1. Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan. 2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan sebagainya). 3. Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan. 4. Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak. 5. Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / batang konstruksi yang dapat bergerak misal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu. Baja dapat disambung menggunakan alat alat seperti paku kling, baut , dan las
Paku Kling
Metode Konstruksi / pemasangan paku kling :
Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih besar dari diameter paku keling. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian kepala lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa. Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan dirapikan/ratakan. Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akan dipasang.
Jenis Sambungan Paku kling :
1. Lap Joint : dua plat ditumpuk kemudian dirivet (gambar a, single riveted lap joint. Gambar b. double riveted lap joint) 2. Butt Joint : dua plat utama diletakkan saling bersentuhan, kemudian plat cover/ strap diletakkan pada salah satu sisi atau kedia sisi plat utama tersebut , baru kemudian dirivet. (gambar c. single strap butt joint dan gambar d. double strap butt joint)
Baut Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali.
Jenis sambungan Baut : 1. Baut dengan 1 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)
2. Baut dengan 2 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)
3. Baut yang dibebani sejajar dengan sumbunya
4. Baut yang dibebani sejajar sumbu dan tegak lurus sumbu
Ketentuan Khusus Penempatan Paku Keling /Baut Pada Baja Profil : 1) Pada Profil Baja Siku ( L )
b = Lebar baja siku t = tebal baja sikuw baut d = diameter pk/baut maksimum yang diijinkan. w = Jarak as lubang paku keling
2) Pada Profil Baja INP h = Tinggi profil b = Lebar flens dl = diameter lubang pk/baut pada badan a = Jarak antar as pk/baut paling atas dengan paling bawah pada badan. df = diameter lubang pk/baut maksimum pada flens wf = Jarak as ke as pk/baut pada flens.
3. Pada Profil Baja Kanal h = Tinggi profil b = Lebar flens dl = diameter pk/baut pada badan a = Jarak as pk/baut paling atas dengan paling bawah pada badan. df = diameter pk/baut maksimum pada flens. wf = Jarak as pk/baut pada flens.
4) Pada Profil Baja DIN / DIE / DIR / DIL h = Tinggi profil b = Lebar profil dl = diameter pk/baut pada badan. a = Jarak as pk/baut paling atas dengan paling bawah pada badan. df = diameter pk/baut pada flens w = Jarak as pk/baut terdekat dari sb Y. w + w1 = Jarak as pk/baut terjauh dari sb Y
Las Menyambung baja dengan las adalah menyambung dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan baik. Tipe sambungan las ; a.Sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung pada kedua ujungnya. b.Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambungmembentuk sudut siku- siku dan disambung pada ujung sudut tersebut. c.Sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan disambung saling menumpang (overlapping) satu sama lainnya. d.Sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik. e.Sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian yang akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian tekukan yang sejajar tersebut
berikut ini adalah symbol welding/ las di dalam penggambaran, dan bagaimana bentuknya pada keadaan asli. :
Gridshell Gridshell adalah struktur yang mendapatkan kekuatannya dari kelengkungan ganda (dengan cara yang sama seperti struktur kain, kekuatan berasal dari kelengkungan ganda), tetapi dibangun dari grid atau kisi. Sambungan atau Join pada Grid shell :
Bagian-bagian yang dibutuhkan untuk memutar dan geser antara dua laths paralel selama proses pemasangan, menciptakan bentuk jajargenjang. Untuk itu, diperlukan jepitan yang sudah tersambung dipertengahan dua batangan (laths) dan terdapat lubang dilapisan luar untuk memudahkan pergerakan batangan (laths)
Diperlukan balok geser yang berfungsi untuk menahan batangan (laths) dan meningkatkan kekakuan seluruh kerangka struktur. Meskipun bidang geser sudah memiliki kekakuan oleh baut dan balok geser, kabel baja yang berukuran 6mm juga diperlukan untuk memberikan kekakuan diagonal kerangka.