Sie sind auf Seite 1von 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mata sebagai indera penglihatan dapat terkena berbagai kondisi. Beberapa
diantaranya bersifat primer dan lainnya sekunder akibat adanya kelainan pada sistem
organ tubuh lain. Kebanyakan kondisi tersebut dapat dicegah bila terdeteksi lebih
awal, dapat dikontrol dan penglihatan dapat dipertahankan. Infeksi dan peradangan
dapat terjadi pada struktur mata. Bila terjadi radang atau infeksi dan tidak segera
ditangani atau diobati maka dapat menyebabkan gangguan pada mata dan
menimbulkan berbagai macam komplikasi. Salah satu infeksi pada mata adalah
endoftalmitis.
1
Endoftalmitis adalah peradangan berat pada rongga intraokular yaitu humor
aqueus atau vitreus akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat
sepsis. Peradangan supuratif di dalam rongga intraokular akan memberikan abses di
dalam badan kaca. Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang
masuk bersama trauma tembus (eksogen) atau sistemik melalui peredarah darah
(endogen).
2

Di Amerika Serikat kasus endoftalmitis endogen jarang terjadi, hanya terjadi
pada 2-15% dari semua kasus endoftalmitis. Sekitar 60% kasus endoftalmitis
disebabkan oleh faktor eksogen. Penyebab yang paling umum adalah endoftalmitis
postcataract. Postraumatic endoftalmitis terjadi pada 4-13% dari semua cedera
penetrasi okular. Kejadian endoftalmitis yang disebabkan oleh benda asing
intraokular 7-31%. Keterlambatan dalam perbaikan luka tembus pada bola mata
berkorelasi dengan peningkatan resiko berkembangnya endoftalmitis.
3
Etiologi dari endoftalmitis dapat diketahui berdasarkan hasil kultur aqueus
humor dan vitreus humor. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat bermanfaat adalah
ultrasonografi dan polymerase chain reaction (PCR).

Hasil kultur menentukan jenis
2

penyebab dan antibiotika yang tepat untuk mengatasinya. Pada kasus endoftalmitis
ringan pasca operatif dapat dilakukan tanpa tindakan vitrektomi. Toksin yang
ditimbulkan organisme penyebab endoftalmitis merusak jaringan dan menimbulkan
reaksi radang yang berakhir pada hilangnya penglihatan.
4
Penatalaksanaan endoftalmitis terdiri dari medikamentosa dan pembedahan.
Terapi medikamentosa berupa antibiotik dan anti inflamasi yang dapat diberikan
secara intravitreal, subkonjungtiva, topical dan sistemik. Terapi pembedahan berupa
vitrektomi berperan sebagai tindakan diagnostik dan tatalaksana.
5

Das könnte Ihnen auch gefallen