KELOMPOK IV Kelas B Prodi Psikologi Mustika Purnamasari (Q111130 Nadiyah Afifah Niigata Ramadhani (Q11113026) Sitti Muthia Maghfirah Massinai (Q11113018) Arinil Haq (Q11113020) Vivi Mulia Pratamaningtyas (Q11113501)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan satisfikasi di bidang biologi, praktik klinis, dan psikologi akademik yang dilakukan Henry A. Murray dalam rangka mengembangkan pemikiran teoritisnya menjadikannya unik di antara teoritikus kepribadian. Henry Murray telah memberikan pengaruh yang lama dan sangat besar di dalam studi kepribadian. Konsepnya tentang kebutuhan dan tekanan telah digunakan secara luas. Ia mengkaji kepribadian manusia yang sangat kompleks dan meringkasnya dengan istilah personologi. Konsepnya tentang kebutuhan dan tekanan telah digunakan secara luas. Terutama pembahasan yang sangat cermat dan peka mengenai proses motivasi. Maka, sangat penting bagi kami para mahasiswa Psikologi untuk mengetahui lebih lanjut teori kepribadian dari Henry A. Murray yang telah memberikan pengaruh besar bagi bidang ilmu yang kami geluti.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Bagaimana Murray memandang faktor yang membentuk kepribadian manusia? 2. Bagaimana Murray menyusun struktur kepribadian? 3. Apa yang mempengaruhi dinamika kepribadian manusia menurut Murray? 4. Bagaimana penerapan teori kepribadian Murray?
1.3 Tujuan Makalah ini hadir untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas mengenai teori kepribadian yang diusung oleh Henry A. Murray
1.4 Manfaat Manfaat dari makalah ini adalah : 1. Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap teori kepribadian Murray 2. Memberikan pemahaman terhadap mahasiswa mengenai perkembangan teori kepribadian Murray. 3. Mahasiswa dapat memahami bagaimana pengaplikasian teori kepribadian Murray
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Biografi Henry Murray Depresi Masa Kanak-kanak dan Kompensasi Henry Murray lahir di New York City, 31 Mei 1893. Ia dilahirkan di lingkungan keluarga kaya, dan tumbuh di New York City di sebuah rumah yang kini menjadi Rockefeller Center. Liburan musim panasnya dihabiskan di pantai sebuah pulau besar, Sebagai seorang anak, ia menemani orang tuanya pada empat tur panjang ke Eropa. Meski begitu, masa kanak-kanaknya ia habiskan dengan dibayangi depresi karena kurangnya attachment dari ibunya. Ia juga menjadi sensitif terhadap masalah dan penderitaan emosional karena hubungannya dengan bibinya yang dianggap sangat mengganggu. Pada usia 9 tahun, ada sebuah peristiwa yang membuat kedua matanya mengalami masalah serius. Ia pun tidak pernah bisa bermain tennis atau baseball karena kedua matanya tidak bisa fokus. Tetapi keterbatasan yang ia miliki tidak membuatnya berhenti berolahraga, ia terus berlatih dan mencari siasat untuk kompensasi disabilitasnya. Alhasil, ia pernah menang dalam sebuah kejuaraan tinju. Pendidikan Murray mendapatkan pendidikan di Groton School dan Harvard College, memperoleh gelar B.A. pada tahun 1915 dalam bidang studi mayor sejarah. Karir Murray berikutnya tidak berhubungan sama sekali dengan studi kepribadian. Ia tidak menyukai kelas psikologi yang ia ambil saat kuliah, dan dikeluarkan pada kelas keduanya. Ia pun tidak pernah menghadiri kelas psikologi sampai kemudian, dia sendiri yang mengajarkan psikologi. Pada 1919, Murray menyelesaikan studinya di Columbia University Medical School dengan peringkat tertinggi. Ia juga mendapatkan gelar M.A. dalam bidang biologi dari Columbia dan mengajar fisiologi di Harvard. Ia mengikuti magang bidang pembedahan selama dua tahun di Rumah Sakit New York dimana ia pernah merawat seorang yang nantinya menjadi Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt, yang menderita polio. Setelah magang, ia menghabiskan dua tahun di Rockefeller Institute untuk membuat sebuah penelitian biomedik di bidang embriologi. Ia pun melanjutkan studinya
4 di luar negeri dan pada tahun 1927, ia meraih gelar Ph.D. pada bidang biokimia dari Cambridge University. Selama pendidikannya di Eropa, ia mulai tertarik dengan psikologi diperkuat oleh kunjungannya ke Carl Jung di Zurich. Keduanya menghabiskan waktu bersama selama satu bulan, dan Jung bisa menyelesaikan masalah pribadi Murray dengan instruksi dan contoh darinya. Dengan minat mendalam kepada psikologi, ia kembali ke negaranya, ke Rockefeller Institute dimana ia menetap selama satu tahun menjadi anggota sebelum pada tahun 1927, menerima untuk datang ke Harvard University sebagai instruktur pada bidang psikologi. Pada tahun 1930, Murray dan Christina Morgan mengembangkan sebuah tes psikologi yaitu Thematic Aperception Test (TAT) yang hingga kini menjadi tes yang sangat sering digunakan untuk mengukur secara proyektif kepribadian. Selama perang dunia kedua, Murray bergabung dengan tentara Amerika Serikat dan menjadi direktur Assessment dari OSS (kini CIA), untuk menyeleksi tentara. Murray menjadi bagian dari Harvard University sampai masa pensiunnya pada tahun 1962 untuk membantu penelitian, mengajarkan teori kepribadiannya dan memberi training kepara generasi baru psikolog. Ia menerima medali emas du kali untuk penghargaan yang diadakan APA atas kontribusinya di bidang psikologi. Meski penghargaan telah ia dapat, ia masih merasa hidupnya adalah serial kegagalan dan penuh dengan janji yang tidak ia tepati, ia merasa tidak puas dengan hidupnya. Ia meninggal pada usia 95 tahun karena penyakit stroke. 2.2 Prinsip Prinsip PokokPersonologi Menurut Murray, kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritisi dan bukan semata-mata deskripsi tingkahlaku orang, karena rumusan itu didasarkan pada tingkahlaku yang dapat diobservasi dan faktor-faktor yang dapat disimpulkan dari observasi itu. Prinsip-prinsip pokok dari teori kepribadian Murray adalah: 1. Proses psikologis bergantung kepada proses fisiologis Murray sangat menekankan pentingnya menghubungkan proses dan event psikologi dengan struktur dan fungsi otak, walaupun belum dapat dipahami secara persis bagaimana menghubungkan keduanya. bagi Murray, fenomena yang membangun kepribadian mutlak tergantung kepada fungsi sistem saraf pusat, seperti yang dikemukakannya secara ringkas: Tanpa otak, tak ada kepribadian (no brain, no personality). Contoh sederhana dari peran otak adalah ketika obat-obatan dapat
5 mengubah fungsi-fungsi otak dan juga kepribadian.Peran otak untuk mengontrol dan memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak; perasaan, kesadaran, ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek-aspek lainnya, disebut regnant. 2. Sistem Murray mencakup ide mengenai pengurangan tegangan Murray setuju dengan Freud dan ilmuwan lainnya bahwa orang bertingkah laku untuk mengurangi tegangan fisiologis dan pskiologis.Tapi bukan berarti individu mengurangi tegangan atau mengubah tingkat kebutuhan tegangan.Kadang tanpa tegangan justru menjadi sumber distress karena manusia terus-menerus memiliki keinginan merasa senang, aktif, maju, bergerak dan berusaha, yang semaunya itu adalah peningkatan tegangan bukan peredahan tegangan.Jadi organism justru menciptakan tegangan untuk memperoleh kepuasan dari aktivitas memuaskan kebutuhan. 3. Pentingnya masa lampau Personologi adalah bahwa kepribadian individu terus berkembang sepanjang waktu dan dibangun atas semua kejadian yang terjadi selama hidup seseorang. Oleh karena itu, kajian mengenai masalampau seseorang adalah salah satu hal penting.Menurut Murray, masa lampau atau sejarah individu benar-benar sama pentingnya dengan keadaan individu dan lingkungannya di masa kini. 4. Dinamika kepribadian Murray percaya bahwa kepribadian itu berubah dan berkembang, tidak tetap atau statis. 5. Pentingnya keunikan individu Murray menekankan keunikan setiap orang ketika mengenali kesamaan dari semua orang.
2.3 Struktur Kepribadian
Murray sebenarnya adalah seorang psikoanalis mengukur pikiran-pikiran psikoanalitik yang berusaha menerjemahkan konsep-konsep Freud dan Jung ke dalam hipotesis yang dapat diuji.Dia banyak memberikan sumbangan temuan empirik yang mendukung konsep dan teori psikoanalitik dan psikoterapi.Salah satu sumbangan pentingnya adalah penekanan pada konsep motivasi yang sangat kompleks. Menurutnya, masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, semuanya memiliki bobot yang setara
6 dalam menentukan tingkah laku, sehingga motivasi tak sadar menjadi tidak terlalu penting. Konstrak idegosuperego masih dipakai, namun dengan pengertian yang berbeda, sebagai berikut: 1. Id Seperti Freud, Murray memandang id sebagai gudang seluruh kecenderungan impulsif yang dibawa sejak lahir. Id menguasai energi dan mengarahkan tingkah laku, sehingga menjadi dasar kekuatan motivasi kepribadian.Perbedaannya dengan Freud, id bukan hanya berisi impuls primitif, amoral, dan kenikmatan, tetapi juga berisi impuls yang dapat diterima baik dan diharapkan masyarakat seperti empati, cinta, dan memahami lingkungan. 2. Ego Murray memberi peran ego jauh lebih luas dari Freud.Sebagai unsur rasional dari kepribadian, ego bukan hanya melayani, mengubah arah, dan menunda impuls id yang tidak diterima, tetapi ego juga menjadi pusat pengatur semua tingkah laku, secara sadar merencanakan tingkah laku, mencari, dan membuat peluang untuk memperoleh kepuasan id yang positif. Freud memandang ego sebagai penengah pertentangan id dan superego. Menurut Murray, pendapat Freud itu hanya terjadi apabila ego lemah. Manakala ego kuat, ia akan dapat efektif mendamaikan id dan superego. 3. Superego Murray menekankan pentingnnya pengaruh kekuatan lingkungan sosial atau kultur dalam kepribadian. Seperti Freud, dia memandang superego sebagai internalisasi nilainormamoral kultural pada usia dini yang kemudian dipakai untu sk mengevaluasi tingkah laku diri dan orang lain. Murray menolak pendapat Freud bahwa superego telah terkristalisasi pada usia lima tahun. Menurutnya superego terus menerus berkembang sepanjang hayat merefleksi pengalaman manusia yang semakin dewasa, semakin kompleks, dan canggih.
Unit-unit Tingkah Laku: Prosiding (Proceeding) dan Serial Unit dasar tingkah laku adalah prosiding: interaksi yang waktunya terbatas antara individu dengan orang atau orang-orang lain, atau antara individu dengan obyek. Prosiding adalah sepenggal waktu yang cukup untuk menyelesaikan pola-pola penting dari tingkah laku secara dinamis. Contohnya pada tabel berikut:
7 Serial Prosiding Karir dalam bisnis Menulis tesis mengenai pemakaian diskusi kelompok dalam proses perencaanaan Lulus dari universitas dengan major psikologi industri Bekerja sebagai asisten dari manager departemen Dinaikkan pangkat menjadi manager Menerima penghargaan perusahaan mengenai perencanaan program inovatif Berbeda pendapat dengan kepala divisi Menolak posisi asisten kepala divisi Mengikuti wawancara jabatan baru Mengambil jabatan rekanan kepala divisi di perusahaan lain Dinaikkan pangkatnya menjadi kepala divisi Diangkat menjadi vice president Menjadi presiden perusahaan Setiap prosiding mungkin bisa dipandang sebagai suatu serial dari sejumlah prosiding yang lebih pendek.
Serial adalah serangkaian prosiding sehingga merupakan unit tingkah laku yang lebih panjang. Untuk memahami prosiding, sering harus dilihat prosiding itu menjadi bagian dari serial yang mana.
Ordinasi, Abilitas, dan Prestasi Ordinasi adalah proses mental tinggi yang dipakai seseorang untuk memilih rencana aksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menempatkan pilihan rencana itu ke dalam operasi. Ordinasi memiliki dua komponen yaitu serial-program dan schedule. Serial-program adalah pengaturan urutan sub tujuan yang direntang ke masa depan dan didesain untuk mencapai beberapa tujuan utama. Jadi orang yang ingin menjadi presiden perusahaan mungkin punya subtujuan memperoleh promosi, terlibat dalam klub, dan membeli rumah yang dapat dinikmatinya. Skedul adalah pengaturan waktu kegiatan untuk memuaskan kebutuhannya dan menghindari konflik antar kebutuhan dan keinginan. Ini adalah model kehidupan yang sarat akan perencanaan ke depan, yang menurut Murray menjadi bagian dari nilai-nilai martabat kemanusiaan. Abilitas dan prestasi seseorang adalah bagian dari kepribadian yang penting, seperti keterampilan mekanik, leadership, prestasi intelektual, dan tingkah laku
8 seksual. Abilitas menunjukkan potensi apa yang mampu dikerjakan seseorang, mencakup variabel bakat herediter dan apa saja yang pernah dipelajari. Prestasi atau achievement menunjukkan apa yang nyata-nyata dilaukannya dengan pengetahuan yang dimilikinya. Bagi Murray, setiap tingkah laku baru adalah bentuk prestasi karena tingkah laku itu pasti dibentuk berdasarkan ordinasi dan abilitas yang telah dimiliki. Jadi, ini menjelaskan hakikat kreativitas dan proses menyusun rencana dari seseorang. Bersama-sama dengan konsep motivasi dan kebutuhan yang kompleks dari Murray, pemahaman manusia menjadi sangat spesifik individual. 2.4 Dinamika Kepribadian Menurut Murray dinamika kepribadian individu dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya: 1. Peredaan Tegangan (Tension Reduction) Seperti Freud, secara umum Murray berpendapat bahwa ketika need bangkit orang berada pada tension dan kepuasan yang mereduksi tension. Murray menambahkan dua hal, yang pertama orang sering secara aktif berusaha mengembangkan atau meningkatkan tension dalam rangka meningkatkan kenikmatan yang mengikuti tension reduction.Yang kedua, pada jenis need tertentu seperti hal yang terlibat dengan permainan drama atau aktivitas artistik, kesenangan yang membarengi kegiatan itu termasuk dalam pemuasaannya. Jadi kepuasan tidak hanya diperoleh dari tercapainya tujuan, tetapi terlibat dalam suatu aktivitas, tidak peduli tension menjadi turun atau naik, dapat memberi kepuasan. 2. Kebutuhan (Need) Kontribusi terpenting Murray kepada teori dan penelitian kepribadian adalah penggunaan konsep kebutuhan untuk menjelaskan motivasi dan arah dari tingkah laku.Sebuah kebutuhan termasuk dorongan fisik kimiawi di dalam otak yang mengatur dan mengarahkan kemampuan intelektual dan konseptual.Kebutuhan mungkin muncul dari proses-proses internal seperti lapar atau haus, atau dari kejadian-kejadian di lingkungan.Kebutuhan meningkatkan tingkat tegangan.Organisme mencoba untuk meredakan tegangan ini dengan memenuhi kebutuhan.Seperti itu, kebutuhan memberi energi dan mengarahkan tingkah laku.Mereka mengaktifkan arah tertentu untuk memenuhi kebutuhan. Penelitian Murray membimbingnya untuk membuat sebuah daftar dari 20 jenis kebutuhan.Tidak semua orang memiliki jenis kebutuhan tersebut. Semua kebutuhan
9 itu saling berhubungan satu dengan lainnya dalam berbagai cara. Ada kebutuhan tertentu yang membutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya, misalnya orang harus terbebas dari sakit, lapar dan haus sebelum berusaha memuaskan kebutuhan memahami atau bermain.Ada kebutuhan yang berlawanan/ konflik dengan kebutuhan lainnya, misalnya kebutuhan otonomi konflik dengan kebutuhan afiliasi. Adanya kebutuhan yang cenderung bergabung dengan kebutuhan lain, misalnya agresif mungkin bergabung dengan kebutuhan dominan. Akhirnya kebutuhan juga menjadi bagian dari kebutuhan lain beroperasi untuk memudahkan lainnya misalnya kebutuhan merendah mungkin melayani kebutuhan afiliasi. Need Batasan Singkat Emosi yang Terlibat Press yang Menyumbang Abasement merendah n. Aba Tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal, merasa bersalah apabila orang lain berbuat salah, menerima infeorita, fitnahan, kesalahan, kekalahan, menyalahkan atau membahayakan diri. Malu Berdosa Rendah diri Agresi Kekuasaan Orang lain Achievement prestasi n. Ach Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit dan menarik, menguasai, mengatasi rintangan dan mencapai standar, berbuat sebaik mungkin bersaing menggungguli orang lain. Semangat Ambisi
Tugas Saingan Affiliation Menggabung n. Aff Mendekati dan menyenangi kerjasama dengan orang lain, mendapat afeksi orang yang disenangi, menjadi teman dari orang lain. Berbaik hati, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain. Kepercayaan Afeksi Cinta Empati Positif: Teman banyak
Negatif: Tidak memiliki teman Aggression Mengatasi oposisi dengan Marah Agresi
10 menyerang n. Agg kekerasan, berkelahi, membalas penghinaan, menghukum, melukai, membunuh, meremehkan, mengutuk dan memfitnah. Menyerang pendapat orang lain, mempermainkan orang lain. Mengamuk Benci Superiorita Penolakan Autonomy mandiri n. Auto Untuk menjadi bebas, melawan paksaan/ hambatan, menghindari kekuasaan orang lain, mandiri, tidak terikat, menolak kelaziman. Berdiri sendiri dalam membuat keputusan, menghindari urusan dan campur tangan orang lain. Terhambat Marah Positif: Toleran, Terbuka
Negatif: Hambatan fisik, Kekuasaan Counteraction mengimbangi n. Coun Memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi, menghilangkan pelecehan, mengatasi kelemahan, menekan takut, mengembalikan nama baik, mempertahankan harga diri. Kebanggan Bersalah
Tuntutan tanggung jawab
Defendance Membela diri n. Dfd Mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, celaan, menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercelah, menyembunyikan kegagalan, penghinaan. Malu Kecemasan Kecil Ancaman moral
Beban yang terlalu berat Deference Menghormati n. Def Mengagumi dan menyokong atasan, memuji, menyanjung. Menyuruh orang lain Inferorita Keamanan Wibawa Kekuatan organisasi
11 memutuskan sesuatu mengenai dirinya, tunduk, menyesuaikan diri dengan harapan orang lain. Berbuat lebih baik dari contohnya. Dominance Menguasai n. Dom Mengontrol lingkungan orang lain, mempengaruhi dengan sugesti, persuasi, atau perintah, membuat orang lain mengerjakan apa yang disuruhnya. Untuk diperlakukan sebagai pemimpin. Keyakinan diri Dikagumi Infeoritas orang lain Exhibition Penonjolan diri n. Exh Untuk mengesankan, dilihat dan didengar, membuat orang lain kagum, bergairah, terhibur, terkejut, terangsang, terpikat. Menjadi pusat perhatian, menonjolkan prestasi, menyatakan keberhasilannya. Kebanggaan Superiorita Ekstasi Lingkungan yang toleran Sanjungan Harm avoidance Menghindari bahaya n. Harm Menghindari rasa sakit, luka, penyakit, kematian. Melarikan diri dari situasi bahaya, tindakan pencegahan. Untuk melindungi diri sendiri dengan tanpa mengadakan perlawanan. Rasa aman Kecurigaan Situasi yang tidak menentu Bahaya yang tersembunyi
Inavoidance Menghindari rasa hina n. Inf Menghindari penghinaan, keluar dari situasi yang memalukan, kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan, makian, ejekan, atau sikap Gamang Takut Kekuatan luar yang kuat, dan tidak dapat diduga.
12 masa bodoh. Menahan diri untuk bertindak karena takut gagal. Naturance Merawat memelihara n. Nur Memberi simpati, membantu, melindungi, menyenangkan orang lain yang tidak berdaya/ baik/ orang yang lemah, membantu orang dalam bahaya. Untuk mengampuni dan berlaku dermawan untuk orang lain. Kasih sayang Terharu Lembut hati Situasi yang menghibahkan meminta bantuan Order Teratur n. Ord Membuat semua teratur, menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan, kerapian, ketelitian. Untuk berbuat secara teratur dengan perencanaan yang cermat sebelumnya. Tenang Tidak terburu- buru
Disiplin Kerapian Play Permainan n. Play Bersenang-senang tanpa tujuan lain, tertawa dan berkelakar. Relaksasi dari stress secara menyenangkan, ikut dalam permainan, sport, menari, minum, dan berjudi. Untuk menertawakan segala hal. Gembira Santai Tanpa beban Tugas yang ringan, waktu luang Rejection Penolakan n. Rej Memisahkan diri dari orang yang tidak disenangi. Mengucilkan, melepaskan, mengusir, tidak memperdulikan, menghina, atau memutus hubungan dengan obyek yang tidak Benci Menghina Tidak senang Lingkungan yang tidak menguntungkan
13 dikehendaki. Sentience Keharuan n. Sen Mencari dan menikmati kesan yang menyentuh perasaan. Untuk memiliki dan menikmati keindahan, kesempurnaan yang abadi. Terharu Ke-Ilahian Ketentraman Keindahan Ketenangan Sex n. Sex Membangun hubungan erotik, melakukan hubungan seksual. Memperoleh rangsangan fisik dan psikologi, memuaskan libido. Terangsang Cinta Rangsanganerotik Succorance Membuat orang iba n. Suc Mendapat kepuasan dengan memperoleh simpati dari orang lain, mendekat kepada pelindungnya, untuk dinasihati, dimaafkan. Membuat orang lain mengerti dan membantu dirinya. Kecemasan Tidak berdaya Tanpa harapan Positif: Simpati lingkungan
Negatif: Ditolak lingkungan Understanding Pemahaman n. Und Menanyakan atau menjawab pertanyaan umum, tertarik pada teori, memikirkan, merumuskan, menganalisis, dan menggeneralisir. Untuk memahami apa saja fenomena yang merangsang dirinya. Eksplorasi Paranoid Lingkungan akademik Diskusi
Jenis-jenis Kebutuhan Menurut Murray Kebutuhan Primer dan Kebutuhan Sekunder. Kebutuhan primer atau kebutuhan viskerogenik berhubungan dengan peristiwa-peristiwa organik khas yang berkaitan dengan kepuasan fisik misalnya kebutuhan akan udara, makanan, seks, kencing, laktasi, dan defekasi. Kebutuhan sekunder atau kebutuhan psikogenik berkaitan
14 dengan kepuasan emosional dan termasuk kebutuhan-kebutuhan yang didaftar oleh Murray Kebutuhan Proaktif dan Kebutuhan Reaktif. Kebutuhan proaktif ialah kebutuhan yang sebagian besarnya ditentukan dari dalam, kebutuhan yang bergerak secara spontan sebagai akibat dari dalam diri bukan dari lingkungan. Misalnya, orang lapat mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan mereka; mereka tidak menunggu stimulus seperti iklan TV atau hamburger sebelum mencari makanan. Sebaliknya kebutuhan reaktif adalah kebutuhan yang digerakkan sebagai akibat dari atau sebagai respon terhadap suatu peristiwa lingkungan. 3. Tekanan (press) Konsep tekanan menggambarkan faktor-faktor penentu tingkah laku yang efektif dan penting dalam lingkungan. Dalam arti sederhana, tekanan adalah suatu sifat atau atribut dari suatu objek lingkungan atau orang yang memudahkan atau menghalangi usaha-usaha individu untuk memperoleh tujuan tertentu. Tekanan ada hubungannya dengan orang-orang atau objek-objek yang memiliki implikasi-implikasi langsung terhadap usaha-usaha individu memenuhi kebutuhannya. Tekanan adalah gambaran tentang cara bagaimana individu melihat dan menginterpretasikan lingkungannya. Murray telah mengembangkan berbagai daftar tekanan untuk berbagai tujuan. Ia menyusunnya untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa atau pengaruh-pengaruh selama masa kanak-kanak. Berikut ini adalah daftar singkat tekanan menurut Murray: 1. Tidak ada dukungan keluarga Pertentangan kultural Pertentangan dalam keluarga Disiplin yang berubah-ubah Orang tua berpisah Ketidak hadiran orang tua Orang tua sakit Kematian orang tua Orang tua lugu Orang tua berbeda Keluarga tidak tentram. 8. Agresi
9. Dominasi, paksaaan, dan larangan: Disiplin dan Pendidikan agama
10. Pengasuhan, pemanjaan
11. Pertolongan, tuntutan-tuntutan atas kelembutan
15 2. Bahaya atau kemalangan Tidak ada dukungan fisik Kesendirian, kemalangan Cuaca buruk, Kilat Kebakaran Kecelakaan Binatang.
3. Kekurangan atau kehilangan: Makanan Harta benda Persahabatan Variasi
4. Penyimpanan, menahan benda- benda
5. Saingan: orang seusia yang menunjukkan siap bersaing
6. Kelahiran saudara kandung
7. Penolakan, tidak peduli, cemooh
12. Rasa hormat, pujian, penghargaan
13. Afiliasi, persahabatan
14. Seks Kesempatan mengalami rayuan; homoseksual, heteroseksual, dan persetubuhan orang tua.
15. Penipuan atau penghianatan
16. Perasaan rendah diri: Fisik Sosial Intelektual
4. Tema Tema meliputi situasi yang menggerakkan tekanan dan kebutuhan yang kemudian muncul Tema adalah interaksi antara kebutuhan dan tekanan.. Tema mengkombinasikan faktor diri (need) dan faktor lingkungan yang menekan dan mempengaruhi tingkah laku kita (press). Tema dibentuk dari awal masa kanak-kanak dan menjadi faktor yang sangat kuat pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang. Secara tidak sadar, tema memberikan koherensi, kesatuan, keteraturan, dan keunikan pada individu kita.
16 5. Proses-proses regnan Proses regnan adalah proses fisiologis yang membarengi proses psikologis yang dominan. Murray menekankan pentingnya proses fisiologis atau neurologis (fungsi otak) yang berhubungan dengan proses psikologis. Murray menjelaskan bahwa semua proses sadar bersifat regnan, tetapi tidak semua proses regnan adalah sadar. Jadi, kesadaran hanyalah satu sifat dari proses psikologis yang dominan, dan kesadaran ini bisa muncul atau tidak muncul dalam kesempatan tertentu. 2.5Perkembangan Kepribadian Kompleks-kompleks Anak-anak Teori Murray mengenai perkembangan kepribadian bersifat longitudinal, menekankan pada perkembangan sejarah individu.Pendekatannya mirip teori Freud, dengan kolaborasi dan perluasan yang lebih komprehensif.Seperti Freud dia memusatkan analisisnya pada event/pengalaman masa awal anak-anak dan pola tingkah laku yang terbentuk selama masa itu. Murray membagi masa anak-anak menjadi lima tahapan, masing-masing ditandai oleh kondisi kepuasan yang dipengaruhi yang dipengaruhi oleh tuntutan lingkungan. Setiap tahap meninggalkan jejak (tanda) dalam kepribadian dalam bentuk kompleks, yakni pola yang dibentuk dari kesan yang mendalam pada setiap tahap, yang secara tidak sadar mengarahkan tingkah laku pada perkembangan berikutnya. Setiap orang mengembangkan lima macam kompleks dalam dirinya, karena semua orang akan melalui lima tahap perkembangan yang sama. Karena itu memiliki kompleks itu normal-normal saja, kecuali kalau itu menjadi ekstrim. Kalau kompleks itu menjadi ekstrim, orang akan terfiksasi pada satu tingkat perkembangan. Kepribadianya tidak dapat berkembang spontan dan fleksibel, yang akan mempengaruhi pembentukan ego dan superego. Lima kondisi kepuasan atau tahap perkembangan anak dan kompleks yang terlibat, adalah : 1.) Kompleks Kultural : Hidup di dalam kandungan sangat aman, tenang, dan sangat tergantung, suatu kondisi yang sering kita harapkan untuk dapat kira alami kendali. Ada tiga bentuk klaustral komplek, yaitu pertama dalam bentuk yang sederhana, kompleks ini termanifestasi dalam keinginan untuk berada di tempat sempit, hangat, gelap, yang aman dan terasing. Bisa berupa ingin tetap di bawah selimut tidur di pagi
17 hari, memiliki ruang kecil yang kedap suara atau tempat yang bersembunyi, hidup di biara atau di pulau terpencil, atau senang berada di perahu di tengah laut atau di dalam limusin.Kedua, kompleks juga dapat terpusat pada perasaan tak berdaya dan perasaan tidak mendapat bantuan di dalam kandungan, ini akan menyebabkan orang menjadi takut berada di tempat terbuka, takut jatuh, takut tenggelam, takut terbakar, takut gempa bumi, atau situasi perubahan dan kebaruan.Ketiga, kompleks klaustral malahan menjadi kompleks anti-kandungan yang terpusat pada ketakutan kehabisan nafas dan keterkurungan. Oleh Murray ini disebut kompleks agresi, yang berwujud dalam pilihan/kesenangan berada di tempat terbuka dan udaranya segar, dan pilihan selalu bergerak, berubah dan baru. Dalam bentuk neurotik bisa menjadi klaustrofobia. 2.) Kompleks Oral : Seperti klaustral, kompleks oral juga mempunyai tiga variasi. Pertama,kompleks oral-kasihan (succorance), adalah kombinasi dari aktivitas mulut, kecenderungan pasif, dan kebutuhan untuk dibantu dan dilindungi. Wujud tingkah lakunya antara lain menghisap, mencium, makan, minum, dan lapar kasih sayang, simpati, perlindungan, dan cinta.Kedua, kompleks oral agresi merupakan kombinasi dari kompleks oral dengan aktivitas agresi dalam bentuk menggigit, meludah, membentak, atau dalam bentuk agresi verbal seperti sarkasme. Ketiga, kompleks oral-penolakan (rejection), kompleks yang mencakup muntah, pilih-pilih makanan, makan sedikit, takut ketularan penyakit (akibat berciuman), dan keinginan menyendiri/terasing. 3.) Kompleks Anal : Ada dua jenis, pertama kompleks anal-ditolak, asyik dengan defakasi, termasuk humor dengan anal, dan senang dengan kotoran atau barang yang mirip kotoran (lumpur, adukan semen, lempung). Agresi sering menjadi bagian dari kompleks ini berwujud dalam bentuk menjatuhkan atau membanting sesuatu, menembakkan peluru, atau meledakkan bom. Orang ini biasanya kotor dan tidak teratur. Kedua, kompleks anal-retensi yang berwuud dalam bentuk tingkah laku retentif menimbun atau mengumpulkan sesuatu, menabung. Biasanya orangnya bersih, rapi, dan teratur. 4.) Kompleks Uretral : Kompleks ini khas Murray, dan berhubungan dengan ambisi yang berlebihan, kerusakan sistem self, ngompolan, dan sangat mencintai diri sendiri. Juga disebut kompleks ikarus (Icarus), mengikuti mitos Yunani mengenai seseorang yang dapat membuat sayap dan terbang tinggi mengenai matahari sehingga jatuh karena perekat sayapnya meleleh. Seperti Ikarus, orang dengan kompleks ini
18 memasang tujuan terlalu tinggi, mimpinya itu menjadi berserakan karena kegagalannya. 5.) Kompleks Kastrasi : Murray tidak setuju dengan Freud yang menganggap ketakutan kastrasi sebagai sumber kecemasan orang dewasa. Dia menginterpretasi kompleks ini dalam bentuk yang lebih sederhana, yaitu adanya fantasi penis mungkin dipotong. Ketakutan kastrasi itu berkembang dari masturbasi di usia anak-anak yang dibarengi dengan hukuman dari orang tua. Perkembangan Kebutuhan Berprestasi (n-Ach) Murray banyak sekali meneliti kebutuhan berprestasi dan menemukan pengaruh kebutuhan ini pada banyak sisi kehidupan manusia.Orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung menunjukkan berbagai perbedaan dengan mereka yang kebutuhan berprestasinya rendah. Sukar untuk menentukan apa yang dipengaruhi n-Ach ini menjadi tinggi atau menjadi rendah. Perkembangan n-Ach tentu dipengaruhi oleh model pengasuh anak, dan hubungan anak dengan orang tua / lingkungan, namun hubungannya sangat kompleks.Dari peneliti yang intensif, ditemukan tujuh ciri orang yang memiliki n-Ach tinggi, empat anteseden orang yang memiliki n-Ach tinggi sebagaimana diringkas dalam tabel 21. Ciri dan Anteseden n-Ach Tinggi Ciri orang yang memiliki n-Ach tinggi Empat anteseden n-Ach tinggi 1. Lebih kompetitif 2. Lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilan diri 3. Senang menetapkan tujuan yang menantang tapi cukup realistik 4. Memilih tugas yang tingkat kesulitannya cukupan, yang tidak pasti apakah bisa diselesaikan atau tidak 5. Senang dengan kerja interprener yang beresiko tetapi cocok dengan kemampuannya 1. Orang tua dan lingkungan budaya memberikan tekanan yang cukup kuat (menganggap penting) dalam hasl berprestasi yang tinggi 2. Anak diajar untuk percaya kepada diri sendiri dan berusaha memantapkan tujuan menjadi orang yang berprestasi tinggi 3. Pekerjaaan kedua orang tua mungkin berpengaruh. Ayah yang pekerjaannya melibatkan pengambilan keputusan dan inisiatif dapat mendorong anak
19 6. Menolak kerja rutin 7. Bangga dengan pencapaian dan mampu menunda untuk memperoleh kepuasan yang lebih besar, konsep diri positif, berprestasi di sekolah mengembangkan motivasi berprestasi 4. Kelas sosial dan pertumbuhan ekonomi (nasional) yang tinggi dapat mempengaruhi n-Ach
Determinan Perkembangan Bagi Murray, kepribadian adalah hasil akumulasi interaksi antara proses kemasakan genetik (genetic maturation) dengan faktor empirik (experiential). Ini karena dua hal, pertama kepribadian berhubungan dengan struktur dan fungsi otak, dan yang kedua, semua tingkah laku merupakan proses interaksi antara orang dengan lingkungannya. Determinan maturasi genetik dari kepribadian bersifat fundamental karena dibawa sejak lahir dibawa dalam sel DNA.Faktor lingkungan atau pengalaman menjadi penentu yang kuat karena menjadi sarana perwujudan dari penentu kemasakan genetik. Determinan Kemasakan Genetik Determinan kemasakan genetik disebut juga sebagai determinan konstitusional, adalah keseluruhan keadaan fisik seseorang pada saat itu. Termasuk dalam kelompok determinan ini adalah : usia, seks, tipe tubuh, pigmentasi kulit, kekuatan fisik, cacat, dan penyesuaian fisik terhadap keadaan lingkungan. Murray sangat peduli dengan evolusi dan perubahan, tetapi dia tidak melihat perkembangan dalam tahapan yang jelas. Menurutnya, program genetik secara kasar terbagi menjadi tiga era yang saling tumpang-tindih, yakni : 1. Era psikometabolik : rentang waktu antara usia bayi sampai dewasa awal, di mana proses perkembangan yang terjadi bercirikan kemajuan, pembentukan, dan kreativitas. 2. Era anobalik : dari dua usia dewasa sampai usia pertengahan, proses yang dominan adalah memperkuat dan memantapkan struktur-struktur baru dan fungsi-fungsi baru dari otak. 3. Era catabolik : usia tua, proses yang dominan adalah keseimbangan, dengan tekanan utama apada memelihara dan memperkuat apa yang sudah dipelajari, melalui pengulangan, pengingatan, dll. Pada era ini proses katabolik menjadi dominan, orang belajar semakin sedikit dan ingatannya semakin tidak reliabel, karena struktur yang melatarbelakanginya mulai rusak.
20 Menurut Murray, program genetik sangat menentukan pada usia awal dimana berbagai disposisi dan bakat muncul dan siap berkembang. Misalnya pada titik tertentu, program mengatakan, kini saatnya untuk belajar merangkak: pada saat yang lain, kini datang waktu menjadi pubertas. Murray juga mengagas bahwa program genetik menentukan batas tertinggi pencapaian keterampilan khusus yang dapat dicapai kalau fasilitasnya tersedia (misalnya; atletik, musikal, matematika, dan puisi). Determinan Keanggotaan Kelompok Kelompok sosial di mana individu atau aspirasi individu itu berada mempengaruhi pembentukan kepribadian.Determinan ini misalnya keluarga, etnik, agama, ras, politik, kedaerahan, dan sosio ekonomi. Menjadi bagian dari satu atau beberapa kelompok akan mempengaruhi kepribadian karena keanggotaan itu berarti memasuki lingkungan sosial dan sistem nilai tertentu. Jadi, kebutuhan tertentu akan dikembangkan secara berbeda dan diekspresikan secara berbeda tergantung kepada variabel eksternal ini. Misalnya, masing- masing suku, Batak, Padang, Jawa, Bali, akan mengembangkan model kepribadian yang berbeda. Didalam suku itu sendiri, ada strata tingkat kekayaan, mereka yang golongan atas akan mengembangkan kepribadian yang berbeda dengan golongan menengah, atau golongan rendah. Pada suku dan tingkat sosial ekonomi tertentu, agama juga akan memberi warna kepribadian yang berbeda, dan seterusnya. Determinan Peran Peran dipandang sebagai determinan khusus terpisah dari determinan kelompok, karena potensinya yang luar biasa dalam membentuk kepribadian yang berbeda di dalam kelompok.Budaya telah menentukan peran tertentu dari suatu kelompok dengan tingkat pemaksaan yang sangat tinggi. Misalnya, peran seks di setiap budaya orang tua akan mengajarkan bagaimana anak perempuan seharusnya berperan, yang berbeda dengan laki- laki. Peran okupasional setiap jenis pekerjaan mempunyai moral kerja yang berbeda dan moral individu yang memasuki profesi itu harus mengikutinya, perusahaan juga mempunyai model disiplin yang harus diikuti, setiap orang harus berperan sesuatu dengan profesi dan okupasinya. Determinan Situasi Determinan kepribadian bisa berupa pengalaman sehari-hari individu, yang terkadang sangat tidak teratur dan tidak dapat diduga.Determinan situasi, atau disebut
21 juga determinan empirik (experiential) bisa berujud sesuatu yang terjadi berulang ribuan kali, tetapi bisa juga hanya terjadi satu kali. Misalnya kontak interpersonal, hubungan keluarga yang sudah berlangsung puluhan tahun atau perceraian yang hanya satu kali terjadi, sama-sama mempengaruhi pembentukan kepribadian. Klasifikasi situasi ini agak sukar dilakukan karena cakupannya yang sangat luas, namun paling tidak situasi itu bisa berupa : 1. Kejadian yang berlangsung di lingkungan seseorang. 2. Perwujudan disposisi, yang dipicu oleh event khusus yang terjadi di lingkungan. 3. Usaha untuk mengerjakan sesuatu, dan dampak dari usaha itu, penguatan (reinforcement) positif atau negatif. Belajar Faktor genetik menurut Murray bertanggung jawab atas timbulnya pusat gembira (delighter) dan pusat sedih (distressor) di otak yang disebut juga sebagai pusat kenikmatan (hedonic), dan pusat ketidaknikmatan (unhedonik). Belajar akan memberi hasil sampingan menemukan apa yang dapat menimbulkan kenikmatan dan apa yang menimbulkan kesedihan. Namun pada gilirannya nanti delighter dan distressor inilah yang akan membentuk kepribadian, mengarah belajar untuk mendapatkan delighter dan menolak distressor. Fenomena yang terdahulu berinteraksi dengan potensi genetis seseorang untuk menentukan apa yang akan dipelajari berikutnya. Jadi, apa yang dipelajari seseorang dalam suatu kejadian akan menentukan atau mengubah performansinya pada peristiwa berikutnya. Sumber-sumber delighter dan distressor dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu ; 1. Berdasarkan kapan terjadinya, dibedakan menjadi : - Sumber retrospektif ; ingatan masa lalu yang menyenangkan atau menyedihkan. - Sumber spektif ; pengalaman masa kini. - Sumber prospektif ; antisipasi kenikmatan/kesedihan pada masa yang akan datang. 2. Berdasarkan jenis kegiatannya, dibedakan menjadi : - Sumber sentral ; keinginan egosentrik dan fantasi. - Sumber prestasi ; mempelajari ketrampilan baru, kompetensi dan kemandirian. - Sumber transaksional ; hubungan antar pribadi. 3. Berdasarkan tempat keberadaan sumber, dibedakan menjadi : - Sumber yang berada di bagian tubuh.
22 - Sumber yang berada di otak, misalnya di pusat emosi. - Sumber yang berada di jenis proses psikologis tertentu. - Sumber yang berada di kensensia/insankamil 2.6 Aplikasi Teori Murray Thematic Apperception Test (TAT) TAT dikembangkan oleh Christina Morgan dan Henry Murray berdasarkan fakta bahwa ketika orang menginterpretasi situasi sosial yang ambigus dia ternyata menjawab dengan mengekspose kepribadiannya sendiri seperti dia menghadapi fenomena itu.memakai asumsi bahwa cerita yang dikarang seseorang itu mirip dengan buku tulisan pengarang, yang dari buku itu orang dapat memahami pandangan hidup dan karakternya, diciptakan TAT seperangkat gambar ambigus yang disusun untuk merangsang imajinasi pengamatnya, dan mengungkap daerah-daerah yang motivasionalnya spesifik serta mendeteksi peluang-peluang konflik. TAT terdiri dari 30 kartu gambar dan 1 kartu kosong. 10 kartu gambar, dan 1 kartu kosong dipakai untuk subjek semua umur laki-laki maupun perempuan. Sedangkan 20 kartu sisanya didesain untuk laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak, dalam berbagai kombinasi, sehingga dalam satu administrasi, kepada seorang klien akan diminta mengamati dan membuat cerita memakai 20 kartu. Berikut adalah contoh gambar dari 3 kartu tersebut ; 1. Remaja termenung memandang biola di atas meja dihadapannya. 2. Wanita muda, dibelakangnya ada topeng wajah tua menyerigai. 3. Siluet manusia didepan jendela yang bersinar. Administrasi TAT yang asli memberi instruksi seperti berikut ; Ini adalah tes imajinasi kreativitasmu. Saya akan menunjukkan gambar kepadamu, dan saya meminta kamui untuk membuat cerita dengan memakai gambar itu sebagai ilustrasinya. Apa hubungan orang-orang yang ada di dalam gambar ? Apa yang terjadi dengan mereka ? Apa yang sedang mereka pikirkan dan perasaan mereka ? Bagaimana hasilnya ?kerjakan sebaik mungkin. Karena saya meminta kamu untuk mengembangkan imajinasimu, dan kamu boleh membuat cerita yang panjang dan rinci semau kamu sendiri. TAT termasuk tes projektif, karena melalui gambar yang ambigus itu orang memproyeksikan keinginan, pengalaman, perasaan, dan konflik-konflik yang tidak
23 disadarinya menjadi cerita yang umumnya sudah tidak berhubungan dengan gambar tersebut lagi. TAT dipakai luas sebagai instrument diagnostik klinik dan instrument penelitian. Banyak peneliti yang meneliti apakah tes itu benar-benar mengungkap materi-materi taksadar dan sifat khas kepribadian sebagaimana yang diklaim oleh Murray. Riset klinik banyak yang menyimpulkan sikap dan ciri yang diungkap oleh TAT berkorelasi kuat dengan hasil tes kepribadian yang lain. Tampaknya, tidak peduli apakah materi itu berasal atau tidak berasal dari ketidaksadaran, materi tersebut jelas-jelas sukar didiskusikan secara langsung dan terbuka.Dan TAT ini juga adalah tes yang paling banyak dipakai sesudah tes Rorschach. Penelitian Individu Personologi dipakai oleh Murray untuk menekankan pentingnya pemahaman manusia sebagai person (pribadi).Pemahaman tingkah laku hanya dapat dicapai dengan penelitian yang lengkap dan rinci. Murray walaupun mempunyai latar belakang dokter, tetapi ia tidak banyak membahas mengenai psikoterapi karena pusat perhatiannya justru pada orang yang normal. Karena tujuan personologi adalah meramalkan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari, peneliti bukan saja harus meneliti orang yang normal, tetapi penelitian itu juga dilakukan dalam lingkungan alami, lingkungan yang normal. Menurutnya, eksperimen laboratorium akan memberi sampel tingkah laku yang tidak tetap sehingga penelitian juga akan kehilangan masalah akan sebenarnya. Dalam memahami individu, Murray memelopori teknik Dewan Diagnostik (Diagnostic Council) untuk memahami individu dengan melibatkan sekelompok pengamat yang memiliki keahlian dan sudut pandang yang berbeda-beda.Menurut Murray pula bahwa dalam suatu penelitian psikologi, instrument utamanya adalah psikolog itu sendiri. Adapun teknik yang ia pakai yaitu rating, tes, wawancara, dan lain- lain. Dalam analisis final, penelitilah yang bertindak sebagai pengamat, interpreter, analis, yang menterjemahkan data menjadi bermakna dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti.Jadi, kelemahan utama penelitian ada pada peneliti sebagai pemain tunggal yang kalis dari control.Dewan diagnostik menjadi pemecahan yang tepat terhadap kelemahan tersebut.Dewan tersebut tidak hanya psikolog, tetapi bisa psikiater, antropolog, sosiolog, dan ahli dari disiplin lainnya.mereka masing-masing mengamati
24 secara bebas dari sudut keahliannya sendiri-sendiri, dan mendiskusikan dalam satu forum. Teknik dewan diagnosis tersebut memberi peluang tak terbatas untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif, valid, dan reliable. 2.7Evaluasi Teori Murray Dalam mengembangkan teori personologi, Murray tidak segan-segan memperbaiki, mengubah, dan menguji kembali apa yang pernah dikemukakan dan diyakininya. Hal tetap dalam teorinya adalah: 1. Minatnya yang mendalam mengenai proses motivasi, termasuk motivasi tidak sadar. 2. Keyainannya bahwa semua tingkah laku manusia harus dipandang saling berhubungan. 3. Secara alami, semua tingkah laku bersifat purposif, berarah tujuan. 4. Bahwa proses psikologis berhubungan dengan proses dan aktivitas otak. 5. Memakai metoda deskriptif dan taksonomi. Perumusan teori Murray telah dirasa bermanfaat, tidak hanya oleh para muridnya tetapi juga peneliti-peneliti lain yang tertarik kepada studi kepribadian. Murray memberikan pengaruh yang lama di dalam studi kepribadian. Konsepnya tentang kebutuhan dan tekanan telah digunakan secara luas. Terutama pembahasan yang sangat cermat dan peka mengenai proses motivasi. Teori dari Murray bukannya tanpa kritik. Kritik-kritik pokok terhadap teorinya sebagian besar berkisar pada keaslian, keluasan, dan kompleksitasnya. Pandangan yang komprehensif dan konsep yang saling berhubungan membuat konsep itu tidak pilah- pilah. Teori Murray menjadi kabur, lebih-lebih dengan perubahan yang tidak pernah berhenti ia lakukan, dan pengaruh berbagai disiplin non-psikologi yang ditampungnnya.
25 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Personologi yang dicanangkan oleh Murray menekankan pemahaman manusia sebagai pribadi (person). Dari penjelasan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa Murray memandang kepribadian manusia itu berkaitan dengan fisiologisnya dan juga pengalaman masa lampau yang dialami oleh individu. Murray juga percaya bahwa kepribadian manusia itu tidak pernah diam dan akan terus berkembang. Faktor-faktor yang Murray anggap sebagai proses berkembangnya kepribadian ialah peredaan tegangan, kebutuhan,tekanan, proses fisiologis yang mengikuti proses psikologis, dan bagaimana kebutuhan dan tekanan saling berkaitan (tema). Dari teori kepribadian yang ia usung, Murray mewujudkan pengaplikasian teorinya dalam sebuah tes yang bernama TAT (Tematic Apperception Test) yang mana tes ini mampu merefleksikan kepribadian individu berdasarkan cerita yang mereka buat setelah melihat sebuah gambar.
26 DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Hall, Lindzey. 1993 Psikologi Kepribadian 2: Teori-Teori Holistik (Organismik- Fenomenologis). Yogyakarta: Kanisius. Schultz, Duane P. 2009. Theories of Personality 9th Edition. Amerika Serikat: Cengage Learning.