Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Aliran Laminar
Aliran Transisi
Bilangan
DV
ReREYNOLDS
Aliran Turbulen
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Prinsip Kekekalan Massa
Persamaan
KONTINUITAS
Q AV
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Prinsip Energi Kinetik
Seperti :
1. Persamaan Energi Persamaan BERNAULI
2. Persamaan Energi Kinetik HEAD KECEPATAN
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Prinsip Momentum
Menentukan
gaya-gaya
Dinamik Fluida
10
Contoh :
Jika pada kondisi 1 Re sebesar 1200, fluida yang mengalir adalah MINYAK. Tentukan Re
pada kondisi 2, bila diketahui D1 = 25 mm dan D2 = 15 mm.
11
Persamaan Dalam
Aliran
Fluida
Solusi :
V1 D1
Re1
Re1 1
V1
D1
Q1 Q2
V1 A1
V1 A1 V2 A2 V2
A2
Re 2
V2 D2
12
Contoh :
Sebuah system pemanas udara dengan menggunakan matahari, udara dingin masuk
kedalam pemanas melalui saluran rectangular dengan ukuran 300 mm x 150 mm,
kemudian pada sisi keluarnya dengan menggunakan pipa berdiameter 250 mm. Rapat
massa udara pada sisi masuk 1.17 kg/m3 dan pada sisi keluarnya 1.2 kg/m3. Jika
kecepatan aliran udara pada sisi masuk pemanas sebesar 0.1 m/s, Hitung: Laju aliran
massa udara dan kecepatan udara pada sisi keluar.
13
Persamaan Dalam
Aliran
Fluida
Solusi :
Diketahui :
Fluida = Udara
A1 = 0.3 x 0.15 = 0.045 m2
A2 = /4 x (0.25 m)2 = 0.0491 m2
(sisi masuk)
(sisi keluar)
1 = 1.17 kg/m3
2 = 1.2 kg/m3
V1 = 0.1 m/s
1 = 1 x A1 x V1
= 1.17 kg/m3 x 0.045 m2 x 0.1 m/s
Persamaan Dalam
Aliran
Fluida
Solusi :
Dengan persamaan KONTINUITAS :
1 x A1 x V1 = 2 x A2 x V2
5.27 x 10-3 kg/s = 1.2 kg/m3 x 0.0491 m2 x V2
V2 = 0.09 m/s
Sehingga :
2 = 1.2 kg/m3 x 0.0491 m2 x 0.09 m/s
= 5.30 x 10-3 kg/s
15
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Persamaan-Persamaan Dasar :
Persamaan Kontinuitas (Hk. Kekekalan Massa)
Persamaan Gerak/Momentum (Hk. Newton II)
Persamaan Energi (Hk. Termodinamika)
Persamaan Bernaulli
16
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
17
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
2
V2
dA2
1
dA1
V1
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Oleh karena tidak ada massa yang hilang :
V1 . 1 . dA1 = V2 . 2 . dA2
Pengintegralan persamaan tersebut meliputi seluruh luas
permukaan saluran akan menghasilkan massa yang melalui
medan aliran :
V1 . 1 . A1 = V2 . 2 . A2
1 = 2 Fluida Incompressible.
V1 . A1 = V2 . A2
Atau :
Q = A .V = Konstan
19
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Persamaan kontinuitas berlaku untuk :
1.
2.
3.
4.
20
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Persamaan Momentum :
21
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Untuk menentukan besarnya kecepatan perubahan momentum
di dalam aliran fluida, dipandang tabung aliran dengan luas
permukaan dA seperti pada gambar berikut :
Y
V2
X
Z
V1
22
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Dalam hal ini dianggap bahwa aliran melalui tabung arus
adalah permanen. Momentum melalui tabung aliran dalam
waktu dt adalah :
dm.v = . v . dt . v . dA
Momentum = . V2 . dA = . A . V2 = . Q . V
23
Fx
Fy 2 Fz 2
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Untuk masing-masing komponen (x, y, z) :
FX = P . Q (VX2 . VX1)
FY = P . Q (VY2 . VY1)
FZ = P . Q (VZ2 . VZ1)
Resultan komponen gaya yang bekerja pada fluida :
2
x
F F
2
y
2
z
24
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
ds
dP
ds dA
P
ds
dA
dA
dA
PdA
G ds dA
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Asumsi :
1. Fluida ideal
2. Fluida homogen dan incompressible
3. Pengaliran bersifat kontiniu dan sepanjang garis arus
4. Kecepatan aliran bersifat merata dalam suatu
penampang
5. Gaya yang bersifat hanya gaya berat dan tekanan.
26
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
27
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
28
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Contoh :
Tentukan Laju aliran massa air jika diketahui : volume tanki =
10 galon dan waktu yang diperlukan untuk memenuhi tanki =
50 s.
Solusi:
Q
v 10 gal 3.7854 L
0.757 L/s
t
50 s 1 gal
29
Persamaan Dalam
Aliran
Fluida
Aliran pada Nozel :
RX
P1 A1
P2 A2
V2
V1
P1
30
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
31
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
Tekanan Hidrostatis :
32
Persamaan Dalam
Aliran Fluida
33
35
Llaminar = 0.05 Re D
(1)
36
Lturbulen = 10D
37
Aliran Laminar
Aliran Transisi
REYNOLD
NUMBER
Aliran Turbulen
38
39
Transis
i
Re < 2300
Re = 2300
Re > 2300
Re < 2300
Re = 2100
2300<Re<4000 2100<Re<4000
Re >= 4000
Re >> 2100
Turbul
en
KONDISI BATAS
40
.V .D
V .D
Re
atau Re
Dh = a
a
b
Dh = 2ab/(a + b)
41
42
Pendahuluan
Pipa
Sambungan-Sambungan (fitting)
dll
44
45
1 A1V1 2 A2V2
Dimana
Fluida inkompressibel
1 2
A
V
A1V1 A2V2
Catatan : Bidang A dan V harus tegak lurus satu sama lainnya
48
Contoh 1.
Jika kecepatan aliran alir pada pipa berdiameter 12
cm adalah 0,5 m/s, berapa kecepatan aliran tersebut
jika pipa dikecilkan menjadi 3 cm?
2
d1
A1V1 d
12
V2
V1 V1 0,5 8 m
s
A2
d
3
d2
2
1
2
2
49
p2 V22
Z1 H L
Z 2
g 2 g
g 2 g
Dimana: Z = ketinggian
HL= head loss dari titik 1 ke titik 2
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
50
Contoh 2
Gambar di bawah menunjukkan aliran air dari titik A ke titik B
dengan debit aliran sebesar 0,4 m3/s dan head tekanan pada
titik A = 7 m. Jika diasumsikan tidak ada losses antara titik A
dan titik B, tentukan head tekanan di titik B
Penyelesaian:
p A V A2
p B VB2
Z A H L
Z B
g 2 g
g 2 g
VA Q
0,4
5,66 m
2
AA
s
( .0,3 / 4)
VA Q
AB
0,4
( .0,6 / 4)
2
1,42 m
maka :
p B 1,422
5,66 2
7
0 0
5
2g
2g
pB
g 3,5m
51
52
Keluaran pompa
8-12
4-7
Saluran pembuangan
4-7
Header
4-15
Riser
3-10
Service umum
5-10
Air minum
3-7
53
Kecepatan maksimum
[ft/s]
120 150
Slurry
5 10
Uap air
100 130
Air
6 10
Fluida cair
100/1/2
54
55
l
d
V
2
Dimana :
P = kerugian tekanan
d = diameter pipa
V = kecepatan aliran
f = faktor friksi
P .g.h
l = panjang pipa
g = grafitasi
h = head
V 2
h K
2g
Kerugian tekanan dengan menggunakan konstanta K
sebagai pengganti faktor friksi
V 2
p K
2
Catatan : Kerugian aliran akan semakin besar jika kecepatan aliran semakin
cepat dan saluran semakin panjang
58
Diagram
Moody
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
Penyelesaian:
Kerugian aliran dari titik 1s.d 3 adalah jumlah dari kerugiankerugian aliran pada pengecilan penampang di titik 1, kerugian
friksi sepanjang pipa 1 s.d 2 dan kerugian pada katup. Dari grafik
resistance coefficient for expantion and constraction diperoleh
harga K= 0,42 untuk titik 1, sehingga kerugiannya:
V 2 0,42.(9,7) 2
h K
1,46 ft
64,4
2g
Re
VD
1.05 x105
f t2
s
Re 462000
72
73
Contoh 2.
Apabila sistem pada contoh 1 besar pembukaan katup diubah
menjadi 50 % maka hitunglah laju aliran yang terjadi. Untuk
kasus ini aliran total antara titik 1 s.d 3 tidak berubah yaitu tetap
sebesar 82,49 ft.
Penyelesaian:
Untuk katup terbuka harga l/D berubah menjadi 160
sehingga panjang ekivalennya untuk diameter 6 in menjadi
Lekivalen= 160(6/12) = 80 ft
Titik pemasukan 1 mempunyai K = 0,42 dengan panjang 9,1 ft.
Jadi panjang total ekivalennya yaitu 1200+80+9,1= 1289,1 ft
74
D 2g
p
9,4 f ps
l
f
75
76
77