Sie sind auf Seite 1von 18

1

KOREKSI KESALAHAN
Koreksi adalah tindakan pembetulan akuntansi agar
pos-pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas
menjadi sesuai dengan yang seharusnya
Koreksi bisa dilakukan terhadap kesalahan atas
pendapatan dan belanja baik berulang maupun yang
tidak berulang pada tahun berjalan atau periodeperiode sebelumnya.

2
PSAP NO. 10 - Akuntansi Sektor Publik - IV B & D

KOREKSI KESALAHAN
Kesalahan

ditinjau

dari

sifat

kejadiannya

dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis yaitu Kesalahan


yang tidak berulang

dan

Kesalahan

yang berulang dan sistemik.


Koreksi kesalahan belanja dan koreksi kesalahan

pendapatan masing-masing dapat dibagi dua yaitu


yang menambah saldo kas dan yang mengurangi
saldo kas.
3

Koreksi Kesalahan Pendapatan


Laporan Keuangan Terbit

Sebelum

Kesalahan dalam membukukan pendapatan yang


sifatnya berulang dan sistemik tidak memerlukan
koreksi, melainkan dicatat pada saat terjadinya. Dengan
demikian, pengembalian pendapatan yang sifatnya
normal dan berulang yang dilakukan pada periode
berjalan (sebelum laporan keuangan terbit) dibukukan
sebagai pengurang pendapatan. Sebaliknya,
penerimaan kekurangan pendapatan yang sifatnya
normal dan berulang dibukukan sebagai penambah
pendapatan.

Koreksi Kesalahan Pendapatan Sebelum


Laporan Keuangan Terbit
Kesalahan dalam membukukan pendapatan yang

sifatnya tidak berulang yang terjadi sebelum laporan


keuangan terbit, yang mempengaruhi posisi kas maupun
yang tidak, dikoreksi dengan cara membetulkan akun
yang terkait pada periode berjalan. Dengan demikian,
koreksi atas pengembalian pendapatan yang sifatnya
tidak berulang yang dilakukan sebelum laporan
keuangan terbit dibukukan sebagai pengurang
pendapatan. Sebaliknya, koreksi atas penerimaan
kekurangan pendapatan yang sifatnya tidak berulang
yang dilakukan sebelum laporan keuangan terbit
dibukukan sebagai penambah pendapatan.
5

Koreksi Kesalahan Pendapatan


Laporan Keuangan Terbit

Setelah

Sebagaimana disebutkan terdahulu, kesalahan


dalam membukukan pendapatan yang sifatnya
berulang dan sistemik tidak memerlukan
koreksi, melainkan dicatat pada saat terjadinya.
Dengan demikian, Pembukuan atas
pengembalian pendapatan yang sifatnya normal
dan berulang yang dilakukan setelah laporan
keuangan terbit dibukukan sebagai pengurang
pendapatan.

Koreksi Kesalahan Pendapatan Setelah


Laporan Keuangan Terbit

Koreksi atas pengembalian pendapatan yang


sifatnya tidak berulang, yang dilakukan
setelah laporan keuangan terbit, dilakukan
dengan cara mengurangi saldo kas dan
ekuitas dana lancar. Sebaliknya, koreksi atas
penerimaan kekurangan pendapatan yang
sifatnya tidak berulang, yang dilakukan
setelah laporan keuangan terbit, dilakukan
dengan cara menambah saldo kas dan
ekuitas dana lancar.
7

Jurnal Standar Realisasi Pendapatan


Jurnal realisasi pendapatan yang dibukukan
dalam SAI sama dengan yang dibukukan dalam
SAU, yaitu dengan cara mendebet akun Hutang
Kepada KUN dan mengkredit masing-masing
akun pendapatan.
Untuk SAKUN, jurnal realisasi pendapatan
dibuat dengan mendebet akun Kas di KUN dan
mengkredit masing-masing akun Pendapatan
8

Jurnal Standar Realisasi Pendapatan Pajak


Jurnal di SAI dan SAU

Tgl

Uraian
Hutang Kepada KUN

Debet

Kredit

XXX

Pendapatan Pajak + uraian MAP

XXX

Jurnal di SAKUN

Tgl

Uraian
Kas di KUN (KPPN/BUN/Reksus)

Pendapatan Negara Bukan Pajak+

Debet

Kredit

XXX

XXX

uraian MAP
9

Jurnal

Koreksi Pendapatan

Kesalahan pembukuan pendapatan bisa


disebabkan karena kelebihan atau kekurangan
dalam menerima pendapatan atau karena
kesalahan pembukuan semata.

Kelebihan menerima pendapatan biasanya


menimbulkan kewajiban untuk mengembalikan
kelebihan tersebut.
Sebaliknya kekurangan menerima pendapatan
menimbulkan hak untuk menerima kembali
kekurangan pendapatan tersebut.
10

Koreksi Kesalahan Pendapatan Sebelum Laporan


Keuangan Terbit

Koreksi Karena Terlalu Tinggi Membukukan Pendapatan


Koreksi pengembalian pendapatan yang sifatnya berulang dan

sistemik, dilakukan di SAI dan SAU dengan cara mendebet akun


Pengembalian Pendapatan ditambah uraian MAP dan mengkredit
akun Hutang Kepada KUN. Di SAKUN, jurnal koreksi tersebut
dilakukan dengan cara mendebet akun Pengembalian Pendapatan
ditambah uraian MAP dan mengkredit akun Kas di KPPN.

Jurnal koreksi pengembalian pendapatan yang sifatnya tidak


berulang dilakukan di SAI dan SAU dengan cara mendebet akun
Pengembalian Pendapatan ditambah uraian MAP dan mengkredit
akun Hutang Kepada KUN. Di SAKUN, jurnal koreksi tersebut
dilakukan dengan cara mendebet akun Pengembalian Pendapatan
ditambah uraian MAP dan mengkredit akun Kas di KPPN.
11

Koreksi Kesalahan Pendapatan Sebelum


Laporan Keuangan Terbit
Koreksi Karena Terlalu Rendah Membukukan Pendapatan
Jurnal koreksi untuk membukukan kekurangan penerimaan

pendapatan yang sifatnya berulang dan sistemik, yang dilakukan


sebelum laporan keuangan terbit, dibuat di SAI dan SAU dengan cara
mendebet akun Hutang Kepada KUN dan mengkredit akun
Pendapatan ditambah uraian MAP. Di SAKUN, jurnal koreksi
tersebut dilakukan dengan cara mendebet akun Kas di KPPN dan
mengkredit akun Pendapatan ditambah uraian MAP.
Jurnal koreksi untuk membukukan kekurangan penerimaan

pendapatan yang sifatnya tidak berulang, yang dilakukan sebelum


laporan keuangan terbit, dibuat di SAI dan SAU dengan cara
mendebet akun Hutang Kepada KUN dan mengkredit akun
Pendapatan ditambah uraian MAP. Di SAKUN, jurnal koreksi
tersebut dilakukan dengan cara mendebet akun Kas di KPPN dan
mengkredit akun Pendapatan ditambah uraian MAP.
12

Koreksi Kesalahan Pendapatan Setelah


Laporan Keuangan Terbit
Kesalahan membukukan pendapatan yang sifatnya
berulang dan sistemik yang ditemukan setelah laporan
keuangan terbit, tidak membutuhkan jurnal koreksi tapi
langsung dibukukan sesuai dengan akunnya.
Berdasarkan PSAP Nomor 02 Paragraf 15 koreksi
kesalahan atas pendapatan yang sifatnya tidak berulang
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun ekuitas dana lancar.

13

Koreksi Kesalahan Pendapatan Setelah Laporan


Keuangan Terbit
Koreksi Karena Terlalu Tinggi Membukukan Pendapatan
Jurnal koreksi pengembalian pendapatan yang sifatnya
berulang dan sistemik yang dilakukan setelah laporan
keuangan terbit dibuat di SAI dan SAU dengan cara
mendebet akun Pengembalian Pendapatan ditambah
uraian MAP dan mengkredit akun Hutang Kepada KUN.
Di SAKUN, jurnal koreksi tersebut dilakukan dengan cara
mendebet akun Pengembalian Pendapatan ditambah
uraian MAP dan mengkredit akun Kas di KPPN.
Menurut PSAP Nomor 02 paragraf 15, koreksi kesalahan
atas pendapatan yang sifatnya tidak berulang yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi
posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut
sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun ekuitas dana lancar

14

Koreksi Kesalahan Pendapatan Setelah Laporan


Keuangan Terbit
Koreksi Karena Terlalu Rendah Membukukan Pendapatan

Jurnal koreksi kekurangan penerimaan pendapatan

yang sifatnya berulang dan sistemik di SAI dan SAU


dengan cara mendebet akun Hutang Kepada KUN dan
mengkredit akun Pendapatan ditambah uraian MAP. Di
SAKUN, jurnal koreksi tersebut dilakukan dengan cara
mendebet akun Kas di KPPN dan mengkredit akun
Pendapatan ditambah uraian MAP
Koreksi kekurangan penerimaan pendapatan yang
sifatnya tidak berulang hanya dilakukan di SAKUN
dengan mendebet akun Kas di KPPN dan mendebet
Ekuitas Dana Lancar, sedang SAI dan SAU tidak
melakukannya.
15

Koreksi atas Kesalahan Membukukan Belanja


dan Transfer
Koreksi atas terjadinya kelebihan belanja (dalam bentuk
penerimaan kembali) yang terjadi pada periode
pengeluarannya (dalam tahun anggaran berjalan)
dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang
sama. Apabila penerimaan kembali belanja tersebut
diterima pada periode berikutnya (setelah laporan
keuangan terbit), koreksinya dibukukan sebagai
pendapatan lain-lain. Koreksi atas terjadinya kelebihan
transfer dapat diperlakukan sama seperti koreksi atas
terjadinya kelebihan belanja.

16

Koreksi atas Kesalahan Membukukan Belanja


dan Transfer

Koreksi atas terjadinya kekurangan belanja


(dalam bentuk pengeluaran) yang terjadi pada
tahun anggaran berjalan, dibukukan sebagai
penambah belanja pada periode yang sama.
Apabila koreksi pembayaran atas kekurangan
belanja tersebut dilakukan setelah laporan
keuangan terbit, maka diperlakukan sebagai
pengurang ekuitas dana lancar. Koreksi atas
terjadinya kekurangan transfer dapat
diperlakukan sama seperti koreksi atas
terjadinya kelebihan belanja.
17

18

Das könnte Ihnen auch gefallen