Sie sind auf Seite 1von 15

PAKET PENYULUHAN

MOBILISASI POST OPERASI


PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
IRNA II RSUD Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN
MOBILISASI POT OPERASI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Tana! 2" #UNI 2014
O!$%&
PKRS IRNA II
M$n$'a%()*
K$+a!a R(anan 1,
( )
NIP.
P$-.)-.)n K!)n)/0La%an P$-.)-.)n A/a1$-)/
( )
( )
NIP. NIP.
SAP MOBILISASI POST OPERASI
Pokok Bahasan : Mobilisasi Post Operasi
Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
Tempat : Ruang Penyuluhan IRN II
!ari"Tanggal : #amis, $% &uni $'()
*aktu : Pukul (':''+((:,' -,' menit.
Penyuluh : Tim P#RS IRN II
A. La'ar B$!a/an
Masalah kesehatan terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta masyarakat yang dinamis, semakin
mema/u tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kuantitati0 dan
pelayanan dalam upaya men/apai tujuan pembangunan kesehatan1
*alaupun pengetahuan semakin berkembang tapi bisa saja dalam
menangani suatu penyakit tidak begitu e0isien, terutama dengan pasien post
operasi harus memerlukan penanganan yang berkompetent1 Pada pasien
post operasi laparatomi misalnya, seorang pasien memerlukan pera2atan
yang maksimal demi memper/epat proses kesembuhan luka pas/a bedah
bahkan penyembuhan 0isik pasien itu sendiri1 Pengembalian 0ungsi 0isik
pasien post+op laparatomi dilakukan segera setelah operasi dengan latihan
napas dan batuk e0ekt0 serta latihan mobilisasi dini1
Masalah yang sering terjadi pada post operasi adalah ketika pasien
merasa terlalu sakit atau nyeri dan 0aktor lain yang menyebabkan mereka
tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat
tidur -#o3ier et al, $''4.1 5alam masa hospitalisasi, pasien sering
memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari, meskipun kondisi
mereka mungkin membolehkan untuk melakukan akti6itas atau
pergerakan lain -Berger 7 *illiams, $''%.1 Banyak pasien dirumah sakit
yang harus menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi
atau karena penyakit yang diderita1 Salah satunya adalah pasien yang
menjalani paska operasi laparostomi1 Padahal hampir semua jenis
pembedahan, setelah $)+)8 jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan
untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini
-#o3ier et al, $''4.1 Menurut Oldmeado2 et al -$''%. ambulasi dini
dianjurkan segera pada )8 jam pasien paska operasi1
Pasien post laparatomi memerlukan pera2atan yang maksimal untuk
memper/epat pengembalian 0ungsi tubuh1 !al ini dilakukan segera setelah
operasi dengan latihan napas dan batuk e0ekti0 dan mobilisasi dini1
Pera2atan post laparatomi merupakan bentuk pera2atan yangdiberikan
kepada pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut1 Tujuan
pera2atannya adalah mengurangi komplikasi, meminimalkan nyeri,
memper/epat penyembuhan, mengembalikan 0ungsi pasien semaksimal
mungkin seperti sebelum operasi, mempertahankan konsep diri dan
mempersiapkan pulang, hal ini dilakukan sejak pasien masih di ruang pulih
sadar -ri0, $'('.1 Post operasi laparatomi yang tidak mendapatkan
pera2atan maksimal setelah pas/a bedah dapat memperlambat
penyembuhan pasien itu sendiri1 9aporan 5epartement #esehatan Indonesia
-5:P#:S RI., laparatomi meningkat dari (%$ pada tahun $''4 menjadi ;8,
kasus pada tahun $''% dan (1$8( kasus pada tahun $''<1
5engan melihat kondisi pasien post operasi laparatomi yang memerlukan
pera2atan maka perlu dilakukannya inter6ensi dengan maksud untuk
mengurangi tegangan melalui latihan pernapasan dan mobilisasi dini untuk
memper/epat proses kesembuhan dan kepulangan pasien serta dapat
memberikan kepuasan atas pera2atan yang diberikan1
B. T(2(an )n'r(/3)4na!
1. T(2(an (-(-
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta
mengetahui tentang mobilisasi dini post operasi
2. T(2(an K%(3(3 &
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta akan mampu :
(. Menjelaskan pengertian mobilisasi dini post operasi
$. Menjelaskan tujuan mobilisasi dini post operasi
,. Menjelaskan ma/am+ma/am mobilisasi post operasi
). Menjelaskan 0aktor+0aktor yang mempengaruhi mobilisasi post operasi
4. Menjelaskan rentang gerak dalam mobilisasi
%. Menjelaskan man0aat mobilisasi dini
<. Menjelaskan kerugian bila tidak melakukan mobilisasi
8. Menjelaskan indikasi dilakukannya mobilisasi dini post operasi
;. Menjelaskan kontraindikasi dilakukannya mobilisasi dini post operasi
('. Menjelaskan pedoman pelaksanaan mobilisasi post operasi
((. Menjelaskan tahap+tahap mobilisasi dini post operasi
5. S(. +4/4/ .a%a3an
(1 Pengertian mobilisasi dini post operasi
$1 Tujuan mobilisasi dini post operasi
,1 Ma/am+ma/am mobilisasi post operasi
)1 =aktor+0aktor yang mempengaruhi mobilisasi post operasi
41 Rentang gerak dalam mobilisasi
%1 Man0aat mobilisasi dini
<1 #erugian bila tidak melakukan mobilisasi
81 Indikasi dilakukan mobilisasi
;1 #ontraindikasi dilakukan mobilisasi
('1 Pedoman pelaksanaan mobilisasi
((1 Tahap+tahap mobilisasi dini post operasi
D. Sa3aran
Sasaran penyuluhuan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung1
E. M$'41$
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah /eramah dan tanya ja2ab
F. M$1)a
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah lea0let, 9>5 dan laptop
G. K$)a'an B$!a2ar M$na2ar
Ta%a+ Wa/'( K$)a'an P$n6(!(%an K$)a'an +$3$r'a M$'41$ M$1)a
Pembukaan 4 menit Membuka dengan
salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan
#ontrak 2aktu
Menggali pengetahuan
peserta sebelum
dilakukan penyuluhan
Mendengarkan
Memperhatikan
Menja2ab
pertanyaan
>eramah +
Penyajian (4 menit Menjelaskan tentang:
(1 Pengertian Mobilisasi
5ini Post Operasi
$1 Tujuan Mobilisasi 5ini
Post Operasi
,1 Ma/am+Ma/am
Mobilisasi Post
Operasi
)1 =aktor+=aktor yang
Mempengaruhi
Mobilisasi Post
Operasi
41 Rentang ?erak dalam
Mobilisasi
%1 Man0aat Mobilisasi
5ini
<1 #erugian Bila Tidak
Melakukan Mobilisasi
81 Indikasi
dilakukannya
mobilisasi
;1 #ontraindikasi
dilakukannya
mobilisasi
('1 Pedoman
Mendengarkan
Memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
mengenai hal yang
kurang dimengerti
>eramah
,Tanya
ja2ab
9ea0let
pelaksanaan
mobilisasi
((1 Tahap+Tahap
Mobilisasi 5ini Post
Operasi
Memberi kesempatan
untuk bertanya"diskusi
tentang materi
penyuluhan
Penutup (' menit Menggali pengetahuan
peserta setelah
dilakukan penyuluhan
Menyimpulkan hasil
kegiatan penyuluhan
Menutup dengan
salam
Menja2ab
pertanyaan
Memberikan
tanggapan balik
>eramah
,Tanya
ja2ab
9ea0let
H. E7a!(a3)
a1 Proses :
b1 !asil :
I. Ma'$r) (!a-+)ran 1)
#. Da8'ar P(3'a/a (!a-+)ran 2)
K. E7a!(a3) Pr$0P43' Pa/$' P$n6(!(%an T%a!a3$-)a (!a-+)ran 9)
9ampiran (
Ma'$r) P$n6(!(%an
1. P$n$r')an M4.)!)3a3) D)n) P43' O+$ra3)
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses akti6itas yang dilakukan
setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai
dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan
berjalan ke luar kamar -Brunner 7 Suddarth, $''$.1
Menurut >arpenito -$'''., Mobilisasi dini merupakan suatu aspek
yang terpenting pada 0ungsi 0isiologis karena hal itu esensial untuk
mempertahankan kemandirian1 #onsep mobilisasi dini sebenarnya daalh
untuk men/egah komplikasi paska operasi1 5ari #edua de0inisi tersebut
dapat disimpulkan bah2a mobilisasi dini adalah suatu upaya
mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan /ara membimbing
penderita untuk mempertahankan 0ungsi 0isiologis1
Mobilisasi dini juga dide0enisikan sebagai suatu pergerakan, posisi
atau adanya kegiatan yang dilakukan pasien setelah beberapa jam
post"pas/a operasi1
2. T(2(an M4.)!)3a3) D)n) P43' O+$ra3)
Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan &1 ?arrison -$'').,
antara lain:
a1 Mempertahankan 0ungsi tubuh
b1 Memperlan/ar peredaran darah
/1 Membantu perna0asan menjadi lebih baik
d1 Mempertahankan tonus otot
e1 Memperlan/ar eliminasi al6i dan urine
01 Memper/epat proses penutupan jahitan operasi
g1 Mengembalikan akti6itas tertentu, sehingga pasien dapat kembali
normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian1
h1 Memberikan kesempatan pera2at dan pasien berinteraksi atau
berkomunikasi1
9. Ma:a-;Ma:a- M4.)!)3a3)
Menuruit Priharjo, $''', mobilisasi dibagi menjadi dua yakni :
a1 Mobilisasi se/ara pasi0
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya dengan
/ara dibantu dengan orang lain se/ara total atau keseluruhan1
b1 Mobilisasi se/ara akti0
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuh dilakukan
se/ara mandiri tanpa bantuan dari orang lain1
4. Fa/'4r;Fa/'4r 6an M$-+$nar(%) M4.)!)3a3)
Menurut #o3ier, $''', 0aktor+0aktor yang mempengaruhi mobilisasi
dini pot operasi dapat segera terlaksana antara lain :
a1 ?aya hidup
?aya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya1
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan diikuti oleh perilaku
yang dapat meningkatkan kesehatannya1 5emikian halnya dengan
pengetahuan kesehatan tentang mobilitas seseorang akan
senantiasa melakukan mobilisasi dengan /ara yang sehat1
b1 Proses penyakit atau trauma
danya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan
mempengaruhi mobilitasnya, misalnya@ seorang yang patah tulang
akan kesulitan untuk mobilisasi se/ara bebas1 5emikian pula orang
yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa sakit atau nyeri
yang menjadi alasan mereka /enderung untuk bergerak lebih
lamban1 da kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena
menderita penyakit tertentu1
/1 #ebudayaan
#ebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan
akti0itas misalnya@ pasien setelah operasi dilarang bergerak karena
keper/ayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi1
d1 Tingkat energi
#ebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan
akti0itas misalnya@ pasien setelah operasi dilarang bergerak karena
keper/ayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau jahitan tidak jadi1
e1 Asia dan tingkat perkembangannya
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya
dibandingkan dengan seorang remaja1
01 Peran keluarga, terutama orang tua
5ukungan dan moti6asi dalam keluarga yang kuat akan memi/u anak
untuk berani melakukan mobilisasi dini paska operasi1 Mobilisasi
se/ara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya
penyembuhan pasien1 Se/ara psikologis mobilisasi akan memberikan
keper/ayaan pada pasien bah2a dia mulai merasa sembuh1
Perubahan gerakan dan posisi ini harus diterangkan pada pasien
atau keluarga yang menunggui1 Pasien dan keluarga akan dapat
mengetahui man0aat mobilisasi, sehingga akan berpartisipasi dalam
pelaksanaan mobilisasi1
,. R$n'an G$ra/ Da!a- M4.)!)3a3)
Menurut >arpenito -$'''. dalam mobilisasi terdapat tiga rentang
gerak yaitu :
a1 Rentang gerak pasi0
Rentang gerak pasi0 ini berguna untuk menjaga kelenturan otot+otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain se/ara pasi0
misalnya pera2at mengangkat dan menggerakkan kaki pasien1
b1 Rentang gerak akti0
!al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
dengan /ara menggunakan otot+ototnya se/ara akti0 misalnya
berbaring pasien menggerakkan kakinya1
/1 Rentang gerak 0ungsional
Berguna untuk memperkuat otot+otot dan sendi dengan melakukan
akti0itas yang diperlukan1
". Man8aa' M4.)!)3a3) D)n)
Menurut Mo/htar -$''4., man0aat mobilisasi bagi anak post
operasi adalah :
a1 Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation1
5engan bergerak, otot+otot perut dan panggul akan kembali normal
sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi
rasa sakit dengan demikian anak merasa sehat dan membantu
memperoleh kekuatan, memper/epat kesembuhan, terutama
penutupan luka jahitan1 =aal usus dan kandung ken/ing lebih baik1
5engan bergerak akan merangsang peristalti/ usus kembali normal1
kti0itas ini juga membantu memper/epat organ+organ tubuh bekerja
seperti semula1
b1 Men/egah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi
sirkulasi darah normal"lan/ar sehingga resiko terjadinya trombosis
dan tromboemboli dapat dihindarkan1
<. K$r()an B)!a T)1a/ M$!a/(/an M4.)!)3a3)
Berikut beebrapa kerugian bila tidak melakukan mobilisasi post
operasi :
a1 Penyembuhan luka menjadi lama
b1 Menambah rasa sakit
/1 Badan menjadi pegal dan kaku
d1 #ulit menjadi le/et dan luka
e1 Memperlama pera2atan dirumah sakit
=. In1)/a3) D)!a/(/ann6a M4.)!)3a3) D)n) P43' O+$ra3)
9atihan mobilisasi biasanya diberikan pada pasien dengan :
a1 =raktur eBtremitas ba2ah yang telah diindikasikan untuk latihan
mobilisasi
b1 Post pengobatan kompresi lumbal,
/1 Pasien pas/a serangan stroke dengan kerusakan mobilitas 0isik,
serta
d1 Pasien post operasi yang memerlukan latihan mobilisasi, seperti
kolostomi atau laparostomi1
>. K4n'ra)n1)/a3) D)!a/(/ann6a M4.)!)3a3) D)n) &
Pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur diperlukan dalam periode
tidak terlalu lama seperti pada pada kasus in0ark Miokard akut, 5isritmia
jantung, atau syok sepsis, kontraindikasi lain dapat di temukan pada
kelemahan umum dengan tingkat energi yang kurang1
10. P$14-an P$!a/3anaan M4.)!)3a3)
Penilaian tolerasi akti0itas sangat penting terutama pada klien dengan
gangguan kardio6askuler atau jantung atau pada klien dengan
immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan1 !al tersebut biasanya dikaji
pada 2aktu sebelum melakukan mobilisasi, saat mobilisasi dan setelah
mobilisasi1 Tanda + tanda yang dapat di kaji pada intoleransi akti0itas
antara lain -?ordon, (;<%. :
a1 5enyut nadi 0rekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
b1 Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol"hipotensi
orthostati/
/1 Perna0asan terjadi peningkatan 0rekuensi, perna0asan /epat dangkal
d1 *arna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan
e1 #e/epatan dan posisi tubuh1disini akan mengalami ke/epatan
akti0itas dan ketidak stabilan posisi tubuh
01 danya keluhan pusing atau kelemahan luar biasa
g1 Status emosi labil1
11. Ta%a+;'a%a+ M4.)!)3a3) D)n)
Menurut #asdu -$'',. mobilisasi dini dilakukan se/ara bertahap
berikut ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini antara lain :
a1 Setelah operasi, pada % jam pertama anak paska operasi seksio
sesarea harus tirah baring dulu1 Mobilisasi dini yang bisa dilakukan
adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki
dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot
betis serta menekuk dan menggeser kaki
b1 Setelah %+(' jam, anak diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
kekanan men/egah trombosis dan trombo emboli
/1 Setelah $) jam anak dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
d1 Setelah anak dapat duduk, dianjurkan anak belajar berjalan1
#ebanyakan dari pasien masih mempunyai kekha2atiran kalau tubuh
digerakkan pada posisi tertentu pas/a operasi akan mempengaruhi luka
operasi yang masih belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan1
Padahal tidak sepenuhnya masalah ini perlu dikha2atirkan, bahkan justru
hampir semua jenis operasi membutuhkan mobilisasi atau pergerakan
badan sedini mungkin1 salkan rasa nyeri dapat ditahan dan
keseimbangan tubuh tidak lagi menjadi gangguan, dengan bergerak,
masa pemulihan untuk men/apai le6el kondisi seperti pra pembedahan
dapat dipersingkat1 5an tentu ini akan mengurangi 2aktu ra2at di rumah
sakit, menekan pembiayaan serta juga dapat mengurangi stress psikis1
5engan bergerak, hal ini akan men/egah kekakuan otot dan sendi
sehingga juga mengurangi nyeri, menjamin kelan/aran peredaran darah,
memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh, mengembalikan kerja
0isiologis organ+organ 6ital yang pada akhirnya justru akan memper/epat
penyembuhan luka1 Menggerakkan badan atau melatih kembali otot+otot
dan sendi pas/a operasi di sisi lain akan memperbugar pikiran dan
mengurangi dampak negati0 dari beban psikologis yang tentu saja
berpengaruh baik juga terhadap pemulihan 0isik1 Pengaruh latihan pas/a
pembedahan terhadap masa pulih ini, juga telah dibuktikan melalui
penelitian penelitian ilmiah1 Mobilisasi sudah dapat dilakukan sejak 8 jam
setelah pembedahan, tentu setelah pasien sadar atau anggota gerak
tubuh dapat digerakkan kembali setelah dilakukan pembiusan regional1
Pada saat a2al, pergerakan 0isik bisa dilakukan di atas tempat tidur
dengan menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau
diluruskan, mengkontraksikan otot+otot dalam keadaan statis maupun
dinamis termasuk juga menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau
ke kanan1 Pada ($ sampai $) jam berikutnya atau bahkan lebih a2al lagi
badan sudah bisa diposisikan duduk, baik bersandar maupun tidak dan
0ase selanjutnya duduk di atas tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan
atau ditempatkan di lantai sambil digerak+gerakan1 5i hari kedua pas/a
operasi, rata+rata untuk pasien yang dira2at di kamar atau bangsal dan
tidak ada hambatan 0isik untuk berjalan, semestinya memang sudah bisa
berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar kamar, misalnya berjalan
sendiri ke toilet atau kamar mandi dengan posisi in0us yang tetap terjaga1
Bergerak pas/a operasi selain dihambat oleh rasa nyeri terutama di
sekitar luka operasi, bisa juga oleh beberapa selang yang berhubungan
dengan tubuh, seperti@ in0us, /ateter, pipa nasogastrik -N?TCnasogastri/
tube., drainage tube, kabel monitor dan lain+lain1 Perangkat ini pastilah
berhubungan dengan jenis operasi yang dijalani1 Namun paling tidak
dokter bedah akan mengintruksikan susternya untuk membuka atau
melepas perangkat itu tahap demi tahap seiring dengan perhitungan
masa mobilisasi ini1 Antuk operasi di daerah kepala, seperti trepanasi,
operasi terhadap tulang 2ajah, kasus T!T, mata dan lain+lain, setelah
sadar baik, sudah harus bisa menggerakkan bagian badan lainnya1 kan
diperhatikan masalah jalan na0as dan kemampuan mengkonsumsi
makanan jika daerah operasinya di sekitar rongga mulut, hidung dan
leher1 Terhadap operasi yang dikerjakan di daerah dada, perhatian utama
pada pemulihan terhadap kemampuan otot+otot dada untuk tetap
menjamin pergerakan menghirup dan mengeluarkan na0as1 Antuk operasi
di perut, jika tidak ada perangkat tambahan yang menyertai pas/a
operasi, tidak ada alasan untuk berlama+lama berbaring di tempat tidur1
Perlu diperhatikan kapan diit makanan mulai diberikan, terutama untuk
jenis operasi yang menyentuh saluran pen/ernaan1 Dang luka operasinya
berada di areal punggung, misalnya pada pemasangan 0iksasi pada
tulang belakang, kemampuan untuk duduk sedini mungkin akan menjadi
target dokter bedahnya1 Sedangkan operasi yang melibatkan saluran
kemih dengan pemasangan /ateter dan atau pipa drainage sudah akan
memberikan keleluasaan untuk bergerak sejak dua kali $) jam pas/a
operasi1 palagi operasi yang hanya memperbaiki anggota gerak, seperti
operasi patah tulang, sudah menjadi ke2ajiban pasien untuk
menggerakkan otot dan persendian di sekitar areal luka operasinya
se/epat mungkin1
Sekali lagi, penjelasan di atas diperuntukkan bagi penderita yang
menjalani operasi yang memerlukan ra2at inap, sudah sadar baik, tidak
terganggu keseimbangan /airan dan elektrolitnya dan terlepas dari beban
psikis atau subyekti0itas rasa nyeri seseorang, beberapa jam pas/a
operasi1 Berbeda dengan pasien yang dira2at di ruang intensi0 yang
memerlukan monitoring ketat1 Masa dan /ara mobilisasinya tentu sudah
diatur dan dikerjakan oleh tenaga medis1 Begitu juga sebaliknya, operasi
dengan teknik minimal in6asi0 akan memberikan keunggulan dalam hal
mobilsasi1 Pasien akan bisa lebih /epat dan leluasa bergerak pas/a
pembedahan1
9ampiran $
Da8'ar P(3'a/a
Brunner7Suddarth1 $''$1 Keperawatan Medikal Bedah Eol (1 &akarta: :?>
Beyer, 5udes -(;;<.1 The >lini/al Pra/ti/e O0 Medi/al Surgi/al Nursing $nd:
Bro2n >o Biston1
Potter 7 Perry1 $''41 Buku Ajar Fundamental Keperawatan Eolume $1 &akarta :
:?>1

Das könnte Ihnen auch gefallen