Sie sind auf Seite 1von 5

Indra 1

Kristoforus Deodato Indra


Yuda Putri
Bahasa Indonesia 9
14 September 2014
Analisis Salah Asuhan
Simbol, merupakan unsur intrinsik penting karena dengan menggunakan simbol kepada
karakter, kita bisa membuat karakter tersebut lebih mudah untuk dipahami. Kadang kala susah
menjelaskan sesuatu dengan kata-kata. Dengan simbol, kita bisa mewakili sesuatu yang
abstrak (Eta, Unsur dan Nilai Sastra). Dalam buku karangan Abdoel Moeis bernama Salah
Asuhan, ada beberapa karakter yang mempunyai simbol dalam buku. Simbol mereka mempunyai
peran penting dalam alur cerita. Simbol figur Rapiah, Tante Lien, dan Corrie membawa
kehancuran pada kehidupan Hanafi.
Simbol figur Rapiah adalah salah satu faktor dalam kehancuran hidupnya Hanafi. Rapiah
disimbolkan sebagai minyak dan Hanafi sebagai air. Mereka berdua tidak pernah sependapat dan
tidak pernah akur dengan satu sama lain. Seperti dalam buku, Hanafi dan Rapiah tidak pernah
menjalin hubungan dengan satu lain setelah pernikahan. Tujuan Hanafi pun menikahi Rapiah
bukan karena liefde (cinta) tetapi karena plisht (kewajiban). Walaupun mereka mempunyai anak
bernama Syafei, Hanafi memandang Rapiah bukan sebagai istri, tetapi melainkan pembantu. Ini
karena Rapiah tidak menjalin hubungan dengan Hanafi dan takut akannya. Ia tak benci pada
suaminya, melainkan takut. (Moeis, 91) Dalam sisi Hanafi, ia merasa bahwa Rapiah membuat
dia turun derajat. Seperti yang Hanafi katakan Rapiah memang orang kampung benar. Derajat
dan martabat laki-laki akan naik atau turun dengan keadaan istrinya. (158). Terakhir, sebab
Indra 2

Rapiah adalah faktor dalam kehancuran hidup Hanafi karena Rapiah adalah budi yang harus
dibayar kepada Engku Sutan Batuah (ayah Rapiah) karena telah membiayai sekolahnya saat
masih kecil. Jadi, jika dikupas kulit tampak isi, sebenarnya aku sudah tergadai kepada Engku
Sutan Batuah? Dan utangku kepadanya, utang uang dan utang budi, hanya langsai (selesai),
bila kupulangi (menikahi) Rapiah? (77). Dari pernyataan yang dibuat oleh Hanafi terlihat
bahwa dia harus memikul tanggung jawab supaya menikahi Rapiah. Inilah salah satu faktor
dalam kehancuran hidup Hanafi.
Tante Lien, walaupun hanya muncul didalam buku secara singkat, dia merupakan faktor
terbesar dalam kehancuran hidup Hanafi. Tante Lien merupakan ciri-ciri dalam peribahasa
tersebut Musang berbulu ayam yang artinya dia menyembunikan kejahatannya dengan
perilaku baik (Gandasudirja, 60). Dapat kita lihat dalam Bab 17 dimana Tante Lien mengunjungi
Corrie dengan menghiburnya dan mencoba menjadi akrab. Maksudnya tidak lain hanyalah buat
bersenda gurau dan merintang-rintang hati Corrie dengan melihat-lihat nasib daripada kartu.
(Moeis, 202). Simbol Tante Lien dalam buku ini memang musang berbulu ayam, karena dia
telah mengakibatkan kesalahpahaman antara Corrie dan Hanafi yang akhirnya bercerai. Salah
satu faktor yang mengakibatkan kesalahpahaman antara Corrie dan Hanafi adalah karena Tante
Lien meninggalkan putung rokok. Sementara itu, Tante Lien sedang mengisap sepuas-puas
hatinya, habis sebatang, sebatang lagi, hing hamper penuhlah abu rokok oleh puntungnya.
(209). Namun, kesalahan yang ada tidak hanya boleh dilampiaskan kepada Tante Lien, karena
Corrie sudah mengabaikan peringatan tentang Tante Lien dari tetangganya. barang siapa
yang acap kali didatangi oleh nyona tua penjual perempuan tentu tidak boleh dipercayai lagi
akan kesopanannya. (207). Karena simbol Tante Lien yang musang berbulu ayamlah yang
menyebabkan kehancuran hidup Hanafi.
Indra 3

Salah satu karakter yang mengakibatkan kehancuran Hanafi, adalah yang dia cintai
Corrie du Bussee. Hanafi sangat cinta mati dengan Corrie, kadang kala ia hampir lupa akan
perbedaan rasnya dengan Corrie. Tetapi, simbol Corrie mempunyai makna besar dalam alur
cerita. Simbol Corrie adalah kucing yang tidak mempedulikan orang lain tetapi hanya diri
sendiri. Sifat egois Corrie sangat keras dalam alur cerita. Dia juga menyalahkan Hanafi atas hal-
hal yang telah diperbuatkannya. Misalnya, saat Corrie dan Hanafi berciuman, Corrie juga yang
membuat langkah pertama dalam menciumi Hanafi. Apabila Hanafi mencium bibirnya,
membalaslah ia dengan tidak sengaja (Moeis, 53). Mereka hampir melewati batas, tetapi
untungnya kedatangan tukang pos memberhentikan mereka. Setelah kejadian itu, Corrie
menyesalinya dan berpikir Karena ia tahu, bahwa pada saat itu ia tidak berdaya sedikit jua
untuk menolak sebarang kehendak Hanafi! (57). Sifat keegoisan Corrie juga terjadi saat Hanafi
dan dia memiliki kesalahpahaman. Inilah salah satu faktor terbesar dalam kehancuran hidup
Hanafi dan juga awal dari kehancurannya. Mereka bercerai karena kesalahpahaman yang dibuat
oleh Tante Lien saat dia sedang merokok dan menjual berlian kepada Corrie. Corrie, yang tidak
mau merasa bersalah, tidak mengasih tahu kepada Hanafi tentang hal tersebut dan akhirnya
Hanafi menuduh Corrie atas perzinahan. Corrie berkata ke Tante Lien Jika kuceritakan hal ini
kepada suamiku, niscaya Tante akan mendapat susah. (214). Kesalahan yang dibuat oleh Corrie
adalah saat dia sudah tidak tahan dengan tuduhan yang dibuat oleh Hanafi. Tapi hatinya
semakin panastak ada lagi cintanya pada Hanafi pada saat itu; sukalah ia bercerai seumur
hidup. (216). Karena simbol Corrie yang kucing hanya tahu diri, dia telah menyebabkan
kehancuran hidup Hanafi.
Dari pernyataan yang telah diungkapkan, jelas sudah bahwa kehancuran hidup Hanafi
disebabkan oleh simbol figur Rapiah, Tante Lien, dan Corrie. Seperti yang dikutip sebelumnya,
Indra 4

simbol mewakili sesuatu yang abstrak (Eta, Unsur dan Nilai Sastra). Buku karangan Abdoel
Moeis berjudul Salah Asuhan ini telah mengajar kita tentang bagaimana kita bisa hancur karena
orang-orang yang ada di hidup kita.















Indra 5

Referensi
Moeis, Abdoel. Salah Asuhan. Jakarta: Balai Pustaka, 2010.
Gandasudirja, Maskar. 700 Peribahasa Indonesia. Bandung: Toko Buku Ekonomi, 1986.
Eta, Arista. Unsur Nilai dan Sastra. Blogspot. Januari 2011. Web. 11 Oktober 2014.
<http://aristhaserenade.blogspot.com/p/unsur-dan-nilai-sastra.html>.

Das könnte Ihnen auch gefallen