Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
12
11
10
9
8
HASIL 7
PENJUALAN 6
(Y)
5
4
3
2
1
HASIL KUNJUNGAN ( X )
Langkah 3 :
Hitung korelasi antara hasil penjualan dengan jumlah
kunjungan.
Buatlah garis median Tegak dan median Datar.
Garis Median = garis yang membagi titik menjadi dua bagian
yang sama jumlah titiknya.
12
11
10
IV
9
n4 = 2 I
8 n1 = 18
HASIL 7
PENJUALAN 6
(Y )
5
4
3
II
III n2 =18
2
1
n3 = 18
HASIL KUNJUNGAN ( X )
Langkah 4 :
Tandai masing-masing sektor searah jarum jam, mulai dari
kanan atas dengan : I, II ,III, IV.
Langkah 5 :
Hitung jumlah titik di dalam setiap sektor yaitu n1, n2, n3, n4.
Langkah 6 :
Hitungkan n+ dan n-.
n+ = n1 + n3 , n- = n2 + n4
Jadi :
n+ = 18 + 8 = 36
n- = 2 + 2 = 4
Langkah 7 :
Bandingkan harga yang lebih kecil diantara n+ dan n-, dengan
harga maksimum jumlah data pada Tabel Uji Tanda.
Jadi :
n+ = 36 dan n- = 4 , harga yang lebih kecil = 4
Langkah 8 :
Interpretasi dan perhitungan korelasi
Bila harga maksimum jumlah data lebih besar atau sama
denga harga yang lebih kecil diantara n+ dan n- maka
berati : ada korelasi.
Bila harga maksimum jumlah data lebih kecil
dibandingkan dengan harga yang lebih kecil diantara n+
dan n-, maka berarti : tidak ada korelasi.
Misalnya : n+ = 8, n- = 7
Harga maksimum jumlah data K = 8 + 7 = 15
Pada Tabel Uji Tanda ; K = 15 diperlukan maksimum
jumlah data = 3.
3 lebih dari 7, maka tidak ada korelasi.
Langkah 9 :
Untuk contoh diatas :
Harga maks. Jumlah data = 13.
Harga yang lebih kecil di antara n+ dan n- adalah 4.
Jadi 13 lebih besar dari 3, maka ada korelasi.
Histogram adalah grafik balok yang memperlihatkan satu macam pengukuran dari suatu
proses atau kejadian. Grafik ini sangat cocok untuk data yang dikelompokkan.
Tujuannya adalah :
Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada.
Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data.
Sebagai alat pengendalian proses sehingga dapat mencegah timbulnya masalah.
Contoh :
Sebuah perusahaan obat mengetahui ingin mengetahui apakah benar rata-rata berat obat
yang diproduksinya masih dalam batas yang diinginkan.
Langkah 1
Kumpulkan Data Berat Pil :
HASIL PENGAMATAN
NO. Jam
I II III IV V VI VII VIII IX X
1 09.00 69 68 63 77 76 67 75 83 76 71
2 10.00 66 75 92 74 75 76 71 69 76 69
3 11.00 60 60 62 76 69 75 75 69 87 75
4 12.00 58 65 65 74 68 74 75 76 74 81
5 13.00 73 74 76 75 71 63 73 76 73 75
6 14.00 69 69 74 69 56 76 75 73 64 71
7 15.00 76 76 74 75 73 74 74 69 74 73
8 16.00 75 83 76 79 69 76 74 60 76 69
Langkah 2 :
Kelompokan Data melalui proses penghitungan Kelas dan Interval
Jumlah Data = n = 80
Tentukan Range, yaitu nilai Data Maksimum – nilai Data minimum
= 92 – 56 = 36
Langkah 3 :
Tentukan batas kelas pertama : nilai minimum + interval kelas = 58 + 6 = 64
Selanjutnya tentukan batas kelas selanjutnya dengan nilai intervalnya. Batas antar kelas
tidak boleh berimpit agar tidak ada yang dimasukkan dalam dua kelas yang berbeda.
Buatlah daftar distribusi frekwensi dari data yang ada dengan Jumlah Kelas dan Interval
Langkah 4 :
Grafik Garis yang menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu sehingga dengan
pencantuman batas maksimum dan minimum yang merupakan batas pengendalian, dapat
diketahui apakah data yang ada masih dalam batas pengendalian atau tidak.
Bagan Kendali X – R
untuk melihat perubahan pada harga rata-rata (X) dan perubahan pada jarak pengukuran (R)
melalui pengukuran sampel yang dibagi dalam beberapa subgrup.
Langkah 1 :
Susun Tabel data hasil pengamatan.
Contoh : Tabel berat produksi obat (dalam mg) :
Keterangan :
Jumlah Subgrup = 8 dan jumlah sampel per subgrup = n = 10
Langkah 2 :
Hitung harga rata-rata total = X dan harga rata-rata range = R
Langkah 3 :
Tentukan garis tengah dan batas-batas pengendalian menggunakan tabel koefisien sebagai
berikut :