PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) IRNA II RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG 2014 LEMBAR PENGESAHAN PAKET PENYULUHAN MOBILISASI POT OPERASI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Tana! 2" #UNI 2014 O!$%& PKRS IRNA II M$n$'a%()* K$+a!a R(anan 1, ( ) NIP. P$-.)-.)n K!)n)/0La%an P$-.)-.)n A/a1$-)/ ( ) ( ) NIP. NIP. SAP MOBILISASI POST OPERASI Pokok Bahasan : Mobilisasi Post Operasi Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung Tempat : Ruang Penyuluhan IRN II !ari"Tanggal : #amis, $% &uni $'() *aktu : Pukul (':''+((:,' -,' menit. Penyuluh : Tim P#RS IRN II A. La'ar B$!a/an Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat yang dinamis, semakin mema/u tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kuantitati0 dan pelayanan dalam upaya men/apai tujuan pembangunan kesehatan1 *alaupun pengetahuan semakin berkembang tapi bisa saja dalam menangani suatu penyakit tidak begitu e0isien, terutama dengan pasien post operasi harus memerlukan penanganan yang berkompetent1 Pada pasien post operasi laparatomi misalnya, seorang pasien memerlukan pera2atan yang maksimal demi memper/epat proses kesembuhan luka pas/a bedah bahkan penyembuhan 0isik pasien itu sendiri1 Pengembalian 0ungsi 0isik pasien post+op laparatomi dilakukan segera setelah operasi dengan latihan napas dan batuk e0ekt0 serta latihan mobilisasi dini1 Masalah yang sering terjadi pada post operasi adalah ketika pasien merasa terlalu sakit atau nyeri dan 0aktor lain yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat tidur -#o3ier et al, $''4.1 5alam masa hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari, meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan akti6itas atau pergerakan lain -Berger 7 *illiams, $''%.1 Banyak pasien dirumah sakit yang harus menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena penyakit yang diderita1 Salah satunya adalah pasien yang menjalani paska operasi laparostomi1 Padahal hampir semua jenis pembedahan, setelah $)+)8 jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini -#o3ier et al, $''4.1 Menurut Oldmeado2 et al -$''%. ambulasi dini dianjurkan segera pada )8 jam pasien paska operasi1 Pasien post laparatomi memerlukan pera2atan yang maksimal untuk memper/epat pengembalian 0ungsi tubuh1 !al ini dilakukan segera setelah operasi dengan latihan napas dan batuk e0ekti0 dan mobilisasi dini1 Pera2atan post laparatomi merupakan bentuk pera2atan yangdiberikan kepada pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut1 Tujuan pera2atannya adalah mengurangi komplikasi, meminimalkan nyeri, memper/epat penyembuhan, mengembalikan 0ungsi pasien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi, mempertahankan konsep diri dan mempersiapkan pulang, hal ini dilakukan sejak pasien masih di ruang pulih sadar -ri0, $'('.1 Post operasi laparatomi yang tidak mendapatkan pera2atan maksimal setelah pas/a bedah dapat memperlambat penyembuhan pasien itu sendiri1 9aporan 5epartement #esehatan Indonesia -5:P#:S RI., laparatomi meningkat dari (%$ pada tahun $''4 menjadi ;8, kasus pada tahun $''% dan (1$8( kasus pada tahun $''<1 5engan melihat kondisi pasien post operasi laparatomi yang memerlukan pera2atan maka perlu dilakukannya inter6ensi dengan maksud untuk mengurangi tegangan melalui latihan pernapasan dan mobilisasi dini untuk memper/epat proses kesembuhan dan kepulangan pasien serta dapat memberikan kepuasan atas pera2atan yang diberikan1 B. T(2(an )n'r(/3)4na! 1. T(2(an (-(- Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang mobilisasi dini post operasi 2. T(2(an K%(3(3 & Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta akan mampu : (. Menjelaskan pengertian mobilisasi dini post operasi $. Menjelaskan tujuan mobilisasi dini post operasi ,. Menjelaskan ma/am+ma/am mobilisasi post operasi ). Menjelaskan 0aktor+0aktor yang mempengaruhi mobilisasi post operasi 4. Menjelaskan rentang gerak dalam mobilisasi %. Menjelaskan man0aat mobilisasi dini <. Menjelaskan kerugian bila tidak melakukan mobilisasi 8. Menjelaskan indikasi dilakukannya mobilisasi dini post operasi ;. Menjelaskan kontraindikasi dilakukannya mobilisasi dini post operasi ('. Menjelaskan pedoman pelaksanaan mobilisasi post operasi ((. Menjelaskan tahap+tahap mobilisasi dini post operasi 5. S(. +4/4/ .a%a3an (1 Pengertian mobilisasi dini post operasi $1 Tujuan mobilisasi dini post operasi ,1 Ma/am+ma/am mobilisasi post operasi )1 =aktor+0aktor yang mempengaruhi mobilisasi post operasi 41 Rentang gerak dalam mobilisasi %1 Man0aat mobilisasi dini <1 #erugian bila tidak melakukan mobilisasi 81 Indikasi dilakukan mobilisasi ;1 #ontraindikasi dilakukan mobilisasi ('1 Pedoman pelaksanaan mobilisasi ((1 Tahap+tahap mobilisasi dini post operasi D. Sa3aran Sasaran penyuluhuan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung1 E. M$'41$ Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah /eramah dan tanya ja2ab F. M$1)a Media yang digunakan saat penyuluhan adalah lea0let, 9>5 dan laptop G. K$)a'an B$!a2ar M$na2ar Ta%a+ Wa/'( K$)a'an P$n6(!(%an K$)a'an +$3$r'a M$'41$ M$1)a Pembukaan 4 menit Membuka dengan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan #ontrak 2aktu Menggali pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan Mendengarkan Memperhatikan Menja2ab pertanyaan >eramah + Penyajian (4 menit Menjelaskan tentang: (1 Pengertian Mobilisasi 5ini Post Operasi $1 Tujuan Mobilisasi 5ini Post Operasi ,1 Ma/am+Ma/am Mobilisasi Post Operasi )1 =aktor+=aktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Post Operasi 41 Rentang ?erak dalam Mobilisasi %1 Man0aat Mobilisasi 5ini <1 #erugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi 81 Indikasi dilakukannya mobilisasi ;1 #ontraindikasi dilakukannya mobilisasi ('1 Pedoman Mendengarkan Memberikan tanggapan dan pertanyaan mengenai hal yang kurang dimengerti >eramah ,Tanya ja2ab 9ea0let pelaksanaan mobilisasi ((1 Tahap+Tahap Mobilisasi 5ini Post Operasi Memberi kesempatan untuk bertanya"diskusi tentang materi penyuluhan Penutup (' menit Menggali pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan Menyimpulkan hasil kegiatan penyuluhan Menutup dengan salam Menja2ab pertanyaan Memberikan tanggapan balik >eramah ,Tanya ja2ab 9ea0let H. E7a!(a3) a1 Proses : b1 !asil : I. Ma'$r) (!a-+)ran 1) #. Da8'ar P(3'a/a (!a-+)ran 2) K. E7a!(a3) Pr$0P43' Pa/$' P$n6(!(%an T%a!a3$-)a (!a-+)ran 9) 9ampiran ( Ma'$r) P$n6(!(%an 1. P$n$r')an M4.)!)3a3) D)n) P43' O+$ra3) Mobilisasi setelah operasi yaitu proses akti6itas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar -Brunner 7 Suddarth, $''$.1 Menurut >arpenito -$'''., Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada 0ungsi 0isiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian1 #onsep mobilisasi dini sebenarnya daalh untuk men/egah komplikasi paska operasi1 5ari #edua de0inisi tersebut dapat disimpulkan bah2a mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan /ara membimbing penderita untuk mempertahankan 0ungsi 0isiologis1 Mobilisasi dini juga dide0enisikan sebagai suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan pasien setelah beberapa jam post"pas/a operasi1 2. T(2(an M4.)!)3a3) D)n) P43' O+$ra3) Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan &1 ?arrison -$'')., antara lain: a1 Mempertahankan 0ungsi tubuh b1 Memperlan/ar peredaran darah /1 Membantu perna0asan menjadi lebih baik d1 Mempertahankan tonus otot e1 Memperlan/ar eliminasi al6i dan urine 01 Memper/epat proses penutupan jahitan operasi g1 Mengembalikan akti6itas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian1 h1 Memberikan kesempatan pera2at dan pasien berinteraksi atau berkomunikasi1 9. Ma:a-;Ma:a- M4.)!)3a3) Menuruit Priharjo, $''', mobilisasi dibagi menjadi dua yakni : a1 Mobilisasi se/ara pasi0 Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya dengan /ara dibantu dengan orang lain se/ara total atau keseluruhan1 b1 Mobilisasi se/ara akti0 Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuh dilakukan se/ara mandiri tanpa bantuan dari orang lain1 4. Fa/'4r;Fa/'4r 6an M$-+$nar(%) M4.)!)3a3) Menurut #o3ier, $''', 0aktor+0aktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pot operasi dapat segera terlaksana antara lain : a1 ?aya hidup ?aya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya1 Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya1 5emikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan /ara yang sehat1 b1 Proses penyakit atau trauma danya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya, misalnya@ seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi se/ara bebas1 5emikian pula orang yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa sakit atau nyeri yang menjadi alasan mereka /enderung untuk bergerak lebih lamban1 da kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena menderita penyakit tertentu1 /1 #ebudayaan #ebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan akti0itas misalnya@ pasien setelah operasi dilarang bergerak karena keper/ayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi1 d1 Tingkat energi #ebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan akti0itas misalnya@ pasien setelah operasi dilarang bergerak karena keper/ayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi1 e1 Asia dan tingkat perkembangannya Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya dibandingkan dengan seorang remaja1 01 Peran keluarga, terutama orang tua 5ukungan dan moti6asi dalam keluarga yang kuat akan memi/u anak untuk berani melakukan mobilisasi dini paska operasi1 Mobilisasi se/ara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan pasien1 Se/ara psikologis mobilisasi akan memberikan keper/ayaan pada pasien bah2a dia mulai merasa sembuh1 Perubahan gerakan dan posisi ini harus diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui1 Pasien dan keluarga akan dapat mengetahui man0aat mobilisasi, sehingga akan berpartisipasi dalam pelaksanaan mobilisasi1 ,. R$n'an G$ra/ Da!a- M4.)!)3a3) Menurut >arpenito -$'''. dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu : a1 Rentang gerak pasi0 Rentang gerak pasi0 ini berguna untuk menjaga kelenturan otot+otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain se/ara pasi0 misalnya pera2at mengangkat dan menggerakkan kaki pasien1 b1 Rentang gerak akti0 !al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan /ara menggunakan otot+ototnya se/ara akti0 misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya1 /1 Rentang gerak 0ungsional Berguna untuk memperkuat otot+otot dan sendi dengan melakukan akti0itas yang diperlukan1 ". Man8aa' M4.)!)3a3) D)n) Menurut Mo/htar -$''4., man0aat mobilisasi bagi anak post operasi adalah : a1 Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation1 5engan bergerak, otot+otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian anak merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, memper/epat kesembuhan, terutama penutupan luka jahitan1 =aal usus dan kandung ken/ing lebih baik1 5engan bergerak akan merangsang peristalti/ usus kembali normal1 kti0itas ini juga membantu memper/epat organ+organ tubuh bekerja seperti semula1 b1 Men/egah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah normal"lan/ar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan1 <. K$r()an B)!a T)1a/ M$!a/(/an M4.)!)3a3) Berikut beebrapa kerugian bila tidak melakukan mobilisasi post operasi : a1 Penyembuhan luka menjadi lama b1 Menambah rasa sakit /1 Badan menjadi pegal dan kaku d1 #ulit menjadi le/et dan luka e1 Memperlama pera2atan dirumah sakit =. In1)/a3) D)!a/(/ann6a M4.)!)3a3) D)n) P43' O+$ra3) 9atihan mobilisasi biasanya diberikan pada pasien dengan : a1 =raktur eBtremitas ba2ah yang telah diindikasikan untuk latihan mobilisasi b1 Post pengobatan kompresi lumbal, /1 Pasien pas/a serangan stroke dengan kerusakan mobilitas 0isik, serta d1 Pasien post operasi yang memerlukan latihan mobilisasi, seperti kolostomi atau laparostomi1 >. K4n'ra)n1)/a3) D)!a/(/ann6a M4.)!)3a3) D)n) & Pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur diperlukan dalam periode tidak terlalu lama seperti pada pada kasus in0ark Miokard akut, 5isritmia jantung, atau syok sepsis, kontraindikasi lain dapat di temukan pada kelemahan umum dengan tingkat energi yang kurang1 10. P$14-an P$!a/3anaan M4.)!)3a3) Penilaian tolerasi akti0itas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan kardio6askuler atau jantung atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan1 !al tersebut biasanya dikaji pada 2aktu sebelum melakukan mobilisasi, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi1 Tanda + tanda yang dapat di kaji pada intoleransi akti0itas antara lain -?ordon, (;<%. : a1 5enyut nadi 0rekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur b1 Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol"hipotensi orthostati/ /1 Perna0asan terjadi peningkatan 0rekuensi, perna0asan /epat dangkal d1 *arna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan e1 #e/epatan dan posisi tubuh1disini akan mengalami ke/epatan akti0itas dan ketidak stabilan posisi tubuh 01 danya keluhan pusing atau kelemahan luar biasa g1 Status emosi labil1 11. Ta%a+;'a%a+ M4.)!)3a3) D)n) Menurut #asdu -$'',. mobilisasi dini dilakukan se/ara bertahap berikut ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini antara lain : a1 Setelah operasi, pada % jam pertama anak paska operasi seksio sesarea harus tirah baring dulu1 Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki b1 Setelah %+(' jam, anak diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan men/egah trombosis dan trombo emboli /1 Setelah $) jam anak dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk d1 Setelah anak dapat duduk, dianjurkan anak belajar berjalan1 #ebanyakan dari pasien masih mempunyai kekha2atiran kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu pas/a operasi akan mempengaruhi luka operasi yang masih belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan1 Padahal tidak sepenuhnya masalah ini perlu dikha2atirkan, bahkan justru hampir semua jenis operasi membutuhkan mobilisasi atau pergerakan badan sedini mungkin1 salkan rasa nyeri dapat ditahan dan keseimbangan tubuh tidak lagi menjadi gangguan, dengan bergerak, masa pemulihan untuk men/apai le6el kondisi seperti pra pembedahan dapat dipersingkat1 5an tentu ini akan mengurangi 2aktu ra2at di rumah sakit, menekan pembiayaan serta juga dapat mengurangi stress psikis1 5engan bergerak, hal ini akan men/egah kekakuan otot dan sendi sehingga juga mengurangi nyeri, menjamin kelan/aran peredaran darah, memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh, mengembalikan kerja 0isiologis organ+organ 6ital yang pada akhirnya justru akan memper/epat penyembuhan luka1 Menggerakkan badan atau melatih kembali otot+otot dan sendi pas/a operasi di sisi lain akan memperbugar pikiran dan mengurangi dampak negati0 dari beban psikologis yang tentu saja berpengaruh baik juga terhadap pemulihan 0isik1 Pengaruh latihan pas/a pembedahan terhadap masa pulih ini, juga telah dibuktikan melalui penelitian penelitian ilmiah1 Mobilisasi sudah dapat dilakukan sejak 8 jam setelah pembedahan, tentu setelah pasien sadar atau anggota gerak tubuh dapat digerakkan kembali setelah dilakukan pembiusan regional1 Pada saat a2al, pergerakan 0isik bisa dilakukan di atas tempat tidur dengan menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan, mengkontraksikan otot+otot dalam keadaan statis maupun dinamis termasuk juga menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke kanan1 Pada ($ sampai $) jam berikutnya atau bahkan lebih a2al lagi badan sudah bisa diposisikan duduk, baik bersandar maupun tidak dan 0ase selanjutnya duduk di atas tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau ditempatkan di lantai sambil digerak+gerakan1 5i hari kedua pas/a operasi, rata+rata untuk pasien yang dira2at di kamar atau bangsal dan tidak ada hambatan 0isik untuk berjalan, semestinya memang sudah bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar kamar, misalnya berjalan sendiri ke toilet atau kamar mandi dengan posisi in0us yang tetap terjaga1 Bergerak pas/a operasi selain dihambat oleh rasa nyeri terutama di sekitar luka operasi, bisa juga oleh beberapa selang yang berhubungan dengan tubuh, seperti@ in0us, /ateter, pipa nasogastrik -N?TCnasogastri/ tube., drainage tube, kabel monitor dan lain+lain1 Perangkat ini pastilah berhubungan dengan jenis operasi yang dijalani1 Namun paling tidak dokter bedah akan mengintruksikan susternya untuk membuka atau melepas perangkat itu tahap demi tahap seiring dengan perhitungan masa mobilisasi ini1 Antuk operasi di daerah kepala, seperti trepanasi, operasi terhadap tulang 2ajah, kasus T!T, mata dan lain+lain, setelah sadar baik, sudah harus bisa menggerakkan bagian badan lainnya1 kan diperhatikan masalah jalan na0as dan kemampuan mengkonsumsi makanan jika daerah operasinya di sekitar rongga mulut, hidung dan leher1 Terhadap operasi yang dikerjakan di daerah dada, perhatian utama pada pemulihan terhadap kemampuan otot+otot dada untuk tetap menjamin pergerakan menghirup dan mengeluarkan na0as1 Antuk operasi di perut, jika tidak ada perangkat tambahan yang menyertai pas/a operasi, tidak ada alasan untuk berlama+lama berbaring di tempat tidur1 Perlu diperhatikan kapan diit makanan mulai diberikan, terutama untuk jenis operasi yang menyentuh saluran pen/ernaan1 Dang luka operasinya berada di areal punggung, misalnya pada pemasangan 0iksasi pada tulang belakang, kemampuan untuk duduk sedini mungkin akan menjadi target dokter bedahnya1 Sedangkan operasi yang melibatkan saluran kemih dengan pemasangan /ateter dan atau pipa drainage sudah akan memberikan keleluasaan untuk bergerak sejak dua kali $) jam pas/a operasi1 palagi operasi yang hanya memperbaiki anggota gerak, seperti operasi patah tulang, sudah menjadi ke2ajiban pasien untuk menggerakkan otot dan persendian di sekitar areal luka operasinya se/epat mungkin1 Sekali lagi, penjelasan di atas diperuntukkan bagi penderita yang menjalani operasi yang memerlukan ra2at inap, sudah sadar baik, tidak terganggu keseimbangan /airan dan elektrolitnya dan terlepas dari beban psikis atau subyekti0itas rasa nyeri seseorang, beberapa jam pas/a operasi1 Berbeda dengan pasien yang dira2at di ruang intensi0 yang memerlukan monitoring ketat1 Masa dan /ara mobilisasinya tentu sudah diatur dan dikerjakan oleh tenaga medis1 Begitu juga sebaliknya, operasi dengan teknik minimal in6asi0 akan memberikan keunggulan dalam hal mobilsasi1 Pasien akan bisa lebih /epat dan leluasa bergerak pas/a pembedahan1 9ampiran $ Da8'ar P(3'a/a Brunner7Suddarth1 $''$1 Keperawatan Medikal Bedah Eol (1 &akarta: :?> Beyer, 5udes -(;;<.1 The >lini/al Pra/ti/e O0 Medi/al Surgi/al Nursing $nd: Bro2n >o Biston1 Potter 7 Perry1 $''41 Buku Ajar Fundamental Keperawatan Eolume $1 &akarta : :?>1