Sie sind auf Seite 1von 26

Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II

MAKALAH TEORI PERSONOLOGI


HENRY A. MURRAY







KELOMPOK IV
Kelas B Prodi Psikologi
Mustika Purnamasari (Q111130
Nadiyah Afifah Niigata Ramadhani (Q11113026)
Sitti Muthia Maghfirah Massinai (Q11113018)
Arinil Haq (Q11113020)
Vivi Mulia Pratamaningtyas (Q11113501)




PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan satisfikasi di bidang biologi, praktik klinis, dan psikologi akademik
yang dilakukan Henry A. Murray dalam rangka mengembangkan pemikiran teoritisnya
menjadikannya unik di antara teoritikus kepribadian. Henry Murray telah memberikan
pengaruh yang lama dan sangat besar di dalam studi kepribadian. Konsepnya tentang
kebutuhan dan tekanan telah digunakan secara luas. Ia mengkaji kepribadian manusia
yang sangat kompleks dan meringkasnya dengan istilah personologi. Konsepnya
tentang kebutuhan dan tekanan telah digunakan secara luas. Terutama pembahasan yang
sangat cermat dan peka mengenai proses motivasi. Maka, sangat penting bagi kami para
mahasiswa Psikologi untuk mengetahui lebih lanjut teori kepribadian dari Henry A.
Murray yang telah memberikan pengaruh besar bagi bidang ilmu yang kami geluti.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana Murray memandang faktor yang membentuk kepribadian manusia?
2. Bagaimana Murray menyusun struktur kepribadian?
3. Apa yang mempengaruhi dinamika kepribadian manusia menurut Murray?
4. Bagaimana penerapan teori kepribadian Murray?

1.3 Tujuan
Makalah ini hadir untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas mengenai teori
kepribadian yang diusung oleh Henry A. Murray

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap teori kepribadian Murray
2. Memberikan pemahaman terhadap mahasiswa mengenai perkembangan teori
kepribadian Murray.
3. Mahasiswa dapat memahami bagaimana pengaplikasian teori kepribadian Murray

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Henry Murray
Depresi Masa Kanak-kanak dan Kompensasi
Henry Murray lahir di New York City, 31 Mei 1893. Ia dilahirkan di lingkungan
keluarga kaya, dan tumbuh di New York City di sebuah rumah yang kini menjadi
Rockefeller Center. Liburan musim panasnya dihabiskan di pantai sebuah pulau besar,
Sebagai seorang anak, ia menemani orang tuanya pada empat tur panjang ke Eropa.
Meski begitu, masa kanak-kanaknya ia habiskan dengan dibayangi depresi karena
kurangnya attachment dari ibunya. Ia juga menjadi sensitif terhadap masalah dan
penderitaan emosional karena hubungannya dengan bibinya yang dianggap sangat
mengganggu. Pada usia 9 tahun, ada sebuah peristiwa yang membuat kedua matanya
mengalami masalah serius. Ia pun tidak pernah bisa bermain tennis atau baseball karena
kedua matanya tidak bisa fokus. Tetapi keterbatasan yang ia miliki tidak membuatnya
berhenti berolahraga, ia terus berlatih dan mencari siasat untuk kompensasi
disabilitasnya. Alhasil, ia pernah menang dalam sebuah kejuaraan tinju.
Pendidikan
Murray mendapatkan pendidikan di Groton School dan Harvard College, memperoleh
gelar B.A. pada tahun 1915 dalam bidang studi mayor sejarah. Karir Murray berikutnya
tidak berhubungan sama sekali dengan studi kepribadian. Ia tidak menyukai kelas
psikologi yang ia ambil saat kuliah, dan dikeluarkan pada kelas keduanya. Ia pun tidak
pernah menghadiri kelas psikologi sampai kemudian, dia sendiri yang mengajarkan
psikologi.
Pada 1919, Murray menyelesaikan studinya di Columbia University Medical School
dengan peringkat tertinggi. Ia juga mendapatkan gelar M.A. dalam bidang biologi dari
Columbia dan mengajar fisiologi di Harvard. Ia mengikuti magang bidang pembedahan
selama dua tahun di Rumah Sakit New York dimana ia pernah merawat seorang yang
nantinya menjadi Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt, yang menderita
polio. Setelah magang, ia menghabiskan dua tahun di Rockefeller Institute untuk
membuat sebuah penelitian biomedik di bidang embriologi. Ia pun melanjutkan studinya

4
di luar negeri dan pada tahun 1927, ia meraih gelar Ph.D. pada bidang biokimia dari
Cambridge University. Selama pendidikannya di Eropa, ia mulai tertarik dengan
psikologi diperkuat oleh kunjungannya ke Carl Jung di Zurich. Keduanya menghabiskan
waktu bersama selama satu bulan, dan Jung bisa menyelesaikan masalah pribadi Murray
dengan instruksi dan contoh darinya.
Dengan minat mendalam kepada psikologi, ia kembali ke negaranya, ke Rockefeller
Institute dimana ia menetap selama satu tahun menjadi anggota sebelum pada tahun
1927, menerima untuk datang ke Harvard University sebagai instruktur pada bidang
psikologi. Pada tahun 1930, Murray dan Christina Morgan mengembangkan sebuah tes
psikologi yaitu Thematic Aperception Test (TAT) yang hingga kini menjadi tes yang
sangat sering digunakan untuk mengukur secara proyektif kepribadian. Selama perang
dunia kedua, Murray bergabung dengan tentara Amerika Serikat dan menjadi direktur
Assessment dari OSS (kini CIA), untuk menyeleksi tentara.
Murray menjadi bagian dari Harvard University sampai masa pensiunnya pada tahun
1962 untuk membantu penelitian, mengajarkan teori kepribadiannya dan memberi
training kepara generasi baru psikolog. Ia menerima medali emas du kali untuk
penghargaan yang diadakan APA atas kontribusinya di bidang psikologi. Meski
penghargaan telah ia dapat, ia masih merasa hidupnya adalah serial kegagalan dan penuh
dengan janji yang tidak ia tepati, ia merasa tidak puas dengan hidupnya. Ia meninggal
pada usia 95 tahun karena penyakit stroke.
2.2 Prinsip Prinsip PokokPersonologi
Menurut Murray, kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritisi dan
bukan semata-mata deskripsi tingkahlaku orang, karena rumusan itu didasarkan pada
tingkahlaku yang dapat diobservasi dan faktor-faktor yang dapat disimpulkan dari
observasi itu. Prinsip-prinsip pokok dari teori kepribadian Murray adalah:
1. Proses psikologis bergantung kepada proses fisiologis
Murray sangat menekankan pentingnya menghubungkan proses dan event psikologi
dengan struktur dan fungsi otak, walaupun belum dapat dipahami secara persis
bagaimana menghubungkan keduanya. bagi Murray, fenomena yang membangun
kepribadian mutlak tergantung kepada fungsi sistem saraf pusat, seperti yang
dikemukakannya secara ringkas: Tanpa otak, tak ada kepribadian (no brain, no
personality). Contoh sederhana dari peran otak adalah ketika obat-obatan dapat

5
mengubah fungsi-fungsi otak dan juga kepribadian.Peran otak untuk mengontrol dan
memproses semua aspek kepribadian yang eksis di otak; perasaan, kesadaran,
ingatan, keyakinan, sikap, ketakutan, nilai-nilai, dan aspek-aspek lainnya, disebut
regnant.
2. Sistem Murray mencakup ide mengenai pengurangan tegangan
Murray setuju dengan Freud dan ilmuwan lainnya bahwa orang bertingkah laku
untuk mengurangi tegangan fisiologis dan pskiologis.Tapi bukan berarti individu
mengurangi tegangan atau mengubah tingkat kebutuhan tegangan.Kadang tanpa
tegangan justru menjadi sumber distress karena manusia terus-menerus memiliki
keinginan merasa senang, aktif, maju, bergerak dan berusaha, yang semaunya itu
adalah peningkatan tegangan bukan peredahan tegangan.Jadi organism justru
menciptakan tegangan untuk memperoleh kepuasan dari aktivitas memuaskan
kebutuhan.
3. Pentingnya masa lampau
Personologi adalah bahwa kepribadian individu terus berkembang sepanjang waktu
dan dibangun atas semua kejadian yang terjadi selama hidup seseorang. Oleh karena
itu, kajian mengenai masalampau seseorang adalah salah satu hal penting.Menurut
Murray, masa lampau atau sejarah individu benar-benar sama pentingnya dengan
keadaan individu dan lingkungannya di masa kini.
4. Dinamika kepribadian
Murray percaya bahwa kepribadian itu berubah dan berkembang, tidak tetap atau
statis.
5. Pentingnya keunikan individu
Murray menekankan keunikan setiap orang ketika mengenali kesamaan dari semua
orang.

2.3 Struktur Kepribadian

Murray sebenarnya adalah seorang psikoanalis mengukur pikiran-pikiran
psikoanalitik yang berusaha menerjemahkan konsep-konsep Freud dan Jung ke dalam
hipotesis yang dapat diuji.Dia banyak memberikan sumbangan temuan empirik yang
mendukung konsep dan teori psikoanalitik dan psikoterapi.Salah satu sumbangan
pentingnya adalah penekanan pada konsep motivasi yang sangat kompleks. Menurutnya,
masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, semuanya memiliki bobot yang setara

6
dalam menentukan tingkah laku, sehingga motivasi tak sadar menjadi tidak terlalu
penting. Konstrak idegosuperego masih dipakai, namun dengan pengertian yang
berbeda, sebagai berikut:
1. Id
Seperti Freud, Murray memandang id sebagai gudang seluruh kecenderungan
impulsif yang dibawa sejak lahir. Id menguasai energi dan mengarahkan tingkah
laku, sehingga menjadi dasar kekuatan motivasi kepribadian.Perbedaannya dengan
Freud, id bukan hanya berisi impuls primitif, amoral, dan kenikmatan, tetapi juga
berisi impuls yang dapat diterima baik dan diharapkan masyarakat seperti empati,
cinta, dan memahami lingkungan.
2. Ego
Murray memberi peran ego jauh lebih luas dari Freud.Sebagai unsur rasional dari
kepribadian, ego bukan hanya melayani, mengubah arah, dan menunda impuls id
yang tidak diterima, tetapi ego juga menjadi pusat pengatur semua tingkah laku,
secara sadar merencanakan tingkah laku, mencari, dan membuat peluang untuk
memperoleh kepuasan id yang positif. Freud memandang ego sebagai penengah
pertentangan id dan superego. Menurut Murray, pendapat Freud itu hanya terjadi
apabila ego lemah. Manakala ego kuat, ia akan dapat efektif mendamaikan id dan
superego.
3. Superego
Murray menekankan pentingnnya pengaruh kekuatan lingkungan sosial atau kultur
dalam kepribadian. Seperti Freud, dia memandang superego sebagai internalisasi
nilainormamoral kultural pada usia dini yang kemudian dipakai untu sk
mengevaluasi tingkah laku diri dan orang lain. Murray menolak pendapat Freud
bahwa superego telah terkristalisasi pada usia lima tahun. Menurutnya superego terus
menerus berkembang sepanjang hayat merefleksi pengalaman manusia yang semakin
dewasa, semakin kompleks, dan canggih.

Unit-unit Tingkah Laku: Prosiding (Proceeding) dan Serial
Unit dasar tingkah laku adalah prosiding: interaksi yang waktunya terbatas antara
individu dengan orang atau orang-orang lain, atau antara individu dengan obyek.
Prosiding adalah sepenggal waktu yang cukup untuk menyelesaikan pola-pola
penting dari tingkah laku secara dinamis. Contohnya pada tabel berikut:

7
Serial Prosiding
Karir
dalam
bisnis
Menulis tesis mengenai pemakaian diskusi kelompok dalam proses
perencaanaan
Lulus dari universitas dengan major psikologi industri
Bekerja sebagai asisten dari manager departemen
Dinaikkan pangkat menjadi manager
Menerima penghargaan perusahaan mengenai perencanaan program
inovatif
Berbeda pendapat dengan kepala divisi
Menolak posisi asisten kepala divisi
Mengikuti wawancara jabatan baru
Mengambil jabatan rekanan kepala divisi di perusahaan lain
Dinaikkan pangkatnya menjadi kepala divisi
Diangkat menjadi vice president
Menjadi presiden perusahaan
Setiap prosiding mungkin bisa dipandang sebagai suatu serial dari sejumlah
prosiding yang lebih pendek.

Serial adalah serangkaian prosiding sehingga merupakan unit tingkah laku yang lebih
panjang. Untuk memahami prosiding, sering harus dilihat prosiding itu menjadi
bagian dari serial yang mana.

Ordinasi, Abilitas, dan Prestasi
Ordinasi adalah proses mental tinggi yang dipakai seseorang untuk memilih
rencana aksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menempatkan pilihan
rencana itu ke dalam operasi. Ordinasi memiliki dua komponen yaitu serial-program
dan schedule. Serial-program adalah pengaturan urutan sub tujuan yang direntang ke
masa depan dan didesain untuk mencapai beberapa tujuan utama. Jadi orang yang
ingin menjadi presiden perusahaan mungkin punya subtujuan memperoleh promosi,
terlibat dalam klub, dan membeli rumah yang dapat dinikmatinya. Skedul adalah
pengaturan waktu kegiatan untuk memuaskan kebutuhannya dan menghindari
konflik antar kebutuhan dan keinginan. Ini adalah model kehidupan yang sarat akan
perencanaan ke depan, yang menurut Murray menjadi bagian dari nilai-nilai martabat
kemanusiaan.
Abilitas dan prestasi seseorang adalah bagian dari kepribadian yang penting,
seperti keterampilan mekanik, leadership, prestasi intelektual, dan tingkah laku

8
seksual. Abilitas menunjukkan potensi apa yang mampu dikerjakan seseorang,
mencakup variabel bakat herediter dan apa saja yang pernah dipelajari. Prestasi atau
achievement menunjukkan apa yang nyata-nyata dilaukannya dengan pengetahuan
yang dimilikinya. Bagi Murray, setiap tingkah laku baru adalah bentuk prestasi
karena tingkah laku itu pasti dibentuk berdasarkan ordinasi dan abilitas yang telah
dimiliki. Jadi, ini menjelaskan hakikat kreativitas dan proses menyusun rencana dari
seseorang. Bersama-sama dengan konsep motivasi dan kebutuhan yang kompleks
dari Murray, pemahaman manusia menjadi sangat spesifik individual.
2.4 Dinamika Kepribadian
Menurut Murray dinamika kepribadian individu dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya:
1. Peredaan Tegangan (Tension Reduction)
Seperti Freud, secara umum Murray berpendapat bahwa ketika need bangkit orang
berada pada tension dan kepuasan yang mereduksi tension. Murray menambahkan
dua hal, yang pertama orang sering secara aktif berusaha mengembangkan atau
meningkatkan tension dalam rangka meningkatkan kenikmatan yang mengikuti
tension reduction.Yang kedua, pada jenis need tertentu seperti hal yang terlibat
dengan permainan drama atau aktivitas artistik, kesenangan yang membarengi
kegiatan itu termasuk dalam pemuasaannya. Jadi kepuasan tidak hanya diperoleh dari
tercapainya tujuan, tetapi terlibat dalam suatu aktivitas, tidak peduli tension menjadi
turun atau naik, dapat memberi kepuasan.
2. Kebutuhan (Need)
Kontribusi terpenting Murray kepada teori dan penelitian kepribadian adalah
penggunaan konsep kebutuhan untuk menjelaskan motivasi dan arah dari tingkah
laku.Sebuah kebutuhan termasuk dorongan fisik kimiawi di dalam otak yang
mengatur dan mengarahkan kemampuan intelektual dan konseptual.Kebutuhan
mungkin muncul dari proses-proses internal seperti lapar atau haus, atau dari
kejadian-kejadian di lingkungan.Kebutuhan meningkatkan tingkat
tegangan.Organisme mencoba untuk meredakan tegangan ini dengan memenuhi
kebutuhan.Seperti itu, kebutuhan memberi energi dan mengarahkan tingkah
laku.Mereka mengaktifkan arah tertentu untuk memenuhi kebutuhan.
Penelitian Murray membimbingnya untuk membuat sebuah daftar dari 20 jenis
kebutuhan.Tidak semua orang memiliki jenis kebutuhan tersebut. Semua kebutuhan

9
itu saling berhubungan satu dengan lainnya dalam berbagai cara. Ada kebutuhan
tertentu yang membutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya, misalnya orang
harus terbebas dari sakit, lapar dan haus sebelum berusaha memuaskan kebutuhan
memahami atau bermain.Ada kebutuhan yang berlawanan/ konflik dengan kebutuhan
lainnya, misalnya kebutuhan otonomi konflik dengan kebutuhan afiliasi. Adanya
kebutuhan yang cenderung bergabung dengan kebutuhan lain, misalnya agresif
mungkin bergabung dengan kebutuhan dominan. Akhirnya kebutuhan juga menjadi
bagian dari kebutuhan lain beroperasi untuk memudahkan lainnya misalnya
kebutuhan merendah mungkin melayani kebutuhan afiliasi.
Need Batasan Singkat
Emosi yang
Terlibat
Press yang
Menyumbang
Abasement
merendah
n. Aba
Tunduk secara pasif kepada
kekuatan eksternal, merasa
bersalah apabila orang lain
berbuat salah, menerima
infeorita, fitnahan, kesalahan,
kekalahan, menyalahkan atau
membahayakan diri.
Malu
Berdosa
Rendah diri
Agresi
Kekuasaan
Orang lain
Achievement
prestasi
n. Ach
Untuk menyelesaikan sesuatu
yang sulit dan menarik,
menguasai, mengatasi
rintangan dan mencapai
standar, berbuat sebaik
mungkin bersaing
menggungguli orang lain.
Semangat
Ambisi

Tugas
Saingan
Affiliation
Menggabung
n. Aff
Mendekati dan menyenangi
kerjasama dengan orang lain,
mendapat afeksi orang yang
disenangi, menjadi teman dari
orang lain. Berbaik hati,
berbuat sesuatu bersama
dengan orang lain.
Kepercayaan
Afeksi
Cinta
Empati
Positif:
Teman banyak

Negatif:
Tidak memiliki
teman
Aggression Mengatasi oposisi dengan Marah Agresi

10
menyerang
n. Agg
kekerasan, berkelahi,
membalas penghinaan,
menghukum, melukai,
membunuh, meremehkan,
mengutuk dan memfitnah.
Menyerang pendapat orang
lain, mempermainkan orang
lain.
Mengamuk
Benci
Superiorita
Penolakan
Autonomy
mandiri
n. Auto
Untuk menjadi bebas,
melawan paksaan/ hambatan,
menghindari kekuasaan orang
lain, mandiri, tidak terikat,
menolak kelaziman. Berdiri
sendiri dalam membuat
keputusan, menghindari
urusan dan campur tangan
orang lain.
Terhambat
Marah
Positif: Toleran,
Terbuka

Negatif:
Hambatan fisik,
Kekuasaan
Counteraction
mengimbangi
n. Coun
Memperbaiki kegagalan
dengan berjuang lagi,
menghilangkan pelecehan,
mengatasi kelemahan,
menekan takut,
mengembalikan nama baik,
mempertahankan harga diri.
Kebanggan
Bersalah

Tuntutan
tanggung jawab

Defendance
Membela diri
n. Dfd
Mempertahankan diri
terhadap serangan, kritik,
celaan, menyembunyikan atau
membenarkan perbuatan
tercelah, menyembunyikan
kegagalan, penghinaan.
Malu
Kecemasan
Kecil
Ancaman moral

Beban yang
terlalu berat
Deference
Menghormati
n. Def
Mengagumi dan menyokong
atasan, memuji, menyanjung.
Menyuruh orang lain
Inferorita
Keamanan
Wibawa
Kekuatan
organisasi

11
memutuskan sesuatu
mengenai dirinya, tunduk,
menyesuaikan diri dengan
harapan orang lain. Berbuat
lebih baik dari contohnya.
Dominance
Menguasai
n. Dom
Mengontrol lingkungan orang
lain, mempengaruhi dengan
sugesti, persuasi, atau
perintah, membuat orang lain
mengerjakan apa yang
disuruhnya. Untuk
diperlakukan sebagai
pemimpin.
Keyakinan diri
Dikagumi
Infeoritas orang
lain
Exhibition
Penonjolan
diri
n. Exh
Untuk mengesankan, dilihat
dan didengar, membuat orang
lain kagum, bergairah,
terhibur, terkejut, terangsang,
terpikat. Menjadi pusat
perhatian, menonjolkan
prestasi, menyatakan
keberhasilannya.
Kebanggaan
Superiorita
Ekstasi
Lingkungan yang
toleran
Sanjungan
Harm
avoidance
Menghindari
bahaya
n. Harm
Menghindari rasa sakit, luka,
penyakit, kematian.
Melarikan diri dari situasi
bahaya, tindakan pencegahan.
Untuk melindungi diri sendiri
dengan tanpa mengadakan
perlawanan.
Rasa aman
Kecurigaan
Situasi yang tidak
menentu
Bahaya yang
tersembunyi

Inavoidance
Menghindari
rasa hina
n. Inf
Menghindari penghinaan,
keluar dari situasi yang
memalukan, kondisi yang bisa
menimbulkan pelecehan,
makian, ejekan, atau sikap
Gamang
Takut
Kekuatan luar
yang kuat, dan
tidak dapat
diduga.

12
masa bodoh. Menahan diri
untuk bertindak karena takut
gagal.
Naturance
Merawat
memelihara
n. Nur
Memberi simpati, membantu,
melindungi, menyenangkan
orang lain yang tidak berdaya/
baik/ orang yang lemah,
membantu orang dalam
bahaya. Untuk mengampuni
dan berlaku dermawan untuk
orang lain.
Kasih sayang
Terharu
Lembut hati
Situasi yang
menghibahkan
meminta bantuan
Order
Teratur
n. Ord
Membuat semua teratur,
menjaga kebersihan, susunan,
organisasi, keseimbangan,
kerapian, ketelitian. Untuk
berbuat secara teratur dengan
perencanaan yang cermat
sebelumnya.
Tenang
Tidak terburu-
buru

Disiplin
Kerapian
Play
Permainan
n. Play
Bersenang-senang tanpa
tujuan lain, tertawa dan
berkelakar. Relaksasi dari
stress secara menyenangkan,
ikut dalam permainan, sport,
menari, minum, dan berjudi.
Untuk menertawakan segala
hal.
Gembira
Santai
Tanpa beban
Tugas yang
ringan, waktu
luang
Rejection
Penolakan
n. Rej
Memisahkan diri dari orang
yang tidak disenangi.
Mengucilkan, melepaskan,
mengusir, tidak
memperdulikan, menghina,
atau memutus hubungan
dengan obyek yang tidak
Benci
Menghina
Tidak senang
Lingkungan yang
tidak
menguntungkan


13
dikehendaki.
Sentience
Keharuan
n. Sen
Mencari dan menikmati kesan
yang menyentuh perasaan.
Untuk memiliki dan
menikmati keindahan,
kesempurnaan yang abadi.
Terharu
Ke-Ilahian
Ketentraman
Keindahan
Ketenangan
Sex
n. Sex
Membangun hubungan erotik,
melakukan hubungan seksual.
Memperoleh rangsangan fisik
dan psikologi, memuaskan
libido.
Terangsang
Cinta
Rangsanganerotik
Succorance
Membuat
orang iba
n. Suc
Mendapat kepuasan dengan
memperoleh simpati dari
orang lain, mendekat kepada
pelindungnya, untuk
dinasihati, dimaafkan.
Membuat orang lain mengerti
dan membantu dirinya.
Kecemasan
Tidak berdaya
Tanpa harapan
Positif: Simpati
lingkungan

Negatif: Ditolak
lingkungan
Understanding
Pemahaman
n. Und
Menanyakan atau menjawab
pertanyaan umum, tertarik
pada teori, memikirkan,
merumuskan, menganalisis,
dan menggeneralisir. Untuk
memahami apa saja fenomena
yang merangsang dirinya.
Eksplorasi
Paranoid
Lingkungan
akademik
Diskusi

Jenis-jenis Kebutuhan Menurut Murray
Kebutuhan Primer dan Kebutuhan Sekunder. Kebutuhan primer atau kebutuhan
viskerogenik berhubungan dengan peristiwa-peristiwa organik khas yang berkaitan
dengan kepuasan fisik misalnya kebutuhan akan udara, makanan, seks, kencing,
laktasi, dan defekasi. Kebutuhan sekunder atau kebutuhan psikogenik berkaitan

14
dengan kepuasan emosional dan termasuk kebutuhan-kebutuhan yang didaftar oleh
Murray
Kebutuhan Proaktif dan Kebutuhan Reaktif. Kebutuhan proaktif ialah kebutuhan
yang sebagian besarnya ditentukan dari dalam, kebutuhan yang bergerak secara
spontan sebagai akibat dari dalam diri bukan dari lingkungan. Misalnya, orang lapat
mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan mereka; mereka tidak menunggu
stimulus seperti iklan TV atau hamburger sebelum mencari makanan. Sebaliknya
kebutuhan reaktif adalah kebutuhan yang digerakkan sebagai akibat dari atau sebagai
respon terhadap suatu peristiwa lingkungan.
3. Tekanan (press)
Konsep tekanan menggambarkan faktor-faktor penentu tingkah laku yang efektif
dan penting dalam lingkungan. Dalam arti sederhana, tekanan adalah suatu sifat atau
atribut dari suatu objek lingkungan atau orang yang memudahkan atau menghalangi
usaha-usaha individu untuk memperoleh tujuan tertentu. Tekanan ada hubungannya
dengan orang-orang atau objek-objek yang memiliki implikasi-implikasi langsung
terhadap usaha-usaha individu memenuhi kebutuhannya. Tekanan adalah gambaran
tentang cara bagaimana individu melihat dan menginterpretasikan lingkungannya.
Murray telah mengembangkan berbagai daftar tekanan untuk berbagai tujuan. Ia
menyusunnya untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa atau pengaruh-pengaruh
selama masa kanak-kanak.
Berikut ini adalah daftar singkat tekanan menurut Murray:
1. Tidak ada dukungan keluarga
Pertentangan kultural
Pertentangan dalam keluarga
Disiplin yang berubah-ubah
Orang tua berpisah
Ketidak hadiran orang tua
Orang tua sakit
Kematian orang tua
Orang tua lugu
Orang tua berbeda
Keluarga tidak tentram.
8. Agresi

9. Dominasi, paksaaan, dan
larangan: Disiplin dan Pendidikan
agama

10. Pengasuhan, pemanjaan

11. Pertolongan, tuntutan-tuntutan
atas kelembutan


15
2. Bahaya atau kemalangan
Tidak ada dukungan fisik
Kesendirian, kemalangan
Cuaca buruk, Kilat
Kebakaran
Kecelakaan
Binatang.

3. Kekurangan atau kehilangan:
Makanan
Harta benda
Persahabatan
Variasi

4. Penyimpanan, menahan benda-
benda

5. Saingan: orang seusia yang
menunjukkan siap bersaing

6. Kelahiran saudara kandung

7. Penolakan, tidak peduli, cemooh

12. Rasa hormat, pujian, penghargaan

13. Afiliasi, persahabatan

14. Seks
Kesempatan mengalami rayuan;
homoseksual, heteroseksual, dan
persetubuhan orang tua.

15. Penipuan atau penghianatan

16. Perasaan rendah diri:
Fisik
Sosial
Intelektual



4. Tema
Tema meliputi situasi yang menggerakkan tekanan dan kebutuhan yang kemudian
muncul Tema adalah interaksi antara kebutuhan dan tekanan.. Tema
mengkombinasikan faktor diri (need) dan faktor lingkungan yang menekan dan
mempengaruhi tingkah laku kita (press). Tema dibentuk dari awal masa kanak-kanak
dan menjadi faktor yang sangat kuat pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang.
Secara tidak sadar, tema memberikan koherensi, kesatuan, keteraturan, dan keunikan
pada individu kita.


16
5. Proses-proses regnan
Proses regnan adalah proses fisiologis yang membarengi proses psikologis yang
dominan. Murray menekankan pentingnya proses fisiologis atau neurologis (fungsi
otak) yang berhubungan dengan proses psikologis. Murray menjelaskan bahwa semua
proses sadar bersifat regnan, tetapi tidak semua proses regnan adalah sadar. Jadi,
kesadaran hanyalah satu sifat dari proses psikologis yang dominan, dan kesadaran ini
bisa muncul atau tidak muncul dalam kesempatan tertentu.
2.5Perkembangan Kepribadian
Kompleks-kompleks Anak-anak
Teori Murray mengenai perkembangan kepribadian bersifat longitudinal, menekankan
pada perkembangan sejarah individu.Pendekatannya mirip teori Freud, dengan kolaborasi
dan perluasan yang lebih komprehensif.Seperti Freud dia memusatkan analisisnya pada
event/pengalaman masa awal anak-anak dan pola tingkah laku yang terbentuk selama
masa itu. Murray membagi masa anak-anak menjadi lima tahapan, masing-masing
ditandai oleh kondisi kepuasan yang dipengaruhi yang dipengaruhi oleh tuntutan
lingkungan. Setiap tahap meninggalkan jejak (tanda) dalam kepribadian dalam bentuk
kompleks, yakni pola yang dibentuk dari kesan yang mendalam pada setiap tahap, yang
secara tidak sadar mengarahkan tingkah laku pada perkembangan berikutnya.
Setiap orang mengembangkan lima macam kompleks dalam dirinya, karena semua
orang akan melalui lima tahap perkembangan yang sama. Karena itu memiliki kompleks
itu normal-normal saja, kecuali kalau itu menjadi ekstrim. Kalau kompleks itu menjadi
ekstrim, orang akan terfiksasi pada satu tingkat perkembangan. Kepribadianya tidak dapat
berkembang spontan dan fleksibel, yang akan mempengaruhi pembentukan ego dan
superego.
Lima kondisi kepuasan atau tahap perkembangan anak dan kompleks yang terlibat,
adalah :
1.) Kompleks Kultural : Hidup di dalam kandungan sangat aman, tenang, dan sangat
tergantung, suatu kondisi yang sering kita harapkan untuk dapat kira alami kendali.
Ada tiga bentuk klaustral komplek, yaitu pertama dalam bentuk yang sederhana,
kompleks ini termanifestasi dalam keinginan untuk berada di tempat sempit, hangat,
gelap, yang aman dan terasing. Bisa berupa ingin tetap di bawah selimut tidur di pagi

17
hari, memiliki ruang kecil yang kedap suara atau tempat yang bersembunyi, hidup di
biara atau di pulau terpencil, atau senang berada di perahu di tengah laut atau di dalam
limusin.Kedua, kompleks juga dapat terpusat pada perasaan tak berdaya dan perasaan
tidak mendapat bantuan di dalam kandungan, ini akan menyebabkan orang menjadi
takut berada di tempat terbuka, takut jatuh, takut tenggelam, takut terbakar, takut
gempa bumi, atau situasi perubahan dan kebaruan.Ketiga, kompleks klaustral
malahan menjadi kompleks anti-kandungan yang terpusat pada ketakutan kehabisan
nafas dan keterkurungan. Oleh Murray ini disebut kompleks agresi, yang berwujud
dalam pilihan/kesenangan berada di tempat terbuka dan udaranya segar, dan pilihan
selalu bergerak, berubah dan baru. Dalam bentuk neurotik bisa menjadi klaustrofobia.
2.) Kompleks Oral : Seperti klaustral, kompleks oral juga mempunyai tiga variasi.
Pertama,kompleks oral-kasihan (succorance), adalah kombinasi dari aktivitas mulut,
kecenderungan pasif, dan kebutuhan untuk dibantu dan dilindungi. Wujud tingkah
lakunya antara lain menghisap, mencium, makan, minum, dan lapar kasih sayang,
simpati, perlindungan, dan cinta.Kedua, kompleks oral agresi merupakan kombinasi
dari kompleks oral dengan aktivitas agresi dalam bentuk menggigit, meludah,
membentak, atau dalam bentuk agresi verbal seperti sarkasme. Ketiga, kompleks
oral-penolakan (rejection), kompleks yang mencakup muntah, pilih-pilih makanan,
makan sedikit, takut ketularan penyakit (akibat berciuman), dan keinginan
menyendiri/terasing.
3.) Kompleks Anal : Ada dua jenis, pertama kompleks anal-ditolak, asyik dengan
defakasi, termasuk humor dengan anal, dan senang dengan kotoran atau barang yang
mirip kotoran (lumpur, adukan semen, lempung). Agresi sering menjadi bagian dari
kompleks ini berwujud dalam bentuk menjatuhkan atau membanting sesuatu,
menembakkan peluru, atau meledakkan bom. Orang ini biasanya kotor dan tidak
teratur. Kedua, kompleks anal-retensi yang berwuud dalam bentuk tingkah laku
retentif menimbun atau mengumpulkan sesuatu, menabung. Biasanya orangnya
bersih, rapi, dan teratur.
4.) Kompleks Uretral : Kompleks ini khas Murray, dan berhubungan dengan ambisi
yang berlebihan, kerusakan sistem self, ngompolan, dan sangat mencintai diri sendiri.
Juga disebut kompleks ikarus (Icarus), mengikuti mitos Yunani mengenai seseorang
yang dapat membuat sayap dan terbang tinggi mengenai matahari sehingga jatuh
karena perekat sayapnya meleleh. Seperti Ikarus, orang dengan kompleks ini

18
memasang tujuan terlalu tinggi, mimpinya itu menjadi berserakan karena
kegagalannya.
5.) Kompleks Kastrasi : Murray tidak setuju dengan Freud yang menganggap ketakutan
kastrasi sebagai sumber kecemasan orang dewasa. Dia menginterpretasi kompleks ini
dalam bentuk yang lebih sederhana, yaitu adanya fantasi penis mungkin dipotong.
Ketakutan kastrasi itu berkembang dari masturbasi di usia anak-anak yang dibarengi
dengan hukuman dari orang tua.
Perkembangan Kebutuhan Berprestasi (n-Ach)
Murray banyak sekali meneliti kebutuhan berprestasi dan menemukan pengaruh
kebutuhan ini pada banyak sisi kehidupan manusia.Orang dengan kebutuhan berprestasi
yang tinggi cenderung menunjukkan berbagai perbedaan dengan mereka yang kebutuhan
berprestasinya rendah. Sukar untuk menentukan apa yang dipengaruhi n-Ach ini menjadi
tinggi atau menjadi rendah. Perkembangan n-Ach tentu dipengaruhi oleh model pengasuh
anak, dan hubungan anak dengan orang tua / lingkungan, namun hubungannya sangat
kompleks.Dari peneliti yang intensif, ditemukan tujuh ciri orang yang memiliki n-Ach
tinggi, empat anteseden orang yang memiliki n-Ach tinggi sebagaimana diringkas dalam
tabel 21.
Ciri dan Anteseden n-Ach Tinggi
Ciri orang yang memiliki n-Ach tinggi Empat anteseden n-Ach tinggi
1. Lebih kompetitif
2. Lebih bertanggung jawab terhadap
keberhasilan diri
3. Senang menetapkan tujuan yang
menantang tapi cukup realistik
4. Memilih tugas yang tingkat
kesulitannya cukupan, yang tidak
pasti apakah bisa diselesaikan atau
tidak
5. Senang dengan kerja interprener yang
beresiko tetapi cocok dengan
kemampuannya
1. Orang tua dan lingkungan budaya
memberikan tekanan yang cukup kuat
(menganggap penting) dalam hasl
berprestasi yang tinggi
2. Anak diajar untuk percaya kepada diri
sendiri dan berusaha memantapkan
tujuan menjadi orang yang berprestasi
tinggi
3. Pekerjaaan kedua orang tua mungkin
berpengaruh. Ayah yang pekerjaannya
melibatkan pengambilan keputusan
dan inisiatif dapat mendorong anak

19
6. Menolak kerja rutin
7. Bangga dengan pencapaian dan
mampu menunda untuk memperoleh
kepuasan yang lebih besar, konsep
diri positif, berprestasi di sekolah
mengembangkan motivasi berprestasi
4. Kelas sosial dan pertumbuhan
ekonomi (nasional) yang tinggi dapat
mempengaruhi n-Ach

Determinan Perkembangan
Bagi Murray, kepribadian adalah hasil akumulasi interaksi antara proses kemasakan
genetik (genetic maturation) dengan faktor empirik (experiential). Ini karena dua hal,
pertama kepribadian berhubungan dengan struktur dan fungsi otak, dan yang kedua,
semua tingkah laku merupakan proses interaksi antara orang dengan lingkungannya.
Determinan maturasi genetik dari kepribadian bersifat fundamental karena dibawa sejak
lahir dibawa dalam sel DNA.Faktor lingkungan atau pengalaman menjadi penentu yang
kuat karena menjadi sarana perwujudan dari penentu kemasakan genetik.
Determinan Kemasakan Genetik
Determinan kemasakan genetik disebut juga sebagai determinan konstitusional,
adalah keseluruhan keadaan fisik seseorang pada saat itu. Termasuk dalam kelompok
determinan ini adalah : usia, seks, tipe tubuh, pigmentasi kulit, kekuatan fisik, cacat, dan
penyesuaian fisik terhadap keadaan lingkungan. Murray sangat peduli dengan evolusi dan
perubahan, tetapi dia tidak melihat perkembangan dalam tahapan yang jelas. Menurutnya,
program genetik secara kasar terbagi menjadi tiga era yang saling tumpang-tindih, yakni :
1. Era psikometabolik : rentang waktu antara usia bayi sampai dewasa awal, di mana
proses perkembangan yang terjadi bercirikan kemajuan, pembentukan, dan
kreativitas.
2. Era anobalik : dari dua usia dewasa sampai usia pertengahan, proses yang dominan
adalah memperkuat dan memantapkan struktur-struktur baru dan fungsi-fungsi baru
dari otak.
3. Era catabolik : usia tua, proses yang dominan adalah keseimbangan, dengan tekanan
utama apada memelihara dan memperkuat apa yang sudah dipelajari, melalui
pengulangan, pengingatan, dll. Pada era ini proses katabolik menjadi dominan,
orang belajar semakin sedikit dan ingatannya semakin tidak reliabel, karena struktur
yang melatarbelakanginya mulai rusak.

20
Menurut Murray, program genetik sangat menentukan pada usia awal dimana
berbagai disposisi dan bakat muncul dan siap berkembang. Misalnya pada titik tertentu,
program mengatakan, kini saatnya untuk belajar merangkak: pada saat yang lain, kini
datang waktu menjadi pubertas. Murray juga mengagas bahwa program genetik
menentukan batas tertinggi pencapaian keterampilan khusus yang dapat dicapai kalau
fasilitasnya tersedia (misalnya; atletik, musikal, matematika, dan puisi).
Determinan Keanggotaan Kelompok
Kelompok sosial di mana individu atau aspirasi individu itu berada mempengaruhi
pembentukan kepribadian.Determinan ini misalnya keluarga, etnik, agama, ras, politik,
kedaerahan, dan sosio ekonomi. Menjadi bagian dari satu atau beberapa kelompok akan
mempengaruhi kepribadian karena keanggotaan itu berarti memasuki lingkungan sosial
dan sistem nilai tertentu. Jadi, kebutuhan tertentu akan dikembangkan secara berbeda dan
diekspresikan secara berbeda tergantung kepada variabel eksternal ini. Misalnya, masing-
masing suku, Batak, Padang, Jawa, Bali, akan mengembangkan model kepribadian yang
berbeda. Didalam suku itu sendiri, ada strata tingkat kekayaan, mereka yang golongan
atas akan mengembangkan kepribadian yang berbeda dengan golongan menengah, atau
golongan rendah. Pada suku dan tingkat sosial ekonomi tertentu, agama juga akan
memberi warna kepribadian yang berbeda, dan seterusnya.
Determinan Peran
Peran dipandang sebagai determinan khusus terpisah dari determinan kelompok,
karena potensinya yang luar biasa dalam membentuk kepribadian yang berbeda di dalam
kelompok.Budaya telah menentukan peran tertentu dari suatu kelompok dengan tingkat
pemaksaan yang sangat tinggi. Misalnya, peran seks di setiap budaya orang tua akan
mengajarkan bagaimana anak perempuan seharusnya berperan, yang berbeda dengan laki-
laki. Peran okupasional setiap jenis pekerjaan mempunyai moral kerja yang berbeda dan
moral individu yang memasuki profesi itu harus mengikutinya, perusahaan juga
mempunyai model disiplin yang harus diikuti, setiap orang harus berperan sesuatu dengan
profesi dan okupasinya.
Determinan Situasi
Determinan kepribadian bisa berupa pengalaman sehari-hari individu, yang
terkadang sangat tidak teratur dan tidak dapat diduga.Determinan situasi, atau disebut

21
juga determinan empirik (experiential) bisa berujud sesuatu yang terjadi berulang ribuan
kali, tetapi bisa juga hanya terjadi satu kali. Misalnya kontak interpersonal, hubungan
keluarga yang sudah berlangsung puluhan tahun atau perceraian yang hanya satu kali
terjadi, sama-sama mempengaruhi pembentukan kepribadian. Klasifikasi situasi ini agak
sukar dilakukan karena cakupannya yang sangat luas, namun paling tidak situasi itu bisa
berupa :
1. Kejadian yang berlangsung di lingkungan seseorang.
2. Perwujudan disposisi, yang dipicu oleh event khusus yang terjadi di lingkungan.
3. Usaha untuk mengerjakan sesuatu, dan dampak dari usaha itu, penguatan
(reinforcement) positif atau negatif.
Belajar
Faktor genetik menurut Murray bertanggung jawab atas timbulnya pusat gembira
(delighter) dan pusat sedih (distressor) di otak yang disebut juga sebagai pusat
kenikmatan (hedonic), dan pusat ketidaknikmatan (unhedonik). Belajar akan memberi
hasil sampingan menemukan apa yang dapat menimbulkan kenikmatan dan apa yang
menimbulkan kesedihan. Namun pada gilirannya nanti delighter dan distressor inilah
yang akan membentuk kepribadian, mengarah belajar untuk mendapatkan delighter dan
menolak distressor. Fenomena yang terdahulu berinteraksi dengan potensi genetis
seseorang untuk menentukan apa yang akan dipelajari berikutnya. Jadi, apa yang
dipelajari seseorang dalam suatu kejadian akan menentukan atau mengubah
performansinya pada peristiwa berikutnya. Sumber-sumber delighter dan distressor dapat
diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu ;
1. Berdasarkan kapan terjadinya, dibedakan menjadi :
- Sumber retrospektif ; ingatan masa lalu yang menyenangkan atau menyedihkan.
- Sumber spektif ; pengalaman masa kini.
- Sumber prospektif ; antisipasi kenikmatan/kesedihan pada masa yang akan datang.
2. Berdasarkan jenis kegiatannya, dibedakan menjadi :
- Sumber sentral ; keinginan egosentrik dan fantasi.
- Sumber prestasi ; mempelajari ketrampilan baru, kompetensi dan kemandirian.
- Sumber transaksional ; hubungan antar pribadi.
3. Berdasarkan tempat keberadaan sumber, dibedakan menjadi :
- Sumber yang berada di bagian tubuh.

22
- Sumber yang berada di otak, misalnya di pusat emosi.
- Sumber yang berada di jenis proses psikologis tertentu.
- Sumber yang berada di kensensia/insankamil
2.6 Aplikasi Teori Murray
Thematic Apperception Test (TAT)
TAT dikembangkan oleh Christina Morgan dan Henry Murray berdasarkan fakta
bahwa ketika orang menginterpretasi situasi sosial yang ambigus dia ternyata menjawab
dengan mengekspose kepribadiannya sendiri seperti dia menghadapi fenomena
itu.memakai asumsi bahwa cerita yang dikarang seseorang itu mirip dengan buku tulisan
pengarang, yang dari buku itu orang dapat memahami pandangan hidup dan karakternya,
diciptakan TAT seperangkat gambar ambigus yang disusun untuk merangsang imajinasi
pengamatnya, dan mengungkap daerah-daerah yang motivasionalnya spesifik serta
mendeteksi peluang-peluang konflik.
TAT terdiri dari 30 kartu gambar dan 1 kartu kosong. 10 kartu gambar, dan 1 kartu
kosong dipakai untuk subjek semua umur laki-laki maupun perempuan. Sedangkan 20
kartu sisanya didesain untuk laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak, dalam
berbagai kombinasi, sehingga dalam satu administrasi, kepada seorang klien akan
diminta mengamati dan membuat cerita memakai 20 kartu. Berikut adalah contoh
gambar dari 3 kartu tersebut ;
1. Remaja termenung memandang biola di atas meja dihadapannya.
2. Wanita muda, dibelakangnya ada topeng wajah tua menyerigai.
3. Siluet manusia didepan jendela yang bersinar.
Administrasi TAT yang asli memberi instruksi seperti berikut ; Ini adalah tes
imajinasi kreativitasmu. Saya akan menunjukkan gambar kepadamu, dan saya meminta
kamui untuk membuat cerita dengan memakai gambar itu sebagai ilustrasinya. Apa
hubungan orang-orang yang ada di dalam gambar ? Apa yang terjadi dengan mereka ?
Apa yang sedang mereka pikirkan dan perasaan mereka ? Bagaimana hasilnya ?kerjakan
sebaik mungkin. Karena saya meminta kamu untuk mengembangkan imajinasimu, dan
kamu boleh membuat cerita yang panjang dan rinci semau kamu sendiri.
TAT termasuk tes projektif, karena melalui gambar yang ambigus itu orang
memproyeksikan keinginan, pengalaman, perasaan, dan konflik-konflik yang tidak

23
disadarinya menjadi cerita yang umumnya sudah tidak berhubungan dengan gambar
tersebut lagi.
TAT dipakai luas sebagai instrument diagnostik klinik dan instrument penelitian.
Banyak peneliti yang meneliti apakah tes itu benar-benar mengungkap materi-materi
taksadar dan sifat khas kepribadian sebagaimana yang diklaim oleh Murray. Riset klinik
banyak yang menyimpulkan sikap dan ciri yang diungkap oleh TAT berkorelasi kuat
dengan hasil tes kepribadian yang lain. Tampaknya, tidak peduli apakah materi itu
berasal atau tidak berasal dari ketidaksadaran, materi tersebut jelas-jelas sukar
didiskusikan secara langsung dan terbuka.Dan TAT ini juga adalah tes yang paling
banyak dipakai sesudah tes Rorschach.
Penelitian Individu
Personologi dipakai oleh Murray untuk menekankan pentingnya pemahaman
manusia sebagai person (pribadi).Pemahaman tingkah laku hanya dapat dicapai dengan
penelitian yang lengkap dan rinci. Murray walaupun mempunyai latar belakang dokter,
tetapi ia tidak banyak membahas mengenai psikoterapi karena pusat perhatiannya justru
pada orang yang normal. Karena tujuan personologi adalah meramalkan aktivitas
seseorang dalam kehidupan sehari-hari, peneliti bukan saja harus meneliti orang yang
normal, tetapi penelitian itu juga dilakukan dalam lingkungan alami, lingkungan yang
normal. Menurutnya, eksperimen laboratorium akan memberi sampel tingkah laku yang
tidak tetap sehingga penelitian juga akan kehilangan masalah akan sebenarnya.
Dalam memahami individu, Murray memelopori teknik Dewan Diagnostik
(Diagnostic Council) untuk memahami individu dengan melibatkan sekelompok
pengamat yang memiliki keahlian dan sudut pandang yang berbeda-beda.Menurut
Murray pula bahwa dalam suatu penelitian psikologi, instrument utamanya adalah
psikolog itu sendiri. Adapun teknik yang ia pakai yaitu rating, tes, wawancara, dan lain-
lain. Dalam analisis final, penelitilah yang bertindak sebagai pengamat, interpreter,
analis, yang menterjemahkan data menjadi bermakna dalam kaitannya dengan masalah
yang diteliti.Jadi, kelemahan utama penelitian ada pada peneliti sebagai pemain tunggal
yang kalis dari control.Dewan diagnostik menjadi pemecahan yang tepat terhadap
kelemahan tersebut.Dewan tersebut tidak hanya psikolog, tetapi bisa psikiater,
antropolog, sosiolog, dan ahli dari disiplin lainnya.mereka masing-masing mengamati

24
secara bebas dari sudut keahliannya sendiri-sendiri, dan mendiskusikan dalam satu
forum. Teknik dewan diagnosis tersebut memberi peluang tak terbatas untuk
menghasilkan pemahaman yang komprehensif, valid, dan reliable.
2.7Evaluasi Teori Murray
Dalam mengembangkan teori personologi, Murray tidak segan-segan memperbaiki,
mengubah, dan menguji kembali apa yang pernah dikemukakan dan diyakininya. Hal
tetap dalam teorinya adalah:
1. Minatnya yang mendalam mengenai proses motivasi, termasuk motivasi tidak
sadar.
2. Keyainannya bahwa semua tingkah laku manusia harus dipandang saling
berhubungan.
3. Secara alami, semua tingkah laku bersifat purposif, berarah tujuan.
4. Bahwa proses psikologis berhubungan dengan proses dan aktivitas otak.
5. Memakai metoda deskriptif dan taksonomi.
Perumusan teori Murray telah dirasa bermanfaat, tidak hanya oleh para muridnya
tetapi juga peneliti-peneliti lain yang tertarik kepada studi kepribadian. Murray
memberikan pengaruh yang lama di dalam studi kepribadian. Konsepnya tentang
kebutuhan dan tekanan telah digunakan secara luas. Terutama pembahasan yang sangat
cermat dan peka mengenai proses motivasi.
Teori dari Murray bukannya tanpa kritik. Kritik-kritik pokok terhadap teorinya
sebagian besar berkisar pada keaslian, keluasan, dan kompleksitasnya. Pandangan yang
komprehensif dan konsep yang saling berhubungan membuat konsep itu tidak pilah-
pilah. Teori Murray menjadi kabur, lebih-lebih dengan perubahan yang tidak pernah
berhenti ia lakukan, dan pengaruh berbagai disiplin non-psikologi yang ditampungnnya.


25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Personologi yang dicanangkan oleh Murray menekankan pemahaman manusia
sebagai pribadi (person). Dari penjelasan pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa
Murray memandang kepribadian manusia itu berkaitan dengan fisiologisnya dan juga
pengalaman masa lampau yang dialami oleh individu. Murray juga percaya bahwa
kepribadian manusia itu tidak pernah diam dan akan terus berkembang. Faktor-faktor
yang Murray anggap sebagai proses berkembangnya kepribadian ialah peredaan
tegangan, kebutuhan,tekanan, proses fisiologis yang mengikuti proses psikologis, dan
bagaimana kebutuhan dan tekanan saling berkaitan (tema). Dari teori kepribadian yang
ia usung, Murray mewujudkan pengaplikasian teorinya dalam sebuah tes yang bernama
TAT (Tematic Apperception Test) yang mana tes ini mampu merefleksikan kepribadian
individu berdasarkan cerita yang mereka buat setelah melihat sebuah gambar.




26
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Hall, Lindzey. 1993 Psikologi Kepribadian 2: Teori-Teori Holistik (Organismik-
Fenomenologis). Yogyakarta: Kanisius.
Schultz, Duane P. 2009. Theories of Personality 9th Edition. Amerika Serikat: Cengage
Learning.

Das könnte Ihnen auch gefallen