hasil
laboratorium, upaya mempersiapkan kemungkinan perlunya trans*usi, dan memberi
antibiotik yang di resepkan sebagai upaya mencegah in*eksi.
)pabila perdarahan tampak sebagai tetesan yang terus7 menerus atau terlihat
memancar, perlu di curigai adanya laserasi vagina dan serviks atau adanya pembuluh
darah yang tidak diikat pada episiotomi dan kemungkinan besar perlu dilakukan
tindakan bedah untuk memperbaikannya.
2. #yok hipovolemik
)kibat perdarahan dapat terjadi pada tahap keempat persalinan normal. %denti*ikasi,
diagnosis, dan intervensi yang segera biasanya dapat dengan cepat memulihkan
tekanan darah, nadi, dan tanda7tanda lain. Pemulihan terjadi jika terdapat volume
darah sirkulasi yang memadai untuk tubuh mengompesasi kehilangan darah atau jika
diberikan in*us intravena.
4indakan seperti pijatan uterus dan pemberian oksitosin %: dilakukan untuk
mencegah kehilangan darah lebih lanjut. Pera$at kemudian mencatat semua
intervensi pera$atan dan medis yang telah dikerjakan dan hasilnya (luegenbiehl,
1((1 ). 6otak kedaruratan membuat re*erensi cepat tentang tanda dan gejala bahaya
serta intervensi untuk syok hipovolemik.
3. Mencegah distensi dan kandung kemih
Palpasi untuk menentukan jumlah distensi ( peregangan ) kandung kemih. "arus
dilakukan se$aktu melakukan palpasi *undus. 6andung kemih yang penuh akan
menekan uterus ke atas dan ke sebelah kanan garis tengah. Posisi ini akan
menyebabkan uterus berelaksasi. )kibatnya, terjadi perdarahan. .istensi kandung
kemih dapat terjadi pada atoni dinding kandung kemih. )toni menyebabkan retensi
urine, yang menciptakan lingkungan yang baik untuk in*eksi.
8. Menjaga keamanan
%bu dibiarkan beristirahat dengan nyaman di tempat tidur. 8anita yang baru saja
melahirkan perlu terus berada di tempat tidur untuk $aktu tertentu agar system
tubuhnya dapat beradaptasi kembali terhadap perubahan volume cairan. Pera$at yang
mera$at $anita akan memutuskan kapan $aktu yang tepat untuk ambulasi a$al.
4ekanan intraabdomen yang cepat menurun setelah melahirkan mengakibatkan
dilatasi pembuluh darah yang menyuplai usus, yang di kenal sebagai pembekakan
s*langnik, yang menyebabkan darah terkumpul di visira. "al ini berperan dalam
terjadinya hipotensi ortostatik yang cendrung terjadi jika $anita yang baru saja
melahirkan mengambil posisi berdiri; akibatnya ia akan mengalami pingsan atau
kepalanya terasa ringan. 8anita yang menerima anestesia konduksi (blok epidural)
tetap berada di tempat tidur sampai ia mampu bergerak sepenuhnya dan sensasi di
tungkai nya pulih kembali dan tekanan darah serta nadinya berada dalam batas
normal. 8anita yang menerima analgesia perlu di a$asi sampai ia pulih sepenuhnya
dari pengobatan (yaitu, tanda7tanda vital stabil dalam batas normal, dan ia sadar
sepenuhnya).
(. Mempertahankan kenyamanan.
Pera$at dapat memberi rasa nyaman kepada $anita dengan melakukan hal7hal
berikut 5
a. menjelaskan *isiologi normal nyeri setelah melahirkan
b. menolong ibu mempertahankan kandung kemihnya kosong
c. menempatkan selimut hangat di atas perut ibu
d. memberi analgesik yang di instruksikan oleh petugas jasa kesehatan
e. anjurkan latihan relaksasi dan perna*asan.
1. Menjaga kebersihan
Pera$atan perineum akan menambah kenyamanan dan keamanan ibu (pencegahan
in*eksi). Pembalut perineum yang bersih ditempatkan pada tempatnya, bokong
dikeringkan, dan pakaian yang basah diangkat sehingga $anita akan merasa hangat
dan nyaman. Pera$at harus mengenakan sarung tangan bersih sebelum menyentuh
pakaian ibu, pembalut perineum yang kotor atau daerah perineum. 8anita dianjurkan
mengganti pembalutnya setiap kali ke kamar mandi.
11. Mempertahankan keseimbangan cairan dan nutrisi.
Pembatasan asupan makanan dan cairan serta kehilangan cairan (darah, keringat, atau
muntah) selama persalinan dapat membuat $anita tiba7tiba ingin segera makan dan
minum setelah melahirkan. )pabila $anita menerima jenis anestesi lain ahli anestesi
akan menentukan kapan e*ek anestesi akan hilang dan ia boleh mulai minum.
Perdarahan yang banyak dapat menjadi tanda serpihan plasenta tertinggal, yang
membutuhkan anestesi umum untuk membuang serpihan plasenta dan menghentikan
perdarahan. Aadi, biasanya $anita dengan perdarahan banyak di puasakan sampai
perdarahannya terkendali. Aalur %: tetap dibiarkan, dan cairan diganti dengan cairan
yang mengandung dekstros untuk menyuplai kalori sampai $anita dapat makan
melalui mulut. Pera$at memantauan jalur %: dan mencatat jenis, jumlah, dan
toleransi masukan cairan melalui mulut pada catatan.
12. Mendukung kebutuhan psikososial orang tua.
6eadaannya psikososial ibu yang baru dapat berkisar dari eu*oria dan sejahtera
sampai rasa mengantuk yang di tandai dengan tidak menyadari apa yang terjadi di
lingkungannya. #eperti telah di utarakan sebelumnya, reaksi7reaksi pertama ibu dan
ayah yang baru terhadap anak mereka yang baru lahir sangat bervariasi. !eaksi7
reaksi ini akan menjadi petunjuk bagi tim perinatal dalam membuat rencana
pera$atan untuk setiap induvidu.
DAFTAR PUSTAKA
D"en%"es) M. *++,. Ren-ana As&han pera.a!an ma!ernal 'a$i. /akar!a0 E(C
Man&a'a) I1a Ba%&s (1e. *++2. Ilm& ke'i1anan) pen$aki! kan1&n %an 1an
kel&ar%a 'eren-ana &n!&k pen1i1ikan 'i1an. /akar!a0 E(C
M"-h!ar) R) *++2. sin"psis "'s!e!ri-) 3ili1 I. /akar!a0 E(C
Pra.ir"har13") S. 4554. '&k& a-&an nasi"nal pela$anan keseha!an ma!ernal 1an
ne"na!al) /akar!a0 Bina P&s!aka FKUI
Pra.ir"har13") S) 4554. '&k& pan1&an prak!is pela$anan keseha!an ma!ernal
1an ne"na!al. /akar!a0 Bina P&s!aka FKUI
Ta'er) M.D) *++6) Ke1ar&ra!an "'s!e!ri- 1an %inek"l"%i. /akar!a0 E(C
....%e"%le.-"m. Ke!&'an pe-ah 1ini

Das könnte Ihnen auch gefallen