Sie sind auf Seite 1von 30

UNIT ALAT PENGOLAH AIR ASIN MENJADI AIR SIAP

MINUM SISTEM OSMOSIS BALIK



KAPASITAS 10.000 LITER/HARI AIR SIAP MINUM

(UNIT BERGERAK UNTUK KEADAAN DARURAT)








PUSAT PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
LINGKUNGAN

Alamat : Jl. MH. Thamrin No. 8, BPPT, Gedung II, Lantai 20
Telepon : 021-3169770, 3169769, Fax : 021-3169760



PENDAHULUAN

Alat pengolah air asin ada banyak dan macamnya. Selama ini untuk mengolah air
asin dikenal dengan cara destilasi, pertukaran ion, elektrodialisis, dan osmosa
balik. Masing-masing teknologi mempunyai keunggulan dan
kelemahan.Pemanfaatan teknologi pengolahan air asin harus disesuaikan dengan
konsidi air baku, biaya yang tersedia, kapasitas dan kualitas yang diinginkan oleh
pemakai air. Di antara berbagai macam teknologi tersebut yang banyak dipakai
adalah teknologi destilasi dan osmosa balik. Teknologi destilasi umumnya banyak
dipakai ditempat yang mempunyai energi terbuang (pembakaran gas minyak pada
kilang minyak), sehingga dapat menghemat biaya operasi dan skala produksinya
besar (>500 m
3
/hari). Sedangkan teknologi osmosa balik banyak dipakai dalam
skala yang lebih kecil.

Keunggulan teknologi membran osmosa balik adalah kecepatannya dalam
memproduksi air, karena menggunakan tenaga pompa. Kelemahannya adalah
penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak kapur atau fosfat yang
umum terdapat dalam air asin atau laut. Untuk mengatasi kelemahannya pada unit
pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi dengan unit anti pengerakkan dan anti
penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran reverse yang dipakai dapat berupa
membran hollow fibre, lempeng/plate atau berupa spiral wound. Membran ini mampu
menurunkan kadar garam hingga 95-98%. Air hasil olahan sudah bebas dari bakteri
dan dapat langsung diminum.

Teknologi pengolahan air asin sistem osmosa balik banyak dipakai di banyak negara
seperti Amerika, Jepang, Jerman dan Arab. Teknologi ini banyak dipakai untuk
memasok kebutuhan air tawar bagi kota-kota tepi pantai yang langka sumber air
tawarnya. Pemakai lain adalah kapal laut, industri farmasi, industri elektronika, dan
rumah sakit.

Unit Bergerak Pengolah Air Asin dimaksudkan sebagai UNIT EMERGENSI yang
dapat membantu dalam penyediaan air bersih pada keadaan bencana alam, wabah
diare atau muntaber pada suatu wilayah, kekurangan air tawar selama musim
kemarau terutama pada daerah pantai.


PROSES DESALINASI OSMOSIS BALIK

Pada proses dengan membran, pemisahan air dari pengotornya didasarkan pada
proses penyaringan dengan skala molekul. Di dalam proses desalinasi air laut
dengan sistem osmosis balik, tidak memungkinkan untuk memisahkan seluruh
garam dari air lautnya, karena akan membutuhkan tekanan yang sangat tinggi
sekali. Pada prakteknya untuk menghasilkan air tawar, air asin atau air laut dipompa
dengan tekanan tinggi ke dalam suatu modul membran osmosis balik yang
mempunyai dua buah pipa keluaran, yakni pipa keluaran untuk air tawar yang
dihasilkan dan pipa keluaran untuk air garam yang telah dipekatkan.

Di dalam membran Osmosa Balik tersebut terjadi proses penyaringan dengan
ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada molekul air,
misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan ikut ke dalam air
buangan. Oleh karena itu air yang akan masuk ke dalam
membran osmosa balik harus mempunyai persyaratan tertentu, misalnya kekeruhan
harus nol, kadar besi harus < 0,1 mg/l, pH harus dikontrol agar tidak terjadi
pengerakan kalsium karbonat dan lainnya.




Gambar 1. Contoh Sistem Pengolah Air Asin Bergerak


Pengolahan air minum dengan sistem Osmosa Balik terdiri dari dua bagian, yakni
unit pengolahan awal dan unit Osmosa Balik. Salah satu contoh diagram proses
pengolahan air dengan sistem Osmosa Balik dapat dilihat seperti pada Gambar
1. Air laut, terutama yang dekat dengan pantai masih mengandung partikel padatan
tersuspensi, mineral, plankton dan lainnya, maka air baku tersebut perlu dilakukan
pengolahan awal sebelum diproses di dalam unit Osmosa Balik. Unit pengolahan
pendahuluan tersebut terdiri dari beberapa peralatan utama yakni pompa air baku,
tangki reaktor (kontaktor), saringan pasir, filter mangan zeolit, dan filter untuk
penghilangan warna (color removal), dan filter cartridge ukuran 0,5 m. Sedangkan
unit Osmosa Balik terdiri dari pompa tekanan tinggi dan membran Osmosa Balik,
serta pompa dosing klorine dan sterilisator ultra violet (UV).


PROSES PENGOLAHAN

Air baku (air laut) dipompa ke tangki reaktor (kontaktor), sambil diinjeksi dengan
larutan klorin atau Kalium Permanganat agar zat Besi atau Mangan yang larut dalam
air baku dapat dioksidasi menjadi bentuk senyawa oksida Besi atau Mangan yang
tak larut dalam air. Selain itu, pembubuhan Klorin atau Kalium Permanganat dapat
berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan biofouling
(penyumbatan oleh bakteri) di dalam membran Osmosa Balik.

Dari tangki reaktor, air dialirkan ke saringan pasir cepat agar senyawa Besi atau
Mangan yang telah teroksidasi dan juga padatan tersuspensi (SS) yang berupa
partikel halus, plankton dan lainnya dapat disaring. Air yang keluar dari saringan
pasir selanjutnya dialirkan ke filter Mangan Zeolit. Dengan
adanya filter Mangan Zeolit ini, zat Besi atau Mangan yang belum teOsmosa
Balikksidasi di dalam tangki reaktor dapat dihilangkan sampai konsentrasi < 0,1 mg/l.
Zat Besi dan Mangan ini harus dihilangkan terlebih dahulu karena zat-zat tesebut
dapat menimbulkan kerak (scale) di dalam membran Osmosa Balik.

Dari filter Mangan Zeolit, air dialirkan ke filter penghilangan warna. Filter ini
mempunyai fungsi untuk menghilangkan senyawa warna dalam air baku yang dapat
mempercepat penyumbatan membran Osmosa Balik. Setelah melalui filter
penghilangan warna, air dialirkan ke filter cartridge yang dapat menyaring partikel
dengan ukuran 0,5 m. Setelah melalui filter cartridge, air dialirkan ke unit Osmosa
Balik dengan menggunakan pompa tekanan tinggi sambil diinjeksi dengan zat anti
kerak (antiskalant) dan zat anti biofouling. Air yang keluar dari modul membran
Osmosa Balik yakni air tawar dan air buangan garam yang telah
dipekatkan. Selanjutnya air tawarnya dipompa ke tangki penampung sambil dibubuhi
dengan klorine dengan konsentarsi tertentu agar tidak terkontaminasi kembali oleh
mikroba, sedangkan air garamnya dibuang lagi ke laut.


KUALITAS AIR BAKU

Kualitas air baku menentukan proses yang akan dilakukan untuk menghasilkan air
yang siap diminum. Oleh karena itu pengambilan contoh air dari lokasi
pengoperasian sangat dibutuhkan untuk desain alat. Jika kualitas air berubah-ubah
sebaiknya dipilih lokasi yang paling stabil kualitasnya dan kalau perlu dibangun
stasiun pengambilan air baku. Dengan demikian peralatan dapat bekerja secara
efektif dan efisien. Air asin yang akan diolah oleh membran harus jernih, oleh
karena itu pada kasus-kasus dimana air tidak jernih atau keruh perlu dilakukan
pengolahan awal atau pretreatmen karena pretreatmen yang terpasang terbatas
kemampuannya.


SUMBER TENAGA

Tenaga yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh unit osmosa balik sangat
bervariasi tergantung dari kapasitas alat yang diinginkan, sebagai contoh alat
pengolah air sistem osmosa balik kapasitas 10 m3/hari membutuhkan Genset
dengan kapasitas 10 KVA dengan fasilitas 3 phase dan tegangan 380 volt.


CARA KERJA SISTEM DAN SPESIFIKASI TEKNIS

Berdasarkan analisa kualitas air baku, maka unit-unit berikut ini yang dilengkapi
dengan perangkat pendukungnya dapat menurunkan kadar parameter-parameter
yang tidak memenuhi syarat standar kualitas air minum yang berlaku.

a. Pompa Air Baku

Pompa air baku adalah pompa sentrifugal biasa dengan kapasitas yang sesuai
dengan kapasitas maksimum dari Unit Pengolah Awal. Pompa air baku minimal
mempunyai daya tarik minimal 9 meter dan daya dorong 40 meter. Pada kondisi
daya hisap kurang, sebaiknya dilengkapi pula oleh pompa celup yang dipasang
pada selang air baku. Unit-unit yang harus dilalui oleh air baku adalah tangki
pencampur (reactor tank), saringan pasir cepat (rapid sand filter), saringan
mangan-zeolit cepat dan saringan karbon aktif/resin. Sebagai contoh kasus
dalam proses pengolahan awal (Kapasitas 10 m
3
/hari) kehilangan tekanan
sekitar 2,5 bar. Sehingga minimal pompa air baku harus bertekanan 5 bar,
sehingga pada saat memasuki unit osmosa balik tekanan masih tersisa sekitar 2
- 2,5 bar.

b. Tangki Pencampur (Reaktor Tank)

Tangki Pencampur adalah alat untuk mengakomodasikan terjadinya proses
pencampuran antara air baku dan bahan-bahan kimia tertentu. Biasanya dipakai
Kalium permanganat atau klorin yang berfungsi sebagai zat oksidator untuk
menurunkan kandungan bahan organik dan soda ash yang digunakan untuk
menaikkan pH kearah netral. Penggunaan Kalium permanganat atau klorin
dimaksudkan untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen, sehingga tidak
menimbulkan masalah penyumbatan di sistem penyaringan berikutnya karena
terjadinya proses biologi (terbentuknya jamur dll.). Tangki pencampur didisain
khusus agar waktu kontak sesingkat mungkin dan pencampuran antara
air baku dan bahan-bahan kimia tersebut dapat terjadi sebaik mungkin
(homogen). Sistem pencampuran disini adalah sistem hidrolika (hydraulic
mixing), sehingga dapat menghemat pemakaian energi listrik.

c. Penyaring Pasir Cepat

Air dari tangki pencampur masuk ke unit penyaringan pasir cepat dengan
tekanan maksimum sekitar 4 Bar. Unit ini berfungsi menyaring partikel kasar
yang berasal dari air baku dan hasil oksidasi kalium permanganat atau klorin,
termasuk besi dan mangan. Unit filter berbentuk silinder dan terbuat dari
bahan fiberglas. Unit ini dilengkapi dengan keran multi purpose (multiport),
sehingga untuk proses pencucian balik dapat dilakukan dengan sangat
sederhana, yaitu dengan hanya memutar keran tersebut sesuai dengan
petunjuknya. Tinggi filter ini mencapai 120 cm dan berdiameter 30 cm. Media
penyaring yang digunakan berupa pasir silika dan terdiri dari 4
ukuran, yaitu dari diameter terbesar 2 - 3 cm, kemudian 0,5 - 1 cm, 3 - 5 mm
dan yang terkecil 1 - 2 mm. Unit filter ini juga didisain secara khusus, sehingga
memudahkan dalam hal pengoperasiannya dan pemeliharaannya. Dengan
dilengkapi oleh 2 (dua) buah water moore, maka penggantian media filter dapat
dilakukan dengan mudah.

d. Penyaring Mangan Zeolit

Unit ini mempunyai bentuk dan dimensi yang sama dengan unit penyaring pasir
cepat, namun mempunyai material media filter yang sangat berbeda. Media filter
adalah mangan zeolit yang berdiameter sekitar 0,3 - 0,5 mm. Dengan
menggunakan unit ini, maka kadar besi dan mangan, serta beberapa logam-
logam lain yang masih terlarut dalam air dapat dikurangi sampai sesuai dengan
kandungan yang diperbolehkan untuk air minum.

e. Penyaring Karbon Aktif atau Resin

Unit ini khusus digunakan untuk penghilang bau, warna, logam berat dan
pengotor-pengotor organik lainnya. Ukuran dan bentuk unit ini sama dengan unit
penyaring lainnya. Media penyaring yang digunakan adalah karbon aktif granular
atau butiran dengan ukuran 1 - 2,5 mm atau resin sintetis, serta menggunakan
juga media pendukung berupa pasir silika pada bagian dasar.

f. Filter Kartridge

Penyaring ini merupakan penyaring pelengkap untuk menjamin bahwa air
yang akan masuk ke proses penyaringan osmosa balik benar-benar memenuhi
syarat air baku bagi sistem osmosa balik. Alat ini mempunyai media penyaring
dari bahan sintetis selulosa. Alat ini juga berbentuk silinder dengan tinggi sekitar
25 cm dan diameter sebesar 12 cm. Kemampuan filtrasi filter ada dua macam,
yaitu 0,45 m dan 0,1 m. Unit ini dipasang sebelum pompa tekanan tinggi dan
membran osmosa balik.

g. Pompa Tekanan Tinggi

Pompa Tekanan Tinggi digunakan untuk mengalirkan air dari sistem
penyaringan konvensional ke sistem penyaringan skala molekuler (membrane
polymer). Untuk menembus membran osmosa balik membutuhkan tekanan
besar. Jika airbaku payau (TDS < 12.000 ppm) maka tekanan yang dibutuhkan
berkisar 20 - 30 bar, sedangkan untuk air laut dibutuhkan tekanan antara 30 - 60
bar. Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh pompa ini adalah 380 Volt (tiga
phasa).

h. Pompa Dosing

Dalam sistem pengolahan air payau dengan sistem osmosa balik ini, dibutuhkan
3 (tiga) buah pompa dosing. Masing-masing untuk klorin atau kalium
permanganat, zat pengatur pH (soda ash), anti pengerakkan dan anti
penyumbatan. Pompa dosing memerlukan energi listrik yang rendah, yaitu
maksimum sebesar 30 Watt. Kapasitas dapat divariasikan dari 0,39 sampai
dengan 12,0 liter per jam dan jumlah stroke maksimum 100 untuk setiap menit.
Berat pompa masing-masing sekitar 2,6 kg. Tekanan 5 - 7 Bar.

i. Unit Osmosa balik

Unit Osmosa balik merupakan jantung dari sistem pengolahan air secara
keseluruhan. Unit ini terdiri dari selaput membran yang digulung secara spiral
dengan pelindung kerangka luar (vessel) yang tahan terhadap tekanan
tinggi. Kapasitas tiap unit bermacam-macam tergantung disain yang
diinginkan. Daya tahan membran ini sangat tergantung pada proses pengolahan
awal. Jika pengolahan awalnya baik, maka membran ini dapat tahan lama.

j. Panel Kontrol

Seluruh rangkaian listrik dalam sistem osmosa balik ini berada dan berpusat
dalam satu unit yang disebut panel kontrol. Panel ini dilengkapi dengan indikator-
indikator tekanan dan sistem otomatis. Apabila tekanan pada membrane telah
mencapai nilai maksimum, maka dengan sendirinya switch aliran listrik
menghentikan suplainya dan seluruh sistem juga berhenti. Dalam keadaan
seperti ini kondisi membran harus diamati secara khusus dan apakah sudah
saatnya harus diganti.

k. Ultra Violet Sterilizer

Proses sterilisasi dalam sistem pengolahan air ini menggunakan lampu Ultra
Violet. Lampu ini dapat membunuh semua bakteri dalam air minum. Ukuran dan
dimensi alat ini sama dengan Filter Kartridge. Energi yang dibutuhkan
maksimum sebesar 30 Watt. Lampu ini dipasang sebagai tambahan, terutama
jika unit dipergunakan untuk air tawar dan tidak melalui membran osmosa balik.

l. Tangki Penampung Air Olahan

Air hasil pengolahan sistem osmosa balik ini ditampung pada tangki penampung
air olahan. Jumlah tangki penampung disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap
tangki penampung ini bervolume 1000 liter. Tangki ini terbuat dari
bahan fiberglas.Tangki penampung ini diletakkan ditempat yang agak tinggi (1 m
atau lebih) agar supaya air hasil olahan tersebut dapat dialirkan secara gravitasi.

m. Tangki Bahan-Bahan Kimia

Tangki bahan kimia terdiri dari lima buah tangki fiberglas dengan volume
masing-masing 30 liter. Bahan-bahan kimia utama adalah klorin, kalium
permanganat, soda ash, anti penyumbatan dan anti pengerakkan. Sebuah
tangki lagi dipersiapkan dan digunakan sebagai cadangan.

n. Sistem Jaringan Perpipaan

Sistem jaringan perpipaan terdiri dari empat bagian, yaitu jaringan inlet (air
masuk), jaringan outlet (air hasil olahan), jaringan bahan kimia dari pompa dosing
dan jaringan pipa pembuangan air pencucian. Sistem jaringan ini dilengkapi
dengan keran-keran sesuai dengan ukuran perpipaan. Diameter yang dipakai
sebagian besar adalah 3/4 , sebagian lagi 1 dan 1/2. Bahan pipa PVC tahan
tekan, seperti rucika. Sedangkan keran yang dipakai adalah keran tahan karat
terbuat dari plastik.

Petugas Operator

Untuk mengoperasikan WTP dibutuhkan seorang operator yang tugas
utamanya adalah :
- Menghidupkan/menjalankan semua peralatan
- Mengisi larutan zat kimia
- Melakukan pencucian filter (Backwash) secara periodik
- Memeriksa air baku dan air hasil olahan secara periodik.

Agar dapat melaksanakan fungsi tersebut di atas, maka sebaiknya seorang operator
berpendidikan minimal STM atau yang sederajat.

DESAIN OPERASI
Feedwater Temperature : Max. 45
o
C
Product flow rate : 0,31 M
3
/Jam ( 5,2 l/menit )
Concentrate flow rate : 0,58 M
3
/Jam (9,8 l/menit )
Feed flow rate : 0,9 M
3
/Jam ( 15 l/menit)
Recovery : 35 %
Electrical source : 380 V ; 50 Hz ; 3 phasa
Feed water pH : 4 - 9
Total Dissolved Solid : < 12.000 ppm
Feedwater Manganese
concentration : 0,1 ppm max.

Feedwater Iron concentration : 0,1 ppm.
Maximum Feedwater Turbidity : 1,0 NTU
Maximum Feedwater SDI : 4,0
Feedwater Chlorine Concentration : < 0,1 ppm
Maximum Applied Pressure : 300 Psig ( 2,07 Mpa )

SPESIFIKASI TEKNIS

PRETREATMENT

1. Raw Water Pump

Capasity : 110 liter/menit
Power : 500 Watt
Pressure : 4 - 5 Bars
Suction Head : 9 m
Dischard heah : 40 50 m
Number : 1 unit

2. Dosing Pump Pulsa Feeder

Type : Chemtech 100/030
Pressure : 7 Bars
Capacity : 4.7 lt/hour
Pump head : SAN
Diaphragm : Hypalon
Number : 2 uni

3. Chemical Tank

Model : BT 502510
Volume : 25 liter
Dimension : 50 cm x 25 cm x 10 cm
Material of Contraction: FRP (Fiberglass Reinforced Plastic)
Number : 2 unit

4. Flexible Inlet Pipe + Accessories

Type : PVC
Panjang : 20 m
Diameter : inch
Valve : Standard
Number : 1 unit

5. Reaktor Tank
Model : RT 6312
Capasity : 0,5 - 1 M3/jam
Dimension : 63 cm x 120 cm
Material : Mild Steel with (FRP)
Inlet/Outlet : 1
Number : 1 unit

6. Rapid sand Filter

Model : F/S 12
Pressure : 3 Bars
Capacity : 1.4 - 1.8 m3 / jam
Dimension : 8 inchi x 120 cm
Material : FRP
Pipa Inlet / outlet : inch
System : Semi automatic backwash
Media Filter : Pasir Silika
Supporting Media : Gravel
Number : 1 unit

7. Iron Manganese Filter

Model : FH 12
Pressure : 3 Bars
Capacity : 1.4 - 1.8 m3 / jam
Dimension : 8 inchi x 120 cm
Material : FRP
Pipa Inlet / outlet : inch
Supporting Media : Gravel
Media Filter : Manganese Greensand ( USA)
System : Semi automatic backwash
Number : 1 unit

8. Karbon Aktif

Model : FC 12
Kapasitas : 1.0 - 1.25 m3 / hour
Dimension : 8 inchi x 120 cm
Material : FRP
Pipa Inlet /outlet : inch
Supporting Media : Gravel
Media Filter : Karbon Aktif Butiran (Granular)
Pressure : 4 Bars
Number : 1 unit

RO TREATMENT

1. RO Unit
Model : CF 10T
Kapasitas : 10 m3 / hari
Raw Water : Air Payau
Total Dissolved Solid : < 12 000 ppm
Tekanan air masuk : Minimum 1 bar
Tekanan Operasi : 20 - 24 bars
Temperatur Operasi : Maximum 40
0
C
Toleransi Kadar besi : Maximum 0.01 ppm
Toleransi Kadar mangan : Maximum 0.01 ppm
Toleransi kadar khlorida : Maximum 0.01 ppm
Type elemen : Thin Film Composite
Motor : 2,2 KW ; 380 Volt ; 50 Hz ; 2900 RPM

Kelengkapan :
Product Flow meter
Reject flow meter
Inlet presure gauge
Operating presure gauge
Pre filter pressure gauge
Reject pressure regulator
Solenoid valve
Conductivity tester
Tool Kit
Anti Scalan Unit
Anti Fouling Unit

2. Dosing Pump Pulsa Feeder (Single Acting) (USA)

Type : Chemtech 100/030 (Setara)
Pressure : 7 bars
Capacity : 4.7 lt / hour
Pump Head : SAN
Diaphragm : Hypailon
Number : 1 unit

3. Dosing Pump Pulsa Feeder (Double Acting) (USA)

Type : Chemtech 100 D/ 1444 (Setara)
Pressure : 5.25 bars
Capacity : 2 x 4.7 lt / hour
Pump Head : SAN
Diaphragm : Hypailon
Number : 1 unit

RESERVOIR

1. Bak Penampung Air Bersih + Valve

Volume : 500 Liter
Material : FRP/stainless steel
Gate Valve :
Number : 1 Unit

POWER SYSTEM

1. Generator
Output : 10 KVA
Voltage : 220 V/380 V
Phase : 3 Phase
Number : 1 Unit

2. Kabel

Type : Standard (10 A. Min)SNI
Number : 1 Unit

TRUCK CONTAINER

1. Truck Container

Type : Truk
Model : Bak Container (Aluminium)
Pintu : 3 pintu
Size : Standard
Mechine : Solar
Tonase : > 3 ton
Number : 1 Unit

BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi air olahan siap minum tergatung dari kualitas air bakunya. Makin
besar kadungan garamnya (konsentrasi TDS makin besar) biaya produksi juga
makin besar. Berdasarkan pengalaman lapangan dari unit-unit yang telah terpasang
biaya produksi air olahan siap minum dengan teknologi reverse osmosis (RO)
berkisar antara Rp. 25,- sampai Rp. 50,- per liter air siap minum.

Kontak Person :

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng.
Dr, Ir. Arie herlambang, Msi.

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian Dan
Penerapan Teknologi, BPPT

Telp. 021-3169770, 021-3169769 Fax. 021-3169760


PERINCIAN BIAYA PENGADAAN SATU UNIT INSTALASI RO MOBILE
KAPASITAS 10.000 LITER / HARI

No Keterangan Unit Harga/Unit Harga (Rp) TOTAL
I Truk Toyoya Dina RINO ban
belakang doubledan administrasi
(On The Road)
1 250.000.000 250.000.000
Karoseri Bak dan Perlengkapan
instalasi
1 75.000.000 75.000.000 275.000.000

II POWER SYSTEM
GENSET 10 KVA 1 35.000.000 35.000.000 35.000.000

III PRETREATMENT EQUIPMENT
Perpipaan instaalsi dan fitting dii 1 2.500.000 2.500.000
Pompa Celup 1 5.000.000 5.000.000
Pompa Air Baku 1 8.000.000 8.000.000
Dosing Pump 100/030 4 4.875.000 19.500.000
Dosing Pump 100D/1444 1 13.500.000 13.500.000
Chemical Tank 5 3.000.000 15.000.000
Reaktor Tank 1 7.000.000 7.000.000
Pressure Filter F/S 12 1 6.500.000 6.500.000
Iron Manganese Filter F/H 12 1 9.600.000 9.600.000
Activated Carbon Filter F/A 10 1 12.700.000 12.700.000 99.300.000

IV TREATMENT SYSTEM
CF 10 T BRACKISH WATER 1 Paket 120.000.000 120.000.000
Perlengkapan :
Pompa Tekanan Tinggi
Flow meter
Pressure Gauge
Regulator Valve, Check Valve
Panel Kontrol

V ULTRAVIOLET SYSTEM
CARTRIDGE FILTER 5 MIKRON 1 1.500.000
CARTRIDGE FILTER 0,35 MIKRON 1 1.500.000
ULTRAVIOLET SYSTEM 1 10.500.000 13.500.000

VI RESERVOIR
Bak Air Olahan (Sterilized Storage
Tank) 500 liter
1 7.500.000 7.500.000 7.500.000

VII ACCESSORIES
TDS Meter 1 25.000.000 25.000.000 25.000.000
Turbidity Meter, Fe, Mn Kit 1 20.000.000 20.000.000 20.000.000

VIII TESTING DAN KOMISIONING 1 Paket 10.000.000 10.000.000

IX EKSPEDISI dan ASURANSI 1 20.000.000 20.000.000 20.000.000

TOTAL RO MOBILE SYSTEM 625.300.000
X PELATIHAN
Akomodasi dan transport 1 Paket 20.000.000 20.000.000
TOTAL 645.300.000


LAMPIRAN : FOTO RO MOBILE













































LAMPIRAN :

PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH DAN
LIMBAH CAIR



A. TEKNOLOGI SARINGAN PASIR LAMBAT (SARPALAM) :

NO. URAIAN PROYEK FOTO
1. Saringan Pasir Lambat Sistem Up Flow
Kapasitas : 100 M
3
/ hari
Air Baku : Air Sungai
Tahun : 1997
Dana : PII
Lokasi : Pesantren Darunajah
Desa :
Kodya : Tangerang

2. Saringan Pasir Lambat Sistem Up Flow
Kapasitas : 100 M
3
/ hari
Air Baku : Air Sungai
Tahun : 1998
Dana : Proyek Teluk Ratai - BPPT
Lokasi :
Desa :
Kab. : Lampung



B. TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR GAMBUT :

NO. URAIAN PROYEK FOTO
3. Unit Pengolahan Air Gambut TP2AS
Kapasitas :
Air Baku : Air Sungai
Tahun : 1997
Dana : DIP - BPPT
Lokasi : Banjarmasin
Desa :
Kota : Banjarmasin

4. Unit Pengolahan Air Gambut Sistem Kontinu
Siap Minum
Kapasitas :
Air Baku : Air Sumur
Tahun : 2004
Dana : Dep. Transmigrasi
Lokasi : Daerah Transmigrasi
Desa : Sumber Alaska
Kota : Banjarmasin



C. TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR SIAP MINUM (ARSINUM):

NO. URAIAN PROYEK FOTO
1.

Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : PDAM
Tahun : 2003
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Lokasi : Samping Kantor RW
Kelurahan Serdang
Kecamatan Kemayoran
Jakarta Pusat

2. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : PDAM
Tahun : 2003
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Lokasi : Samping SMP dan Kantor RW
Kelurahan Harapan Mulya
Kecamtaan Kemayoran
Jakarta Pusat

3. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : PDAM
Tahun : 2003
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Lokasi : Jl. Kembang Sepatu, BelakangSD,
Kelurahan Tanah Tinggi
Kecamatan Senen
Jakarta Pusat

4. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2003
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Air Baku : Sumber mata air
Lokasi : Di lingkungan Kantor PDAM
Kecamatan Majene
Kabupaten Majene
Sulawesi Selatan

5. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2002
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Air Baku : PDAM
Lokasi : Sebelah Masjid Attaqwa
Kelurahan Cempaka Putih
Kecamatan Cempaka Putih
Jakarta Pusat

6. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2002
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Air Baku : PDAM
Lokasi : Sebelah Apartemen Batavia
Kelurahan Karet Tengsin
Kecamatan Pejompongan
Jakarta Pus at

7. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2002
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Air Baku : PDAM
Lokasi : Di dalam kantor Camat
Kelurahan Tanah Abang
Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat


8. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2001
Air Baku : PDAM
Lokasi : Di dalam Rusun Karanganyar
Kelurahan Karang Anyar
Kecamatan Pasar Baru
Jakarta Pusat

9. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2001
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Air Baku : PDAM
Lokasi : Di dalam Rusun Petamburan
Kelurahan Petamburan
Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat

10. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : PDAM
Tahun : 2001
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Lokasi : Di Samping Musola pinggir kali
Kelurahan Kalibaru Barat
Kecamatan Utan Panjang
Jakarta Pusat

11. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : PDAM
Tahun : 2001
Dana : Dinas PU Jakarta Pusat
Lokasi : Di Pinggir Kali Pasir
Kelurahan Kali Pasir
Kecamatan Cikini
Jakarta Pusat

12. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Tangki
Tahun : 2000
Dana : IPTEKDA - BPPT
Lokasi : Desa Bluru
Sidoarjo, Jawa Timur

13. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Tangki
Tahun : 2000
Dana : IPTEKDA - BPPT
Lokasi : Di Pesantren
Desa :
Majalengka, Jawa Barat

14. Unit Pengolahan Air Siap Minum
Kapasitas : 10 M3 / hari
Tahun : 1996
Air Baku : Air Sumur
Lokasi : Pesantren Darunnajah
Kotamadya Tangerang
Jawa Barat


15. Unit Filter Pengolahan Air Bersih
Kapasitas : 5 M3 / hari
Tahun : 1996
Air Baku : Air Sumur
Lokasi : Industri Tahu Semanan
Jakarta Barat




D. UNIT PENGOLAHAN AIR SIAP MINUM DENGAN PROSES REVERSE
OMOSIS
(RO UNIT)


NO. URAIAN PROYEK FOTO
1. Unit Pengeolahan Air Asin
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Payau
Tahun : 2004
Dana : Dinas PU Kab. Pangkep
Lokasi : Di Pulau Pandangan, Kab.
Pangkep, Sulawesi Selatan


2. Unit Pengeolahan Air Air gambut Asin
Mengandung Zat Besi Tinggi
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Sungai Gambut Payau
Tahun : 2004
Dana : Departemen Transmigrasi
Lokasi : Desa Lamunti, Kabupaten
KualaKapuas, Kalimantan Tengah.


3. Unit Pengeolahan Air Asin
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Laut
Tahun : 2004
Dana : PDAM Kab. Pangkep
Lokasi : Di Pulau Saropo Caikdi, Kab.
Pangkep, Sulawesi Selatan


4. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : Air Sumur dangkal
Tahun : 2003
Dana : PDAM Kab. Pangkep
Lokasi : Pantai Pulau Sanane
Kab.Pangkep ( Pangkajene Kepulauan )
Sul-Sel

5. Unit Pengeolahan Air Payau & Gambut
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : Air permukaan / sungai / muara
Tahun : 2003
Lokasi : Di sebelah rumah Kepala Desa
Kabupaten Tanah Laut
Kal-sel

6. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3/hari
Air Baku : Air permukaan / sungai / muara
Tahun : 2002
Dana : IPTEKDA - BPPT
Lokasi : Dekat pemukiman penduduk
Desa. Sungai Lumpur
Kecamatan Cengal
Kabupaten OKI / Sum-sel

7. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2001
Air Baku : Air permukaan / sungai / muara
Lokasi : Dekat kantor camat
Kec. Aluh-aluh
Kal-sel

8. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2001
Air Baku : Sumur dangkal
Lokasi : Pemukimam penduduk
Desa Tanjung Aru Grogot
Kecamatan Tanah Grogot
Kabupaten Pasir, Kal-tim

9. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 20 M3/hari
Air Baku : Air sumur dangkal
Tahun : 2001
Dana : PDAM Tangerang
Lokasi : Sebelah kantor Kepala Desa
Desa Muncung
Kecamatan Kronjo
Kabupaten Tanggerang

10. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2000
Air Baku : Sumur dangkal
Lokasi : Pemukimam penduduk
Sungai Rasau, Kalimantan Tengah

11. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 1999
Air Baku : Sumur air dalam
Lokasi : Di lingkungan pemukiman
Pulau Harapan
Kel. Kepulauan Seribu
Jakarta Utara

12. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3 / hari
Tahun : 1997
Air Baku : Air permukaan
Lokasi : Di lingkungan pemukiman
Pulau Pramuka,
Kel. Kepulauan Seribu
Jakarta Utara

13. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3 / hari
Tahun : 1997
Air Baku : Air permukaan
Lokasi : Di lingkungan pemukiman
Pulau Kelapa
Kel. Kepulauan Seribu
Jakarta Utara

14. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3 / hari
Tahun : 1996
Air Baku : Air permukaan
Lokasi : Di lingkungan pemukiman
Pulau Tidung
Kel. Kepulauan Seribu
Jakarta Utara

15. Unit Pengeolahan Air Payau Bergerak
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Asin
Tahun : 1999
Dana : Dep. Kesehatan
Lokasi : Kota Palembang


16. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Rawa
Tahun : 1998
Dana : Pemda Cilacap
Lokasi : Desa Panikel
Kab. Cilacap

17. Unit Pengeolahan Air Payau
Kapasitas : 10 M3 / hari
Air Baku : Air Rawa
Tahun : 1998
Dana : Pemda Ciamis
Lokasi : Desa Majingklak
Kab. Bandung



D. PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH :

NO. NAMA PROYEK LOKASI ALAMAT

1. IPAL Rumah Sakit Gondang
Legi, Malang
Kapasitas : 30 M3/hari
Tahun : 2004
Lokasi : Desa Gondang legi,
Kab. Malang
Sumber Dana : RSI Gondang Legi, Malang




2. IPAL Puskesmas Pembina,
Kecamatan Senin,Jakarta Pusat
Kapasitas : 15 M
3
per Hari
Tahun : 2004
Sumber dana : Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat Jakarta Pusat








3. IPAL Puskesmas Pembina,
Kecamatan Kebon
Jeruk, Jakarta Barat
Kapasitas : 15 M
3
per Hari
Tahun : 2004
Sumber dana : Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat Jakarta Barat




4. IPAL Industri Tahu Sumedang
Kapasitas : 10 M3/hari
Tahun : 2003
PT Saribumi
Desa Rancamulya
Kabupaten Sumedang
Jawa Barat




5. IPAL RS. Jatiroto
Kapasitas : 20~30 M3/hari
Tahun : 2003
Jatiroto - Lumajang
Jawa Timur




6. IPAL RS. Wonolangan
Kapasitas : 20~30 M3/hari
Tahun : 2003
Wonolangan - Probolinggo
Jawa Timur




7. IPAL RS. Elizabeth
Kapasitas : 20~30 M3/hari
Tahun : 2003
Situbondo Jawa Timur



8. IPAL Puskesmas Kec.Gambir
Kapasitas :
Tahun 2003
Gambir Jakarta pusat




9. IPAL Puskesmas Sawah Besar
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2002
Sawah Besar Jakarta pusat




10. IPAL Puskesmas Swadana Tanah
Abang
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2002
Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat




11. IPAL Puskesmas Swadana
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2002
Kecamatan Menteng
Jakarta Pusat




12. IPAL Puskesmas Swadana
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2002
Kecamatan Cempaka Putih
Jakarta Pusat




13. IPAL Perkantoran Dinas PU DKI
Kapasitas : 800 M3 / hari
Tahun 2002
Dana : Dinas PU DKI
Lokasi : Kantor Dinas PU DKI
Kelurahan Jatibaru
Jakarta Pusat



14. IPAL Industri Pelapisan Logam
Kapasitas : 10 M3 / hari
Tahun 2002
Dana : IPTEKDA - BPPT
Lokasi : CV. Salsabila Electroplating
Kelurahan Cilodong
Kotamadya Depok
Jawa Barat


15. IPAL RSU Batusangkar
Kapasitas : 30 M3 / hari
Tahun 2002
RSU Batusangkar
Kabupaten Tanah Datar
Sumatera Barat



16. IPAL Puskesmas Menteng
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2002
Jakarta pusat



17. IPAL Puskesmmas Rawasari
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2002
Jakarta pusat



18. IPAL Puskesmas Swadana Pulau
Gundul
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2001
Puskesmas Swadana Pulo Gundul
Kecamatan Pulo Gundul
Jakarta pusat


19. IPAL RSU Grogot
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2001
Kecamatan Grogot
Kabupaten Pasir
Kalimantan Timur



20. IPAL MCK
Kapasitas : 10 M3 / hari
Tahun 2001
Kelurahan Galur
Jakarta Pusat



21. IPAL RPH Ayam
Kapasitas : 400 M3 / hari
Tahun 2001
Dana :
Lokasi : Komplek Industri Pulogadung
Jakarta Timur


22. IPAL Industri Kecil Pencucian Jean
Kapasitas : 20 M3 / hari
Tahun 2001

Kelurahan Sukabumi Selatan
Kacamatan Kebon Jeruk
Jakarta Barat


23. Pilot Plant IPAL Industri Tahu Tempe
Kapasitas : 15 20 M3 / hari
Tahun 1998

KOPTI Semanan
Jakarta Barat


24. IPAL RSU Makna Tangerang
Kapasitas : 15 0 20 M3 / hari
Tahun 1997

RSU Makna
Kotamadya Tangerang
Jawa Barat



E. PAKET TEKNOLOGI INCINERATOR LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT :

NO. NAMA PROYEK LOKASI ALAMAT
1. Incinerator Limbah Medis Rumah Sakit
Kapasitas : 0,3 M
3
per jam
Tahun : 2002
Lokasi : Rumah Sakit PMI Bogor
Sumber Dana : Depkes Pusat


2. Incinerator Limbah Medis Rumah Sakit
Kapasitas : 0,3 M
3
per jam
Tahun : 2002
Lokasi : Puskesmas Pembina Kecamatan
Johar Baru, Jakarta Pusat
Sumber Dana : Suku Dinas
KesenahatanJakarta Pusat.


3. Incinerator Limbah Medis Rumah Sakit
Kapasitas : 0,6 M
3
per jam
Tahun : 2004
Lokasi : Puskesmas Pembina Kecamatan
Cempaka Putih
Sumber Dana : Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat Jakarta Pusat




BPP Teknologi Gedung II, Lantai 20
J l. M.H. Thamrin No. 8, J akarta 10340
Telp. (021) 316-9769, 316-9770, Fax. (021) 316-9760
Email : air@webmail.bppt.go.id
WWW: http://www.kelair.bppt.go.id/

Das könnte Ihnen auch gefallen