Sie sind auf Seite 1von 22

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa


Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Praktikum 1
I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Batas Cair ( Liquid Limit )
II. Tanggal Praktikum : 25 Maret 2014
III. Tujuan :
Adapun Tujuan dari praktikum ini antara lain:
1. Untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas cair ialah
kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan
plastis
2. Dapat mengetahui langkah langkah pengujian batas cair suatu tanah
3. Terampil dalam menggunakan peralatan yang digunakan utuk melakukan
pengujian batas cair suatu tanah
IV. Peralatan dan Bahan
A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini,antara lain :
1. Alat batas cair standard



2. Grooving tool (alat pembuat alur)
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014

3. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
4. Cawan

5. Pelat kaca 45cm x 45cm x 0.9cm
6. Spatula dengan panjang 12,5 cm


7. Botol tempat air suling
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014

8. Oven dengan pengukur suhu untuk memanaskan sampai
(1005)
0
C
B. Bahan yang diperlukan,yaitu:
1. Tanah kering yang lolos saringan no 40
2. Air suling
C. Keterangan Tanah :
Jenis Tanah : Tanah dari Singapura
Warna Tanah : Kuning
Banyak Sample : 5
Lokasi Tanah : Samping Musholla Politeknik Negeri Medan
Lolos Saringan : No. 40
Dikerjakan : 25 Maret 2014
V. Prosedur Praktikum
Adapun langkah kerja dari praktikum ini adalah :




1. Persiapan benda uji
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Benda uji disiapkan dengan cara keringkan sampel tanah sampai bisa kering lalu
tumbuk tanah dengan palu karet kemudian saring tanah dengan saringan no.40
tanah yang lolos saringan ini yang akan digunakan dalam praktikum

2. Letakkan tanah yang telah dipersiapkan diatas pelat kaca

3. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambah air
suling sedikit demi sedikit sampai homogen.

4. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan
letakkan diatas mangkok alat batas air,ratakan permukaannya sedemikian
sehingga sejajar dengan dasar alat,bagian yang paling tebal harus 1 cm
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
5. Buatlah alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkok itu,dengan
menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah mangkok
dan simetris,ada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur (grooving tool)
harus tegak lurus permukaan mangkok.

6. Putarlah alat sedemikian sehingga mangkok naik dan jatuh dengan 2 putaran per
detik pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji bersinggungan
sepanjang kira kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulannya pada waktu
bersinggungan.

7. Ulangi langkah 4 sampai 6 beberapa kali sampai jumlah pukulan yang sama,hal
ini diaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh sudah betul betul
merata kadar airnya. Jika ternyata pada 3 kali percobaan diperoleh puulan yang
sama.maka ambilah benda uji tersebut dan letakkan diatas container timbang
beratnya lalu masukkan ke dalam oven untuk mengetahui kadar airnya.
8. Ulangi langkah ke 2 sampai 7 minimal 3 kali berturut turut dengan variasi kadar
air yang berbeda.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
9. Setelah diperoleh kadar airnya. Sajikan lah dalam bentuk grafik. Dari grafik itu
bisa diperoleh batas cairnya yaitu dengan menentukan kadar air pada pukulan ke
25
VI. Hasil Percobaan LL
Tabel 1 Hasil Perhitungan Liquid Limit
Jumlah Ketukan
10
21 30 48
Nomor Cawan L I G B AH AJ O S
Berat Cawan + Tanah Basa (gr)
41.34 40.31 37.94 31.32 37.21 36.10 38.98 36.36
Berat Cawan + Tanah Kering (gr)
32.66 31.89 30.68 26.82 30.62 29.83 32.1 30.57
Berat Cawan (gr) 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32 20.32
Berat Tanah Kering (gr) 12.34 11.57 10.36 6.5 10.3 9.51 11.78 10.25
Kadar Air (%) 70.34 72.77 70.07 69.23 63.98 65.93 58.40 56.48

Tabel 2
Keterangan LL
Jumlah Ketukan 10 21 30 48
No. Cawan 1 28 59 26
Berat Cawan (gr) W3 20.32 20.32 20.32 20.32
Berat Cawan + tanah basa (gr) W1 40.83 34.63 36.66 37.67
Berat Cawan + tanah kering (gr) W2 32.28 28.75 30.23 31.34

VII. Hasil Perhitungan LL
a. Cara 1 (Cara Grafis):




dengan :
W = kadar air
w1 = berat tanah basah + cawan
w2 = berat tanah kering + cawan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
w3 = berat cawan
Jadi:
a. Sampel 1




b. Sampel 2




c. Sampel 3




d. Sampel 4





Diagram 1. Diagram Liquid Limit.
Keterangan :
Nilai batas cair (liquid limit) yang didapat dalam ketukan 25 sebesar 68%

b. Cara 2 (Cara Analitis)
45
50
55
60
65
70
75
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
K
a
d
a
r

A
i
r

Jumlah Ketukan
Kadar Air Linear (Kadar Air)
121 , 0
25
|
.
|

\
|
=
N
W LL
n
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Cara kedua yakni dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
LL = liquid limit
Wn = kadar air pada ketukan ke-n
N = jumlah ketukan
Maka,




Tabel b.1.
No.
Cawan
Jml. Ketukan (N) Wn (%) LL (%)
1 10 71.488 63.986
2 21 69.750 68.294
3 30 66.664 68.151
4 48 57,441 62,159

LLrata-rata = 65.648





VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum,disimpulkan bahwa harga liquid limit sampel tanah tersebut
adalah 65.824 %.

Praktikum 2
I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Batas Plastis ( Plastic Limit )
% 986 . 63
25
10
488 . 71
121 , 0
1
=
|
.
|

\
|
= LL
% 294 , 68
25
21
750 . 69
121 , 0
2
=
|
.
|

\
|
= LL % 159 , 62
25
48
441 , 57
121 , 0
4
=
|
.
|

\
|
= LL
% 151 , 68
25
30
664 , 66
121 , 0
3
=
|
.
|

\
|
= LL
% 533 . 0
% 100
66
648 . 65 66
% 100
1
2 1
=

=
cara
cara cara
LL
LL LL
relatif Kesalahan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
II. Tanggal Praktikum : 25 Maret 2014
III. Tujuan Praktikum :
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis. Batas air
plastis ialah kadar air minimun dimana suatu tanah masih dalam keadaa plastis
2. Mengetahui tata cara pemeriksaan batas plastis suatu tanah.
IV. Peralatan dan Bahan
A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Plat kaca 45x45x0,9cm
Jangka sorong,digunakan untuk menentukan diameter tanah sebesar 3 mm
Neraca dengan ketelitian 0.01 gram
Container
Botol tempat air suling
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu sampai (1005)
0
C
Spatula
B. Bahan yang diperlukan yaitu:
Tanah kering yang lolos saringan no. 40
Air suling
C. Keterangan Tanah :
Jenis Tanah : Tanah dari Singapura
Warna Tanah : Kuning
Dikerjakan : 25 Maret 2014
Lokasi Tanah : Samping Musholla Politeknik Negeri Medan
Lolos Saringan : No.40
V. Prosedur Praktikum
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Langkah kerja dari pemeriksaan batas plastis yaitu:

1. Ambil benda uji (tanah yang lolos saringan # 40) yang sudah dipersiapkan dan
letakkan di atas plat kaca yang kemudian dengan menggunakan spatula benda uji
tersebut diaduk dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit, sampai tanah
dan air suling menjadi campuran yang homogen dengan kekentalan sesuai yang
diinginkan.

2. Setelah campuran menjadi homogen, buatlah bola bola tanah dari benda uji itu
seberat 8 gram,kemudian bola bola tanah itu digeleng diatas plat kaca.
Penggelengan dilakukan dengan telapak tangan,dengan kecepatan 80-90 gelengan
permenit.
3. Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji itu membentuk batang dengan
diameter 3mm.jika pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji
mencapai diameter 3mm sudah retak,maka benda uji disatukan kembali ditambah air
sedikit demi sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola- bola
itu bisa mencapai diameter 3mm tanpa menunjukkan retakan retakan,maka contoh
perlu dibiarkan beberapa saat diudara hingga kadar airnya berkurang sedikit.
4. Pengadukan dan penggelengan terus dilakukan hingga pada diameter 3mm terdapat
retakan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014

5. Periksa kadar air tanah tersebut.
VI. Hasil Percobaan PL
Tabel 3 Hasil Perhitungan Plastic Limit
Keterangan PL
Jumlah Ketukan - -
No. Cawan AL AO
Berat Cawan (gr) W3 20,32 20,32
Berat Cawan + tanah basa (gr) W1 33,80 37,00
Berat Cawan + tanah kering (gr) W2 28,59 30,68

VII. Hasil Perhitungan PL




dengan :
W = kadar air
w1 = berat tanah basah + cawan
w2 = berat tanah kering + cawan
w3 = berat cawan



Jadi:
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
a. Sampel 1




b. Sampel 2




Indeks Plastis (IP)


VIII. Kesimpulan
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa Plastic Limit ( PL) atau
Batas Plastis sampel tanah tersebut adalah 61.999 % dan Indeks Plastic (IP) adalah
3.825 %
















Praktikum 3
I. Judul Praktikum : Pengujian Shrinkage Limit
I
p
= LL PL
= 65.824 61.999

= 3.825 %
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
II. Tanggal praktikum : 25 Maret 2014
III. Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui besar penyusutan suatu sample tanah dari kondisi basah menjadi
kondisi kering (besar penyusutan dinyatakan dalam persen).
2. Mengetahui langkah kerja untuk menentukan besar penyusutan suatu sampel
tanah
IV. Dasar Teori
Batas susut (SL) didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah semi
padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya
tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.
V. Peralatan dan Bahan
A. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Plat kaca ukuran 45x45x0,9cm
Spatula
Linier dish
Volumetric dish
Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
Oven dengan pengatur suhu sampai ( 1005)
0
C
Wadah air raksa
Botol air suling
Penggaris


B. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Tanah kering yang lolos saringan no. 40
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Air raksa
Oli
Air suling
C. Keterangan Tanah :

Jenis Tanah : Tanah dari Singapura
Warna Tanah : Kuning
Dikerjakan : 25 Maret 2014
Lokasi Tanah : Di samping Musholla Politeknik Negeri Medan
Lolos Saringan : No. 40

VI. Prosedur Praktikum
Langkah kerja dari pengujian volumetric shrinkage limit dan linier shrinkage limit
adalah:
1. Ukurlah panjang dan lebar dari cetakan kemudian olesi sekeliling cetakan
(linier dish dan ollumetric dish) dengan oli agar tanah tidak melekat pada
cetakan.

2. Ambil sampel tanah yang lolos saringan no 40 (0,42 mm) seperti yang
disyaratkan pada perssiapan contoh sampel tanah pada pengujian liquid limit
dan plastic limit.
3. Masukkan campuran tanah yang telah dicampur dengan air suling kedalam
cetakan dan ratakan. Usahakan jangan ada udara yang terperangkap.
Bersihkan tanah yang melekat pada pinggirnya dengan lap basah.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014

4. Timbang linier dish dan volumetric dish yang sudah berisi tanah.

5. Kemudian letakkan kedalam oven untuk dikeringkan selama 24 jam
6. Setelah kering, dinginkan cetakan tersebut dan ukur penyusutan yang terjadi
pada pasta tanah kering tersebut. Kemudian bandingkan dengan ukuran
Linear Shringkage Limit pada awal pengujian.
7. Untk volumetric,timbang volumetric dish yang berisi tanah.
8. Ambil air raksa dan tuangkan dalam wadah. Kemudian elupkan tanah yang
kering ke dalam raksa timbang dan tentukan volumenya


9. Tentukanlah shrinkage limit ( linier dan volumetric ) sampel tanah yang diuji
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014

VII. Hasil Percobaan
Tabel 4 Data dan Hasil Percobaan Shrinkage Limit (Volumetrik)








Keterangan :

1 Berat tanah basah + coated dish 107.60
2 Berat coated dish wc (gr) 75.52
3 Berat tanah basah - 32.08
4 Berat tanah kering + coated dish wd+c (gr) 93.765
5 Berat tanah kering wd = wd+c - wc (gr) 18.245
6 Berat raksa + coated dish wHg+c 341.4
7 Berat raksa wHg 265.88
8 Volume tanah basah (Vw)

19.651
9 Berat raksa + shrinkage dish wHg+s 1859.4
10
Berat raksa + shringkage dish
(setelah sub-merging soil cake)
w'Hg+s 1617.2
11 Berat raksa yang dipindahkan (wHg+s) - (w'Hg+s) 242.2
12 Volume tanah kering (Vd)

17.900
13 Shrinkage Limit (%) SL 66,231
14 Shrinkage Rasio (%) SR 135,483
( ) ( )
( ) ( )
% 231 . 66
% 100
245 , 18
751 . 1 835 . 13
% 100
245 , 18
1 900 , 17 651 , 19 245 , 18 08 , 32
% 100 ) (
=


=
d
w d w d w
w
V V w w
SL Limit Shrinkage

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014










Tabel 5 Data dan Hasil Perhitungan Shrinkage Limit (Linear)

1 Panjang Alat (cm) 13.940
2 Berat Alat (gr) 238.22
3 Berat Alat + Tanah Basah (gr) 290.6
4 Berat Tanah Basah (gr) 52.38
5 Berat Alat + Tanah Kering (gr) 267.09
6 Berat Tanah Kering (gr) 28.87
7 Penyusutan (mm) 3

VIII. Kesimpulan
Batas penyusutan Linier Shrinkage limit dari sampel tanah yang di uji adalah 1.27%
dan batas penyusutan Volumetric Shrinkage limitnya adalah 66.231 %







Praktikum 4
I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Bobot Isi Tanah (Specific Gravity)
% 927 . 101
% 100
900 . 17
245 . 18
% 100 ) (
=
=
=
d
d
V
w
SR Rasio Shrinkage
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
II. Tanggal praktikum : 25 Maret 2014
III. Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang
mempunyai butiran lewat saringan dengan no.4 dengan piknometer.
IV. Dasar Teori
Menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran lewar saringan no.4 dengan
piknometer. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air
suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu
V. Peralatan dan Bahan
A. Peralatan
Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan
kapastitas minimum 50 ml
Desikator
Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110
5)C.
Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
Termometer ukuran 0-50C dengan ketelitian pembacaan 1C.
Saringan no.4, no.10 dan penadahnya
Botol berisi air suling
Bak perendam
Pompa hampa udara (vacum, 1-1 PK) atau tungku listrik (Kookplaat)


B. Bahan
Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan no.4 jika ternyata bahan
tersebut dari butir yang tertahan pada saringan no.4, maka pemeriksaan berat
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
jenis harus dilakukan menurut pemeriksaan PB-022-76. Jika bahan yang akan
diperiksa mengandung campuran butir yang tertahan dan yang lewat saringan
no.4 tersebut maka berat jenis butir yang tertahan pada saringan no.4 diperiksa
menurut cara pemeriksaan PB-0202-76 sedang yang melalui saringan no.4
diperiksa dengan pemeriksaan PB-0108-76.
C. Keterangan Tanah :
Jenis Tanah : Lempung
Warna Tanah : Abu - Abu
Dikerjakan : Rabu, 25 Maret 2014
Lokasi Tanah : Belakang Lab.Sipil Politeknik Negeri Medan
Lolos Saringan : -

VI. Prosedur Praktikum
Langkah kerja dari pengujian bobot isi tanah adalah :
a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan. Timbang piknometer dan
tutupnya dengan ketelitian 0,01gram.
b. Masukkan bedan uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya dengan
ketelitian 0,01 gram.

c. Tambahkan air suling sehingga piknometer terisi dua pertiga. Untuk bahan yang
mengandung lempung diamkan benda uji terendam selama paling sedikit 24 jam.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014

d. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimal 10 menit, dan
miringkan botol sekali-sekali untuk membantu mempercepat pengeluaran udara
yang tersekap.
e. Di dalam hal mempergunakan pompa vacum, tekanan udara dalam piknometer
atau botol ukur tidak boleh di bawah 100 mm Hg. Kemudian isilah piknometer
dengan air suling dan biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu
konstant di dalam bejana air suling seperlunyasampai tanda batas atau sampai
penuh. Tutuplah piknometer, keringkan bagian luarnya dan timbang dengan
ketelitian 0,01 gram. Ukur suhu dari isi piknometer dengan ketelitian 1C.


f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Kosongkan piknometer dan bersihkan. Isi piknometer denga air suling yang
suhunya sama dengan suhu pada c dengan ketelitian 1C dan pasang tutupnya.
Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram, dan dikoreksi
terhadap suhu luarnya, lihat catatan.

VII. Hasil Pemeriksaan
Tabel 6 Pemeriksaan Berat Jenis (Gs) Tanah
No. Pemeriksaan

15 18 42
Piknometer (gr) W1 41.6 43.6 46.5
Piknometer + Tanah (gr) W2 50.68 54.66 57.65
Piknometer + Tanah + Air (gr) W3 143.94 149 151.52
Piknometer + Air (gr) W4 138.77 142.64 146.1
Berat Jenis Tanah (Gs) 2.32 2.35 2.32
Rata Rata 2.33
Catatan :
Untuk benda uji tanpa pengeringan Harus diketahui berat keringnya dengan perhitungan kadar
air dan berat ini adalah sebagai (W2 W1).

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan Tabel 6 Diperoleh nilai berat jenis (Gs) tanah tersebut adalah 2,33.
Berdasarkan Tabel 1. dengan nilai Gs = 2,33 merupakan tanah jenis lempung
dengan mineral halloysite dengan syarat nilai Gs 2,0-2,55
Berdasarkan Tabel 2. didapatkan dengan nilai Gs = 2,33 tidak termasuk ke
golongan kerikil, pasir, lanau tak organik, lempung oranik, lempung tak organik,
humus dan gambut.


KESIMPULAN
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IV
Kesimpulan
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 25-03-2014
Liquid limit
1. Dari hasil praktikum,disimpulkan bahwa harga liquid limit sampel tanah tersebut adalah
65.824 %
2. Dari cara grafis dan analitis di dapat kesalahan relative 0.533%

Plastic Limit
1. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa Plastic Limit ( PL) atau Batas
Plastis sampel tanah tersebut adalah 61.999 % dan Indeks Plastic (IP) adalah 3.825 %

Shrinkage Limit
1. Batas penyusutan Linier Shrinkage limit dari sampel tanah yang di uji adalah 1.27% dan
batas penyusutan Volumetric Shrinkage limitnya adalah 66.231 %
2. Dalam percobaannya digunakan raksa karena ikatan partikel raksa sangat kuat,
sehingga tidak akan masuk ke dalam sample dan mempengaruhi berat sample.
Demikian, pengukuran berat shrinkage limit akan lebih akurat.
3. Dari percobaan shrinkage limit metode linier diperoleh panjang penyusutan sampel
tanah kering sepanjang 3mm.
Bobot Isi Tanah
1. Berdasarkan Tabel 6 Diperoleh nilai berat jenis (Gs) tanah tersebut adalah 2,33.
2. Berdasarkan Tabel 1. dengan nilai Gs = 2,33 merupakan tanah jenis lempung dengan
mineral halloysite dengan syarat nilai Gs 2,0-2,55

Das könnte Ihnen auch gefallen