Sie sind auf Seite 1von 4

PAPER

SAINS KACA

TEORI KACA, KRISTAL, DAN KERAMIK

OLEH
KHOIRUN NISA
4211412006

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Kaca
Kaca merupakan bahan yang tidak padat, karena molekul-molekulnya tersusun acak
seperti halnya zat cair, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Karena susunannya
acak seperti zat cair maka kaca terlihat transparan. Selain itu, Kaca merupakan bahan lutsinar,
kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh
dibentuk menjadi permukaan yang tahan dan licin. Kaca adalah amorf (non kritalin) material
padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak
di gunakan selama berabad abad adalah pada jendela dan gelas minum. Ciri-ciri ini menjadikan
kaca sebagai bahan yang sangat berguna. Komponen utama kaca ialah silika. Silika ialah galian
yang mengandung silikon dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida ialah silikon(IV) oksida.
Silika wujud secara semula jadi dalam pasir.
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian
karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair
namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat
cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan
keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2)
dan proses pembentukannya.

Keramik
Istilah keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramos yang artinya periuk atau
belanga yang terbuat dari tanah. Keramik merupakan barang atau bahan yang dibuat dari bahanbahan tanah atau batuan silikat dan dengan proses pembuatannya dengan suhu yang tinggi.
(Astutu, 1997). Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu
hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).

Kristal
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara
teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk
kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal
tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal
yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari
merupakan polikristal.

Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung

pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Perbedaan kristal, keramik, dan kaca


Keramik mempunyai struktur kristalin atau nonkristaline. Kebanyakan keramik
mempunyai struktur kristal, sementara kaca yang berbasis silika (SiO2) bersifat amorf. Dalam
kasus tertentu, kedua struktur dapat muncul pada satu bahan keramik yang sama. Misalnya, silika
ada di alam sebagai kuarsa kristalin. Ketika mineral ini dilelehkan dan lalu didinginkan, maka
akan terjadi solidifikasi dan membentuk leburan silika yang mempunyai struktur nonkristalin.

Struktur nonkristalin (amorf)


Bahan logam akan kehilangan struktur kristalinnya ketika bahan ini menjadi cair.
Walaupun begitu ada beberapa bahan teknik yang mempunyai struktur nonkristalin dalam fase
padatnya. Sifat bahan seperti ini disebut amorf. Yang mempunyai sifat ini antara lain adalah
kaca, beberapa jenis plastik, dan karet. Gambar di bawah ini memperlihatkan ilustrasi perbedaan
antara struktur kristalin dan nonkristalin.

Ketika satu bahan logam murni memadat dari fase cairnya, atom-atomnya akan mengatur dirinya
sehingga terjadi struktur yang teratur dan berulang (lihat gambar di atas, sehingga volumenya
menjadi lebih kecil, untuk satu jumlah masa yang sama).

Das könnte Ihnen auch gefallen