PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN 2012
Pengalaman Orang Tua yang Mempunyai Anak Retardasi Mental di Kota Pekalongan Miftakhul Jannah, Nur Anita Emi Nurlaela,SKp, M.Kep,Sp.Mat, Windha Widyastuti, S.Kep, Ns.
Tanggapan negatif masyarakat tentang anak retardasi mental menimbulkan berbagai macam reaksi orang tua atau kerabat yang memiliki anak retardasi mental. Ada yang menerima, menolak, bahkan tidak jarang menyesali dan terpukul dalam menghadapinya. Penelitian tentang pengalaman orang tua yang mempunyai anak retardasi mental di Kota Pekalongan bertujuan untuk menggali dan mengetahui berbagai pengalaman orang tua yang mempunyai anak retardasi mental. Desain dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 82 orang anak yang bersekolah di SDLB Kota Pekalongan. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak retardasi mental dalam usia sekolah 6-12 tahun yang telah mengikuti pendidikan di SDLB selama 2 tahun di Kota Pekalongan yang terdiri dari 5 orang ibu. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam semi terstruktur. Tahapan analisa data menggunakan teori Miles and Huberman. Hasil penelitian menujukkan adanya berbagai pengalaman riwayat kehamilan dan persalinan, respon orang tua ketika anaknya dinyatakan retardasi mental, stimulasi perkembangan, perkembangan sebelum dan sesudah distimulasi, hambatan, harapan dan dukungan. Saran kepada petugas kesehatan, hendaknya dapat menjadi bahan pertimbangan dilakukan asuhan keperawatan keluarga maupun komunitas.
Kata kunci : pengalaman, retardasi mental
PENDAHULUAN Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Batasan usia anak menurut WHO sampai usia 18 tahun sedangkan menurut Undang- undang Kesejahteraan anak RI No. 4 Tahun 1979 sampai dengan usia 21 tahun sebelum menikah (Hidayat 2008, h. 41). Perkembangan anak merupakan hasil dari maturasi organ-organ tubuh terutama susunan saraf pusat. Seorang anak yang tidak mencapai masa perkembangan pada usia yang diharapkan dikatakan telah mengalami keterlambatan perkembangan (Dowshen 2002, h. 242). Keterlambatan perkembangan merupakan salah satu masalah dalam tumbuh kembang anak. Anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu contoh masalah dalam keterlambatan perkembangan. Anak berkebutuhan khusus misalnya retardasi mental. Muttaqin (2008, h. 256) melaporkan penelitian tahun 1994 oleh Soetjiningsih bahwa retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh inteligensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. Hasil survei PBB hingga tahun 2000 diperkirakan sekitar 500 juta orang di dunia mengalami kecatatan dan 80% dijumpai di negara-negara berkembang. Amerika Serikat setiap tahun dilahirkan sekitar 3000-5000 anak penyandang retardasi mental (Putri 2011, h. 14). Data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2006, dari 222 juta penduduk Indonesia, sebanyak 0,7% atau 2,8 juta jiwa adalah penyandang cacat. Populasi anak retardasi mental menempati angka paling besar dibanding dengan jumlah anak dengan keterbatasan lainnya. Prevalensi retardasi mental di Indonesia saat ini diperkirakan 1-3% dari penduduk Indonesia, sekitar 6,6 juta jiwa. Anak retardasi mental ini memperoleh pendidikan formal di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri dan SLB swasta (Triana & Andriany, 2010). Tanggapan negatif masyarakat tentang anak retardasi mental menimbulkan berbagai macam reaksi orang tua atau kerabat yang memiliki anak retardasi mental, ada yang menolak kondisi tersebut bahkan tidak jarang menyesali dan terpukul dalam menghadapinya. Sikap yang penuh cinta kasih dan penerimaan terhadap apapun keadaan anak merupakan hal yang dibutuhkan oleh anak. Anak retardasi mental dapat hidup mandiri dengan stimulasi yang diberikan oleh orang tua (Gunarsa. 2006, hh. 144-145). Stimulasi orang tua dapat membantu dalam meningkatkan perkembangan anak. Orang tua mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak yang mengalami retardasi mental. Semua orang tua yang telah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan lebih rileks. Selain itu, mereka akan lebih mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal (Supartini 2004, hh. 36-38).Pengalaman orang tua tidak hanya cukup memberi makan, minum dan pakaian saja kepada anak-anaknya, tetapi keseluruhan atau totalitas segala pengamatan, yang disimpan didalam ingatan dan digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan, sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa yang lampau (Sudarsono 2008, h. 140). METODE Peneliti meneliti Pengalaman Orang Tua yang Mempunyai Anak Retardasi Mental dengan desain penelitian kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, dan subjek penelitian yang digunakan adalah orang tua yang mempunyai anak retardasi mental dan bersekolah di SDLB Bendan Pekalongan. Desain dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 82 orang anak yang bersekolah di SDLB Kota Pekalongan. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak retardasi mental dalam usia sekolah 6-12 tahun yang telah mengikuti pendidikan di SDLB selama 2 tahun di Kota Pekalongan yang terdiri dari 5 orang ibu. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam semi terstruktur. Uji keabsahan data yang peneliti gunakan meliputi uji credibility (kepercayaan), uji transferbility (keteralihan), uji confirmability (kepastian) dan uji dependebility (kebergantungan). Uji credibility (kepercayaan) yang peneliti gunakan adalah dengan triangulasi sumber yang meliputi partisipan, keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan guru SDLB. Tahapan analisa data menggunakan teori Miles and Huberman. Teknik analisa yang peneliti gunakan yaitu dengan (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/ verification). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menujukkan adanya berbagai pengalaman orang tua yang mempunyai anak retardasi mental meliputi riwayat kehamilan dan persalinan, respon orang tua ketika anaknya dinyatakan retardasi mental, stimulasi perkembangan, perkembangan sebelum dan sesudah distimulasi, hambatan, harapan dan dukungan. Peneliti mendapatkan tiga puluh dua tema dari tujuan khusus awal yang muncul dalam penelitian yang didasarkan pada konsep atau teori yang peneliti telah kuasai. Pada tujuan khusus pertama mendapatkan 2 tema yaitu kondisi saat hamil dan keluhan saat hamil. Tujuan khusus kedua mendapatkan 2 tema yaitu petugas kesehatan dan kondisi bayi setelah lahir. Tujuan khusus ketiga mendapatkan tema yaitu tahapan respon terhadap masalah. Tujuan khusus keempat mendapatkan 4 tema yaitu perkembangan motorik halus, perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa dan perkembangan personal sosial. Tujuan khusus kelima mendapatkan 4 tema yaitu perkembangan motorik halus, perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa dan perkembangan personal sosial. Tujuan khusus keenam mendapatkan 4 tema yaitu perkembangan motorik halus, perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa dan perkembangan personal sosial. Tujuan khusus ketujuh mendapatkan 3 tema yaitu kondisi anak, ketidakmampuan mengontrol emosi, solusi mengatasi kendala. Tujuan khusus kedelapan mendapatkan 3 tema yaitu dapat mengontrol emosi, pendidikan umum dan pendidikan agama. Tujuan khusus kesembilan mendapatkan 9 tema yaitu dukungan informasional keluarga, dukungan instrumental keluarga, dukungan penilaian keluarga, dukungan informasional lingkungan, dukungan emosional lingkungan, dukungan informasional guru kepada anak, dukungan informasional guru kepada orang tua, dukungan penilaian guru kepada orang tua dan dukungan emosional guru kepada orang tua. Peneliti juga menemukan satu tujuan khusus baru yang didapat melalui wawancara mendalam dengan partisipan, yaitu riwayat kesehatan anak. Tujuan khusus baru ini terdapat tiga tema, yaitu perkembangan penyakit, keluhan berulang dan tempat pelayanan kesehatan.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara mendalam, didapatkan tiga puluh lima tema yang menunjukkan adanya berbagai pengalaman orang tua yang mempunyai anak retardasi mental. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:Keluhan saat hamil, masing-masing pertisipan berbeda-beda, Semua partisipan mengatakan saat melahirkan dibantu bidan dan kondisi bayi setelah lahir sehat, langsung menangis dengan berat badan bayi normal. Ada 2 partisipan yang mengatakan saat bayinya lahir dengan lilitan tali pusat dan juga yang mengatakan bahwa ubun-ubun bayi keras saat umur 2 tahun. Respon partisipan ketika anaknya dinyatakan retardasi mental semua sama yaitu reaksi penerimaan dan penolakan. Perkembangan anak dari partisipan sendiri kebanyakan dari mereka mengalami keterlambatan pertumbuhan mulai dari perkembangan motorik halus, perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa dan perkembangan personal sosial. Partisipan mengetahui perkembangan anaknya yang mengalami keterlambatan sehingga mereka memberikan stimulasi. Perkembangan anak dari partisipan mengalami kemajuan setelah bersekolah di SDLB selama 2 tahun. Hambatan yang dialami partisipan dalam memberikan stimulasi meliputi kondisi anak yang sering capek, malas dan kebanyakan anak tidak mau dibelajari. Harapan partisipan terhadap perkembangan anaknya agar anaknya dapat mengontrol emosi, mengetahui tentang pendidikan umum dan pendidikan agama. Partisipan mendapatkan dukungan dari keluarga, guru dan lingkungan dalam stimulasi anaknya. Temuan baru dalam penelitian ini adalah riwayat kesehatan anak. Hasil wawancara dengan partisipan, tergali adanya perkembangan penyakit yang pernah dialami anak. Saran kepada petugas kesehatan, hendaknya dapat menjadi bahan pertimbangan dilakukan asuhan keperawatan keluarga maupun komunitas. ACKNOWLEDGEMENT AND REFERENCES Chandriyani 2009, Nilai anak, stimulasi psikososial, dan perkembangan kognitif anak usia 2-5 tahun pada keluarga rawan pangan Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Fakultas Ekologi Manusia, Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Dagun, M 2006, Kamus besar bahasa indonesia, Lembaga Pengkajian kebudayaan Nusantara, Jakarta.
Danim, Sudarwan 2002, Menjadi peneliti kualitatif, Pustaka Setia, Bandung.
Dempsey, Patricia Ann & Dempsey, Arthur D 2002, Riset keperawatan: buku ajar dan latihan, trans. W Palupi, Ed.D Adiningsih, edk 4, EGC, Jakarta.
Depkes 2006, Pedoman pelaksanaan: stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar, Depkes RI, Jakarta.
Depkes 2007, Stimulasi Perkembangan Anak, dilihat 15 Desember 2011, <http://anak.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=3>.
Dowshen, Steven A 2002, Panduan kesehatan balita: petunjuk lengkap untuk orang tua dari masa kehamilan sampai usia anak 5 tahun trans. Sugeng Hariyanto, edk 1 cet 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ekantari, Paramitha 2010, Hubungan kepribadian tangguh dan stress pengasuh pada ibu yang memiliki anak retardasi mental, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Elvira, Sylvia D & Hadisukanto, Gitayanti 2010, Buku ajar psikiatri, FKUI, Jakarta.
Elizabeth 2005, Menyambut kehadiran buah hati, OpenuP Publishing, Jakarta.
Fadlilah, Lailatul 2008, Kendala penerapan terapi aba (applied behavior analisys) terhadap kemandirian anak retardasi mental/gdd di pusat terapi terpadu a plus malang, Fakultas Psikologi, Skripsi, Universitas Islam Negeri (Uin) Malang.
Friedman, Marilyn 2010, Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori, & praktik, trans. YSH. Achir et al, ed. E Tiar, edk 5, EGC, Jakarta.
Gunarsa, Singgih D 2006, Dari anak sampai usia lanjut: bunga rampai psikologi perkembangan, Gunung Mulia, Jakarta.
Haws, Paulette 2007, Asuhan neonates rujukan cepat, trans. H.Y. Kuncara, ed. M Issuryanti, EGC, Jakarta.
Hidayat, Aziz Alimul 2008, Pengantar ilmu keperawatan anak 1 cet 4, Salemba Medika, Jakarta.
2009, Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data, Salemba Medika, Jakarta.
Indigrow 2009, Retardasi Mental, dilihat 12 Desember 2011, <http://indigrow.wordpress.com/tag/penanganan-anak-mental- retardasi/>.
Ismail, Sofyan 2002, Buku ajar ilmu kesehatan anak, FKUI, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI 2010, Pedoman pelayanan kesehatan anak di sekolah luar biasa (slb): bagi petugas kesehatan, Depkes RI, Jakarta.
Kuntjojo 2009, Psikologi abnormal, Program studi bimbingan dan konseling; Universitas Nusantara PGRI Kendiri.
Muttaqin, Arif 2008, Pengantar asuhan keperawatan klien gangguan system persarafan, Salemba medika, Jakarta.
Ngastiyah 2005, perawatan anak sakit, EGC, Jakarta.
Nisa, Choirun 2010, Gambar anak penderita retardasi mental: studi kasus di Slb-C Yaspenlub Demak, Fakultas Bahasa Sastra, Universitas Negeri Semarang.
Notoatmodjo, Soekidjo 2002, Metode penelitian kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Nugroho, Ardi 2010, Makalah Fase Ketrampilan Motorik Pada Anak Usia 1- 12 Tahun, dilihat 23 Desember 2011, <http://ardinugrohofikuny. blogspot.com/2010/10/makalah-fase keterampilan-motorikpada.html>.
Nursalam, Susilaningrum, Rekawati, & Utami, Sri 2008, Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan), Salemba Medika, Jakarta.
Patilima, Hamid 2004, Metode penelitian kualitatif, Alfabeta, bandung.
Putri, Priskilla Permatasari 2011, Hubungan antara usia dan prestasi belajar dengan gerak motorik halus pada retardasi mental di SLB Abdi Pratama Jakarta Timur, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta.
Rachmayanti, Sri & Zulkaida, Anita 2007, Penerimaan diri orangtua terhadap anak autisme dan peranannya dalam terapi autism, Fakultas Psikologi, Skripsi, Universitas Gunadarma.
Rohidin 2006, Pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II di Smk Triguna Utama Ciputat Tangerang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah 2010, Metodologi penelitian: pendekatan praktis dalam penelitian edk I, C.V Andi, Yogyakarta.
Safaria, Triantoro 2005, Autisme: pemahaman baru untuk hidup bermakna bagi orangtua, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Santrock, John W 2007, Perkembangan anak jilid 1, trans. R Mila, K Anna, ed.W Hardani, Erlangga, Jakarta.
SLB Bendan unpub. Data siswa retardasi mental 2009.
. Data siswa retardasi mental 2010.
. Data siswa retardasi mental 2011.
SLB PRI Buaran unpub. Data siswa retardasi mental 2011.
Smart, Aqila 2010, Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus, Katahati, Yogyakarta.
Somantri, Sutjihati 2007, Psikologi anak luar biasa, PT Refika Aditama, Bandung.
Subagyo & Wisnu, Nurwening Tyas 2010, Pemberian stimulasi perkembangan anak sesuai usia oleh orang tua balita, Prodi Kebidanan Magetan Jurusan Kebidanan, Poltekkes Depkes Surabaya.
Sudarsono 2008, Ilmu filsafat suatu pengamatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Sugiono 2009, Memahami penelitian kualitatif, Alfabeta, Bandung.
Supartini, Yupi 2004, Buku ajar konsep dasar keperawatan anak, EGC, Jakarta.
Tiel, Julia Maria Van 2007, Anakku terlambat bicara, Prenada, Jakarta.
Triana, Noor Yunida dan Andriany, Megah 2010, Stres dan koping keluarga dengan anak tunagrahita di SLB C dan SLB C1 Widya Bhakti Semarang, Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Diponegoro, Semarang.
YPAC 2011, Bina Mandiri, dilihat 9 Desember 2011, <http://www.ypac- semarang.org/index.php?pilih=hal&id=14>.
, Fisioterapi, dilihat 9 Desember 2011, <http://www.ypac- semarang.org/index.php?pilih=hal&id=18>.
, Terapi Okupasi, dilihat 9 Desember 2011, <http://www.ypac- semarang.org/index.php?pilih=hal&id=19>.
, Terapi Wicara, dilihat 9 Desember 2011, <http://www.ypac- semarang.org/index.php?pilih=hal&id=20>.
Yudanto 2007, Stimulasi gerak dasar siswa sekolah dasar kelas bawah, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Yusuf, Syamsu 2004, Psikologi perkembangan anak & remaja, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Warta Daerah 2010, Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, dilihat 15 Desember 2011, <http://www.jatengprov.go.id/?document_srl =5773>.
Wong, Donna L et.al 2008, Buku ajar keperawatan pediatric wong, trans. S Agus, J Nety, H.Y. Kuncara, ed.EK Yudha, et al, edk 6, EGC, Jakarta.