The Role of Mast Cells on Receptor Antigen Presenting Cell Expression
After PROTEIN IMMUNOGEN Brucella abortus S-1 !n"ection Oleh #Bu$i %to&o 1 ' Retno Bi"anti (
1'2 Laboratorium Phatology Clinic Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine Klinik Veteriner Airlangga Univerity, Mulyore!o Kam"u C U#A$%, &urabaya '())* +el", (-).***2/0*, Fa1 , (-).*22-()*
Abstract Brucellosis caued by Brucella spp i a ma!or 3oonotic dieae4 Brucella are facultativr intraseluler bacteria 5hich develo" mainly in the %eticulo 6ndothelial &yatem 7%6&8 and occaionally in other target organ, uch a !oint and "lacenta, and can caue abortu in cattle4 +he ma!or "ecie involved in bovine brucelloi i Brucella abortus. $n many "art of the 5orld, vaccination of cattle i done by inoculation calve 5ith Brucella abortus &.)2 4 $n fact, the virulent and a""arently untable, creating the need for im"roved vaccine for addition, Brucella spp may ar may not "rovide cro "rotection againt Brucella spp, ham"ering the acceleration of vaccine develo"ment4 &erodiagnoi by conventional tet, 5hich "rinci"ally meaure antibody to Smooth Lipopolysaccharide 7&.LP&8, doe not "ermit a clear cut ditinction bet5een vaccinated and infected cattle4 +hu, 5ork actually "erformed in the field of bovine brucelloi identifie "rotective antigen and antigen ueful for diagnoi4 +he "ur"oe of the "reent tudy 5ill to invetigate by &9&.PA:6 and $mmunoblot analyi (Western- Blotting ) uing the anti.;MP "oliklonal antibody the "otential uefulne of thee Outer embrane !roteins a diagnotic antigen4 +he reult of the molecular 5eight of Outer embrane !roteins 7;MP8 by uing &9&.PA:6 i ',* < 2(,) < 22,( < '',( < ))',( < 2(*,( k9a4 $n the ne1t tage of the reearch characteri3ation "rotein ;MP i )-,= < )=,' < -/,2 < '),0 and )'=,) k9a ,by uing the anti.;MP "olyclonal antibody the "otential uefulne of thee ;MP a diagnotic antigen 4 $nlat te" from "rotein ;MP by uing indirect 6L$&A , the ;9 are (,-2*< (,*0'< (,2/*< (,'=-< (,*20 and the highet ;9 i (,2/* 7 "rotein ;MP 5ith molecule 5eight -/,2 k9a 84 >U!i tantang? 5ith "rotein ;MP -/,2 k9a to %abbit immuni3ation, after three 5eight, take blood erum and by uing indirect 6L$&A meaured4 +he reult i (,2'0, o that the concluion i the "rotein ;MP 5ith molecule 5eight -/,2 k9a have "otential a Kitt diagnotic4 )e* +or$s# @oonotic, &9&.Page, Aetern Blotting, ;uter Membrane Pen$ahuluan Brucelloi adalah "enyakit "ada ternak yang berifat 3oonoi diebabkan oleh bakteri dari genu brucella 4 Pada a"i , domba dan kambing "enyakit ini menyerang organ aluran re"roduki terutama "laenta ehingga menyebabkan keguguran , ehingga dikenal !uga dengan ebutan "enyakit " #eluron enular ", $ontagious %bortion atau &pi'ootic %bortion. Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 1 POSTER-3 9iagnoi yang te"at "enyakit brucellosis angat di"erlukan untuk membantu u"aya "encegahan dan "enanggulangannya4 9iagnoi terhada" "enyakit brucellosis di la"angan elama ini hanya berdaarkan dari e!arah "enyakit, tanda klini dan "erubahan "aca mati, edangkan diagnoi di laboratorium dilakukan iolai C identifikai kuman "enyebab dan u!i erologi 7Alton et al, )2008 &alah atu factor yang ikut mem"engaruhi rendahnya "roe vakinai terhada" "enyakit Brucella adalah tranii "enyakit dan "engaruh lingkungan dan ek"rei gene 7environment effect and gene e(pression) 7Aid!a!anto, 2((/84 9ari "enelitian yang telah dilakukan oleh %atnaari dkk 72((=8 diketahui bah5a antigen Brucella abortus S- )* dida"at dari Outer embrane !rotein diduga mem"unyai ifat +mmunogen. Peran "rotein immunogenic untuk di"akai dalam "roe "eningkatan antibody dan "enyuntikkan Outer embrane !rotein Brucella abortus S-)* adalah angat "enting dan tidak le"a "ula mengetahui "eran ast $ells yang mem"unyai fungi ebagai kom"onen elluler dari itim imun 7Bellanti, )22- 84 Pentingnya mengtahui "eran ast $ells yang mem"unyai fungi ebagai kom"onen eluler dari itim imun , ditribuinya "erivakuler dan terebar "ada berbegai daerah " part of entery, 7Bellanti, )22- 84 &ebagai el imun , ast cells memiliki berbagai kemam"uan ebagaimana yang dimiliki oleh netrofil dan makrofag , elain itu ast $ells maih mem"unyai kelebihan dalam hal ber umur "an!ang dan memiliki ree"tor untuk $g 6 4 %eaki ast $ells etem"at dan berbagai el imun lainnya meru"akan " first layer defense mechanism " yang "enting 7Aid!a!anto, 2((= 84 :ranula ast $ells berama dengan granula dan eoinofil erta berbagai mediator yang dile"akan oleh makrofag dan netrofil meru"akan kom"onen "innate, 4Limfoit + dan limfoit B erta $g: dan $g6 meru"akan kom"onen imun "eifik yang memandu aktifita "sistim +nnate " 7%atnaari dkk , 2((=8 4 Penelitian ini bertu!uan untuk mengetahui hubungan ast $ells dengan ek"rei ree"tor %ntigen !resenting $ells (%!$) etelah in!eki Outer embrane !rotein immunogen Brucella abortus S-)*4 Penting untuk mengetahui mekanime antara ast $ells dengan Antigen Brucella abortus S-)* etelah in!eki Outer embrane !rotein immunogen ,karena "eran keduanya angat mem"engaruhi kualita "eran dari "rotein yang imunogenik. antigenic dan nantinya angat mem"engaruhi "ula kualita vakin4 Materi $an &eto$e Pe&bia,an )u&an Brucella abortus S-1 Pembiakan Kuman Brucella abortus & .)2 dibiakkan "ada media !otato %gar (!%), yang ditem"atkan "ada botol.botol rou( diinkubaikan "ada uhu -/ dera!at Celciu elama dua hari4 Kemudian koloni kuman Brucella abortus yang larut dalam larutan tabili3er di"anen ke dalam tabung 4 Kemudian larutan diaring dengan kain kaa teril, lalu ambil ebanyak 2 cc maukkan kedalam tabung eppendorf4 Pe&buatan protein Me&bran -uar .OMP/ &u"ernatant hail biakan kuman Brucella abortus &.)2 maukkan ke dalam tabung onikai dengan ditambahkan larutan Pho"hate Buffer &olution 7PB&8 4 &entrifu dengan kece"atan *((( r"m elama 2( menit, u"ernatant hail entrifu di soni-asi dengan alat .ltrasonic homogeni'er frek5eni 2* kD3 elama - E - menit 7 - kali Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 2 POSTER-3 onikai etia" onikai lamanya - menit dan etia" - menit onikai dihentikan elama ) menit84 &elama "roe onikai, tabung onikai tem"at am"el kuman Brucella abortus dimaukkan dalam 5adah yang berii air e 7e batu8 dan garam, lalu entrifu dengan kece"atan )24((( r"m elama 2( menit, ambil u"ernatant dan maukkan dalam microcu" 7u"ernatant inilah yang kita ebut ebagai "rotein membrane luar 7;MP84 Analisis Protein $engan Te,ni, S0S PA1E .Sodium Dodecyl Sulphate Polycrilamid Gel Electrophoresis/ +eknik ini dilakukan untuk menentukan berat molekul "rotein Brucella abortus &.)24 Pada teknik ini menggunakan larutan separating gel )2,*F dan larutan stac-ing gel )*F 7%antam, 2((-84 Dail gel yang telah menun!ukkan adanya band "rotein4 Perhitungan berat molekul dilakukan dengan "erbandingan band "rotein yang dimakud dengan tandar yaitu marer "rotein 7$olor Burst &lectroforesis ar-er, #o4 C4=)(*8 7%antam4,2((- 84 Pe&buatan Antibo$i Poli,lonal terha$ap Brucella abortus S-1 Pembuatan antibody "oliklonal terhada" Brucella abortus &.)2 dibuat dengan cara menyuntikkan "rotein ;MP Brucella abortus &.)2 dengan doi G dari doi a"i yaitu nerkiar 2( am"ai '( E 12 "angkat &embilanH (,* ml "ada kelinci !antan melalui ubkutan4 Booster dilakukan dengan mencam"urkan "rotein membrane luar 7;MP8 Brucella abortus &.)2 dengan $omplete /reund0s %d1uvant 7CFA8, booster "ertama dilakukan dua minggu etelah imuniai4 Booster kedua dilakukan dengan interval )( hari dengan mengin!eki cam"uran "rotein membrane luar 7;MP8 4 )ara,teristi, Protein Me&bran -uar .OMP/ Brucella abortus S-1 $engan Te,ni, 3estern Blotting :el dari hail &9& CPA:6 yang mengandung "rotein yang ter"iah berdaarkan berat molekulnya dile"a dari glass plate dan diletakkan diata lima kerta Whatmann yang telah di uun dan di"otong dengan ukuran )( E )2 cm yang telah dibaahi dengan Buffer 2ransblot dan ratakan ehingga tidak ada udara diba5ah gel, kemudian letakkan lima kerta 3hatmann diata membrane nitroselulose terlihat ada "itanya (Band) ebagai dokumen4 %"i antigenitas $engan !n$irect E-!SA Prini" dari teknik !n$irect E-!SA yaitu mereakikan antigen am"el dengan antibody yang dilabel en3im 4 Kom"lek antigen dengan antibody yang dilabel en3im kemudian di"iahkan dengan antigen dan antibody yang beba , lalu di inkubai dengan substrat ,ro&ogeni, yang emula tidak ber5arna , teta"i kemudian men!adi ber5arna a"abila di hidrolia oleh en3im , intenita 5arna yang terbentuk da"at di ukur dan meru"akan "arameter untuk antigen yang di u!i 7 %antam, 2((-84 Antibo$* poli,lonal protein OMP berat &ole,ul spesifi, $engan %"i Tantang $muniai "rotein dengan berat molekul "rotein ;MP "eifik di untikkan ke he5an coba kelinci , ambil erum 7 antibody anti ;MP murni H hail elui 84 %"i antigenitas $engan te,ni, in$irect E-!SA Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 3 POSTER-3 U!i antigenita "rotein ;MP dengan berat molekul yang "eifik berat molekul "ada u!i 6L$&A dengan ;9 tertinggi4 Bila terbukti ter!adi ikatan antigen antibody dengan "rotein ;MP berat molekul "eifik , maka berarti "rotein Outer embrane !rotein Brucella abortus S-)* mem"unyai "oteni immunogenic ehingga "rotein ;MP terebut da"at di"akai ebagai bahan )itt 0iagnosti, 4 5a,sin 6 0is,usi Dail elektroforei Outer embrane !rotein Brucella abortus S-)* dengan &9&. Page dari analii karakteriai "rotein maka diketahui berat molekul "rotein membrane luar 7;MP8 adalah ebagai berikut , ',* k9a< 2(,) k9a< 22,( k9a< '',( k9a< ))',( k9a< 2(*,( k9a 4
M 1 2
:ambar )4 Profil "rotein ;MP B.abortus S-)* dengan teknik &9&. Page 7 MImarker , dan nomer ),2 I am"el ;MP 84 Dail analii berdaarkan berat molekulnya "ada "enelitian ini , maka iolate ;MP B.abortus S-)* da"at dikatagorikan ebagai "rotein yang mem"unyai kemam"uan imunogenik, dan da"at meru"akan "rotein yang imunogen e"erti yang dikatakan oleh Cloeckaert,et al 7)2228 bah5a "rotein imunogen yang efektif mem"unyai berat molekul 7 BM8 lebih bear dari )(4((( 9a4 Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 4 kDa 6,5 20,1 29,0 66,0 116,0 205,0 POSTER-3 Kreno, 2((( dan %antam, 2((- mengatakan bah5a Polycrylamide :el 6lectro"horei 7PA:68 meru"akan tandard metoda "engu!ian terhada" berat molekul "rotein , truktur ubunit dan kemurnian "rotein 4 Karena "rotein meru"akan molekul yang am"hoteric dan mengandung kedua gru" karbokil negative dan gru" amino yang "oitif4 &emen!ak "rotein dikarakteriai point isolectric akan bergerak dengan kece"atan yang berbeda kedaerah elektrik4 &elama PA:6 "rotein di"iahkan e"erti migrai melalui matrik tiga dimeni dengan elektrik , maka matrik mem"unyai dua fungi yaitu memiahkan "rotein euai dengan ukuran , bentuk dan muatan litrik dan hal ini memerlukan "D buffer yang euai 4 Polyacrylamiide adalah matrik "ilihan untuk memiahkan "rotein yang mem"unyai range dengan berat molekulnya antara *((. 2*(4((( "ada &9&.PA:6 , "rotein di elektroforei dalam ionic detergent sodium dodecyl sulfate 7&9&84 9eter!ent akan mengikat reidu hidro"obik dan bagian belakang "e"tide dari "rotein , di"erkirakan alah atu dari etia" aam amino,ehingga da"at membuka rantai "e"tide ecara kom"lit 4 9engan demikian "rotein &9&.Kom"lek migrai melalui "olyacrylamide tergantung dari berat molekul ,"rotein migrai dengan ce"at melalui "elarur ion melalui stac-ing gel kedalam separating gel4 Protein terkonentrai "ada gari yang ti"i dan terlarut "ada Ban$ yang ti"i , "ada metoda &9&.PA:6 etelah di5arnai akan terlihat Ban$ dengan berat molekul yang bear Menurut Cloeckaert et al., 7)2228, ;MP Brucella abortus dengan berat molekul "rotein ebear -'.-0 k9a enitive untuk mendeteki he5an yang terinfeki kuman brucella 4 Dail karakteriai Outer embrane !rotein B.abortus S-)* dengan metode Aetern Blotting menun!ukkan adanya "rotein yang dikenali oleh antibodinya, yaitu "rotein dengan berat molekul ebagai berikut , )-,= k9a4, )=,' k9a4, -/,2 k9a4, '),0 k9a 4, )'=,) k9a4 Dail u!i Aetern Blott dimana ter!adi ikatan antara "rotein antigenic ;MP dengan antibody anti ;MP "eifik dan da"at dikembangkan lebih lan!ut untuk mencari "rotein dengan berat molekul yang lebih "eifik dengan teknik elusi ebagai kitt diagnotic4 Dal ini menurut Cloeckaert et al., 7)2228, bah5a "rotein ;MP B.abortus S-)* dengan "rotein yang berat molekulnya -'. -0 k9a enitive untuk mendeteki he5an yang terinfeki kuman brucella4 Menurut %antam 72((-8, mengatakan bah5a "ada umumnya "rotein yang tidak dimurnikan mengandung banyak "rotein yag berbeda dan tidak "eifik 4 Untuk itu dalam mengukur ingle "rotein "eifik di"erlukan u!i biokimia4 Metode Western-Blotting digunakan untuk mendeteki berat molekul "rotein dari cam"uran antigen dan digunakan untuk membedakan kro reaki diantara "rotein4 Pada taha" ebelumnya dilakukan "emiahan "rotein dengan &9&.Page, kemudian ditranfer ke membrane nitroeluloe yang euai dan akhirnya di label dengan antibody dan di viualiaikan dengan "e5arnaan 4 Fraki.fraki "rotein yang telah di"iahkan atu ama lain dengan "robe antibody yang euai4 Protein yang diikat "ada membrane da"at mem"ertahankan antigenitanya dengan muda direakikan dengan antibody4Adanya "ita tertentu "ada blott menub!ukkan antigen "eifik dalam am"le atau antibody "ada "robe4 &etelah dilakukan "engukuran nilai ;9 "ada u!i indirect &L+S% terhada" antibody "rotein ;MP da"at dilihat "ada +able ) diba5ah ini , +abel )4 Dail ;9 dengan teknik indirect &L+S% "rotein ;MP berbagai berat molekul Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 5 POSTER-3 Hal Hasil OD dengan teknik indret !"I#A protein OMP $er$agai $erat molek%l #ampel OMP 1&,' kDa 1',6 kDa &(,2 kDa 61,) kDa 16',1 kDa Nilai OD 0,&2* 0,*)6 0,+(* 0,6'& 0,*+)
)esi&pulan Protein "eifik ;MP yang mem"unyai ifat imunogenik, etelah u!i indirect 6L$&A maka ;9 tertinggi adalah "rotein ;MP dengan berat molekul -/,2 k9a 7 ;9 I(,2/* 84 Protein ;MP dengan berat molekul -/,2 k9a etelah diimuniaikan "ada kelinci7U!i tantang8, dengan indirect 6L$&A ;9 I (,2'0 ehingga mem"unyai ifat imunogenik da"at di gunakan ebagai Kitt diagnotic4 Dail "enelitian direkomendaikan bah5a Protein ;MP dengan berat molekul -/,2 k9a elain da"at digunakan ebagai bahan Kitt 9iagnotic da"at "ula diarankan ebahai bahan "embuatan bahan vakin yang "oten. %capan Teri&a ,asih6 +erima kaih kami am"aikan ke"ada 9irektorat Jenderal Perguruan +inggi, %ektor Univerita Airlangga melalui Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian ke"ada Mayarakat yang telah menyetu!ui untuk mendanai "enelitian kami ini 0aftar pusta,a Alton,:4:4, L4M4Jone and 9464Pieti34 )2004 Laboratory +echniKue in Brucelloi - rd 6d4AD;4&5it3erland4 Bellanti,J4A4 )22-4 $mmunologi $$$4 9iter!emahkan oleh Prof49r4A4&amik Aahab4 :a!ah Mada Univerity Pre4 Logyakareta 4Dal40'.2*, )/-.)004 Cloeckaert,A4, P4Kerhof and J4#4Limet4)2224 Antibody %e"one to Brucella ;uter Membrane Protein in Bovine Brucelloi, $mmunoblot Analyi and Com"etitiv 6n3yme.Linked $mmunoorbent Aay Uing Monoclonal Antibodie4 Journal of Clinical Microbiology 9ec4 )2224 ""4 -)'0.-)/=4 Kreno,&4B4 2(((4 $mmunologi4 9iagnoi dan Proedur Laboratorium, 6dii ke tiga4 Fakulta Kedokteran Univerita $ndoneia4 Jakarta4 %antam,F4A4 2((-4 Metode $mmunologi4 Airlangga Univerity Pre4 &urabaya4 %atnaari,%4, J4%ahmahani4, +4Juniatutik dan &u5arno4 2((=4 $olai dan Karakteriai li"o"oliaccharida Brucella abortu &.)24 :una Pembuatan Antigen 9ianotik untuk a"likai +eknik 6L$&A4 La"oran Penelitian Fakulta Kedokteran De5an Univerita Airlangga4 &urabaya4 Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 6 POSTER-3 Aid!a!anto,64 2((=4 Mat cell $nduced A"o"toi of Lim"hoid Cell, Pro"oed Mechanim of Demo"oietic &tem Cell 9e"letion in Dy"ocelluler Marro54 +h 0 th $nternational Conggre of Aian &ociety of Clinical Pathology and Laboratory Medicine 7A&CPLM84 $n Joint Meeting 5ith +he ) t ;ff.&hore &cientific Meeting of the College of Pathologit,Academy of Medicine Malayia 7C"ath.Amm8 and the * th #ational Conggre of the $ndoneian Aociation of Clinical Pathologit 7P9&Patklin84&elect Conventional Dall,Medan.$ndoneia, #ovember 22.9ecember (2,2((=4 Aid!a!anto, 6, 2((/4 Mat Cell, Fakta dan Poteninya 9alam Per"ektif Laboratory Medicine49iam"aikan "ada &aat %a"at +erbuka &enat Univerita Bra5id!a!a Malang, 2 A"ril 2((/4
Disampaikan dalam Kongres Nasional Pertama, Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, Denpasar 26 Maret 2011 7