Sie sind auf Seite 1von 23

Oleh :MUHAMMAD ASAAD MAIDIN

Bagian Mikrobiologi FK-Unhas


Organisme penyebabnya ialah :
- Staphylococcus
- Bacillus
- Clostridium botulinum
- Escherichia coli ( beberapa strain )
- Vibrio cholerae
- Shigella spp
- Salmonella spp
- Clostridium difficile
- Campylobacter jejuni
- Yersinia enterocolitica

2. Masa Inkubasi : berlangsung dari
beberapa jam sampai beberapa hari
(tergantung jenis organisme)

3. Gejala Utama : Muntah, diare dan
kemungkinan demam

4. Patogenese :
- Enterotoksin terbentuk dalam makanan
atau usus daria. Akibat pertumbuhan
bakteri dalam usus

- Heat labile toksin (LT.Toksin) merangsang
aktifitas adenil siklase dan meninggikan
sekresi chlorida dan air, serta mengurangi
reabsorpsi Natrium
- Heat stable toksin (ST-Toksin)
mengakibatkan aktifnya Guanilat Siklase
dan memberikan efek hipersekresi
- Klostridium tumbuh dalam makanan
anaerob dan menghasilkan toksin. Toksin
dari klostridium ini diabsorpsi dari usus,
menghambat asetil cholin pada pertemuan
neuro Muskuler.
STAPHYLOCOCCUS
- Keracunan makanan yang disebabkan oleh
Staphylococcus sebagai akibat dari
komsumsi makanan, biasanya daging, Masa
inkubasi antara 18 jam
- Gejala Utama : muntah, bisa diikuti diare
tak ada demam
- Staphylococcus tumbuh dalam daging, roti
dan menghasilkan
enterotoksin heat labile ( LT-Toksin )
BACILLUS CEREUS
dapat memperlihatkan 2 macam gejala
klinik:
1.Gejala utama ialah muntah dengan masa
inkubasi antara 1 6 jam. Bisanya
berhubungan komsumsi nasi goreng
2.Banyak ditemukan dengan masa inkubasi
antara 6 24 jama. Gejala utama Diare
berhubungan dengan komsumsi daging dan
sayuran.
3.Enterotoksin terbentuk dalam makanan atau
usus akibat pertumbuhan B.cereus
CLOSTRIDIUM PERFRINGENS
Salah satu kuman penyebab penting
keracunan makanan
Jenis klostridia ini menimbulkan infeksi
invasif. Enterotoksin terbentuk pada waktu
sporulasi dalam usus yang menyebabkan
hipersekresi yang hebat pada yeyenum dan
ileum
- Diare hebat timbul tiba-tiba (8 16
jam) kadang-kadang disertai muntah
- Klostridia tumbuh dalam masakan daging
yang sudah terinfeksi dan lebih dari 10
8

sel vegetatif termakan.
- Mekanisme yang tepat dalam
menyebabkan diare belum jelas, tapi
tampaknya bukan karena ransangan
adenilat siklase atau Guanilat Siklase
CLOSTRIDIUM BOTULINUM
- Botulisme adalah suatu intoksikasi akibat
memakan makanan dimana C.botulinum
telah tumbuh dan menghasilkan toksin.

- Penyebab paling sering adalah makanan
alkalis yang dikalengkan, disimpan kedap
udara, diasap, diberi rempah-rempah
yang dimakan tanpa dimasak lagi.
Dalam makanan demikian, spora
C.botulinum tumbuh dalam keadaan
anaerobik bentuk vegetatif tumbuh dan
menghasilkan toksin
- Toksin bekerja dengan menghambat
pengeluaran asetil kolin pada pertemuan
dan hubungan saraf otot ( neuro
muskuler )
- Masa inkubasi = 18 96 jam
Gejala klinik :
a. gangguan penglihatan inkoordinasi
otot mata, penglihatan ganda
b. Ketidakmampuan menelan
c. Kesulitan bicara
d. Tanda paralisis bulbar progressif
e. Kematian bila terjadi paralisis otot
pernafasan atau cartdiac arrest
f. Gejala gastro intestinal tidak
menonjol
g. Tak ada demam


VIBRIO PARAHAEMOLYTICUS
- Masa inkubasi = 6 96 jam
- V. parahaemolyticus tumbuh dalam makanan
dari laut dan tumbuh dalam usus serta
menghasilkan toksin
- LT Toksin menyebabkan hypersekresi
vibrio parahaemolyticus dapat menyerang
epithel sehingga tinja dapat berdarah
- Gejala diare tiba-tiba dalam sekelompok
orang yang makan makanan yang sama,
terutama kepiting dan makanan laut lainnya.
- Biakan makanan dan tinja positif

VIBRIO CHOLERAE
masa inkubasi = 24 72 jam
- LT-toksin Vibrio cholerae mirip
dengan LT-Toksin dari E.coli
Toksin terdiri atas :
- Sub satuan A
- Sub satuan B

- Gangliosida Gmi berfungsi sebagai
penerima selaput lendir untuk B, yang
mempermudah pemasukan A kedalam
sel
- A merangsang adenil siklase dan
mengakibatkan hipersekresi air dan
elekrolit yang berkepanjangan sampai
dehidrasi berat,shock dan kematian.
Gambaran Klinik :
- tiba-tiba timbul nausea dan
muntah, diare hebat dan sakit
perut
- Tinja menyerupai air beras
mengandung lendir dan sel epithel
- Terjadi kehilangan cairan dan
elektrolit yang cepat,sehingga
mengakibatkan dehidrasi hebat
Dosis infektif = 10
7
vibrio
masa inkubasi = 24 72 jam
- Shigella spp tumbuh dalam epithel
usus superficial, S. dysentri
menghasilkan toksin yang tak tahan
pada pemanasan (LT-toksin)
- Habitat alamiah S.dysentria adalah
usus besar manusia
- Dosis infektif kurang dari 10
3
organisme

SHIGELLA SP
- Proses patologik yang penting adalah
invasi epithel selaput lendir,
mikroabses pada dinding usus besar
dan ileum terminal.
Gejala Klinik :
- Setelah masa inkubasi, mendadak
timbul nyeri perut. Demam dan diare
(tinja encer). Beberapa hari kemudian
tinja kurang encer tapi sering
mengandung lendir dan darah
SALMONELLA spp
- Masa inkubasi = 8 48 jam
- Salmonella spp tumbuh dalam usus,
tidak memproduksi toksin
- Dosis infektif 10
5
organisme
- Permulaan penyakit biasanya mendadak,
demam biasanya rendah

- masa sakit = 2 5 hari
- Gejala gastro intestinal = Nausea,
muntah, diare pada permulaan
- Biakan darah = negatif
- Biakan tinja = positif segera setelah
penyakit timbul
- Salmonella typhi murium lebih menonjol

- Masa inkubasi tidak jelas
- Kolitis yang berhubungan dengan
antibiotika, misalnya :
Klindamisisn dan obat lain dalam
waktu lama, melalui mulut
Diperkirakan terjadi karena
seleksi kuman resisten obat


CLOSTRIDIUM DIFFICILE
- C. Difficille berkembang biak dalam kolon
dan menghasilkan toksin penyebab
nekrosa.
Kolitis yang berhubungan dengan
antibiotika disebut Kolitis Pseudo-
membranosa
- Terutama setelah pembedahan abdomen,
diare berdarah tibatiba dan demam
- Toksin terdapat dalam tinja
- Vankomysin melalui mulut berguna untuk
terapi.
- masa inkubasi = 2 10 hari
- Infeksi melalui makanan peroral,
juga binatang piaraan
- Organisme tumbuh dalam usus
halus


CAMPYLOBACTER JEJUNI

- Invasi selaput lendir pembentukan toksin
tidak jelas
- demam, diare, PMN, dan darah segar
dalam tinja,terutama pada anak-anak,
biasanya sembuh sendiri
- Diperlukan perbenihan khusus untuk
membiak pada suhu 42C.
YERSENIA ENTEROCOLITICA
- Masa inkubasi tak jelas
- Penularan melalui fecal oral
menyebabkan gastroenteritis atau
adenitas mesentrik
- Kadang-kadang bakterimia, serta
kadang-kadang menghasilkan toksin
- Nyeri abdomen hebat, diare, demam,
PMN dan darah dalam tinja

Das könnte Ihnen auch gefallen