Sie sind auf Seite 1von 27

ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) TRAKEOSTOMI

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Trakeostomi adalah operasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke trakea untuk
mengatasi asfiksi apabila ada gangguan pertukaran udara pernapasan. Trakeostomi
diindikasikan untuk membebaskan obstruksi jalan napas bagian atas, melindungi trakea serta
cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya discharge bronkus, serta pengobatan
terhadap penyakit (keadaan) yang mengakibatkan insufisiensi respirasi. Perawatan pasca
trakeostomi besar pengaruhnya terhadap kesuksesan tindakan dan tujuan akhir trakeostomi.
Perawatan pasca trakeostomi yang baik meliputi pengisapan discharge. Pemeriksaan
periodik kanul dalam, humidifikasi buatan, perawatan luka operasi, pencegahan infeksi
sekunder dan jika memakai kanul dengan balon (cuff) yang high volume-low pressure
cuff sangat penting agar tidak timbul komplikasi lebih lanjut. Perawatan kanul trakea di rumah
sakit dilakukan oleh paramedis yang terlatih dan mengetahui komplikasi trakeostomi, yang
dapat disebabkan oleh alatnya sendiri maupun akibat perubahan anatomis dan fisiologis jalan
napas pasca trakeostomi.
Selain itu, pasien juga harus mengetahui bagaimana cara membersihkan dan mengganti
kanul trakheostomi, agar pasien dapat secara mandiri menjaga kesehatan tubuhnya, apabila
pasien pulang dengan kanul trakhea masih terpasang. alam hal ini peran perawat sangat
penting sebagai edukator dan role mode dalam perawatan mandiri pasien trakheostomi. !leh
karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan berbagai macam hal mengenai trakheostomi.

2. T!an
a. T!an U""
apat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan trakheostomi

#. T!an K$%%
". #engetahui definisi trakeostomi
$. #engetahui fungsi dari trakeostomi
%. #engetahui indikasi dilakukannya prosedur trakheostomi
&. #engetahui kontraindikasi dilakukannya prosedur trakheostomi
'. #engetahui klasifikasi dan jenis trakheostomi
(. #engetahui penatalaksanaan pemasangan dan perawatan trakheostomi
). #engetahui komplikasi yang timbul dari penggunaan trakheostomi
*. #engetahui asuhan keperawatan pada trakeostomi
BAB 2
TIN&AUAN PUSTAKA

". Anat'"( )(%('l'g( Trakea
Trakea merupakan tabung berongga yang disokong oleh cincin kartilago. Panjang trakea
pada orang dewasa "+-"$ cm. Trakea berawal dari kartilago krikoid yang berbentuk cincin
meluas ke anterior pada esofagus, turun ke dalam thoraks di mana membelah menjadi dua
bronkus utama pada karina. Pembuluh darah besar pada leher berjalan sejajar dengan trakea di
sebelah lateral dan terbungkus dalam selubung karotis. ,elenjar tiroid terletak di atas trakea
di setelah depan dan lateral. -smuth melintas trakea di sebelah anterior, biasanya setinggi
cincin trakea kedua hingga kelima. Saraf laringeus rekuren terletak pada sulkus
trakeoesofagus. i bawah jaringan subkutan dan menutupi trakea di bagian depan adalah otot-
otot supra sternal yang melekat pada kartilago tiroid dan hioid.

















$. De*(n(%(
Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapat masuk ke
paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (adams, "..)). Trakeostomi merupakan
tindakan operatif yang memiliki tujuan membuat jalan nafas baru pada trakea dengan mebuat
sayatan atau insisi pada cincin trakea ke $,%,&.
Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan / anterior trakea
untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan
nafas bagian atas.(0adikawarta 1usmajono, $++&).
Trakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan
2entilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagian atas.
-nsisi yang dil akukan pada t rakea di sebut dengan t rakeostomi sedangkan
tindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakea agar
udara dapat masuk ke dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintas jalan nafas
bagian
Trakeostomi merupakan suatu prosedur operasi yang bertujuan untuk membuat suatu
jalan nafas didalam trakea ser2ikal. Perbedaan kata 3 kata yang dipergunakan dalam
membedakan 4ostomy5 dan 4otomy5 tidak begitu jelas dalam masalah ini, sebab lubang yang
diciptakan cukup ber2ariasi dalam ketetapan permanen atau tidaknya. 6pabila kanula telah
ditempatkan, bukaan hasil pembedahan yang tidak dijahit dapat sembuh dalam waktu satu
minggu. 7ika dilakukan dekanulasi (misalnya kanula trakeostomi dilepaskan), lubang akan
menutup dalam waktu yang kurang lebih sama. Sudut luka dari trakea yang dibuka dapat
dijahit pada kulit dengan beberapa jahitan yang dapat diabsorbsi demi memfasilitasi kanulasi
dan, jika diperlukan, pada rekanulasi8 alternatifnya stoma yang permanen dapat dibuat dengan
jahitan melingkar (circumferential). ,ata trakeostomi dipergunakan, dengan kesepakatan,
untuk semua jenis prosedur pembedahan ini. Perkataan tersebut dianggap sebagai sinonim

dari
trakeotomi.

%. )ng%( Trake'%t'"(
9ungsi dari trakheostomi antara lain:
a. #engurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi kekuatan yang
diperlukan untuk memindahkan udara sehingga mengakibatkan peningkatan regangan total
dan 2entilasi al2eolus yang lebih efektif. 6sal lubang trakheostomi cukup besar (paling
sedikit pipa ))
b. Proteksi terhadap aspirasi
c. #emungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien
dengan gangguan pernafasan.
d. #emungkinkan jalan masuk langsung ke trachea untuk pembersihan.
e. #emungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus respiratorius.
f. #engurangi kekuatan batuk sehingga mencegah pemindahan sekret ke perifer oleh tekanan
negatif intra toraks yang tinggi pada fase inspirasi batuk yang normal.
&. In+(ka%( +an k'ntra(n+(ka%(
a. -ndikasi dari trakeostomi antara lain:
1) Ter!a+(n,a '#%trk%( !alan na*a% ata%
Pasien yang mengalami obstruksi dan atau pun penyumbatan jalan nafas dan
mengalami kegagalan dalam pemakaian intubasi endotrakeal. 6ntara lain akibat :
N'. Pen,e#a# -'nt'$
". ,ongenital/bawaan
- Stenosis (penyempitan) subglotis atau trakea atas.
- 6nomali trakeoesofagus.
- 0aemangioma (adalah kumpulan pembuluh darah kecil yang
membentuk benjolan di bawah kulit). 0aemangiomas pada, dagu
rahang atau leher anak kadang-kadang dapat mempengaruhi jalan napas
nya, menyebabkan kesulitan bernapas. Tanda pertama dari hal ini
adalah stridor, ketika anak membuat suara serak dengan napas masing-
masing. 7ika hemangioma tumbuh, dapat menyumbat jalan napas. Pada
beberapa anak, laser pengobatan hemangioma jalan napas selama
microlaryngobronchoscopy a (#;<) meningkatkan masalah
pernapasan, tetapi kadang-kadang seorang anak mungkin perlu
memiliki trakeostomi (pembukaan ke batang tenggorokan buatan)
untuk meningkatkan pernapasan mereka.
$. -nfeksi
- =piglotitis akut
-;aryngotracheobronchitis
- 6ngina ;udwig (radang berat disertai supurasi di daerah bawah
mulut)
.. ,eganasan
Tumor laring, faring, lidah, atau trakea atas tingkat lanjut dengan
stridor.
/. Trauma
i maksilofasial.
;uka tembak, tusuk di leher.
#enghirup asap
#enelan cairan korosif.
0.
,elumpuhan pita
suara
Post operasi komplikasi tiroidektomi
!perasi esophagus
!perasi jantung, cerebral bulbar.
1. <enda asing
- Terhirup objek yang bersarang di saluran nafas atas menyebabkan
stridor.
- 6danya benda asing di subglotis. Stoma berguna untuk mengambil
benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai fasilitas untuk
bronkoskopi.
2) Perl(n+ngan Trake'#r'nk(al Tree +ar( A%2(ra%(.
alam kondisi kronis di mana adanya ketidakmampuan laring atau faring dapat
memungkinkan aspirasi dan menghirup air liur atau isi lambung, trakeostomi harus
dilakukan. ,ondisi itu di alami karena 8
N'. Pen,e#a# -'nt'$
". Penyakit neurologis
- Polyneuritis (terganggunya transmisi syaraf atau jaringan syaraf yang
kekurangan energi, misalnya>uillain? @ A<arre yaitu penyakit yang
menyerang radiks saraf yang bersifat akut dan menyebabkan
kelumpuhan yang gejalanya dimulai dari tungkai bawah dan meluas ke
atas sampai tubuh dan otot-otot wajah).
- Tetanus.
6danya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri,
laryngitis, atau tetanus (kejang otot) sering ditanggulangi dengan
Trakeostomi.
- <ulbar poliomyelitis
- #ultiple sclerosis
- #yasthenia gra2is
#enyebabkan kelumpuhan 2ocal bilateral dengan kegagalan
pernafasan akut.
0ilangnya refleks laring dan ketidakmampuan untuk menelan dapat
mengakibatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi.
$. ,oma - Bedera kepala
- !2erdosis
- ,eracunan
- Stroke
- Tumor otak
alam situasi di mana nilai >BS kurang dari *, pasien beresiko
aspirasi karena refleks pelindung hilang.
.. Trauma
Patah tulang wajah yang parah.
apat mengakibatkan aspirasi darah dari saluran nafas atas.
3) 3agal na*a%
N'. Pen,e#a# -'nt'$
".
,erusakan
paru.
#enyebabkan kapasitas 2italnya berkurang dan trakeostomi mengurangi
ruang rugi (dead air space) di saluran nafas atas seperti rongga mulut, sekitar
lidah dan faring.
$. Penyakit paru
- =ksaserbasi bronkitis kronis
- =mfisema
- 6sma berat.
- Pneumonia berat.
%.
Penyakit
neurologis.
- #ultiple sclerosis.
,asus yang parah seperti #ultiple Sclerosis (#S) menyebabkan masalah
seperti disfagia (kesulitan menelan), batuk, dan gagal nafas.
&. ;uka dada apat menyebabkan pneumotoraks yang berakibat gagal nafas.
4) Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada
pasien dalam keadaan koma.
5) Cntuk memasang alat bantu pernafasan (respirator).
6) 6pabila terdapat benda asing di subglotis
7) Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas (misal angina ludwig), epiglotitis dan
lesi 2askuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa.
Ang(na l+4(g #erupakan abses leher dalam terbentuk didalam ruang
potensial diantara fasia leher sebagai akibat perjalanan infeksi dari berbagai sumber
seperti gigi, mulut tenggorokan.dan juga angina adalah peradangan selulitis atau
flegmon dari bagian superior ruang suprahioid. 1uang ini terdiri dari ruang sublingual,
submental dan submaksilar ditandai dengan pembengkakan pada bagian bawah ruang
submandibular,yang mencakup jaringan yang menutupi otot-otot diantara laring dan
dasar mulut.
8) !bstruksi laring
a) ,arena radang akut, misalnya pada laryngitis akut, laryngitis difterika, laryngitis
membranosa, laringo-trakheobronkhitis akut, dan abses laring.
b) ,arena radang kronis, misalnya perikondritis, neoplasma jinak dan ganas, trauma
laring, benda asing, spasme pita suara, dan paralise Derus 1ekurens.
9) Sumbatan saluran napas atas karena kelainan kongenital, traumaeksterna dan interna,
infeksi, tumor.
10) Bedera parah pada wajah dan leher
11) Setelah pembedahan wajah dan leher
12) 0ilangnya refleks laring dan ketidakmampuan untuk menelan sehingga mengakibatkan
resiko tinggi terjadinya aspirasi
13) Penimbunan sekret di saluran pernafasan. Terjadi pada tetanus, trauma kapitis
berat, Cerebro Vascular Disease (CVD), keracunan obat, serta selama dan sesudah
operasi laring.
b. ,ontraindikasi dari trakheostomi antara lain :
-nfeksi pada tempat pemasangan, dan gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol,
seperti hemofili.

'. Kla%(*(ka%(
#enurut lama penggunaannya, trakeosomi dibagi menjadi penggunaan permanen dan
penggunaan sementara, sedangkan menurut letak insisinya, trakeostomi dibedakan letak yang
tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke tiga. 7ika dibagi
menurut waktu dilakukannya tindakan, maka trakeostomi dibagi kepada trakeostomi darurat
dengan persiapan sarana sangat kurang dan trakeostomi elektif (persiapan sarana cukup) yang
dapat dilakukan secara baik (Soetjipto, #angunkusomu, $++").
N'.
Wakt +(lakkan
T(n+akan
La"a Penggnaan Tekn(k In%(%(
". arurat Sementara Eertikal, dibuat di anatara cincin trakea " dan $ atau $ dan %.
$. Don-darurat (=lektif) Permanen
0oriFontal, dibuat di antara cincin trakea $ dan % sepanjang
&-' cm.
(. Penatalak%anaan Trake'%t'"(
a. 7enis Tindakan
1) arurat, dilakukan Percutaneous Tracheostomy.
Tipe ini hanya bersifat sementara dan dilakukan pada unit gawat darurat. ilakukan
pembuatan lubang di antara cincing trakea satu dan dua atau dua dan tiga. ,arena
lubang yang dibuat lebih kecil, maka penyembuhan lukanya akan lebih cepat dan tidak
meninggalkan scar.Selain itu, kejadian timbulnya infeksi juga jauh lebih kecil.
2) =lektif, dilakukan urgical Tracheostomy.
Tipe ini dapat sementara dan permanen dan dilakukan di dalam ruang operasi. -nsisi
dibuat di antara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang &-' cm. Selain itu,
terdapat !ini trakeostomi, yaitu pada tipe ini dilakukan insisi pada pertengahan
membran krikotiroid dan trakeostomi mini ini dimasukan menggunakan kawat dan
dilator (<radley, "..)).
b. Prosedur
") Persiapan 6lat
6lat 3 alat :
". Spuit yang berisi analgesia.
$. Pisau bedah.
%. Pinset anatomi.
&. >unting panjang tumpul.
'. Sepasang pengait tumpul.
(. <enang bedah.
). ,lem arteri, gunting kecil yang tajam.
*. ,anul trakea dengan ukuran yang sesuai.
$) 7enis Pipa
Cuffed Tubes.
Selang dilengkapi dengan balon yang dapat diatur sehingga memperkecil risiko
timbulnya aspirasi.
"ncuffed Tubes.
igunakan pada tindakan trakeostomi dengan penderita yang tidak mempunyai
risiko aspirasi.
Tra#eostomi dua cabang (dengan #anul dalam).
ua bagian trakeostomi ini dapat dikembangkan dan dikempiskan sehingga kanul
dalam dapat dibersihkan dan diganti untuk mencegah terjadi obstruksi.
ilver $egus Tubes.
Terdiri dari dua bagian pipa yang digunakan untuk trakeostomi jangka panjang.
Tidak perlu terlalu sering dibersihkan dan penderita dapat merawat sendiri
%enestrated Tubes.
Trakeostomi ini mempunyai bagian yang terbuka di sebelah posteriornya, sehingga
penderita masih tetap merasa bernafas melewati hidungnya. Selain itu, bagian
terbuka ini memungkinkan penderita untuk dapat berbicara (,enneth, $++&).
%) Ckuran.
Ckuran trakeostomi standar adalah + 3 "$ atau $& 3 && 9rench. Trakeostomi umumnya
dibuat dari plastik, namun dari perak juga ada. Tabung dari plastik mempunyai lumen
lebih besar dan lebih lunak dari yang besi. Tabung dari plastik melengkung lebih baik
kedalam trakea sehingga iritasi lebih sedikitdan lebih nyaman bagi klien.
&) Persiapan Pasien
Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bagian kaki lebih rendah %+G untuk
menurunkan tekanan 2ena sentral pada 2ena-2ena leher.
<ahu diganjal dengan bantalan kecil sehingga memudahkan kepala untuk
diekstensikan pada persendian atalanto oksipital. engan posisi seperti ini leher akan
lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan leher.
,ulit leher dibersihkan sesuai dengan prinsip aseptik dan antiseptik dan ditutup
dengan kain steril. !bat anestetikum disuntikkan di pertengahan krikoid dengan fossa
suprasternal secara infiltrasi.
') Prosedur -nti.
Sayatan kulit ' sentimeter, 2ertikal di garis tengah leher mulai dari bawah krikoid
sampai fosa suprasternal, sedangkan sayatan horiFontal di pertengahan jarak antara
kartilago krikoid dengan fosa suprasternal atau kira-kira dua jari dari bawah krikoid
orang dewasa.
engan gunting panjang yang tumpul, kulit serta jaringan di bawahnya dipisahkan
lapis demi lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul sampai tampak trakea
yang berupa pipa dengan susunan cincin tulang rawan yang berwarna putih. <ila
lapisan ini dan jaringan di bawahnya dibuka tepat di tengah maka trakea ini mudah
ditemukan. Pembuluh darah 2ena jugularis anterior yang tampak ditarik ke lateral.
-smuth tiroid yang ditemukan ditarik ke atas supaya cincin trakea jelas terlihat. 7ika
tidak mungkin, ismuth tiroid diklem pada dua tempat dan dipotong ditengahnya.
Sebelum klem ini dilepaskan ismuth tiroid diikat kedua tepinya dan disisihkan ke
lateral. Perdarahan dihentikan dan jika perlu diikat.
;akukan aspirasi dengan cara menusukkan jarum pada membran antara cincin trakea
dan akan terasa ringan waktu ditarik. <uat stoma dengan memotong cincin trakea ke
tiga dengan gunting yang tajam. ,emudian pasang kanul trakea dengan ukuran yang
sesuai. ,anul difiksasi dengan tali pada leher pasien dan luka operasi ditutup dengan
kasa.Cntuk menghindari terjadinya komplikasi perlu diperhatikan insisi kulit jangan
terlalu pendek agar tidak sukar mencari trakea dan mencegah terjadinya emfisema
kulit.
). Perawatan Trakeostomy
a. Perawatan trakeostomi meliputi:
") Pembersihan secret atau biasa disebut trakeobronkial toilet
$) Perawatan luka pada trakeostomi
%) Perawatan anak kanul
&) 0umidifikasi untuk menjaga kelembapan

b. Tujuan Perawatan Trakeostomi
") Cntuk mencegah sumbatan pipa trakeostomi (Pluging)
$) Cntuk mencegah infeksi
%) #eningkatkan fungsi pernafasan (2entilasi dan oksigenasi)
&) <ronkial toilet yang efektif
') #encegah pipa tercabut

*. Prosedur trakeobronkial Toilet
a. 7elaskan prosedur pada klien H keluarga sebelum memulai dan berikan ketenangan
selama pengisapan.
b. Siapkan alat 3 alat yang diperlukan
c. Buci tangan
d. 0idupkan mesin suction (portable atau wall dengan tekanan sesuai kebutuhan)
e. <uka kit kateter pengisap
f. -si kom dengan normal salin
g. Eentilasi klien dengan bagian resusitasi manual dan aliran oksigen yang tinggi.
h. ,enakan sarung tangan pada kedua tangan ( steril )
i. 6mbil kateter pengisap dengan tangan non dominan dan hubungkan ke pengisap
j. #asukkan selang kateter sampai pada karina tanpa memberikan isapan, untuk
menstimulasi reflek batuk.
k. <eri isapan sambil menarik kateter, memutar kateter dengan perlahan %(+ derajat tanpa
menyentuh lapisan mucus saluran napas (lakukan pengisapan maksimal "+-"' detik karena
pasien dapat hipoksia).
l. 1eoksigenasikan dan inflasikan paru pasien selama beberapa kali nafas
m. Clangi & langkah sebelumnya sampai jalan nafas bersih.
n. <ilas kateter dg normal salin antara tindakan pengisapan
o. 0isap ka2itas orofaring setelah menyelesaikan pengisapan trakea
p. <ilas selang pengisap
I. <uang kateter, sarung tangan ke dalam tempat pembuangan kotor.

.. Prosedur Perawatan ;uka Trakeostomy
a. Tujuan : Cntuk mencegah infeksi
b. Persipan 6lat dan <ahan
") Pinset anatomis dan cirurgis
$) Sarung tangan
%) 6sa minimal %
&) ,om/mangkuk kecil
') DaB; +..J
() >unting perban
)) 6ntibiotik
*) <engkok
.) Perlak
"+) Tali trakeostomy
c. Persiapan Pasien
") Pasien dberi tahu tentang tindakanyang akan dilaksanakan
$) #engatur posisi yang nyaman
d. Prosedur ,erja
") #encuci tangan dengan menggunakan sabun atau larutan anti septik
$) Pemasangan perlak
%) Pasang sarung tangan
&) 6ngkat kasa dari luka
') ,aji kondisi luka
() <ersihkan luka dengan DaB; +,. J dari pusat luka kea rah luar
)) ,eringkan luka dengan kasa steril yang lembut
*) <erikan obats esuai indikasi
.) Tutup luka dengan kasa steril dan paten (hindari luka dari serabut-serabut kasa)
e. Perawatan 6nak ,anul
") Perawatan Pasca !perasi
6danya kanul di dalam trakea yang merupakan benda asing akan merangsang
pengeluaran discharge. Discharge ini akan keluar bila penderita batuk, pada saat
dilakukan pengisapan atau pada saat penggantian anul. Pengeluaran discharge dengan
jalan membatukkan pada penderita dengan trakeostomi tidak seefektif pada rang
normal, karena penderita tidak dapat menutup glotis untuk menghimpun tekanan yang
tinggi, sehingga perlu dilakukan pengisapan. <eberapa jam pertama pasca bedah,
dilakukan pengisapandischarge tiap "' menit, elanjutnya tergantung pada
banyaknya discharge dan keadaan penderita. Pengisapan discharge dilakukan dengan
kateter pengisap yang steril dan disposable. Pada saat pengisap dimasukkan ke dalam
trakea, jangan diberi tekanan negatif, begitu pula antara pengisapan harus diberi periode
istirahat agar udara paru tidak terlalu banyak terisap, dengan demikianresidual
volume tidak banyak berkurang. Setelah ujung pengisap sampai di bronkus, dilakukan
pengisapan perlahan-lahan sambil memutar kanul pengisap. 7ika kanul trakea
mempunyai kanul dalam, kanul dalamnya dikeluarkan terlebih dahulu. ,anul dalam ini
harus sering diangkat dan dibersihkan.
;ore (".)%) menganjurkan memakai pengisap terkecil yang dapat melakukan
pengisapan dengan adekuat, sedang 9eldman dan Brawley (".)") memakai kateter
pengisap steril dan non "%ecret"%ic yang penampangnya kurang dari separuh
penampang trakea. Sebelum melakukan pengisapan, sebaiknya penderita diberi oksigen
selama $-% menit. <ila didapatkan "%ecret yang kental, teteskan larutan garam fisiologis
terlebih dahulu. engan adanya trakeostomi, fungsi humidifikasi yang sebelumnya
dilakukan oleh saluran napas bagian atas menghilang. Cntuk itu menggantikannya perlu
dilakukan humidifikasi buatan.
$) Perawatan #andiri Pasca operasi
Pasca trakeostomi penderita akan diberi petunjuk oleh dokter atau paramedis
perihal perawatan kanul trakeostomi. Petunjuk untuk penderita ini tergantung pada
keadaan penderita saat dari rumah sakit.
"+. ,omplikasi Trakeostomi
N'. Wakt K'"2l(ka%(
1. Intra'2erat(* 0aemorrhage (pendarahan).
1asa panas pada jalan nafas
Bedera pada trakea dan laring
Bedera pada struktur trakeal
=mboli udara
6pnea
0enti jantung
Perforasi
1uptur pleura 2iseralis
Sumbatan darah/secret
2. P'%t'2erat(*
=mfisema subkutan
Pneumotoraks / pneumomediastinum
-nfeksi luka
Trakea nekrosis
#asalah menelan
.. &angka 2an!ang
!bstruksi jalan nafas atas
-nfeksi
9istula trakeoesofagus
Stenosis trakea
-skemia atau nekrosis trakea

"". -ndikasi Pelepasan Trakeostomi
-ndikasi utama pelepasan trakeostomi adalah jika klien menunjukkan kondisi atau
kemampuan paru yang adekuat. ,ondisi paru yang membaik ditandai dengan :
a. 0asil rontgen baik, tidak terdapat bercak putih pada paru.
b. >ejala klinis penyakit yang diderita klien berkurang atau tidak ada.
c. Tidak terdapat infeksi lanjutan.
d. Tanda-tanda 2ital klien normal.
"$. 6SC06D ,=P=16K6T6D
a. Pengkajian
") 6namnnesa
a) ata emografi : -dentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama,
umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status
perkawinan, dan penanggung biaya.
b) ata Subyektif : sesak napas, nyeri
c) ata obyektif : 11 meningkat, Saturasi !$ menurun
d) Pemeriksaan 9isik: <" : 1onchi, 11 meningkat, Saturasi !$ menurun
e) Pengkajian Psikososial: 6nsietas terjadi pada pasien dengan trakeostomi.
b. Pengka!(an Te'r(t(% Lengka2
1. I+ent(ta% Kl(en
;akukan pengkajian pada identitas pasien dan isi identitasnya yang meliputi : Dama,
jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama dan tanggal pengkajian.
2. Kel$an Uta"a
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah batuk
berdahak, nyeri dada, sesak napas.
.. R(4a,at Ke%e$atan Sekarang (RKS)
Penderita obstruksi jalan napas menampakkan gejala nyeri dada, batuk berdahak , dan
disertai sesak napas dan adanya edema pada laring.
/. R(4a,at Ke%e$atan ter+a$l (RKD)
Penyakit yang pernah dialami oleh pasien sebelum masuk rumah sakit, kemungkinan
pasien pernah menderita penyakit sebelumnya seperti: adanya riwayat merokok,
penggunaan alcohol dan penggunaan obat kontrasepsi oral.
0. R(4a,at ke%e$atan Kelarga (RKK)
1iwayat adanya penyakit obstruksi jalan napas pada anggota keluarga yang lain
seperti: penyakit 6sma.
1. Data Da%ar Pengka!(an Pa%(en
". 6kti2itas/istirahat
>ejala : ,elemahan, kelelahan, keletihan, napas pendek.
Tanda : 9rekuensi pernapasan meningkat, perubahan irama pernapasan, takipnea.
$. Sirkulasi
>ejala : 1iwayat adanya hipertensi.
Tanda : ,enaikan tekanan darah meningkat, penampilan kemerahan, atau pucat.
%. -ntegritas ego
>ejala : Perasaan takut aka kehilangan suara, mati, terjadinya / berulangnya kanker.
,uatir bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga, kemampuan kerja dan
keuangan.
Tanda : 6nsietas, depresi, marah dan menola, menyangkal.
&. =liminasi
>ejala : gangguan saat ini atau yang lalu / obstruksi riwayat penyakit paru
". #akanan/cairan
>ejala : ,esulitan menelan.
Tanda : ,esulitan menelan, mudah tersedak, bengkak, luka (malnutrisi)
". Deurosensori
>ejala : iplopia (penglihatan ganda, ketulian.
Tanda : Parau menetap atau kehilangan suara, kesulitan menelan, ketulian konduksi,
kerusakan membrane mukosa.
$. Dyeri/kenyamanan
>ejala : Sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk) .
Tanda : #elindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi
gerakan).
%. Pernafasan
>ejala : 6danya riwayat merokok/mengunyah tembakau, bekerja dengan debu
serbuk kayu, kimia toksik/serbuk, logam berat, riwayat penggunaan berlebihan
suara, riwayat penyakit paru kronis, batuk dengan/tanpa sputum, drainase darah
pada nasal.
Tanda : Sputum dengan darah, hemoptisis, dispnea.
&. ,eamanan
>ejala : Terpajan sinar matahari berlebihan selama periode bertahun-tahun atau radiasi.
'. Perubahan penglihatan/pendengaran.
Tanda : #assa/pembesaran nodul.
(. Penyuluhan/pembelajaran
>ejala :Penggunaan alcohol berulang/riwayat penyalahgunaan alkohol.
Tanda : 1> menunjukkan rerata lama dirawat :),& hari.
). 1encana pemulangan: <antuan dengan perawatan luka, pengobatan, pengiriman
:transpormasi, belanja, penyiapan makanan, perawatan diri, perawatan / pemeliharaan
rumah.
*. Prioritas keperawatan
#empertahankan kepatenan jalan napas, 2entilasi adekuat
#embantu pasien dalam mengembangkan metode komunikasi alternati2e
#embuat/mempertahankan nutrisi adekuat.
#emberikan dukungan emosi untuk penerimaan gambaran diri yang terganggu.
#emberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan pengobatan
".
c. iagnosa dan -nter2ensi ,eperawatan
") Pola pernafasan tak efektif/2entilasi spontan, ketidakmampuan untuk meneruskan.
dapat dihubungkan dengan depresi pusat pernafasan, paralisis otot pernafasan.
-nte2ensi :
#andiri
a) Selidiki etiologi gagal pernafasan
$ 1/ penting untuk perawatan, contoh keputusan tentang kemampuan pasien yang akan
datang dan dukungan tepat 2entilator
% - !bser2asi pola nafas. Batat frekuensi , jarak antara pernafasan spontan dan nafas
2entilator
& 1/ pasien dengan 2entilator dapat mengalami hiper2entilasi/ hipo2entilasi
' - Tinggikan kepala tempat tidur atau letakkan pada kursi ortopedik bila memungkinkan
( 1/ peninggian kepala pasien atau turun dari tempat tidur sementara masih pada 2entilator
secara fisik dan psikologik menguntungkan.
) - Periksa selang trakeostomi terhadap obstruksi, misal terlipat
* 1/ lipatan selang mencegah pengiriman 2olume adekuat dan meningkatkan tekanan jalan
nafas.
. - 6lirkan selang sesuai indikasi, hindari aliran ke pasien atau kembali ke dalam wadah
"+ 1/ air mencegah distribusi gas dan pencetus pertumbuhan bakteri.
"" - <antu pasien dalam control pernafasan di samping tempat tidur dan 2entilasi manual
kapanpun diindikasikan.
"$ 1/ melatih pasien nafas lambat, lebih dalam, praktik nafas abdomen, member posisi yang
nyaman dan penggunaan teknik relaksasi dapat membantu memaksimalkan fungsi
pernafasan.
"%
"& $. <ersihan jalan nafas tidak efektif. apat dihubungkan dengan :
"' <enda asing (jalan nafas buatan) pada trachea, ketidakmampuan batuk efektif.
"( -nter2ensi :
") #andiri
"* - ,aji kepatenan jalan nafas
". 1/ obstruksi dapat disebabkan oleh akumulasi secret, perlengketan mukosa, perdarahan,
spasme bronkus dan atau masalah dengan posisi trakeostomi/selang endotrakeal.
$+ - =2aluasi gerakan dada dan asukultasi bunyi nafas bilateral
$" 1/ gerakan dada simetris dengan bunyi nafas melalui area paru menunjukkan letak selang
tepat/tak menutup jalan nafas.
$$ - 6wasi letak selang endotrakeal. Batat tanda garis bibir dan bandingkan dengan letak yang
diinginkan. 6mankan selang dengan hati-hati dengan plester atau penahan selang.
$% 1/ selang endotrakeal dapat masuk ke bronkus kanan, sehingga menghambat aliran udara
ke paru kiri dan pasien beresiko untuk pneumotoraL tegangan.
$& - Batat batuk berlebihan, peningkatan dispnu, secret terlihat pada selang
endotrakeal/trakeostomi, peningkatan ronkhi.
$' 1/ pasien intubasi biasanya mengalami refleL batuk tak efektif atau pasien dapat
mengalami gangguan neuromuscular atau neurosensori
$( - ;akukan suctioning sesuai kebutuhan, batasi penghisapan "' detik atau kurang. Pilih
kateter yang tepat, isikan cairan garam faal steril, bila diindikasikan. 0iper2entilasi dengan
kantung sebelum penghisapan, gunakan oksigen "++J bila ada.
$) 1/ penghisapan tidak harus rutin, dan lamanya harus dibatasi untuk menurunkan bahaya
hipoksia. ,ateter penghisap diameternya harus kurang dari '+J diameter dalam
trakeostomi untuk mencegah hipoksia. 0iper2entilasi dengan kantung atau nafas panjang
2entilator pada oksigen "++J mungkin diinginkan untuk menurunkan atelektasis dan
untuk menurunkan hipoksia tiba-tiba.
$* - 6njurkan pasien untuk melakukan teknik batuk selama penghisapan contoh menekan,
nafas pada waktunya dan batuk segi empat sesuai indikasi.
$. 1/ meningkatkan keefektifan upaya batuk dan pembersihan secret.
%+ - Cbah posisi/berikan cairan dalam kemampuan indi2idu
%" 1/ meningkatkan drainage sekret dan 2entilasi pada semua segmen paru, menurunkan
resiko atelektasis.
%$ - orong/berikan cairan dalam kemampuan pasien
%% 1/ membantu mengencerkan secret, meningkatkan pengeluaran.
%& ,olaborasi
%' - <erikan fisioterapi dada sesuai indikasi, misal postural drainage, perkusi
%( 1/ meningkatkan 2entilasi pada semua degmen paru dan alat drainage secret.
%) - <erikan bronkodilator -E dan aerosol sesuai indikasi, misal aminophilin, idiotharine
hidroklorida
%* 1/ meningkatkan 2entilasi dan membuang secret dengan relaksasi otot halus/spasme
bronkus.
%. - <antu bronkoskopi serat optic bila diindikasikan.
&+ 1/ dapat dilakukan untuk membuang secret/perlengketan mukosa.
&"
&$ %. ,omunikasi 2erbal, kerusakan. apat dihubungkan dengan :
&% 0ambatan fisik, contoh selang trakeostomi, paralisis neuromuscular.
&& -nter2ensi :
&' #andiri
&( - ,aji kemampuan pasien untuk berkomunikasi dengan pilihan arti
&) 1/ alasan untuk dukungan 2entilator jangkan panjang bermacam-macam 8 pasien dapat
sadar dan beradaptasi pada penulisan. #etode komunikasi dengan pasien sangat
indi2idual.
&* - <uat cara-cara komunikasi contoh memperhatikan kontak mata, tanyakan pertanyaan
ya/tidak, berikan magic slate, kertas/pensil. >ambar/alphabet, gunakan tanda bahasa yang
tepat, 2alidasi arti upaya komunikasi.
&. 1/ kontak mata menjamin minat komunikasi pasien 8 bila pasien mampu untuk
menggerakkan kepala, mengedipkan mata, atau nyaman melakukan gerak tubuh,
penerimaan dapat dilakukan dengan pertanyaan ya/tidak. Penunjukkan ke papan huruf atau
menulis sering melelahkan pasien, kemudian menjadi frustasi karena upaya diperlukan
untuk percakapan. Penggunaan papan gambar yang menunjukkan konsep atau kebutuhan
rutin dapat menyederhanakan komunikasi.
'+ - ;etakkan bel pemanggil dalam jangkauan, yakinkan pasien sadar dan secara fisik mempu
menggunakannya.
'" 1/ lebih mampu untuk rileks, merasa aman.
'$ - ;etakkan catatan pada pusat pemanggil informasi staf bahwa pasien tidak mampu bicara.
'% 1/ menyadarkan semua staf untuk berespons pada pasien di tempat tidur sebagai ganti
melalui intercom.
'& - orong keluarga terdekat bicara dengan pasien, berikan informasi tentang keluarga dan
kejadian sehari-hari.
'' 1/ orang terdekat dapat sadar diri dalam perbincangan satu arah, tetapi pengetahuan bahwa
ia mampu membantu pasien untuk meningkatkan kontak dengan realita sehingga
memungkinkan pasien manjadi bagian dari keluarga dapat menurunkan perasaan kaku.
'(
') &. 1esiko tinggi infeksi. apat dihubungkan dengan :
'* Tidak adekuat pertahanan tubuh (penurunan kerja silia, statis cairan tubuh), tidak adekuat
pertahanan sekunder (tekanan imun), prosedur in2asi2e.
'. -nter2ensi :
(+ #andiri
(" - Batat factor resiko terjadinya infeksi
($ 1/ intubasi, 2entilasi mekanik lama, ketidakmampuan umum, malnutris, prosedur in2asif,
perawatan trakeostomi inadekuat adalah factor dimana pasien potensial mengalami infeksi
dan lama sembuh. ,esadaran akan factor resiko memberikan kesempatan untuk membatasi
efeknya.
(% - !bser2asi warna/bau/karakteristik sputum. Batat drainase sekitar selang trakeostomi.
(& 1/ kuning/hijau, sputum berbau purulen menujukkan infeksi, sputum kental, lengket
diduga dehidrasi.
(' - Buci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, teknik penghisapan steril.
(( 1/ sederhana tapi penting mencegah infeksi nosokomial.
() - <atasi pengunjung
(* 1/ indi2idual telah berada pada resiko tinggi infeksi.
(. - Pertahankan hidrasi adekuat dan nutrisi.
)+ 1/ membantu memperbaiki tahanan umum untuk penyakit dan menurunkan resiko infeksi
dari statis secret.
)" ,olaborasi :
)$ - 6mbil kultur sputum sesuai indikasi
)% 1/ mengidentifikasi pathogen dan antimikrobial yang tepat
)& - <erikan antibiotic sesuai indikasi
)' 1/ satu atau lebih agen dapat digunakan tergantung pada identifikasi pathogen bila infeksi
terjadi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

..1 Pengka!(an
Tuan 6 umur &' thaun sehari-hari bekerja sebagai nelayan, didiagnosa Ba Dasofaring stadium $.
ua hari tealah terpasang trakeostomy, keluhan saat ini sesak dan gelisah serta terlihat menarik
diri dari interaksi sosial.
6skep kasus:
Pengka!(an
6namnesa:
". -dentitas pasien
Dama : Tuan 6
TT; : Surabaya , ".-+(-".('
6lamat : 7l. Bucut )(
Csia : &' Tahun
7enis ,elamin : ;aki-laki
Pekerjaan : nelayan
Dama 6yah/-bu : #r. # / #rs. K
Pekerjaan -stri : buruh cuci
6gama : -slam
Suku bangsa : 7awa
Pendidikan terakhir : S
iagnosa : Ba. Dasofaring

$. ,eluhan Ctama :
,eluhan utama yang di rasakan sesak dan gelisah

%. 1iwayat Penyakit Sekarang :
Tuan 6 merasakan sesak, merasa malu saat menemui orang lain karena tidak
berbicara dengan normal.
&. 1iwayat penyakit keluarga : -
'. 1iwayat penyakit masa lalu : -
Pemeriksaan 9isik:
". <" (<reath) : kesulitan bernafas, batuk (mungkin gejala yang ada), riwayat trauma dada
$. <$ (<lood) : takikardia, frekuensi tak teratur. T hiper/hipotensi
%. <% (<rain) : diFFiness, cemas
&. <& (<ladder) : -
'. <' (<owel) : nafsu makan turun, << turun, Pasien lemah
(. <( (<one): malaise
Pemeriksaan focus klien dengan trakeostomy :
". Tanda-tanda 2ital
$. <ukti adanya hipoksia
%. 9rekuensi dan pola pernafasan
&. <unyi nafas
'. Status neurologis
(. Eolume tidal, 2entilasi semenit, kapasitas 2ital kuat
). ,ebutuhan pengisapan
*. Cpaya 2entilasi spontan klien
.. Status nutrisi
"+. Status psikologis
Pemeriksaan iagnostik yang perlu dilakukan pada klien dengan trakeostomi yaitu :
". Pemeriksaan fungsi paru
$. 6nalisa gas darah arteri
%. ,apasitas 2ital paru
&. ,apasitas 2ital kuat
'. Eolume tidal
(. -nspirasi negati2e kuat
). Eentilasi semenit
*. Tekanan inspirasi
.. Eolume ekspirasi kuat
"+. 6liran-2olume
"". Sinar M dada
"$. Status nutrisi / elektrolit.

..2 Anal(%a Data

ata =tiologi #asalah
S:
!: 11 menurun, pola nafas
tidak teratur, pucat,
ketidaknormalan frekuensi,
irama dan kedalaman nafas,
hipoksia, tachycardia, tekanan
!$ dan B!$ menurun. Pada
lapangan paru bawah bilateral
terdapat bercak-bercak nodular
Trakeostomy

6kumulasi secret pada jalan
jalan nafas yang menjadi
daerah insisi trakeostomy

7alan nafas terganggu

<ersihan jalan nafas tidak
efektif

<ersihan jalan nafas tidak
efektif
S :
! : klien terpasang
trakeostomi
Trakeostomy

insisi trakeostomy

kondisi daerah insisi yang tidak
bersih

kuman, bakteri berkembang

resiko infeksi
1esiko infeksi
S : ,lien tidak bisa
mengeluarkan suaranya saat
mencoba bicara
!: suara klien tidak terdengar.
0anya terdengar suara
hembusan. ,lien
berkomunikasi dengan isyarat
Trakeostomy

aerah insisi trakeostomy

#embuka saluran baru yang
dilalui udara sebelum pita suara

Suara yang dihasilkan tidak
bisa sampai menggetarkan pita
suara

Suara tidak keluar

>angguan komunikasi 2erbal
>angguan komunikasi 2erbal
S : -
!: klien menjadi sangat
Trakeostomy

>angguan citra tubuh
murung, pendiam dan terlihat
membatasi diri
>angguan komunikasi dengan
orang lain
#erasa berbeda dengan orang
lain

1endah diri

>angguan citra tubuh


iagnosa
". <ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
Tujuan : Tidak ada sekret pada jalan nafas
,riteria hasil : 1onchi dan wheeFing tidak terdengar
-nter2ensi 1asional
". #engauskultasi paru setiap & jam
$. #enganjurkan klien untuk tarik nafas
dalam dan batuk
%. #elakukan fisioterapi nafas jika tidak
ada kontraindikasi
&. #embersihkan trakheostomy tube klien
sesuai dengan kebutuhan. <erdasarkan
jumlah akumulasi secret
'. #elakukan suctioning bila perlu
(. #elakukan nebuliFing
". 7ika ditemukan crackles dan wheeFing
dapat mengintrepretasikan adanya sekret
pada jalan nafas
$. Pasien dapat mengeluarkan sekret
dengan tarik nafas dalam dan batuk tanpa
suctioning
%. Cntuk membantu pasien mengeluarkan
sekret dengan batuk
&. engan membersihkan trakheostomy,
menghindari terjadinya penumpukan
sekret dan agar jalan nafas bersih
'. Suctioning membersihkan jalan nafas
dari sekret
(. DebuliFer membantu untuk
mengencerkan secret sehingga lebih
mudah untuk dikeluarkan

". 1esiko infeksi berhubungan dengan pembuatan saluran nafas baru dari mekanisme
pertahanan respirasi.
Tujuan : #emperkecil adanya infeksi sehingga kemungkinan komplikasi tidak ada
,riteria hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi
-nter2ensi 1asional
". Buci tangan sebelum melakukan prosedur
$. #onitor dan laporkan adanya tanda-tanda
infeksi, misalnya demam, penurunan 11
(1espiratory 1ate), dahak kental,
peningkatan jumlah sel darah merah
%. 7aga pemaparan trakheostomy terhadap
benda asing
&. >unakan teknik steril dalam melakukan
perawatan trakheostomi dan suctioning
'. 6njurkan untuk diet tinggi kalori tinggi
protein
". engan tangan yang bersih saat
melakukan prosedur, memperkecil
kemungkinan terjadinya infeksi
$. #engidentifikasi adanya infeksi
dan memperkecil komplikasi
%. Pemaparan terlalu sering pada
trakheostomy mengakibatkan
pneumonia
&. 6gar mikroorganisme tidak dapat
masuk ke jalan nafas
'. Cntuk meningkatkan sistem imun


". >angguan komunikasi 2erbal berhubungan dengan terpasangnya trakheostomy tube
Tujuan : ,lien mampu berkomunikasi
,riteria hasil : -nteraksi sosial klien berkembang
-nter2ensi 1asional
". <eri kesempatan klien untuk
berkomunikasi
$. 6mati gerak non 2erbal klien

%. Sediakan kertas dan bolpoin jika pasien
lemah tidak mampu berbicara banyak
&. 6jarkan pada pasien yang terpasang
trakheostomi tentang cara menutup
lubang trakheostomi dengan jari yang
bersih atau tutup yang khusus jika ingin
berbicara
". #emberikan klien untuk
mengungkapkan apa yang klien
butuhkan
$. >erak non 2erbal
mengintepretasikan perasaan
klien
%. Pasien bisa berkomunikasi
dengan menulis di kertas jika
lemah
&. #enutup jalur masuknya udara
melalui trakheostomi maka pasien
dapat berbicara

". >angguan citra tubuh berhubungan dengan terpasangnya trakheostomy tube
Tujuan : #engembalikan kepercayaan diri klien
,riteria hasil : ,lian tidak lagi merasa harga dirinya rendah
-nter2ensi 1asional
". ,aji perasaan klien terhadap
trakheostomi yang terpasang pada dirinya
$. ekati pasien dengan komunikasi
teraupetik
%. #inta pasien untuk mengungkapkan
perasaannya saat dipasang trakheostomi
&. <antu pasien untuk menemukan cara
yang efektif untuk mengatasi penampilan
trakheostomi agar tidak mengganggu

pandangan
". Pengkajian adalah hal dasar
sebelum menentukan perawatan
$. Cntuk meningkatkan sikap
kooperatif klien
%. Cntuk mengetahui masalah yang
dialami klien agar mudah
menemukan solusi
&. apat meningkatkan harga diri
pasien

BAB II
PENUTUP

/.1 Ke%("2lan
Trakeostomi merupakan suatu prosedur operasi yang bertujuan untuk membuat suatu jalan nafas
didalam trakea ser2ikal. Perbedaan kata 3 kata yang dipergunakan dalam membedakan 4ostomy5
dan 4otomy5 tidak begitu jelas dalam masalah ini, sebab lubang yang diciptakan cukup ber2ariasi
dalam ketetapan permanen atau tidaknya.
Terdapat $ macam tracheostomy
". Tracheal stoma post laryngectomy: merupakan tracheostomy permanen. Tracheal
cartilage diarahkan kepermukaan kulit, dilekatkan pada leher. 1igiditas cartilage
mempertahankan stoma tetap terbuka sehingga tidak diperlukan tracheostomy tube
(canule).
$. Tracheal stoma without laryngectomy: merupakan tracheostomy temporer. Trachea dan
jalan nafas bagian atas masih intak tetapi terdapat obstruksi. igunakan tracheostomy
tube (canule) terbuat dari metal atau Don metal (terutama pada penderita yang sedang
mendapat radiasi dan selama
/.2 Saran
Setelah membaca makalah kami ini, kami berharap kepada pembaca, khususnya pada mahasiswa
keperawatan dapat lebih memahami lebih dalam mengenai pemasangan trakeostomy.

DA)TAR PUSTAKA

Somantri, -rman. ,eperawatan #edikal <edah 6suhan ,eperawatan pada Pasien dengan
>angguan Sistem Pernapasan. $++*. 7akarta : Salemba #edika.
oenges, dkk. 1encana 6suhan ,eperawatan. $+++. 7akarta : =>B
a2is, 96. Cnderstanding 1espiratory System. $++).

Das könnte Ihnen auch gefallen